Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ALIRAN QADARIYAH

DI SUSUN OLEH :

KElOMPOK 5

NAMA ANGGOTA : AYU RAHMADHANI

ISHLAHINA

MIFTAHUL JANNAH

RAISA HUMAIRAH

KELAS : XI MIPA 1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia –Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ALIRAN
QADARIYAH” ini dengn baik.

Dalam penyusunan makalah ini, dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak,
kami telah berusaha untuk dapat memberikan yang terbaik dan sesuai dengan harapan, walaupun
didalam pembuatannya kami menghadapi kesulitan, karena keterbasan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang kami miliki.

Oleh karena itu pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada guru
pembimbing Ilmu Kalam. Dan juga kepada teman –teman yang telah memberikan dukungan dan
dorongan kepada kami. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kekurangan,oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan agar dapat
menyempurnakannya di masa yang akan datang. Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini
dapat bermanfaat bagi teman-teman dan pihak yang berkepentingan.

Aceh Besar, 25 Agustus 2023

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN................................................................................................................. 4

1. Penegrtian Qodariyah..................................................................................... 4
2. Latar Belakang Qodariyah............................................................................. 4
3. Tokoh – Tokoh Qodariyah.............................................................................. 5
4. Doktrin Qodariyah.......................................................................................... 5
5. Sekte – sekte Qodariyah.................................................................................. 7
6. Perkembangan Aliran Qodariyah.................................................................. 7

PENUTUP.......................................................................................................................... 8

1. Kesimpulan....................................................................................................... 8
2. Saran................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 9

3
PEMBAHASAN

1. Pengertian Qadariyah

Secara etimologi pengertian Qadariyah berasal dari bahasa Arab yaitu lafadz qadara yang
memiliki arti kemampuan atau kekuatan. Sedangkan menurut pengertian secara terminologi
Qadariyah memiliki pengertian suatu aliran yang percaya bahwa segala tindakan manusia tidak
diintervensi oleh Tuhan. Manusia bebas menciptakan segala perbuatannya. Baik berbuat sesuatu
maupun meninggalkan sesuatu.

Berdasarkan penjelasan singkat diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa Qadariyah
adalah suatu aliran yang fahamnya digunakan bagi aliran yang memberi penekanan bahwa
manusia memiliki kebebasan atau freedom untuk menentukan jalan hidup mereka masing-
masing. Menurut Harun Nasution, dalam istilah inggrisnya faham ini disebut free act dan free
will. Dimana manusia memiliki kekuasaan untuk bertindak sesuai keinginannya tanpa tunduk
kepada qadar Tuhan.

2. Latar Sejarah Terbentuknya Aliran Qadariyah

Latar belakang sejarah terbentuknya aliran Qadariyah tidak terlepas dari pembahasan
tentang faham Jabariyah, yang mewarnai bidang teologi dalam kehidupan manusia. Serta
banyaknya penganut aliran tersebut pada masanya. Sehingga kapan periode munculnya sulit
untuk diketahui. Namun telah diketahui bahwa aliran ini telah mucul dan menjadi faham yang
dianut pada Dinasti Bani Umayyah. Ahli teologi islam menerangkan bahwa aliran ini pertama
kali dibawa atau dikenalkan oleh Ma’bad al-juhani. Dia adalah seorang Tabi’I bersama temannya
Ghailan al-Dimasqi, dimana keduanya mendapatkan faham tersebut dari orang Kristen Irak yang
masuk Islam. Namun faham mereka dianggap sesat dan mendapat pertentangan dari berbagai
pihak sampai mereka akhirnya harus dihukum mati karena aliran yang mereka bawa.

Ada pendapat lain tentang diperolehnya aliran ini yaitu bukan berasal dari orang Kristen
Irak melainkan dari Hasan al-Bashri. Hal ini dinyatakan karena Ma’bad pernah berguru padanya.
Jadi kemungkinan besar Ma’bad al-Juhani mendapatkan aliran tersebut dari gurunya tersebut.

4
Sehingga pendapat yang menyatakan bahwa aliran ini didapat dari Kristen Irak dianggap hanya
hasil rekayasa dari orang-orang yang tidak sependapat dengan aliran ini.

Sebagaiman Khawarij dan Murji’ah, aliran Qadariyah juga memilik latar belakang politik
yakni pada masa pemerintahan Muawiyah bin Abi Sofyan dari Daulah Bani Umayah. Mereka
memperkuat posisi mereka dengan berbagai cara menumpas segala bentuk oposisi. Untuk
menutupi kelemahannya, mereka memaparkan bahwa semua yang terjadi adalah kehendak
Tuhan.

3. Tokoh-Tokoh Qadariyah

Pada umumnya aliran ini memilik 2 tokoh yang menonjol dan sering dibahas yaitu Ma’bud al-
Juhani dan Ghailan al-Dimasqi, selain itu ada lagi seorang pemuka qadariyah bernama An-
Nazzam yang juga memiliki pendapat tentang doktrin qadariyah.

4. Doktrin-Doktrin Qadariyah

a. Ajaran Ma’bad al-Juhani

Ma’bad al-Juhani ialah seorang taba’I yang dapat dipercaya dan pernah berguru pada
Hasan al Basri. Beliau merupakan tokoh penganut qadariyah yang hidup setelahnya. Ajaran yang
dibawa oleh tokoh ini disebut dengan Ajaran Ma’bad al-Juhani. Ajaran ini memaparkan bahwa
perbuatan yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri berdasarkan dengan keinginannya sehingga
dia sendiri yang bertanggungjawab atas segala perbuatannya. Tuhan dianggap tidak berperan
dalam ajaran ini karena Tuhan dianggap tidak akan pernah tau hal yang akan dilakukan manusia
tersebut kecuali setelah mereka melakukan hal tersebut.

b. Ajaran Ghailan al-Dimasqi

Ghailan ialah seorang orator yang berasal dari Damaskus dan pernah belajar pada Hasan
al Basri yang ayahnya menjadi seorang maula Usman bin Affan. Ajarannya disebut dengan
ajaran Ghailan al-Dimasqi.ajaran ini memiliki 4 komponen. Pertama ajaran ini memaparkan
bahwa manusia lah yang menentukan kemauannya dan mampu berbuat baik ataupun buruk tanpa
campur tangan dari Tuhannya. Hal ini didasarkan pada pengertian iman yang berarti mengetahui
dan mengakui Alloh dan Rasul-Nya. Sehingga mereka berpendapat bahwa amal perbuatan tidak

5
mempengaruhi iman. Maka dari itu mereka menyimpulkan perbuatan manusia tidak terpengaruh
oleh Tuhan. Kedua mereka berpendapat bahwa al-Qur’an adalah makhluk. Ketiga mereka
berpendapat bahwa Alloh tidak memiliki sifat, sehingga tiada halangan bagi manusia untuk
melakukan apapun tanpa peduli dengan Tuhannya. Keempat mereka menyatakan bahwa Iman
adalah hak semua orang yang bukan dominasi dari Quraisy, asal cukup berpegang teguh pada al-
Qur’an dan al-Sunnah.

Selain doktrin dari dua tokoh di atas,salah seorang pemuka qadariyah yang lain seperti An-
Nazzam yang mengemukakan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mewujudkan
keinginannya tanpa campur tangan Tuhan.

Manusia memilik daya pikir yang aktif dan kreatif dimana manusia dapat membuat apa
saja dengan kreatifitas dan daya pikir yang tiada batasannya. Selama mereka terus berkarya
dalam hal tersebut dengan menciptakan segala hal-hal baru, selama itu pula kreatifitas manusia
tidak dapat ditentukan batasnya. Dengan pemahaman ini kaum qadariyah berpendapat seperti hal
yang telah diuraikan di atas. Namun dengan garis bawah bahwa pemberian kebebasan tersebut
juga harus disertai pertanggung jawaban berdasarkan baik-buruk hal yang dilakukan. Qadariyah
memiliki banyak ayat-ayat pendukung sebagai tempat pijakan doktrinnya. Ayat-ayat tersebut
ialah:

1.Surah al-Kahfi ayat 29 Allah Swt berfirman: “Dan katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari
Tuhanmu; maka barang siapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa ingin
(kafir) biarlah ia kafir.” Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka,
yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan
diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah
minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (Qs. Al-Kahfi [18] : 29)

2.Surah Ali Imran ayat 165

‫َأَو َلَّم ا َأَص اَبْتُك ْم ُمِص يَبٌة َقْد َأَص ْبُتْم ِم ْثَلْيَها ُقْلُتْم َأَّنٰى َٰه َذ اۖ ُقْل ُهَو ِم ْن ِع ْنِد َأْنُفِس ُك ْم ۗ ِإَّن َهَّللا َع َلٰى ُك ِّل َش ْي ٍء َقِد يٌر‬

3.Surah Ar-Ra’d ayat 11

“ Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di
belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah

6
keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selainDia.” (QS: Ar-Ra'd Ayat: 11)

4.An-Nisa’ ayat 111

‫َأَو َلَّم ا َأَص اَبْتُك ْم ُمِص يَبٌة َقْد َأَص ْبُتْم ِم ْثَلْيَها ُقْلُتْم َأَّنٰى َٰه َذ اۖ ُقْل ُهَو ِم ْن ِع ْنِد َأْنُفِس ُك ْم ۗ ِإَّن َهَّللا َع َلٰى ُك ِّل َش ْي ٍء َقِد يٌر‬

5. Sekte-Sekte Qadariyah
a. Seorang yang berdosa besar itu bukanlah yang kafir atau mukmin tapi fasiq dan
masuk neraka.
b. Alloh SWT tidak menciptakan amal perbuatan manusia. Sehingga manusia sendiri
yang menentukan sekaligus mempertanggungjawabkannya.
c. Dzat alloh itu jasmani dan sifatnya sama seperti makhluk lain.
d. Akal manusia memiliki kemampuan mengetahui baik buruk walaupun Alloh tidak
menurunkan agama.
e. Alloh itu Esa dan tidak memiliki sifat.

6. Perkembangan Aliran Qadariyah

Pengikut aliran ini sangatlah banyak sehingga kapan dan bagaimana asal usul
kemunculan aliran ini sulit diprediksikan.. Sebutan ini diberikan lawan dari pengikut aliran ini
dengan merujuk sebuah hadits yang meberi kesan negative pada aliran Qadariyah. Hadits itu
berbunyi “Kaum Qadariyah adalah majusinya umat ini” . Meski mendapat banyak kecaman
negative dari berbagai pihak bahkan ada tokoh-tokoh mereka yang dihukum mati karena ajaran
mereka ini, namun tidak mengurangi jumlah anggotannya.

7
PENUTUP

Kesimpulan

Paham Qadariyah adalah nama yang dipakai untuk salah satu aliran yang memberikan
penekanan terhadap kebebasan dan kekuatan manusia dalam menghasilkan perbuatan-
perbuatannya. Tokoh pemikirnya adalah Ma'bad al-Jauhani.

Dalam ajarannya, aliran Qadariyah sangat menekankan posisi manusia yang amat
menentukan dalam gerak laku dan perbuatannya. Manusia dinilai mempunyai kekuatan untuk
melaksanakan kehendaknya sendiri atau untuk tidak melaksankan kehendaknya itu.

Saran

Setelah membaca makalah ini diharapkan agar Mahasiswa dapat lebih mengenal paham-paham
yang ada dalam ajaran Islam. Dan bahwasanya setiap paham itu memiliki dalil tersendiri dari al-
Qur'an. Sehingga diharapkan nantinya kita tidak mudah mengkafirkan paham yang lain.
Perbedaan paham itu semata-mata hanyalah karena perbedaan pemahaman dalam mentafsirkan
al-Qur'an.

8
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun MKD. 2012. Ilmu Kalam. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press
Rozak,Abdul dan Rosihon Anwar. 2012. Ilmu Kalam. Bandung: Pustaka Setia
Tim Kreatif Putra Nugraha. 2012. Aqidah Akhlak. Surakarta: Putra Nugraha
Anwar, Rosihan, Ilmu Kala, 2006. Bandung: Puskata Setia.

Anda mungkin juga menyukai