Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN EKONOMI

PENYUSUNAN RENCANA EVALUASI PEMBELAJARAN


(CETAK BIRU DAN KISI-KISI)

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd.

Fanni Rahmawati, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH :

1. Faridatun Azzahroh 2113031034


2. Nadhia Sari Dewi 2153031004
3. Rani Arum Puji S. 2113031040
4. Sarah Azzahra 2113031038

UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN EKONOMI
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “Penyusunan Rencana Evaluasi Pembelajaran (Cetak
Biru/Kisi-kisi)” dalam mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Ekonomi serta berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulisan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pemahaman bagi para pembaca tentang penyusunan rencana evaluasi pembelajaran
(cetak biru/kisi-kisi). Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih terdapat kekurangan di dalamnya. Untuk itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran untuk makalah ini, supaya nantinya makalah ini dapat
menjadi lebih baik. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penyusun mohon maaf.

Bandarlampung, 13 Maret 2023

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1

1.3 Tujuan ................................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Cetak Biru (Blue Print) ................................................................................ 3

2.2 Langkah-langkah menyusun Cetak Biru (Blue Print) ................................................. 3

2.3 Pengertian dan fungsi Kisi-kisi....................................................................................... 7

2.4 Langkah-langkah menyusun kisi-kisi ............................................................................ 9

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 14

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 14

3.2 Saran ................................................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyusunan rencana evaluasi hasil belajar dapat digambarkan sebagai
pembuatan penempatan tentang nilai, untuk tujuan tertentu, baik berupa
gagasan, pekerjaan, solusi, metode, material dan lain-lain, yang melibatkan
penggunaan ukuran seperti halnya untuk menilai tingkat suatu tertentu itu
akurat, efektif, hemat, atau memuaskan, ketentuan itu baik yang kuantitatif dan
kualitatif. Dengan demikian maka evaluasi merupakan kegiatan yang sangat
penting dalam pengajaran. Tanpa evaluasi, kita tidak bisa mengetahui seberapa
jauh keberhasilan siswa, dan tanpa evaluasi pula kita tidak akan ada perubahan
menjadi lebih baik dan kegiatan ini merupakan salah satu dari empat tugas
pokok seorang guru. Keempat tugas pokok tugas pokok guru tersebut adalah
merencanakan, melaksanakan, menilai keberhasilan proses pengajaran dan
memberikan bimbingan.

Dalam kegiatan pembelajaran kegiatan yang paling penting adalah melakukan


penilaian baik secara tes maupun non-tes, karena dengan melakukan penilaian,
seorang guru dapat mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam
memahami materi yang telah dipelajari. Dalam penyusunan soal-soal tes
terkadang guru mengalami kesulitan, karena dalam pembuatan soal tersebut
diperlukan berbagi pertimbangan agar soal yang dibuat agar tidak terlalu sulit,
terlalu mudah dan membingungkan peserta didik ketika hendak menjawab soal-
soal tersebut..

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian cetak biru?
2. Bagaimana langkah-langkah menyusun cetak biru?
3. Apa pengertian dan fungsi kisi-kisi?
4. Bagaimana langkah-langkah menyusun kisi-kisi

1
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian cetak biru
2. Memahami langkah-langkah menyusun cetak biru
3. Mengetahui pengertian kisi-kisi
4. Mengetahui langkah-langkah menyusun kisi-kisi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Cetak Biru (Blue Print)


Cetak biru atau blue print adalah suatu rancangan, penyusunan yang
dirumuskan untuk tujuan memberikan arahan terhadap pelaksanaan kegiatan.
Dengan adanya cetak biru ini, setiap kegiatan akan memiliki kesesuaian dengan
tuntutan, tantangan dan kebutuhan, karena dalam cetak biru terdapat suatu
kerangka kerja yang terperinci sebagai landasan dalam pembuatan kebijakan.
Umumnya kerangka kerja dalam suatu lembaga meliputi :
a. Penetapan tujuan dan sasaran.
b. Penyusunan strategi. Penyusunan strategi.
c. Pelaksanaan program dan focus kegiatan.
d. Langkah-langkah yang harus dikerjakan.
Blue print pendidikan nasional merupakan suatu sistem pendidikan yang dibuat
untuk jangka panjang. Isinya mengenai strategi-strategi meningkatkan mutu
pendidikan tahapan acuan dasar dan sebainya.

2.2 Langkah-langkah Menyusun Cetak Biru (Blue Print)


1) Mengidentifikasi kompetensi dasar tiap kelas
Mengindentifikasi KD bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak KD
yang harus dikuasai siswa dan dapat dibuatkan alat penilaiannya. Contoh,
guru akan membuat blue print dan soal US mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS). Maka, guru tersebut akan mengumpulkan KD
dari Permendikbud No. 37 Tahun 2018. Kemudian mengidentifikasi
kompetensi yang harus diukur oleh siswa dan materi pokoknya.
Pada tahap identifikasi ada dua kegiatan utama. Yaitu mengidentifikasi
level kognitif pada KD dan mengidentifikasi materi pokok.
Mengidentifikasi level kognitif dapat dilihat dari kata kerja oprasional
(KKO) yang tertera pada KD. Sedangkan mengidentifikasi materi pokok
dengan cara menentukan materi yang menjadi pokok pembahasan dari KD
tersebut. Kegiatan pada tahap pertama ini, guru memindahkan KD

3
berdasarkan mata pelajaran dan kelas pada lembar kerja. Kemudian
memberi tanda pada KKO dan materi pokok.

2) Menentukan lingkup materi


Setelah mengidentifikasi KD tiap kelas. Selanjutnya lembar kerja pada
langkah pertama dikelompokkan berdasarkan ruang lingkup materi masing-
masing dengan mata pelajaran. Untuk mengetahui ruang lingkup materi
tiap-tiap mata pelajaran dapat mengacu pada kurikulum sekolah masing-
masing , yang merujuk pada peraturan yang berlaku. Ruang lingkup materi
tiap mata pelajaran, dapat dilihat pada Permendikbud No. 21 Tahun 2016.
Di dalam peraturan tersebut terdapat penjelasan mengenai tingkat
pendidikan sebagai tingkat kompetensi, kompetensi standar isi, dan ruang
lingkup materi. Ruang lingkup materi tiap mata pelajaran merujuk setandar
isi kurikulum 2006 dan 2013 :
a. PPKN
➢ Nilai dan moral Pancasila , serta kesatuan dan persatuan bangsa
➢ Norma hukum dan peraturan
➢ Hak kewajiban dan hak asasi manusia
b. Bahasa Indonesia
➢ Membaca non sastra
➢ Membaca sastra
➢ Menulis terbatas
➢ Menyunting kata/istilah, frasa, ejaan, kalimat, paragraf dan tanda
baca
Ruang lingkup diatas hanyalah contoh yang diambil dari Permendikbud
22/2006 dan 21/2013. Sekolah dapat berkonsultasi kepada dinas pendidikan
melalui pengawas binaan sekolah masing-masing. Kegiatan kedua ini
adalah memindahkan dan mengelompokkan KD pada lembar kerja langkah
satu ke dalam lingkup materi tiap pelajarannya. Lembar kerja yang
digunakan adalah lembar kerja 2.

4
3) Menentukan nilai kognitif
Setelah mengidentifikasi KD, langkah selanjutnya adalah mengelompokkan
KD berdasarkan level kognitifnya. Level kognitif langkah kedua mengacu
pada gradasi level kognitif. Gradasi level kognitif di bagi menjadi tiga level:
a. Tingkat 1 (pemahaman), mengukur kognitif level C1 dan C2
b. Tingkat 2 (penerapan), mengukur kognitif level C3
c. Tingkat 3 (penalaran), mengukur kognitif level C4, C5 dan C6

Adapun makna dari C1 adalah kemampuan mengetahui (knowing ), C2


adalah kemampuan memahami (understanding), C3 adalah menerapkan
(aplying), C4 adalah kemampuan menganalisis (analyzing), C5 adalah
kemampuan mengevaluasi (evaluating) dan C6 adalah kemampuan
mengkreasi (creating). Makna dari C adalah jenjang kognitif.
Tahapan menentukan level kognitif ini nantinya akan dijadikan blue print
atau kisi-kisi US sebagai acuan penyusunan soal ujian, lembar kerja
penentuan lingkup materi ditentukan berdasarkan 3 level gradasi tadi.
Kegiatan pada tahap ini adalah mengelompokkan lingkup materi pada
lembar kerja 2 ke lembar kerja 3. Pada lembar 3 materi pokok pada lingkup
materi lebih spesifik.

4) Menyusun Kisi-kisi Soal


Setelah blue print telah siap, maka selanjutnya adalah menyusun kisi-kisi
soal. Kisi-kisi soal memiliki komponen komponen sebagai berikut :
a. Identitas kisi kisi soal
b. Kompetensi dasar
c. Lingkungan materi
d. Level kognitif
e. Indikator soal
f. Bentuk soal
g. Nomor soal

5
5) Menyusun instrumen soal
Sebelum menyusun naskah soal US, dibuatkan terlebih dahulu instrumen
soal. Di dalam kartu soal terdapat komponen komponen:
a. Komponen dasar / lingkup materi
b. Level kognitif
c. Indikator soal
d. Rumusan butir soal
e. Jawaban/pembahasan jawaban
f. Kriteria penskoran

6) Menganalisis butir soal pada kartu soal


Penyusunan instrumen soal di Kartu Soal sebelum dibuatkan naskah soal
memiliki tujuan penting. Instrumen soal sebelum dijadikan naskahnya,
harus dianalisis kebermanfaatan instrumen soal yang telah disusun.
Kelengkapan komponen dalam kartu soal akan memudahkan tugas
menganalisis butir soal. Beberapa yang perlu dianalisis dalam instrumen
soal adalah materi, konstruksi, bahasa, level kognitif.
1. Materi
Komponen yang dianalisis:
➢ Materi sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk
pilihan ganda)
➢ Materi yang diukur sesuai dengan kompetensi
➢ Kebenaran konsep
➢ Keluasan dan kedalaman materi cukup
2. Konstruksi
Komponen yang dianalisis :
➢ Kesesuaian nomor soal dengan kisi-kisi blue print bernomor
➢ Kesesuaian Level Kognitif dengan blue print
➢ Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk
pilihan ganda)
➢ Pilihan jawaban homogen dan logis
➢ Untuk PG hanya ada satu kunci jawaban

6
➢ Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas
➢ Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan
yang diperlukan saja
➢ Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban
➢ Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda
➢ Ilustrasi, gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan
berfungsi
➢ Panjang pilihan jawaban relatif sama
➢ Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan semua jawaban di
atas salah/benar dan sejenisnya
➢ Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan
urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya
➢ Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya
3. Bahasa
➢ Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
➢ Menggunakan bahasa yang komunikatif
➢ Tidak menggunakan bahasa sara
➢ Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu
➢ Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama,
kecuali merupakan satu kesatuan pengertian
4. Level kognitif
Komponen yang dianalisis: Kesesuaian Level Kognitif pada Blue Print
US dengan Level Kognitif pada Kartu Soal. Hasil akhir dari kegiatan
menganalisis butir soal adalah untuk menilai kelayakan instrumen soal
sebelum disalin menjadi naskah soal ujian secara utuh. Analisis butir
soal dikerjakan dalam lembar kerja Analisis Soal.

2.3 Pengertian dan Fungsi Kisi-kisi


Pengertian Kisi-kisi
Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang membuat kriteria tentang soal-
soal yang diperlukan atau yang hendak disusun. Kisi –kisi juga dapat diartikan

7
test blue- print atau table of specification merupakan deskripsi kompetensi dan
materi yang akan diujikan.
Wujudnya adalah sebuah tabel yang memuat tentang perincian materi dan
tingkah laku beserta imbangan/ proporsi yang dikehendaki oleh penilai. Tiap
kotak diisi dengan bilangan yang menunjukkan jumlah soal (Suhasimi,
2007:185). Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang
lingkup dan sebagai petunjuk dalam menulis soal.

Fungsi Kisi-Kisi
1) Panduan/ pedoman dalam penulisan soal yang hendak disusun
Pedoman penulisan soal merupakan aspek terpenting ketika guru hendak
memberikan soal kepada siswa, pedoman tersebut akan menjadi acuan bagi
guru dalam penulisan soal sehingga akan memudahkan dalam pembuatan
soal .
2) Penulisan soal akan menghasilkan soal-soal yang sesuai tujuan tes.
Tes merupakan bahan evaluasi guru terhadap keberhasilan peserta didik
dalam pembelajaran yang disampaikan, guru dalam mengevaluasi peserta
didik akan memberikan soal tes evaluasi yang bermacam-macam sesuai
dengan tujuan pencapaian evaluasi terhadap pembelajaran tertentu. Dalam
pembuatan soal yang menggunakan kisi-kisi, penulis akan menghasilkan
soal-soal yang sesuai dengan tujuan tes.
3) Penulis soal yang berbeda akan menghasilkan perangkat soal yang relatif
sama, dari segi tingkat kedalamannya segi cakupan materi yang ditanyakan.
Penulisan kisi-kisi berfungsi untuk menyelaraskan perangkat soal, sehingga
hal ini juga akan mempermudah dalam soal evaluasi.

Kisi-kisi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini :


1. Kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabus/kurikulum atau materi yang telah
diajarkan secara tepat dan proporsional.
2. Komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami.
3. Soal-soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang
ditetapkan.

8
2.4 Langkah-langkah Menyusun Kisi-kisi
Penulisan kisi-kisi soal adalah kerangka dasar yang digunakan untuk
penyusunan soal dalam evaluasi hasil belajar. Kisi-kisi akan memberikan
batasan guru dalam menyusun soal evaluasi sehingga tidak akan terjadi
penyimpangan tujuan dan sasaran dari penulisan soal. Guru hanya mengikuti
arah dan isi yang diharapkan dalam kisi-kisi penulisan soal.

Penyusunan kisi-kisi dimaksudkan agar objek evaluasi terutama ketika hendak


melakukan penilaian proses pembelajaran harus betul-betul representatif dan
relevan dengan materi pelajaran yang sudah diberikan guru kepada peserta
didiknya. Sebab apabila sajian penilaian tidak relevan dengan materi pelajaran
yang diberikan, kekhawatirannya akan berakibat pada hasil penilaian yang
menjadi kurang baik. Apabila sajian penilaian terlalu banyak dibandingkan
dengan materi pelajaran yang telah diajarkannya yang sangat sedikit, maka akan
berakibat sama. Oleh karena itu, untuk melihat apakah materi penilaian sudah
representatif dan relevan dengan materi pelajaran, guru harus menyusun kisi-
kisi pembelajaran yang menjadi objek penilaian hasil pelaksanaan proses
pembelajaran.

Dalam penulisan kisi-kisi soal, guru harus memperhatikan hal-hal berikut:


1) Nama Sekolah
Nama sekolah menunjukkan identitas sekolah sebagai tempat
penyelenggara pendidikan yang akan dievaluasi proses pembelajarannya.
2) Satuan pendidikan
Satuan pendidikan menunjukkan tingkatan pendidikan yang
menyelenggarakan proses pendidikan dan akan dievaluasi, satuan
pendidikan misalnya SD, SMP, SMA/SMK.
3) Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang dimaksud dalam hal ini adalah mata pelajaran yang
akan dibuatkan kisi-kisi soal misalnya mata pelajaran Ekonomi.
4) Kelas/Semester

9
Hal ini menunjukkan tingkatan yang akan dievaluasi agar semakin tahu
batasan materi yang akan dijadikan soal .
5) Kurikulum acuan
Kita harus menginformasikan kurikulum yang digunakan dalam
penyusunan kisi-kisi soal karena kurikulum saat ini selalu berganti.
Contohnya sekarang menggunakan Kurikulum Merdeka.
6) Alokasi waktu
Digunakan sebagai penyediaan waktu untuk penyelesaian soal, kita harus
memperkirakan kesulitan dan jumlah soal agar peserta didik tidak kehabisan
waktu saat mengerjakan soal.
7) Jumlah soal
Menunjukkan berapa banyak soal yang harus dibuat dan dikerjakan peserta
didik sesuai alokasi waktu untuk mengerjakan. Guru harus sudah
memperkirakan penggunaan waktu untuk mengerjakan tiap soal.
8) Penyusun/ guru mata pelajaran
Menunjukkan identitas guru mata pelajaran atau penyusun kisi-kisi soal.
9) Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar menunjukkan hal yang seharusnya dimiliki oleh anak
didik setelah mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran, aspek ini kita
memunculkan untuk mengevaluasi tingkat pencapaiannya.
10) Materi pelajaran
Menunjukkan semua materi yang diberikan untuk proses pembelajaran,
sebagai aspek batasan isi dari materi pelajaran yang kita jadikan soal.
11) Indikator soal
Menunjukkan perkiraan kondisi yang diambil dalam soal ujian. Indikasi
bagaimana dari materi pelajaran yang diterapkan disekolah.
12) Bentuk soal
Untuk memudahkan dalam menyusun soal maka harus menentukan bentuk
tes dalam setiap materi pelajaran yang diujikan.
13) Nomor soal

10
Nomor soal menunjukkan urutan soal untuk materi atau soal yang guru buat.
Setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar, penulisan nomor soal
dikisi-kisi tidak selalu berurutan, guru dapat menyusun secara acak.

Langkah-langkah menyusun kisi-kisi


1) Menentukan KD yang akan diukur
2) Memilih materi yang esensial
3) Merumuskan indikator yang mengacu pada KD dengan memperhatikan
materi dan level kognitif.

a. kriteria pemilihan materi esensial :


1. Lanjutan/pendalaman dari satu materi yang sudah dipelajari
sebelumnya.
2. Penting harus dikuasai peserta didik.
3. Sering diperlukan untuk mempelajari mata pelajaran lain.
4. Berkesinambungan pada semua jenjang kelas.
5. Memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

b. Penyusunan kisi-kisi :
Kisi-kisi (test blue-print atau table of specification) merupakan deskripsi
kompetensi dan materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi
adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam
menulis soal. Kisi-kisi dapat berbentuk format atau matriks seperti contoh
berikut ini :

Kisi-kisi Ujian Akhir Semester Genap


Tahun Ajaran 2022/2023

Jenis Sekolah : SMA Harapan Keluarga Jumlah Soal : 40 Soal


Mata Pelajaran : Ekonomi Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Kurikulum : 2013 Alokasi Waktu : X / Sepuluh
Penyusun : Shintya, S. Pd.

11
Level Jenis No.
No Kompetensi Dasar Kelas Materi Indikator
Kognitif Soal Soal
1 Mendeskripsikan konsep X Permintaan Pengetahuan Disajikan ilustrasi PG 1
pasar dan terbentuknya dan permintaan suatu
harga pasar dalam pemahaman barang, peserta
perekonomian (L.I) didik dapat
menentukan
permintaan
berdasarkan daya
beli.
2 Mendeskripsikan konsep X Penalaran Penalaran Disajikan masalah PG 2
manajemen (L.3) dalam perusahaan,
peserta didik
dapat
menyelesaikan
masalah
berdasarkan
fungsi manajemen

Keterangan :
Isi pada kolom 2,3,4 dan 5 adalah harus sesuai dengan pernyataan yang ada di dalam
silabus/kurikulum. Penulis kisi-kisi tidak diperkenankan mengarang sendiri,
kecuali pada kolom 6.

Perumusan Indikator Soal


Pemilihan materi dalam penyusunan kisi-kisi hendaknya memperhatikan 4 aspek
sebagai berikut:
1. Urgensi, secara teoritis materi yang akan diujikan mutlak harus dikuasai peserta
didik
2. Relevansi, materi yang dipilih sangat diperlukan untuk mempelajari atau
memahami bidang lain
3. Kontinuitas, materi yang dipilih merupakan materi lanjutan atau pendalaman
materi dari yang sebelumnya pernah dipelajari dalam jenjang yang sama
maupun antar jenjang, dan
4. Keterpakaian, materi memiliki daya terap dan nilai guna yang tinggi dalam
kehidupan sehari-hari.

12
Indikator dalam kisi-kisi merupakan pedoman dalam merumuskan soal yang
dikehendaki. Kegiatan perumusan indikator soal merupakan bagian dari kegiatan
penyusunan kisi-kisi. Untuk merumuskan indikator dengan tepat, guru harus
memperhatikan materi yang akan diujikan, indikator pembelajaran, kompetensi
dasar. Indikator yang baik dirumuskan secara singkat dan jelas.
Syarat indikator yang baik:
1. Memuat ciri-ciri kompetensi dasar yang akan diukur
2. Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur
3. Berkaitan dengan materi (bahan ajar) yang dipilih
4. Dapat dibuatkan soalnya
Penulisan indikator yang lengkap mencakup 4 komponen yaitu A audience (peserta
didik), B behaviour (perilaku yang harus ditampilkan), C condition (kondisi yang
diberikan), dan D degree (tingkatan yang diharapkan).

Tipe Indikator Soal


Ada dua tipe penulisan indikator soal, sebagai berikut:
1. Indikator soal yang menempatkan kondisi di awal kalimat.
Model pertama ini digunakan untuk soal yang disertai dengan dasar pernyataan
(stimulus), misalnya berupa sebuah kalimat, paragraf, gambar, denah, grafik,
kasus, atau lainnya.
Rumusan indikatornya :
Disajikan ... peserta didik dapat menentukan ...
2. Indikator soal yang menempatkan audience (peserta didik ) dan behavior
(perilaku) di awal kalimat
Model ini digunakan untuk soal yang tidak disertai dengan dasar pertanyaan
sebagai stimulus
Rumusan indikatornya:
Peserta didik dapat menentukan …

13
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Evaluasi adalah sebuah istilah pembuatan penetapan tentang nilai yang
menunjukkan sebuah rentang segala prosedur yang sistematis, yang digunakan
untuk memperoleh informasi umum mengenai belajar siswa dan pembelajaran
yang telah dilakukan oleh guru, baik menggunakan penelitian data dengan cara
(pengamatan, penganalisaan data, penilaian penampilan atau proyek). Cetak
biru atau blue print adalah sebuah rancangan, penyusunan yang dirumuskan
untuk tujuan memberikan arahan terhadap pelaksanaan kegiatan. Dengan
adanya cetak biru ini, setiap kegiatan akan memiliki kesesuaian dengan
tuntutan, tantangan dan kebutuhan, karena dalam cetak biru terdapat suatu
kerangka kerja yang terperinci sebagai landasan dalam pembuatan kebijakan.
Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang membuat kriteria tentang soal-
soal yang diperlukan atau yang hendak disusun. Kisi –kisi juga dapat diartikan
test blue-print atau table of specification merupakan deskripsi kompetensi dan
materi yang akan diujikan. Wujudnya adalah sebuah tabel yang memuat tentang
perincian materi dan tingkah laku beserta imbangan/ proporsi yang dikehendaki
oleh penilai.

1.2 Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di
atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun
nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun
dari para pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

Djali.Muliono,Pudji .2010. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan Penulis.


Jakarta: Grasindo.
Novia, Rina. 2010. Super Teacher Super Student. Jakarta: Zikrul Hakim.
Riadi, Ahmad. 2017. Problematika Sistem Evaluasi Pembelajaran. Ittihad
Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan. Vol 15 No. 27. 3 April 2021
Sumardi. 2020. Teknik Pengukuran Dan Penilaian Hasil Belajar. Yogyakarta:
CV BUDI UTAMA.
Syofyan, Harlinda. 2016. Penyuluhan Dan Pelatihan Pendidikan Tentang
Pembuatan Kisi-Kisi Soal Untuk Guru-Guru di Yayasan Perguruan
Birrul Waalidain Semplak Bogor. Jurnal Abdimas. Vol 3 No 1. 13 April
2021
Tim Pusat Penilaian Pendidikan. 2019. Panduan Penilaian Tes Tertulis.
Jakarta: Pusat Pendidikan.
Yusuf, A. Muri. 2017. Asesmen dan Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Fajar
Interpratama Mandiri.

15

Anda mungkin juga menyukai