Anda di halaman 1dari 11

REKAYASA GENETIKA IKAN

MENGGUNAKAN TEKNOLOGI TRANSGENIK

Oleh:
RIFKA KHAIRINA
170330042
AKUAKULTUR VI C

MAKALAH GENETIKA DAN PEMULIAAN BIOTA AIR

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Genetika
dan Pemuliaan Biota Air dengan judul “Rekayasa Genetika Ikan Menggunakan
Teknologi Transgenik”. Selama pembuatan makalah ini saya juga mendapat
banyak dukungan dari berbagai pihak.
Terimakasih penulis ucapkan kepada Ibu Mahdaliana, S.Pi., M.Si, selaku
dosen pengampu Mata Kuliah Genetika dan Pemuliaan Biota Air. Selain itu
ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ayah, Ibu serta seluruh
keluarga yang telah memberikan dukungan baik moral maupun material, kepada
teman-teman yang telah membantu memberi masukan dalam pembuatan
makalah, dan berbagai sumber yang telah penulis gunakan dalam pembuatan
makalah tersebut.
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca
untuk kesempurnaan makalah Genetika dan Pemuliaan Biota Air kedepannya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan
pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kita. Amin.

Aceh Utara, 28 Mei 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
1. PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................2
1.4 Manfaat.........................................................................................................2
2. PEMBAHASAN.................................................................................................3
2.1 Prinsip Dasar Transgenesis...........................................................................3
2.2 Metode Yang Digunakan Dalam Teknologi Transgenesis...........................4
2.3 Karakterisasi Ikan Transgenik......................................................................5
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Ikan Transgenik...............................................5
2.5 Contoh Ikan Transgenik...............................................................................6
3. PENUTUP..........................................................................................................7
3.1 Kesimpulan...................................................................................................7
3.2 Saran.............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8

ii
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Genetika merupakan ilmu yang mempelajari berbagai aspek menyangkut
pewarisan sifat dan variasi sifat pada organisme maupun sub organisme. Ilmu
genetika menjelaskan tentang bahan genetik, ekspresi genetik, dan pewarisan
genetik.
Rekayasa genetika adalah proses manipulasi genetik atau perubahan dalam
susunan genetik dari suatu organisme menggunakan bioteknologi. Teknologi ini
digunakan untuk mengubah susunan genetik sel untuk menghasilkan organisme
yang meningkat.
Salah satu teknologi dalam rekayasa genetika adalah transgenesis, yaitu
pengintroduksian satu atau lebih gen ke embrio suatu organisme yang selanjutnya
dapat ditransmisikan pada generasi berikutnya. Hasil dari rekayasa genetika
adalah suatu organisme yang memiliki sifat yang diinginkan atau organisme
dengan sifat unggul, organisme tersebut disebut sebagai organisme transgenik
(Purnawijaya, 2015).
Pada bidang akuakultur khususnya ikan hias, tolak ukur keberhasilannya
terletak pada penampilan baik bentuk, warna, maupun rsisten penyakit. Teknologi
rekayasa genetika transgenesis merupakan aplikasi yang sangat baik dalam
menganalisis karakter penting yang komersial dalam akuakultur khususnya ikan
hias.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Bagaimana prinsip dasar transgenesis ?
2. Bagaimana metode yang digunakan dalam teknologi transgenesis ?
3. Bagaimana karakterisasi ikan transgenik ?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan ikan transgenesis ?
5. Apa saja contoh ikan transgenik ?

1
2

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui prinsip dasar transgenik.
2. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam teknologi transgenik.
3. Untuk mengetahui karakterisasi ikan transgenik.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan ikan transgenik.
5. Untuk mengetahui contoh ikan transgenik.
1.4 Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini ialah dapat menambah wawasan pembaca
dan penulis tentang rekayasa genetika ikan menggunakan teknologi transgenik
serta dapat diaplikasikan dalam bidang budidaya.
2. PEMBAHASAN

2.1 Prinsip Dasar Transgenesis


Teknologi transgenesis adalah suatu proses mengintroduksikan DNA
eksogenous atau DNA asing ke hewan uji dengan tujuan untuk memanipulasi
struktur genetiknya. Secara umum, prinsip dasar transgenik adalah sebagai
berikut:

Prinsip tersebut berdasarkan beberapa tahapan berikut:


1. Penentuan ikan spesies; ikan yang digunakan karakteristik ideal seperti
siklus hidup dan reproduksi pendek, dapat memijah beberapa kali dalam
satu tahun, produksi telur dan sperma ikan banyak.
2. Menyiapkan spesifik gen dengan spesifik produk dari gen tersebut yang
diinginkan.
3. Isolasi DNA yang mengandung gen target atau gen of interest (GOI).
4. Isolasi plasmid DNA bakteri yang akan digunakan sebagai vector.
5. Manipulasi sekuen DNA melalui penyelipan DNA ke dalam vektor. (a)
pemotongan DNA menggunakan enzim restriksi endonuklease. (b)
penyambungan ke vektor menggunakan DNA ligase.
6. Transformasi ke sel mikroorganisme inang
7. Pengklonan sel-sel dan gen asing.
8. Identifikasi sel inang yang mengandung DNA rekombinan yang
diinginkan.
9. Penyimpanan gen hasil klon dalam perpustakaan DNA.

3
4

10. Memasukkan perbanyakan gen hasil rekombinan yang telah dimurnikan


ke dalam masing-masing telur atau sperma ikan yang dipilih sebagai ikan
transgenik.
11. Pembuahan buatan dengan menggabungkan telur dan sperma tersebut pada
wadah tertentu dalam media air.
2.2 Metode Yang Digunakan Dalam Teknologi Transgenesis
Menurut Kusrini (2012) metode-metode yang telah berhasil diterapkan
dalam teknologi transgenesis adalah sebagai berikut:
1. Mikroinjeksi
Teknik mikroinjeksi merupakan teknik yang umum digunakan dalam
introduksi gen pada ikan. Gen yang akan diintroduksi disuntikkan ke dalam
sel menggunakan gelas pipet yang sangat kecil di bawah mikroskop
menggunakan bantuan mikromanipulator pengatur gerak jarum suntik dan
volume larutan DNA yang akan dilarutkan. Menurut Yoshizaki (1998) dalam
Wati (2020), terdapat dua masalah pada pengaplikasian teknik mikroinjeksi.
Masalah pertama adalah inti telur ikan yang telah dibuahi relatif sudah
diindentifikasi di mikroskop karena ukurannya kecil dan volume sitoplasma
besar, sedangkan masalah yang kedua adalah korion telur sangat keras dan
sulit ditembus oleh mikropipet.
2. Elektroporasi
Elektroporasi merupakan metode transfer gen yang sesuai untuk ikan
karena sistem transfer tersebut bersifat massal, mengingat sperma dalam
jumlah besar dapat diinsersi transgen secara serempak dengan tenik SMGT
(Sperm Mediated Gene Transfer). Aplikasi teknologi transfer gen melalui
perantara sperma memungkinkan dapat memperbaiki kualitas genetik ikan.
Keberhasilan transfer gen hormon pertumbuhan ikan budidaya melalui
elektroporasi sperma dapat menghasilkan ikan transgenik. Hal ini sesuai
dengan pendapat Buwono, dkk (2016) bahwa ikan lele mutiara transgenik
berhasil dirakit dengan menyisipkan gen GH lele dumbo menggunakan teknik
elektroporasi sperma.
5

3. Transfeksi
Metode transfer gen yang bertujuan untuk pengujian aktivitas promoter
salah satunya dengan metode transfeksi ke sel kultur. Pada metode ini yang
diperlakukan adalah telur yang baru keluar dan sebelum terjadi pembelahan 1
sel. Sebagaimana metode lainnya, metode transfeksi juga diawali dengan
isolasi plasmid konstruksi gen (Kusrini, 2015). Metode transfeksi lebih cocok
digunakan untuk ikan yang mempunyai ukuran telur kecil, korion tipis dan
daya tetas tinggi seperti ikan cupang. Hal ini mengacu pada penelitian
sebelumnya yang menyebutkan bahwa metode penyisipan (induksi) gen
pemendar warna (GFP) dapat dilakukan dengan menggunkan metode
transfeksi pada embrio ikan wild betta (Kusrini, 2015).
2.3 Karakterisasi Ikan Transgenik
Tahapan karakterisasi terhadap ikan-ikan hasil transfer gen meliputi
beberapa hal yang membutuhkan ketelitian, keterampilan, dan cukup banyak
menyita waktu (Kusrini, 2012). Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini
adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi individu yang diduga berhasil sebagai ikan transgenik.
2. Identifikasi apakah benar telah mengalami penggabungan dengan genom
ikan (host genom).
3. Identifikasi apakah sifat genetiknya diturunkan pada F-1 keturunannya.
4. Identifikasi ekspresi (kenampakan) dari produk gen tersebut secara fenotip
apakah sesuai dengan yang diharapkan.
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Ikan Transgenik
Hasil penelitian transgenik pada ikan memberikan dampak positif pada
pertumbuhan ikan dan terbukti bahwa gen luar yang ditransfer mampu
berinteraksi dengan genomnya, hal ini dapat dilihat dari hasil pertumbuhan
keturunannya yang cukup meyakinkan yaitu sekitar 4-6 kali lipat pada ikan
salmon. Perbandingan antara pakan yang diberikan dengan daging yang dibentuk
pada ikan transgenik mencapai 0,76. Hal ini membuktikan bahwa ikan transgenik
hanya memerlukan pakan sebanyak 0,76 kg pakan untuk menghasilkan 1 kg
daging (Artasastra, 2014).
6

Di samping kelebihan yang dimilikinya, ikan transgenik juga memiliki


beberapa kekurangan seperti munculnya resiko global yang berhubungan dengan
lepasnya ikan transgenik ke dalam lingkungan. Ikan transgenik lebih agresif dan
memakan lebih banyak makanan. Mereka juga tidak berenang dengan baik seperti
ikan liar, sehingga mereka bisa berkumpul di suatu area dan memonopoli
persediaan makanan dan sumber daya lainnya. Hal ini dapat menghancurkan
lingkungan alami khususnya karena sebagian besar ikan yang direkayasa saat ini
adalah jenis ikan pemangsa (Artasastra, 2014).
2.5 Contoh Ikan Transgenik
Teknologi transgenik telah diaplikasikan pada beberapa jenis ikan.
Beberapa contoh ikan transgenik adalah ikan salmon, ikan zebra, ikan medaka,
ikan mas, ikan koki, trout pelangi, lele, mas, abalon, nila, kakap, ice goby, mud
loach dan cryfish.
3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Prinsip dasar transgenik adalah perbanyakan konstruksi gen menggunakan
metode mikroinjeksi, elektroporasi, dan transfeksi dengan tujuan untuk
memanipulasi struktur genetiknya.
2. Metode yang digunakan dalam teknologi transgenesis adalah mikroinjeksi,
elektroporasi, dan trnasfeksi.
3. Tahapan karakterisasi terhadap ikan hasil transfer genetik meliputi
identifikasi individu transgenik, identifikasi penggabungan dengan genom
ikan, identifikasi penurunan sifat pada generasi F-1, serta identifikasi
ekspresi gen.
4. Kelebihan kan transgenik adalah memiliki pertumbuhan yang lebih baik
daripada ikan non-transgenik.
5. Kekurangan ikan transgenik adalah dapat merusak lingkungan alami
karena kebanyakan ikan transgenik merupakan golongan pemangsa.
3.2 Saran
Dalam penyusunan maklah ini, penulis hanya menggunakan refensi dari
jurnal ilmiah berdasarkan penelitian sebelumnya. Oleh karena itu, perlu adanya
studi lanjut dengan melakukan penelitian baik secara langsung.

7
DAFTAR PUSTAKA

Artasastra, I.N. 2014. Transgenik Ikan Salmon Dengan Metode Mikroinjeksi.


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Jawa Timur.

Buwono, I.D., Iskandar, Agung, M.U.K., dan Subhan, U. 2016. Perakitan Ikan
Lele (Clarias sp.) Transgenik Dengan Teknik Elektroporasi Sperma. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjajaran. Bandung. Jurnal
Biologi, 20(1): 17-28.

Kusrini, Eni. 2012. Perkembangan Rekayasa Genetika Dalam Budidaya Ikan


Hias Di Indonesia. Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias.
Depok.

Kusrini, Eni. 2015. Transfeksi Merupakan Metode Teknologi Transgenik


Penyisipan Green Flourescent Protein Terhadap Ikan Wild Betta. Balai
Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias. Jawa Barat. Jurnal Media
Akuakultur, 10(1): 7-11.

Purnawijaya, I.P.E. 2015. Pembuatan Insulin Melalui Rekayasa Genetika Sebagai


Alternatif Pencegahan Penyakit Diabetes Melitus. Jurnal Kajian Pendidikan
Widya Accarya FKIP Universitas Dwijendra. 65-74.
Wati, Azlia. 2020. Bioteknologi Transgenik Pada Organisme Akuakultur. Jurusan
Budidaya Perairan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas
Maritim Raja Ali Haji. Kepulauan Riau.

Anda mungkin juga menyukai