Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan karunia-
Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ Praktikum Daya Tahan Aerobik Untuk Kebugaran Jasmani “ dengan tepat waktu.
Terima kasih kami ucaokan kepada Bapak Danang Pujo Broto, S.Pd.Jas., M.Or.
selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan Sekolah Dasar
yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Tak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada teman – teman yang telah mendukung dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….. 1
C. Tujuan……………………………………………………………………........ 1
D. Manfaat……………………………………………………………………...... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakekat Aerobik………………………………………………………………. 2
A. Kesimpulan …………………………………………………………………… 9
B. Saran…………………………………………………………………………... 9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………… 10
LAMPIRAN………………………………………………………………………….. 11
ii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebugaran jasmani dan daya tahan tubuh memiliki peran penting dalam
kesehatan manusia. Manusia dapat melakukan aktivitas dengan baik apabila memiliki
tubuh yang bugar dan daya tahan tubuh yang baik agar tidak mudah terkena penyakit.
Saat memasuki usia sekolah dasar anak- anak sangat gemar bermain yang
menghabiskan tenaga dan belum bisa melatih aktivitas mana yang dapat mengaggu
kesehatan. Untuk itu perlu adanya usaha dari pemerintah mencantumkan mata
pelajaran kebugaran jasmani dan kesehatan khususnya aerobic untuk meningkatkan
kebugaran anak.
Untuk itu sebagai calon guru sekolah dasar juga harus memahami apa saja
yang bisa dilakukan untuk melatih daya tahan tubuh anak melalui aerobic agar
nantinya tidak kesulitan ketika mempraktekkan di sekolah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
kebugaran untuk berprestasi bertujuan mencetak atlit berprestasi dalam olahraga
( Banu Setyo Adi,2010:6 )
1. Kebugaran statis: keadaan seseorang yang bebas dari penyakit dan cacat atau
disebut sehat.
3
Dari beberapa pengertian tentang kebugaran maka dapat diambil kesimpulan
bahwa kebugaran fisik atau kebugaran jasmani adalah suatu keadaan dimana
seseorang melakukan tugas atau pekerjaan fisik dan tidak merasakan kelelahan disaat
melakukan pekerjaan atau tugas tersebut Jadi bugar tidak sama dengan sehat.
Seseorang yang merasa sehat belum tentu bugar. Untuk melakukan suatu pekerjaan
seseorang tidak hanya dituntut sehat tetapi juga mempunyai kebugaran, karena
seseorang akan dapat melakukan pekerjaan dengan baik apabila tidak dalam keadaan
lelah.
Frekwensi 3 kali per minggu 3-5 kali per minggu 5-6 kali per minggu
4
B. Pentingnya Aerobik untuk Kebugaran Jasmani Anak SD
1. Pola makan yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang sehat, cukup kuantitas
maupun kualitasnya.
2. Istirahat yaitu menjaga keseimbangan antara kinerja dan istirahat agar proses
recovery atau masa kembali asal berjalan dengan baik sehingga tubuh akan
kembali bugar setelah istirahat
5
C. Praktikum Aerobic untuk Anak SD
Sistem latihan fartlek atau speed play diciptakan oleh Gotta Roamer
dari Swedia. Pengertian fartlek adalah suatu sistem latihan
ketahanan/endurance yang maksudnya adalah untuk membangun,
mengembalikan atau memelihara kondisi tubuh seseorang sehingga sangat
baik bagi semua cabang olahraga yang memerlukan daya tahan tubuh.
Cara Melakukan:
6
Oleh karena itu, sistem latihan ini disebut dengan fartlek yang artinya
bermain-main dengan kecepatan. Latihan dilakukan di tanah lapang yang
sangat bervarlasi yaitu kira-kira 10-12 km dengan lari lambat diutamakan.
Walaupun demikian, lari-lari yang bervariasi sebaiknya diperpanjang pada
kecepatan yang sedang atau (200-600) m, lari cepat (100-150) m, lari
dipercepat (25-50) m, dan lari naik turun (40-80) m, lari-lari dengan variasi
yang berganti-ganti seperti diselingi dengan jalan sewaktu-waktu.
2. Harvard Step-Ups Tes
Tes ini adalah pengukuran untuk mengetahui kemampuan aerobik yang
dibuat oleh Brouha pada tahun 1943. Ada beberapa istilah seperti kemampuan
jantung-paru, daya tahan jantung-paru, aerobic power, cardiovascular
endurance, cardiorespiration endurance, dan kebugaran aerobik yang
kesemuanya mempunyai arti yang kira-kira sama. Penelitian ini dilakukan di
Universitas Harvard, USA, jadi nama tes ini dimulai dengan nama Harvard.
Inti dari pelaksanaan tes ini adalah dengan cara naik turun bangku selama 5
(lima) menit.
Cara Melaksanakan :
1) Tinggi bangku 20 feet (50 cm).
2) Irama langkah pada waktu naik turun bangku (NTB) adalah 30 langkah
per menit, jadi 1 (satu) langkah setiap 2 (dua) detik.
3) 1 (satu) langkah terdiri dari 4 (empat) gerakan/hitungan:
4) Hitungan 1 : Salah satu kaki diangkat (boleh kanan atau kiri terlebih
dahulu tetapi konsisten), kemudian menginjak bangku. (Asumsi kaki
kanan).
7
5) Hitungan 2 : Kaki kiri diangkat lalu berdiri tegak di atas bangku.
6) Hitungan 3 : Kaki yang pertama menginjak bangku pada hitungan 1
(asumsi kaki kanan) diturunkan kembali ke lantai.
7) Hitungan 4 : Kaki kiri diturunkan kembali ke lantai untuk berdiri tegak
seperti sikap semula.
8) Ganti langkah diperbolehkan tetapi tidak lebih dari 3 (tiga) kali.
9) Supaya irama langkah ajeg/stabil, maka digunakan alat metronome.
10) NTB dilakukan selama 5 (lima) menit. Saat aba-aba stop, tubuh harus
dalam. keadaan tegak. Kemudian duduk dibangku tersebut dengan
santai selama 1 (satu) menit.
11) Hitung denyut nadi (DN) orang coba (testi) selama 30 detik. Dicatat
sebagai DN 1.
12) 30 detik kemudian hitung kembali DN testi selama 30 detik. Dicatat
sebagai DN 2.
13) 30 detik kemudian hitung kembali DN testi selama 30 detik. Dicatat
sebagai DN 3.
14) Setelah mendapatkan DN 1, DN 2, DN 3, maka data tersebut
dimasukan kedalam rumus Indeks kebugaran yang selanjutnya
dikonversikan sesuai rumus yang dipilih.
15) Apabila testi tidak kuat melakukan NTB selama 5 (lima) menit, maka
waktu lama NTB tersebut dicatat, lalu DN-nya diukur/dihitung sesuai
dengan petunjuk pengambilan DN tersebut.
Tabel 1.2 Tabel Kategori Kebugaran
Rumus Panjang : Rumus Pendek :
Durasi NTB (detik) x 100/2 ( DN Durasi NTB ( detik ) x 100/( 5,5 x
1+DN 2+DN 3 ) DN 1 )
Kategori Kebugaran : Kategori Kebugaran
< 55 Jelek < 50 Jelek
55-64 Kurang dari rata-rata 50-80 Rata-rata
65-79 Rata-rata >80 Baik.
80-89 Baik
≥90 Baik sekali
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa latihan aerobic adalah
latihan yang menuntut oksigen tanpa menimbulkan hutang oksigen yang tidak
terbayar. Latihan ini disebut juga sebagai general endurance, sehingga dapat
dikemukakan pengertian 3 senam aerobik, yaitu serangkaian gerak yang dipilih secara
sengaja dengan cara mengikuti irama musik yang juga dipilih sehingga melahirkan
ketentuan ritmis, kontinyuitas, dan durasi tertentu ( Dinata dalam Pomatahu, 2015 :
3 ).
Adapun manfaat dari latihan aerobic yaitu :
1. Mempunyai kinerja yang lebih baik
2. Mempunyai kualitas kesehatan yang baik
3. Akan lebih siap menghadapi segala tantangan hidup
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan kita sebagai calon pendidik mengerti
betapa pentingnya kebugaran jasmani untuk mendukung kegiatan belajar mengajar
yang lebih baik.
9
DAFTAR PUSTAKA
Setyo Adi, Banu. 2010. Meningkatkan Kebugaran Jasmani Anak SD Melalui latihan
Kebugaran Aerobic.
R.Pomatahu, Aisah. 2015. Senam Aerobic ( MOSESAHI ) Untuk Kesehatan Paru
Tes pengukuran daya tahan kardiovaskuler . 2017 . di akses memalui
http://ragampenjas.blogspot.com/2017/03/tes-pengukuran-daya-tahan
kardiovaskuler.html?m=1 pada 23 September 2019.
10
LAMPIRAN
LEMBAR KERJA
B. Langkah Kerja
C. Cara Menghitung
11
3. Hitung target kecepatan denyut jantung sesuai usia. Target maksimal adalah
220 per menit. Sehingga target sesuai usia adalah dengan menghitung.
220 – USIA
Keterangan :
Jika denyut nadi lebih dari ( 220-umur ) maka kebugarannya kurang.
Jika denyut nadi kurang dari ( 220-umur ) dan mendekati jumlah
denyut nadi posisi awal (sebelum aktivitas) maka kebugarannya
semakin baik.
12
LEMBAR PENGAMATAN
DENYUT NADI
NO. NAMA 220- USIA KET.
SEBELUM SETELAH
1. BAGUS SATRIA* -
2. ANISAH A* -
3. DESI NUR 120 150 201 BAGUS
4. DESI WAHYU 114 180 201 BAGUS
5. RENA PUS 126 162 201 BAGUS
6. IKA R* 90 180 201 BAGUS
7. AFRIANI 126 162 201 BAGUS
8. TITA AFRI 102 120 201 BAGUS
9. ULLY 90 162 202 BAGUS
10. AMALIA 120 162 201 BAGUS
11. YUNITA 108 174 201 BAGUS
12. TIKA 108 150 201 BAGUS
13. NAUFAN 120 162 201 BAGUS
14. MAYA S 108 174 201 BAGUS
15. ARUM F 126 168 201 BAGUS
16. DELLA I 90 162 201 BAGUS
17. WAKHIDATUL H 72 162 201 BAGUS
18. SIGIT F 126 150 202 BAGUS
19. FIKRI NUR 114 168 201 BAGUS
20. MARIA S 120 180 199 BAGUS
21. YUSI PUTRI* 114 144 199 BAGUS
22. DWI RIANI 126 168 202 BAGUS
23. DESTI E 90 126 201 BAGUS
24. SHANTI 84 114 201 BAGUS
25. GALIH P 90 174 201 BAGUS
26. FANI F 126 174 201 BAGUS
27. SUSI S 114 144 201 BAGUS
28. FRISKA F 72 84 201 BAGUS
13
29. FEBY M 108 168 201 BAGUS
30. AGRI A* 120 180 200 BAGUS
31. WAHYU NUR 132 180 201 BAGUS
32. ALVINA A 120 168 202 BAGUS
33. MAYLISA 132 180 200 BAGUS
*PANITIA
14