Anda di halaman 1dari 30

TUGAS 7 Asesmen S2

5 Mei 2021

MAKALAH
PENGEMBANGAN ASESMEN PEMBELAJARAN FISIKA

PERFORMANCE OF PRODUCT AND SKILLS

OLEH :
PRIMA NORA ANANDA
20175012

DOSEN PEMBIMBING :
Prof. Dr. Festiyed, M.S.
Dr. Fatni Mufit, M. Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Pengembangan
Asesmen Pembelajaran Fisika dengan judul Performance of Product and Skills.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak menemui kendala. Namun berkat
bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu khususnya
dosen pembimbing mata kuliah Pengembanan Assesmen Pembelajaran Fisika, Ibu Prof. Dr.
Festiyed, M.S., dan Ibu Dr. Fatni mufit, M.Si.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan.
Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini
untuk kedepannya. Semoga makalah ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Padang, Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................................... 2
D. Manfaat penulisan .................................................................................................................... 2
E. Landasan Religius ..................................................................................................................... 2
F. Landasan Yuridis ...................................................................................................................... 3
BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................................................. 4
A. Pengertian Performance of Product and skills ....................................................................... 4
B. Perbandingan Performance Praktikum dan Non Praktikum............................................... 6
C. Pengembangan Performance Praktikum dan Non Praktikum ............................................ 9
D. Pengukuran dan Penskoran Performance Praktikum dan Non Praktikum ..................... 11
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................................... 17
A. Perbedaan Performance Product dan performance Skill ................................................... 17
B. Perbandingan Performance Pratikum dan Non Pratikum ................................................. 18
C. Pengembangan Performance Parktikum dan Non Praktikum .......................................... 20
D. Matrik Penyekoran Performance Parktikum dan Non Praktikum ................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 25

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu pembelajaran dilakukan evaluasi melalui penilaian untuk melihat seberapa jauh
ketercapaian tujuan. Salah satu fungsi penilaian, yaitu untuk mengetahui sejauh mana peserta
didik mencapai tujuan pembelajaran, yang selanjutnya digunakan untuk mengambil
keputusan. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar
seorang peserta didik. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 20
tahun 2003 menyebutkan bahwa salah satu prinsip penilaian adalah menyeluruh dan
berkesinambungan.
Penilaian secara menyeluruh memiliki arti bahwa penilaian tersebut tidak hanya
ditujukan pada penguasaan salah satu aspek saja, namun juga meliputi berbagai aspek. Sesuai
dengan Bloom yang mengklasifikasikan hasil belajar kedalam tiga ranah, yaitu Pengertahuan,
Sikap, dan Keterampilan, maka penilaian dalam pembelajaran juga harus meliputi ketiga
aspek tersebut. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 juga menyatakan bahwa
kompetensi lulusan mencakup pengetahuan, sikap, keterampilan. Hal ini berarti bahwa
penilaian harus mampu mengukur ketiga kompetensi tersebut.
Fisika merupakan disiplin ilmu yang mempelajari fenomena alam semesta, hukum-
hukumnya, dan interaksinya. Setiap gejala apa saja pasti terkait dengan hukum Fisika.
Meningkatkan pemahaman fisika sangat diperlukan praktikum. Praktikum ini meliputi
berbagai percobaan yang terkait dengan materi yang diberikan dalam perkuliahan. Praktikum
tidak sekedar ditujukan untuk peningkatan kualitas dalam ranah Keterampilan, tetapi
diharapkan praktikum dapat menunjang penguasaan pengetahuan dan sikap. Sehubungan
dengan hal tersebut, perlu adanya proses penilaian yang tidak hanya mengukur satu aspek
Pengertahuan saja, akan tetapi juga perlu adanya penilaian baru yang bisa mengukur aspek
proses atau kinerja siswa secara aktual yang dapat mengukur kemampuan hasil belajar
peserta didik secara holistik atau keseluruhan. Makalah ini akan membahas mengenai
Performance of Product and Skills. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan
menjabarkan penilaian kinerja praktikum dan nonpraktikum serta bagaimana cara
pengembangan, pengukuran dan penyekorannya yang penulis jabarkan dalam bentuk matriks.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang terdapat dalam
makalah ini adalah:

1
1. Apa yang dimaksud dengan Performance of Product and Skills?
2. Bagaimana perbandingan Performance praktikum dan non praktikum?
3. Bagaimana pengembangan Performance praktikum dan non praktikum?
4. Bagaimana pengukuran dan penskoran Performance praktikum dan non praktikum?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian Performance of Product and skill.
2. Untuk mengetahui perbandingan Performance praktikum dan non praktiku.
3. Untuk mengetahui pengembangan Performance praktikum dan non praktikum.
4. Untuk mengetahui pengukuran dan penskoran Performance praktikum dan non
praktikum.
D. Manfaat penulisan
Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan ini adalah:
1. Bagi pembaca, dapat menambah wawasan tentang perbandingan, pengembangan dan
penskoran Performance of Product and Skills.
2. Bagi pendidik, dapat menambah wawasan lebih luas tentang perbandingan,
pengembangan dan penskoran Performance of Product and Skills.
E. Landasan Religius
1. Al-Qur’an Surat Al-Ankabut ayat 2-3

Artinya: Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘kami
telah beriman’, sedangkan mereka tidak diuji lagi?

Artinya: Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka,
maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta
2. Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 202

Artinya: Mereka itulah yang mendapat bahagian dari pada yang mereka usahakan; dan
Allah sangat cepat perhitungan-Nya.
3. Al-Qur’an Surat Yunus ayat 14

2
Artinya: Kemudian kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di muka bumi
sesudah mereka, supaya kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat.
F. Landasan Yuridis
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kurikulum 2013
dikembangkan untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan. BAB VI PROSEDUR PENILAIAN Pasal 12
poin 2 2. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:
a. menyusun perencanaan penilaian;
b. mengembangkan instrumen penilaian;
c. melaksanakan penilaian;
d. memanfaatkan hasil penilaian; dan
e. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.

3
BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Performance of Product and skills


1. Pengertian
Performance of product and skill merupakan satu kesatuan kalimat yang jika diartikan
secara langsung ke dalam bahasa Indonesia menjadi performa produk dan keterampilan, atau
secara harfiah dapat diartikan sebagai penilaian produk atau kerja. Pendefenisian akan dibagi
menjadi tiga kelompok kata yakni performance, product, dan skills. Berikut akan dijabarkan
defensi masing-masingnya. Adapun pengertian performance menurut para ahli ialah sebagai
berikut.
a. Menurut Rue dan Byars (1981), performance dapat diartikan sebagai tingkat pencapaian
hasil atau The degree of accomplishment. Sering pula disebut tingkat pencapaian tujuan
organisasi.
b. Menurut Peter Jennergren dalam Nystrom dan Starbuck (1981), performance (Kinerja)
adalah pelaksanaan tugas-tugas secara aktual.
c. Menurut Osborn (1980), performance adalah tingkat pencapaian misi organisasi.
Dengan demikian dapatlah disimpulkan yang mana performance (kinerja) itu
merupakan suatu keadaan yang bisa dilihat sebagai gambaran dari hasil sejauh mana
pelaksanaan tugas dapat dilakukan.
Defenisi product atau produk menurut para ahli ialah sebagai berikut.
a. Menurut Kotler & Keller (2009), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik,
jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide.
b. Menurut Buchari Alma (2007) yaitu produk ialah seperangkat atribut baik berwujud
maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik,
nama baik toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelanan pengecer,
yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya.
c. Fandy Tjiptono (2008), produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan
produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar
yang bersangkutan.
Berdasarkan penjelasan para pakar, dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala
sesuatu yang tercipta yang berguna untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan tertentu.
Sedangkan untuk defense skill atau keterampilan dapat dijabarkan sebagai berikut.

4
a. Menurut Dunette (1976), keterampilan merupakan pengetahuan yang didapatkan serta
dikembangkan dengan melalui latihan atau training serta pengalaman dengan melakukan
berbagai tugas.
b. Menurut Muzni Ramanto, Soemarjadi, dan Wikdati Zahri (1991), kata keterampilan
dapat disamakan dengan kata kecekatan. Orang yang bisa dikatakan sebagai orang
terampil merupakan orang yang dalam mengerjakan atau juga menyelesaikan
pekerjaannya itu dengan secara cepat dan benar.
c. Menurut Gordon (1994), keterampilan merupakan sebuah kemampuan seseorang dalam
mengoperasikan pekerjaan itu secara lebih mudah serta tepat. Pendapat tentang
keterampilan menurut Gordon ini lebih kearah pada aktivitas/kegiatan yang memiliki
sifat psikomotorik.
Dapat disimpulkan bahwa keterampilan merupakan kemampuan untuk melakukan
suatu pekerjaan secara mudah serta tepat, lebih mengarah ke sifat psikomotorik. Berdasarkan
ketiga kelompok pengertian secara terpisah tersebut, dan dengan dapat diambil kesimpulan
defenisi performance of product and skills adalah gambaran keadaan untuk menilai sejauh
mana produk dan keterampilan telah dilakukan dalam suatu program.
2. Perbedaan Performance Product dan Performance Skill
Penilaian kerja dapat juga diartikan sebagai suatu prosedur yang menggunakan
berbagai bentuk tugas-tugas untuk memperoleh informasi tentang apa dan sejauh mana yang
telah dilakukan dalam suatu program. Penilaian hasil kerja siswa (Product Assessment)
adalah penilaian terhadap keterampilan siswa dalam membuat suatu produk benda tertentu
dan kualitas produk tersebut. Jadi dalam penilaian hasil kerja siswa terdapat dua tahapan
penilaian yaitu:
a. Penilaian tentang pemilihan dan cara penggunaan alat serta prosedur kerja siswa;
b. Penilaian tentang kualitas teknis maupun estetik hasil karya/ kerja siswa. Hasil kerja
yang dimaksud di sini adalah produk kerja siswa yang bisa saja terbuat dari kain, kertas,
metal, kayu, plastik, keramik, dan hasil karya seni seperti lukisan, gambar, dan patung.
(Hesti, 2015)
Sehingga penilaian produk atau kinerja tidak hanya diperoleh dari hasil akhir saja
tetapi juga proses pembuatannya. Hasil yang diperoleh merupakan suatu hasil dari unjuk
kerja tersebut. Penilaian produk meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik
membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni,
barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.

5
Tabel 1. Perbedaan antara assessment performance product dan performance skill
menurut Bellanca dan Forgatty (1992)
Product Skill
Essay, story, or poem Musical, dance, or dramatic
performance
Research report Science lab demonstration
Writing portofolio Typing test athletic competition
Diary or journal Oral presentation
Science fair project Oral presentation
Art exhibit or potofolio Cooperation in groups

Berdasarkan tabel diatas maka penulis akan membahas assessment performance of


product untuk non praktikum penilaian essay dan untuk praktikum research report.
Sedangkan pada assessment performance of skill untuk non praktikum cooperation in group
dan praktikum adalah science lab demonstration.
B. Perbandingan Performance Praktikum dan Non Praktikum
Penilaian kinerja pratikum adalah hasil kerja yang diperoleh dalam pelaksanaan
pratikum yang digunakan sebagai dasar dalam pencapaian pembelajaran. Penilaian kinerja
non pratikum adalah hasil –hasil kerja yang ditunjukkan selama proses pembelajaran selain
dari kegiatan pratikum. Perbandingan Unjuk Kerja Praktikum dan Non Praktikum sebagai
berikut:
a. Pratikum yaitu penilaian yang dilakukan oleh guru untuk memberikan berbagai informasi
secara berkesinambungan tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai peserta
didik, dalam kegiatan pratikum (percobaan)
b. Penskoran
1) Cara holistik
2) Cara analitik
c. Penilaian non pratikum
Dengan cara pemberian sistem huruf A, B, C, D, dan E
d. Kelebihan dan kekurangan
1) Pratikum Kelebihan: membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran atau
kesimpulan berdasarkan percobaan/ pratikum Kekurangan:memerlukan berbagai
fasilitas dan peralatan yang tidak selalu mudah diperoleh.

6
2) Non pratikum Kelebihan: guru mudah menguasai kelas, guru mudah menerangkan
pelajaran dalam jumlah yang besar Kekurangan: keterbatasan waktu dan fasilitas.
(Hesti, 2015)
e. Penilaian kerja Praktikum: membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran atau
kesimpulan berdasarkan praktikum/percobaan, membuat terobosan baru degan
penemuan dari hasil praktek/percobaan, hasil percobaan yang berharga dapat
dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.
f. Penilaian kerja non praktikum: guru mudah menguasai kelas, guru mudah
menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar, dapat diikuti anak didik dalam jumlah
besar, mudah dilaksanakan.
Tabel 2. Perbedaan antara penilaian praktikum dan non praktikum
Pembeda Penialian Praktikum Penilaian Non Praktikum
Pengertian Penilaian yang dilakukan Penilaian yang dilakukan
oleh guru untuk memberikan oleh guru untuk memberikan
berbagai informasi secara berbagai informasi secara
berkesinambungan dan berkesinambungan dan
menyeluruh tentang proses menyeluruh tentang proses
dan hasil belajar yang telah dan hasil belajar yang telah
dicapai peserta didik, dalam dicapai peserta didik.
kegiatan praktikum
(Noviantri, 2012)
Penskoran Penilaian dapat dilakukan Dapat digunakan beberapa
dengan cara: cara:
a. Cara holistik, yaitu a. Menggunakan sistem
berdasarkan kesan huruf, yakni A (paling
keseluruhan dari produk, tinggi, paling baik atau
biasanya dilakukan pada sempurna), B (baik), C
tahap appraisal. (sedang atau cukup), D
b. Cara analitik, yaitu (kurang), dan E (gagal).
berdasarkan aspek-aspek b. Menggunakan sistem
produk, biasanya angka yang,
dilakukan terhadap semua menggunakan beberapa
kriteria yang terdapat skala. Pada skala empat,

7
pada semua tahap proses angka 4 setara dengan A,
pengembangan. angka 3 setara dengan B,
angka 2 setara dengan C,
dan angka 1 setara
dengan D. Ada juga skala
sepuluh, yakni
menggunakan rentangan
angka dari 1-10. Selain
itu ada juga yang
menggunakan rentangan
1-100.
Kelebihan Wulan (2014) Wulan (2014)
a. Memudahkan dalam a. Peserta didik lebih leluasa
pemantauan dan penilaian mengerjakannya di luar
b. Memudahkan guru dalam jam tanpa dibatasi oleh
melihat proses secara waktu.
langsung b. Mendorong peserta didik
untuk lebih kreatif
c. Pelatan dan falisitas lebih
mudah diperoleh
Kekurangan a. Memerlukan berbagai a. Bagi sebagian guru,
fasilitas peralatan dan penciptaan suasana
bahan yang tidak selalu interaktif dalam penilaian
mudah diperoleh. mungkin akan dipandang
b. Setiap percobaan tidak sebagai kegiatan yang
selalu memberikan hasil merepotkan dan
yang diharapkan karena membuang-buang waktu.
mungkin ada faktor-faktor b.Adanya tuntutan yang
tertentu yang berada di luar mungkin sulit dipenuhi
jangkauan kemampuan oleh peserta didik.
atau pengendalian
Target ranah hasil belajar Pengetahuan: Pengetahuan:
a. Memperdalam teori yang Ranah pengetahuan

8
berhubungan dengan tugas berhubungan dengan
praktikum yang akan kemampuan intelektual,
dilakukan seperti pengetahuan,
b. Menggabungkan berbagai pemahaman, dan
teori yang telah diperoleh keterampilan berfikir.
c. Menerapkan teori yang
pernah diperoleh pada
problem yang nyata
Sikap: Sikap:
a. Merencanakan kegiatan Mencakup sasaran yang
mandiri menyangkut sikap,
b. Bekerjasama dalam penghargaan, nilai, dan
kelompok kerja emosi, menikmati,
c. Disiplin dalam waktu dan memelihara, menghormati.
perilaku
d. Bersikap jujur dan terbuka Keterampilan :
e. Menghargai ilmu Memilih, Mempersiapkan,
Menggunakan seperangkat
Keterampilan: alat atau instrumen secara
Memilih, Mempersiapkan, tepat dan benar.
Menggunakan seperangkat
alat atau instrumen secara
tepat dan benar.

C. Pengembangan Performance Praktikum dan Non Praktikum


Cara Pengembangan Performance Parktikum dan Non Praktikum:
1. Essential dan valid dihubungkan dengan tujuan utama kurikulum
2. Otentik
3. Integratif
4. Pengukuran bersifat open-ended
5. Problem menarik bagi peserta didik dan memerlukan ketekunan
6. Mendorong peserta didik mernjadi pemikir yang divergen dan bijaksana
7. Fleksible
8. Penilaian mengikuti keragaman gaya belajar peserta didik

9
9. Penggunaan kelompok peserta didik
10. Akuntabilitas individual
11. Terdapat sejumlah definisi dan pentunjuk yang jelas
12. Pengamalan peserta didik menjadi umpan balik untuk siklus perbaikan
13. Peserta didik memiliki format pilihan / cara untuk mempresentasikan produk akhir
14. Kriteria kualitas jelas bagi peserta didik
15. Panduan penskoran harus digunakan
Menurut Stiggins (1994), dalam merancang performance assessment terdapat tiga
komponen utama yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Klasifikasi performance (jenis unjuk kerja, objek yang dinilai atau focus of assessment,
dan spesifikasi kriteria unjuk kerja)
2. Pengembangan modul unjuk kinerja (ciri, isi, dan frekuensi unjuk kerja)
3. Sistem pemberian skor dan perekaman hasil (tingkatan cakupan, prosedur pencatatan,
dan asesor).
Tabel 3. Komponen dalam merancang Performance Assessment
Faktor Desain Pilihan
a. Pencapaian target
Tujuan dasar Perilaku untuk didemonstrasikan
Produk untuk diciptakan
Fokus penilaian Penilaian individu
Penilaian kelompok
Kriteria kinerja Mencerminkan aspek penilaian yang spesifik
b. Pengembangan tugas
Jenis tugas Tugas terstruktur
Tugas tidak terstruktur
Isi tugas Menggambarkan target, kondisi, dan standar
Jumlah tugas Mempertimbangkan fungsi tujuan, target, dan sumber daya yang
tersedia
c. Pelaksanaan penilaian
Sistem penilaian Holistic
Analytical
Bentuk penilaian Daftar checklist
Skala bertingkat

10
Catatan anekdot
Catatan mental
Pelaksana penilaian Guru
Tenaga ahli di luar guru
Peserta didik menilai dirinya sendiri (self asessment)
Peserta didik menilai peserta didik lain ( peer assessment )
Cara mengembangkan penilaian kinerja praktikum dan non praktikum yaitu dengan
memperhatikan klasifikasi kinerja, pengembangan modul untuk kinerja, dan sistem
pemberian skor.
D. Pengukuran dan Penskoran Performance Praktikum dan Non Praktikum
1. Pengukuran Performance Parktikum dan Non Praktikum
Pengukuran Performance Parktikum dan Non Praktikum:
a. Menentukan tujuan pembelajaran
b. Memperhatikan kompetensi inti(KI) dan kompetensi dasar (KD)
c. Menentukan jenis alat ukurnya
d. Menentukan jenis tes
e. Menyusun kisi-kisi tes dan menulis butir soal beserta pedoman penskorannya
Berbagai penilaian yang digunakan dalam asesmen kinerja adalah:
a. Penilaian produk
b. Penilaian proyek
c. Penilaian portofolio
d. Penilaian sikap
e. Penilaian diri
Menurut Stiggins (1994) penilaian yang baik akan mengikuti hal-hal sebagai berikut:
a. Berawal dari sasaran pencapaian yang tepat.
b. Mempunyai tujuan yang jelas.
c. Bergantung pada metode penilaian yang layak.
d. Penyampelan penampilan yang tepat.
e. Mengawasi semua sumber yang relevan dari intervensi eksternal.
Berbagai penilaian yang digunakan berdasarkan panduan penilaian oleh
Kemendikbud yaitu:
a. Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan perilaku peserta didik
sebagaihasil pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Penilaian sikap
spiritual dan sikap sosial harus dilakukan secara berkelanjutan oleh semua guru,

11
termasuk guru Bimbingan Konseling (BK) dan wali kelas,melalui observasi dan
informasi lain yang valid dan relevan dari berbagai sumber. Penilaian sikap merupakan
bagian dari pembinaan dan penanaman/pembentukan sikap spiritual dan sikap sosial
peserta didik yang menjadi tugas dari setiap pendidik. Penanaman sikap diintegrasikan
pada setiap pembelajaran KD dari KI-3 dan KI-4.
b. Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan
kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berperilaku. Selain itu penilaian diri juga dapat
digunakan untuk membentuk sikap peserta didik terhadap mata pelajaran. Hasil penilaian
diri peserta didik dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Instrumen yang digunakan
untuk penilaian diri berupa lembar penilaian diri yang dirumuskan secara sederhana,
namun jelas dan tidak bermakna ganda, dengan bahasa lugas yang dapat dipahami
peserta didik, dan menggunakan format sederhana yang mudah diisi peserta didik.
Lembar penilaian diri dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan sikappeserta
didik dalam situasi yang nyata/sebenarnya, bermakna, dan mengarahkan peserta didik
mengidentifikasi kekuatan atau kelemahannya. Penilaian diri oleh peserta didik
dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
(1) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri.
(2) Menentukan indikator yang akan dinilai.
(3) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
(4) Merumuskan format penilaian, berupa daftar cek (checklist) atau skala penilaian
(rating scale), atau dalam bentuk esai untuk mendorong peserta didik mengenali diri
dan potensinya.
c. Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta
didik dalam melakukan sesuatu. Pengamatan unjuk kerja/kinerja/praktik perlu dilakukan
dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu.
Dalam pelaksanaan penilaian kinerja perlu disiapkan format observasi dan rubric
penilaian untuk mengamati perilaku peserta didik dalam melakukan praktik atau produk
yang dihasilkan.
d. Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus diselesaikan dalam periode/waktu
tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi mulai dari perencanaan, pengumpulan
data, pengorganisasian, pengolahan, dan penyajian data. Penilaian proyek dapat
digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, inovasi dan

12
kreativitas, kemampuan penyelidikan dan kemampuan peserta didik menginformasikan
matapelajaran tertentu secara jelas.
e. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produkproduk
teknologi dan/atau seni.Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap
perlu diadakan penilaian yaitu:
(1) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam
merencanakan, menggali, mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
(2) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik
dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
(3) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan
peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan, misalnya berdasarkan tampilan, fungsi,
dan estetika.
f. Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan berdasarkan kumpulan informasi yang
bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik
dalam satu periode tertentu.Ada beberapa tipe portofolio yaitu portofolio dokumentasi,
portofolio proses, dan portofolio pameran. Pendidik dapat memilih tipe portofolio sesuai
dengan karakteristik kompetensi dasar dan/atau konteks mata pelajaran. Penilaian
portofolio dilakukan untuk menilai karya-karya peserta didik secara bertahap dan pada
akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dipilih bersama oleh guru dan
peserta didik. Karya-karya terbaik menurut pendidik dan peserta didik disimpan dalam
folder dokumen portofolio. Selain itu, diperlukan komentar dan refleksi dari pendidik,
dan orangtua peserta didik.
2. Penskroran Performance Praktikum dan Non Praktikum
Standar penskoran performance assessment yang di adaptasi dari Oral Proficiency
Interview Tester Training Manual by the American Council on the Teaching of Foreign
Languace tahun 1989 dalam Airasian 1991. Ada 4 skala dalam penilaian performance
assessment yaitu:
a. Superior (point 4), dimana siswa bisa mengembangkan opini, hipotesis, topic ringkasan
yang menjadi bahan diskusi, dan menghandel situasi yang kurang kondusif.
b. Advanced (point 3), dimana siswa bisa menarasikan dan mendiskripsikan aspek yang
berkaitan dengan kegiatan sebelumnya, sekarang dan nanti, serta mengikuti perubahan
situasi.

13
c. Intermediate (point 2), dimana siswa dapat menggunakan bahasa yang baik dan benar
dalam hal bertanya dan menjawab pertanyaan sederhana pada materi yang mudah
dipahami pada situasi yang nyaman.
d. Novice (point 1), dimana siswa tidak memiliki kemampuan baik dalam mengmukakan
pendapat maupun ingatan materi pembelajaran.
Isi yang terdapat dalam suatu rubric adalah : Dimensi, definisi, contoh dimensi dan
skala penilaian serta standar untuk setiap kategori kinerja.
a. Halim, Magdalena (2016) Rubrik merupakan panduan penilaian yang menggambarkan
kriteria yang diinginkan dalam menilai atau memberi tingkatan dari hasil kinerja belajar
peserta didik. Rubrik terdiri dari dimensi yang dinilai dan kriteria kemampuan hasil
belajar peserta didik ataupun indikator capaian belajar. Definisi rubrik oleh Anthony J.
Nitko (1996:241) menyatakan Scoring rubrics adalah suatu alat yang berisi seperangkat
aturan yang digunakan untuk mengases kualitas dari performansi/kinerja mahapeserta
didik. Menurut Bernie Dodge dan Nancy Pickett (http://en.wikipedia
Org/wiki/Rubri(academic) rubrik adalah alat skoring untuk asesmen yang bersifat
subjektif, yang di dalamnya terdapat satu set kriteria dan standar yang berhubungan
dengan tujuan pembelajaran yang akan diases ke anak didik.
b. Tujuan penilaian menggunakan rubrik adalah memperjelas dimensi dan tingkatan
penilaian dari capaian pembelajaran peserta didik. Selain itu rubrik diharapkan dapat
menjadi pendorong atau motivator bagi peserta ddik untuk mencapai capaian
pembelajarannya.
c. Ada 3 macam rubrik yang disajikan sebagai contoh :
1) Rubrik holistik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan kesan keseluruhan atau
kombinasi semua kriteria.
2) Rubrik deskriptif memiliki tingkatan kriteria penilaian yang dideskripsikan dan
diberikan skala penilaian atau skor penilaian.
3) Rubrik skala persepsi memiliki tingkatan kriteria penilaian yang tidak dideskripsikan
namun tetap diberikan skala penilaian atau skor penilaian.
d. Manfaat penilaian menggunakan rubrik :
1) Rubrik dapat menjadi pedoman penilaian yang objektif dan konsisten dengan kriteria
yang jelas;
2) Rubrik dapat memberikan informasi bobot penilaian pada tiap tingkatan kemampuan
peserta didik;
3) Rubrik dapat memotivasi mahapeserta didik untuk belajar lebih aktif;

14
4) Peserta didik dapat menggunakan rubrik untuk mengukur capaian
5) Peserta didik mendapatkan umpan balik yang cepat dan akurat;
6) Rubrik dapat digunakan sebagai intrumen untuk refleksi yang efektif tentang proses
pembelajaran yang telah berlangsung;
7) Sebagai pedoman dalam proses belajar maupun penilaian hasil belajar peserta didik.
Tahapan Pengembangan Rubrik Secara umum ada empat tahap kunci/pokok dalam
menyusun sebuah rubrik (Steven & Levi, 2005:29) yaitu:
(1) Tahap 1.
Reflecting, pada tahap ini difikirkan apa yang hendak diharapkan dari peserta didik,
mengapa harus membuat tugas, apa yang terjadi sebelumnya, dan apa yang diharapkan.
(2) Tahap 2.
Listing, Dalam tahap ini, fokus pada detail tugas tertentu dan apa tujuan khusus
pembelajaran yang diharapkan setelah tugas selesai.
(3) Tahap 3.
Grouping and Labeling. Dalam tahap ini, menyusun hasil refleksi pada tahap 1 dan 2,
mengelompokkan kesamaan harapan yang mungkin akan menjadi dimensi rubrik.
(4) Tahap 4.
Aplication. Dalam tahap ini, menerapkan dimensi dan deskripsi dari tahap 3 ke bentuk
akhir dari rubrik, dengan menggunakan format yang disediakan.
3. Target Penilaian Praktikum
Manfaat praktikum tersebut adalah:
a. Melatih keterampilan
b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
c. Pembuktian ilmiah
d. Menghargai ilmu pengetahuan yang dimiliki
e. Pengalaman bekerja sama
Pratikum yang terkait dengan keterampilan pengetahuan:
a. Memperdalam teori yag berhubungan dengan tugas pratikum yang akan dilakukan
b. Menggabungkan berbagai teori yang telah diperoleh
c. Menerapkan teori yang pernah diperoleh pada problem yang nyata
Pratikum yang terkait dengan keterampilan sikap:
a. Merencanakan kegiatan madiri
b. Bekerja sama dalam kelompok
c. Disiplin dalam kelompok kerja

15
d. Bersikap jujur dan terbuka
e. Menghargai ilmu
Dalam buku yang berjudul pembelajaran di laboratorium (2005) menjelaskan untuk
mencapai tujuan yang bersifat multi dimensi dalam proses pembelajaran di laboratorium,
maka pembelajaran di laboratorium sangat efektif untuk mencapai tiga ranah secara
bersama-sama, sebagai berikut:
a. Pengetahuan
Berlatih agar dapat memahami teori, berlatih agar segi-segi teori yang berlainan dapat
diintregasikan, berlatih agar teori dapat diterapkan pada permasalahan nyata
b. Sikap
Belajar merencanakan kegiatan secara mandiri, belajar bekerja sama, belajar
mengkomunikasikan informasi mengenai bidangnya, dan belajar menghargai bidangnya
c. Keterampilan
Belajar memasang peralatan sehingga betul-betul berjalan dan belajar memakai peralatan
dan instrumen tertentu.

16
BAB III PEMBAHASAN

A. Perbedaan Performance Product dan performance Skill


Product Skill
Essay, story, or poem Musical, dance, or dramatic performance
Research report Science lab demonstration
Writing portofolio Typing test athletic competition
Diary or journal Debate
Science fair project Oral presentation
Art exhibit or potofolio Cooperation in groups
Developing performance assessment
1. Define the purpose of assessment
Mengidentifikasi tujuan assessment
2. Identify performance criteria
Mengidentifikasi kriteria kinerja
3. Cautions in developing performance criteria
Menyiapkan kriteria kinerja yang akan diamati
4. Developing observable performance criteria
Mengembangkan kriteria kinerja yang dapat diamati
5. Provide a setting to elicit and observe the performance
Menyajikan indikator-indikator untuk memperoleh dan mengobservasi kinerja
siswa
6. Develop a score to describe the performance
Mengembangkan penilaian untuk mendiskripsikan kinerja siswa

17
B. Perbandingan Performance Pratikum dan Non Pratikum
Pembeda Penilaian Praktikum Penilaian Non Praktikum
Pengertian Penilaian yang dilakukan oleh guru Penilaian yang dilakukan oleh
untuk memberikan berbagai guru untuk memberikan berbagai
informasi secara berkesinambungan informasi secara
dan menyeluruh tentang proses dan berkesinambungan dan
hasil belajar yang telah dicapai menyeluruh tentang proses dan
siswa, dalam kegiatan praktikum hasil belajar yang telah dicapai
(percobaan) siswa.
Penskoran Penilaian dapat dilakukan dengan Dapat digunakan beberapa cara :
cara: 1. Menggunakan sistem huruf,
1. Cara holistik, yaitu berdasarkan yakni A (paling tinggi, paling
kesan keseluruhan dari produk, baik atau sempurna), B (baik),
biasanya dilakukan pada tahap C (sedang atau cukup), D
appraisal. (kurang), dan E (gagal).
2. Cara analitik, yaitu berdasarkan 2. Menggunakan sistem angka
aspek-aspek produk, biasanya yang, menggunakan beberapa
dilakukan terhadap semua skala. Pada skala empat, angka
kriteria yang terdapat pada 4 setara dengan A, angka 3
semua tahap proses setara dengan B, angka 2 setara
pengembangan. dengan C, dan angka 1 setara
dengan D. Ada juga skala
sepuluh, yakni menggunakan
rentangan angka dari 1-10.
Selain itu ada juga yang
menggunakan rentangan 1-100.
Kelebihan 1. Membuat siswa lebih percaya atas 1. Guru mudah menguasai kelas.
kebenaran atau kesimpulan 2. Guru mudah menerangkan
berdasarkan praktikum/ bahan pelajaran berjumlah
percobaan. besar
2. Membuat terobosan baru degan 3. Dapat diikuti anak didik dalam
penemuan dari hasil praktek/ jumlah besar.

18
percobaan. 4. Mudah dilaksanakan
3. Hasil percobaan yang berharga
dapat dimanfaatkan untuk
kemakmuran umat manusia.
Kekurangan 1. Praktikum ini lebih sesuai dengan 1. Dapat berasal dari kondisi guru
bidang sains dan teknologi. dan siswa, serta keterbatasan
2. Memerlukan berbagai fasilitas waktu dan fasilitas.
peralatan dan bahan yang tidak 2. Kurang mengembangkan bakat
selalu mudah diperoleh dan dan inisiatif siswa.
memerlukan biaya yang mahal. 3. Bagi sebagian guru, penciptaan
3. Menuntut ketelitian, keuletan, dan suasana interaktif dalam
ketabahan. penilaian mungkin akan
4. Setiap percobaan tidak selalu dipandang sebagai kegiatan
memberikan hasil yang yang merepotkan dan
diharapkan karena mungkin ada membuang-buang waktu.
faktor-faktor tertentu yang berada 4. Adanya tuntutan yang mungkin
di luar jangkauan kemampuan sulit dipenuhi oleh siswa. siswa
atau pengendalian diharapkan untuk aktif
memberikan komentar lisan
tentang karyanya dan juga
karya siswa yang lain.
Target Ranah Pengertahuan : Pengertahuan:
Hasil Belajar 1. Memperdalam teori yang Ranah Pengertahuan
berhubungan dengan tugas berhubungan dengan kemampuan
praktikum yang akan dilakukan intelektual, sepertipengetahuan,
2. Menggabungkan berbagai teori pemahaman, dan keterampilan
yang telah diperoleh berfikir.
3. Menerapkan teori yang pernah
diperoleh pada problem yang Sikap:
nyata Mencakup sasaran yang
Sikap : menyangkut sikap, penghargaan,
1. Merencanakan kegiatan mandiri nilai, dan emosi, menikmati,
2. Bekerjasama dalam kelompok memelihara, menghormati.

19
kerja
3. Disiplin dalam waktu dan perilaku
4. Bersikap jujur dan terbuka
5. Menghargai ilmu

Keterampilan : Memilih,
Mempersiapkan, Menggunakan
seperangkat alat atau instrumen
secara tepat dan benar.

C. Pengembangan Performance Parktikum dan Non Praktikum


Komponen Performance Parktikum dan Non Praktikum
Cara-Cara 1. Essential dan valid dihubungkan dengan tujuan utama kurikulum 2.

20
Pengembangan 2. Otentik
3. Integratif
4. Pengukuran bersifat open-ended
5. Problem menarik bagi peserta didik dan memerlukan ketekunan
6. Mendorong peserta didik mernjadi pemikir yang divergen dan
bijaksana
7. Fleksible
8. Penilaian mengikuti keragaman gaya belajar peserta didik
9. Penggunaan kelompok peserta didik
10. Akuntabilitas individual
11. Terdapat sejumlah definisi dan pentunjuk yang jelas
12. Pengamalan peserta didik menjadi umpan balik untuk siklus
perbaikan
13. Peserta didik memiliki format pilihan / cara untuk
mempresentasikan produk akhir
14. Kriteria kualitas jelas bagi peserta didik
15. Panduan penskoran harus digunakan
Langkah- 1. Identifikasi tujuan yang ingin dicapai dengan menerapkan penilaian
Langkahnya kinerja
2. Memilih kegiatan yang cocok untuk menialai peserta didik
Komponen Utama Menurut Stiggins (1994):
1. Klasifikasi performance (jenis unjuk kerja, objek yang dinilai atau
focus of assessment, dan spesifikasi kriteria unjuk kerja)
2. Pengembangan modul unjuk kinerja (ciri, isi, dan frekuensi unjuk
kerja)
3. Sistem pemberian skor dan perekaman hasil (tingkatan cakupan,
prosedur pencatatan, dan asesor).
Pengukuran 1. Menentukan tujuan pembelajaran
2. Memperhatikan kompetensi inti(KI) dan kompetensi dasar (KD)
3. Menentukan jenis alat ukurnya
4. Menentukan jenis tes
5. Menyusun kisi-kisi tes dan menulis butir soal beserta pedoman
penskorannya

21
Penilaian 1. Penilaian produk
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik
membuat produk-produk teknologi dan/atau seni.Pengembangan
produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan
penilaian yaitu:
a. Tahap persiapan
b. Tahap pembuatan produk (proses)
c. Tahap penilaian produk (appraisal)
2. Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu
tugas meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan,
yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
3. Penilaian portofolio
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan berdasarkan
kumpulan informasi yang bersifat reflektif-integratif yang
menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu
periode tertentu.
Ada beberapa tipe portofolio yaitu:
a. Portofolio dokumentasi
b. Portofolio proses
c. Portofolio pameran.
4. Penilaian sikap
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan perilaku
peserta didik sebagai hasil pendidikan, baik di dalam kelas maupun
di luar kelas.
5. Penilaian diri
Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam
berperilaku
6. Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik
Dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam
melakukan sesuatu. pelaksanaan penilaian kinerja perlu disiapkan
format observasi dan rubric penilaian untuk mengamati perilaku

22
peserta didik dalam melakukan praktik atau produk yang
dihasilkan.
Penilaian yang Baik Menurut Stiggins (1994):
1. Berawal dari sasaran pencapaian yang tepat.
2. Mempunyai tujuan yang jelas.
3. Bergantung pada metode penilaian yang layak.
4. Penyampelan penampilan yang tepat.
5. Mengawasi semua sumber yang relevan dari intervensi eksternal.
Keuntungan 1. Peserta didik dapat menggambarkan keadaan yang konkret tentang
Pratikum suatu peristiwa
2. Peserta didik dapat mengembangkan keterampilan inkuiri
3. Peserta didik dapat mengembangkan sikap ilmiah
4. Membantu pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan
lebih efektif dan efisien

D. Matrik Penyekoran Performance Parktikum dan Non Praktikum


Komponen Skor (Rubrik)
Penegrtian Halim, Magdalena (2016) Rubrik merupakan panduan penilaian yang
menggambarkan kriteria yang diinginkan dalam menilai atau memberi

23
tingkatan dari hasil kinerja belajar peserta didik.
Tujuan penilaian Memperjelas dimensi dan tingkatan penilaian dari capaian pembelajaran
peserta didik.
Macam-macam 1. Rubrik holistik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan kesan
keseluruhan atau kombinasi semua kriteria.
2. Rubrik deskriptif memiliki tingkatan kriteria penilaian yang
dideskripsikan dan diberikan skala penilaian atau skor penilaian.
3. Rubrik skala persepsi memiliki tingkatan kriteria penilaian yang tidak
dideskripsikan namun tetap diberikan skala penilaian atau skor
penilaian.
Manfaat 1. Rubrik dapat menjadi pedoman penilaian yang objektif dan konsisten
dengan kriteria yang jelas;
2. Rubrik dapat memberikan informasi bobot penilaian pada tiap
tingkatan kemampuan peserta didik;
3. Rubrik dapat memotivasi mahapeserta didik untuk belajar lebih aktif;
4. Peserta didik dapat menggunakan rubrik untuk mengukur capaian
kemampuannya sendiri atau kelompok belajarnya;
5. Peserta didik mendapatkan umpan balik yang cepat dan akurat;
6. Rubrik dapat digunakan sebagai intrumen untuk refleksi yang efektif
tentang proses pembelajaran yang telah berlangsung;
7. Sebagai pedoman dalam proses belajar maupun penilaian hasil
belajar peserta didik.
Tahapan Tahap 1. Reflecting
Pengembangan Tahap 2. Listing
Tahap 3. Grouping and Labeling
Tahap 4. Aplication
Target Penilaian Keterampilan kognitif :
1. Memperdalam teori yag berhubungan dengan tugas pratikum yang
akan dilakukan
2. Menggabungkan berbagai teori yang telah diperoleh
3. Menerapkan teori yang pernah diperoleh pada problem yang nyata

Keterampilan afektif :

24
1. Merencanakan kegiatan madiri
2. Bekerja sama dalam kelompok
3. Disiplin dalam kelompok kerja i. Bersikap jujur dan terbuka
4. Menghargai ilmu

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. 2003.Common Textbook Strategi Belajar Mengajar Kimia, Jurusan Pendidikan


Kimia FPMIPA UPI, Bandung.
Danielson S. A Collection of Performance Task And Rubriks.
http://www.assesment.com/Danielson

25
Halim, Magdalena. 2016. Penilaian Pembelajaran Melalui Rubrik. Jakarta : Univertsitas
Katolik Indonesia
Hesti. 2015. Kerja Praktikum dan Non Praktikum. Jambi : Universitas Jambi.
Iryanti, Puji. 2004. Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta: Depdiknas.
Muhammad Ali Gunawan (2009). Penilaian Kinerja (Performence Assesment).
http://www.forumpenelitian.blogspot.com/2020/03/performanceassessment.html
Majid, A. 2006. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Setyono, Budi. 2005. Penilaian Otentik dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (dalam jurnal
pengembangan pendidikan). Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan
(LP3) Universitas Jember.
Stevens, Dannelle D. & Antonia J. Levi. 2005. Introduction to Rubrics: An Assessment Tool
to Save Grading Time, Convey Effective Feedback, and Promote Student Learning.
Virginia: Stylus Publishing.
Stiggin, R.J.1994. Student-Centered Classroom Assessment. New York: Mac Millan College
Publishing Company.
Wulan, Ana Ratna. 2014. Penilaian Kinerja dan Portofolio. Bandung: UPI.
Zainul, Asmawi. 2001. Alternative Assessment. Jakarta: Universitas Terbuka.

26
27

Anda mungkin juga menyukai