Anda di halaman 1dari 16

SEMINAR PROPOSAL PROYEK AKHIR

SISTEM KONTROL SUHU, KELEMBABAN DAN PENCAHAYAAN PADA


BROODER UNTUK ANAK AYAM DENGAN METODE LOGIKA FUZZY.

Oleh:
RIKY RYAN ARDHILA

NRP. 7111.040.056

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
2013

LEMBAR PENGESAHAN SEMINAR PROPOSAL PROYEK AKHIR


Judul :
SISTEM KONTROL SUHU, KELEMBABAN DAN PENCAHAYAAN PADA
BROODER UNTUK ANAK AYAM DENGAN METODE LOGIKA FUZZY.
Oleh :
Riky Ryan Ardhila
NRP. 7111.040.056
Disetujui Oleh:
Dosen Penguji TPPA :

1.

Dosen Pembimbing PA:

1.
Eru Puspita, ST, M. Kom.
NIP.19691231.199501.1.001

2.
3.

2.
Paulus Susetyo Wardana, ST,MT
NIP. 19700410.199603.1.002

Mengetahui
Ketua Program Studi D4 Teknik Elektronika

Legowo Sulistijono S.ST,, M.Sc.


NIP. 19651122.199103.1.005

Sistem Kontrol Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan pada Brooder untuk Anak Ayam
dengan Metode Logika Fuzzy .
ABSTRAK
Brooder merupakan alat yang digunakan untuk memanaskan anak ayam umur sehari sampai
satu bulan sebagai pengganti induk ayam sehingga bisa tahan terhadap perubahan temperatur.
Suhu, kelembaban dan pencahayaan pada anak ayam sangatlah penting dalam tata cara
pemeliharaan ayam broiler. Suhu, kelembaban dan pencahayaan yang baik akan
meningkatkan produktifitas hasil peternakan. Managemen suhu, kelembaban dan
pencahayaan yang baik merupakan salah satu teknis penting dalam budidaya ayam broiler.
Sedangkan cahaya sendiri berguna untuk merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresi
hormone tiroksin yang berfungsi meningkatkan proses metabolisme sehingga dapat memacu
pertumbuhan anak ayam. Maka dari itu perlu dibuat mesin pengatur suhu, kelembaban dan
pencahayaan yang bisa digunakan untuk merawat anak ayam broiler. Alat ini menggunakan
lampu pijar sebagai actuator yang menghasilkan panas dan lampu LED sebagai sumber
cahayanya. Sedangkan untuk kelembabannya sendiri dijaga dengan menggunakan baik air
yang ditaruh di dalam mesin brooder dan diberi kipas agar kelembaban pada mesin brooder
bisa menyebar secara merata. Dalam perancangannya sistem ini menggunakan
mikrokontroller atmega16, sensor suhu dan kelembaban berupa SHT11, sensor intensitas
cahaya menggunakan LDR (Light Dipendent Resistor) dan beberapa pengatur tegangan untuk
lampu pijar dan kipas. Dengan sistem yang menggunakan metode fuzzy logic ini diinginkan
suhu, kelembaban dan pencahayaan untuk anak ayam sehingga dapat stabil sesuai set point.
Fuzzy ini diharapkan mampu merespon perubahan suhu, kelembaban dan pencahayaan pada
mesin brooder dan menyesuaikan tegangan untuk actuator.
Kata kunci :brooder, mikrokontroller, Logika fuzzy, SHT11, LDR

A. JUDUL
Sistem Kontrol Suhu, Kelembaban dan Pencahayaan pada Brooder untuk
Anak Ayam dengan Metode Logika Fuzzy .
B. LATAR BELAKANG
Pada zaman ini banyak dari masyarakat Indonesia yang mempunyai usaha di
bidang peternakan, khususnya pada peternakan ayam broiler. Brooder sendiri
merupakan alat yang digunakan untuk memanaskan anak ayam umur sehari sampai
satu bulan sebagai pengganti induk ayam sehingga bisa tahan terhadap perubahan
temperatur. Suhu, kelembaban dan pencahayaan merupakan faktor terpenting dalam
pemeliharaan anak ayam. Managemen Suhu dan kelembaban yang baik merupakan
salah satu teknis penting dalam budidaya ayam. Sedangkan cahaya sendiri berguna
untuk merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresi hormone tiroksin yang berfungsi
meningkatkan proses metabolisme sehingga dapat memacu pertumbuhan anak ayam.
Pada kondisi saat ini Brooder yang ada masih dikontrol secara manual oleh peternak.
Yaitu, penggunaan lampu bohlam sebagai sumber panas sekaligus sebagai sumber
cahaya tanpa diketahui secara pasti suhu dan besar intensitas cahaya yang dihasilkan.
Hal ini menyebabkan petugas harus selalu memeriksa temperatur inkubator setiap saat
untuk menjaga suhu brooder agar berada pada kondisi standar, menanggapi suatu
permasalahan tersebut perlu dibuat suatu inovasi pembaharuan untuk pengaturan
suhu, kelembaban dan pencahayaan pada brooder secara otomatis.
Pada alat ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah tersebut yaitu suhu
akan bisa berubah sesuai kebutuhan ayam broiler, dimana setiap minggunya suhu
yang dibutuhkan oleh anak ayam adalah berbeda-beda. Begitu juga dengan
kelembaban dan pencahayaan yang selalu berubah sesuai kebutuhan anak ayam
seiring dengan perkembangan anak ayam tersebut.

C. PERNYATAAN MASALAH
Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang sistim kontrol suhu, kelembaban dan pencahayaan dengan
meliputi:
- Perancangan hardware
- Perancangan software
2. Bagaimana mengolah hasil output dari sensor suhu, kelembaban dan pencahayaan.
3. Bagaima merancang sistim monitoring untuk suhu, kelembaban dan pencahayaan
sesuai dengan kebutuhan anak ayam.
4. Bagaimana penempatan dan kalibrasi sensor SHT11 untuk mendapatkan hasil
yang akurat.
5. Bagaimana membuat rangkaian elektronika untuk merealisasikan alat tersebut.
6. Bagaimana mengintegrasikan hardware dan software untuk membuat alat yang
sesuai dengan output yang diinginkan.
Batasan Masalah
Adapun batasan-batasan masalah yang dibuat agar dalam pengerjaan proyekakhir
ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut :
1. Perancangan mesin brooder dengan kontrol suhu, kelembaban dan
pencahayaan secara otomatis.
2. Suhu dan kelembaban yang dihasilkan dapat berubah sesuai kebutuhan anak
ayam setiap minggunya.
3. Pencahayaan yang dihasilkan adalah sesuai kebutuhan anak ayam yaitu 40 lux.
4. Penggunaan sensor SHT11 untuk mendeteksi suhu dan kelembaban brooder.
5. Penggunaan LDR (Light Dipendent Resistor) untuk mengukur intensitas
cahaya lampu (lux).
6. Hasil data output akan ditampilkan pada layar LCD.

D. TUJUAN DAN MANFAAT PROYEK AKHIR


Tujuan utama dari proyek akhir ini adalah membatu para peternak ayam
broiler untuk memudahkan mengontrol suhu, kelembaban dan pencahayaan pada

masa brooding anak ayam. Mengacu pada tujuan utama pada proyek akhir ini maka
terdapat beberapa tujuan khusus antara lain :
1. Membuat sistem pengaturan suhu, kelembaban dan pencahayaan
menggunakan sensor suhu, kelembaban dan LDR untuk mendeteksi nilai
suhu, kelembaban dan pencahayaan di dalam ruang brooder.
2. Membuat kendali otomatis berbasis logika fuzzy untuk mengatur suhu dan
kelembaban agar kontrol aktuator terhadap nilai parameter input dapat
berjalan lebih halus dan memiliki banyak variasi pengaturan.
3. Membuat sistem monitoring suhu, kelembaban dan pencahayaan pada
brooder yang diharapkan berguna bagi peternak untuk memantau kondisi
suhu, kelembaban dan pencahayaan mesin brooder.
Manfaat yang dapat diharapkan sebagai hasil dari PA ini antara lain:
1.

Memberikan kemudan bagi peternak ayam broiler dalam perawatan anak


ayam pada masa brooding.

2.

Memberikan kemudahan dalam memonitoring suhu, kelembaban, dan


pencahayaan secara jelas pada masa brooding anak ayam.

E. METODE PROYEK AKHIR


a. Studi Literatur

Pada tahap studi literatur ini akan dilakukan pencarian data, bahan, literature
baik dari jurnal ilmiah dan internet serta gambaran penelusuran kepustakaan yang
telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
b. Teori Penunjang
Suhu, kelembaban dan pencahayaan pada anak ayam broiler sangatlah penting
dalam tata cara pemeliharaan ternak ayam broiler. Managemen suhu dan kelembaban
yang baik merupakan salah satu teknis penting dalam pemeliharaan anak ayam broiler.
Maka dari itu perlu diperhatikan dalam mengatur suhu dan kelembaban anak ayam
broiler. Pengaruh pada pemeliharaan ayam terhadap suhu dan kelembaban anak ayam
broiler ditandari dari beberapa tingkah laku ayam. Untuk mengatur suhu dan
kelembaban yang ideal bagi ayam perlu dicermati tingkah laku ayam berikut ini .
1. Suhu dan kelembaban terlalu rendah
Suhu dan kelembaban terlalu rendah berakibat pada ayam terutama yang lebih
terlihat jelas adalah anak ayam. Pada saat di dalam brooder (pemanas) dalam keadaan
suhu dan kelembaban terlalu rendah akibatnya ayam akan kedinginan.
Anak ayam akan berkerumun didekat pemanas untuk menghangatkan diri
dikarenakan suhu dan kelembaban yang kurang. Jika ini terus dibiarkan maka ayam
akan sibuk dengan menghangatkan diri dari pada makan. Ini jelas akan menurunkan
produktifitas dan perkembangan ayam.
2. Suhu dan kelembaban terlalu tinggi
Suhu dan kelembaban terlalu tinggi artinya panas yang berlebih bagi ayam.
Akibatnya kebutuhan pakan ayam akan turun dan sebaliknya kebutuhan minum ayam
akan meningkat. Jika ini dibiarkan maka hal yang paling sering terjadi adalah ayam
mengeluarkan fases yang encer atau mencret.
Maka dari itu tata cara maupun teknis pemeliharaan anak ayam broiler
melalui pengaturan suhu dan kelembaban sangatlah penting. Penerapan suhu dan
kelembaban yang kurang tepat pada anak ayam akan mengakibatkan kebutuhan pakan
ayam yang bertambah maupun berkurang dan akan berpengaruh pada tingkat
produktifitas ayam broiler.
Sedangkan untuk cahaya sendiri merupakan faktor yang sangat diperlukan dalam
pemeliharaan ayam, karena memiliki arti penting yaitu berkaitan dengan proses
pertumbuhan dan produksi ayam. Keberadaan cahaya yang masuk kedalam ruangan
memungkinkan anak ayam untuk mampu melihat lingkungan sekitar, terutama
makanan dan air minum yang tersedia. Sehingga dengan demikian, keberadaan
cahaya tersebut tentu saja akan meningkatkan jumlah makanan yang dikonsumsi oleh
ayam. Sementara, jumlah makan yang masuk kedalam tubuh (feed intake), juga

berpengaruh besar terhadap proses produksi. Dimana anak ayam membutuhkan


cahaya pada masa brooding adalah sebagai berikut :

Gambar
-

Sensor
Sensor yang digunakan pada alat ini ada 2 yaitu sensor suhu dan kelembaban

menggunakan SHT11 dan sensor cahaya menggunakan LDR (Light Dipendent


Resistor).
Sensor SHT11
SHT11 Module merupakan modul sensor suhu dan kelembaban relatif dari
Sensirion. Modul ini dapat digunakan sebagai alat pengindra suhu dan kelembaban
dalam aplikasi pengendali suhu dan kelembaban ruangan maupun aplikasi pemantau
suhu dan kelembaban relatif ruangan. Pada alat ini menggunakan sensor SHT11
karena sensor ini mengahasilkan sinyal keluaran yang baik dengan waktu respon yang
cepat.
Bentuk dan blok diagaram dari sensor SHT11 adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Sensor SHT11


Sensor LDR
Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) adalah salah satu jenis
resistor yang dapat mengalami perubahan resistansinya apabila mengalami perubahan
penerimaan cahaya. Besarnya nilai hambatan pada Sensor Cahaya LDR (Light
Dependent Resistor) tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR
itu sendiri. LDR sering disebut dengan alat atau sensor yang berupa resistor yang peka
terhadap cahaya. Seperti halnya resistor konvensional, pemasangan LDR dalam suatu
rangkaian sama persis seperti pemasangan resistor biasa. Simbol LDR dapat dilihat
seperti pada gambar berikut.

Gambar 3. Simbol Sensor LDR


-

Mikrokokontroller atmega 16
Didalam
pembuatan
Tugas

Akhir

ini

penulis

memilih

microcontroler AVR ATMEGA 16 sebagai prosessor dari alat yang akan


dibuat. AVR merupakan seri microcontroler CMOS 8 bit buatan Atmel,
berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). Dengan

kemampuan mengeksekusi instruksi dengan satu siklus clock memungkinkan


programmer untuk mengoptimalkan konsumsi daya dan kecepatan pemrosesan.
Atmel

merupakan

salah

satu

vendor

yang

bergerak

dibidang

mikroelektronika, telah mengembangkan AVR (Alf and Vegards Risc


processor) sekitar tahun 1997.

Gambar 4. Mikrokontroller Atmega 16

Fitur Atmega16 :
1. Mikrokontroler AVR 8 bit yang memiliki kemampuan tinggi, dengan daya rendah
2. Memiliki kapasitas Flash memori 16 Kbyte, EEPROM 512 Byte dan SRAM 1
3.
4.
5.
6.
7.

Kbyte
Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D
CPU yang terdiri dari 32 buah register
Unit interupsi internal dan eksternal
Port USART untuk komunikasi serial
Fitur Peripheral
Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan
Real Time Counter dengan Oscillator tersendiri
4 channel PWM
8 channel, 10-bit ADC
Programmable Serial USART
Lampu Bohlam
Bola lampu, atau lebih dikenal dengan lampu pijar (bohlam) adalah sumber

cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang
kemudian memanas dan menghasilkan foton. Kaca yang menyelubungi filamen panas
tersebut menghalangi oksigen di udara berhubungan dengannya, sehingga filamen
tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi.
Bagian-bagian bola lampu pijar:
Bohlam terdiri dari dua buah kawat yang saling berhubungan (Contact wire)
dan bagian ujungnya di hubungkan ke sirkuit listrik (Electrical contact). Kawat di
hubungkan ke filamen (filament) yang berbentuk gulungan kumparan. Filamen di
letakan di tengah dan di topang oleh glass mount dengan bantuan kawat penopang
(Support wires). Kawat dan filamen ini di selubungi dengan kaca yang di dalamnya di
penuhi dengan gas bertekanan rendah (inert gas) seperti argon, neon, nitrogen.

Gambar 5. Lampu Bohlam

Kipas Angin DC
Kipas angin dipergunakan untuk menghasilkan angin. Fungsi yang
umum adalah untuk pendingin udara, penyegar udara, ventilasi (exhaust fan),
pengering (umumnya memakai komponen penghasil panas). Pada alat ini
kipas angin dipergunakan sebagai penyegar udara sekaligus membantu
penyebaran panas dan kelembaban sehingga merata.

Gambar 6. Kipas Angin DC


b. Perencanaan Sistem
Berikut adalah diagram sistem pengaturan suhu, kelembaban dan pencahayaan
pada mesin brooder yang akan dibuat:

SHT11

Power
Suppy
LDR

KIPAS

C
Lampu
Bohlam

Gambar 7. Blok Diagram Sistem

KETERANGAN:
Pada alat ini bekerja dalam pengontrollan suhu, kelembaban dan pencahayaan
pada mesin brooding. Dalam mendeteksi suhu dan kelembaban digunakan sensor
suhu dan kelembaban yaitu SHT11. Output dari SHT11 menjadi input masuk ke
dalam mikrokontroller untuk mengontrol aktuator yaitu bola lampu untuk
memancarkan panas sesuai dengan kebutuhan anak ayam.
Sensor SHT11 yang juga digunakan untuk mendeteksi kelembaban dimana
output dari sensor ini juga diolah oleh mikrokontroller untuk mengontrol aktuator

kipas agar kelembaban yang dibutuhkan oleh anak ayam bisa terpenuhi. Kelembaban
dikontrol dengan menggunakan bak yang diisi air yang mendapatkan panas dari bola
lampu selanjutnya disebarkan oleh kipas yang berputas sehingga kelembaban mesin
brooder bisa merata. Dimana tabel suhu dan kelembaban yang dibutuhkan anak ayam
selama masa brooding adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Tabel Suhu dan Kelembaban Brooder


Pada alat ini, juga digunakan sensor LDR (Light Dipendent Resistor) untuk
mendeteksi intensitas cahaya lampu. Dimana LDR merupakan sebuah komponen
elektronika yang termasuk ke dalam jenis resistor yang nilai resistansinya (nilai
tahanannya) akan berubah apabila intensitas cahaya yang diserap juga berubah.
Output dari LDR akan menjadi input mikrokontroller untuk mengatur terang dan
redupnya nyala lampu sesuai kebutuhan anak ayam. Dimana anak ayam
membutuhkan cahaya pada masa brooding adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Tabel Kebutuhan Cahaya pada Brooder.


F. RENCANA KERJA DAN ANGARAN
Kegiatan PA ini akan berlangsung selama 12 bulan penuh. Jadwal pelaksanaan
kegiatan proyek akhir yang meliputi kegiatan-kegiatan persiapan, perencanaan,
implementasi dan penyusunan laporan proyek akhir disusun dalam bentuk bar-chart
berikut.

BULANKE

KEGIATAN
1

10

11

PengumpulanPustakaterkaitPA
PerencanaanSistemharddansoftware
Pembuatanbagianbagianhardware
(HW)
Pembuatanbagianbagiansoftware
(SW)
PengujiandanpenyempurnaanHWdan
SW
PenyusunanLaporanPraProyekAkhir
Penggabungansistem
Pengujiandanpenyempurnaansistem
Pengambilandatadananalisasistem
PenyusunanBukuLaporanPA

Adapun perkiraan biaya pelaksanaan PA ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Jenis pengeluaran

Biaya satuan

Jumlah

Jumlah biaya

12

A. Bahan dan
Peralatan
1. Solar cell
2. Pembuatan
mekanik
3. Motor DC
4. Sensor LDR
5. Sensor posisi
(potensiomete
r)
6. Hardware
auto tracking
(Minimum
sistim)
7. Hardware
Baterai
Monitoring
sistim(Minim
um sistim)
B. Pembuatan
Makalah dan
Laporan
Proyek Akhir
C. Lain-lain

Rp 2.000.000,Rp 1.000.000,-

1
1

Rp 2.000.000,Rp 1.000.000,-

Rp
Rp
Rp

25.000,2.000,5.000,-

2
5
2

Rp
Rp
Rp

50.000,10.000,10.000,-

Rp

500.000,-

Rp

300.000,-

Rp

300.000,-

Rp

500.000,-

Rp 100.000

Rp

100.000,-

Rp 100.000
TOTAL BIAYA

Rp 100.000,Rp 4.070.000,-

G. DAFTAR PUSTAKA
[1] http://iqmaltahir.wordpress.com/page/9/.

[2]http://www.solarcell.com/energisurya/
[4] Hendra Ridwan, Andi Setiawan,dan Kusuma Atmaja , Perancangan Sistem auto
tracking solar cell,Performa (2011) Vol.10 . No.1 : 41-43
[5] Edwin Sumantri Effendi, Solar cell Panel, Naskah Publikasi UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA 2011
[6] Rinaldi Baihaiki, Pembangkit Listrik Tenaga Surya, DIGITAL LIBRARY,
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM 2013
[7] Rahayu Ningtyas,"Buck-Boost Konverter",POWER DISTRIBUTION Vol.7,No.2,
Agustus 2009
[8] Anton Hermawan, Catu daya sistem, POWER DISTRIBUTION Vol.7,No.2,
Agustus 2009

H. PERSONALIA PROYEK AKHIR


Data Mahasiswa
Nama Mahasiswa

Riky Ryan Ardhila

NRP

7111.040.056

Departeman

Elektro

Program Studi

D4 Teknik Elektronika

Nama

Eru Puspita, ST, M. Kom.

NIP

19691231.199501.1.001

Golongan Pangkat/NIP

III C

Jabatan Fungsional

Lektor

Departemen

Elektro

Program Studi

D4 Teknik Elektronika

Bidang Keahlian

Mikrokontroler dan Komputer

Nama

Paulus Susetyo Wardana, ST,MT

NIP

19700410.199603.1.002

Golongan Pangkat/NIP

III C

Jabatan Fungsional

Lektor

Departemen

Elektro

Program Studi

D4 Teknik Elektronika

Bidang Keahlian

Kontrol sistem

Data Dosen Pembimbing I

Data Dosen Pembimbing II

Anda mungkin juga menyukai