Anda di halaman 1dari 45

1

LAPORAN MAGANG

PELAKSANAAN MAGANG INSTITUSI


DI RSUD.dr. ABDUL AZIZ KOTA SINGKAWANG

Oleh :
Muhammad Kahfiyansyah
182510031

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2021
DAFTAR ISI

Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan Kegiatan 2
1.3. Manfaat Kegiatan 2
BAB II ANALISIS SIITUASI UMUM
2.1. Wilayah Kerja RSUD dr.. Abdul Aziz Singkawang 4
2.2. Keadaan Demografi 5
2.3. Kebijakan Kesehatan 9
BAB III ANALISIS SIITUASI KHUSUS
3.1. Gambaran Kegiatan PKRS RSUD dr..Abdul Aziz 13
3.2. Keterkaitan Dengan Ilmu Kesmas(Peran Kesmas) 14
3.3. Sarana dan Prasarana 14
BAB IV IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
4.1. Identifikasi Masalah 21
4.2. Prioritas Masalah 21
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ALTERNATIF PENYELESAIAN
MASALAH
5.1. Alternatif Penyelesaian Masalah 25
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan 26
6.2. Saran 26
LAMPIRAN 27

1
2

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel. 2.1 Jumlah, Persentase, Rasio Jenis Kelamin, dan Laju 7
Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan Hasil
Sensus Penduduk Tahun 2020
Tabel. 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur 7
di kota singkawang tahun 2018-2020
Tabel. 2.3 Persentase Penduduk Menurut Status Pendidikan 8
(umur 7-24 tahun) tahun 2018-2020 60
Tabel. 2.4 Akumulasi 10 besar penyakit yang di tangani di
RSUD dr..Abdul Aziz Singkawang tahun 2020 10
Tabel. 3.1 Kegiatan Yang Diikuti Selama Magang 14
Tabel. 4.1 Hasil Prioritas 16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktikum Kesehatan Masyarakat (PKM) adalah kegiatan
intrakurikuler terstruktur berupa kegiatan praktek kerja mahasiswa pada
institusi tertentu baik pemerintah maupun swasta. Pada dasarnya kegiatan ini
merupakan kegiatan belajar di lapangan yang dirancang untuk memberikan
pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam menggunakan metodologi yang
relevan.
Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta memberikan
pengalaman kerja kepada masasiswa. Univeritas Muhammadiyah Pontianak
memiliki program PKM Institusi. PKM Institusi merupakan suatu kegiatan
terstruktur yang berupa kegiatan belajar di lapangan institusi yang
diharapkan dapat memberikan pengalaman dan meningkatkan kemampuan
mahasiswa dalam menerapkan teori yang didapatkan di dalam kelas ke
lapangan secara langsung.
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, mahasiswa dituntut untuk
tidak hanya mampu dalam teori akan tetapi dapat mempraktikan teori yang
diperoleh di lapangan atau dilingkungan kerja. Dengan adanya Praktikum
Kesehatan Masyarakat (PKM) yang merupakan wadah yang tepat bagi
mahasiswa agar dapat mengaplikasikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
(KAP) yang diperoleh selama mengikuti Proses Belajar Mengajar (PBM) di
harapkan dapat meningkatkan kemampuan atau skill mahasiswa di bidang
manajemen kesehatan masyarakat.
sehingga secara tidak langsung dapat berpengaruh pada peningkatkan
mutu sarjana kesehatan masyarakat. Alasan memilih melaksanakan PKM
Magang Institusi di RSUD. Dr.. Abdul Aziz kota singkawang karena sesuai
dengan kompetensi keilmuan kesehatan masyarakat yang dimana dalam
program-program kerja yang dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas Kecamatan

1
2

Pontianka Barat Sesi Upaya Kesehatan Masyarakat Bidang Epidemiologi


Masyarakat adalah upaya Promotif dan Preventif.

1.2 Tujuan Kegiatan


1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan PKM Intitusi untuk
meningkatkan pengetahuan dan memberikan pengalaman kerja kepada
mahasiswa serta memberikan tempat bagi mahasiswa untuk
mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan oleh mahasiswa saat
di kelas.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Mahasiswa diharapkan dapat Mengetahui Gambaran Program
Kerja yang ada di Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat.
1.2.2.2 Mengikuti program kerja yang ada di Bidang Upaya Kesehatan
Masyarakat.
1.2.2.3 Mengidentifikasi permasalahan yang ada di Bidang Upaya
Kesehatan Masyarakat.
1.2.2.4 Melakukan Analisis Pemecahan Masalah yang ada di Bidang
Upaya Kesehatan Masyarakat.

1.3 Manfaat Kegiatan


1.3.1 Bagi Mahasiswa
1.3.1.1 Memperoleh pengalaman kerja di Bidang Upaya Kesehatan
sesuai dengan kompetensi Kesehatan Masyarakat.
1.3.1.2 Memperoleh kesempatan untuk menerapkan pengetahuan yang
di dapatkan di dalam kelas di lokasi instiusi.
1.3.1.3 Mendapatkan pengalaman dan keterampilan dibidang
Epidemiologi masyarakat di tempat kerja
1.3.2 Bagi Institusi Tempat PKM institusi
1.3.2.1 Lembaga institusi dapat memanfaatkan mahasiswa sebagai
tenaga kerja dalam membatu menyelesaikan pekerjaan yang ada.
3

1.3.2.2 Lembaga mendapatakan masukan baru dari pengembangan


keilmuan di perguruan tinggi
1.3.2.3 Lembaga mendapatkan rekomendasi terkait calon karyawan
yang telah dikenal mutu dan kredibilitas
1.3.2.4 Membentuk kerjasama antara pihak lembaga dan pihak
Univeritas Muhammadiyah Pontianak yang dapat saling
menguntungkan.
BAB II
ANALISIS SITUASI UMUM

2.1 Wilayah Kerja RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang

Gambar. 1.1 RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Abdul Aziz adalah salah satu
satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dilingkungan Pemerintah Kota
Singkawang yang merupakan unsur penunjang penyelenggaraan pemerintah
daerah dibidang Pelayanan Kesehatan. Sebagai salah satu satuan kerja
pemerintahan daerah dilingkungan Pemerintah Kota Singkawang yang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(PPK-BLUD), dibentuk untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat berdasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas dengan tujuan
meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat, fleksibilitas dalam pengelolaan
keuangan yang sejalan dengan praktek bisnis yang sehat.
Dalam melaksanakan kegiatan Pemerintahan Kota Singkawang
dibantu oleh beberapa SKPD, salah satunya dari SKPD tersebut adalah RSUD

4
5

dr. Abdul Aziz yang memberikan Pelayanan Publik khusus bidang Kesehatan
bagi masyarakat Singkawang maupun masyarakat di wilayah sekitarnya.
sebelumnya RSUD dr. Abdul Aziz ini terletak di JL. Diponegoro
Singkawang yang ditetapkan namanya menjadi RSUD dr. Abdul Aziz melalui
PERDA No.2 Kabupaten Sambas tahun 1987 dengan Rumah Sakit Pemerintah
kelas C milik Pemerintah Kabupaten Sambas.
Dengan terjadinya pemekaran wilayah dimana Kabupaten Sambas
dipecah menjadi 3 wilayah yaitu : Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang
dan Pemerintah Kota Singkawang pada saat itu RSUD dr. Abdul Aziz masih
milik Pemerintah Kabupaten Sambas dan diserahkan kepada Pemerintah Kota
Singkawang pada tahun 2004.
dari Penyerahan tersebut menandakan bahwa dengan demikian semua
kegiatan operasional dr. Abdul Aziz dibiayai oleh APBD Kota Singkawang.
RSUD dr. Abdul Aziz adalah Rumah Sakit Pemerintah Kota
Singkawang yang terletak di Jalan Dr. Soetomo No.28 Singkawang kecamatan
singkawang barat
RSUD dr. Abdul Aziz berlokasi di wilayah kelurahan pasiran
kecamatan singkawang barat dengan luas wilayah kecamatan 15.04 Km²,
adapun Identitas Pemrakarsa milik RSUD dr.Abdul Aziz yakni :
1. Nama : RSUD dr. Abdul Aziz
2. Kelas : Tipe B Non Pendidikan
3. Status Kepemilikan : Pemerintah Kota Singkawang
4. Luas Tanah : 42.859 m²
5. Luas Bangunan : 9.373 m²
6. Jumlah Tempat Tidur : 281 TT
7. BOR : 58,13%
8. Jumlah Pegawai : 343 Orang
9. Status Akreditasi : Utama

10. Izin Operasional : Nomor : 445/760A/Yankes/A/2015


Tanggal, 27 Agustus 2015
6

Wilayah Kota Singkawang secara keseluruhan berbatas dengan :


1. Bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Sambas
2. Bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang
3. Bagian barat berbatasan dengan laut natuna
4. Bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang

2.2 Keadaan Demografi


RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang merupakan rumah sakit milik
pemerintahan kota singkawang yang dikelola untuk melayani masyarakat
terutama masyarakat yang tinggal di kota singkawang. dengan kata lain rumah
sakit ini menangani hampir seluruh pasien yang tinggal di daerah kota
singkawang
Adapun data berdasarkan Sensus Penduduk 2020, penduduk Kota
Singkawang berjumlah 235.064 jiwa dengan kepadatan penduduk sekitar 466 jiwa
per kilometer persegi.
7

Tabel. 2.1 Jumlah, Persentase, Rasio Jenis Kelamin, dan Laju


Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan Hasil Sensus Penduduk
Tahun 2020

Jumlah, Persentase, Rasio Jenis Kelamin, dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut
Kecamatan Hasil Sensus Penduduk

Jumlah Jumlah Jumlah Rasio Jenis Laju


Penduduk Penduduk Penduduk Persentase Kelamin Pertumbuhan
Kecamatan Laki-Laki Perempuan Total Penduduk Penduduk Penduduk (LPP)

Singkawang
Selatan 28 696 26 214 54 910 0 109 3

Singkawang Timur 12 303 11 063 23 366 0 112 2

Singkawang Utara 15 703 15 291 30 994 0 103 3

Singkawang Barat 28 081 27 396 55 477 0 103 2

Singkawang
Tengah 35 497 34 820 70 317 0 102 2

KOTA
SINGKAWANG 120 280 114 784 235 064 1 105 2

Tabel. 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di kota


singkawang tahun 2018-2020

Proyesi Penduduk Menurut Kelompok Umur

Kelompok Umur 2018 2019 2020

0-4 21 935,00 21 898,00 21 821,00

5-9 20 755,00 21 028,00 21 165,00

10-14 20 524,00 20 774,00 21 063,00

15-19 21 175,00 21 318,00 21 482,00

20-24 17 904,00 18 012,00 18 083,00


8

25-29 16 832,00 16 901,00 16 918,00

30-34 15 713,00 15 845,00 15 999,00

35-39 15 149,00 15 359,00 15 498,00

40-44 14 093,00 14 443,00 14 776,00

45-49 12 930,00 13 332,00 13 706,00

50-54 11 692,00 12 101,00 12 501,00

55-59 9 750,00 10 147,00 10 546,00

60-64 7 274,00 7 680,00 8 056,00

65-69 5 397,00 5 709,00 6 052,00

70-74 3 871,00 4 083,00 4 311,00

75+ 4 067,00 4 280,00 4 498,00

TOTAL 219 061,00 222 910,00 226 475,00

Berdasarkan data dari Badan pusat statistik kota singkawang Secara


keseluruhan jumlah penduduk selama 2018 sampai 2020 mengalami peningkatan,
namun pada kelompok umur balita terdapat penurunan jumlah penduduk dari
2018 sampai 2020 Berdasarkan. Hasil Sensus Penduduk 2020, penduduk Kota
Singkawang berjumlah 226.475 jiwa dengan kepadatan penduduk sekitar 466 jiwa
per kilometer persegi.
Tabel. 2.3 Persentase Penduduk Menurut Status Pendidikan
(umur 7-24 tahun) tahun 2018-2020

Status Pendidikan 2018 2019 2020

Tidak/Belum Pernah Bersekolah 0,68 % 0,50 % 0,59 %

SD/MI/Paket A 37,64 % 35,56 % 36,91 %

SLTP/MTs/Paket B 13,76 % 13,94 % 13,85 %

SMU/SMK/MA/Paket C 15,42 % 14,64 % 13,94 %

Diploma I s.d Universitas data tidak ada 3,57 % 4,16 %


9

Jumlah yang Masih Sekolah data tidak ada 68,21 % 69,45 %

Tidak Bersekolah Lagi 32,50 % 31,80 % 30,55 %

Adanya peningkatan minat pendidikan masyarakat kota singkawang pada


usia produktif yakni umur 7 sampai 24 tahun terutama pada jenjang diploma atau
sarjana dan penurunan persentase pada masyarakat kota singkawang yang tidak
melanjutkan pendidikan.
10

Tabel. 2.4 Akumulasi 10 besar penyakit yang di tangani di RSUD dr.Abdul Aziz
Singkawang tahun 2020
11

2.3 Kebijakan Kesehatan


1. Penentuan Kebijakan
Kebijakan pembangunan kesehatan di RSUD dr. Abdul Aziz
berpengaruh dalam pengembangan baik Sarana, prasarana dan SDM RSUD.
Dr. Abdul Aziz dari tahun ke tahun. dan sekarang pelayanan kesehatan baik
dari penanganan preventif, kuratif, maupun rehabilitatif mengalami
peningkatan. hal ini terlihat dari jumlah kunjungan dan animo masyarakat
yang memilih RSUD. dr. Abdul Aziz sebagai tempat rujukan, berobat dan
memeriksakan kesehatan mereka terutama dari daerah kota singkawang itu
sendiri.
Atas dasar perkembangan yang semakin hari semakin meningkat serta
fasilitas yang semakin bertambah maka pada tahun 2005 dengan
diterbitkannya Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
718/Menkes/SK/V/2005 tanggal 11 Mei 2005 tentang Peningkatan Kelas
RSUD dr. Abdul Aziz milik Pemerintah Kota Singkawang Provinsi
Kalimantan Barat dari kelas C menjadi Kelas B Non Pendidikan, hingga
sekarang RSUD dr. Abdul Aziz selalu berusaha mengembangkan kegiatan
pelayanan preventif, kuratif, maupun rehabilitatif baik dari segi sarana,
prasarana hingga SDM agar apa yang diharapakan dapat tercapai.
2. Visi dan Misi rumah sakit
Visi dari RSUD dr. Abdul Aziz yaitu menjadi Pusat Pelayanan
Rujukan Regional dengan Mengutamakan Mutu dan Keselamatan Pasien
Tahun 2022.
Adapun Misi dari RSUD dr. Abdul Aziz kota singkawang sebagai
tersebut adalah :
● Meningkatkan SDM sebagai Tenaga Profesional.
● Menyelenggarakan Pengelolaan Keuangan yang Efisien, Transparan dan
Akuntabilitas.
● Meningkatkan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Sesuai Standar.
● Meningkatkan Etika dan Mutu Asuhan Keperawatan.
BAB III
ANALISIS SITUASI KHUSUS
3.1 Gambaran Kegiatan PKRS RSUD dr.Abdul Aziz
Ruangan (Promosi Kesehatan Rumah Sakit) PKRS terletak dilantai
dua rumah sakit. Sumberdaya manusia pada ruang PKRS berjumlah 5 orang
petugas kesmas. Di RSUD dr. Abdul Aziz petugas kesmas masih melakukan
kegiatan kesmas secara general dan tidak secara spesifik khusus hanya
melakukan kegiatan promosi kesehatan saja.
Kegiatan tim PKRS biasanya menerbitkan poster,brosur, dan media
pendukung lainnya dalam kegiatan promosi kesehatan, melaksanakan kegiatan
administrasi kegiatan kesehatan masyarakat baik secara medis dan non medis
di lingkungan rumah sakit, dan hal lainnya.

3.2 Keterkaitan Dengan Ilmu Kesmas (Peran Kesehatan Masyarakat)


promosi kesehatan merupakan kegiatan yang perlu dilakukan tidak
terkecuali di rumah sakit walaupun sebagian besar pelayanan rumah sakit
berfokus kepada kegiatan kuratif, kegiatan tim PKRS sendiri di ranah internal
umumnya bersifat individual, dapat berupa pelayanan promotif, preventif, dan
rehabilitatif. untuk kegiatan di luar saat ini sedang ditiadakan mengingat
sedang masa pandemi covid-19.
Program promosi kesehatan adalah salah satu upaya kesehatan yang
wajib dilaksanakan walaupun di ranah internal rumah sakit baik itu kepada
masyarakat rumah sakit ataupun pengunjung yang ingin berkunjung atau
berobat di rumah sakit demi mengurangi angka kasus penyakit, meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan intelektualitas
dan produktivitas sumber daya manusia terutama di wilayah kerja rumah sakit
tersebut yakni kota singkawang.

13
14

3.3 Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana yang di memiliki di ruang Sanitasi antaralain :
- Komputer PC : 1 buah
- Printer : 1 buah
- Meja kerja : 6 buah
- Kursi kerja : 6 buah
- Lemari : 2 buah
- AC : 1 buah

3.4 Peran Mahasiswa Sebagai Tenaga Kesehatan Masyarakat di Unit Kerja


Peran Mahasiswa magang di dr. Abdul Aziz singkawang yaitu sebagai
tenaga kesehatan masyarakat yang dapat mengaplikasikan ilmu nya dengan
baik dan hasilnya dapat dirasakan orang banyak.

3.5 Kegiatan Yang Diikuti Selama Magang


Secara umum kegiatan tambahan yang dilakukan mahasiswa selama
magang atau PKM adalah melakukan pengkodingan dan memverif klaim JKN
yang akan dibayarkan oleh penjamin kesehatan seperti BPJS, jasa rahrja dan
sejenisnya yang dilakukan setiap hari jam kerja.

Adapun kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan kesmas


dilakukan mahasiswa selama magang atau PKM institusi sebagai berikut:

Tabel. 3.1 Kegiatan Yang Diikuti Selama Magang

Luaran
No Nama Kegiatan Tanggal Tujuan Kegiatan
Kegiatan
1 Membuat laporan SIG (01-07 ● Memahami Laporan SIG
kasus hypertensi di kota Februari proses pembuatan
singkawang berdasarkan 2021) SIG dengan
kunjunga ra-jal di RSUD program ArcMap
dr Abdul Aziz bulan 10.5
januari 2021 ● dapat
15

memahami secara
visual distribusi
kasus hypertensi
2 Membuat buku tulis dengar (08-14 Berfikir kreatif Terlaksananya
cover pesan kesehatan Februari dalam pembuatan
terkait vaksin 2021) menyampaikan cover buku dan
pesan-pesan kesmas review singkat
desain buku tulis

3 Membuat grafik kasus (15-21 Mengetahui Terlaksananya


kejadian covid-19 yang Februari bahwa adanya pembuatan
peningkatan
ditangani oleh RSUD 2021) laporan Grafik
kasus tiap bulan
dr.Abdul Aziz singkawang yang ditangani kasus covid-19
RSUD Abdul tahun 2020
Aziz

4 Membuat masker yang (22 Februari- Adanya kegiatan


Terlaksananya
nantinya akan di edarkan 31 Maret yang dapat
pembuatan
ke pengunjung RSUD 2021) dilakukan untuk Masker
Abdul Aziz yang tidak mencegah penularan
memiliki masker covid-19 di
lingkungan RSUD
dr.Abdul Aziz
singkawang
BAB IV
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

4.1 Identifikasi Masalah


Berdasarkan proses magang yang telah dilaksanakan selama 45 hari di
RSUD dr. Abdul Aziz singkawang, adanya masalah yang didapat diidentifikasi
sebagai berikut :
a. sumber daya yang minim membuat kegiatan PKRS tidak maksimal
b. angka kasus covid-19 yang ditangani di RSUD dr Abdul Aziz mengalami
kenaikan terutama pada akhir tahun 2020
c. kunjungan keluhan penyakit hypertensi mengalami peningkatan pada tahun
2020

4.2 Prioritas Masalah


Tabel. 4.1 Hasil Prioritas
F
E e
m a
P
e Exp s
o
r Greets andi i
l
No Masalah g memb ng b Jumlah Prioritas Masalah
i
e er Scop i
c
n e l
y
c i
y t
y
1. sumber 1 1 2 2 2 9 III Emergency : tidak
daya yang ada resiko yang
minim berarti
membuat Greets member :
kegiatan hanya beberapa

16
17

PKRS unit saja yang


tidak terdampak
maksimal Esp scope :
promosi kesehatan
tetap dapat berjalan
Feasibility : bisa
dilakukan, karena
didukung oleh
anggaran dari
pemerintah
Policy : adanya
kebijakan dari
pemerintah
2. angka 5 4 4 3 3 19 I Emergency :
kasus adanya kasus
covid-19 kematian di
yang singkawang karena
ditangani kasus covid-19
di RSUD Greets member :
dr Abdul tiap bagian lapisan
Aziz masyarakat turut
mengalami merasakan dampak
kenaikan kerugiannya
terutama terutama masyrakat
pada akhir kota singkawang
tahun 2020 Esp scope:
berdampak pada
kerugian ekonomi,
penurunan
produktifitas
masyarakat, dapat
18

menimbulkan
keresahan di
masyarakat
Feasibility : bisa
dilakukan, karena
didukung oleh
anggaran dari
pemerintah
Policy : adanya
kebijakan dari
pemerintah untuk
pelaksanaan
kegiatan namun
perlu pengawasan
kegiatan agak
berjalan dengan
baik.
3. kunjungan 2 3 2 2 2 11 II Emergency : tidak
keluhan ada angka kematian
penyakit tetapi jika tidak
hypertensi ditangani dapat
mengalami menimbulkan
peningkata penyakit kronis
n pada yang lebih berat
tahun 2020 Greets member :
tim penjamin JKN
atau asuransi
kesehatan akan
cukup terbebani
karena banyak yg
menderita penyakit
19

ini
Esp scope : tidak
adanya dampak
secara langsung
Feasibility :bisa
dilakukan, karena
didukung oleh
anggaran dari
pemerintah
Policy : adanya
kebijakan dari
pemerintah untuk
pelaksanaan
kegiatan namun
perlu pengawasan
kegiatan agak
berjalan dengan
baik.

Dari hasil prioritas masalah dengan metode MCUA berdasarkan


prioritas pertama adalah angka kasus covid-19 yang ditangani di RSUD dr
Abdul Aziz mengalami kenaikan terutama pada akhir tahun 2020, selain itu
kasus ini juga menjadi sebuah masalah serius dari tiap daerah di indonesia
Sehingga di perlukan tindakan lanjut pada kasus ini.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN ALTERNATIF PENYELESAIAN
MASALAH

5.1 Alternatif Penyelesaian Masalah


Hasil yang didapatkan setelah di lakukan penentuan prioritas masalah
menggunakan metode MCUA (Multi Criteria Utility Assesment) adalah
“angka kasus covid-19 yang ditangani di RSUD dr. Abdul Aziz mengalami
kenaikan terutama pada akhir tahun 2020”.
diketahui kasus temuan covid-19 di awal pandemi cukup membuat
khawatir seluruh warga singkawang sehingga masyarakat banyak menerapkan
protokol kesehatan dengan baik dan hasilnya terlihat di bulan juli Angka kasus
covid-19 sempat tidak ditemukan sama sekali, adapun grafik kasus covid-19
sebagai berikut :
Gambar. 5.1 Grafik Kasus Covid-19 di wilayah RSUD dr. Abdul Aziz
singkawang tahun 2020 berdasarkan jenis kelamin

20
21

Namun di bulan selanjutnya terdapat peningkatan kembali dikarenakan


melihat angka kasus turun drastis masyarakat menjadi merasa aman dan
terbebas dari paparan virus covid-19 sehingga kegiatan protokol kesehatan,
PHBS, dan upaya pencegahan virus tidak terlalu di laksanakan lagi seperti
pada awal masa pandemi.
Untuk saat ini RSUD dr. Abdul Aziz kota singkawang masih
melakukan kegiatan pencegahan kejadian kasus meningkat dengan
menerapkan kembali PHBS, edukasi mengenai covid-19 baik berupa lisan
maupun tulisan dan protokol kesehatan pendukung lainnya baik itu kepada
masyarakat pengunjung rumah sakit maupun para tenaga kerja yang bekerja di
RSUD. dr. Abdul Aziz.
untuk program pemerintah singkawang sendiri di bulan februari
sampai maret 2021 pemerintahan kota singkawang sedang mengadakan
vaksinasi covid-19 kepada Nakes dan non nakes yang bekerja di instansi,
faskes, dan unit kesehatan lainnya dengan harapan untuk mengurangi
penularan penyakit covid-19. Hasil dari alternatife penyelesaian masalah
“angka kasus covid-19 yang ditangani di RSUD dr. Abdul Aziz mengalami
kenaikan terutama pada akhir tahun 2020”. Berdasarkan simpulan yang telah
diambil, maka intervensi atau saran dan tindakan yang dapat saya berikan
yaitu :
1. RSUD. dr. Abdul Aziz menganggarkan dana BLUD bagi rumah sakit
untuk upaya promosi kesehatan baik itu ditujukan untuk tenaga kerja
rumha sakit atau masyarakat yang berada di lingkungan rumah sakit. agar
kegiatan promosi kesehatan dapat berjalan seimbang dengan kegiatan
pengobatan medis yang umumnya lebih dominan besar di rumah sakit.
2. membentuk unit atau tim epidemiologi rumah sakit guna melaksanakan
kegiatan surveilan, skrening dan kegiatan lainnya karena saat ini kegiatan
terkait epidemiologi sangat diperlukan
3. Mahasiswa magang melakukan pembagian masker non medis kepada
seluruh pengunjung rumah sakit yang tidak memiliki masker agar protokol
22

kesehatan tetap berjalan. Harapan kedepannya muncul kesadaran


masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dengan maksimal tidak
hanya di lingkungan rumah sakit saja namun diluar lingkungan rumah
sakit juga.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
1. Dari laporan SIG yang dibuat berdasarkan data pelayanan di RSUD. dr.
Abdul Aziz diketahui kasus hypertensi di kota singkawang cukup banyak
di beberapa kelurahan terutama kelurahan roban, condong dan pasiran
2. Buku tulis dengan cover terkait informasi kesehatan mengenai vaksin telah
di buat namun di cetak secara terbatas karena terkait SDA yang minim
3. Dari grafik kasus covid-19 terlihat kasus kejadian sempat mereda dan pada
puncaknya minim kasus di bulan juli, kemudian naik kembali secara
bertahap di bulan berikutnya sampai di bulan desember tahun 2020
4. Masker yang telah di buat telah diserahkan ke pihak rumah sakit, pihak
RSUD. dr. Abdul Aziz memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih atas
adanya masker tersebut, karena untuk saat ini sudah mulai tidak ada lagi
pemberian masker gratis dari relawan-relawan masyarakat.

6.2 Saran

1. Perlunya pembuatan laporan SIG secara berkala dan tidak hanya 1 kasus
penyakit saja, agar gambaran situasi lapangan mengenai kasus yang sedang
terjadi di kota singkawang terlihat jelas dan dapat menjadi bahan
pertimbangan pengambilan keputusan dan kebijakan kesehatan.
2. Buku tulis ini dapat dikembangkan lagi sebagai media sarana promosi
kesehatan dan lebih bermanfaat jika dibandingkan menyisipkan pesan
kesmas dengan sebuah poster atau selebaran brosur.
3. Rumah sakit perlu adanya SDM dan unit khusus yang menangani bagian
epidemiologi karena akan sangat dibutuhkan terutama di masa pandemi
seperti sekarang selain itu kegiatan epidemiologi lainnya dapat dilakukan
seperti surveilans, penyelidikan wabah, skrinning, pembuatan laporan sig
yang dibuat secara berkala.

23
24

4. RSUD. dr. Abdul Aziz perlu memberlakukan kebijakan untuk membatasi


pengunjung rumah sakit karena terkait resiko penularan penyakit terutama
covid-19 ini.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan Magang

1. Kegiatan Pembuatan buku tulis dengan cover edukasi vaksin (cover depan)

2. Kegiatan Pembuatan buku tulis dengan cover edukasi vaksin (cover belakang)

25
26
27

3. Kegiatan Pembuatan dan pembagian masker


28
29

4. Lampiran Gambaran geografis kasus hypertensi di kota singkawang


30

5. Lampiran grafik kasus covid-19 di kota singkawang tahun 2020


31

6. Lampiran surat balasan dari instansi tempat mahasiswa magang

Anda mungkin juga menyukai