PENDAHULUAN
1
1.2.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengenal secara langsung kondisi kerja yang
akan dihadapi, tanpa meninggalkan profesionalisme sebagai
tenaga teknik elektromedik.
2. Setelah menjalani praktek kerja lapang di RSUD Lasinrang
Pinrang, diharapkan mahasiswa mampu melakukan perecanaan,
pengerjaan, analisa, evaluasi pemeliharaan dan perbaikan
peralatan kesehatan yang ada.
3. Diharapkan mahasiswa memperoleh kesempatan untuk melatih
diri dalam penerapan dan mengintegrasi pelajaran yang telah
diperoleh selama mengikuti perkuliahan.
4. Memahami lebih dalam permasalahan yang ada di rumah sakit
yaitu masalah perencanaan pemasangan, pemeliharaan serta
perbaikan elektromedik dan saran kesehatan lainnya.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
3
- Juara I Lomba Rumah Sakit Sayang Ibu Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2005
Kepemimpinan Direktur RSUD Lasinrang sejak Tahun 1960 dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Periode Tahun 1961 – 1965 : P.S. Taruk Allo
2. Periode Tahun 1965 – 1971 : dr. Sutantyo
3. Periode Tahun 1971 – 1975 : dr. Habar Garu
4. Periode Tahun 1975 – 1979 : dr. Nasaruddin Ritonga
5. Periode Tahun 1979 – 1984 : dr. Mursad Abdi
6. Periode Tahun 1984 – 1989 : dr. F.C.S. Sopacua
7. Periode Tahun 1989 – 1993 : dr. Dwi Djoko Purnomo, MPH
8. Periode Tahun 1993 – 1999 : dr. Abdul Rauf Baja
9. Periode Tahun 1999 – 2000 : dr. Dalle Makkaraka
10. Periode Tahun 2000 – 2008 : dr. H. Makbul Tapa, MARS
11. Periode Tahun 2008 – 2016 : drg. Hj. St Hasnah Syam,
MARS
12. Periode Tahun 2016 – Sekarang : dr. H. Makbul Tapa, M.Ke
4
Mempunyai kemampuan pelayanan medis spesialistik dasar dan
pelayanan spesialistik luas.
5
b. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dalam rangka
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam pemberian
pelayanan kesehatan.
c. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan
d. Pelaksanaan administrasi rumah sakit.
Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang terdiri dari :
a. Direktur
b. Bagian Sekretariat
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2. Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga
3. Sub Bagian Keuangan
c. Bidang Perencanaan dan SDM
1. Sub Bidang Program dan Informasi
2. Sub Bidang Pengembangan SDM Remunerasi
d. Bidang Pelayanan
1. Sub Bidang Pelayanan Medis
2. Sub Bidang Penunjang Medis dan Non Medis
e. Bidang Keperawatan
1. Sub Bidang Bimbingan Asuhan Keperawatan
2. Sub Bidang Logistik dan SDM Keperawatan
f. Kelompok Jabatan Fungsional yang terdiri dari :
1. Instalasi
2. Komite
3. Staf Medis Fungsional
4. Satuan Pengawas Intern
Direktur rumah sakit umum daerah mempunyai tugas memimpin
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi rumah sakit umum daerah.
Sekretariat mempunyai tugas mengelola ketatausahaan, perlengkapan
dan kerumah tanggaan, pemasaran, humas dan informasi, kepegawaian,
dan hukum penyusunan anggaran dan mobilisasi dana, verifikasi dan
6
akuntansi serta perbendaharaan. Untuk melaksanakan tugas sekretariat
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan ketatausahaan
b. Pelaksanaan kerumah tanggaan, perlengkapan, transfortasi,
keamanan dan ketertiban
c. Pengelolaan humas
d. Pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian
e. Pelaksanan administrasi dan menindaklanjuti tindakan hukum
f. Pelaksanaan penyusunan anggaran, mobilisasi dana, verifikasi dan
akuntansi serta perbendaharaan.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas mengelola
ketertiban surat menyurat, kearsipan, administrasi kepegawaian, analisa
kebutuhan pegawai, mutasi pegawai, hukum, membuat laporan
kepegawaian, melaksanakan peraturan perundang-undangan serta
menjabarkan perintah atasan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan serta perpustakan dan humas. Untuk melaksanakan tugas Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan surat menyurat yang meliputi
pengetikan, penggandaan, penerimaan dan pengarsipan.
b. Pelaksanaan pengurusan perjalanan dinas
c. Pelaksanaan pembuatan rencana kebutuhaan dan perlengkapan
kantor, perbekalan serta melakukan inventarisasi,pembelian,
pendistribusian dan pemeliharaan barang-barang kantor
d. Penggandaan dan pengiriman hasil program kerja dan laporan
kegiatan masing-masing bidang
e. Pembinaan kegiatan tata usaha dari masing-masing bidang
f. Penyusunan rencana tata usaha dari masing-masing bidang.
Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan kerumah tanggaan, pengelolaan barang dan
inventaris, tranportasi, keamanan. Untuk melaksanakan tugas Sub
Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga mempunyai fungsi :
7
a. Pelaksanaan rencana kebutuhan, pembelian, pendistribusian,
perlengkapan/peralatan alat tulis
b. Penginventarisasian, pemeliharaan/perbaikan barang inventaris dan
gudang kantor
c. Penyediaan bahan-bahan sarana perlengkapan dan kebutuhan kantor
d. Pelaksanaan bimbingan pengelolaan pemeliharaan barang inventaris
gudang dan kantor
e. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pengelolaan administrasi
keuangan sub bagian perlengkapan dan rumah tangga
f. Penyusunan rencana dan pelaksanaan kerjasama operasi dengan
pihak ke III
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan
pengkoordinasian penyelenggara penyusunan anggaran, mobilisasi dana,
verifikasi dan akuntansi serta pengelolaan perbendaharaan. Untuk
melaksanakan tugas Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pengelolaan administrasi
keuangan
b. Pelaksanaan evaluasi anggaran dan penggunaan anggaran keuangan
c. Pelaksanaan verifikasi penggunaan anggaran keuangan
d. Pemberian usaha untuk perbaikan anggaran dan pengelolaan
keuangan
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan administrasi
keuangan.
Bidang Perencanaan dan SDM mempunyai tugas perumusan program,
informasi RS, pengembangan SDM dan Remunerasi. Untuk
melaksanakan tugas bidang perencanaan dan SDM mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian
dan penilaian kegiatan perumusan program
b. Pelaksanaan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian
dan penilaian kegiatan informasi RS
8
c. Pelaksanaan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian
dan penilaian kegiatan pengembangan SDM
d. Pelaksanaan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian
dan penilaian kegiatan Remunerasi.
Sub Bidang Program dan Informasi mempunyai tugas perumusan
program dan kegiatan RS, mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
programm RS dan informasi medis, pemasaran RS serta melaksanakan
kegiatan pelaporan kinerja RS.
Untuk melaksanakan tugas sub bidang program dan informasi
mempunyai fungsi :
a. Perumusan program sub bidang
b. Pelaksanaan monitoring, pengevaluasian dan pengawasan
pelaksanaan program dan kegiatan RS
c. Penyediaan data dan informasi serta pengelolaan manajemen RS
d. Pelaksanaan kegiatan pendistribusian dan pemasaran RS
e. Pengukuran dan pelaporan kinerja hasil kegiatan.
Sub Bidang Pengembangan SDM dan Remunerasi mempunyai tugas
menyusun rencana program pengembangan, pengevaluasian SDM
rumah sakit melaksanakan sistem remunerasi, melaksanakan
pengukuran kinerja SDM rumah sakit. Untuk melaksanakan tugas sub
bidang program dan informasi mempunyai tugas :
a. Perumusan rencana kegiatan sub bidang
b. Pelaksanaan monitoring, pengevaluasian dan pengawasan
pelaksanaan sub bidang pengembangan SDM dan remunerasi
c. Penyediaan data dan informasi serta pengelolaan manajemen sub
bidang pengembangan SDM dan Remunerasi
d. Pengelolaan kegiatan Sistem Remunerasi RS
e. Pengukuran dan pelaporan kinerja hasil kegiatan.
Bidang Pelayanan mempunyai tugas melaksanakan, mengatur,
mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan medis
9
dan pelayanan penunjang medis dan non medis. Untuk melaksanakan
tugas bidang pelayanan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan perencanaan, pengkoordinasian, pengawasan dan
pengendalian, kebutuhan dan mutu pelayanan medis
b. Pelaksanaan perencanaan, pengkoordinasian, pengawasan dan
pengendalian, kebutuhan dan mutu pelayanan penunjang medis
c. Pelaksanaan perencanaan, pengkoordinasian, pengawasan dan
pengendalian, kebutuhan dan mutu pelayanan penunjang non medis.
Sub Bidang Pelayanan Medis mempunyai tugas melaksanakan
mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan-kegiatan di bidang pelayanan
medis,mengendalikan dan menyediakan kebutuhan-kebutuhan
pelayanan medis serta fasilitas perawatan rawat jalan dan rawat inap.
Untuk melaksanakan tugas sub bidang pelayanan medis mempunyai
fungsi :
a. Pelaksanaan perencanaan, pengkoordinasian dan penyusunan
program kebutuhan pelayanan medis.
b. Pelaksanaan perencanaan, pengkoordinasian, pengawasan dan
pengendalian kinerja sub bidang pelayanan medis
c. Melaksanakan penyelenggaraan fasilitas rawat jalan dan rawat inap.
Sub Bidang Penunjang Medis dan Non Medis mempunyai tugas
melaksanakan perencanaan kebutuhan dan pengkoordinasian pelayanan
penunjang medis dan non medis serta melakukan pemantauan dan
pengawasan penggunaan fasilitas medisdan penunjang medis. Untuk
melaksanakan tugas sub bidang penunjang medis dan non medis
mempunyai fungsi :
a. Melaksanakan perencanaan dan kebutuhan pelayanan penunjang
medis dan non medis
b. Melaksanakan pengkoordinasian pelayanan penunjang medis dan
non medis
c. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan penggunaan peralatan
medis dan penunjang medis
10
Bidang Keperawatan mempunyai tugas melaksanakan, mengatur,
mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pelayanan
keperawatan, logistik keperawatan, dan SDM keperawatan. Untuk
melaksanakan tugas bidang keperawatan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan perencanaan, pergerakan dan pelaksanaan,
pengawasan, pengendalian dan penilaian kegiatan asuhan
keperawatan
b. Pelaksanaan perencanaan, pergerakan dan pelaksanaan,
pengawasan, pengendalian dan penilaian kegiatan logistik
keperawatan
c. Pelaksanaan perencamaam, pergerakan dan pelaksanaan,
pengawasan, pengendalian dan penilaian kegiatan SDM
keperawatan.
Sub Bidang Bimbingan Asuhan Keperawatan dan Logistik
mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan perencanaan,
pergerakan, pelaksanaan dan pengawasan serta pengendalian kegiatan
asuhan keperawatan. Untuk melaksanakan tugas sub bidang asuhan
keperawatan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan program kegiatan sub bidang bimbingan
asuhan keperawatan
b. Pelaksanaan kegiatan bimbingan asuhan keperawatan
c. Pengkoordinasian, pengevaluasian dan pengawasan kegiatan
bimbingan asuhan keperawatan
d. Pelaporan dan penilaian hasil kinerja sub bidang.
Sub Bidang Logistik dan SDM Keperawatan mempunyai tugas
melaksanakan perencanaan, pergerakan dan pelaksanaan serta
pengawasan pengendalian dan penilaian kegiatan logistik dan SDM
keperawatan. Untuk melaksanakan tugas sub bidang logistik dan SDM
keperawatan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan perumusan perencanaan program kegiatan logistik dan
SDM keperawatan
11
b. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan logistik dan SDM
keperawatan
c. Pengkoordinasian, pengevaluasian dan pengendalian kegiatan
logistik dan SDM keperawatan
d. Pelaporan dan penilaian hasil kinerja kegiatan logistik dan SDM
keperawatan.
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional
yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan
bidang keahliannya. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari : instalasi,
komite, staf medis fungsional, dan satuan pengawas intern.
12
2.4 Instalasi Sarana & Prasarana RS
13
Pengertian Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) adalah
suatu unit fungsional untuk melaksanakan kegiatan agar fasilitas pelaksanaan
pelayanan kesehatan di rumah sakit selalu layak pakai.
Dalam kedudukan ini, IPSRS berada langsung dibawah Bidang
Penunjang dan Bidang Pelayanan Medis serta bertanggungjawab kepada
Direktur Rumah Sakit.Standar pelayanan dan pedoman IPSRS adalah suatu
unit kerja yang melakukan kegiatan agar fasilitas prasarana dan peralatan
medik dan non medik rumah sakit selalu dalam keadaan baik guna menunjang
pelayanan rumah sakit.
Struktur organisasi IPSRS, terdiri dari :
a. Direktur
Sebagai kepala rumah sakit yang selalu mengontrol kerja masing-masing
unit instalasi terutamanya unit IPSRS.
b. Kepala IPSRS
Mempunyai tugas memimpin, menyusun rencana pelaksanaan
pemeliharaan saran dan prasarana rumah sakit, mengawasi dan
mengkoordinasikan sarana kebutuhan kegiatan pelaksanaan
pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit. Kepala IPSRS berada
dibawah dan bertanggung jawab atas tugas pemeliharaan saran dan
prasarana rumah sakit kepada kepaa badan pengelola..
c. Administrasi
Mempunyai tugas menyusun anggaran, menyusun program kegiatan
perbendaharaan atas biaya kebutuhan pemeliharaan sarana dan prasarana
rumah sakit sebagai berikut :
1. Pelaksanaan mobilisasi dana kebutuhan barang bagi sarana dan
prasarana rumah sakit
2. Sebagai penghubung antara penanggung jawab bidang pemeliharaan
dengan panitia pengadaan barang
3. Menyusun laporan dan rujukan administrasi.
14
Dan mobilitas dana kebutuhan atas pelaksanaan pemeliharaan langsung
kepada kepala IPSRS dan hasil laporan pengeluaran atas pelaksanaan
pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit sebagai bahan dasar
laporan pada rapat akhir tahun.
Prosesdur pemesanan barang keperluan pemeliharaan atau pemasangan
sarana RSUD Lasinrang Pinrang :
1. Permintaan pemasangan barang untuk keperluan pemeliharaan
sarana rumah sakit dari bagian atau sub bagian kepada penanggungg
jawab unit kerja IPSRS
2. Penanggung jawab unit kerja IPSRS kemudian melaporkan dan
mengajukan permintaan barang kepada administrasi IPSRS
3. Administrasi IPSRS melaporkan dan mengajukan permintaan
barang kepada bagian pelayanan penunjang medis (PPM)
4. Bagian PPM kemudian melaporkan kepada panitia pengadaan
barang
5. Panitia pengadaan barang kemudian membeli barang
6. Setelah barang tiba, barang untuk sementara disimpan digudang
7. Penanggung jawab unit kerja IPSRS mengambil barang dari gudang
8. Penanggung jawab unit kerja IPSRS kemudian memasang barang
tersebut
9. Setelah barang terpasang kemudian penanggung jawab unit kerja
IPSRS melaporkan kepada administrasi IPSRS
10. Administrasi IPSRS kemudian melaporkan kepada PPM sebagai
laporan pertanggungjawaban yang akan diajukan pada akhir tahun.
d. Seksi Alat Listrik
Tugas penanggung jawab listrik adalah :
1. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana
rumah sakit pada bidang kelistrikan
2. Mengawasi dan memantau pelaksanaan pemeliharaan sarana dan
prasarana rumah sakit dalam bidang kelistrikan
Fungsi unit kerja listrik adalah :
15
1. Memasang instalasi listrik untuk keperluan penerangan disetiap
tempat, ruangan, dan lorong rumah sakit
2. Memelihara instalasi listrik disetiap tempat dan lorong rumah sakit
3. Memasang dan memelihara instalasi pembangkit tenaga listrik
(generator listrik)
4. Memasang dan memelihara instalasi AC
5. Memasang dan memelihara instalasi alat-alat pencuci atau pemanas
6. Memasang dan memelihara instalasi sarana komunikasi.
e. Seksi Elektromedik
Berkedudukan melaksanakan pemasangan, pemeliharaan, perbaikan
peralatan di rumah sakit dan bertanggungjawab kepada kepala
IPSRS.Tugas pokoknya membantu kepala IPSRS dalam merencanakan
memasang, memelihara dan memperbaiki peralatan kesehatan di rumah
sakit. Uraian tugas :
1. Menelaah kondisi teknis peralatan kesehatan di rumah sakit
2. Menyiapkan dan menginventariskan peralatan kesehatan di rumah
sakit
3. Menyusun program pemeliharaan berkala terhadap peralatan
kesehatan di rumah sakit, serta mengadakan program pelatihan
4. Merencanakan dan melaksanakan program kerjasama dengan pihak
ketiga dalam menangani peralatan kesehatan.
16
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN
17
Keterangan :
1. Pasien : Objek yang akan diperiksa tekanan darahnya
2. Cuff : Manset yang menahan laju aliran darah
3. Bulb & Valve : Memberikan tekanan udara pada cuff dan air
raksa
4. Measure Unit : Tempat air raksa dan melihat salit pengukuran
tekanan darah
Penjelasan :
Pasien merupakan objek yang akan diperiksa tekanan
darahnya. Kemudian Cuff sebagai manset yang akan menahan laju
aliran darah pasien dengan menggunakan Bulb & Valve. Jika
diberikan tekanan udara pada cuff maka bulb akan memompa
sehingga menyebabkan tekanan darah menaik dengan membaca
tekanan darah pada skala pengukuran.Tekanan darah pada saat
jantung memompa darah disebut tekanan darah sistolik, sedangkan
tekanan darah pada saat jantung istirahat disebut tekanan darah
diastolik.
18
3.1.5 Flow Chart dan Penjelasan
START
Enter
Manset ON
YES
Manset OFF
END
Penjelasan :
Pada saat tombol start di tekan maka alat akan memompa. Lalu
tekan enter maka Manset akan ON dan akan muncul pertanyaan
apakah hasil sudah terbaca? jika ya maka Manset akan OFF dan
Selesai. Jika tidak maka Manset akan memompa kembali.
19
4. Lilitkan manset tensimeter ke lengan atas kiri atau kanan di
atas siku. Manset dililitkan pada bagian ini karena pada
bagian ini terdapat pembuluh darah arteri yang berasal
langsung dari jantung, pembuluh ini terletak dekat di bawah
kulit dapat disebut juga Arteri Brachialis.
5. Upayakan tensimeter diletakkan sejajar dengan jantung baik
dalam posisi tidur maupun duduk atau berdiri, tangan
diperiksa dalam keadaan rileks.
6. Tutup katup pengatur udara pada pompa karet manset
tensimeter dengan cara memutar ke kanan sampai habis.
7. Pasang stetoskop pada telinga anda kemudian bagian yang
pipih ditempelkan pada bagian lipatan siku di sebelah bawah
lilitan manset.
8. Pompalah udara ke dalam manset dengan cara menekan
pompa karet berulang-ulang sampai tekanan menunjukkan
angka 140 mmHg. Tekanan 140 mmHg ini atas dasar mmHg
di atas tekanan systole yang diperkirakan pada orang
dewasa normal (Tidak menderita hipertensi) yaitu 120
mmHg. Bila yang diperiksa adalah penderita hipertensi, maka
naikkan kembali 20 mmHg dan seterusnya secara bertahap.
9. Manset yang dipompa menyebabkan tekanannya meningkat
dan menekan Arteri Brachialis sehingga aliran darah berhenti
mengalir.
10. Buka kembali katup pengatur udara dengan cara memutar
ke kiri, dengar dan amati suara dari stetoskop yang timbul
ketika katup manset dibuka kemudian sambil mengamati
angkanya.
11. Detakan yang didengar untuk pertama kali adalah sistolik,
sedangkan detakan yang terakhir sebelum suara benar-
benar hilang adalah suara diastolik.
20
12. Kemudian, rapikan kembali perlengkapan tensimeter
tersebut.
Kerusaka
Penyebab Solusi
n
Air raksa pada Air raksa kurang Gunakan spuit
saat awal tidak untuk menambah
menunjukkan air raksa.
angka nol (0) Perhatikan jumlah
air raksa pada skala
21
3.1.9 Gambar Alat dan Keterangan
Keterangan :
1. Skala Pengukuran : Untuk membaca skala pada saat melakukan
pengukuran.
2. Tabung air Raksa : Untuk menampung air raksa.
3. Air Raksa : Sebagai Indikator pengukuran.
4. Manset : Untuk menampung udara yang dipompa
dari bulb dan untuk mendeteksi tekanan
darah pasien yang di pasang pada lengan
pasien.
5. Bulb : Untuk memompa udara ke dalam manset.
22
3.2 Terapi (Radian Warmer)
3.2.1 Spesifikasi Alat
Nama Alat : Radiant Warmer
Merk : CM
Type : HNT-200B
No. Seri : 200130712
PLN PS
LCD
Start Buzzer
23
Penjelasan :
Tegangan masuk dari PLN, Kemudian ke power supply. Power
supply akan memberikan supply ke seluruh rangkaian. Pertama
dilakukan adalah setting timer untuk lamanya proses alat bekerja dan
setting suhu untuk mengatur panas yang dikeluarkan oleh heater untuk
menghangatkan bayi. Kemudian data akan di proses di Control Unit.
Tampilan dari hasil setting timer dan suhu akan ditampilkan pada
Display LCD. Control unit juga akan memerintahkan heater untuk
bekerja. Pada saat heater bekerja, panas yang dihasilkan di sensor oleh
kontrol suhu yang diletakkan di matras bayi akan berfungsi agar
radiasi panas yang diterima bayi di atas matras tidak berlebihan. Jadi
heater akan berhenti bekerja pada saat suhu setting telah terpenuhi dan
akan kembali bekerja secara otomatis ketika suhu turun. Apabila suhu
melebihi settingan atau timer sudah habis, maka control unit akan
memerinahkan heater untuk berhenti bekerja dan buzzer untuk
berbunyi.
24
3.2.5 Flow Chart dan Penjelasan
START
Inisialisasi LCD
Set. Timer
Set. Suhu
Enter
Driver ON
Heater ON
YES
Driver OFF
Heater OFF
Buzzer ON
END
25
Penjelasan :
Pada saat tombol start di tekan maka akan muncul inisialisasi
LCD, lalu pilih setting timer dan setting suhu sesuai kebutuhan lalu
tekan enter. Kemudian driver akan ON, heater juga akan ON. Setelah
itu muncul pertanyaan apakah waktu sudah tercapai ? jika tidak maka
tekan setting timer dan jika ya maka driver akan OFF, heater juga
akan OFF dan buzzer ON. Selesai.
26
pada kabel
serabut
Heater tidak Heater rusak Ganti Heater
menghasilkan
panas
Keterangan :
1. I.V Pole : Digunakan
untuk menggantung botol infus
dengan beban maksimal 2 kg.
2. Radiant Box : Dapat
digerakkan secara bebas dalam
27
keadaan horizontal yaitu
00~900.
3. Temperature Controller : Terdapat
alarm sensor, alarm kegagalan
daya, alarm suhu
berlebih, alarm penyimpangan,
alarm untuk kegagalan pengaturan
dan system.
4. Infant Bed : Tempat
meletakkan bayi.
5. Wheel : Jumlah total
4 buah roda, 2
diantaranya memiliki rem
6. Organic Glass Panel : Mencegah
pergeseran infant bed
7. Tray : Digunakan
untuk menaruh benda- benda yang
dibutuhkan dengan beban
maksimal 2 kg saat alat
sedang digunakan.
28
3.3 Radiologi (Sinar-X)
3.3.1 Spesifikasi Alat
Nama : Sinar-X
Merk :-
Model :-
No. Seri :-
29
dengan kertas hitam dengan harapan agar tidak ada cahaya tampak
yang dapat lewat.Namun setelah ditutup ternyata masih ada sesuatu
yang dapat lewat.Roentgen menyimpulkan bahwa ada sinar-sinar tak
tampak yang mampu menerobos kertas hitam tersebut.
30
3.3.5 Prinsip Kerja Sinar-X
Tabung yang digunakan adalah tabung vakum yang di dalamnya
terdapat 2 elektroda yaitu anoda dan katoda.Katoda/filamen tabung
Roentgen dihubungkan ke transformator filamen. Transformator
filamen ini akan memberi supplai sehingga mengakibatkan terjadinya
pemanasan pada filamen tabung Roentgen, sehingga terjadi
thermionic emission, dimana elektron-elektron akan membebaskan
diri dari ikatan atomnya, sehingga terjadi elektron bebas dan
terbentuklah awan-awan elektron. Anoda dankatoda dihubungkan
dengan transformator tegangan tinggi 10 kV-150 kV. Primer HTT
diberi tegangan AC (bolak-balik) maka akan terjadi garis-garis gaya
magnet (GGM) yang akan berubah-ubah bergantung dari besarnya
arus yang mengalir. Akibat dari perubahan garig-garis gaya magnet ini
akan menyebabkan timbulnya gaya gerak listrik (GGL) pada
kumparan sekunder, yang besarnya tergantung dari setiap perubahan
fluks pada setiap perubahan waktu. Dari proses ini didapatkanlah
tegangan tinggi yang akan disuplai ke elektroda tabung Roentgen.
31
3.4 Laboratorium Klinik (Centrifuge)
3.4.1 Spesifikasi Alat
Nama Alat : Centrifuge
Merk : Heltich Zentrifugen
Type : EBA 200
No. Seri : 102229
LCD
Set. Speedy
32
Chamber
Start
Penjelasan :
Tegangan PLN masuk ke power supply dan disearahkan untuk
mensupply seluruh rangkaian. Setting kecepatan dan waktu. Setelah
dilakukan pengaturan kecepatan dan waktu, maka Control Unit akan
mengolah settingan tersebut agar motor dapat berputar sesuai dengan
yang diinginkan. Pintu centrifuge tidak akan terbuka jika motor masih
berputar. Motor akan berputar saat pintu centrifuge ditutup.
Selanjutnya motor akan berputar sesuai dengan kecepatan yang telah
disetting selama waktu yang telah ditentukan. Perputaran motor ini
akan menggerakkan tempat sampel sehingga timbul gaya centrifugal
yang akan memisahkan partikel pada sampel sesuai berat molekulnya.
Setelah timer habis, maka motor akan melambat dan berhenti
berputar.
START
A
Inisialisasi LCD
Apakah Waktu sudah Tercapai ?
NO
Set. Timer
Set. Speedy
YES
Enter
Driver OFF
Driver ON
Chamber OFF
33
Chamber ON
END
A
Penjelasan :
Pada saat tombol start di tekan maka akan muncul inisialisasi
LCD, lalu pilih setting timer dan setting kecepatan sesuai kebutuhan
lalu tekan enter. Kemudian driver akan ON, chamber juga akan ON.
Setelah itu muncul pertanyaan apakah waktu sudah tercapai ? jika ya
maka driver akan OFF, Chamber OFF. Jika tidak maka kembali ke
setting timer. Selesai.
34
6. Melakukan kalibrasi dan pengujian kecepatan pada pesawat
centrifuge
7. Melakukan penggantian sikat arang apabila motor tidak berputar
8. Lakukan pemeriksaan kinerja dan aspek keselamtan kerja
9. Lakukan penyetelan/adjustmen.
3.4.8 Kerusakan dan Perbaikan Alat
35
3.4.9 Gambar Alat dan Keterangan
5 1
6
2
7 3
Keterangan :
1. Pintu : Sebagai Penutup dari Chamber
2. Chamber : Untuk meletakkan sampel
3. Tombol Start : Untuk menghidupkan alat
4. Tombol Stop : Untuk mematikan alat
5. Tombol Time : Untuk mengatur waktu sesuai kebutuhan
6. Tombol Speedy : Untuk mengatur kecepatan yang diinginkan
7. Display : Untuk menampilkan hasil dari
penyetingan
36
3.5 Life Support (Ventilator)
3.5.1 Spesifikasi Alat
Nama alat : Ventilator
Merk : NewPort Medical
Type : C235
No. Seri :-
37
3.5.4 Blok Diagram dan Penjelasan
Keterangan :
1. O2 : Oksigen
2. Air pressure : Tekanan udara
3. Mixer : Media pencapuran
4. Below /Motor : Sebagai pemompa oksigen
5. Inspirasi Valve : Proses settingan udara yang akan diberikan
ke pasien
6. Inspirasi Port : Media jalurnya oksigen
7. Humidefier : Penghangat oksigen
8. Water Trap : Botol penampung butiran air
9. Ekspirasi Port : Media jalur keluarnya oksigen
10. Ekspirasi Valve : Proses perhitungan banyaknya oksigen
yang dikeluarkan oleh pasien
11. Exaust : Tubing pembuangan oksigen dari pasien
Penjelasan :
Langkah pertama O2 dan Air Pressure masuk ke mixer, agar
oksigen tercampur, kemudian setting volume berapa banyak yang
akan diberikan ke pasien, kemudian respirasi rate ditentukan
kecepatan below/motor setelah itu udara yang di proses dan masuk ke
38
below dan dihantarkan ke inspirasi valve untuk ditampung sementara
agar sesuai dengan settingan, setelah itu apabila telah diperintahkan
udara akan masuk ke inspirasi port bahwa udara akan dihantarkan.
Kemudian udara akan dihangatkan oleh humidifier dan diteruskan ke
pasien sehingga Pasien merasa nyaman untuk menghirup udara atau
O2, setelah itu udara atau CO2 di keluarkan dari Pasien dan menuju
ke Water Trap untuk pemisahan udara dengan kadar air agar supaya
tidak masuk ke Expirasi Port dan Expirasi Valve agar tidak terjadi
kelembapan di Expirasi, setelah itu dibuang ke tubing Exaust.
START
Inisialisasi LCD
Set. Inspirasi
Set. Exspirasi
Set. Humidifier
Enter
Driver ON
YES
Driver OFF
39
END
Penjelasan :
Pada saat tombol start di tekan maka akan muncul inisialisasi
LCD, lalu pilih setting inspirasi untuk mengatur masuknya udara dan
setting exspirasi serta setting humidifier untuk mengatur kelembapan
udara lalu tekan enter. Kemudian driver akan ON. Setelah itu muncul
pertanyaan apakah udara sudah keluar ? jika ya maka driver akan
OFF. Jika tidak maka kembali ke setting awal. Selesai.
40
3.5.7 Pemeliharaan Alat
1. Pemeliharaan Harian
a. Bersihkan badan pesawat dari kotoran yang ada.
b. Periksa kondisi O2 dan Air pressure,jangan sampai kosong
atau habis.
c. Uji cobakan ventilator sebelum digunakan ke pasien
2. Pemeliharaan Mingguan
a. Ganti selang dari ventilator
b. Buang cairan dari water trap
3. Pemeliharaan Bulanan
a. Bersihan ekspirasi port
b. Bersihkan Expirasi valve
4. Pemeliharaan Tahunan
a. Kalibarsi ventilator tersebut layak atau tidaknya dipakai.
41
3.5.9 Gambar Alat dan Keterangan
Keterangan :
1. Display : Menampilkan data-data berupa grafis
tampilan dari prosessor untuk ditampilkan
agar pengguna bisa melihat apa yang
sedang dioperasikan.
2. Selang Exspirasi : Untuk mengalirkan udar sisa pernafasan
dari pasien ke pembuangan.
3. Selang Inspirasi : Untuk membuka dan membatasi airan
udara yang masuk ke pasien.
4. Humidifier : Sebagai pelembap udara yang masuk ke
pasien
5. Mini Compressor : Untuk menghasilkan udara yang
42
bertekanan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sphgmomanometer yaitu alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
darah yang bekerja secara manual saat memompa maupun mengurangi
tekanan pada manset dengan sistem non-invasive.
Radiant Warmer berfungsi sebagai tempat perlindungan bayi bagi yang
lahir premature serta dapat juga digunakan sebagai tempat penyimpanan
setelah bayi baru lahir dengan tetap menjaga suhu bayi seperti saat berada
dalam kandungan ibunya.
Sinar X merupakan pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis
dengan gelombang radio, panas, cahaya sinar ultraviolet, tetapi
mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek sehingga dapat
menembus benda-benda
Centrifuge berfungsi untuk memisahkan partikel – partikel dalam suatu
larutan yang mempunyai berat molekul yang barbeda serta memisahkan
partikel sel darah merah dan trombosit.
Ventilator berfungsi untuk membantu pernafasan pasien dengan cara
memompakan udara ke paru-paru dan memonitor udara yang dihembuskan
lagi seperti pada pasien yang sama sekali tidak menunjukkan usaha
menarik nafas maka dengan bantuan pesawat ini nafas pasien akan
dikontrol sepenuhnya.
4.2 Saran
43
Untuk calon mahasiswa praktek Rumah Sakit yang akan datang jadikan
praktek sebagai tempat untuk mengasah kemampuan dan keterampilan,
bukannya belajar dari awal (tempat bekal ilmu pengetahuan apapun).
44
L
A
45
N
RUANG IPSRS
46
RUANG PERINATOLOGI
47
RUANG LABORATORIUM
48
RUANG OK (Kamar Operasi)
49
RUANG ICU
50
RUANG POLI THT
51
RUANG POLI GIGI
52
53
HOLIDAY
54
55