2, 2022
e-ISSN : 2715-5064
Abstract The surrounding environment requires a technology berada di tempat yang lebih tinggi. Banjir berasal dari
as a means of providing information to anticipate disasters, limpasan yang mengalir melalui sungai atau menjadi
especially flood problems. The creation of this water discharge genangan. Sedangkan limpasan adalah aliran air mengalir
level monitoring system is to produce a monitoring system to find pada permukaan tanah yang ditimbulkan oleh curah hujan
out the possibility of flooding using the MIT app inventor platform
setelah air mengalami infiltrasi dan evaporasi, selanjutnya
which is applied in an application display in the form of water level
and water discharge status with a high level of accuracy. The
mengalir menuju sungai. Sehingga limpasan
monitoring also uses the WhatsApp application as a notification to mempresentasikan output dari daerah aliran sungai yang
the public about the status of the water level. In designing to build ditetapkan dengan satuan waktu [1]. Bencana banjir
an IoT-based water discharge level monitoring system, it is merupakan kejadian alam yang dapat terjadi setiap saat dan
necessary to test a system that uses a test method using wireshark sering mengakibatkan hilangnya nyawa serta harta benda [2].
to see network traffic in this water discharge level monitoring Banjir juga dapat disebabkan oleh ketinggian air yang tidak
system to see the Quality of Service of the WiFi delivery network to terkendali, sehingga dapat membuat reservoir meluap karena
the NodeMcu as a data sender to firebase and whatsapp. The test kurangnya informasi ke pengawas pintu air, ini karena pintu
results obtained throughput index results 0, delay 4, packet loss 4 air saat ini sistem pengaturan [3].
and jitter 3. The results obtained are included in he good category
Penggunaan berbagai sensor dan teknologi telah lama
according to the TIPHON standard.
Keywords: QoS, IoT, flood, design. dibuat untuk menyaring keadaan ekologis dan bencana,
seperti penggunaan perangkat pendeteksi banjir yang
menggunakan Radar Doppler, namun memerlukan rencana
Abstrak − Lingkungan sekitar membutuhkan suatu teknologi
sebagai sarana pemberian informasi untuk mengantisipasi peralatan yang rumit dan membutuhkan biaya yang besar [4].
bencana khususnya permasalahan banjir. Pembuatan sistem Penelitian sebelumnya juga terdapat kerangka pengenalan
monitoring level debit air ini untuk menghasilkan sistem banjir dengan memanfaatkan sensor ultrasonik berbasis
monitoring supaya mengetahui kemungkinan terjadinya banjir mikrokontroler yang reaksinya masih belum cepat yaitu 5,4
menggunakan platform MIT app inventor yang diterapkan dalam detik dan selanjutnya masih menggunakan media saluran
sebuah tampilan aplikasi berupa status ketinggian air dan debit SMS [5]. Penelitian ini lebih mengarah ke Internet of Things
air dengan tingkat akurasi yang tinggi. Monitoring tersebut juga (IoT). IoT adalah ide di mana item disematkan dengan inovasi
menggunakan aplikasi whatsapp sebagai notifikasi kepada seperti sensor dan pemrograman yang ditentukan untuk
masyarakat akan status ketinggian air tersebut. Dalam
menyampaikan, mengontrol, menghubungkan, dan
perancangan untuk membangun sistem monitoring level debit
air berbasis IoT, maka dibutuhkan pengujian sistem yang
memperdagangkan informasi melalui berbagai gadget selama
menggunakan metode pengujian mengguna wireshark untuk mereka terhubung dengan organisasi web [6]. Tujuan
melihat lalulintas jaringan yang ada di sistem monitoring level pembuatan sistem monitoring level debit air ini untuk
debit air ini untuk melihat Quality of Service jaringan menghasilkan sistem monitoring supaya mengetahui
pengiriman WiFi keNodeMcu sebagai pengirim data kefirebase kemungkinan terjadinya banjir menggunakan platform MIT
dan whatsapp. Hasil pengujian didapatkan hasil indeks app inventor yang diterapkan dalam sebuah tampilan aplikasi
Throughput 0, delay 4, packet loss 4 dan jitter 3. Hasil yang berupa status ketinggian air dan debit air dengan tingkat
didapatkan termasuk kekategori baik menurut standarisasi akurasi yang tinggi. Monitoring tersebut juga menggunakan
TIPHON. aplikasi whatsapp sebagai notifikasi kepada masyarakat akan
Kata Kunci – QoS, IoT, Banjir, Perancangan.
status ketinggian air tersebut. Sistem monitoring banjir
menggunakan arduino nano sebagai mikrokontroler dan
I. PENDAHULUAN NodeMcu Esp32 yang mengendalikan sensor ultrasonik
dalam mendeteksi banjir serta ketinggiannya serta
menggunakan modul komunikasi jarak jauh yaitu nrf24L01
Belakangan ini teknologi banyak membantu
sebagai pemancar dan penerima. Serta aplikasi MIT app
memudahkan manusia dalam mendapatkan suatu informasi
inventor yang memberikan informasi mengenai statistik
apapun. Dalam hal lingkungan sekitar juga membutuhkan
ketinggian air dan keadaan sensor pendeteksi air yang dimana
suatu teknologi sebagai sarana pemberian informasi untuk
menggunakan tiga status level air yang terprogram yaitu aman,
mengantisipasi bencana khususnya permasalahan banjir.
siaga dan bahaya.
Salah satu negara yang banyak dilanda bencana adalah
Dalam perancangan untuk membangun sistem
Indonesia. Akibat dari luapan sungai akan menyebakan tanah
monitoring level debit air berbasis IoT, maka dibutuhkan
tergenang dan akan mengakibatkan banjir, sebabnya karena
pengujian sistem yang menggunakan metode pengujian
hujan deras atau banjir akibat kiriman dari daerah lain yang
mengguna wireshark untuk melihat lalulintas jaringan yang
G. Perhitungan Delay
Menurut panduan, nilai Delay yang telah ditentukan oleh
ETSI dapat dilhat pada tabel III
Tabel III. Standarisasi Delay
8 18 0% 67,64407 67,63983 throughput dan packet loss. Berikut merupakan hasil tampilan
9 17,5 0% 72,26289 73,19072 dari capture file properties:
10 10,24 0% 132,8207 132,7717
Total 156,35 0% 877,6367 738,2095
Rata-Rata 15,635 0% 87,76367 73,82095
Pada pengujian jitter menghasilkan keluaran jitter Tabel VII. Hasil pengujian status pada NodeMCU V4 kewhatsapp
yang terbaca pada wireshark dari rata-rata jitter yang sudah
dilakukan pengujian sebanyak 10 kali menghasilkan jitter Pengujian Pengiriman
sebesar 73,82095 ms. Keluaran jitter tersebut termasuk Pengujian NodeMCU Whatsapp Wireshark
V4
kekategori baik standar TIPHON. 1 Terkirim Menerima Terbaca
2 Terkirim Menerima Terbaca
2. Pengujian Quality of Service pada pengujian
3 Terkirim Menerima Terbaca
lalulintas jaringan Whatsapp
4 Terkirim Menerima Terbaca
Pengujian QoS pada jaringan whatsapp dilakukan untuk 5 Terkirim Menerima Terbaca
mengecek apakah kualitas pengiriman data dari NodeMCU 6 Terkirim Menerima Terbaca
V4 baik atau tidaknya. Supaya mengantisipasi segala jenis
7 Terkirim Menerima Terbaca
gangguan pengiriman jaringan untuk mengirim data
8 Terkirim Menerima Terbaca
kewhatsapp yang digunakan pada sistem monitoring level
debit air. Berikut merupakan gambar tampilan hasil pengujian 9 Terkirim Menerima Terbaca
jaringan menggukan wireshark. 10 Terkirim Menerima Terbaca
Tabel VIII. Hasil Pengujian Pengiriman data kewhatsapp Dengan Jarak yang
berbeda-beda
Gambar 8. Tampilan lalulintas jaringan NodeMCU V4 kewhatsapp pada Pengujian Pengiriman Pada Jarak yang berbeda-beda
wireshark
Pengujian Throughput Packet Delay Jitter
(Kbps) loss (ms) (ms)
Setelah mendapatkan hasil lalu lintas jaringan pada 1 2,279 0% 357,9077 387,8
NodeMCU V4, maka nanti akan diketahui lalu lintas jaringan 2 3,092 0% 268,7813 270,4531
berupa troughput, packet loss, delay, dan jitter. Berikut 3 1,99 0% 409,9714 251,4571
merupakan capture file properties pada menu statistic yang 4 2,618 0% 308,2807 308,2105
ada pada aplikasi wireshark untuk mengetahui nilai
5 6,844 0% 118,5455 119,1818 sangat baik. Hasil jitter yang dihasilkan pada pengujian
6 5,332 0% 153,4583 153,9896
pengiriman kefirebase sebesar 73,82095 ms. Jitter yang
7 4,122 0% 199,8923 200,0769
8 2,578 0% 320,7143 332,0714 didapatkan termasuk kekategori baik menurut
9 5,346 0% 153,9266 153,6514 standarisasi TIPHON.
10 5,092 0% 162,0137 189,5616
Total 39,293 0% 2453,492 2366,453 Pengujian kualitas jaringan pada saat pengiriman data
Rata-Rata 3,9293 0% 245,3492 236,6453 kewhatsapp mendapatkan hasil throughput sebesar
3,9293 Kbps. Kemungkinan Throughput yang didapat
Hasil dari pengujian Quality of Service yang
dilakukan sebanyak 10 kali pada setiap parameter pengujian buruk dikarenakan kualitas jaringan yang buruk,
throughput, packet loss, delay, dan jitter dengan jarak yang
dikarenakan pengujian dilakukan pada saat jam sibuk.
berbeda-beda diketahui hasil dari setiap parameter seperti
tabel diatas. Pada throughput yang dihasilkan yaitu sebesar Hasil dari Packet loss yang dihasilkan pada pengujian
3,9293 Kbps menandakan transfer data efektif pada
pengiriman data kewhatsapp yaitu 0%. Hasil ini dapat
transmitter dan receivernya cukup. Keluaran throughput
tersebut termasuk buruk menurut standar TIPHON. Pada disimpulkan bahwa semua paket dapat terkirim dengan
packet loss data semuanya terkirim dengan baik tanpa ada
baik. Hasil dari Delay yang dihasilkan pada pengujian
yang hilang satupun, selama 10 kali pengujian semuanya
dapat diterima dengan baik dan masuk kedalam jaringan pengiriman data kewhatsapp sebesar 245,3492 ms.
firebase. Keluaran paket loss tersebut termasuk sangat baik
Delay yang didapatkan tidak nol berpengaruh juga oleh
menurut standar TIPHON.
Pada pengujian delay menghasilkan keluaran delay yang kualitas jaringan yang digunakan. Akan tetapi delay
terbaca pada wireshark dari rata-rata delay yang sudah
yang didapatkan pada pengujian kali ini termasuk
dilakukan pengujian 10 kali menghasilkan delay 245,3492
ms. Keluaran delay tersebut termasuk baik menurut standar kekategori baik. Hasil jitter yang dihasilkan pada
TIPHON. pengujian pengiriman kewhatsapp sebesar 236,6453 ms.
Pada pengujian jitter menghasilkan keluaran jitter
yang terbaca pada wireshark dari rata-rata jitter yang sudah Jitter yang didapatkan Jitter buruk karena prioritas yang
dilakukan pengujian sebanyak 10 kali menghasilkan jitter tidak menguntungkan antara informasi sensitif waktu
sebesar 236,6453 ms. Keluaran jitter tersebut termasuk
kekategori buruk menurut standar TIPHON. dan pergerakan informasi besar.
V. KESIMPULAN
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada pengujian aplikasi terbagi menjadi 2 bagian, yaitu Terimakasih kepada semua pihak yang telah
pengujian kualitas jaringan pada saat pengiriman data membantu tenaga ataupun pikiran untuk membuat jurnal ini.
Terimakasih kepada kedua orangtua karena telah memberikan
kefirebase dan pengujian kualitas jaringan pada saat kasih sayang hingga saat ini.
pengiriman data kewhatsapp. Berdasarkan hasil pengujian
DAFTAR PUSTAKA
yang telah dilakukan memberikan kesimpulan bahwa: [1] R. J. Kodoatie, Rekayasa dan Manajemen banjir kota, Cet.1.
Yogyakarta: Andi, 2013. [Online]. Available:
Pengujian kualitas jaringan pada saat pengiriman data https://perpustakaan.bnpb.go.id/bulian/index.php?p=show_detail&
kefirebase mendapatkan hasil throughput sebesar 15,635 id=169
[2] A. Findayani, “Kesiap Siagaan Masyarakat Dalam
Kbps. Kemungkinan Throughput yang didapat buruk Penanggulangan Banjir Di Kota Semarang,” J. Geogr. Media Inf.
Pengemb. dan Profesi Kegeografian, vol. 12, no. 1, pp. 102–114,
dikarenakan kualitas jaringan yang buruk, dikarenakan 2015.
[3] Y. Saragih, J. H. Prima Silaban, H. Aliya Roostiani, and A. S.
pengujian dilakukan pada saat jam sibuk. Hasil dari Elisabet, “Design of Automatic Water Flood Control and
Monitoring Systems in Reservoirs Based on Internet of Things
Packet loss yang dihasilkan pada pengujian pengiriman (IoT),” Mecn. 2020 - Int. Conf. Mech. Electron. Comput. Ind.
Technol., pp. 30–35, 2020, doi:
data kefirebase yaitu 0%. Hasil ini dapat disimpulkan 10.1109/MECnIT48290.2020.9166593.
bahwa semua paket dapat terkirim dengan baik. Hasil [4] G. Wang, C. Gu, J. Rice, T. Inoue, and C. Li, “Highly accurate
noncontact water level monitoring using continuous-wave
dari Delay yang dihasilkan pada pengujian pengiriman Doppler radar,” WiSNet 2013 - Proc. 2013 IEEE Top. Conf. Wirel.
Sensors Sens. Networks - 2013 IEEE Radio Wirel. Week, RWW
data kefirebase sebesar 87,76367 ms. Delay yang 2013, no. January, pp. 19–21, 2013, doi:
10.1109/WiSNet.2013.6488620.
didapatkan tidak nol berpengaruh juga oleh kualitas [5] A. K. M. Riny Sulistyowati, Hari Agus Sujono, “Sistem
Pendeteksi Banjir Berbasis Sensor Ultrasonik Dan
jaringan yang digunakan. Akan tetapi delay yang Mikrokontroler,” Semin. Nas. Sains dan Teknol. Terap., no.
January, pp. 49–58, 2015, [Online]. Available:
didapatkan pada pengujian kali ini termasuk kekategori https://jurnal.itats.ac.id/sistem-pendeteksi-banjir-berbasis-sensor-
ultrasonik-dan-mikrokontroler-dengan-media-komunikasi-sms-
gate-way/
[6] M. Khan, B. N. Silva, and K. Han, “Internet of Things Based
Energy Aware Smart Home Control System,” IEEE Access, vol. 4,
pp. 7556–7566, 2016, doi: 10.1109/ACCESS.2016.2621752.
[7] M. R. Fahlevi and H. Gunawan, “Perancangan Sistem Pendeteksi
Banjir Berbasis Internet of Things,” It (Informatic Tech. J., vol. 8,
no. 1, p. 23, 2021, doi: 10.22303/it.8.1.2020.23-29.
[8] F. D. Hanggara, “Implementasi Internet of Things sebagai langkah
mitigasi dini banjir,” no. August 2017, pp. 2–3, 2020.
[9] Kuswindarini and dkk, “Sistem Pengendali Kebocoran Lpg
Dengan Media Komunikasi Instant Messaging Whatsapp Berbasis
Internet of Things,” vol. 7, no. 2, pp. 4219–4226, 2019.
[10] P. Sindu Prawito and H. P. Perdana, “Aplikasi Sistem Manajemen
Belajar Berbasis Web Dengan Framework Laravel di
Growth2tech,” Syntax Lit. ; J. Ilm. Indones., vol. 5, no. 3, p. 100,
2020, doi: 10.36418/syntax-literate.v5i3.981.