Anda di halaman 1dari 4

ELINVO (Electronics, Informatics, and Vocational Education), month year edition; vol(no):page

ISSN 2580-6424 (printed), ISSN 2477-2399 (online,) DOI: 10.21831/elinvo…

ALAT KONTROL AIR CONDITIONER BERBASIS INTERNET

Indriani Emanuela1
Pendidikan Teknik Informatika, Universitas Negeri Yogyakarta
E-mail: indrianiemanuela.2022@student.uny.ac.id

ABSTRACT

Sistem mengontrol suhu dan pengendali air conditioner jarak jauh merupakan suatu alat yang dapat
digunakan untuk mengontrol kondisi air conditioner dan mengendalikan suhu pada ruangan agar sesuai dengan
yang diinginkan. Alat ini menggunakan kontrol tipe proporsional dengan sistem pemantauan memanfaatkan
teknologi Internet of Things (IoT). NodeMCU digunakan sebagai perangkat pengendali berbasis mikrokontroler
yang sudah difasilitasi dengan modul wifi. Sebuah LED infrared dirangkai dan dihubungkan ke mikrokontroler
sebagai pengirim data ke unit AC. Sistem ini menggunakan aplikasi android yaitu Blynk yang memiliki fitur untuk
memonitoring dan mengendalikan suhu pada ruangan. Cara kerja alat ini yaitu sebagai remote yang mengendalikan
Air Conditioner untuk mendapatkan suhu yang diinginkan pada ruangan dan suhu yang terbaca pada alat dapat
dimonitoring pada smartphone dari jarak jauh.
Kata kunci: kontrol, air conditioner, Internet of Things, Blynk

PENDAHULUAN perumahan, perkantoran, restoran, pusat


perbelanjaan. Dengan fungsinya sebagai
Penggunaan perangkat pendingin pengkondisi suhu, AC membuat keadaan dalam
ruangan atau air conditioner di Indonesia cukup ruangan menjadi sejuk dan nyaman sehingga AC
meluas karena kondisi iklim yang panas. Hampir dapat dikatakan sebagai suatu kebutuhan yang
di setiap lokasi, seperti rumah, sekolah, mendasar.
perusahaan, pabrik, hotel, dan tempat lainnya,
penggunaan pendingin ruangan menjadi umum. Terdapat berbagai macam jenis AC
Sebagai contoh, dalam ruang ATM, penggunaan namun yang paling banyak digunakan yaitu AC
pendingin ruangan sangat lazim, di mana setiap konvensional dimana dibutuhkan remote
ruangan sering kali mempertahankan pendingin infrared untuk mengontrolnya. Umumnya
ruangan dalam kondisi aktif secara terus- remote infrared memilki jarak jangkauan antara
menerus. Namun, situasi ini menimbulkan 9-10 meter (Nejakar et al., 2014). Namun dalam
tantangan, dimana ditemukan bahwa remot beberapa situasi, orang di dalam ruangan ber-AC
kontrol bawaan dari air conditioner yang tidak tidak selalu mendapatkan akses ke remote AC
dapat berfungsi ataupun hilang. Oleh karena itu, meskipun mereka butuh untuk mengontrol AC
diperlukan solusi untuk memonitor dan pada ruangan mereka, contohnya pada area
mengendalikan suhu ruangan dari jarak jauh. perkantoran dimana kebanyakan remote
Monitoring dan kontrol suhu pada perangkat dipegang oleh staff seperti satpam atau office
pendingin ruangan bermanfaat untuk boy. Memanggil staff lain untuk mendapatkan
memberikan kemudahan kita untuk memantau remote AC merupakan kegiatan yang tidak
suhu ruangan serta mengontrol suhu sesuai efisien. Terdapat smartphone yang dapat
kebutuhan, menggunakan teknologi Internet of digunakan sebagai remote AC namun tetap sulit
Things (IoT). Hal ini akan membantu dalam diakses karena terbatas pada merk dan tipe
mempermudah pengaturan suhu ruangan yang tertentu sehingga sulit untuk diakses juga.
diinginkan secara efisien. Karena keadaan ini, pegawai perkantoran
biasanya menggunakan pakaian penghangat
berguna untuk mengkondisikan suhu dan seperti sweater, jaket, baju tebal. Suhu ruangan
kualitas udara di dalam ruangan, termasuk yang ideal sangat dibutuhkan untuk memastikan
tingkat kelembapan dan sirkulasi udara (Danang kenyamanan penghuni ruangan (Jani et al.,
et al., 2022). AC telah menjadi bagian dari 2017). Tingkat kenyamanan suhu merupakan
kehidupan sehari-hari yang dibutuhkan oleh efek pertukaran suhu antara tubuh manusia
banyak orang di tempat yang beragam, seperti di dengan lingkungan sekitarnya (Olesen et al.,
Indriani Emnuela. Alat Control Air Conditioner berbasis Internet 2

2002). Seiring dengan berkembangnya tersebut, diharapkan dapat efektif dan efisien
teknologi, perangkat elektronik berkembang serta dapat bekerja secara ideal dan siap diuji
mendekati Internet of Things, yang merupakan cobakan.
konsep dimana setiap perangkat elektronik dapat
saling terhubung, bertukar data, dan Pengkodean
dikendalikan melalui internet. Pada tahun 2020, Pada tahap pengkodean dengan
jumlah perangkat elektronik yang terhubung ke
menggunakan software Arduino. Pengkodean
internet mencapai 50 milyar (Dave., 2011).
METHODS yang telah dibuat akan diuji dan dicek respon
dari sensor infrared yang digunakan dengan
Metode yang digunakan dalam mengamati tampilan pada Blynk.
pengembangan alat ini mengikuti model Linear
Sequential Model (LSM) yang terdiri dari 5 Pengujian
tahapan yaitu tahap analisis dan studi literatur, Tahap pengujian akan dilakukan pada
desain dan perancangan sistem, perakitan ruangan atau tempat yang memiliki fasilitas air
hardware (assembl hardware), pengkodean conditioner. Pengujian dilakukan pada aplikasi
(coding-software), dan pengujian. Tahapan ini Blynk yang sebelumnya sudah dirancang
akan berulang hingga dipenuhinya kondisi ideal tampilanya berupa tombol-tombol yang sesuai
supaya sistem berfungsi dengan baik sesuai dengan remot fisik dari air conditioner.
dengan yang direncanakan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis dan Studi Literatur
Pada tahap analisis dan studi literatur Sebagai penggunaan sistem alat Control
dilakukan dengan pengambilan data sekunder. Air Conditioner, digunakan aplikasi Blynk dan
Data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, dilakukan langkah-langkah penyesuaian untuk
maupun artikel online. Dalam tahapan ini, menghubungkan aplikasi dengan mikrokontroler
dilaksanakan studi listeratur mengenai NodeMCU.
karakteristik mikrokontroler dan sensor yang Alat Control air conditioner berbasis
digunakan dalam sistem monitoring pemakaian internet mengunakan alat dan bahan dibawah ini
arus listrik PLN melalui aplikasi Blynk. :

Desain dan Perancangan Sistem • NodeMCU


Sebagai perangkat untuk mengendalikan
Desain dan perancangan sistem
input dari sensor dan output sinyal
merupakan proses yang fokus pada desain infrared menggunakan IR transmitter
pembuatan program perangkat lunak seperti yang digunakan.
struktur data dan arsitektur perangkat lunak.
Secara garis besar, sistem terdiri dari empat • LED Infrared
bagian utama, yaitu: 1) Sensor infrared, sebagai Sebagai transmitter untuk mengirimkan
penerima sinyal . 2) Mikrokontroler ESP8266 sinyal on/ off ke AC.
sebagai kontrol dan monitoring. 3) Blynk
sebagai output. 4) IR LED, sebagai transmisi • IR Receiver
untuk mengirimkan sinyal. Sebagai alat untuk membaca sinyal
remote dari AC untuk direkam sehingga
Perakitan Hardware perangkat dapat mengirimkan sinyal
Pada tahap perakitan hardware memuat tersebut ke AC.
pemasangan serta merancang Microcontroller
ESP8266, Sensor Infrared VS1838, IR LED,
Resistor 1K, Transistor 9014, kabel dan Jumper
pada Breadboard. Dalam proses perancangan
3 ELINVO (Electronics, Informatics, and Vocational Education), Month Year edition; Vol(No):page

• Smartphone
Sebagai perangkat untuk menjalankan
aplikasi berbasis platform Blynk dan
perangkat untuk mengontrol sistem.

• Resistor
Sebagai komponen untuk mengurangi
arus pada rangkaian switch
menggunakan transistor.

• Transistor
Sebagai rangkaian switch ketika trigger
diberikan untuk IR transmitter melalui Berikut merupakan tampilan pada
pin D3. Transistor yang digunakan aplikasi Blynk yang sudah dirancang untuk
berjenis NPN dan IR transmitter mengontrol Air Conditioner melalui internet.
dijadikan sebagai load atau beban.

• Arduino IDE
Arduino IDE merupakan sebuah
perangkat lunak untuk menuliskan
pemrograman dalam Bahasa C terutama
untuk papan elektronik Arduino. Dalam
perkembangannya bukan hanya
Arduino, tetapi terdapat papan
elektronik lain yang didukung oleh
Arduino IDE ini. Arduino IDE ini juga
digunakan untuk mengkompilasi dan
menggunggah kode pemrograman ke
dalam mikrokontroler yang menjadi
target agar dapat berfungsi sesuai
kebutuhan.

• Platform Blynk
Sebuah platform untuk aplikasi Internet
of Thing (IoT) yang mempunyai layanan
cloud yang gratis untuk pengguna
pemula, sehingga mudah digunakan Pengujian Alat Control Air Conditioner
untuk kegiatan penelitian ini. Aplikasi
mobile yang digunakan untuk Pengujian Alat Control dilakukan pada
menggendalikan sistem juga sebuah AC bermerk Panasonic yang terdapat
dikembangkan menggunakan platform pada ruangan Praktik Komunikasi Data yang
ini. sebelumnya telah dilakukan pembacaan kode.
Saat melakukan pengujian, kodisi awal AC
Berikut merupakan gambar dari alat dan dalam keadaan Off, lalu kemudian dilakukan
bahan diatas yang sudah berhasil dirancang dan pada tombol On/Off di aplikasi Blynk terdapat
berfungsi dengan baik. jeda selama 10 detik, untuk AC tersebut
menyala. Kemudian dilakukan pengujian lebih
lanjut terhadap tombol lainnya, yaitu tombol
suhu atas dan tombol suhu bawah dan dapat
berfungsi dengan baik.
Indriani Emnuela. Alat Control Air Conditioner berbasis Internet 4

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa alat yang
telah dirancang dapat berfungsi dengan baik dan
bergantung pada koneksi internet. Alat control
berfungsi dengan adanya bantuan dari infrared
yang mengirim sinyal.

ACKNOWLEDGMENT
Dalam membuat project akhir ini saya
berkontribusi dalam mencari referensi, dan
membuat interface Blynk.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Danang, D., & Toyib, M. (2022).
ANALISA TROUBLE SHOOTING AIR
CONDITIONER NIPPON DENSO PADA
UNIT SCANIA P380 MENGGUNAKAN
MICROCONTROLER. Jurnal Publikasi
Teknik Informatika, 1(1), 34-44.
[2] Nejakar, S. M., & Pruthvi, S. (2014).
Wireless infrared remote controller for
multiple home appliances. International
Journal of Electrical and Electronics
Research, 2(1), 25-35.
[3] Jani, D. B., Mishra, M., & Sahoo, P. K.
(2017). A critical review on solid desiccant-
based hybrid cooling systems. International
Journal of Air-conditioning and
Refrigeration, 25(03), 1730002.
[4] Olesen, B. W., & Parsons, K. C. (2002).
Introduction to thermal comfort standards
and to the proposed new version of EN ISO
7730. Energy and buildings, 34(6), 537-
548.
[5] Evans, D. (2011). The internet of things:
How the next evolution of the internet is
changing everything. CISCO white paper,
1(2011), 1-11.

Anda mungkin juga menyukai