Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REPORT

( KEPELATIHAN OLAHRAGA )

DISUSUN OLEH:

NAMA : TEKKUN BANCIN


NIM : 6232121009
KELAS : PKO-B
DOSEN PENGAMPU : Dr.Novita,S.Pd ,M.Pd
MATA KULIAH : KEPELATIHAN OLAHRAGA

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Puji syukur kehadirat allah SWT. Yang telah memberikan rahmat serta hidayah-nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report untuk memenuhi nilai mata
kuliah kepelatihan olahraga shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Yang kita nantikan syafaatnya di yaumul kiamat, amin.

Disini saya ucapkan terima kasih kepada Drs. Ibrahim, M.Pd selaku dosen pengampu mata
kuliah kepelatihan olahraga Serta saya ucapkan terima kasih kepada keluarga dan rekan-rekan
yang telah memberikan dukunga dan doa sehingga saya mampu menyelesaikantugas ini dengan
lancer dan tapa halangan apapun.

Dalam penyusunan tugas ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, untuk itu saya mohon
kritik dan saran demi perbaikan. Semoga penyusunan Critical Book Report ini memberikan
manfaat bagi pembaca dan dapat memberikan pengetahuan serta wawasan.

Medan, 18 Seeptember 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……..……………………………………………………………………. 1


B. Rumusan Masalah …………………………………………………………….................. 1
C. Tujuan …………………………………………………………………………………… 1
D. Manfaat Cbr ……………………………………………………………………………... 1

BAB II ISI
A. Identitas Buku …………………………………………………………………………… 2
B. Ringkasan Isi Buku ..…………………………………………………………………….. 2

BAB III PEMBAHASAN


A. Kelebihan Buku …………………………………………………………………………. 8
B. Kekurangan Buku ……………………………………………………………………….. 8

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………… 9
B. Saran …………………………………………………………………………………….. 9
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………….. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Critical book adalah hasil kritik/bandingan tentang suatu topik materi yang pada
umumnya diperkuliahan terhadap buku yang berbeda. Bertujuan untuk mengetahui isi buku,
tetapi lebih menitik beratkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi, dan analisis) kita
mengenai keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut bias
mempengaruhi cara berpikir kita dan menambah pemahaman kita terhadap suatu bidang
kajian tertentu. Sehingga critical book ini merupakan suatu proses yang dilakukan untuk
mencari kelebihan dan kelemahan buku.
Kelayakan suatu buku dapat kita ketahui jika kita melakukan resensi terhadap buku itu ,
suatu buku dengan kelebihan yang lebih dominan dibandingkan dengan kekurangannya
artinya buku ini sudah layak untuk dipakai dan dijadikan sumber referensi bagi khalayak
ramai.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang, penulis membatasi materi yang akan
dikritik, antara lain :
1. Apa dan bagaimana isi di setiap materi struktur ?
2. Bagaimana inti dari setiap materi buku ?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan buku ?

C. Tujuan
Adapun tujuan critical book ini untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan isi buku,
kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama dengan penulis
yang lainnya. Kemudian manfaatnya untuk memenuhi tugas kuliah strategi belajar mengajar
dan untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana mengkritik sebuah buku.

D. Manfaat Critical Book Report


Untuk memenuhi tugas mata kuliah perkembangan peserta didik, untuk menambah
pengetahuan tentang perkembangan yang baik bagi seorang peserta didik , untuk
mengetahui banyak hal tentang buku kepelatihan olahraga

1
BAB II
ISI

A. Identitas Buku
Judul Buku : Kepelatihan Olahraga
Judul Bab : Olahraga Anak-anak
Penulis naskah : Prof. Drs. Harsono, M.Sc
Desain sampul : Guyun Slamet
Penerbit : PT. REMAJA ROSDAKARYA
Tahun terbit : 2015

B. Ringkasan Buku

OLAHRAGA ANAK-ANAK

Anak-anak adalah kelompok atlet yang paling penting dan masa depan juara-juara kita. Karena
itu berikan mereka the best possible sport experiences. (harsono-2004).

KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK


1. Diperkirakan bahwa tahap yang paling kritikal dalam karier olahraga adalah ditahap-
tahap pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di usia muda (di early stages), yaitu
ditahap atlet-atlet masih amat muda.
2. Jelas bahwa kepribadian, karakteristik, dan kapasitas psikologik anak-anak muda berbeda
dengan atlet atau anak yang sudah dewasa (mature) dan mereka yang sudah banyak
pengalamannya di olahraga, meskipun mereka sama umurnya.
3. Anak harus diperlukan secara individual, tujuan kita melatih anak ialah membantu
mereka dalam mengembangkan potensi-potensinya seoptimal mungkin.
4. Penting untuk kita sadari bahwa anak-anak bukanlah “mini-adults” jadi mereka harus
diperlakukan juga sebagai anak-anak.

EARLY DAN LATE MATURES / DEVELOPERS


Anak-anak berkembang dengan percepatan (rate, tempo) yang berbeda-beda. Ada anak-anak
yang cepat “matang” atau dewasa dini (precocious) dalam olahraga. Anak-anak yang cepat
dewasa (early matures-dewasa dini) akan bisa lebih cepat mencapai puncak potensinya
ketimbang late matures.
Pada umumnya anak-anak adalah orang-orang yang amat enthusiastic (penuh semangat). Karena
itu menjadi kewajiban pelatihlah untuk memelihara (maintain) dan mengembangkan semangat

2
itu pada waktu melatih mereka. Beberapa pedoman yang perlu diperhatikan dalam melatih anak
ialah :
1. Variasi, libatkan mereka dalam beragam aktivitas, bebaskan mereka untuk menjelajahi
beragam aktivitas, dan jangan terlalu dini ingin me-spesialisasi mereka dalam suatu
cabang olahraga tertentu.
2. Action, biarkan mereka berpartisipasi secara aktif dan sering, alih-alih harus mendengar
pidato-pidato panjang.
3. Pertandingan, bertanding adalah komponen penting dalam olahraga, karena itu jangan
lupa untuk menciptakan situasi-situasi bertanding dalam latihan.
4. Enjoyment (kesenangan), anak-anak juga senang kalau dia bisa merasa puas dan senang
dengan latihan yang anda berikan. Cuma, kalau mereka suddah tidak merasa senang, tiak
merasakan enjoyment lagi, biasanya mereka akan cepat sekali meninggalkan olahraga
yang kita berikan (drop out).
5. Anak-anak adalah kelompok atlet yang amat penting.

MENGAPA OLAHRAGA ANAK-ANAK?


Mengapa kita harus perlu bicara mengenai olahraga anak-anak?
kita tahu bahwa anak-anak senang melibatkan diri dalam olahraga, terutama karena olahraga
rupanya adalah kebutuhan perkembangan mereka. Dan anak-anak bermain olahraga pada
umunya ialah untuk kesenangan (fun), senang bertemu atau berkenalan dengan teman-teman
baru, juga senang untuk belajar keterampilan yang baru, atau untuk just to feel good (merasa
enak, sehat). Karena itu penting pula bagi kita untuk musti mengerti bahwa anak-anak bukanlah
miniature orang dewasa atau mini adults (orang dewasa kecil/mini). Maka karena itu tidaklah
pantas atau patut (appropriate) kalau kita mengharapkan agar anak-anak bisa perform (terampil,
berprestasi, diperlakukan atau dilatih) sebagaimana seorang dewasa.

MODIFIKASI OLAHRAGA
Kebutuhan dan kemampuan anak berbeda dengan kebutuhan dan kemampuan (ability) orang
dewasa, maka perlu dikembangkan atau dimodifikasi pula olahraga yang sesuai dengan the needs
and abilities dari anak-anak. Misalnya :
- Memperkecil luas lapangan sebak bola/voly/tenis/basket/dan lain-lain.
- Sarana: mengurangi tinggi dan lebar gawang, tinggi net, voli, basket, tenis, bulu tangkis,
berat atau panjang raket, bola sepak dan voly yang lebih ringan.
- Peraturan permainan: misalnya jumlah pemain dalam satu regu cabang olahraga
permainan, jumlah penggantian pemain atau time out, lamannya dan jumlah istirahat,
perkecil skor, jumlah game dan set, mengizinkan bola voli memantul ditanah satu kali
dulu sebelum memukulnya,persingkat waktu permainan, dll.
Tujuan anak berolahraga ialah to have fun, to make friends, to feel good, and to learn new skills,
dan bukan terutama atau semata-mata untuk menang dalam pertandingan.
MacGill dkk. (1978) juga berpendapat bahwa olahraga oleh anak dirasakan tidak enjoyable lagi
disebabkan karena:
- Tempat bermain yang terlalu luas
- Lamanya latihan atau pertandingan
- Banyaknya terjadi kontak fisik yang memungkinkan cedera

3
- Aktivitas minimal, terutama bagi yang sering harus duduk dibangku cadangan
- Merasa tidak berguna, kurang diperhatikan, become bored (bosan)
- Tidak ada motivasi dan kepuasan lagi, antara lain karena latihannya membosankan.
- Terlalu yang menekankan pada latihan teknik, alih-alih pada permainan
- Merasa tidak ada kemajuan
- Tidak pernah menang.

KARAKTERISTIK ANAK
Beberapa cirri periode anak-anak:
- Salah satu cir periode anak-anak ialah pertumbuhan yang lambat namun stabil, tulang-
tulang juga relative masih lembek dan keadaan demikian akan terus berlangsung pada
beberapa bagian tubuh lainnya sampai pertumbuhannya sempurna di umur belasan tahun.
- Pola gerak dasar (jalan, lari, lompat) akan bisa berkembang dengan baik (well
established).
- Sampai umur 12 tahun, jantung dan paru-paru laki-laki dan perempuan tidak berbeda
secara signifikan.
- Karena secara fisik mereka juga belum “matang”, anak-anak juga dianjurkan agar jangan
melakukan aktivitas (misalnya lari) untuk waktu yang lama.
- Ada pula suatu anjuran agar anak-anak dibawah 12 tahun, jangan lari kontinu lebih dari
5km, yang berumur 15-16 tahun jangan lebih dari 10km.
- Keragaman : perbedaan individu antara anak perempuan dan laki-laki antara lain ialah
pada umumnya antara umur 7-11 tahun anak laki-laki dan perempuan rata-rata beragam
bedanya dalam tinggi badan, yaitu sekitar 40% dengan perempuan lebih tinggi dari pada
laki-laki.
- Anak yang cepat “dewasa” (dewasa dini/ early matures) pada permulaan bisa lebih sukses
dalam olahraga. Tapi sukses ini belum tentu berlanjut ke priode umur remaja.

PERTANDINGAN
Pertandingan harus difokuskan pada perkembangan pribadi dan enjoyment bagi anak
sedemikian rupa sehingga bisa digunakan sebagai motivator bagi mereka. Karena itu
pertandingan bisa berpengaruh baik atau juga tidak baik bagi mereka, tergantung dari tugas dan
tujuan pertandingan yang pelatih berikan kepada anak. Kalau tujuannya ialah “harus menang”
maka pengalaman ini akan bisa berpengaruh lebih negative ketimbang positif bagi mereka. Ingat
bahwa mereka itu bermain untuk kegembiraan, untuk fun dan bahwa kemenangan hanya
sebagian saja dari motivasi mereka.
Anak memang senang bertanding, akan tetapi tidak senang kalau disuruh atau harus mati-
matian bertandingnya, atau dengan paksaan, atau dimarahi kalau kalah, dan mereka akan merasa
sedih kalau selalu dimarahi atau disalahkan karena salah.

INTENSITAS LATIHAN
Latihan bagi anak-anak sebaiknya jangan sampai mereka merasa tertekan, atau dirasakannya
terlalu berat (stressful). Karena itu jangan berikan mereka latihan dengan intensitas yang tinggi,

4
cukup hanya sampai medium saja, artinya manakala mereka suah memperlihatkan tanda-tanda
kelelahan, sebaiknya aktivitas itu dihentikan.

CEDERA (INJURY)
Ada baiknya kalau sebelum berpartisipasi dalam olahraga, atau usai sakit atau cedera, anak
diperiksa dulu oleh dokter guna menyakinkan bahwa dia sudah cukup fit/sehat untuk berolahraga
kembali. Hindari latihan atau gerakan-gerakan yang memungkinkan cedera pada lempeng-
lempeng pertumbuhan tulang (growth plates) atau ujung-ujung tulang (ends of bones).
Anak-anak biasanya mudah cedera pada epiphyse (lempeng-lempeng pertumbuhan) tersebut,
Watson juga mengingatkan kita untuk jangan melatih anak-anak sampai mereka overtrained,
sebab ini juga mudah menyebabkan kemungkinan terjadinya cedera.

LATIHAN BEBAN (WEIGHT TRAINING)


Sebaiknya anak-anak lebih banyak berlatih sport skills seperti bermain sepakbola, basket, voli,
bulutangkis, dll. Ketimbang weight training. Namun kalaupun mereka (terutama junior yang
sudah lebih dewasa ingin berlatih beban dengan tujuan menguatkan badan, maka anjuran yang
diberikan antara lain ialah:
- Mulai umur 13-14 tahunan
- Pada permulaan : yang paling aman ialah dengan menggunakan beban-beban ringan,
misalnya menggunakan badan atau anggota badan sendiri sebagai beban.
- Setelah otot-otot mulai berkembang, beban bisa diperberat sedikit semi sedikit.

PRO DAN CON PROGRAM LATIHAN UNTUK ANAK-ANAK DI KLUB


Program latihan untuk anak bisa merentang (range) dari permainan yang tidak terstruktur
(tanpa aturan) sampai olahraga pertandingan (kompetitif) yang dilakukan dengan intensitas yang
tinggi. Karena itu tujuan anak-anak berolahraga dalam pertandingan kompetitif tersebut, bukan
lagi untuk fun, enjoyment, make friends, dll. Sebagai mana tujuan anak berolahraga.
Masalah bagaimana pengaruh latihan intensif itu terhadap pertumbuhan dan perkembangan
fisik dan mental-emosional si anak bukanlah urusan perkumpulan atau pelatih, dan mereka tidak
mau tahu bagaimana akibatnya terhadap anak yang masih muda, namun suddah diberikan dosis
latihan yang berat dan yang seringkali diluar kemampuannya.

PENELITIAN
Karena itu perlu kiranya ada penelitian mengenai bagaimana pengaruh program-program
demikian terhadap dinamika pertumbuhan anak, dan periode mana anak sebenarnya sudah bisa
dan sudah bisa untuk dilatih dengan program olahraga yang intensif dank keras. Hingga kini
perhatian, kepedulian, serta penelitian yang mendalam mengenai masalah tersebut. Masih amat
langka dilakukan, baik oleh para pakar pendidikan jasmani maupun oleh instansi-instansi
olahraga lainnya, misalnya bidang pendidikan usia dini di kementerian olahraga dan pemuda.
Banyak faktor yang diperlukan untuk menjawab masalah-masalah tersebut, misalnya tipe/jenis
olahraganya, sifat, macam, frekuensi pertandingan, umur mulainya melakukan aktivitas, status
perkembangan anak, intensitas dan durasi latihannya. Dengan penemuan-penemuan dari

5
penelitian-penelitian nanti, mungkin kita bisa memberikan perlindungan yang lebih baik kepada
anak-anak terhadap dinamika dan kendala-kendala pertumbuhan dan perkembangannya kelak.

PERSPEKTIF
Dari sudut pandang aspek faaliah, strees yang dipaksakan atau yang ditimbulkan pada anak
dalam beberapa cabang olahraga, terutama yang dominan daya tahan (endurance), akan bisa
menuntut energy yang berlebihan dari sistem kariovaskular anak remaja (early adolescencts)
yang sedang dalam tahap pertumbuhan peralihan dari alam anak-anak ke alam dewasa (belia
antara 13-19 tahun).
Memang tidak banyak bukti yang menguatkan pendapat itu, namun pernah ada kasus-kasus
“sudden death” dan gagal jantung pada atlet-atlet muda, baik sewaktu pertandingan maupun
yang dilakukan oleh strees berlebihan pada sistem kardiovakular anak.
1. Tuntutan terlalu tinggi
Kuat dugaan bahwa tuntutan fisiologis yang tinggi dari olahraga bisa menimbulkan
pengaruh yang kurang baik terhadap pertumbuhan fisik atlet-atlet mua.
2. Badan bak mesin ajaib
Banyak orang berpendapat bahwa badan atau tubuh anak muda adalah bak mesin ajaib
yang mengagumkan, serta yang mampu berfungsi untuk berlindung diri dari strees-strees
dari luar. Beban eksternal itu bisa juga ditimbulkan oleh orang dewasa seperti pelatih,
orang tua, guru yang terlalu ambisius dan berpendapat bahwa anak bisa melakukan apa
saja sebagaimana yang bisa dilakukan oleh orang dewasa (can do anything an adult can
do).

PERBEDAAN ANTARA ANAK DAN ORANG DEWASA


Banyak orang berpendapat bahwa anak adalah copy dari orang dewasa, dan bahwa anak
dianggap sama kemampuannya dengan orang dewasa, baik, emosi, perasaan, pembelajaran,
kemampuan belajar keterampilan, menerima beban latihan. Beberapa contoh perbedaan menurut
bailey (1978) ialah :
1. Dengan semakin anak tumbuh tinggi dan besar, maka titik berat badannya juga akan
berubah sehingga akan berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi olahraganya.
2. Selain itu antara anak dan orang dewasa ada perbedaan-perbedaan kualitatif.
3. Namun demikian, ekspektasi teoritis demikian kadang-kadang dalam kenyataannya bisa
lain.
4. Ada pula beberapa perbedaan cardiorespiratori antara anak dan orang dewasa yang bisa
berimplikasi terhadap anak dalam berolahraga (bailey:1978) antara lain, selama
pertumbuhan anak akan ada kenaikan secara bertahap dalam tekanan darah yang
dibarengi dengan penurunan dalam denyut jantung (heart rate).
Contoh-contoh diatas adalah beberapa perbedaan saja dari anak dengan orang dewasa. Astrand &
rodall (1970) memberikan kesimpulan: bahwa anak-anak lebih dirugikan dibandingkan dengan
orang dewasa. Antara lain kekuatan otot lebih lemah. Demikian pula VO2 max-nya dan
parameter lainnya yang penting untuk transport O2. Juga efisiensi mekanik anak sering kali lebih
inferior ketimbang efisiensi mekanik orang dewasa.

6
IDENTIFIKASI DINI PETENSI OLAHRAGA
Bakat-bakat potensial yang diidentifikasi di usia muda dan yang digarap dengan program yang
intensif bisa menghasilkan prestasi yang tinggi. Secara teoritis dikatakan pula, bahwa makin
muda anak mulai dilatih, makin besar kemungkinannya dia akan bisa jadi juara. Bisa menjadi
dugaan yang kuat bahwa anak-anak yang jelas berbakat potensi olahraga, selepas sekolah dasar
diberi program latihan yang sebenarnya diperuntukkan bagi atlet-atlet dewasa, dan yang belum
tentu cocok dengan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan usia anak muda.
Kalau sistem pemanduan bakat dilakukan dengan betul, maka sebenarnya bakat bisa
diidentifikasi di usia muda, sama dengan mengidentifikasi mereka yang tidak berbakat . bagi
yang tidak berbakat (unskilled) dan tidak punya motivasi dan dorongan untuk aktivitas fisik,
sebetulnya kita tidak perlu buang waktu terlalu banyak. Kepada anak-anak, kita sebainya jangan
terlalu banya menekankan pada seleksi atlet. Lebih baik lagi kepada mereka kita tekankan paa
lebih banyak dorongan (encourangement) untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan
fisik dan olahraga. Dengan demikian anak-anak akan bisa tahu sampai dimana potensi-potensi
mereka sebenarnya.

7
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kelebihan Buku
 BUKU WAJIB
 Sampulnya menarik
 Terdapat pendapat para ahli
 Terdapat gambar dan memudahkan memahami maksud dari penjelasan
diddalamnya

B. Kekurangan Buku
 BUKU WAJIB
 Kurangnya pendapat para ahli
 Kata-kata didalamnya terlalu ribet/ tidak langsung ke inti
 Kurangnya contoh-contoh bentuk/program didalamnya

8
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa critical
book merupakan kegiatan untuk mengkritis buku untuk mengetahui kelemahan dan
kekurangan dalam buku, baik dalam sistematika penulisan, penggunaan bahasa, isi materi
dan tampilan buku. Hal tersebut dilakukan agar buku yang di kritik dapat direvisi agar
menjadi buku yang lebih baik.

B. Saran
Menurut yang saya baca dari buku ini, buku ini sangat layak digunakan untuk seorang
mahasiswa seperti kami dan menjadi reverensi bagi pembaca. Diharapkan buku tersebut
lebih terliti lagi dalam saat pengetikan agar tidak ada kesalahan serta memudahkan
pembaca untuk mengapliksikan dalam kehidupan sehari hari dan dalam melatih sebuat
tim yang diisi oleh anak-anak.

9
DAFTAR PUSTAKA

Harsono. (2015). Kepelatihan olahraga. Bandung:PT REMAJA ROSDAKARYA OFFSET.

10

Anda mungkin juga menyukai