KELOMPOK II
Disusun Oleh :
PONTIANAK
2017 / 2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang maha Esa. Shalawat dan salam semoga selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami
mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Pengetahuan
Umum Penjas.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi,
namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
kerja sama kelompok kami, sehingga kendala yang kami hadapi dapat teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang matakuliah
Pengetahuan Umum Penjas.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas, kami sadar bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, untuk
itu, kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan
makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
B. AQIDAH ...................................................................................................................... 3
C. TAUHID....................................................................................................................... 6
D. SYARI’AH ................................................................................................................... 8
E. AKHLAK .....................................................................................................................9
BAB I
B. Sistem Pendidikan
Salah satu contoh. Pelajaran penjas 'volley mini' di kelas 4 melibatkan 6 pelajaran
sistematis dalam tahun tersebut. Ibu Sato memutuskan untuk menggunakan pelajaran ketiga
sebagai suatu pelajaran penelitian, sedangkan guru lainnya mengamati secara teliti.
Fase perencanaan
Kelompok Ibu Sato terdiri dari guru senior kelas 4. Untuk mencapai tujuan jangka
panjang (pendidikan untuk klak individu anak) dia mencoba untuk memahami situasi di
kelasnya. Dia merasa bahwa ketika sebagian anak aktif dan memiliki pendapat yang jelas, yang
lain memiliki perasaan yang tidak dapat mereka ungkapkan atau tindak lanjuti.
Agar pendidikan jasmani menyenangkan bagi mereka, di bagian pertama dan kedua dan 6
pelajaran dia meminta anak-anak menciptakan peraturan mereka sendiri untuk membantu
mereka dan orang lain dalam menikmati permainan volley. Setelah permainan dia meluangkan
waktu untuk berefleksi dengan siswa mereka. tentang bagaimana mereka bermain. Mereka juga
mendiskusikan bagaimana mereka dapat memperbaiki permainan untuk melibatkan seseorang
yang sering tersingkirkan, sehingga mereka dapat menikmatinya dengan orang lain.
Fase pelaiaran penelitian
Rencana pelajaran yang disiapkan dengan seksama dipelajari oleh semua. anggota
kelompok. Ibu Sato kemudian melaksanakan pelajarannya ketika anggota kelompok dan guru
lain melihat. Orang yang bertanggung jawab dalam pendidikan jasmani di kota juga diundang
sebagai seorang konsultan untuk memberi masukan.
Fase diskusi
Ketika pelajaran penelitian selesai, sebuah diskusi dilaksanakan untuk bertukar pendapat
tentang pelajaran, Ini dimulai dengan penjelasan tujuan pelajaran oleh guru. Kemudian guru
yang mengamati, memberikan pendapatnya atau bertanya secara giliran, berkomentar
berdasarkan, pengalaman sendiri.
Mempengaruhi konsep 4 studi pelajaran. Dalam contoh ini, siswa kelas 4 belajar tentang
pentingnya kekuatan teman sebaya. Mereka juga belajar tentang kegiatan kerjasama untuk
merespon perbedaan. Guru dalam kelompok mendapatkan pandangan positif tentang manfaat
pembelajaran kelompok, sebagai cara membantu anak mengemukakan isu-isu mereka sendiri
agar dipecahkan oleh mereka sendiri.
Lebih penting lagi, semua guru mendiskusikan dan mengevaluasi pelajaran, yang
memampukan mereka berbagi topik penting ke seluruh sekolah. Sekarang ini, kebanyakan guru
memahami situasi tiap anak dan berbagi peran tanpa memandang kelas mana yang ditugaskan
kepada mereka. Misalnya guru sering membawa anak laki-laki pulang setelah selesai sekolah,
karena dia tahu anak tersebut mengalami masalah emosi dan orang tuanya bekerja sampai larut
malam.
Secara etimologis, istilah “phylosophy” berasal dari bahasa Inggris. “filsafat” berasal dari
bahasa Arab yaitu “falsafah” dan Kedua istilah tersebut berakar dari bahasa Yunani “philosophia”
yang memiliki dua unsur kata, yaitu “philein” dan “sophia”. Philein berarti “cinta” dan “sophia”
berarti kebijaksanaan. Jadi filsafat atau philosophia “cinta kebijaksanaan”
D. PENGERTIAN FILSAFAT/FILOSOFIS
a. Filsafat merupakan seni berpikir
b. Oleh karena itu, Filsafat Olahraga merupakan perenungan akan keterlibatan manusia
dalam aktivitas jasmani
c. Mengkaji pendidikan jasmani dan olahraga dari berbagai posisi pemikiran filsafat
akan mendukung penjelasan dan pemahaman tentang sifat, nilai, tujuan, signifikansi,
dan cakupan pendidikan jasmani dan olahraga serta dapat memahami cakupan
wilayah studi filsafat atau cabang filsafat (ontologi, epistemology, dan aksiologi) dan
aplikasi kajiannya dalam pendidikan jasmani dan olahraga.
d. Arti Pendidikan itu sendiri adalah proses yang isinya harus mengarah kepada
pembinaan potensi rohaniah.
e. Sebab rohaniah adalah sumber potensi bagi semua kreasi manusia yang tercermin di
dalam kebudayaan.
f. Jadi ada saling keterkaitan yang erat dan tidak mungkin dapat dipisahkan antara
Filsafat dengan Penjas dan Olahraga.
g. Pengaruh dan sumbangsih Ilmu Filsafat pada Penjas dan Olahraga juga memiliki andil
yang besar dalam perkembangan Pendidikan Jasmani dan Olahraga, yaitu melahirkan
ilmu-ilmu baru yang sangat berkaitan erat dan mendukung kemajuan penjas dan
olahraga itu sendiri.
Webster mengartikanya filsafat yaitu cinta kebenaran (love of wisdom), artinya keinginan
untuk mencari nilai dan fakta serta menafsirkan tanpa bias atau prasangka.
Broudy (1954) mengemukakan 4 tingkatan pendidikan :
1. emosional atau tidak kritis, pengetahuan berdasar pada keuntungan dan kerugian
2. faktual atau informasional, pengetahuan berdasar pada bukti-bukti atau informasi
3. eksplanatori atau teoretikal, pengetahuan berdasar pada kombinasi data faktual
(induktif) dan teoritikal (deduktif)
4. filosofis, pengetahuan yang paling tinggi dan argumentasinya bersifat universal dan
permanen
Komponen utama filsafat
a. Metafisika : yang menjelaskan prinsip keberadaan yang berhubungan dengan aspek non
fisik atau abstrak.
b. Epistemologi : berkaitan dengan batas-batas, hukum-hukum dan macam macam
pengetahuan.
c. Aksiologi : membantu menentukan sudut pandang kebenaran
d. Etika : merupakan sub bagian dari askiologi yang lebih bersifat individual/perseorangan
e. Logika : menjelaskan tentang langkah berfikir yang harus ditempuh serta menempatka
fakta sehingga menghasilkan pemikiran yang akurat
f. Estetika : merupakan bidang garapan untuk menetukan kriteria yang behubungan dengan
bidang seni
Beberapa ajaran filsafat yang telah mengisi dan tersimpan dalam khasanah
ilmu adalah:
1. Materialisme, yang berpendapat bahwa kenyatan yang sebenarnya adalah alam semesta
badaniah. Aliran ini tidak mengakui adanya kenyataan spiritual. Aliran materialisme
memiliki dua variasi yaitu materialisme dialektik dan materialisme humanistis.
2. Idealisme yang berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia adalah ide yang sifatnya
rohani atau intelegesi. Variasi aliran ini adalah idealisme subjektif dan idealisme objektif.
3. Realisme. Aliran ini berpendapat bahwa dunia batin/rohani dan dunia materi murupakan
hakitat yang asli dan abadi.
4. Pragmatisme merupakan aliran paham dalam filsafat yang tidak bersikap mutlak (absolut)
tidak doktriner tetapi relatif tergantung kepada kemampuan manusia.
1. Pendidikan liberal (leberal education), Lebih berorientasi pada bidang studi dam
pemehaman materi.
2. Pendidikan umum (general education), Lebih memperhatikan pelakunya dari pada
bidang studi atau materi.
Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktifitas jasmani
yang dijadikan media pengembangan individu secara menyeluruh. Tapi pendidikan
jasmani masih dianggap kurang penting.
a. Jumlah Tenaga guru masih kurang, kualifikasi masih rendah
b.Fasilitas dan infrastruktur dan sarana masih kurang
c. Dana dan keuangan
Beberapa aliran filsafat dalam pendidikan jasmani Idealisme, aliran ini meyakini bahwa
pikiran merupakan kunci terhadap sesuatu. Beberapa konsep idealisme
Dengan itu beberapa pandangan filsafat idealisme terhadap pendidikan jasmani adalah
sebagai berikut:
a. Pendidikan jasmani tidak hanya melibatkan fisik semata
b. Aktifitas kesegaran jasmani memberi kontribusi terhadap perkembangan
kepribadian seseorang
c. Pendidikan jasmani merupakan pusat berbagai gagasan
d. Guru harus menjadi seorang model bagi siswa
e. Guru bertanggung jawab terhadap efektifitas program pendidikan jasmani
f. Pendidikan ditujukan untuk kehidupan
Realisme, aliran ini memempatkan dirinya sebagai aliran yang terpisah dan berbeda
dari filsafat lainya selama akhir abad 19 dan awal abad 20. Filsafat ini menentang idealisme.
Beberapa kunci filsafat realisme
a. Aspek fisik merupakan dunia nyata
b. Semua kejadian di dunia merupakan hasil dari hukum alam
c. Kebenaran ditentukan oleh metode ilmiah
d. Pikiran dan tubuh mempunyai hubungan erat dan harmonis
e. Agama dan filsafat dapat muncul bersamaan
Beberapa pandangan filsafat realisme terhadap pendidikan jasmani adalah sebagai berikut
1. Pendidikan jasmani ditujukan untuk kehidupan.
2. Kesegaran jasmani merupakan hasil produktifitas
3. Program pendidikan jasmani didasarkan pada pengetahuan ilmiah
4. Pengulangan memegang peranan penting dalam proses belajar
5. Pendalaman ilmu keolahragaan membuat kehidupan sosial lebih baik
6. Bermain dan rekreasi membantu kemampuan beradaptasi
Naturalisme, aliran ini menganggap bahwa sesuatu yang mempunyai nilai adalah
sesuatu yang secara fisik nampak. Beberapa konsep inti naturalisme
1. Segala sesuatu yang ada hanya akan diakui keberadaanya apabila nampak secara
fisik
2. Lingkungan fisik merupakan sumber nilai
3. Individu lebih bernilai dari pada sosial
Existensialisme, perhatian utama filsafat ini adalah keberadaan individu secara utuh.
Beberapa konsep inti existensialisme:
a. Kebebasan memilih
b. Banyak variasi aktifitas
c. Permainan merupakan pengembang kreatifitas
d. Siswa tahu tentang dirinya
e. Guru adalah seorang konsultan
KESIMPULAN
Secara etimologis, istilah “phylosophy” berasal dari bahasa Inggris. “filsafat” berasal
dari bahasa Arab yaitu “falsafah” dan Kedua istilah tersebut berakar dari bahasa Yunani
“philosophia” yang memiliki dua unsur kata, yaitu “philein” dan “sophia”.Berarti
kebijaksanaan. Jadi filsafat atau philosophia “cinta kebijaksanaan”.