Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN (RESIDENSI) 1

RSUD KABUPATEN SIDOARJO


TAHUN 2022

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4

1. HANIFA LESTARI LADIA (183145261047)


2. DEWIKARTIKA AHMAD (183145261053)
3. MADINAH ISLAMIATI MAWADDAH (183145261050)
4. INDRA MASWAIN (183145261051)
5. ULFA NOVIANTI RIDWAN (183145261055)
6. ALMENDO RAHAJAAN (183145261054)

FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN


S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini telah disahkan sebagai hasil kegiatan Residensi I di RSUD Kabupaten
Sidoarjo yang dilaksanakan oleh Program Studi S1 Administrasi Rumah Sakit
Fakultas Teknologi Kesehatan, Universitas Megarezky Kota Makassar.

Sidoarjo, 2022

Tim Pembimbing :
Pembimbing Klinik

dr. Prima Dessy Kusuma Rakhmawati

Pembimbing Akademik Pembimbing Akademik

Mega Marindrawati Rochka, S.KM. M.Kes Ayu Rizky Ameliyah, S.KM., MARS
Kode/No :
UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIMERZ.11.32.2/FM
FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN Tanggal :
PROGRAM STUDI S-1 ADMINISTRASI RUMAH
SAKIT 07 Januari 2020
Jl. Antang Raya No. 43 Telp. (0411) 492401 – 496401 Revisi : 00
Web : http://universitasmegarezky.ac.id
Halaman:3 dari
Email : ftrsi@universitasmegarezky.ac.id

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan ini telah disetujui sebagai hasil kegiatan Residensi I di RSUD Kabupaten
Sidoarjo yang dilaksanakan oleh Program Studi S1 Administrasi Rumah Sakit
Fakultas Teknologi Kesehatan, Universitas Megarezky Kota Makassar.

Sidoarjo, 2022

Tim Pembimbing :
Pembimbing Klinik

dr. Prima Dessy Kusuma Rakhmawati

Pembimbing Akademik Pembimbing Akademik

Mega Marindrawati Rochka, S.KM. M.Kes Ayu Rizky Ameliyah, S.KM., MARS
EXECUTIVE SUMMARY
Pengalaman Belajar Lapang 1 adalah salah satu mata kuliah yang bersifat
wajib bagi mahasiswa Program Studi S1 Administrasi Rumah Sakit Universitas
MegaRezky Makassar. Kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan 1 ini merupakan
suatu kegiatan pengenalan rumah sakit bagian Manajemen Direktorat Medik dan
Pelayanan secara langsung untuk mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan
dibangku kuliah serta kemampuan pemecahan masalah perumahsakitan dengan
tujuan peserta Pengalaman Belajar Lapangan 1 dapat mengetahui visi, misi, tugas,
fungsi, tujuan dan struktur rumah sakit serta job description yang ada di RS.
Mengenal berbagai kegiatan pengelolaan di rumah sakit, dan mengetahui mekanisme
hubungan kerja antara bagian dalam organisasi rumah sakit dan menggambarkan
dalam bentuk alur proses RSUD Kabupaten Sidoarjo. RSUD Kabupaten Sidoarjo
adalah Rumah Sakit Type B Non Pendidikan yang dibentuk dengan SK Menteri
Kesehatan Nomor: 478/ Menkes/ SK/ 1997 dan Perda Nomor: 11/ 1998. Namun pada
perkembangan selanjutnya, RSUD mengalami perubahan status menjadi Rumah Sakit
kelas B Pendidikan. Hal ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor HK.02.03/I/1889/2013 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Sidoarjo sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya..
Pengalaman Belajar Lapangan 1 di RSUD Kabupaten Sidoarjo ini dilakukan
pengamatan rumah sakit secara umum, dan unit pelayanannya secara khusus, yaitu
unit pelayanan IGD. Dilakukan observasi mengenai indikator kinerja yang digunakan
dalam pencapaian yang di peroleh serta merekomendasikan indikator kinerja dengan
menggunakan referensi lain.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Pengalaman Belajar
Lapangan I ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Laporan ini disusun dengan
maksud untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengalaman Belajar Lapangan serta
menambah pengalaman dan pengetahuan kami mengenai proses administrasi di
rumah sakit dan sebagai masukan kepada RSUD Kabupaten Sidoarjo terkait
permasalahan manajerial yang dihadapi oleh rumah sakit dan rekomendasi dalam
pemecahan masalahnya.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak/Ibu Dosen S1
Administrasi Rumah Sakit yang telah membimbing kami, dan ucapan terima kasih
juga kami sampaikan kepada semua pihak di RSUD Kabupaten Sidoaro khususnya di
Direktorat Medik dan Pelayanan yang telah membimbing kami selama proses
praktek. Kami berharap agar laporan ini dapat diterima dan  bermanfaat bagi pembaca
serta sebagai salah satu sumber pengetahuan dan bahan pembelajaran.
Dalam menyusun laporan ini, kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kekeliruan dalam penyusunan. Untuk itu kami meminta maaf atas segala
keterbatasan, baik waktu dan kemampuan kami dalam menyelesaikan laporan ini.

Sidoarjo,............................

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah Sakit merupakan sarana penyedia layanan kesehatan untuk masyarakat.
Rumah sakit sebagai institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna dan memiliki peran yang sangat strategis untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya serta rumah sakit dituntut untuk memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai dengn standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau
seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sehingga
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.
RSUD Kabupaten Sidoarjo sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan
Pemerintah Daerah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (PPK–BLUD) dibentuk untuk memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat yang dalam kegiatannya tidak boleh hanya mengutamakan
mencari keuntungan dan mengejar remunerasi tetapi diharapkan secara simultan
dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik, kinerja keuangan dan kinerja manfaat
bagi masyarakat dengan cara menerapkan praktek bisnis yang sehat. Tantangan dan
tekanan terhadap RSUD Kabupaten Sidoarjo akan selalu muncul sesuai dengan
perkembangan teknologi kedokteran, perkembangan jenis penyakit dan tuntutan
masyarakat akan perbaikan mutu layanan. Perkembangan RSUD Kabupaten Sidoarjo
menjadi PPK–BLUD dengan status BLUD Penuh dengan fleksibilitas pengelolaan
keuangan merupakan peluang yang sangat baik bagi kelangsungan hidup RSUD
Kabupaten Sidoarjo dimasa yang akan dating.
Setiap organisasi publik perlu menyusun prioritas pengelolaan dan
pengembangannya agar seluruh unsur organisasi beserta mitra kerjanya bergerak
searah dan sinergis menuju visi organisasi. Rencana strategi bisnis merupakan satu
perangkat strategis bagi top management yang akan membantu pengambil keputusan
dalam menghadapi setiap perubahan tuntutan lingkungan eksternal maupun internal
organisasi
Pengalaman Belajar Lapangan 1 rumah sakit merupakan salah satu mata kuliah
yang bersifat wajib bagi mahasiswa pada Administrasi Rumah Sakit. Kegiatan
pengalaman belajar lapangan rumah sakit ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi
mahasiswa sebagai peserta pengalaman belajar lapangan dengan memberikan
pengalaman dalam mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan dibangku kuliah
serta kemampuan pemecahan masalah perumahsakitan. Bagi rumah sakit tempat
dilaksanakan kegiatan pengalaman belajar lapangan juga diharapkan dapat memberi
manfaat berupa tersedianya masukan mengenai permasalah manajerial yang dihadapi
oleh rumah sakit serta rekomendasi dalam pemecahan masalahnya.Mahasiswa yang
menjadi peserta pengalaman belajar lapangan diharapkan terlibat secara aktif dalam
keseluruhan rangkaian kegiatan pengalaman belajar lapangan untuk meningkatkan
pemahaman peserta pengalaman belajar lapangan tentang kegiatan dan proses
manajemen yang ada di rumah sakit baik itu kegiatan operasional maupun manajerial.
Pelaksanaan pengalaman belajar lapangan diharapkan menjadi suatu proses
belajar mengajar yang melibatkan peserta pengalaman belajar lapangan secara aktif
dalam kegiatan administrasi rumah sakit sehingga dapat menyeimbangkan
pengetahuan akademik yang diperoleh peserta dalam perkuliahandengan pengetahuan
dan keterampilan teknik pengelolaan rumah sakit khususnya dibidang organisasi
rumah sakit, pelayanan, dan alur proses dengan memakai pendekatan pemecahan
masalah.

1.2 Tujuan Kegiatan


1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat memperoleh pengalaman, keterampilan dan
pengetahuan dalam mengenal organisasi dan manajemen rumah sakit, visi,
misi, tugas, fungsi, tujuan dan berbagai kegiatan pelayanan di rumah sakit.

2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan 1adalah
sebagai berikut:
a. Mempelajari sejarah RSUD Kabupaten Sdioarjo, visi, misi, tugas,
fungsi, tujuan dan struktur organisasi rumah sakit serta job description
bagian yang ada di rumah sakit.
b. Mempelajari visi, misi, tugas, fungsi, tujuan dan struktur organisasi serta
job description yang ada pada instalasi gawat darurat.
c. Mengetahui alur pelayanan pada instalasi gawat darurat
d. Mengetahui dan menemukan gap dalam proses pelayanan di instalasi
gawat darurat.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

2.1 Sejarah RSUD Kabupaten Sidoarjo


Sejarah singkat Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo adalah Rumah Sakit
Pemerintah Daerah Sidoarjo dengan Tipe B non pendidikan yang dibentuk dengan
SK Menteri Kesehatan Nomor 478/Menkes/SK/1997 dan Perda Nomor 11/1998
Sejarah berdirinya RSUD Kabupaten Sidoarjo dimulai tahun 1956 yang ditetapkan
dengan Perda oleh DPRD Swantantra Tk II Sidoarjo tentang pemakaian rumah sakit
dan poliklinik berlokasi di Jl Dr Soetomo Sidoarjo. Lalu pada tahun 1959, ditetapkan
dengan Perda oleh DPRD Swatantra Tk II Sidoarjo tentang Pemakaian Rumah Sakit
Umum Daerah. Tahun 1972 lokasi RSUD pindah ke Jl. Mojopahit 667 Sidoarjo
(sekarang)
Pada tahun 1979 diakui oleh Menkes sebagai Rumah sakit kelas D sebagai
UPT Dinas Kesehatan Tahun 1979, Tahap I pembangunan ruang paviliun dengan
kapasitas 39 tempat tidur. Tahun 1983 dengan Perda No. 20/1983 menjadi RSUD
kelas C sebagai Unit Pelaksana Daerah. Dalam perkembangannya RSUD Kabupaten
Sidoarjo mengalami pembenahan pembangunan fisik, peningkatan kelas, dan
pelayanan. Pada tahun 1998, Rumah Sakit Umum Daerah menjadi Rumah Sakit
Umum Daerah Tipe B Non pendidikan dengan SK Menteri Kesehatan Nomor
476/Menkes/SK/1997 dan Perda No: 11/ 1998 Selain itu pada tahun yang sama,
RSUD menjalankan Proses Uji Coba menjadi Unit Swadana yang kemudian tahun
1999 menjadi Unit Swadana Daerah.
Pada tahun 2002 Pembangunan Paviliun Klas Utama Anggrek sebanyak 18
Kamar dan tahun 2003 Pembangunan Gedung Poli Spesialis ( Laboratorium Klinik
dan Farmasi) serta tahun 2004 dilaksanakan pembangunan gedung IGD dan VK
bersalin dilanjutkan dengan pembangunan gedung CSSD dan gedung Hemodialisa.
Mengingat banyaknya tuntutan pelayanan maka pembangunan terus dilaksanakan
yaitu pada tahun 2006 dilaksanakannya pembangunan instalasi Gizi dilanjutkan
dengan pembangunan ruang perawatan kelas 3, IPAL, gedung IPS, dan kamar
jenazah. Pada tahun 2007 dilaksanakan pembangunan gedung Poliklinik (Instalasi
Rawat Jalan), Radiologi, dan Peristi serta tahun 2008 dilaksanakan pembangunan
gedung ruangan rawat inap kelas I, kelas II dan tandon air bawah tanah.
Pada tahun 2009 dilaksanakan pembangunan gedung instalasi pelayanan
intensif terpadu (IPIT) dan lanjutan pembangunan gedung ruang perawatan kelas I.
Pada tahun 2010 Pembangunan 3 lantai gedung rawat inap Kelas I, gudang obat
lantai 2 dan gudang umum lantai 1 dan 2. Pada tahun 2012 dlakukan pembanguna
dan gedung Laboratorium Patologi Anatomi- Mikrobiologi dan Tahun 2013 dibangun
gedung Poliklinik Eksekutif 2 lantai, gudang floordtcok dan incenerator.
Selain perubahan fisik, juga terjadi perubahan pengelolaan keuangan sesuai
Peraturan Menteri Dalam Negeri No.61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah maka RSUD Kabupaten
Sidoarjo pada tanggal September 2008 resmi menjadi Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) sesuai dengan SK Bupati No. 188/ 1229/ 404 1 1 2/2008. Berdasarkan
Keputusan Bupati Sidoarjo Nomor: 188/ 1229/ 404.1.1.2/ 2008 tanggal 8 September
2008 tentang Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo Sebagai Satuan Kerja
Perangkat Daerah Yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah, sejak 1 Januari 2009 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo
menerapkan Pola Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah dengan status Badan
Layanan Umum Daerah Penuh.
Berdasarkan Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 48 tahun 2013 tentang Rincian
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo
memiliki tugas yaitu melaksanakan upaya kesehatan yang berdaya guna dengan
menggunakan upaya penyembuhan dan pemulihan secara serasi, terpadu dengan
upaya peningkatan mutu pelayanan serta pencegahan penyakit lebih lanjut dan
melaksanakan upaya rujukan. Dalam rangka pelaksanaan Keputusan Bupati tersebut
RSUD Kabupaten Sidoarjo menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahun
2013 yang berpedoman kepada Rencana Strategis Bisnis (RSB) BLUD Tahun 2011-
2015.
Pada perkembangan selanjutnya, RSUD mengalami perubahan status. menjadi
Rumah Sakit kelas B Pendidikan yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor HK.02.03/I/1889/2013 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Sidoarjo sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama Fakultas
Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Sesuai dengan Keputusan
Gubernur Jawa Timur Nomor 188/359/KPTS/013/2015 tanggal 18 Mei 2015 tentang
Pelaksanaan Sistem Rujukan Provinsi Jawa Timur, bahwa RSUD Kabupaten Sidoarjo
sebagai Rumah Sakit Rujukan Regional di Jawa Timur yang mengampu rujukan dari
wilayah Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto dan Kota
Mojokerto Serta tanggal 3 desember 2014 RSUD telah terakreditasi KARS versi
2012 dengan predikat PARIPURNA BINTANG LIMA.
2.2 Visi dan Misi RSUD Kabupaten Sidoarjo
a. Visi RSUD Kabupaten Sidoarjo
Visi merupakan suatu komitmen untuk mencapai keadaan ideal dimasa
depan dalam suatu organisasi. Rumusan visi RSUD Kabupaten Sidoarjo adalah
sebagai berikut :
“ Menjadi Rumah Sakit Yang Terakreditasi Internasional Dalam Pelayanan,
Pendidikan Dan Penelitian”
Penjelasan : Visi tersebut adalah kondisi yang akan dicapai Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Sidoarjo. Rumah Sakit yang terakreditasi dalam pelayanan
adalah suatu upaya RSUD Kabupaten Sidoarjo dalam meningkatkan
aksesibilitas, kualitas dan inovasi pelayanan kesehatan yang mengacu pada
standar akreditasi Internasional

b. Misi RSUD Kabupaten Sidoarjo


Misi RSUD Kabupaten Sidoarjo merupakan rumusan umum mengenai
upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi RSUD Kabupaten
Sidoarjo, yang akan membantu penggambaran visi RSUD Kabupaten Sidoarjo
yang ingin dicapai dan mengupayakan upaya-upaya apa yang harus dilakukan
oleh RSUD Kabupaten Sidoarjo. Dalam suatu dokumen perencanaan, rumusan
misi menjadi penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran yang
ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi
RSUD Kabupaten Sidoarjo. Dalam upaya mencapai “Rumah Sakit yang
Terakreditasi internasional dalam Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian”
ditempuh melalui tiga misi utama, yaitu :
1. Mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan terakreditasi dengan
mengutamakan keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan. Penjelasan :
a) Kualitas pelayanan terakreditasi, yaitu pelayanan yang berstandar pada
akreditasi nasional dan internasional.
b) Mengutamakan keselamatan pasien yaitu pelayanan yang mengarah pada
pendekatan manajemen risiko klinis dan non klinis.
c) Mengutamakan kepuasan pelanggan, yaitu pelayanan yang dilaksanakan
sesuai dengan prosedur tetap dan dapat dipahami oleh pelanggan.
2. Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian kesehatan yang bermutu dan
beretika untuk menunjang pelayanan. Penjelasan :
a) Penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan beretika adalah
pelaksanaan pendidikan yang berkualitas dan memiliki standar yang
berlaku, serta pelatihan yang menghasilkan SDM yang berkompeten
b) Penyelenggaraan penelitian yang bermutu dan beretika adalah
pelaksanaan penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan dan mengacu
pada kode etik penelitian.
c) Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penelitian yang bermutu serta
beretika dilaksanakan untuk menunjang pelayanan.
3. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesional, integritas dan
beretika. Penjelasan :
a) Tata kelola yang profesional, yaitu penataan sistem yang dipergunakan
untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan bisnis rumah sakit
sesuai dengan standar yang berlaku.
b) Tata kelola yang integritas, yaitu penataan sistem yang dipergunakan
untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan bisnis rumah sakit yang
konsisten dan bisa dipertanggungjawabkan.
c) Tata kelola rumah sakit yang beretika, yaitu penataan sistem yang
dipergunakan untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan bisnis
rumah sakit menunjukkan kesediaan dan kesanggupan untuk mentaati
ketentuan dan norma yang berlaku.

2.3 Motto RSUD Kabupaten Sidoarjo


Berdasarkan upaya mencapai visi yang telah ditetapkan, maka diperlukan
suatu motto yang tidak saja sebagai suatu hiasan tetapi merupakan perwujudan
pengabdian kepada Bangsa dan Negara . Adapun motto RSUD Kabupaten Sidoarjo
yaitu :
”Kesembuhan Anda Adalah Kebahagiaan Kami”

2.4 Logo RSUD Kabupaten Sidoarjo


Logo RSUD terdiri dari :
a) Palang hijau melambangkan kesehatan dan kepedulian terhadap
pasien
b) Ikan bandeng dan udang melambangkan hasil budidaya kota Sidoarjo
c) Warna merah melambangkan keberanian untuk mencapai tujuan
d) Warna hijau melambangkan kesungguhan dalam penyembuhan
pasien
e) Warna putih melambangkan kekompakan karyawan dalam memberi
pelayanan;
f) Warna abu-abu melambangkan profesionalitas SDM
g) Tulisan “RSUD Sidoarjo” menggunakan Font Adobe Caslon Pro

2.5 Nilai Dasar


Nilai dasar (Core Values) disusun sebagai acuan bagi RSUD Kabupaten
Sidoarjo dalam berperilaku yang menunjang tercapainya Visi dan Misi. Nilai dasar
tersebut nantinya diharapkan dapat menjadi budaya organisasi di RSUD Kabupaten
Sidoarjo. Nilai dasar tersebut yang disingkat PIE adalah sebagai berikut:
1. Profesionalis Penjelasan: Keyakinan terhadap tatanan dalam memberikan
pelayanan yang berlandaskan pada kaidah ilmiah dan kaidah profesi serta tidak
bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat, dengan ciri: bertanggung
jawab, inovatif, kreatif, dan optimis.
2. Integritas Penjelasan: Berperilaku sebagai insan yang beriman, jujur, kerja keras,
disiplin, berkomitmen, mendahulukan kepentingan organisasi, serta mampu
menjaga keseimbangan Emotional Quotion (EQ), Intelectual Quotion (IQ), dan
Spiritual Quotion (SQ).
3. Etika Penjelasan: Nilai yang dijunjung tinggi dalam pergaulan dengan klien, antar
sesama anggota tim kesehatan, antara petugas dengan pimpinan unit kerja
maupun etika dalam menjalankan profesi kesehatan dengan klien berprinsip
senantiasa mengutamakan kesehatan penderita.

2.6 Tujuan dan Sasaran Strategis


Dalam rangka mencapai visi dan misi diatas, maka harus dirumuskan kedalam
bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa perumusan tujuan strategis
(Strategic Goals) organisasi. Tujuan merupakan hasil yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai lima tahun mendatang yang
menggambarkan arah strategis organisasi dan digunakan untuk meletakkan kerangka
prioritas dengan memfokuskan arah semua program dan aktivitas organisasi pada
pencapaian misi. Rumusan sasaran yang ditetapkan diharapkan dapat memberikan
fokus pada penyusunan program operasional dan kegiatan pokok organisasi yang
bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai. Adapun tujuan dan sasaran
yang akan dicapai RSUD Kabupaten Sidoarjo dalam mewujudkan misinya adalah
sebagai berikut :
1) Meningkatkan pelayanan yang berkualitas dan terakreditasi dengan
mengutamakan keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan.
2) Meningkatnya efisiensi dan kualitas pelayanan kesehatan sesuai standar
akreditasi internasional.
3) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan penelitian yang bermutu
dan beretika untuk menunjang pelayanan.
4) Meningkatkan kualitas tata kelola rumah sakit yang profesioanl, integritas dan
beretika.
5) Terwujudnya pelyanan yang berkualitas dan terakreditasi dengan mengutamakan
keselmatan pasien serta kepuasaan pelanggan
6) Terselenggaranya pendiikan, pelatihan, dan penelitian kesehatan yang bermutu
dan beretika untuk menunjang pelayanan.
7) Terwujudnya tata kelola rumah sakit yang profesional , integritas, dan beretika.
2.7 Organisasi dan Manajemen
A. Organisasi
1. Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Sidoarjo
2. Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Sidoarjo
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17. Gambar 2.2 Struktur Organisasi Secara Ringkas RSUD Kabupaten
Sidoarjo.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27. Susunan organisasi BLUD RSUD terdiri dari:
a) Pimpinan, terdiri dari:
1. Direktur;
2. Wakil Direktur Pelayanan;
3. Wakil Direktur Umum dan Keuangan; dan
4. Wakil Direktur Perencanaan dan Pendidikan.
b) Wakil Direktur Pelayanan, terdiri dari:
1. Bidang Pelayanan Medis, terdiri dari:
2. Seksi Pelayanan Medis Rawat Inap; dan
3. Seksi Pelayanan Medis Rawat Jalan dan Rawat Khusus;
c) Bidang Penunjang Medis dan Non Medis, terdiri dari:
1. Seksi Penunjang Medis; dan
2. Seksi Penunjang Non Medis.
d) Bidang Pelayanan Keperawatan, terdiri dari:
1. Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Inap; dan
2. Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Jalan dan Rawat Khusus;
e) Wakil Direktur Umum dan Keuangan, terdiri dari:
1. Bagian Umum, terdiri dari:
a. Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga;
b. Sub Bagian Perlengkapan; dan
c. Sub Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat;
2. Bagian Keuangan, terdiri dari:
a. Sub Bagian Anggaran dan Belanja
b. Sub Bagian Pendapatan
c. Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi.
f) Wakil Direktur Perencanaan dan Pendidikan, terdiri dari:
1. Bagian Perencanaan dan Pemasaran terdiri dari:
a. Sub Bagian Perencanaan;
b. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan; dan
c. Sub Bagian Pemasaran;
2. Bagian Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Penelitian, terdiri dari:
a. Sub Bagian Administrasi Sumber Daya Manusia
b. Sub Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia
c. Sub Bagian Pendidikan dan Penelitian
g) Satuan Pemeriksaan Internal
h) Komite
i) Instalasi
28.
B. Tugas Pokok dan Fungsi RSUD Kabupaten Sidoarjo
29. Organisasi RSUD Kabupaten Sidoarjo dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 11 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Kabupaten Sidoarjo. RSUD Kabupaten Sidoarjo merupakan unsur pendukung
Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo yang menyelenggarakan segala urusan
Pemerintah dibidang Pelayanan Kesehatan dan dipimpin oleh seorang Direktur yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati. Status kelembagaan RSUD
Kabupaten Sidoarjo ditetapkan sebagai Lembaga Teknis Daerah Setingkat Dinas
sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan Struktur Organisasi
Struktural terdiri dari :
a. Direktur.
b. Wakil direktur Umum dan Keuangan, Wakil direktur Perencanaan dan
Pendidikan, Wakil direktur pelayanan.
c. Bagian Perencanaan dan Pemasaran.
d. Bagian Umum.
e. Bagian SDM dan Pendidikan Penelitian.
f. Bagian Keuangan.
g. Bidang Pelayanan Medis.
h. Bidang Pelayanan Keperawatan.
i. Bidang Penunjang Medis dan Non Medis
j. Organisasi Non Struktural (Instalasi-instalasi).
k. Komite-komite Dan Tim Fungsional.
l. Satuan Pengawas Internal.
m. Duty Manager.
n. Dewan Pengawas
30.
31. Tugas pokok RSUD Kabupaten Sidoarjo sebagaimana disebutkan
dalam Undang-Undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit adalah memberikan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Sedangkan fungsinya adalah
penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan
melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai dengan
kebutuhan medis, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
Sedangkan berdasarkan Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 48 Tahun 2013 tentang
Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten Sidoarjo memiliki tugas yaitu melaksanakan upaya kesehatan yang
berdaya guna dengan menggunakan upaya penyembuhan dan pemulihan secara
serasi, terpadu dengan upaya peningkatan mutu pelayanan serta pencegahan penyakit
lebih lanjut dan melaksanakan upaya rujukan. Dan fungsi RSUD Kabupaten Sidoarjo
adalah:
a. Menyelenggarakan pelayanan medis.
b. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis
c. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan.
d. Menyelenggarakan pelayanan rujukan.
e. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
f. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan.
g. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan.
h. Pelaksanaan Tugas Lain yang diberikan Oleh Bupati sesuai dengan Tugas
dan Fungsinya.
32.
33.
C. Manajemen
1. Direktur
34. Direktur mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijakan strategis,
membina, mengkoordinasikan, dan mengawasi, serta mengendalikan pelaksanaan
tugas di bidang rumah sakit. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur
menyelenggarakan fungsi:
1) Perencanaan program strategis dan operasional meliputi pelayanan, umum
danpendidikan, perencanaan dan keuangan, sertakesekretariatan;
2) Penyusunan dan penetapan Rencana Strategis dan Rencana Bisnis Anggaran
serta perumusan kebijakan rumah sakit;
3) Pembinaan pelaksanaan tugas bawahan termasuk Satuan Pemeriksaan
Internal, Instalasi, dan Komite;
4) Pelaksanaan koordinasi dan pembentukan Komkordik atauTim sesuai
dengan kebutuhan RSUD;
5) Pelaksanaan, pengarahan, pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan
rumah sakit;
6) Penyampaian laporan kinerja Rumah Sakit Umum Daerah;
7) Penyampaian laporan pengelolaan keuangan dan barang milik daerah serta
kepegawaian kepada kepala Dinas Kesehatan;
8) Penyampaian laporan selain huruf
9) Dilaksanakan sesuai dengan kewenangan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
10) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang
tugasnya
35.
2. Satuan Pengendalian Internal (SPI)
36. Satuan Pemeriksaan Internal yang selanjutnya disingkat SPI adalah
perangkat rumah sakit yang bertugas melakukan pengawasan dan
pengendalian internal dalam rangka membantu pimpinan untuk
meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan dan pengaruh lingkungan sosial
sekitarnya (social responsibility) dalam menyelenggarakan bisnis yang
sehat.
37.
3. Instalasi
38. Instalasi dipimpin oleh seorang Kepala dalam jabatan fungsional, Instalasi,
Instalasi mempunyai tugas membantu Direktur dalam penyelenggaraan
pelayanan, keuangan dan pengaruh lingkungan sosial dalam menyelenggarakan
Praktik Bisnis Yang Sehat. Sesuai dengan fungsinya, jumlah dan jenis instalasi
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan Rumah Sakit Umum Daerah dan
perubahannya ditetapkan oleh keputusan Direktur sesuai dengan perubahannya
ditetapkan dengan Keputusan Direktur sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
39.
4. Komite
40. Komite Rumah Sakit merupakan lembaga khusus yang dibentuk
dengan keputusan Direktur untuk tujuan dan tugas tertentu, Komite Rumah
Sakit berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur, Komite
Rumah Sakit dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih oleh anggota dan
ditetapkan dengan Keputusan Direktur, Komite Rumah Sakit mempunyai
tugas membantu Direktur dalam menyusun satndart pelayanan profesi,
memantau pelaksanaan standart profesi, melaksanakan pembinaan etika
profesi dan memberikan saran pertimbangan dalam pengembangan
pelayanan profesi. Dalam melaksanakan tugas komite dapat membentuk
Sub Komite dan/atau panitia yang merupakan kelompok kerja tertentu yang
ditetapkan dengan Keputusan Direktur, Setiap Rumah Sakit Daerah
sekurang-kurangnya memiliki Komite Medik, Komite Etik dan Hukum,
serta Komite Keperawatan.
2.8 Deskripsi Bangunan Dan Fisik Rumah Sakit
41.
42. Gambar 1.3 Denah RSUD Kabupaten Sidoarjo
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64. RSUD Kabupaten Sidoarjo Berdiri diatas lahan seluas kurang lebih 5,5
Ha dan berad di Jl. Mojopahit No.667, Sidowayah, Celep, Kec. Sidoarjo, Jawa Timur
Kode Pos : 61215. RSUD Sidoarjo berada pada posisi yang sangat strategis karena
berada pada jalur utama jalan dan merupakan lintas utama antar daerah sehingga
menjadikan RSUD Sidoarjo memiliki keunggulan dalam segi akses.
65.

2.9 Kegiatan Pelayanan yang ada di RSUD Kabupaten Sidoarjo


66. Produk jasa yang ditawarkan dan diselenggarakan di RSUD Kabupaten
Sidoarjo kepada masyarakat meliputi:
1. Instalasi Rawat Jalan.
67. Pelayanan Rawat Jalan terdiri dari 27 Poliklinik antara lain:
a. Klinik Penyakit Dalam.
b. Klinik Gizi.
c. Klinik Paru.
d. Klinik Jantung.
e. Klinik Psikologi.
f. Klinik Hamil, Nifas dan KB.
g. Klinik Kandungan.
h. Klinik Andrologi.
i. Klinik Syaraf.
j. Klinik Bedah Urologi.
k. Klinik Bedah Orthopedi dan Traumatologi.
l. Klinik Bedah Plastik, Rekonstruksi dan Estetika.
m. Klinik Psikiatri.
n. Klinik Mawar Merah (HIV/ AIDS).
o. Klinik Rehabilitasi Medik.
p. Klinik Kulit Kelamin.
q. Klinik Anak.
r. Klinik Gigi dan Mulut.
s. Klinik Mata.
t. Klinik Telinga Hidung Tenggorokan (THT).
u. Klinik Tumbuh Kembang.
v. Klinik Medical Check Up (MCU) dan Akupuntur.
w. Klinik Bedah Umum.
x. Klinik Paliative.
y. Klinik Bedah Syaraf.
z. Klinik Geriatri.
aa. Home Care Service.
bb. Klinik Digestif.
68. Pelayanan Poliklinik Spesialis dibuka pukul 07.00 – 14.00 pada hari Senin
sampai Kamis, pukul 07.00 – 11.00 pada hari Jumat dan pukul 07.00 – 12.30
pada hari Sabtu.
2. Pelayanan Poliklinik Eksekutif meliputi:
a. Klinik Estetika.
b. Klinik Obstetri dan Gynekologi.
c. Klinik Jantung.
d. Klinik Andrologi dan Infertilisasi.
e. Klinik Anak.
f. Klinik Bedah.
g. Klinik Rehab Medik.
h. Klinik Penyakit Dalam.
i. Klinik Paru.
j. Klinik Psikiatri.
k. Klinik THT.
l. Klinik Mata.
m. Klinik Syaraf.
n. Klinik Gigi dan Mulut.
o. Klinik Akupuntur.
p. Klinik Kulit dan Kelamin.
q. Klinik Psikologi.
r. Klinik Tumbuh Kembang.
s. Klinik Gizi.
t. Laboratorium Patologi Klinik.
u. Radiologi.
3. Instalasi Rawat Inap
69. Pelayanan Instalasi Rawat Inap sampai dengan tahun 2020 di RSUD
Kabupaten Sidoarjo memiliki 700 fasilitas tempat tidur, adapun rinciannya sebagai
berikut:
70.
71. Tabel II.1 Jumlah Tempat Tidur Rawat Inap di RSUD Kabupaten Sidoarjo
sampai dengan Tahun 2021
72.
73. Kelas 74. Jumlah TT

75. 76. Graha Delta Husada (GDH) 77. 64


 GDH 3 78. 6
 GDH 2 79. 21
 GDH 1 80. 19
 GDH Barat 81. 15

 HCU 82. 3
83. 84. Kelas I (Tulip) 85. 161
 Lantai II 86. 78
 Lantai III 87. 81
 HCU 88. 2
89. 90. Kelas II (Teratai) 91. 87
 Lantai I 92. 36
 Lantai II 93. 44
94. 3
 HCU
95. 4
 Ruang Isolasi Tetanus
96. 97. Kelas III (Mawar Kuning) 98. 129
 Lantai I 99. 54
 Lantai II 100.

 Ruang Combustio 101. 65

 HCU 102. 6
103. 4
104. 105. Kelas III (Mawar Merah
106. 121
Putih)
107. 40
 RIB Timur
108. 30
 RIB Barat
109. 10
 RIK Timur
110. 21
 RIK Barat
111. 20
 ICU
112. 113. Peristi Ibu 114. 23
 Peristi Ibu II 115. 16
 Peristi Ibu III 116. 5
 Ruang Isolasi 117. 2
118. 119. Peristi Bayi 120. 31
 Peristi Bayi II 121. 2
 Peristi Bayi II 122. 6
 Peristi Bayi III 123. 17
 Ruang HCU 124. 6
125. 126. Instalasi Pelayanan 127. 50
Intensive Terpadu (IPIT) 128.
 ICCU 129. 8
 ECU 130. 10
 ICU 131. 12
 NICU 132. 10
 PICU 133. 10
134. 135. Mawar Pink 136. 34
 Mawar Pink 137. 25
 HCU 138. 5
 Combustio 139. 4
140. Jumlah 141. 700
142.
4. Instalasi Graha Delta Husada (GDH).
5. Instalasi Gawat Darurat (IGD).
6. Instalasi Rekam Medis.
7. Instalasi Hemodialisa.
8. Instalasi Bedah.
9. Instalasi Peristi.
10. Instalasi Pelayanan Intensif Terpadu (IPIT).
11. Instalasi Diagnostik dan Intervensi Kardiovaskuler (IDIK).
12. Instalasi Laboratorium Pathologi Klinik.
13. Instalasi Laboratorium Pathologi Anatomi.
14. Instalasi Radiologi.
15. Instalasi Bank Darah.
16. Instalasi Rehabilitasi Medik.
17. Instalasi Farmasi.
18. Instalasi Gizi.
19. Instalasi Central Supply Sterilisasi Divisi (CSSD)/ Laundry.
20. Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal.
21. Instalasi Informasi Teknologi (IT).
22. Instalasi Pemeliharaan Sarana (IPS).
23. Instalasi Pemeliharaan Elektromedik (IPE).
24. Instalasi Penyehatan Lingkungan (IPL).
25. Instalasi Keamanan dan Ketertiban.
26. Instalasi Pendidikan Kedokteran dan PPDS.
27. Instalasi Pendidikan Keperawatan dan Kebidanan.
28. Instalasi Pendidikan Penunjang.
29. Instalasi Penelitian.
30. Instalasi Penjaminan.
31. Instalasi Pelatihan Mandiri.
32. Instalasi Perparkiran.
143.
2.10 Kinerja Kegiatan Pelayanan
144.
2.11 Kegiatan Pelayanan Penunjang
145. Beberapa pelayanan unggulan yang dimiliki RSUD Sidoarjo meliputi:
1. Pelayanan Laparoscopy Surgery.
2. Pelayanan Endoscopy.
3. Pelayanan Hemodialisis.
4. Pelayanan Spine Ortho Surgery (Laminectomy).
5. Pelayanan C-Arm Radiologi.
6. Pelayanan Pemeriksaan Mikrobiologi.
7. Pelayanan Computerized Radiography. (dihapus)
8. Pelayanan Bedah Plastik.
9. Pelayanan Bedah Mulut.
10. Instalasi Pelayanan Intensif Terpadu (IPIT).
11. Smart Hospital (Pelayanan Si MaNEIS dengan SMS Gateway, SAntri RS, Re Mics, In
KamRS, Crisis Center/ Public Service Center Sidoarjo (PSCS) 119).
12. Instalasi Peristi Rawat Gabung.
13. Pelayanan MRI (3 Tesla), ESWL dan PCR.

2.12 Sumber Daya Manusia RSUD Kabupaten Sidoarjo


146.
147. BAB III
GAMBARAN UMUM UNIT PELAYANAN
INSTALASI GAWAT DARURAT
148.
3.1 Deskripsi Fisik dan Bangunan
149. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2016 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Dan Prasarana Rumah Sakit :
1. Letak ruang gawat darurat harus memiliki akses langsung dari jalan raya dan
tanpa hambatan.
2. Letak ruang gawat darurat harus memiliki akses yang cepat dan mudah ke
ruang operasi, ruang kebidanan, ruang radiologi, laboratorium, ruang farmasi
dan bank darah rumah sakit.
3. Akses masuk ruang gawat darurat harus dilengkapi dengan tanda penunjuk
jalan, rambu-rambu, dan elemen pengarah sirkulasi yang jelas.
4. Desain tata ruang gawat darurat harus dapat mendukung kecepatan pemberian
pelayanan.
150.
151.
152.
153.
1. Struktur Organisasi
154.
155. Bagan 3. Struktur Organisasi Instalasi Gawat Darurat
156.
WAKIL DIREKTUR PELAYANAN
157.
158.
159.
160. KEPALA INSTALASI GAWAT DARURAT

161. KEPALA PERAWAT

162. INSTALASI GAWAT DARURAT

163.
164.
165.
166. KOOR PENDIDIKAN &
PELAYANAN KOOR MUTU KOOR LOGISTIK
PENELITIAN
167.
168.
169.

KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR SEMeS KOORDINATOR TIM


LANTAI 1 LANTAI 3 & AMBULAN RESCUE KOORDINATOR PENANGGULANGAN
CODE BLUE BENCANA
170.
2. Uraian Jabatan
171. Instalasi Gawat Darurat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelayanan medik
kegawatdaruratan selama 24 jam.
172. Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud ayat (1) instalasi Gawat
Darurat mempunyai fungsi :
1) Melakukan perencanaan kegiatan program pada Instalasi Gawat Darurat;
2) Melakukan pelayanan Gawat Darurat, Rawat Inap Mawar Pink, Semes (Sidoarjo Emergency
Medical Service) , Siaga Bencana dan Ambulan Rescue;
3) Melakukan pelayanan penerima layanan rujukan dari fasilitas kesehatan lainnya;
4) Melakukan pelayanan administrasi dan Keuangan IGD
5) Menyusun pedoman pelayanan, Pengorganisasian dan Program Kerja sesuai ketentuan yang
berlaku.
6) Melaksanakan penilaian terhadap kinerja SDM intalasi;
7) Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan kinerja pelayanan, atau pemeliharaan di
Instalasinya secara rutin kepada atasan langsung ;
8) Melakukan pelaporan monitoring dan evaluasi atas standar pelayanan minimal secara rutin
kepada atasan langsung ;
9) Memberikan usulan atau saran atas pengembangan terhadap kelancaran pelaksanaan
pelayanan ;
10) Membuat analisis kelayakan SDM dalam meningkatkan mutu kinerja pelayanan;
11) Membuat standar prosedur operasional seluruh kegiatan di instalasi ;
12) Melakukan koordinasi dengan bagian/bidang terkait, atas kelayakan sarana dan prasarana;
13) Menyelesaikan pengaduan terkait instalasi, dengan berkoordinasi pada bagian/bidang yang
terkait ;
14) Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instalasi lain serta Kelompok Staf Medis
(KSM) terkait ;
15) Mendukung tercapainya akreditasi Rumah Sakit.
16) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung sesuai dengan bidang tugasnya
173.
A. Kepala Instalasi Gawat Darurat
174. Nama 175. Kepala instalasi gawat darurat
Jabatan
176. Atasan 177. Wakil direktur pelayanan
Langsung
178. Bawaha 179. Kepala perawat instalasi gawat darurat, kordinator mutu,
n koordinator logistik, koordinator pelayanan, koordinator
Langsung pendidikan dan palatihan
180. Tugas 181. Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian pelayanan
Utama instalasi gawat darurat
182. Tugas A. Fungsi Perencanaan
Khusus 1. Menyusun program kerja instalasi sesuai program kerja rumah
sakit
2. Menyusun rencana anggaran dan pengembangan kebutuhan
pelayanan medis di instalasi
3. Menyusun rencana kebutuhan SDM, sarana dan prasarana instalasi
4. Membuat analisis kelayakan sumber daya dalam peningkatan dan
pengembangan instalasi rawat inap
183.
B. Fungsi Pengorganisasian
1. Memimpim, mengarahkan, dan menggerakkan sumber daya dalam
peningkatan dan pengembangan instalasi gawat darurat secara
maksimal agar mencapai hasil yang optimal
2. Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan instalasi lain dan
SMF terkait
184.
C. Fungsi Pelaksanaan
1. mengkoordinasikan pelaksanaan kebutuhan sumber daya
2. Membuat analisis hasil kegiatan kualitatif dan kuantitatif secara
berkala untuk umpan balik pada pelaksanaan masukan kepada
atasan
3. Memberi masukan pengembangan pola pelaksanaan pelayanan
dan sistem pencatatan kegiatan pelayanan medis
185.
D. Fungsi Pengawasan
1. Pemantauan dan pengawasan kelancaran pelayanan
2. pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas pelayanan
186.
187. Tugas 188. Melaksanakan pengelolaan pelayanan profesi kedokteran
Tambaha terhadap pasien
n
189. Wewena 1. Meneliti, menganalisa dan mengevaluasi data di instalasi gawat
ng darurat menolak usulan kebutuhan sarana prasarana yang diajukan
bila tidak relevan dengan kebijakan pengembangan insrtalasi
2. Menyusun prioritas usulan kebutuhan sebagai masukan guna
penyusunan anggaran
3. Menyampaikan usulan kebutuhan berdasarkan kebijakan rumah
sakit
4. Ikut menilai bawahan
5. Membimbing dan memberi pengarahan serta penghargaan kepada
staf
6. Memberi saran untuk bahan pertimbangan atasan
7. Menyampaikan usulan kepada atasan
190. Tanggun 1. Tercukupnya jenis data kebutuhan yang diperlukan
g Jawab 2. Kebenaran analisa data dan prioritas kebutuhan
3. Tersedianya data yang benar, akurat, relevan, dan mutakhir
4. Ketepatan waktu penyelesaian tugas
5. Tersedianya prosedur tugas
6. Terpilihnya hubungan kerja yang harmonis
7. Keamanan dan kelancaran kebijakan dalam pelayanan medis
8. Kecepatan dan ketepatan dalam antisipasi masalah
9. Terjaga dan terpeliharanya kebersihan dan kebutuhan inventaris
yang ada
191. Persyara 1. Pengawai negeri sipil/ pengawai tetap BLUD RSUD
tan 2. Masa kerja munumal 2 tahun di Rumah Sakit
Jabatan 3. Mempunyai kemampuan menejerial
4. Sehat jasmani dan rohani
192.
193.
194. B. Kepala Perawat Instalasi Gawat Darurat
195. Nama 196. Kepala perawat instalasi gawat darurat
Jabatan
197. Atasan 198. Kepala instalasi gawat darurat
Langsung
199. Bawaha 200. Perawat profesional, perawat tehnikal, perawat asosiate
n
Langsung
201. Tugas 202. Mengatur dan mengendalikan kegiatan asuhan
Utama keperawatan di instalasi gawat darurat.
203. Tugas A. Fungsi perencaan
Khusus 1. Merencanakan strategi pelaksaan keperawatan
2. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan bersama case
manager
3. Menyusun daftar dinas perawat pelaksana dan case manager
4. Menyusun rincian tugas case manager dan anggota tim secara
jelas.
204.
B. Fungsi pengorganisasian
1. Mengatur dan mengendalikan asuhan keprawatan
2. Membimbing penerapan dan pelaksanaan asuhan keperawatan
3. Merumuskan tujuan model penugasan
4. Mengatur dan mengendalihkan tenaga keperawatan
5. Memngatur dan mengendalikan situasi ruangan
6. Mengidentifikasi masalah dan alternatif pemecahan masalah
205.
C. Fungsi pegarahan
1. Memberikan pengarahan kepada case manager tentang model
penugasan
2. Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, ketrampilan
dan sikap, serta kompentensi terhadap stafnya
3. Membimbing straf dari awal sampai akhir kegiatan
4. Menignkatan kolaborasi dengan tim lainnya
206.
D. Fungsi pengawasan
1. Mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan case manager
ataupun anggota lain tentang asuhan keperawatan
2. Melakukan supervisi langsung dengan cara mengamati laporan
dan membaca serta memeriksa dokumentasi asuhan keperawatan.
3. Melakukan evaluasi dan audit keperawatan bersama-sama dengan
case manager bila terdapat permasalahan pelayanan keperawtan di
instalsi gawat darurat.
207. Tugas 208. -
Tambaha
n
209. Wewena 1. Meminta informasi dan pengarahan terhadap atasan
ng 2. Memberi petunjuk dan arahan kepada atasan
3. Mengawasi, mengendalikan, dan penyalagunaan tenaga
keperawatan, peralatan dan mutu asuhan keperawatan di instalasi
gawat darurat.
210. Tanggun 211. Dalam melaksanakan tugas secara teknis profesi
g Jawab bertanggung jawab kepada bidang keperawatan
212. Persyara 1. Pegawai negeri sipil
tan 2. PNS dengan golongan minimal iii a
Jabatan 3. Pelatihan manajemen bangsal
4. Memiliki sertifikat bls/acls/ppgd/bcls
5. Sehat jasmani dan rohani Pengalaman kerja sebagai pelaksana, Ka
Tim minimal 3 tahun.
213.
214. C. Perawat pelaksana instlasi gawat darurat
215. Nama 216. Perawat pelaksana instalsi gawat darurat
Jabatan
217. Atasan 218. Kepala perawat instalsi gawat darurat
Langsung
219. Bawaha 220. -
n
Langsung
221. Tugas 222. Membantu Ka Tim dalam melakukan kegiatan
Utama asuhan/pelayanan dan tindakan keperawatan di instalasi
gawat darurat guna meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan.
223. Tugas 224. A. Fungsi Perrencanaan
Khusus
1. Menyiapkan peralatan keperawatan dan medis agar selalu dalam
keadaan siap pakai.
2. Menyusun rencacnan keperawatan sesuai dengan kemampuan
225.
B. Fungsi Pengorganisasian dan Pelaksaaan.
1. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku
2. Melakukan pengkajian keperawtaan dan menentukan diagnosa
keerawatan, sesuai batas kewenangannya.
3. Melakukan tindakan kepada pasisen sesuai kebutuhan dan batas
kemampuannya. Mis: Pasang chateter, infus, dll.
1. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan
keluarganya sesuai dengan kebutuhan dan keadaan pasien.
2. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara
lisan maupun tertulis, pada saat penggantian dinas.
3. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan libur secara bergilir
sesuai jadwal dinas.
4. Melakukan entri data real time, mengdokumentasi asuhan
keperawatn
5. Mendukung terlaksanya program pasiesn safety ( melakukan
pemasangan infus secara aseptik dan chateter serta gelang pasien)
226.
C. Fungsi Pengawasan
1. Evaluasi asuhan keperawatan pada status rekam medik
2. Membuat laporan dibuku timbang terima
3. Cek inventaris ruangan
227. Tugas 228. -
Tambaha
n
229. Wewena 230. Dalam melaksanakan tugasnya perawat pelaksana
ng mempunyai wewenang sebagai berikut:
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
2. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien/keluarga pasien
sesuai kemampuannya dan batas kewenangannya.
231. Tanggun 232. Bertanggung jawab kepada kepala perawat oinstalsi gawat
g Jawab
darurat terhadap:
1. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan keperawtan
sesuai standar
2. Kebenaran dan ketepatan dalam mengdokumentasikan
pelaksanaan asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang
dilakukan
233. Persyara 1. Pegai negeri sipil/pegawai BLUD RSUD
tan 2. Pendidikan D3 Keperawatan/ S1 Keperawatan
Jabatan 3. Sehat Jassmani dan Rohani
234.
235. D. Koordinator Mutu Pelayanan Instalasi Gawat Darurat
236. Nama 237. Koordinator Mutu Pelayanan
Jabatan
238. Atasan 239. Kepala Instalasi gawat darurat
Langsung
240. Bawaha 241. -
n
Langsung
242. Tugas 243. Melaksanakan kegiatan progrsm mutu dan keselamatan
Utama pasien di instalasi gawat darurat.
244. Tugas A. Perencanaan
Khusus 1. Menyusun rancangan indikator kinerja unit (IKU)
2. Menyusun program mutu dan keselamatan pasien rumah sakit
245.
B. Pengorganisasian
246. Mengkoordinasikan dan mendesiminasikan program mutu
yang ada di instalsi gawat darurat.
247.
C. Pelaksanaan
1. Melakukan Pengukuran Indikator Mutu Unit di Instlasi gawat
darurat
2. Melakukan analisa manajemen risiko di instalasi gawat darurat
3. Melakukan pencatatan dan pelaporan mutu sesrta keselamatan
pasien di instalasi gawat daryrat
4. Melakukan evaluasi SPO di instalasi gawat darurat
5. Melakukan koordinasi unit apabila terjadi insiden keselamatan,
baik keselamatan pasien maupun keselamatan kerja.
6. Melakukan analisa risk grading apabila terjadi insiden
keselamatan dan segera melakukan tindak lanjut
7. Menyusun rekomendasi terhadap hasil pemantauan atau evaluasi
pelaksanaan program mutu di Instalasi gawat darurat
248.
249. D. Pengawasan
250. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
mutu dan keselamatan pasien di instalasi gawat darurat
251. Tugas 252. -
Tambaha
n
253. Wewena 1. Meminta arahan kepada atsan langsung untuk melaksanakan tugas
ng 2. Memberikan masukan kepada kepala instalasi atau tim mutu
rumah sakit dalam rangka pengambilan kebijakan terkait mutu dan
keselamatan pasien.
254. Tanggun 1. Bertanggung jawab kepada kepala instalsai terhadap pelaksanaan
g Jawab mutu dan keselamatan di instalasi gawat darurat
2. Bertanggung jawab melaporkan hasil pelaksanaan program mutu
unit secara berkala
255. Ukuran 1. Tercapainya mutu indikator kinerja unit sesuai dengan target yang
Keberhas telah di tetapkan
ilan 2. Minimnya kejadian insiden keselamatan, baik keselamatan
Kinerja pasien maupun keselamatan kerja
256. Koordin 1. Kepala instalasi gawat darurat
asi 2. Kepala perawat instalsi gawat darurat
3. Tim mutu rumah sakit
4. Tim keselamatan pasien rumah sakit
5. Tim k3 rumah sakit
257. Persyara 1. Pegawai negeri sipil/pegawai blud rsud kabupaten sidoarjo
tan 2. Memiliki dedikasi dan integritas yang tinggi dalam menjalankan
Jabatan tugas dan pekerjaannya
3. Memiliki kemampuan bekerja sama dan koordinasi yang baik
4. Memiliki kominmen, konsistensi dan obyektifitas
5. Mengerti dan memahami manajemen mutu dan keselamatan
pasien rumah sakit
258.
259. E. Koordinator Pendidikan dan Penilitian Instalasi Gawat Darurat
260. Nama 261. Koordinator Pendidikan dan Penilitian Instalasi Gawat
Jabatan Darurat
262. Atasan 263. Kepala Instalasi Gawat Darurat
Langsung
264. Bawaha 265. -
n
Langsung
266. Tugas 267. Melaksanakan kegiatan program-program pendidikan dan
Utama penelitian di instalasi gawat darurat
268. Tugas A. Perencanaan
Khusus 1. Menyusun Rencana Kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
instalasi gawat darurat
2. Menyusun program pendidikan dan penelitian di instalsi gawat
darurat
3. Menyusun rencana pengembangan serta peningkatan pendidikan
dan penelitian di instalsai gawat darurat
269.
B. Pengorganisasian
270. Berkoordinasi dan bekerja sama dengan bagian Diklit dan
Pengembangan SDM rumah sakit untuk pengembangan pelaksanaan
pendidikan, pelatihan dan penelitian di instalasi gawat darurat.
271.
C. Pelaksanaan
1. Melakukan pengaturan kegiatan pendidikan dan pelatihan tenaga
instalsi gawat darurat
2. Memberikan saran dan pertimbangan baik kepada kepala instalasi
maupun kepala perawat instalasi tentang usulan tenaga yang akan
di ikut sertakan dalam pendidikan, pelatihan dan pengembangan
SDM
3. Membimbing dan mengarahkan keguatan penelitian atau praktik
lapangan yang dilakukan di instalasi gawat darurat
272.
D. Pengawasan
273. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
pendidikan, pelatihan, penellitian dan pengembangan SDM instalasi
gawat darurat.
274. Tugas 275. -
Tambaha
n
276. Wewena 1. Meminta arahan kepada atasan langsung untuk melaksanakan
ng tugas
2. Meminta data dan informasi terkait pendidikan, pelatihan dan
penelitian.
277. Tanggun 1. Bertanggung jawab kepada kepala instalasi terhadap pelaksanaan
g Jawab program pendidikan dan penelitian di instalasi gawat darurat
2. Bertangung jawab melaporkan hasil pelaksanaan program
pendidikan dan penelitian
278. Ukursn 279. Terpenuhinya kebutuhan pendidikan, pelatihan, penelitian
Keberhas dan pengembangan SDM di instalasigawat darurat sesuai
ilan dengan program yang di rencanakan
Kinerja
280. Koordin 1. Kepala instalasi gawat darurat
asi 2. Kepala perawat instalasi gawat darurat
3. Bagian diklit rumah sakit
4. Bagian pengembangan sdm rumah sakit
5. Bagian Kepegawaian Rumah Sakit
281. Persyara 1. Pegawai negeri sipil/pegawai BLUD RSUD kabupaten sidoarjo
tan 2. Memiliki Dedikasi dan Integritas yang tinggi dalam menjalankan
Jabatan tugas dan pekerjaannya
3. Memiliki kemampuan bekerja sama dan koordinasi yang baik
4. Memiliki komitmen, konsistensi dan obyektifitas
282.
283. F. Koordinasi Logistik Instalasi Gawat Darurat
284. Nama 285. Koordinator logistik atasan lagsung
Jabatan
286. Atasan 287. kepala instalasi gawat darurat
Langsung
288. Bawaha 289.
n
Langsung
290. Tugas 291. Memenuhi,mengelola serta menginfentarisasi kebutuhan
Utama logistik instalasi gawat darurat
292. Tugas A. Perencanaan
Khusus 293. Menyusun rencana kebutuhan saranan prasaranan dan
logistik instalasi gawat darurat
294.
B. Pengorganisasian
295. Kerkoordinasi dan bekerja sama dengan bagian
perencanaan dan unit lain yang terkait dengan pemenuhan sarana
prasarana serta kebutuhan logistik
296.
C. Pelaksanaan
1. Membuat dan memgkoordinir perencanaan kebutuhan logistik
(RKBU) di instalasi gawat darurat
2. Mencukupi kebutuhan sarana prasarana dan logistik untuk
penunjang kegiatan pelayanan rawat jalan
3. Menyusun protab /SPO pemeliharaan alat di instalasi gawat
darurat
4. Melakukan tata usah serta mengatur pemeliharaan alat dan
perlengkapan sarana prasarana instalasi gawat darurat
5. Melaksanakan infentarisasi barang-barang baik medis maupun non
medis yang ada di instalasi gawat darurat
297.
D. Pengawasan
1. Monitoring kesesuaian spesifikasi logisti, kususnya alket antra
yang di minta dan yang di terima
2. Melakukan superfisi dan monitoring evalusi terhadap inventaris
logistik di instalasi gawat darurat dan kecukupan logistik di
instalasi gawat darurat
3. Melakukan monitoring terhadap pemeliharaan atau maintenace
logistik ( peralatan medis.alket maupun peralatan non medis )
diinstalasi gawat darurat
298. Tugas 299.
Tambaha
n
300. Wewena 1. Memintaarahan kepada atasan langsung untuk melaksanakan tugas
ng 2. Meminta data dan informasi terkait kebutuhan sarana prasarana
dan logistik di masing-masing unit yang ada di instalasi gawat
darurat
301. Tanggun 1. Bertangung jawab terhadap kecukupan / pemenuhan kebutuhan
g Jawab sarana prasarana dan logistik sebagai penunjang kegiatan
pelayanan di instalasi gawat darurat
2. Bertanggung jawab terhadap semua harta kekayaan yang dimiliki
ninstalasi gawat darurat agar selelu dalam keadaan baik , lengkap
dan siap pakai
302. Ukuran 303. Terpenuhunya kebutuhan sarana prasarana dan logistik di
Keberhas instalasi gawat darurat
ilan
Kinerja
304. Koordin 1. Kepalah instalasi gawat darurat
asi 2. kepala perawat instalasi gawat darurat
3. Bagian perancanaan rumah sakit
4. Unit lain yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan sarana
prasarana dan logistik
305. Persyara 1. Pegawi negeri sipil /pegawai BLUD RSUD kabupaten sidoarjo
tan 2. Memiliki dedikasi dan intergitas yang tinggi dalam menjalankan
Jabatan tugas dan pekerjaannya
3. Memiliki kemampuan bekerja sama dan koordinasi yang baik
4. Memiliki komitmen konsistensi dan obyektifitas
306.
307. G. Koordinator Medik Instalasi Gawat Darurat
308. Nama 309. Koosdinator pelayanan medik instalasi gawat darurat
Jabatan
310. Atasan 311. Kepala instalasi gawat darurat
Langsung
312. Bawaha 313. Staf medis di instalasi gawat darurat
n
Langsung
314. Tugas 315. Mengkoordinasikan staf medis di IGD dalam
Utama melaksanakan pelayanan tindakan medis
316. Tugas 1. Penyelangaraan pelayanan medis di IGD
Khusus 2. Merencanakan kebutuhan pelayanan medis di IGD
3. Mengatur daftar dinas dokter jaga IGD
4. Melaksanakan super visi terhadap petugas jaga IGD
5. Menyusun standar pelayanan medis IGD
6. Selaku koordinator harian dalam pelaksanaan teknis medis IGD
7. Penyelenggaraan pengawasan dan kendali mutu kegiatan pelayanan
medis di IGD
8. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan medis
di IGD
9. Bertanggung jawab terhadap semua pelayanan medis di IGD
317. Tugas 318. -
Tambaha 319. .
n
320. Wewena 321. Melakukan pengawasan pelayanan tindakan medis kepah
ng seluruh staf medis di IGD
322.
323. Tanggun 324. Mengatur kelancaran pelayanan medis di IGD sesuai
g Jawab dengan regulasi terkait
325. Ukuran 326. Terpenuhnya pelayanan medis di IGD sesuai dengan
Keberhas standar pelayanan minimal
ilan
Kinerja
327. Koordin 1. Kepala instalasi gawat darurat
asi 2. . Kepala perawat instalasi gawat darurat
328. Persyara 1. Pegawai negri sipil/ pegawai tetap BLUD RSUD
tan 2. Masa kerja nminimal 2 tahun di RS
Jabatan 3. Pendidikan minimal S1 kedokteran
4. Memiliki sertifikat ACLS/BCLS/BTLS/PPGD dan BLS
329.
330. H. Koordinator Bedah Instalasi Gawat Darurat
331. Nama 332. Koordinator Bedah Instalasi Gawat Darurat
Jabatan
333. Atasan 334. Kepala Instalasi Gawat Darurat
Langsung
335. Bawaha 336. -
n
Langsung
337. Tugas 338. Mengkoordinasikan Staf Bedah di IGD dalam
Utama Melaksanakan Pelayanan Tindakan Bedah
339. Tugas 1. Penyelenggaraan Pelayanan Bedah Emergency di IGD
Khusus 2. Merencanakan kebutuhan pelayanan bedah emergency di IGD
3. Melaksanakan supervisi terhadap petugas jaga bedah emergency
IGD
4. Menyusun standar pelayanan bedah emergency di IGD
5. Selaku koordinator harian dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan
bedah emergency di IGD
6. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan
bedah emergency di IGD
7. Bertanggung jawab terhadap semua pelayanan bedah di IGD
340. Tugas 341. -
Tambaha
n
342. Wewena 343. Melakukan Pengawasan pelayanan tindakan bedah kepada
ng seluruh staf di IGD
344. Tanggun 345. Mengatur kelancaran pelayanan bedah di IGD seduai
g Jawab dengan regulasi terkait
346. Ukuran 347. Terpenuhinya pelayanan bedah di IGD sesuai dengan
Keberhas Standar Pelayanan Minimal
ilan
Kinerja
348. Koordin 1. Kepala instalasi gawat darurat
asi 2. Kepala perawat instalasi gawat darurat
349. Persyara 1. Pegawai Negeri Sipil/Pegawai Tetap BLUD RSUD Kabupaten
tan Sidoarjo
Jabatan 2. Masa kerja minimal 2 tahun di rumah sakit
3. Pendidikan minimal D3 Keperawatan
4. Memiliki Sertifikat PPGD/BLS/BCLS
350.
351. I. Koordinator Ambulance Rescue Instalasi Gawat Darurat
352. Nama 353. Koordinator Ambulance Rescue Instalasi Gawat Darurat
Jabatan
354. Atasan 355. Kepala Instalasi Gawat Darurat
Langsung
356. Bawaha 357. Perawat Ambulance
n 358. Driver Ambulance Rescue
Langsung 359. Staf Radiomedik
360. Tugas 361. Mengkoordinasikan Pelayanan Ambulance Rescue
Utama
362. Tugas 1. Penyelenggaraan pelayanan ambulance emergency
Khusus 2. Penyelenggaraan pelayanan rujukan
3. Penyelenggaraan pelayanan ambulance transport
4. Penyelenggaraan pelayanan ambulance pra rumah sakit
5. Penyelenggaraan Pelayanan Ambulance
363. Tugas 1. Melakukan Monitoring Ceklist Alat-alat Medis dan Obat Emergency
Tambaha yang ada dii Ambulance Rescue
n 2. Melakukan Monitoring Keadaan Armada yang siap digunakan
364. Wewena 365. Melakukan Pengawasan pelayanan ambulance emergency
ng kepada seluruh staf
366. Tanggun 367. Mengatur kelancaran pelayanan ambulancce rescue di IGD
g Jawab seduai dengan regulasi terkait
368. Ukuran 369. Terpenuhinya pelayanan bedah di IGD sesuai dengan
Keberhas Standar Pelayanan Minimal
ilan
Kinerja
370. Koordin 1. Kepala instalasi gawat darurat
asi 2. Kepala perawat instalasi gawat darurat
3. Perawat ambulance rescue
4. Driver ambulance rescue
371. Persyara 1. Pegawai Negeri Sipil/Pegawai Tetap BLUD RSUD Kabupaten
tan Sidoarjo
Jabatan 2. Masa kerja minimal 2 tahun di rumah sakit
3. Pendidikan minimal D3 Keperawatan
4. Memiliki Sertifikat PPGD/BLS/BCLS/Pelatihan Ambulancce
Emergency
372.
373. J. Koordinator Code Blue Instalasi Gawat Darurat
374. Nama 375. Koordinator Code Blue Instalasi Gawat Darurat
Jabatan
376. Atasan 377. Kepala Instalasi Gawat Darurat
Langsung
378. Bawaha 379. Tim code blue
n
Langsung
380. Tugas 381. Mengkoordinasikan Pelayanan code blue
Utama
382. Tugas 383. Penyelenggaraan Pelayanan code blue
Khusus
384. Tugas 385. -
Tambaha
n
386. Wewena 387. Melakukan Pengawasan Pelayanan code blue
ng
388. Tanggun 389. Mengatur Kelancaran Pelayanan code blue di IGD sesuai
g Jawab dengan regulasi terkait.
390. Ukuran 391. Terpenuhinya pelayanan bedah di IGD sesuai dengan
Keberhas Standar Pelayanan Minimal
ilan
Kinerja
392. Koordin 1. Kepala instalasi gawat darurat
asi 2. Kepala perawat instalasi gawat darurat
393. Persyara 1. Pegawai Negeri Sipil/Pegawai Tetap BLUD RSUD Kabupaten
tan Sidoarjo
Jabatan 2. Masa kerja minimal 2 tahun di rumah sakit
3. Pendidikan minimal D3 Keperawatan
4. Memiliki Sertifikat PPGD/BLS/BCLS
394.
395. K. Koordinator Tim Siaga Bencana Instalasi Gawat Darurat
396. Nama 397. Koordinator Siaga Bencana Instalasi Gawat Darurat
Jabatan
398. Atasan 399. Kepala Instalasi Gawat Darurat
Langsung
400. Bawaha 401. Tim Siaga Bencana
n
Langsung
402. Tugas 403. Mengkoordinasikan Pelayanan Siaga Bencana
Utama
404. Tugas 1. Penyelenggaraan pelayanan siaga bencana
Khusus 2. Penyelenggaraan simulasi siaga bencana setiap tahun
3. Penyelenggaraan simulasi hospital disaster plan (HDP)
405. Tugas 406. -
Tambaha
n
407. Wewena 408. Melakukan Pengawasan Pelayanan Siaga Bencana
ng
409. Tanggun 410. Mengatur Kelancaran Pelayanan Siaga bencana di IGD
g Jawab sesuai dengan regulasi terkait.
411. Ukuran 412. Terpenuhinya pelayanan bedah di IGD sesuai dengan
Keberhas Standar Pelayanan Minimal
ilan
Kinerja
413. Koordin 1. Kepala instalasi gawat darurat
asi 2. Kepala perawat instalasi gawat darurat
414. Persyara 1. Pegawai Negeri Sipil/Pegawai Tetap BLUD RSUD Kabupaten
tan Sidoarjo
Jabatan 2. Masa kerja minimal 2 tahun di rumah sakit
3. Pendidikan minimal D3 Keperawatan
4. Memiliki Sertifikat PPGD/BLS/BCLS
415.
416.
417.
418.
3.2 Standar Pelayanan Minimal
419.
425.
421. In 422. 423. Hasil 424. Hasil
Has
420. dik St Numera Denome
i
ator tor rator
l
426. 427. Ke 428. 431.
ma
430. Jumlah
mpu 429. Jumlah
seluruh
an kumulati
pasien
men f pasien
yang
ang yang
membut
ani mendapa
uhkan
life t
penanga
savi pertolon
nan life
ng gan life
saving
ana saving di
di Unit
k Gawat
Gawat
dan Darurat
Darurat
dew
asa
434. 437.
433. 10 435. 4.474 436. 4.474 100
%
438. 439. Ja 440.
m 441. Jumlah

buk kumulati
442. Jumlah
a f jam
hari
pela buka
sampai 443.
yan gawat
dengan
an darurat
Tahun
gaw pada
2021
at Tahun

daru 2021

rat
446. 449.
24 24
445. 447. 8.760 448. 365 j
a
m
450. 451. Pe 452.
mbe
ri
pela
yan
an
keg
454. Jumlah
awa
453. Jumlah tenaga
tdar
tenaga yang
urat
yang memberi
an
bersertifi kan 455.
yan
kat BLS/ pelayana
g
PPGD/ n
bers
GELS/A kegawat
ertif
LS darurata
ikat
n
BL
S/P
PG
D/G
ELS
/AL
S
458. 461.
457. 80 459. 76 460. 76 100
%
462. 463. Ke 464. 465. Jumlah 466. Tidak 467.
ters tim ada
edia penangg penjelas
an ulangan an
tim bencana mengen
ai hasil
denomin
pen
ator
ang
pada
gula
ada di lampiran
nga
rumah permenk
n
sakit es
ben
no.129/
can
Menkes/
a
SK/II/20
08
470. 473.
Sa Sat
u
471. Satu 472. Satu
469.
Tim Tim
T
i
m
474. 476. 477. Jumlah
475. Wa kumulati
ktu f waktu
tang yang
gap diperluka 478. Jumlah
pela n sejak seluruh
yan kedatang pasien
an an semua yang 479.
Dok pasien disampli
ter yang ng
di disampli (minima
Ga ng secara l n=50)
wat acak
Dar sampai
urat dilayani
dokter
481. 482. 483. 22.012 484. 4.233 485.
≤5
486. 487. Ke 488.
pua 489. Jumlah
490. Jumlah
san kumulati
seluruh
pela f rerata
pasien
ngg penilaian
gawat
an kepuasan 491.
darurat
pad pasien
yang
a gawat
disurvey
Ga darurat
(minima
wat yang
l n = 50)
Dar disurvey
urat
494.
497.
493. ≥ 495. - 496. -
-

498. 499. Ke 500.


mati 501. Jumlah
an pasien
502. Jumlah
pasi yang
seluruh
en meningg
yang
≤24 al dalam 503.
ditangan
jam periode
i di
di ≤24 jam
Gawat
Ga sejak
Darurat
wat pasien
Dar datang
urat
506.

510.
505. 508. 495 509. 37.692 13
507.

(pi

511. 512. Tid 513. 514. Jumlah 515. Jumlah 516.


ak pasien seluruh
ada
nya
pasi
en
yan
gawat
g pasien
darurat
diha yang
yang
rusk datang
tidak
an di
membay
me Gawat
ar uang
mba Darurat
muka
yar
uan
g
muk
a
518. 519. 520. 37.692 521. 37.692 522.
10 100
%
523.
524.
525.
3.3 Kinerja Kegiatan
526.
527.
528.
529.
530.
531.
532.
533.
534.
535.
536.
537.
538.
539.
540.
541. Data Kunjungan IGD perbulan tahun 2021 jika dibandingkan dengan kunjungan IGD
perbulan pada tahun 2020 pada bagan di jelaskan bahwa angka kunjungan pada awal tahun
2020 lebih tinggi di bandingkan angka kunjungan pada awal tahun 2021 namun terjadi
penurunan pada akhir tahun 2020 sedangkan pada akhir tahun 2021 terjadi peningkatan
kunjungan IGD.

542. Data kunjungan IGD berdasarkan cara bayarnya dapat dilihat bahwa angka pembayaran
menggunakan BPJS Kesehatan lebih tinggi dibandingkan cara bayar yang lainnya. Dan
berdasarkan cara datangnya lebih banyak dengan cara datang sedniri ke IGD dan pada bagan
di jelaskan bahwa angka kunjungan pasien baru lebih tinggi di bandingan kunjungan pasien
lama.

543.
544.
545.
546.
547.
548.
549.
550.
551.
552.
553.
554.
555.
556.
557.
558.
559.
560.
561. Data pasien berdasarkan cara keluar menurut bagan yaitu berdarkan keadaan pasien terdapat
56%, berdasarkan keluarga terdapat 37%, berdasarkan biaya terdapat 7%.
562.
563.
564.
565.
566.
567.
568.
569.
570.
571.
572.
573.
574.
575.
576. Data kunjungan pasien berdasarkan kasus pada tahun 2021 menunjukan angka kasus
medik yaitu 83% sedangkan bedah sebanyak 17% maka dari itu jenis kasus bedah terbanyak
disebabkan kecelakaan sendiri.
577.
578.
579.
580.
581.
582.
583.
584.
585.
586.
587.
588.
589.
590.
591.
592.
593.
594.
595.
596.
597.
598.
599.
600.
601.
602.
3.4 Sumber Daya Manusia Pada Instalassi Gawat Darurat
607.
Ju
605. Kualifik
603. 604. Nama 606. Ketera m
asi
jabatan ngan l
formal
a
h
608. 609. Ka 610. Dokter 611. Bersert 612.
Instalasi spesialis ifikat 1
Gawat emergenc ACLS/
y/ ATLS
Darurat
Spesialis
616. Bersert
ifikat
614. Ka. 615. S1
613. PPGD/ 617.
Perawat keperawa
GELS/ 1
IGD tan Ners
BLS/BT
LS
621. Bersert
618. 619. Dokter 620. Dokter ifikat 622.
jaga IGD Umum ACLS/ 18
ATL
626. Bersert
625. S1 / D ifikat
623. 624. Perawat III PPGD/ 627.
IGD keperawa GELS/ 72
tan BLS/
BTLS
631. Bersert
ifikat
Custom
629. Pengelol er
a Service,
630. S1- Kes.
628. Pelayana BLS , 632.
Masyarak
n APAR, 1
at
Kesehata PPI,
n Manaje
men
Risiko
& Mutu
633. 634. Pengelol 635. S1- Kes. 636. Custom 637.
a Data Masyarak er 1
at Service,
BLS ,
APAR,
PPI
641. Custom
er
639. Pengad
638. Service, 642.
ministras 640. SMA
BLS , 5
i Umum
APAR,
PPI,
646. Custom
er
645. S1-Kes.
643. 644. Verifika Service, 647.
Masyarak
tor BLS , 2
at
APAR,
PPI,
651. Custom
649. Pemelih er
648. ara Service, 652.
650. SMA
sarana & BLS , 1
prasarana APAR,
PPI,
656. Custom
654. Pengad
655. SMA, er
ministras
653. S1 Service, 657.
i
EKONO BLS , 5
Keuanga
MI APAR,
n
PPI,
661. Custom
er
658. 660. SMA/ Service, 662.
659. Pekarya
SMK BLS , 5
APAR,
PPI,
664. Pengem
663. udi 666. BLS, 667.
665. SMA
Ambulan EAST 5
Rescue
668.
669.
670.
671. BAB III
ALUR PROSES PELAYANAN
1.1 Master Chart
672.
673. Pasien Datang

674.
Triage Pendaftaran
675. (Pemilahan status kegawatan Keluarga (Front Office
sesuai ESI Level) Pengantar IGD)
676.
677. Zona Zona Zona
MerahRawa Kuning Hijau
678. Level 1t- Inap Level 3 - Level 5
2 / 4
679. Oper
Pemeriksaan/Tindakan/
asi
Assesmen Tindakan
680.
681.
682.
Perlu
Penu Tida
683. njang k

684.
685. Ya

686.
Penunjang
687. (Lab, Radiologi,
Apotek)
688.
689.
Raw Kasir Pasien
690. at Meninggal
Instalasi Forensik
691.
Pasien Pulang
692.
693.
Pendaftaran
694. Pasien Rawat
Rawat Inap Inap
695.
696. Oper R. Inap
asi Penuh
697.
OK, RR Mawar Pink
698. (HCU, ROE, Combus)

699.
HCU/IPIT
Tersedia
700. Pasien Rawat KRS
Inap IPIT/HCU/Rawat
701. Inap
Kasir
Pasien
702. Meninggal -
> Intsalasi
703. Forensik
704. Pasien
Pulang/
APS/
Dirujuk
705. TATA HUBUNGAN KERJA
706. Bagan 2. Tata Hubungan Kerja
707.
708.
PENUNJANG
PELAYANAN709. IPE IPS IPL
(FARMASI, LABORATORIUM,
(IRJ, IRNA, IPIT, VK PERISTI,
710. IBS) GIZI, RADIOLOGI, FORENSIK &
711. MEDIKOLEGAL) SECURITY PORTIR INFORMASI
KEUANGAN712. MANAJEMEN
713.
DIKLIT &
714.
CSSD AMBULANCE REKAM MEDIS PKMRS
715.
716.
717. PRIMER SEKUNDER
718.
719.
INTERNAL
720.
721.
IGD
722.
EKSTERNAL
723.
724.

ASURANSI BPJS KSO UMUM RUMAH SAKIT/PUSKESMAS/BP/BIDAN LAIN


725. Hubungan Tata Kerja di Instalsi Gawat Darurat bersifat garis komunikasi, koordinasi,
dan informasi dalam pelaksanaan kegiatan. Dilakukan melalui pertemuan dan atau
surat dinas.
1) Hubungan Internal
a. Hubungan Primer
726. Instalasi Gawat Darurat dalam melayani pasien membutuhkan koordinasi, konsultasi
dengan IRJ, IRNAP, IPIT, VK PERISTI, MNE, FARMASI, LABORATORIUM,
RADIOLOGI, HD, KEUANGAN, MR, KAMAR JENAZAH, GIZI, AMBULANCE,
CSSD, dan Manajemen dalam Mengambil Keputusan.
b. Hubungan Sekunder
727. Pada pelayanan Instalasi gawat darurat dalam melayani pasen membutuhkan
penunjangan dari IPE, IPS, IPL, SECURITY, PORTIR, INFORMASI, DIKLIT, dan
PKMRS.
2) Hubungan Eksternal
728. Instalasi gawat darurat merupakan penyediaan layanan kepada pihak ketiga yaitu
paien asuransi, pasien KSO, pasien umum dan Rumah sakit/Puskesmas/BP/Bidan Lainnya
sebagai rujukan pasien.
729.

Anda mungkin juga menyukai