Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Elektro
Oleh:
DWI WALUYO PUTRANTO
152045820987
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG
Disusun oleh:
DWI WALUYO PUTRANTO
152045820987
Disetujui oleh:
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG
Abstrak
Penelitian dalam tugas akhir ini dilatarbelakangi karena pentingnya sektor pertanian di
Indonesia, sehingga perlu diupayakan suatu pembaruan teknologi tepat guna demi keefektifan
pekerjaan petani. Irigasi di lahan pertanian merupakan faktor penting yang mempengaruhi hasil
produksi pertanian atau perkebunan. Para petani umumnya mengunjungi lahannya secara periodik
untuk melihat kondisi pada tanaman dan melakukan irigasi secara tradisional baik menggunakan
gembor maupun buka-tutup pintu air irigasi. Dengan melakukan hal tersebut, membutuhkan banyak
waktu hanya untuk sekedar menyirami tanaman saja.
Sejauh ini, sudah ada sistem kontrol yang menangani pengaturan air irigasi. Tetapi sistem ini
belum sempurna dikarenakan penyiraman tanaman dilakukan hanya berdasarkan sistem pewaktuan
saja
sehingga sistem menjadi tidak efektif. Karena, irigasi dilakukan tidak berdasarkan kebutuhan tanaman
tetapi hanya berdasarkan interval waktu saja sehingga kelebihan ataupun kekurangan air tidak dapat
dikontrol. Untuk menangani hal tersebut, digunakan sensor soil moisture dan dht11 guna membaca
nilai kelembaban tanah, suhu dan kelembaban udara di lingkungan sekitar. Sistem kontrol fuzzy logic
akan diterapkan untuk memberi keputusan kebutuhan air pada tanaman secara otomatis berdasarkan
pembacaan sensor dengan mengontrol buka tutup aliran air pada solenoid valve (kran elektrik).
Luasnya area pada lahan pertanian menyebabkan kondisi lingkungan yang berbeda pada
pemantauan. Sehingga perlu adanya pemantauan pada beberapa titik sampling agar kondisi lahan
dapat dipantau pada seluruh area. Untuk mendukung penerapan irigasi di lahan luas diperlukan
teknologi WSN (wireless sensor network). Dengan menggunakan WSN, informasi kondisi suatu area
dapat dipantau dengan akurat pada jarak yang jauh. Teknologi WSN yang diterapkan adalah
menggunakan modul komunikasi RF 433 MHz. Sistem WSN yang dirancang terdiri dari node sensor
dan server. Node sensor membaca dan mengambil data sensor secara periodik dan secara otomatis
membuka atau menutup aliran air berdasarkan pembacaan sensor. Dari pembacaan sensor pada tiap
node sensor, hasil akuisisi data akan dikirimkan ke server untuk dilakukan monitoring sistem irigasi.
Kata kunci : sistem kontrol irigasi, fuzzy logic, wireless sensor network
RF
RF 433
433 MHz
MHz
Solenoid
Soil Moisture
Valve
Valve
Arduino
(Fuzzy
(Fuzzy Logic)
Logic)
DHT11
DHT11
NODE
NODE SENSOR
SENSOR 1
1
3.2.1 Perancangan Fuzzy Logic untuk Sistem
SERVER
SERVER
MONITOR
MONITOR Kontrol Irigasi
ING
ING
LAHAN
LAHAN 2
2
NODE
NODE SENSOR
SENSOR 2
2
Pada sistem irigasi otomatis ini, Lembab = 40 – 100%
digunakan logika fuzzy sebagai
kontrolnya. Terdapat tiga sensor yang
akan menjadi input untuk sistem yaitu
kelembaban tanah, suhu dan kelembaban Sedangkan untuk output sensor suhu digunakan
udara. Ketiga input akan diolah untuk dua buah nilai linguistik yaitu dingin (D) dan
mengatur output berupa lama waktu panas (P). Output sensor suhu memiliki rentang
penyiraman dengan membuka dan nilai minimal 0 oC dan maksimal 50 oC [3].
menutup katup solenoid valve. Logika
fuzzy akan mengevaluasi setiap input Keterangan Fungsi Keanggotaan:
berupa error dan perubahan error dalam Dingin = 0 - 25 oC
tiga tahapan, yaitu fuzzifikasi, rule base Panas = 20 - 50 oC
dan defuzzifikasi. Gambar 3.5 Fungsi Keanggotaan Suhu
2) Fuzzifikasi
Fuzzifikasi adalah proses perhitungan derajat
Gambar 4.2 Pembacaan sensor dht11 keanggotaan pada tiap kriteria himpunan fuzzy.
A. Kelembaban Tanah (KT)
Dari Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa
Berikut adalah gambar himpunan fuzzy
pembacaan sensor dht11 dapat memberikan
dari variabel Kelembaban Tanah.
informasi suhu dan kelembaban udara saat ini,
pembacaan sensor memerlukan waktu sekitar 2
detik pada saat mengupdate data.
Gambar 4.4 Himpunan Fuzzy
Kelembaban Tanah Gambar 4.6 Himpunan Fuzzy
Kelembaban Udara
Berdasarkan gambar 4.4, persamaan dari
variabel Kelembaban Tanah dapat dilihat Berdasarkan gambar 4.6, persamaan dari
pada (persamaan 1) untuk kering dan variabel Kelembaban Udara dapat dilihat
(persamaan 2) untuk lembab. pada (persamaan 5) untuk rendah dan
1 (persamaan 6) untuk tinggi.
μkering ( KT )=
…(1)
{70−x
40
0
x ≤ 30
30≤ x ≤ 70
x ≥ 70 μrendah ( KU )=
1
30
0
{
70−x
x ≤ 40
40 ≤ x ≤ 70
x ≥70
…(5)
0
μlembab ( KT )=
…(2)
{
x −30
40
1
x ≤ 30
30 ≤ x ≤70
x ≥ 70 μtinggi KU =
( )
0
{
x−40
30
1
x ≤ 40
40≤ x ≤ 70
x ≥ 70
…(3)
{
μdingin ( SH )=
35−x
25
0
x ≤ 10
10 ≤ x ≤35
x ≥ 35
Berikut adalah gambar himpunan fuzzy
dari variabel Waktu Buka Aliran Air.
0
μpanas ( SH )=
…(4)
{x−10
25
1
x ≤ 10
10 ≤ x ≤ 35
x ≥ 35
(7)
{ z−0 z ≤ 0 atau z ≥ 40
μsingkat ( BA )= 20−0
40−z
40−30
0 ≤ z ≤20
20≤ z ≤ 40
(Suhu is dingin) and (Kelembaban_Udara is
tinggi) then (Waktu_Buka_Aliran_Air is singkat)
α predikat 6 = min(0.375, 0.52, 1) = 0.375
[Rule 7] If (Kelembaban_Tanah is lembab) and
(Suhu is panas) and (Kelembaban_Udara is
rendah) then (Waktu_Buka_Aliran_Air is
singkat)
0
{
z−30 α predikat 7 = min(0.375, 0.48, 0) = 0
z ≤ 30 atau z ≥60
μsedang ( BA )= 45−30 30≤ z ≤[Rule
40 8] If (Kelembaban_Tanah is lembab) and
(Suhu is panas) and (Kelembaban_Udara is
60−z 50 ≤ z ≤60
tinggi) then (Waktu_Buka_Aliran_Air is singkat)
60−45
α predikat 8 = min(0.375, 0.48, 1) = 0.375
(8)
4) Defuzzifikasi
0 Berikut adalah defuzzifikasi dari hasil simulasi
(9)
{ z −50 z ≤ 50 atau zprogram
μlama ( BA )= 70−50 50 ≤ z ≤ 60
90−z
90−70
≥ 90 Matlab r2013. Dari input sample data
sensor berupa kelembaban tanah, suhu dan
kelembaban udara berturut-turut (45%, 22 oC,
60 ≤ z ≤ 90
70% RH) menghasilkan output berupa waktu
buka aliran air sebesar 43 detik.
3) Fungsi Implikasi
Fungsi Implikasi yang digunakan adalah aturan
MIN.
5. 0%
1. 0%
6. 0%
2. 0%
8. 0%