Pertama tama dan yang paling utama dan yang diutamakan oleh para alim ‘ulama, marilah kita
panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita beribu ribu nikmat
yang mana jika kita menghitung tak dapat terhitung jika kita mengira tak dapat terkira.
Sholawat bermahkota kan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad Saw yang telah membawa kita dari zamannya kebodohan sampai jamannya
kecerdasan.
Selain sebagai petunjuk, Al Quí’an juga menjadi kitab suci yang menjadi kabar baik bagi orang-
orang yang beíiman.
Bukan hanya tentang beribadah, Al-Quran juga menjadi petunjuk bagi umat manusia untuk bisa
bersikap baik kepada siapapun.
Karena pada dasarnya manusia, hewan, alam, dan seluruh yg ada d langit dan d bumi ini adalah
sama-sama ciptaan Allah.
Sungguhpun terdapat perbedaan tentang tanggal pastinya di bulan Ramadhan, menurut riwayat
yang kuat, ditetapkan pada tanggal 17 Ramadhan .
Demikian menurut al-Thabari seorang mufasir yang memiliki kompetensi yang tinggi dalam
bidangnya, demikian juga para ahli tafsir terkenal lainnya. Al-Qur’an turun kepada Nabi
Muhammad (wahyu pertama), ketika beliau berada di Gua Hira’, waktu beliau bertahanuts di
tempat itu untuk melakukan ibadah, perenungan dan dzikir. Gua Hira’ sekarang masih di
kunjungi para penziarah, yang berada di puncak bukit (Jabal) Nur.
Nabi muhamad s.a.w. menerima wahyu tersebut ketika berumur 40 tahun, wahyu itu berisi
perintah untuk membaca, melakukan penelitian, menganalisa dan menyimpulkan, sehingga
menghasilkan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Seccara lengkap wahyu pertama yg berisi :
artinya:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar
(manusia) dengan perantaraan qalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya”. (QS. Al-Alaq: 1-5).
Ayat ini menerangkan tentang signifikansi dari aktifitas yang dilakukan manusia, agar meraih
ilmu pengetahuan, baik sains, tekhnologi, ilmu-ilmu sosial maupun ilmu pengetahuan agama.
Peristiwa itulah yang kemudian menjadi peristiwa pertama kali Nabi Muhammad Saw
menerima wahyu Allah Swt yang kini menjadi pedoman hidup manusia.
Pertama, ibadah paling utama seperti shalat tidak sah apabila orang yang mendirikannya tidak
membaca surah al-Fatihah. Nabi tegaskan, ‘”Shalat tidak sah bagi orang yang tidak membaca
surah al-Fatihah” (HR. Bukhari). Menurut Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fathul Bari, hadits ini
mempertegas membaca al-Fatihah dalam setiap rakaat sebagai salah satu rukun shalat. Al-
Fatihah adalah surah pertama dari 114 surah yang terdapat dalam al-Qur’an.
Kedua, walaupun al-Qur’an relatif tebal, namun Allah SWT membuatnya mudah dihapal.
Dalam firman Allah di surah Al-Qomar ayat 17 :
Bagi Ibnu Katsir dalam tafsirnya, al-Qur’an mudah dihafal ditinjau dari beberapa segi. Pertama,
mudah bacaannya atau lafadznya untuk diucapkan. Kedua, mudah untuk dipahami
pengertiannya. Kedua segi ini seperti firman Allah sendiri, “Maka sesungguhnya telah Kami
mudahkan al-Qur’an itu dengan bahasamu” (QS. Maryam/19: 97). Yang dimaksud dengan
“bahasamu” dalam ayat ini adalah bahasa manusia. Jadi bukan bahasa Arab saja. Nyatanya
selain orang Arab tak terhitung yang fasih, paham, dan hapal al-Qur’an.
Keterangan Ibnu Katsir tentaang ayat 17, 22, 32, dan 40 surah al-Qamar di atas hampir serupa
dengan pengarang Tafsir Jalalain. Pertama, Allah telah memudahkan al-Qur’an untuk dihapal.
Kedua, Allah telah mempersiapkannya untuk mudah diingat.
Kesimpulannya al-Qur’an itu mudah dibaca, mudah dihapal karena Allah telah
mempersiapkannya untuk mudah diingat oleh orang dengan latarbelakang bahasa apapun, dan
mudah dipahami pengertiannya. Terbukti dengan banyaknya kitab tafsir yang ditulis oleh orang
bukan Arab seperti Persia, India, Inggris, dan Indonesia. Bahkan di Indonesia ada tafsir al-
Qur’an dengan bahasa Jawa, Sunda, Melayu dan bahasa daerah lainnya.
Ketiga, keistimewaan al-Qur’an adalah sebagai obat atau penawar. Allah tegaskan dalam
Alquran surat Al isra ayat 82
Artinya:
Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain
kerugian. (al isra : 82)
Di dalam kitab Nashaihul Ibad, Syaikh Nawawi menceritakan tentang seorang wanita tawanan
yang lari dari negeri kafir. Ia berjalan sejauh kurang lebih seribu kilometer dalam keadaan tidak
makan apapun. Lalu ada yang bertanya kepada wanita itu, “Bagaimana mungkin kamu kuat
berjalan jauh tanpa makan?” Wanita itu menjawab, “Setiap kali aku merasa lapar, aku
membaca surah al-Ikhlas tiga kali, lalu aku merasa kenyang”.
istimewanya Al-Qur’an tak ada satupun yang dapat merubahnya dari awal Allah
turunkan kepada Baginda Rasulullah Saw hingga saatini.
Hadirin yang berbahagia
Mungkin hanya itu yang dapat saya sampaikan, segala kebaikan dan kelebihan itu datangnya
dari Allah SWT, dan segala kekurangan dan kesalahan itu datangnya dari diri saya pribadi, dan
bila ada kata kata yang salah dan kasar mohon dimaklum dan dimaafkan Karna saya hanya
sekedar makhluk kasar bukan makhluk halus.
Wabillaahi Taufiq wal Hidayah wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh