Anda di halaman 1dari 8

p-ISSN: 2301-6949 Jurnal POLEKTRO: Jurnal Power Elektronik, Vol.11, No.

2, 2022
e-ISSN : 2715-5064

PERANCANGAN INTERNET OF THINGS SISTEM MONITORING


LEVEL DEBIT AIR MENGGUNAKAN MIT APP INVENTOR DAN
WHATSAPP

Hamdan Sardi Selian1*), Reni Rahmadewi2, Yuliarman Saragih3


1,2,3
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa, Karawang
1,2,3
Jln. HS Ronggo Waluyo, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, 41361, Indonesia
email: hamdan.sardi18141@student.unsika.ac.id, 2Reni.rahmadewi@staff.unsika.ac.id, 3yuliarman@staff.unsika.ac.id
1

Abstract The surrounding environment requires a technology berada di tempat yang lebih tinggi. Banjir berasal dari
as a means of providing information to anticipate disasters, limpasan yang mengalir melalui sungai atau menjadi
especially flood problems. The creation of this water discharge genangan. Sedangkan limpasan adalah aliran air mengalir
level monitoring system is to produce a monitoring system to find pada permukaan tanah yang ditimbulkan oleh curah hujan
out the possibility of flooding using the MIT app inventor platform
setelah air mengalami infiltrasi dan evaporasi, selanjutnya
which is applied in an application display in the form of water level
and water discharge status with a high level of accuracy. The
mengalir menuju sungai. Sehingga limpasan
monitoring also uses the WhatsApp application as a notification to mempresentasikan output dari daerah aliran sungai yang
the public about the status of the water level. In designing to build ditetapkan dengan satuan waktu [1]. Bencana banjir
an IoT-based water discharge level monitoring system, it is merupakan kejadian alam yang dapat terjadi setiap saat dan
necessary to test a system that uses a test method using wireshark sering mengakibatkan hilangnya nyawa serta harta benda [2].
to see network traffic in this water discharge level monitoring Banjir juga dapat disebabkan oleh ketinggian air yang tidak
system to see the Quality of Service of the WiFi delivery network to terkendali, sehingga dapat membuat reservoir meluap karena
the NodeMcu as a data sender to firebase and whatsapp. The test kurangnya informasi ke pengawas pintu air, ini karena pintu
results obtained throughput index results 0, delay 4, packet loss 4 air saat ini sistem pengaturan [3].
and jitter 3. The results obtained are included in he good category
Penggunaan berbagai sensor dan teknologi telah lama
according to the TIPHON standard.
Keywords: QoS, IoT, flood, design. dibuat untuk menyaring keadaan ekologis dan bencana,
seperti penggunaan perangkat pendeteksi banjir yang
menggunakan Radar Doppler, namun memerlukan rencana
Abstrak − Lingkungan sekitar membutuhkan suatu teknologi
sebagai sarana pemberian informasi untuk mengantisipasi peralatan yang rumit dan membutuhkan biaya yang besar [4].
bencana khususnya permasalahan banjir. Pembuatan sistem Penelitian sebelumnya juga terdapat kerangka pengenalan
monitoring level debit air ini untuk menghasilkan sistem banjir dengan memanfaatkan sensor ultrasonik berbasis
monitoring supaya mengetahui kemungkinan terjadinya banjir mikrokontroler yang reaksinya masih belum cepat yaitu 5,4
menggunakan platform MIT app inventor yang diterapkan dalam detik dan selanjutnya masih menggunakan media saluran
sebuah tampilan aplikasi berupa status ketinggian air dan debit SMS [5]. Penelitian ini lebih mengarah ke Internet of Things
air dengan tingkat akurasi yang tinggi. Monitoring tersebut juga (IoT). IoT adalah ide di mana item disematkan dengan inovasi
menggunakan aplikasi whatsapp sebagai notifikasi kepada seperti sensor dan pemrograman yang ditentukan untuk
masyarakat akan status ketinggian air tersebut. Dalam
menyampaikan, mengontrol, menghubungkan, dan
perancangan untuk membangun sistem monitoring level debit
air berbasis IoT, maka dibutuhkan pengujian sistem yang
memperdagangkan informasi melalui berbagai gadget selama
menggunakan metode pengujian mengguna wireshark untuk mereka terhubung dengan organisasi web [6]. Tujuan
melihat lalulintas jaringan yang ada di sistem monitoring level pembuatan sistem monitoring level debit air ini untuk
debit air ini untuk melihat Quality of Service jaringan menghasilkan sistem monitoring supaya mengetahui
pengiriman WiFi keNodeMcu sebagai pengirim data kefirebase kemungkinan terjadinya banjir menggunakan platform MIT
dan whatsapp. Hasil pengujian didapatkan hasil indeks app inventor yang diterapkan dalam sebuah tampilan aplikasi
Throughput 0, delay 4, packet loss 4 dan jitter 3. Hasil yang berupa status ketinggian air dan debit air dengan tingkat
didapatkan termasuk kekategori baik menurut standarisasi akurasi yang tinggi. Monitoring tersebut juga menggunakan
TIPHON. aplikasi whatsapp sebagai notifikasi kepada masyarakat akan
Kata Kunci – QoS, IoT, Banjir, Perancangan.
status ketinggian air tersebut. Sistem monitoring banjir
menggunakan arduino nano sebagai mikrokontroler dan
I. PENDAHULUAN NodeMcu Esp32 yang mengendalikan sensor ultrasonik
dalam mendeteksi banjir serta ketinggiannya serta
menggunakan modul komunikasi jarak jauh yaitu nrf24L01
Belakangan ini teknologi banyak membantu
sebagai pemancar dan penerima. Serta aplikasi MIT app
memudahkan manusia dalam mendapatkan suatu informasi
inventor yang memberikan informasi mengenai statistik
apapun. Dalam hal lingkungan sekitar juga membutuhkan
ketinggian air dan keadaan sensor pendeteksi air yang dimana
suatu teknologi sebagai sarana pemberian informasi untuk
menggunakan tiga status level air yang terprogram yaitu aman,
mengantisipasi bencana khususnya permasalahan banjir.
siaga dan bahaya.
Salah satu negara yang banyak dilanda bencana adalah
Dalam perancangan untuk membangun sistem
Indonesia. Akibat dari luapan sungai akan menyebakan tanah
monitoring level debit air berbasis IoT, maka dibutuhkan
tergenang dan akan mengakibatkan banjir, sebabnya karena
pengujian sistem yang menggunakan metode pengujian
hujan deras atau banjir akibat kiriman dari daerah lain yang
mengguna wireshark untuk melihat lalulintas jaringan yang

Hamdan Sardi Selian: Perancangan Internet of Things … 288


p-ISSN: 2301-6949 Jurnal POLEKTRO: Jurnal Power Elektronik, Vol.11, No.2, 2022
e-ISSN : 2715-5064

ada di sistem monitoring level debit air ini untuk melihat


Quality of Service jaringan pengiriman WiFi keNodeMcu
sebagai pengirim data kefirebase dan whatsapp.
Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah
sistem monitoring level debit air. Sistem ini dapat membantu
mengurangi kerugian dan dapat menimimalisir kerugian
akibat banjir dan dapat dipantau secara realtime melalui
aplikasi yang digunakan.

*) penulis korespondensi: Hamdan Sardi Selian


Email: hamdan.sardi18141@student.unsika.ac.id

II. PENELITIAN YANG TERKAIT

Penelitian yang terkait pada penelitian [7] menggunakan


NodeMCU/Wemos yang telah dibangun belum mencapai
tahap sempurna dan hasil pengiriman email notifikasi
menggunakan IFTTT yang terhubung dengan Webhooks.
Penelitian yang terkait pada penelitian [8] perangkat
memberikan riwayat ketinggian air terus menerus yang
diperiksa dari situs dan juga ponsel aplikasi dan selanjutnya
memberikan pemberitahuan setiap ketinggian air sebagai
aman atau bahaya yang realistis. Penelitian yang terkait pada
penelitian [9] menggunakan wemos D1 untuk mengirimkan
data kewhatsapp messenger untuk mengirimkan notifikasi Gambar 1. Flowchart metode penelitian
adanya kebocoran LPG kepada user, hasil pengujian Quality
of Service memiliki Delay rata-rata sebesar 1,052s pada jarak A. Perancangan Desain Sistem
40cm dan mendapatkan nilai reliability 98,43% dan nilai
availability 98,46% dari skenario yang telah ditentukan.

III. METODE PENELITIAN


Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
merupakan metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji suatu
teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan
statistik, untuk menunjukkan hubungan antar variabel, dan
ada pula yang bersifat mengembangkan konsep [10]. Strategi
eksplorasi ini akan mengumpulkan informasi dengan
mengestimasi perangkat dan memecah sudut-sudut tertentu
yang terkait dengan isu-isu yang ada sehingga dapat
memberikan informasi pendukung. Tahapan yang menyertai
dalam strategi eksplorasi ini harus terlihat sebagai berikut:

Gambar 2. Blok diagram perancangan sistem monitoring level debit air

Pada perancangan hardware pada blok diagram diatas


merupakan perancangan untuk sistem monitoring level debit
air yang didalamnya terdapat 2 blok yang berfungsi pada
masing-masing bloknya untuk pengiriman dan penerima.
Pada blok pengiriman terdapat arduino nano, nodemcu esp32,
sensor ultrasonic hc-sr04, sensor yf-s201 waterflow dan
nrf24l01 sebagai transmiter. Pada blok penerima terdapat
arduino nano, tampilan LCD 4x20, LED, buzzer dan nrf24l01
sebagai receiver. Sensor yang digunakan adalah sensor
waterflow ultrasonic hc-sr04 dan sensor yf-s201. Sensor
ultrasonic digunakan sebagai pendeteksi ketinggian air sungai
dan sensor yf-s201 waterflow digunakan untuk pendeteksi
debit air sungai. Semua hasil keluaran dari sensor akan
ditampilkan pada LCD yang berada direceiver dan hasil
keluaran dari sensor juga akan dikirimkan ke firebase dan
whatsapp bot. Hasil keluaran dari sensor dikirim kefirebase

Hamdan Sardi Selian: Perancangan Internet of Things … 289


p-ISSN: 2301-6949 Jurnal POLEKTRO: Jurnal Power Elektronik, Vol.11, No.2, 2022
e-ISSN : 2715-5064

melalui nodemcu esp32 dan akan dilanjutkan keaplikasi Mit


App Inventor. Nodemcu esp32 juga akan mengirimkan hasil
keluaran sensor kewhatsapp melalui HTTP request berupa
status ketinggian air saja dan semuanya akan terhubung
kesmartphone jika pengguna mendownload aplikasi Mit app
Inventor dan bergabung dalam bot whatsapp.

B. Perancangan Perangkat Lunak

Dalam perencanaan ini, pemrograman diharapkan


dapat menjalankan program tersebut. Dalam pembuatan
program untuk menyaring ketinggian dan aliran air
memanfaatkan bahasa yang digunakan oleh mikrokontroler,
bahasa ini seperti bahasa C yang dipesan dalam pemrograman
Arduino IDE. Program posting yang digunakan pada Arduino
adalah program untuk menjalankan sensor untuk
membedakan objek yang akan ditampilkan pada aplikasi
berbasis Android.
Gambar 4. Diagram alir pengiriman sistem IoT keseluruhan

Proses kerja peralatan ini dimulai ketika perangkat


dihidupkan, segera masuk ke mode cadangan. Saat
kemampuan mengamati dipilih, perangkat akan segera
menyalakan sensor dan memasang NodeMCU untuk masuk
ke WiFi dan menghubungkan instrumen ke pembuat aplikasi
Mit dan aplikasi WhatsApp. Ketika sensor telah membaca
keadaan yang ditunjukkan oleh kemampuan setiap sensor,
informasi akan ditangani pada Arduino. Setelah Arduino
mengumpulkan informasi, informasi tersebut akan dikirim
dari NodeMCU melalui kemampuan korespondensi berurutan
Gambar 3. Diagram blok proses pengiriman untuk IoT
antar lembar. NodeMCU akan mengirimkan informasi ke
aplikasi Mit app inventor dan whatsapp, informasi tersebut
Alur proses pengiriman data dibagi menjadi dua
dapat terlihat oleh pengguna.
dikarenakan memakai 2 aplikasi untuk monitoring level debit
air sungai. Sebelum melakukan pengiriman data, ada D. Metode Pengujian Alat
beberapa proses terlebih dahulu. Pertama semua sensor
mengirimkan hasil pembacaannya ke arduino nano untuk Pengujian alat dilakukan setelah melakukan
diolah terlebih dahulu, kemudia arduino nano mengirimkan
implementasi. Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui
pecahan data keNodeMCU ESP32 untuk selanjutnya diolah
untuk melakukan pengiriman ke firebase. Setelah data dikirim hasil yang didapat sesuai dengan yang diharapkan dari set
kefirebase maka firebase juga akan mengirim keMit app
poin yang telah ditentukan pada perancangan sistem.
inventor dengan field yang sama. Pengiriman data ke
whatsapp yaitu pengiriman melalui HTTP request, kemudian
data dikirim kesebuah program pengirim pesan otomatis lalu
bagian yang telah dipecah dikirimkan keantarmuka pengguna
whatsapp yang dituju.

C. Metode Implementasi Sistem

Implementasi sistem mejelaskan penerapan dari


desain yang telah dibuat. Tujuannya adalah untuk mengetahui
alat yang dibuat apakah telah sesuai dengan desain
perancangan atau masih terdapat ketidaksesuaian.

Hamdan Sardi Selian: Perancangan Internet of Things … 290


p-ISSN: 2301-6949 Jurnal POLEKTRO: Jurnal Power Elektronik, Vol.11, No.2, 2022
e-ISSN : 2715-5064

Untuk mencari nilai packet loss harus menggunakan rumus


sebagai berikut:

G. Perhitungan Delay
Menurut panduan, nilai Delay yang telah ditentukan oleh
ETSI dapat dilhat pada tabel III
Tabel III. Standarisasi Delay

Kategori Degradasi Delay Indeks


(milisekon)
Buruk >450 1
Cukup 300 – 450 2
Baik 150 – 300 3
Sangat Baik <150 4
Sumber: http://www.etsi.org
Untuk mencari nilai delay harus menggunakan rumus sebagai
berikut:
Gambar 5. Flowchart pengujian QoS

Alur kerja alat ini dimulai ketika alat dinyalakan,


yang pertama WiFi menghubungkan keNodeMCU, ketika
NodeMCU sudah terhubung WiFi maka bisa langsung
melakukan pengujian QoS menggunakan aplikasi wireshark
untuk mencari parameter throughput, packet loss, delay dan
jitter. H. Perhitungan jitter
Menurut panduan, nilai Delay yang telah ditentukan oleh
E. Perhitungan Throughput
Menurut panduan, nilai throughput yang telah ditentukan oleh ETSI dapat dilhat pada tabel IV.
ETSI dapat dilhat pada tabel I. Tabel IV. Standarisasi Jitter
Tabel I. Standarisasi Throughput
Kategori Degradasi Jitter Indeks
Kategori Degradasi Throughput Indeks (milisekon)
Buruk 0 – 338 kbps 0 Buruk 125 - 225 1
Kurang Baik 338 – 700 kbps 1 Cukup 76 - 125 2
Cukup 700 – 1200 kbps 2 Baik 0 - 75 3
Baik 1200 – 2,1 Mbps 3 Sangat Baik 0 4
Sangat Baik >2,1 Mbps 4 Sumber: http://www.etsi.org
Sumber: http://www.etsi.org
Untuk mencari nilai jitter harus menggunakan rumus sebagai
Untuk mencari nilai Troughput harus menggunakan rumus berikut:
sebagai berikut:

Untuk mencari total variasi delay adalah dengan rumus


F. Perhitungan Packet Loss sebagai berikut:
Menurut panduan, nilai packet loss yang telah ditentukan oleh
ETSI dapat dilhat pada tabel 2. 3.
Tabel II. Standarisasi Packet loss

Kategori Degradasi Packet Loss Indeks


Buruk >25% 1
Cukup 15 – 24% 2
Baik 3 – 14% 3
Sangat Baik 0 – 2% 4
Sumber: http://www.etsi.org

Hamdan Sardi Selian: Perancangan Internet of Things … 291


p-ISSN: 2301-6949 Jurnal POLEKTRO: Jurnal Power Elektronik, Vol.11, No.2, 2022
e-ISSN : 2715-5064

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian dilakukan menggunakan metode Quality


of Service. Metode QoS adalah metode pengujian
perangkat lunak yang tujuannya untuk memeriksa
lalulintas jaringan pada sistem tanpa harus mencari
secara manual. Metode ini dilakukan dengan cara
menguji menggunakan Wifi yang dihubungkan ke
laptop dan NodeMCU agar mendapatkan hasil yang
maksimal. Gambar 7. Hasil tampilan capture file properties pengujian firebase pada
wireshark
1. Pengujian Quality of Service pada pengujian lalulintas
jaringan pada Firebase Pada tampilan capture file properties dapat menampilkan
perhitungan untuk mendapatkan Throughput dan packet loss.
Pada pengujian QoS ini dilakukan untuk mengetahui Pengujian ini dilakukan sebanyak 10 kali dengan jarak yang
kualitas koneksi jaringan yang internet yang NodeMCU V4 berbeda-beda. Sehingga didapatkan data sebagai berikut:
berikan pada aplikasi yang digunakan. Pengujian ini
menggunakan bantuan dari aplikasi wireshark untuk
mendapatkan nilai throughput, packet loss, delay, dan jitter
pada sistem aplikasi SIMOLEB. Sebelum melakukan Tabel V. Hasil pengujian status pada NodeMCU V4 kefirebase
pengujian menggunakan aplikasi wireshark, nyalakan hotspot
pada laptop, satukan jaringan NODEMCU V4 dengan Pengujian Pengiriman
jaringan hotspot Laptop. Agar kualitas jaringan terdeteksi Pengujian NodeMCU Firebase Wireshark
pada aplikasi wireshark. Berikut merupakan gambar tampilan V4
hasil pengujian jaringan menggukan wireshark. 1 Terkirim Menerima Terbaca
2 Terkirim Menerima Terbaca
3 Terkirim Menerima Terbaca
4 Terkirim Menerima Terbaca
5 Terkirim Menerima Terbaca
6 Terkirim Menerima Terbaca
7 Terkirim Menerima Terbaca
8 Terkirim Menerima Terbaca
9 Terkirim Menerima Terbaca
10 Terkirim Menerima Terbaca

Dari pengujian diatas yang dilakukan sebanyak 10 kali yaitu


dengan pembacaan sensor jarak dan debit didapatkan
Gambar 6. Tampilan lalulintas jaringan NodeMCU V4 kefirebase
lalulintas jaringan pada NodeMCU V4 yang mengirim
kefirebase terbaca diwireshark dengan protocol HTTP dan
pada wireshark
TCP.
Pengujian selanjutnya yaitu mencari throughput,
Setelah mendapatkan hasil lalu lintas jaringan pada packet loss, delay, dan jitter dengan metode pengujian Quality
NodeMCU V4, maka nanti akan diketahui lalu lintas jaringan of Service (QoS). Berikut merupakan hasil pengujian yang
berupa troughput, packet loss, delay, dan jitter. Berikut sudah dilakukan:
merupakan capture file properties pada menu statistic yang
ada pada aplikasi wireshark untuk mengetahui nilai Tabel VI. Hasil Pengujian Pengiriman data kefirebase Dengan Jarak yang
berbeda-beda
throughput dan packet loss. Berikut merupakan hasil tampilan
dari capture file properties: Pengujian Pengiriman Pada Jarak yang berbeda-beda
Pengujian Throughput Packet Delay Jitter
(Kbps) loss (ms) (ms)
1 8,66 0% 157,1782 15,01
2 17,7 0% 68,96648 69,82682
3 16,85 0% 73,46984 74,11429
4 17,5 0% 76,88571 77,24286
5 14,7 0% 91,42081 92,10407
6 17 0% 70,82222 71,72889
7 18,2 0% 66,1658 64,58031

Hamdan Sardi Selian: Perancangan Internet of Things … 292


p-ISSN: 2301-6949 Jurnal POLEKTRO: Jurnal Power Elektronik, Vol.11, No.2, 2022
e-ISSN : 2715-5064

8 18 0% 67,64407 67,63983 throughput dan packet loss. Berikut merupakan hasil tampilan
9 17,5 0% 72,26289 73,19072 dari capture file properties:
10 10,24 0% 132,8207 132,7717
Total 156,35 0% 877,6367 738,2095
Rata-Rata 15,635 0% 87,76367 73,82095

Hasil dari pengujian Quality of Service yang


dilakukan sebanyak 10 kali pada setiap parameter pengujian
throughput, packet loss, delay, dan jitter dengan jarak yang
berbeda-beda diketahui hasil dari setiap parameter seperti
tabel diatas. Pada throughput yang dihasilkan yaitu sebesar
15,635 Kbps. Keluaran throughput tersebut termasuk
kekategori buruk menurut standar TIPHON. menandakan
transfer data efektif pada transmitter dan receivernya baik.
Pada packet loss data semuanya terkirim dengan baik tanpa
ada yang hilang satupun, selama 10 kali pengujian semuanya
dapat diterima dengan baik dan masuk kedalam jaringan Gambar 9. Hasil tampilan capture file properties pengujian whatsapp pada
firebase. Keluaran paket loss tersebut termasuk kekategori wireshark
sangat baik menurut standar TIPHON.
Pada tampilan capture file properties dapat
Pada pengujian delay menghasilkan keluaran delay
menampilkan perhitungan untuk mendapatkan Throughput
yang terbaca pada wireshark dari rata-rata delay yang sudah
dan packet loss. Pengujian ini dilakukan sebanyak 10 kali
dilakukan pengujian 10 kali menghasilkan delay 87,76367
ms. Keluaran delay tersebut termasuk sangat baik menurut dengan jarak yang berbeda-beda. Sehingga didapatkan data
sebagai berikut:
standar standar TIPHON.

Pada pengujian jitter menghasilkan keluaran jitter Tabel VII. Hasil pengujian status pada NodeMCU V4 kewhatsapp
yang terbaca pada wireshark dari rata-rata jitter yang sudah
dilakukan pengujian sebanyak 10 kali menghasilkan jitter Pengujian Pengiriman
sebesar 73,82095 ms. Keluaran jitter tersebut termasuk Pengujian NodeMCU Whatsapp Wireshark
V4
kekategori baik standar TIPHON. 1 Terkirim Menerima Terbaca
2 Terkirim Menerima Terbaca
2. Pengujian Quality of Service pada pengujian
3 Terkirim Menerima Terbaca
lalulintas jaringan Whatsapp
4 Terkirim Menerima Terbaca
Pengujian QoS pada jaringan whatsapp dilakukan untuk 5 Terkirim Menerima Terbaca
mengecek apakah kualitas pengiriman data dari NodeMCU 6 Terkirim Menerima Terbaca
V4 baik atau tidaknya. Supaya mengantisipasi segala jenis
7 Terkirim Menerima Terbaca
gangguan pengiriman jaringan untuk mengirim data
8 Terkirim Menerima Terbaca
kewhatsapp yang digunakan pada sistem monitoring level
debit air. Berikut merupakan gambar tampilan hasil pengujian 9 Terkirim Menerima Terbaca
jaringan menggukan wireshark. 10 Terkirim Menerima Terbaca

Dari pengujian diatas yang dilakukan sebanyak 10 kali yaitu


dengan pembacaan sensor jarak dan debit didapatkan
lalulintas jaringan pada NodeMCU V4 yang mengirim
kefirebase terbaca diwireshark dengan protocol HTTP dan
TCP.
Pengujian selanjutnya yaitu mencari throughput,
packet loss, delay, dan jitter dengan metode pengujian Quality
of Service (QoS). Berikut merupakan hasil pengujian yang
sudah dilakukan:

Tabel VIII. Hasil Pengujian Pengiriman data kewhatsapp Dengan Jarak yang
berbeda-beda

Gambar 8. Tampilan lalulintas jaringan NodeMCU V4 kewhatsapp pada Pengujian Pengiriman Pada Jarak yang berbeda-beda
wireshark
Pengujian Throughput Packet Delay Jitter
(Kbps) loss (ms) (ms)
Setelah mendapatkan hasil lalu lintas jaringan pada 1 2,279 0% 357,9077 387,8
NodeMCU V4, maka nanti akan diketahui lalu lintas jaringan 2 3,092 0% 268,7813 270,4531
berupa troughput, packet loss, delay, dan jitter. Berikut 3 1,99 0% 409,9714 251,4571
merupakan capture file properties pada menu statistic yang 4 2,618 0% 308,2807 308,2105
ada pada aplikasi wireshark untuk mengetahui nilai

Hamdan Sardi Selian: Perancangan Internet of Things … 293


p-ISSN: 2301-6949 Jurnal POLEKTRO: Jurnal Power Elektronik, Vol.11, No.2, 2022
e-ISSN : 2715-5064

5 6,844 0% 118,5455 119,1818 sangat baik. Hasil jitter yang dihasilkan pada pengujian
6 5,332 0% 153,4583 153,9896
pengiriman kefirebase sebesar 73,82095 ms. Jitter yang
7 4,122 0% 199,8923 200,0769
8 2,578 0% 320,7143 332,0714 didapatkan termasuk kekategori baik menurut
9 5,346 0% 153,9266 153,6514 standarisasi TIPHON.
10 5,092 0% 162,0137 189,5616
Total 39,293 0% 2453,492 2366,453  Pengujian kualitas jaringan pada saat pengiriman data
Rata-Rata 3,9293 0% 245,3492 236,6453 kewhatsapp mendapatkan hasil throughput sebesar
3,9293 Kbps. Kemungkinan Throughput yang didapat
Hasil dari pengujian Quality of Service yang
dilakukan sebanyak 10 kali pada setiap parameter pengujian buruk dikarenakan kualitas jaringan yang buruk,
throughput, packet loss, delay, dan jitter dengan jarak yang
dikarenakan pengujian dilakukan pada saat jam sibuk.
berbeda-beda diketahui hasil dari setiap parameter seperti
tabel diatas. Pada throughput yang dihasilkan yaitu sebesar Hasil dari Packet loss yang dihasilkan pada pengujian
3,9293 Kbps menandakan transfer data efektif pada
pengiriman data kewhatsapp yaitu 0%. Hasil ini dapat
transmitter dan receivernya cukup. Keluaran throughput
tersebut termasuk buruk menurut standar TIPHON. Pada disimpulkan bahwa semua paket dapat terkirim dengan
packet loss data semuanya terkirim dengan baik tanpa ada
baik. Hasil dari Delay yang dihasilkan pada pengujian
yang hilang satupun, selama 10 kali pengujian semuanya
dapat diterima dengan baik dan masuk kedalam jaringan pengiriman data kewhatsapp sebesar 245,3492 ms.
firebase. Keluaran paket loss tersebut termasuk sangat baik
Delay yang didapatkan tidak nol berpengaruh juga oleh
menurut standar TIPHON.
Pada pengujian delay menghasilkan keluaran delay yang kualitas jaringan yang digunakan. Akan tetapi delay
terbaca pada wireshark dari rata-rata delay yang sudah
yang didapatkan pada pengujian kali ini termasuk
dilakukan pengujian 10 kali menghasilkan delay 245,3492
ms. Keluaran delay tersebut termasuk baik menurut standar kekategori baik. Hasil jitter yang dihasilkan pada
TIPHON. pengujian pengiriman kewhatsapp sebesar 236,6453 ms.
Pada pengujian jitter menghasilkan keluaran jitter
yang terbaca pada wireshark dari rata-rata jitter yang sudah Jitter yang didapatkan Jitter buruk karena prioritas yang
dilakukan pengujian sebanyak 10 kali menghasilkan jitter tidak menguntungkan antara informasi sensitif waktu
sebesar 236,6453 ms. Keluaran jitter tersebut termasuk
kekategori buruk menurut standar TIPHON. dan pergerakan informasi besar.

V. KESIMPULAN
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada pengujian aplikasi terbagi menjadi 2 bagian, yaitu Terimakasih kepada semua pihak yang telah
pengujian kualitas jaringan pada saat pengiriman data membantu tenaga ataupun pikiran untuk membuat jurnal ini.
Terimakasih kepada kedua orangtua karena telah memberikan
kefirebase dan pengujian kualitas jaringan pada saat kasih sayang hingga saat ini.
pengiriman data kewhatsapp. Berdasarkan hasil pengujian
DAFTAR PUSTAKA
yang telah dilakukan memberikan kesimpulan bahwa: [1] R. J. Kodoatie, Rekayasa dan Manajemen banjir kota, Cet.1.
Yogyakarta: Andi, 2013. [Online]. Available:
 Pengujian kualitas jaringan pada saat pengiriman data https://perpustakaan.bnpb.go.id/bulian/index.php?p=show_detail&
kefirebase mendapatkan hasil throughput sebesar 15,635 id=169
[2] A. Findayani, “Kesiap Siagaan Masyarakat Dalam
Kbps. Kemungkinan Throughput yang didapat buruk Penanggulangan Banjir Di Kota Semarang,” J. Geogr. Media Inf.
Pengemb. dan Profesi Kegeografian, vol. 12, no. 1, pp. 102–114,
dikarenakan kualitas jaringan yang buruk, dikarenakan 2015.
[3] Y. Saragih, J. H. Prima Silaban, H. Aliya Roostiani, and A. S.
pengujian dilakukan pada saat jam sibuk. Hasil dari Elisabet, “Design of Automatic Water Flood Control and
Monitoring Systems in Reservoirs Based on Internet of Things
Packet loss yang dihasilkan pada pengujian pengiriman (IoT),” Mecn. 2020 - Int. Conf. Mech. Electron. Comput. Ind.
Technol., pp. 30–35, 2020, doi:
data kefirebase yaitu 0%. Hasil ini dapat disimpulkan 10.1109/MECnIT48290.2020.9166593.
bahwa semua paket dapat terkirim dengan baik. Hasil [4] G. Wang, C. Gu, J. Rice, T. Inoue, and C. Li, “Highly accurate
noncontact water level monitoring using continuous-wave
dari Delay yang dihasilkan pada pengujian pengiriman Doppler radar,” WiSNet 2013 - Proc. 2013 IEEE Top. Conf. Wirel.
Sensors Sens. Networks - 2013 IEEE Radio Wirel. Week, RWW
data kefirebase sebesar 87,76367 ms. Delay yang 2013, no. January, pp. 19–21, 2013, doi:
10.1109/WiSNet.2013.6488620.
didapatkan tidak nol berpengaruh juga oleh kualitas [5] A. K. M. Riny Sulistyowati, Hari Agus Sujono, “Sistem
Pendeteksi Banjir Berbasis Sensor Ultrasonik Dan
jaringan yang digunakan. Akan tetapi delay yang Mikrokontroler,” Semin. Nas. Sains dan Teknol. Terap., no.
January, pp. 49–58, 2015, [Online]. Available:
didapatkan pada pengujian kali ini termasuk kekategori https://jurnal.itats.ac.id/sistem-pendeteksi-banjir-berbasis-sensor-

Hamdan Sardi Selian: Perancangan Internet of Things … 294


p-ISSN: 2301-6949 Jurnal POLEKTRO: Jurnal Power Elektronik, Vol.11, No.2, 2022
e-ISSN : 2715-5064

ultrasonik-dan-mikrokontroler-dengan-media-komunikasi-sms-
gate-way/
[6] M. Khan, B. N. Silva, and K. Han, “Internet of Things Based
Energy Aware Smart Home Control System,” IEEE Access, vol. 4,
pp. 7556–7566, 2016, doi: 10.1109/ACCESS.2016.2621752.
[7] M. R. Fahlevi and H. Gunawan, “Perancangan Sistem Pendeteksi
Banjir Berbasis Internet of Things,” It (Informatic Tech. J., vol. 8,
no. 1, p. 23, 2021, doi: 10.22303/it.8.1.2020.23-29.
[8] F. D. Hanggara, “Implementasi Internet of Things sebagai langkah
mitigasi dini banjir,” no. August 2017, pp. 2–3, 2020.
[9] Kuswindarini and dkk, “Sistem Pengendali Kebocoran Lpg
Dengan Media Komunikasi Instant Messaging Whatsapp Berbasis
Internet of Things,” vol. 7, no. 2, pp. 4219–4226, 2019.
[10] P. Sindu Prawito and H. P. Perdana, “Aplikasi Sistem Manajemen
Belajar Berbasis Web Dengan Framework Laravel di
Growth2tech,” Syntax Lit. ; J. Ilm. Indones., vol. 5, no. 3, p. 100,
2020, doi: 10.36418/syntax-literate.v5i3.981.

Hamdan Sardi Selian: Perancangan Internet of Things … 295

Anda mungkin juga menyukai