DOSEN PENGAMPU :
OLEH :
NIM : 6212121002
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayahNya
kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah 5 Unsur dalam Kebugaran Jasmani. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Senam Kebugaran, Program Studi
Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Penulis menyadari bahwa penyususnan makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu
penulis mohon maaf dan dengan senang hati menerima kritik dan saran sebagai bekal acuan
untuk lebih baik dikemudian hari. Harapan penulis semoga makalah ini dapat berbekal
pengetahuan dan manfaat bagi kita semua.
Tommy Pramudia
i
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang……………………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………1
C. Tujuan Makalah……………………………………………………………………….2
1.2. Unsur komponen kebugaran jasmani menurut Bapak Nono (Drs. Nono
Hardinoto, M.Pd.) ………………………………………………………………...6
A. Kesimpulan……………………………………………………………………….……9
B. Saran………………………………………………………………………….………..9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebugaran jasmani merupakan suatu keadaan yang sangat diinginkan oleh setiap
orang. Dengan kebugaran jasmani orang akan dapat tampil lebih dinamis/semangat dan
tercipta produktivitas kerja. Manfaat kebugaran jasmani pada saat ini sudah sangat
disadari oleh masyarakat, terbukti dengan berkembangnya pusat-pusat kebugaran dan
kegiatan olahraga yang marak diselenggarakan, hal tersebut semuanya berpangkal pada
pencarian kebugaran jasmani. Pada kurikulum pendidikan di Indonesia juga mengalami
perubahan terkait dengan jam mata pelajaran penjas yang ditambah, dari sebelumnya dua
jam per minggu menjadi 3 jam per minggunya.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tercapai kebugaran yang baik. Menurut Perry (1997:37-38) faktor-faktor yang
mempengaruhi kebugaran jasmani adalah: umur, jenis kelamin, somatotipe, atau bentuk
badan, keadaan kesehatan, gizi, berat badan, tidur atau istirahat, dan kegiatan jasmaniah.
Kegiatan jasmaniah atau fisik yang dilakukan sesuai dengan prinsip latihan,
takaran latihan, dan metode latihan yang benar akan membuat hasil yang baik. Kegiatan
jasmani mencegah timbulnya gejala atrofi karena badan yang tidak diberi kegiatan. Atrofi
didefinisikan sebagai hilang atau mengecilnya bentuk otot karena musnahnya serabut
otot. Pada dasarnya dapat terjadi baik secara fisiologi maupun patologi. Secara fisiologi,
atrofi otot terjadi pada otot-otot yang terdapat pada anggota gerak yang lama tidak
digunakan seperti pada keadaan anggota gerak yang dibungkus dengan gips.
4
5. Bisa Meningkatkan Kecerdasan
Dengan ini maka konsentrasi kita akan lebih baik, kita juga tidak lupa dengan mudah,
dengan cepat ketika menanggapi sesuatu dan memiliki pemikiran cerdas yang
cemerlang. Untuk meningkatkan tingkat kecerdasan sendiri dengan memilih latihan
kebugaran jasmani yang berbaur otak jasmani dan fungsi koordinasi.
6. Meringankan Stres
Hal ini diketahui bahwa jika kita berolahraga secara teratur maka kita juga akan
mengurangi atau menghilangkan stres. Banyak juga sudah tahu bahwa stres dan
berpikir adalah sumber dari semua penyakit. Jika kita berolahraga secara rutin maka
kita akan lebih rileks, lebih nyaman, dan beban pikiran kita akan dikurangi.
7. Mencegah Obesitas
Olahraga teratur juga dapat mencegah kita dari menjadi obesitas. Hal ini juga
diketahui bahwa obesitas adalah penyebab berbagai penyakit. Penyakit ini cukup
berbahaya, seperti darah tinggi, diabetes, penyakit jantung dan penyakit stroke.
Selain tujuan tersebut, kebugaran jasmani juga memiliki beberapa fungsi. Fungsi ini
meliputi:
1. Kekuatan (Streght)
2. Daya tahan (Endurance)
3. Daya Otot (Muscular Power)
5
4. Kecepatan (Speed)
5. Daya lentur (Flexibility)
6. Kelincahan (Agility),
7. Koordinasi (Coordination)
8. Keseimbangan (Balance)
9. Ketepatan (Accuracy)
10. Reaksi (Reaction)
1.2. Unsur komponen kebugaran jasmani menurut Bapak Nono (Drs. Nono
Hardinoto, M.Pd.)
1. Daya tahan jantung & paru-paru.
Jantung dan paru-paru merupakan dua organ tubuh yang sangat penting.
Berolahraga atau melakukan aktivitas fisik secara teratur adalah cara untuk
melatih daya tahan otot jantung dan juga paru-paru, untuk mencapai kebugaran
jasmani tubuh.
Alat ukur (cara melatih) yang digunakan untuk daya tahan jantung & paru-paru
adalah :
Lari jogging
Skipping
Bersepeda
Senam
Setelah melakukan kegiatan tersebut, maka kita akan mengukur denyut nadi
normal dengan cara meletakkan dua atau tiga jari (jari telunjuk, jari tengah, dan
jari manis) di atas titik arteri selama 10 detik, setelah itu hasilnya dikalikan 6.
Untuk mengetahui normal atau tidaknya : Bayi sampai usia 1 tahun: 100-160 kali
per menit. Anak usia 1-10 tahun: 70-120 kali per menit. Anak usia 11-17 tahun:
60-100 kali per menit. Orang dewasa: 60-100 kali per menit. Atlet dengan kondisi
yang baik 40-60 per menit.
6
Untuk mengetahui denyut nadi maksimal saat berolahraga agar bugar
adalah : 100 (denyut nadi) x 85% = 85. Setelah itu, tambahkan angkanya menjadi
85 + 100 = 185. Jadi denyut nadi maksimal kita Jumlah Denyut Nadi Normal per
Menit
2. Daya tahan otot
Daya tahan otot adalah kapasitas sekelompok otot untuk melakukan kontraksi
yang terus menerus saat menahan suatu beban submaksimal dalam jangka waktu
tertentu.
Alat ukur (cara melatih) yang digunakan untuk daya tahan otot adalah :
Push up Squat jump
Sit up Pull up
Plank Angkat beban
Cara mengukurnya dengan cara menghitung seberapa banyak (repetisi)/ lama kita
dapat melakukan latihan daya otot tersebut.
3. Kecepatan
Kecepatan adalah waktu yang dibutuhkan seseorang dalam melakukan gerakan
yang berbeda dan berkesinambungan. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan
maka dapat disimpulkan bahwa seseorang tersebut memiliki kecepatan yang
bagus.
Alat ukur (cara melatih) yang digunakan untuk kecepatan adalah :
Sprint
Lari dengan tempo
Jogstride
7
Alat ukur (cara melatih) yang digunakan untuk kelincahan adalah :
Lari zig-zag
Naik turun tangga
Lari angka delapan
Lempar tangkap bola
Cara mengukurnya yaitu dengan cara kita mengetahui seberapa lincah kita dalam
melakukan alat ukur tersebut.
Yoga
Split
Kayang
Gerakan PNF (Propioceptive Neuromuscular Facilitation)
Cara mengukurnya yaitu dengan cara kita mengetahui seberapa lentur tubuh kita
dalam melakukan alat ukur tersebut.
5. Bentuk tubuh
Bentuk tubuh adalah suatu bentuk tubuh yang dapat dikatakan bugar atau
tidaknya seseorang dengan diukur dengan alat sebagai berikut :
Alat ukur yang digunakan untuk kelentukan adalah :
Menimbang berat badan
Mengukur tinggi badan
Menghitung BMI & BMT
Menghitung kadar lemak pada tubuh
Mengukur pinggul, dada, dan organ tubuh lainnya.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN :
Jadi pada intinya kebugaran jasmani adalah keadaan kemampuan jasmani yang
dapat menyesuaikan fungsi alat-alat tubuhnya terhadap tugas jasmani tertentu dan/atau
terhadap keadaan lingkungan yang harus diatasi dengan cara yang efisien, tanpa
kelelahan yang berlebihan dan telah pulih sempurna sebelum datang tugas yang sama
pada keesokan harinya. Dengan ini perlunya kita melakukan menjaga kebugaran jasmani
ini dengan alat-alat ukur yang telah dipaparkan pada bacaan diatas agara kiranya tubuh
kita akan menjadi lebih bugar nantinya.
B. SARAN ;
Saya selaku penulis/penyusun makalah menyadari jika masih adanya kesalahan
dalam penyususnan makah ini, maka dari itu saya meminta maaf jika terdapatnya
kesalahan. Semoga apa yang saya susun dalam makalah ini berbekalilmu yang
bermanfaat untuk para pembacanya, amin yarobbal allamin. Akhir kata penulis
mengucapkan terimakasih.
9
DAFTAR PUSTAKA
10