Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Arfandi

Stambuk : N21020006
Prodi : D3 Keperawatan
Tugas : Pendidikan Agama Islam
Universitas Tadulako

Resume Keutamaan AL-QUR’AN


Al-Qur’an merupakan kitab suci yang paling istimewa. Betapa tidak, al-Qur’an adalah
firman Allah Swt, Dzat yang menciptakan manusia dan seluruh isi alam raya ini. Al-Qur’an
dapat menyelamatkan manusia dari kesengsaraan dunia dan akhirat. Al-Qur’an
mengandung banyak kemukjizatan yang tidak dapat tertandingi. Al-Qur’an diturunkan
kepada seorang nabi yang juga istimewa, Muhammad Saw. Al-Qur’an menjadi penyempurna
kitab suci yang datang sebelumnya. Dan al-Qur’an dapat menjadi obat bagi penyakit zhahir
dan bathin manusia.
Dalam memahami definisi al-Qur’an, ada dua pendekatan yang bisa digunakan, yaitu
pendekatan secara lughawi (bahasa/etimologi) dan ishthilahy (terminologi).

 Secara bahasa, al-Qur’an berasal dari kata qara’a, yaqra’u, qira’atan, wa qur,anan
yang berarti menghimpun atau mengumpulkan. Jadi, al-Qur’an didefinisikan sebagai
bacaan atau kumpulan huruf-huruf yang terstruktur dengan rapi. Dalam al-Qur’an
sendiri, istilah al-Qur’an di antaranya terdapat pada QS. Al-Qiyamah ayat 17-18:
“Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan
(membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami telah selesai membacakannya, maka
ikutilah bacaannya itu.”

 Sedangkan secara istilah, ada beberapa pendapat yang mendefinisikan al-Qur’an.


Para ulama Ushul Fiqh mendefinisikan alquran sebagai kalam Allah yang di turunkan
kepada Nabi Muhammad Saw secara bertahap melalui perantara malaikat jibril dan
merupakan sebuah pahala dengan membacanya, yang diawali surat al-Fatihah dan di
akhiri dengan surat an-Nas. Senada dengan pengertian ini, Muhammad Ali Ash-
Shabuni mengungkapkan bahwa alquran merupakan firman Allah Swt yang tiada
tandingannya, diturunkan kepada nabi Muhammad Saw sebagai Khatamul anbiya
(penutup para nabi), melalui perantara malaikat jibril dan ditulis pada mushaf
(lembaran-lembaran). Kemudian disampaikan kepada kita secara mutawattir dan
membaca serta mempelajarinya merupakan sebuah amal ibadah, yang dimulai dari
surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas.
Melihat definisi di atas, ada beberapa hal yang menjadi karakteristik khusus dari kitab suci
al-Qur’an.

 Pertama, alquran merupakan kalam Allah. Karakteristik ini menunjukkan bahwa


alquran merupakan firman Allah Swt sebagai petunjuk bagi seluruh manusia, tidak
ada sedikitpun ucapan selain firman Allah Swt.
 Kedua, alquran merupakan salah satu ajaran atau wahyu yang diturunkan dan
diberikan kepada Rasulullah Muhammad saw sebagai rasul terakhir melalui
perantara malaikat jibril alaihissalam.
 Ketiga, membaca alquran merupakan sebuah ibadah dan akan mendapatkan pahala.
 Keempat, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas. Susunan
surat ini merupakan susunan yang ada mushaf, bukan berdasarkan turunnya wahyu.
Al-Qur'an nan agung ini adalah wahyu Ilahi, telah diturunkan kepada Nabi Shallallahu
'Alaihi Wasallam sebagai penerang, petunjuk dan pedoman serta rahmat yang kekal abadi
sampai hari akhir nanti sekaligus menjadi mukjizat dan bukti kebenaran risalah Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Dimana ketika mu'jizat-mu'jizat sebelumnya sirna ditelan masa,
musnah digilas perputaran roda zaman, terkubur bersama wafatnya para Rasul
pembawanya, tetapi Al-Qur'an tetap tegak memancarkan nur Ilahi keseluruh persada bumi.
Perputaran dan pergantian waktu yang disertai dengan berubah dan beragamnya
keadaan dan watak manusia tak akan melunturkannya, wafatnya sang panutan Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam pun tidak memudarkannya. Bahkan serentetan aksi
pengingkaran dan penyelewengan serta pengubahan terhadap Al-Qur'an tidak membuatnya
kabur sedikitpun. Itulah Al-Qur'an kitab mulia yang kekal keberadaan nya, langgeng
hukumnya, iapun kenyal tetap sesuai dengan segala tempat, bangsa dan sepanjang masa.
Betapa sempurnanya Al-Qur'an dengan hukum-hukum dan ajaran-ajaran Ilahi yang tetap
aktual dan akurat. Ia berbicara tentang berbagai sudut kehi-dupan tentang aqidah, ibadah,
etika pergaulan sesama manusia dan alam sekitarnya, tentang politik, ekonomi dan lain
sebagainya
Al-Qur'an satu-satunya kitab yang banyak mengandung keajaiban robbani luar biasa,
baik itu keindahan susunan kata dan kalimatnya ataupun gaya bahasanya, tak ada yang
mampu menandinginya, sekalipun bangsa arab yang ahli sastera dan retorika, bahkan
seandainya semua manusia dan jin berkumpul dan saling menolong nicaya tidak akan
mampu membuatnya. Banyak kisah-kisah di dalamnya tentang hal-hal masa lalu yang
terbukti nyata pada saat sekarang ini.
Betapa agungnya Al-Qur'an dan betapa besarnya kasih sayang Allah Ta'ala kepada kita
semua, maka diturunkanNya Kitab mulia yang menunjukkan manusia ke jalan yang akan
menyelamatkannya sekaligus menganugerahkan keutamaan-keutamaan yang tak terhingga
di dalam menelusuri jalan tersebut. Berikut adalah berbagai macam keutamaan yang
berkenaan dengan membaca Al-Qur'an dan mempelajarinya.
Keutamaan membaca Al-Qur'an Al-Karim:

 Membaca Al-Qur'an mendatangkan rahmat Allah Ta'ala.


" Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitabullah dan mendirikan shalat
serta menafkahkan sebagian rizqinya yang telah kami anugerahkan kepadanya
secara diam-diam dan terang-terangan, mereka mengharapkan suatu perniagaan
yang tiada merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan
menambah kepada mereka dari karuniaNya, Sesungguhnya Allah Maha pengampun
lagi Maha mensyukuri". (Fathir : 29-30). Sebagian ulama berpendapat bahwa
membaca Al-Qur'an itu lebih utama dari pada membaca tasbih, tahlil dan dzikir-
dzikir lainnya.
 Perumpamaan mukmin yang membaca Al-Qur'an.
Sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam: "Perumpamaan seorang mukmin yang
membaca Al-Qur'an ialah ibarat buah utrujjah, baunya harum dan enak rasanya,
sedangkan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur'an adalah
ibarat buah kurma, tidak berbau tapi manis rasanya. Adapun perumpamaan orang
munafik yang membaca Al-Qur'an ialah bagaikan wewangian, baunya harum tapi
pahit rasanya, sedangkan perumpamaan orang munafik yang tidak membca Al-
Qur'an adalah bagaikan buah hanzolah, tidak berbau lagi pahit rasanya". (HR. Al-
Bukhari dan Muslim)
 Pahala membaca Al-Qur'an.
Rasul Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Barangsiapa membaca satu huruf dari
Al-Qur'an, dihitung untuknya satu kebaikan, dan pahala satu kebaikan adalah
sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan "Aliif laam miim" itu satu huruf, melainkan
Aliif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim adalah satu huruf". (HR. Tirmidzi)
 Al-Qur'an menentukan tinggi atau rendahnya tempat di surga bagi pembacanya.
Sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam: "Nanti akan dikatakan kepada pembaca Al-
Qur'an:"Bacalah (Al-Qur'an) dan naiklah (menempati surga), bacalah ia dengan tartil
seperti kamu mentartilkan bacaannya sewaktu di dunia. Sesungguhnya tempatmu
itu adalah berdasarkan ayat terakhir yang kamu baca". (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan
Nasai)
 Al-Qur'an akan memberi syafa'at kepada pembacanya besok di akherat.
Rasul Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:"Bacalah selalu Al-Qur'an, sesungguhnya
ia akan datang pada hari kiamat nanti untuk memberi syafa'at kepada para
pembacanya". (HR. Muslim)
 Balasan di akherat bagi orang tua yang anaknya selalu membaca dan mengamalkan
Al-Qur'an.
Rasul Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Barangsiapa selalu membaca Al-Qur'an
dan mengamalkannya, niscaya Allah akan memakaikan mahkota kepada kedua orang
tuanya besok di hari kiamat, yang mana cahaya mahkota tersebut lebih indah dari
cahaya matahari yang menyinari rumah-rumah dunia. Maka apakah gerangan
balasan pahala yang akan dianugerahkan kepada orang yang membaca dan
mengamalkan Al-Qur'an itu sendiri? " (HR.Abu Daud).
 Membaca Al-Qur'an secara kontinyu adalah termasuk dambaan setiap muslim.
Oleh karena itu mereka yang tidak sempat atau tidak mampu untuk melakukannya
akan merasa iri dengan yang lainnya, dan inilah iri hati yang dibenarkan agama.
Dalam sebuah hadits shahih Rasul Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Tidak
diperbolehkan iri hati kecuali terhadap dua hal, yakni: Kepada seseorang yang
dianugerahi Allah (kemampuan membaca dan mengamal-kan) Al-Qur'an yang selalu
ia lakukan siang dan malam, dan kepada seseorang yang diberi Allah harta kekayaan
yang selalu menafkahkannya (di jalan Allah) siang dan malam". (Muttafaq 'Alaih)
 Membaca Al-Qur'an akan men-datangkan ketenteraman, ketenangan, kedamaian
dan rahmat Allah akan selalu menyertainya.
Rasul Shalllalllahu 'Alaihi Wasallam telah bersabda: "Jika ada sekelompok orang yang
berkumpul di salah satu rumah Allah untuk membaca dan mempelajari kitabullah,
maka akan turun kepada mereka ketentraman, kedamaian dan dan mereka akan
diliputi oleh rahmat serta dikelilingi oleh para malaikat. Dan Allah selalu menyebut
mereka di kalangan penduduk langit". (HR. Muslim, Ibnu Majah, Abu Daud dan
Tirmid

Keutamaan mempelajari dan mendalami Al-Qur'an.

 Orang yang paling baik adalah yang mempelajari Al-Qur'an kemudian


mengajarkannya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Sebaik-baik
kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an lantas mengajarkannya". (Al-
Bukhari)
 Allah akan meninggikan atau merendahkan derajat suatu kaum lantaran Al-Qur'an.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam: "Bahwasanya lantaran Al-Qur'an ini
Allah mengangkat derajat suatu kaum dan merendahkan derajat yang lainnya". (HR.
Muslim)
 Orang yang pandai membaca Al-Qur'an dan selalu membacanya akan bersama para
malaikat. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Orang yang selalu
membaca Al-Qur'an dan ia pandai dalam hal itu, akan bersama para malaikat yang
mulia. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur'an dengan terbata-bata dan merasa
kesulitan dalam membacanya, ia akan mendapatkan dua pahala". (HR. Al Bukhari
dan Muslim)
Keutamaan Mendengarkan Bacaan Al-Quran
Selain dianjurkan membaca Al-Quran, kita juga diperintahkan untuk mendengarkan
bacaan Al-Quran dari orang lain. Disebutkan bahwa Nabi Saw terkadang minta pada
sebagian sahabatnya untuk membacakan Al-Quran padanya dan beliau mendengarnya
dengan khusyuk. Tentu beliau melakukan hal itu karena mengetahui keutamaan
mendengarkan bacaan Al-Quran.
Disebutkan dalam Fathur Rahman fi Bayani Hajril Quran bahwa terdapat setidaknya
empat keutamaan mendengarkan bacaan Al-Quran.

 Pertama, menjadi sebab turunnya rahmat Allah. Ini berdasarkan firman Allah dalam
surah Al-A’raf ayat 204 berikut;

ِ ‫ئ ْالقُرْ آنُ فَا ْستَ ِمعُوا لَهُ َوأَ ْن‬


َ‫صتُوا لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُمون‬ َ ‫َوإِ َذا قُ ِر‬
Dan apabila dibacakan Alquran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan
tenang agar kamu mendapat rahmat. (Hukum Tadarus Menggunakan Pengeras Suara)
 Kedua, mendapatkan pahala, dosa dihapus dan diangkat derajat. Ini sebagaimana
riwayat yang disebutkan dalam kitab Biharul Anwar berikut;
‫ ورفع له‬،‫ ومحي عنه سيئة‬،‫ من استمع حرفا من كتاب هللا من غير قراءة كتب له حسنة‬:‫وعن أبي عبد هللا عليه السالم قال‬
‫درجة‬
Dari Ubai Abdillah-semoga keselamatan atasnya-, dia berkata; ‘Barangsiapa mendengarkan
satu huruf dari kitab Allah (Al-Quran) tanpa membaca, maka ditulis baginya satu kebaikan,
dihapus darinya satu keburukan, dan diangkat baginya satu derajat.

 Ketiga, menjadi sebab turunnya hidayah. Ini berdasarkan firman Allah dalam surah
Al-Isra ayat 9 berikut;

‫ت أَ َّن لَهُ ْم أَجْ رًا َكبِيرًا‬


ِ ‫إِ َّن هَ َذا ْالقُرْ آنَ يِ ْه ِدي لِلَّتِي ِه َي أَ ْق َو ُم َويُبَ ِّش ُر ْال ُم ْؤ ِمنِينَ الَّ ِذينَ يَ ْع َملُونَ الصَّالِ َحا‬
Sesungguhnya Al-Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan
memberi kabar gembira kepada orang-orang beriman yang mengerjakan amal saleh bahwa
bagi mereka ada pahala yang besar.

 Keempat, menjadi sebab mendapatkan nur atau cahaya. Ini berdasarkan hadis
riwayat Imam Al-Darimi dari Ibnu Abbas, dia berkata;

ً‫من استمع إلى آية من كتاب هللا تعالى كانت له نورا‬

Barangsiapa mendengarkan ayat dari kitab Allah (Al-Quran), maka baginya cahaya.
DAFTAR PUSTAKA

Buku “Kedahsyatan Membaca Al-Qur’an” (Amirulloh Syarbini & Sumantri jamhari)


Penerbit RuangKata imprint Kawan Pustaka
Musthofa,zaki."keutamaan Al - qur'an membaca Al -
Qur'an",https://www.kompasiana.com/arena-
ilmu/55cdf944799373f10c5104db/keutamaan-al-quran-keutamaan-membaca-al-
quran/diakses pada 14 Agustus 2015 pukul 21:20

Anda mungkin juga menyukai