Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN

WAN NUR ZAMRI MP 15.7.02.022 Pengoperasian Motor Bensin Penggerak Pompa Air
Pada Budidaya Udang Vannamei (Litopanaeus vannamei) Di SLP Banjar Kemuning
Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur. Dibawah Bimbingan
Bapak Bowo Priono, A.Pi, M.MA

I. PENDAHULUAN
Lingkungan sebagai media hidup udang memegang peranan yang sangat penting
bagi sintasan udang selain pakan. Oleh karena itu kualitas air harus dipertahankan agar
selalu dalam kondisi yang layak untuk kehidupan udang. Dari uraian tersebut maka penulis
mengambil topik dalam pelaksanaan PKL mengenai manajemen kualitas air pada
pembesaran udang vannamei.
Tujuan dari Praktek Kerja Lapang II ini adalah untuk mengetahui serta memperoleh
keterampilan tentang manajemen kualitas air dan untuk mengetahui usaha pada
pembesaran udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di SLP Banjar Kemuning, Sedati,
sidoarjo.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Beberapa parameter kualitas air pada pembesaran udang vannamei secara semi
intensif antara lain, transparansi 15-25 cm, salinitas 10–14 ppt, pH 7.5 – 8.1, suhu 26°-32°
C, kedalaman air Max. 100 cm.
Kedalaman air budidaya dianjurkan antara 100-120 cm atau maksimum 130 cm
(Pribadi et al, 2003). Sterilisasi air merupakan aktivitas pemberantasan air dari organisme
pathogen, inang. Pemberian probiotik juga dapat memperbaiki kualitas air, Pribadi (2002),
memberikan penjelasan bahwa probiotik dapat mengatur kondisi mikrooganisme,
meningkatkan keragaman mikrooganisme, meningkatkan kesehatan udang dengan
menghambat atau meminimalisasikan efek bakteri pathogen.

III. METODOLOGI
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapang II adalah metode
survey yaitu penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala
yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual. Teknik pengumpulan data
diperoleh dengan Observasi Langsung, Wawancara / interveiw, dan daftar pertanyaan/
kuisioner (Nazir, 1988).

IV. KEADAAN UMUM


Budidaya udang vannamei teknologi semi intensif di SLP Banjar kemuning memiliki 1
petak yang luasnya adalah 1764 m², dengan perbatasan wilayah sebelah selatan : lapangan
bandara juanda, sebelah utara : tambak garam, sebelah barat : jalan raya, sebelah timur :
jalan raya

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


Kegiatan yang dilakukan selama Pembesaran Udang Vanammei, antara lain:
1. Pengelolaan Kualitas Air
Ada beberapa parameter kualitas air yang berlu diperhatikan dalam proses usaha
budidaya udang vannamei seperti pengendalian pH antara 7,5-8,1, salinitas berkisar 10-14
ppt, transparasi 15-25 cm, suhu 26°-32° C dan warna air pada petakan tambak untuk
mempertahankan kualitas air agar tetap stabil yaitu hijau kecoklatan.
2. Monitoring Pertumbuhan
Monitoring pertumbuhan dilakukan dengan cara sampling secara rutin mulai umur 37
hari. Sampling ini bertujuan untuk mengetahui ABW, size, ADG, feed/day, total feed, FCR,
SR, dan biomassa udang.
3. Di SLP Banjar Kemuning tidak ditemukan penyakit. Hama yang menyerang yaitu kepiting.
4. Panen dan Paskapanen
Setelah udang berumur 100 hari udang dapat dipanen. Waktu panen dilakukan
setelah pihak pembeli dihubungi dan waktunya telah ditentukan. Panen udang dilakukan
pada waktu pagi hari. Udang yang selesai di panen, langsung dilakukan proses atau
sortase, lakukan penimbangan dan pengangkutan.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan yang diperoleh selama praktek yaitu Manajemen Kualitas Air yang
dilakukan di SLP Banjar Kemuning meliputi: Pengelolaan Kualitas Air, Aplikasi Probiotik,
Monitoring Pertumbuhan, Hama dan Penyakit, Panen dan Paskapanen.

DAFTAR PUSTAKA
Nazir, M. 1988. Metodologi Penelitian. Graha Indonesia. Jakarta.

Pribadi, Januar et al. 2003. Standart Operasional Dan Prosedur (SOP) Udang Putih
(Litopenaeus vannamei). Departemen Pond Operation Divisi Aquaculture, PT. CPB
Lampung.

Anda mungkin juga menyukai