Oleh:
Deneira Amalistya
6211421072
ILMU KEOLAHRAGAAN C
2022
KATA PENGANTAR
Maha suci Allah, tiada kata yang pantas kita ucapkan selain puji dan syukur kehadirat Ilahi
Rabbi, dengan Rahmat dan Hidayah-Nya sampai saat ini kita masih dapat merasakan nikmat-Nya.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curah kepada Nabi kita Muhammad Rasulullah SAW., kepada
keluarganya, para sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman. Amin.
Makalah ini terdiri dari tiga bab. Bab pertama berisi pendahuluan yang menjelaskan latar
belakang pentingnya olahraga usia dini di Sekolah Dasar, indentifikasi masalah olahraga usia dini di
Sekolah Dasar. Bab kedua berisikan pengertian olahraga usia dini menurut para ahli, kedudukan
olahraga dalam pendidikan, tujuan, fungsi, jenis, prinsip-prinsip dan asas-asas dalam olahraga usia dini,
pelaksanaan observasi dan wawancara di SD Islam Sultan Agung 1.3, proses wawancara dan observasi
serta hasil dari observasi dan wawancara olahraga usia dini di SD Islam Sultan Agung 1.3. Bab ketiga
berisikan mengenai kesimpulan dan saran.
Adapun maksud dan tujuan Pembuatan Makalah ini adalah sebagai upaya untuk mendukung
Proses Pembelajaran dan melengkapi salah satu matakuliah Olahraga Usia Dini.
Berbagai kendala dan kesulitan yang hampir mematahkan semangat penulis dalam
menyelesaikan makalah ini dapat teratasi berkat petunjuk serta nasehat dari dosen. Walaupun demikian,
penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 5
2.6.4 Proses Wawancara dan Observasi di SD Islam Sultan Agung 1.3 ............................... 14
3
2.6.5 Hasil Wawancara dan Observasi ................................................................................ 15
LAMPIRAN......................................................................................................................... 19
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah:
1. Observasi
2. Wawancara
1.5 Sistematika Penulisan
Agar data tersusun secara sistematis maka laporan ini disusun dengan susunan sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Metode Penelitian
1.5 Sistematika Penulisan
6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7
BAB II
TEORI DAN PEMBAHASAN
Menurut kesepakatan UNESCO, jika ditinjau dari sisi usia kronologis, anak usia dini
adalah kelompok manusia yang berada pada rentang usia 0-8 tahun.
Menurut UU Sisdiknas N0. 20 Tahun 2003 adalah rentang anak usia dini yaitu 0-6
tahun.
Perbedaan rentang usia antara UNESCO dan UU. RI No. 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas adalah terletak pada prinsip pertumbuhan dan perkembangan anak di mana usia
anak 6-8 tahun merupakan usia transisi dari masa anak-anak yang dependen ke masa anak-
anak yang independen, baik dari segi fisik, mental, sosial, emosional maupun intelektual.
Oleh sebab itu, UNESCO menetapkan bahwa rentang usia anak 0-8 tahun masih berada
8
pada jalur the Early Childhood Education atauPendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Sedangkan dalam Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas khususnya BAB
I tentang Ketentuan Umum pasal 1 ayat 14 dikatakan bahwa anak usia usia dini adalah anak
yang berada pada rentang usia lahir-6 tahun, sehingga di Indonesia anak yang telah berusia
di atas 6 tahun sudah berada pada jalur pendidikan dasar (elementray school).
9
2.3 Tujuan, Fungsi dan Jenis Olahraga Usia Dini
2.3.1 Tujuan Olahraga Usia Dini
Olahraga mempunyai tujuan yang sangat penting bagi anak usia dini. Tumbuh dan
kembang anak akan menjadi optimal baik dari segi fisik, mental dan emosional. Olahraga
bagi anak usia dini merupakan hal yang sangat berperan penting dalam tumbuh kembang
secara jasmani. Aktivitas fisik yang tepat akan memacu tumbuh kembang anak secara
optimal, namun bukan berarti anak harus melakukan senam jasmani setiap hari seperti hal
nya orang dewasa. Olahraga bagi anak terutama anak balita tidak harus dalam bentuk
gerakan terstruktur, seperti senam jasmani, gym, atau bulutangkis. Kegiatan seperti
bersepeda, bermain lompat tali dan berlari-larian sudah merupakan latihan jasmani bagi
anak dan mendukung anak untuk mengeksplorasi gerak agar menjadi lebih baik.
10
menyembunyikan benda, kemudian anak diperintahkan untuk mencari atau anak
diperintahkan untuk mencari temannya yang sedang bersembunyi atau sering disebut
petak umpet. Cara melatih kemampuan dasar, juga dapat dilakukan permainan meniup
balon kemudian anak diperintahkan untuk mengejar balon tersebut. Selain itu, juga
dapat dilakukan permainan menendang bola-bola air dan melempar bola air pada
tempat tertentu. (AnggSraini et al., 2014).
2. Aktivitas Fisik Dengan bernyanyi Dan Bergerak
Pada permainan ini, anak aktif bergerak sambil bersenang-senang dengan bernyanyi
diiringi musik. Anak dapat berlari, melompat dan menggerakan seluruh anggota gerak
tubuhnya. Bernyanyi pun, anak dapat melatih kerjasama, melatih kelenturan tubuh
serta dapat mengenali musik sejak usia dini. (Anggraini et al., 2014).
3. Aktivitas Fisik Untuk Melatih Keseimbangan
Untuk melatih keseimbangan, dapat dilakukan permainan dengan duduk di bola besar
dan bertahan agar anak tidak terjatuh. Keseimbangan dapat pula dilakukan dengan
permainan ayunan, yang dapat disertai dengan musik. Anak juga dapat bermain untuk
mengambil benda-benda yang berada dibawah seperti daun gugur maupun benda
apapun, sehingga dapat melatih keseimbangan dari anak. (Anggraini et al., 2014).
4. Aktivitas Fisik Untuk Melatih Keterampilan Lokomotor
Melatih kemampuan lokomotor atau kemampuan motorik dapat dilakukan dengan
permainan merangkak, berjalan diatas susunan-susunan benda yang sudah diatur,
seperti berjalan diatas tumpukan daun-daun, berjalan diatas bola-bola plastik, berjalan
diatas pasir, berjalan diatas air, berjalan diatas lumpur atau tanah, atau dapat diberikan
tumpukan es yang berukuran kecil. Anak diajarkan untuk merasakan tekstur dari
bahan-bahan yang sudah disediakan. Kemampuan lokomotor dapat membiasakan anak
untuk melakukan gerakan pada anggota tubuhnya. (Anggraini et al., 2014)
5. Aktivitas Fisik Untuk Melatih Kemampuan Manipulatif
Permainan untuk melatih kemampuan manipulatif dapat berfungsi untuk meningkatkan
koordinasi antara mata, tangan dan kaki. Permainan dapat seperti menendang bola pada
titik tertentu dengan menggunakan kedua kaki secara bergantian, sehingga dapat
melatih koordinasi antara mata dan kaki agar dapat menuju pada titik tersebut. Cara
melatih kemampuan manipulatif dapat dilakukan juga dengan mengejar balon-balon
air kemudian menepuk atau menusuk balon tersebut dengan jari. Permainan lain yang
dapat dilakukan adalah anak diarahkan untuk berjalan diruang-ruang remang,
kemudian dengan menggunakan senter kita menggerak-gerakan cahaya senter di
dinding ke atas, bawah, kanan dan kiri, anak mengikuti atau mengejar cahaya senter
yang kita gerak-gerakan. (Anggraini et al., 2014)
11
2.4 Prinsip-prinsip Olahraga Usia Dini
Sesuai dengan P2PTM Kemenkes RI, Prinsip Olahraga adalah sebagai berikut:
Baik, Sejak Usia dini hingga usia lanjut, Olahraga dianjurkan minimal 30 menit,
menggunakan perlengkapan olahraga yang sesuai. Dilakukan secara bertahap dimulai
dari pemanasan 5-10 menit, diikuti dengan pendinginan selama 5 menit.
Benar, Pilihlah olahraga yang digemari, aman, mudah, sesuai dengan kondisi fisik dan
pola gerak yang dibakukan.
Terukur, Lakukan pengukuran dengan nadi setiap hari akhir pelatihan dengan tujuan
menilai apakah target denyut nadi tercapai atau tidak.
Teratur, Untuk mencapai hasil optimal, olahraga perlu dilakukan minimal 3 kali
seminggu.
2.5 Asas Olahraga Usia Dini
Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal
12 ayat (2) menyebutkan : “Selain jenjang pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dapat diselenggarakan pendidikan prasekolah”, adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk
mengembangkan pribadi, pengetahuan, dan keterampilan yang melandasi Pendidikan dasar
serta mengembangkan diri secara utuh sesuai dengan asas pendidikan sedini mungkin dan
seumur hidup.
12
2.6 Pelaksanaan Observasi di SD Islam Sultan Agung 1.3
2.6.1 Profil SD Islam Sultan Agung 1.3
Nama Sekolah : SD Islam Sultan Agung 1.3
Status Sekolah : Swasta
Alamat : Jl. Pemuda Gang Suromenggalan No. 62
Kelurahan/Desa : Bangunharjo
Kecamatan : Semarang Tengah
Kab/Kota : Semarang
Provinsi : Jawa Tengah
SD Islam Sultan Agung 3 merupakan salah satu sekolah besar di Semarang dan salah
satu sekolah islam yang menjadi pelopor sekolah - sekolah islam yang lain di kota
Semarang. SD Islam Sultan Agung 3 adalah sekolah Islam di bawah naungan Yayasan
Badan Wakaf Sultan Agung ( YBWSA ) Semarang yang juga merupakan salah satu
yayasan besar di kota Semarang. Beberapa instansi yang berada di bawah naungan
YBWSA adalah RSI Sultan Agung Semarang, Universitas Islam Sultan Agung Semarang
( UNISULA ) , TK- SD ISlam Sultan Agung 1- 5 , SMP Sultan Agung 1-4, SMA Sultan
Agung 1-3 Dalam mendidik siswa kami dewan guru SD Islam Sultan Agung 3 Semarang
selalu menanamkan nilai - nilai Islami serta kedisiplinan agar siswa bisa menjadi cerdas
dalam urusan Akidah Akhlaq serta Akademik,,serta mampu cerdas dalam pemanfaatan
teknologi. terbukti dengan di ikutinya berbagai event kejuaraan dan kami bisa meraih gelar
juara dalam setiap event yang kami ikuti.
Dengan semangat BUSI ( Budaya Sekolah Islami ) yang menjadi dasar bagi kami
dalam mendidik anak ,, maka kamipun mentargetkat anak tidak hanya cerdas dalam
akademik tapi mampu membaca Alquran. bacaaan shalat serta hafal just 30 dll. Di SD Islam
Sultan Agung 3 kami juga mempunyai kegiatan ektra kurikuler unggulan serta fasilitas -
fasilitas yang bisa di bandingkan dengan sekolah - sekolah yang lain.
VISI: Sebagai lembaga Pendidikan Dasar terkemuka dalam menanamkan nilai - nilai dasar
Islam dan meletakkan dasar - dasar ilmu pengetahuan dan teknologi ( Iptek ) untuk
mempersiapkan kader umat yang siap tumbuh menjadi generasi khaira ummah.
MISI:
1. Mengembangkan konsep operasional umat yang siap tumbuh menjadi generasi khaira
ummah dan proses pendidikannya.
13
2. Mengembangkan kualitas bahan pendidikan dan bahan sejalan dengan nilai - nilai islam
dan perkembangan mutakhir ilmu pengetahuan dan teknologi ( Iptek )
3. Mengembangkan kualitas sistem , metode dan teknologi pendidikan dalam pendidikan nilai
- nilai Islam dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi ( Iptek ), sejalan
perkembangan pendidikan.
4. Membangun kualitas guru / pendidik profesional yang tafaqquh fiddin.
5. Menyelenggarakan sarana dan prasarana pendidikan yang bermutu tinggi.
6. Menciptakan Budaya Sekolah Islami ( BUSI )
7. Menjadikan kemajuan dan keberhasilan peserta didik dalam proses pendidikan sebagai
pusat orientasi dan tujuan yang paling di utamakan semua kegiatan
14
membuka acara ini. Kami di beri waktu dan ruangan untuk melakukan observasi yang
melebihi kata cukup, Sebelumnya kami diberi informasi tentang profil SD Islam Sultan
Agung 1.3 Semarang. Obervasi dilakukan sampai pukul 09.00.
Daftar Pertanyaan:
1. Apakah Pendidikan Jasmani Olahraga Usia Dini berjalan dengan baik di Sekolah ini?
2. Bagaimana proses pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Usia Dini di Sekolah ini?
3. Apakah ada permasalahan yang dihadapi pada saat proses pembelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga Usia Dini di Sekolah ini?
Jawaban Pertanyaan:
1. Apakah Pendidikan Jasmani Olahraga Usia Dini berjalan dengan baik di Sekolah ini?
Sejauh ini berjalan dengan baik, namun terkendala dalam fasilitas dan prasarana. Tidak
memiliki lapangan yang cukup luas pada saat mata pelajaran Pendidikan Jasmani.
2. Bagaimana proses pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Usia Dini di Sekolah ini?
Satu mata pelajaran Pendidikan Jasmani, terdapat 3 jam pelajaran. Dibagi 2 dengan teori
dan setelah itu praktek.
3. Apakah ada permasalahan yang dihadapi pada saat proses pembelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga Usia Dini di Sekolah ini?
Tentunya ada. Dimulai dari siswanya yang usil hingga berkelahi, dan Adapun yang asyik
dengan dunianya sendiri.
15
Pokok-pokok Informasi Wawancara
1. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Usia Dini berjalan dengan baik.
2. Proses pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Usia Dini.
3. Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh Guru pada saat penyampaian materi baik
teori maupun praktek.
Daftar Pertanyaan:
1. Apakah suka olahraga?
2. Olahraga apa yang disukai?
3. Mengapa suka olahraga tersebut?
Hasil Pertanyaan:
1. 7 narasumber menjawab suka olahraga.
2. 6 narasumber menjawab suka olahraga lari, Namun, 1 diantaranya menyukai
sepatu roda.
3. Menyukai lari dikarenakan lari diajarkan pada saat mata pelajaran. Yang menyukai
sepatu roda dikarenakan sudah mengikuti club sepatu roda, yaitu KAIROS
(Kahuripan Roller Sport) di Semarang.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelaksanaan Olahraga disini mungkin hampir sama dengan SD/MI yang ada di Kota Semarang.
Dimasukkan kedalam mata pelajaran, yakni selama 3 jam pelajaran. Di SD Islam Sultan Agung 1.3
terdapat 2 guru Pendidikan Jasmani, keduanya merupakan lulusan Pendidikan Jasmani. Kendala yang
dialami yaitu pada saat penyampaian mata pelajaran terdapat murid yang suka usil hingga menimbulkan
perkelahian. Namun, masih dapat diatasi.
3.2 Saran
Sesuai dengan observasi dari kami, kami mendapatkan bahwa lapangan yang dimiliki untuk
melakukan mata pelajaran Pendidikan Jasmani masih dibilang sempit, sehingga anak-anak
kurang leluasa untuk bergerak. Maka dari itu, kami mengharapkan dari Sekolah untuk
memberikan sarana dan prasarana yang cukup dan baik untuk siswa-siswinya.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
Gambar 1: Penulis sedang melakukan wawancara dengan narasumber yaitu siswi yang bersangkutan.
19
Gambar 3: Penulis sedang melakukan wawancara dengan siswa yang bersangkutan.
Gambar 4: Sesi foto bersama dengan siswa siswi kelas 1 SD Islam Sultan Agung 1.3 Semarang,
bersama juga dengan Guru Pendidikan Jasmani.
20