Anda di halaman 1dari 55

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Selama mengikuti perkuliahan mahasiswa telah diajarkan materi
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan alat medis baik untuk peralatan
Diagnostik, Terapi, Radiologi, Laboratorium Klinik, dan Life Support.
Namun karena alat dan media yang sangat terbatas maka maka mahasiswa
perlu dibekali pengetahuan yang lebih guna menunjang pengalamannya kelak
ketika berada di dunia kerja. Sehingga dalam lingkungan kerja mahasiswa
tidak canggung lagi dan dapat mengatasi masalah dengan tepat.
Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar Program Studi
Teknologi Elektromedis adalah salah satu institusi pendidikan kesehatan yang
dituntut untuk menghasilkan tenaga terampil dalam bidang elektromedis yang
dapat melakukan uji fungsi, uji kesesuaian, uji coba, pengoperasian,
pemeliharaan dan perbaikan peralatan elektromedik.
Atas dasar hal itu, maka untuk merealisasikannya mahasiswa Politeknik
Kesehatan Muhammadiyah Makassar Program Studi Teknologi Elektromedis
mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di RSUD Lasinrang Pinrang
pada tanggal 28 Januari s/d 23 Februari 2019.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
1. Mahasiswa dapat menegtahui pengoperasian alat secara langsung,
melakukan pemeliharaat dan menganalisa kerusakan suatu alat.
2. Mahasiswa dapat secara langsung mengetahui permasalahan
didunia kerja.
3. Menambah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa teknik
elektromedik
4. Menambah pengalaman kerja bagi mahasiswa teknik
elektromedik.

1
1.2.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengenal secara langsung kondisi kerja yang
akan dihadapi, tanpa meninggalkan profesionalisme sebagai
tenaga teknik elektromedik.
2. Setelah menjalani praktek kerja lapang di RSUD Lasinrang
Pinrang, diharapkan mahasiswa mampu melakukan perecanaan,
pengerjaan, analisa, evaluasi pemeliharaan dan perbaikan
peralatan kesehatan yang ada.
3. Diharapkan mahasiswa memperoleh kesempatan untuk melatih
diri dalam penerapan dan mengintegrasi pelajaran yang telah
diperoleh selama mengikuti perkuliahan.
4. Memahami lebih dalam permasalahan yang ada di rumah sakit
yaitu masalah perencanaan pemasangan, pemeliharaan serta
perbaikan elektromedik dan saran kesehatan lainnya.

1.3 Batasan Masalah


Alat kesehatan yang ada di RSUD Lasinrang Pinrang jumlahnya
terbatas. Oleh kerena itu penulis membatasi masalah pembatasan hanya pada
beberapa alat saja. Penulis juga membahas tentang spesifikasi alat, fungsi,
prinsip kerja, blok diagram, flow chart, pengoprasian, pemeliharaan dan
perbaikan dari alat yang penulis bahas.
Pembatasan masalah ini dimaksudkan agar penulis dapat mengkaji lebih
detail dan memahami secara teori maupun praktek sesuai dengan kenyataan
yang ada di lapangan.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

2.1 Sejarah Rumah Sakit


Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang merupakan pelayanan kesehatan
yang dibangun pada awal tahun 1960 yang terletak di Jalan Lasinrang No. 26
Pinrang. Perubahan status kelas C berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI No.
543/Menkes/SK/VI/1996 sejalan dengan meningkatnya permintaan pelayanan
kesehatan sedangkan sarana dan prasarana sudah tidak memungkinkan untuk
dikembangkan maka pada tanggal 1 Agustus 1996 mulai dilaksanakan
pembangunan di lokasi baru dengan peletakan batu permata oleh Bupati
Pinran H.A. Firdaus Amirullah.
Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang Pinrang yang baru menempati
luas tanah ± 3 hektar.Yang terletak di Jalan Macan No. 22 di Kelurahan
Macorawalie Kecamatan Watang Sawitto.Pembangunan rumah sakit
dilaksanakan secara bertahap. Baru tahun 2001-2004 pembangunan rumah
sakit sangat pesat dengan dukungan Pemerintah Daerah dalam hal ini Drs.
H.A. Nawir MP, Selaku Bupati Pinrang yang mempunyai perhatian besar
terhadap pelayanan kesehatan khususnya di RSUD Lasinrang Pinrang yang
mana Direkturnya adalah dr. H. Makbul Tapa, MARS. Peresmian secara
simbolis bersama Kantor Bupati Pinrang oleh Bapak Gubernur H.Z.B.
Palaguna yang mana operasionalnya mulai tanggal 1 Agustus 2002.Rumah
Sakit Umum Daerah Lasinrang Pinrang memiliki luas bangunan ± 6.618.75
m2 dengan fasilitas peralatan sudah lebih dari cukup.
Prestasi kerja yang telah didapat adalah :
- Juara I Lomba Rumah Sakit Sayang Bayi Tingkat Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 1996
- Juara I Lomba Kebersihan Antar Instansi Se Kabupaten Pinrang Tahun
2003
- Juara II Lomba Kebersihan Antar Instansi Se Kabupaten Pinrang Tahun
2004

3
- Juara I Lomba Rumah Sakit Sayang Ibu Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2005
Kepemimpinan Direktur RSUD Lasinrang sejak Tahun 1960 dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Periode Tahun 1961 – 1965 : P.S. Taruk Allo
2. Periode Tahun 1965 – 1971 : dr. Sutantyo
3. Periode Tahun 1971 – 1975 : dr. Habar Garu
4. Periode Tahun 1975 – 1979 : dr. Nasaruddin Ritonga
5. Periode Tahun 1979 – 1984 : dr. Mursad Abdi
6. Periode Tahun 1984 – 1989 : dr. F.C.S. Sopacua
7. Periode Tahun 1989 – 1993 : dr. Dwi Djoko Purnomo, MPH
8. Periode Tahun 1993 – 1999 : dr. Abdul Rauf Baja
9. Periode Tahun 1999 – 2000 : dr. Dalle Makkaraka
10. Periode Tahun 2000 – 2008 : dr. H. Makbul Tapa, MARS
11. Periode Tahun 2008 – 2016 : drg. Hj. St Hasnah Syam,
MARS
12. Periode Tahun 2016 – Sekarang : dr. H. Makbul Tapa, M.Ke

Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang berkedudukan sebagai Lembaga


Teknis Daerah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pinrang Nomor 18
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
Pemerintang Kabupaten Pinrang dan Peraturan Bupati Pinrang Nomor 10
Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Pemerintah
Kabupaten Pinrang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan yang bersifat spesifik dibidang pelayanan kesehatan
yang menjadi tanggung jawabnya berdasarkan kewenangannya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang Kabupaten Pinrang adalah milik


Pemerintah Daerah Kabupaten Pinrang yang diklasifikasikan menjadi Rumah
Sakit Kelas C SK Menteri Kesehatan RI No. 543/Menkes.

4
Mempunyai kemampuan pelayanan medis spesialistik dasar dan
pelayanan spesialistik luas.

2.2 Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit


2.2.1 Visi
Terkemuka dalam kualitas pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum
Daerah di Sulawesi Selatan
2.2.2 Misi
a. Melaksanakan pelayanan prima sesuai kebutuhan pelanggan dan
standar pelayanan kesehatan.
b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan
dan latihan berkelanjutan.
c. Melaksanakan proses kegiatan secara efektif dan efisien yang
didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
2.2.3 Motto
“ Kepuasan Anda Adalah Kebahagian Kami ”

2.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit


Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang Kabupaten Pinrang adalah Milik
Pemerintah Daerah Kabuipaten Pinrang yang diklasifikasikan menjadi Rumah
Sakit Kelas C yang mempunyai kemampuan pelayanan medis spesialistik
dasar dan pelayanan spesialistik luas.
Rumah Sakit Umum Lasinrang berkedudukan sebagai Lembaga Teknis
Daerah yang berbentuk rumah sakit dipimpin oleh direktur.Rumah sakit
umum mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan paripurna dan
pendidikan dan pelatihan. Dalam melaksanakan tugas Rumah Sakit
menyelanggarakan fungsi :

a. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan


paripurna tingkat sekunder dan tersier

5
b. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dalam rangka
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam pemberian
pelayanan kesehatan.
c. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan
d. Pelaksanaan administrasi rumah sakit.
Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang terdiri dari :
a. Direktur
b. Bagian Sekretariat
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2. Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga
3. Sub Bagian Keuangan
c. Bidang Perencanaan dan SDM
1. Sub Bidang Program dan Informasi
2. Sub Bidang Pengembangan SDM Remunerasi
d. Bidang Pelayanan
1. Sub Bidang Pelayanan Medis
2. Sub Bidang Penunjang Medis dan Non Medis
e. Bidang Keperawatan
1. Sub Bidang Bimbingan Asuhan Keperawatan
2. Sub Bidang Logistik dan SDM Keperawatan
f. Kelompok Jabatan Fungsional yang terdiri dari :
1. Instalasi
2. Komite
3. Staf Medis Fungsional
4. Satuan Pengawas Intern
 Direktur rumah sakit umum daerah mempunyai tugas memimpin
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi rumah sakit umum daerah.
 Sekretariat mempunyai tugas mengelola ketatausahaan, perlengkapan
dan kerumah tanggaan, pemasaran, humas dan informasi, kepegawaian,
dan hukum penyusunan anggaran dan mobilisasi dana, verifikasi dan

6
akuntansi serta perbendaharaan. Untuk melaksanakan tugas sekretariat
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan ketatausahaan
b. Pelaksanaan kerumah tanggaan, perlengkapan, transfortasi,
keamanan dan ketertiban
c. Pengelolaan humas
d. Pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian
e. Pelaksanan administrasi dan menindaklanjuti tindakan hukum
f. Pelaksanaan penyusunan anggaran, mobilisasi dana, verifikasi dan
akuntansi serta perbendaharaan.
 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas mengelola
ketertiban surat menyurat, kearsipan, administrasi kepegawaian, analisa
kebutuhan pegawai, mutasi pegawai, hukum, membuat laporan
kepegawaian, melaksanakan peraturan perundang-undangan serta
menjabarkan perintah atasan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan serta perpustakan dan humas. Untuk melaksanakan tugas Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan surat menyurat yang meliputi
pengetikan, penggandaan, penerimaan dan pengarsipan.
b. Pelaksanaan pengurusan perjalanan dinas
c. Pelaksanaan pembuatan rencana kebutuhaan dan perlengkapan
kantor, perbekalan serta melakukan inventarisasi,pembelian,
pendistribusian dan pemeliharaan barang-barang kantor
d. Penggandaan dan pengiriman hasil program kerja dan laporan
kegiatan masing-masing bidang
e. Pembinaan kegiatan tata usaha dari masing-masing bidang
f. Penyusunan rencana tata usaha dari masing-masing bidang.
 Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan kerumah tanggaan, pengelolaan barang dan
inventaris, tranportasi, keamanan. Untuk melaksanakan tugas Sub
Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga mempunyai fungsi :

7
a. Pelaksanaan rencana kebutuhan, pembelian, pendistribusian,
perlengkapan/peralatan alat tulis
b. Penginventarisasian, pemeliharaan/perbaikan barang inventaris dan
gudang kantor
c. Penyediaan bahan-bahan sarana perlengkapan dan kebutuhan kantor
d. Pelaksanaan bimbingan pengelolaan pemeliharaan barang inventaris
gudang dan kantor
e. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pengelolaan administrasi
keuangan sub bagian perlengkapan dan rumah tangga
f. Penyusunan rencana dan pelaksanaan kerjasama operasi dengan
pihak ke III
 Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan
pengkoordinasian penyelenggara penyusunan anggaran, mobilisasi dana,
verifikasi dan akuntansi serta pengelolaan perbendaharaan. Untuk
melaksanakan tugas Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pengelolaan administrasi
keuangan
b. Pelaksanaan evaluasi anggaran dan penggunaan anggaran keuangan
c. Pelaksanaan verifikasi penggunaan anggaran keuangan
d. Pemberian usaha untuk perbaikan anggaran dan pengelolaan
keuangan
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan administrasi
keuangan.
 Bidang Perencanaan dan SDM mempunyai tugas perumusan program,
informasi RS, pengembangan SDM dan Remunerasi. Untuk
melaksanakan tugas bidang perencanaan dan SDM mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian
dan penilaian kegiatan perumusan program
b. Pelaksanaan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian
dan penilaian kegiatan informasi RS

8
c. Pelaksanaan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian
dan penilaian kegiatan pengembangan SDM
d. Pelaksanaan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian
dan penilaian kegiatan Remunerasi.
 Sub Bidang Program dan Informasi mempunyai tugas perumusan
program dan kegiatan RS, mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
programm RS dan informasi medis, pemasaran RS serta melaksanakan
kegiatan pelaporan kinerja RS.
Untuk melaksanakan tugas sub bidang program dan informasi
mempunyai fungsi :
a. Perumusan program sub bidang
b. Pelaksanaan monitoring, pengevaluasian dan pengawasan
pelaksanaan program dan kegiatan RS
c. Penyediaan data dan informasi serta pengelolaan manajemen RS
d. Pelaksanaan kegiatan pendistribusian dan pemasaran RS
e. Pengukuran dan pelaporan kinerja hasil kegiatan.
 Sub Bidang Pengembangan SDM dan Remunerasi mempunyai tugas
menyusun rencana program pengembangan, pengevaluasian SDM
rumah sakit melaksanakan sistem remunerasi, melaksanakan
pengukuran kinerja SDM rumah sakit. Untuk melaksanakan tugas sub
bidang program dan informasi mempunyai tugas :
a. Perumusan rencana kegiatan sub bidang
b. Pelaksanaan monitoring, pengevaluasian dan pengawasan
pelaksanaan sub bidang pengembangan SDM dan remunerasi
c. Penyediaan data dan informasi serta pengelolaan manajemen sub
bidang pengembangan SDM dan Remunerasi
d. Pengelolaan kegiatan Sistem Remunerasi RS
e. Pengukuran dan pelaporan kinerja hasil kegiatan.
 Bidang Pelayanan mempunyai tugas melaksanakan, mengatur,
mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan medis

9
dan pelayanan penunjang medis dan non medis. Untuk melaksanakan
tugas bidang pelayanan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan perencanaan, pengkoordinasian, pengawasan dan
pengendalian, kebutuhan dan mutu pelayanan medis
b. Pelaksanaan perencanaan, pengkoordinasian, pengawasan dan
pengendalian, kebutuhan dan mutu pelayanan penunjang medis
c. Pelaksanaan perencanaan, pengkoordinasian, pengawasan dan
pengendalian, kebutuhan dan mutu pelayanan penunjang non medis.
 Sub Bidang Pelayanan Medis mempunyai tugas melaksanakan
mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan-kegiatan di bidang pelayanan
medis,mengendalikan dan menyediakan kebutuhan-kebutuhan
pelayanan medis serta fasilitas perawatan rawat jalan dan rawat inap.
Untuk melaksanakan tugas sub bidang pelayanan medis mempunyai
fungsi :
a. Pelaksanaan perencanaan, pengkoordinasian dan penyusunan
program kebutuhan pelayanan medis.
b. Pelaksanaan perencanaan, pengkoordinasian, pengawasan dan
pengendalian kinerja sub bidang pelayanan medis
c. Melaksanakan penyelenggaraan fasilitas rawat jalan dan rawat inap.
 Sub Bidang Penunjang Medis dan Non Medis mempunyai tugas
melaksanakan perencanaan kebutuhan dan pengkoordinasian pelayanan
penunjang medis dan non medis serta melakukan pemantauan dan
pengawasan penggunaan fasilitas medisdan penunjang medis. Untuk
melaksanakan tugas sub bidang penunjang medis dan non medis
mempunyai fungsi :
a. Melaksanakan perencanaan dan kebutuhan pelayanan penunjang
medis dan non medis
b. Melaksanakan pengkoordinasian pelayanan penunjang medis dan
non medis
c. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan penggunaan peralatan
medis dan penunjang medis

10
 Bidang Keperawatan mempunyai tugas melaksanakan, mengatur,
mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pelayanan
keperawatan, logistik keperawatan, dan SDM keperawatan. Untuk
melaksanakan tugas bidang keperawatan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan perencanaan, pergerakan dan pelaksanaan,
pengawasan, pengendalian dan penilaian kegiatan asuhan
keperawatan
b. Pelaksanaan perencanaan, pergerakan dan pelaksanaan,
pengawasan, pengendalian dan penilaian kegiatan logistik
keperawatan
c. Pelaksanaan perencamaam, pergerakan dan pelaksanaan,
pengawasan, pengendalian dan penilaian kegiatan SDM
keperawatan.
 Sub Bidang Bimbingan Asuhan Keperawatan dan Logistik
mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan perencanaan,
pergerakan, pelaksanaan dan pengawasan serta pengendalian kegiatan
asuhan keperawatan. Untuk melaksanakan tugas sub bidang asuhan
keperawatan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan program kegiatan sub bidang bimbingan
asuhan keperawatan
b. Pelaksanaan kegiatan bimbingan asuhan keperawatan
c. Pengkoordinasian, pengevaluasian dan pengawasan kegiatan
bimbingan asuhan keperawatan
d. Pelaporan dan penilaian hasil kinerja sub bidang.
 Sub Bidang Logistik dan SDM Keperawatan mempunyai tugas
melaksanakan perencanaan, pergerakan dan pelaksanaan serta
pengawasan pengendalian dan penilaian kegiatan logistik dan SDM
keperawatan. Untuk melaksanakan tugas sub bidang logistik dan SDM
keperawatan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan perumusan perencanaan program kegiatan logistik dan
SDM keperawatan

11
b. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan logistik dan SDM
keperawatan
c. Pengkoordinasian, pengevaluasian dan pengendalian kegiatan
logistik dan SDM keperawatan
d. Pelaporan dan penilaian hasil kinerja kegiatan logistik dan SDM
keperawatan.
 Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional
yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan
bidang keahliannya. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari : instalasi,
komite, staf medis fungsional, dan satuan pengawas intern.

12
2.4 Instalasi Sarana & Prasarana RS

13
Pengertian Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) adalah
suatu unit fungsional untuk melaksanakan kegiatan agar fasilitas pelaksanaan
pelayanan kesehatan di rumah sakit selalu layak pakai.
Dalam kedudukan ini, IPSRS berada langsung dibawah Bidang
Penunjang dan Bidang Pelayanan Medis serta bertanggungjawab kepada
Direktur Rumah Sakit.Standar pelayanan dan pedoman IPSRS adalah suatu
unit kerja yang melakukan kegiatan agar fasilitas prasarana dan peralatan
medik dan non medik rumah sakit selalu dalam keadaan baik guna menunjang
pelayanan rumah sakit.
Struktur organisasi IPSRS, terdiri dari :
a. Direktur
Sebagai kepala rumah sakit yang selalu mengontrol kerja masing-masing
unit instalasi terutamanya unit IPSRS.
b. Kepala IPSRS
Mempunyai tugas memimpin, menyusun rencana pelaksanaan
pemeliharaan saran dan prasarana rumah sakit, mengawasi dan
mengkoordinasikan sarana kebutuhan kegiatan pelaksanaan
pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit. Kepala IPSRS berada
dibawah dan bertanggung jawab atas tugas pemeliharaan saran dan
prasarana rumah sakit kepada kepaa badan pengelola..
c. Administrasi
Mempunyai tugas menyusun anggaran, menyusun program kegiatan
perbendaharaan atas biaya kebutuhan pemeliharaan sarana dan prasarana
rumah sakit sebagai berikut :
1. Pelaksanaan mobilisasi dana kebutuhan barang bagi sarana dan
prasarana rumah sakit
2. Sebagai penghubung antara penanggung jawab bidang pemeliharaan
dengan panitia pengadaan barang
3. Menyusun laporan dan rujukan administrasi.

14
Dan mobilitas dana kebutuhan atas pelaksanaan pemeliharaan langsung
kepada kepala IPSRS dan hasil laporan pengeluaran atas pelaksanaan
pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit sebagai bahan dasar
laporan pada rapat akhir tahun.
Prosesdur pemesanan barang keperluan pemeliharaan atau pemasangan
sarana RSUD Lasinrang Pinrang :
1. Permintaan pemasangan barang untuk keperluan pemeliharaan
sarana rumah sakit dari bagian atau sub bagian kepada penanggungg
jawab unit kerja IPSRS
2. Penanggung jawab unit kerja IPSRS kemudian melaporkan dan
mengajukan permintaan barang kepada administrasi IPSRS
3. Administrasi IPSRS melaporkan dan mengajukan permintaan
barang kepada bagian pelayanan penunjang medis (PPM)
4. Bagian PPM kemudian melaporkan kepada panitia pengadaan
barang
5. Panitia pengadaan barang kemudian membeli barang
6. Setelah barang tiba, barang untuk sementara disimpan digudang
7. Penanggung jawab unit kerja IPSRS mengambil barang dari gudang
8. Penanggung jawab unit kerja IPSRS kemudian memasang barang
tersebut
9. Setelah barang terpasang kemudian penanggung jawab unit kerja
IPSRS melaporkan kepada administrasi IPSRS
10. Administrasi IPSRS kemudian melaporkan kepada PPM sebagai
laporan pertanggungjawaban yang akan diajukan pada akhir tahun.
d. Seksi Alat Listrik
Tugas penanggung jawab listrik adalah :
1. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana
rumah sakit pada bidang kelistrikan
2. Mengawasi dan memantau pelaksanaan pemeliharaan sarana dan
prasarana rumah sakit dalam bidang kelistrikan
Fungsi unit kerja listrik adalah :

15
1. Memasang instalasi listrik untuk keperluan penerangan disetiap
tempat, ruangan, dan lorong rumah sakit
2. Memelihara instalasi listrik disetiap tempat dan lorong rumah sakit
3. Memasang dan memelihara instalasi pembangkit tenaga listrik
(generator listrik)
4. Memasang dan memelihara instalasi AC
5. Memasang dan memelihara instalasi alat-alat pencuci atau pemanas
6. Memasang dan memelihara instalasi sarana komunikasi.
e. Seksi Elektromedik
Berkedudukan melaksanakan pemasangan, pemeliharaan, perbaikan
peralatan di rumah sakit dan bertanggungjawab kepada kepala
IPSRS.Tugas pokoknya membantu kepala IPSRS dalam merencanakan
memasang, memelihara dan memperbaiki peralatan kesehatan di rumah
sakit. Uraian tugas :
1. Menelaah kondisi teknis peralatan kesehatan di rumah sakit
2. Menyiapkan dan menginventariskan peralatan kesehatan di rumah
sakit
3. Menyusun program pemeliharaan berkala terhadap peralatan
kesehatan di rumah sakit, serta mengadakan program pelatihan
4. Merencanakan dan melaksanakan program kerjasama dengan pihak
ketiga dalam menangani peralatan kesehatan.

16
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN

3.1 Diagnostik (Sphygmomanometer)


3.1.1 Spesifikasi Alat
Nama Alat : Sphygmomanometer Air Raksa
Merk : Riester
Type : Nova Presameter
No. Seri : 141178207

3.1.2 Fungsi Alat


Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah yang
bekerja secara manual saat memompa maupun mengurangi tekanan
pada manset dengan sistem non-invasive.

3.1.3 Prinsip Kerja


Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan cara manset dipasang
‘mengikat’ mengelilingi lengan dan kemudian ditekan dengan tekanan
di atas arteri lengan (brachial) dan kemudian secara perlahan
tekanannya diturunkan.

3.1.4 Blok Diagram dan Penjelasan

Pasien Cuff Meassure Unit

Bulb & Valve

17
Keterangan :
1. Pasien : Objek yang akan diperiksa tekanan darahnya
2. Cuff : Manset yang menahan laju aliran darah
3. Bulb & Valve : Memberikan tekanan udara pada cuff dan air
raksa
4. Measure Unit : Tempat air raksa dan melihat salit pengukuran
tekanan darah

Penjelasan :
Pasien merupakan objek yang akan diperiksa tekanan
darahnya. Kemudian Cuff sebagai manset yang akan menahan laju
aliran darah pasien dengan menggunakan Bulb & Valve. Jika
diberikan tekanan udara pada cuff maka bulb akan memompa
sehingga menyebabkan tekanan darah menaik dengan membaca
tekanan darah pada skala pengukuran.Tekanan darah pada saat
jantung memompa darah disebut tekanan darah sistolik, sedangkan
tekanan darah pada saat jantung istirahat disebut tekanan darah
diastolik.

18
3.1.5 Flow Chart dan Penjelasan

START

Enter

Manset ON

Apakah Hasil sudah


Terbaca ?
NO

YES

Manset OFF

END

Penjelasan :
Pada saat tombol start di tekan maka alat akan memompa. Lalu
tekan enter maka Manset akan ON dan akan muncul pertanyaan
apakah hasil sudah terbaca? jika ya maka Manset akan OFF dan
Selesai. Jika tidak maka Manset akan memompa kembali.

3.1.6 Pengoperasian Alat


1. Buka Tensimeter Air Raksa tersebut.
2. Geserlah jarum ke arah ON agar air raksa naik.
3. Raba nadi pasien yang akan diperiksa kemudian pasanglah
manset sesuai dengan ukuran pasien.

19
4. Lilitkan manset tensimeter ke lengan atas kiri atau kanan di
atas siku. Manset dililitkan pada bagian ini karena pada
bagian ini terdapat pembuluh darah arteri yang berasal
langsung dari jantung, pembuluh ini terletak dekat di bawah
kulit dapat disebut juga Arteri Brachialis.
5. Upayakan tensimeter diletakkan sejajar dengan jantung baik
dalam posisi tidur maupun duduk atau berdiri, tangan
diperiksa dalam keadaan rileks.
6. Tutup katup pengatur udara pada pompa karet manset
tensimeter dengan cara memutar ke kanan sampai habis.
7. Pasang stetoskop pada telinga anda kemudian bagian yang
pipih ditempelkan pada bagian lipatan siku di sebelah bawah
lilitan manset.
8. Pompalah udara ke dalam manset dengan cara menekan
pompa karet berulang-ulang sampai tekanan menunjukkan
angka 140 mmHg. Tekanan 140 mmHg ini atas dasar mmHg
di atas tekanan systole yang diperkirakan pada orang
dewasa normal (Tidak menderita hipertensi) yaitu 120
mmHg. Bila yang diperiksa adalah penderita hipertensi, maka
naikkan kembali 20 mmHg dan seterusnya secara bertahap.
9. Manset yang dipompa menyebabkan tekanannya meningkat
dan menekan Arteri Brachialis sehingga aliran darah berhenti
mengalir.
10. Buka kembali katup pengatur udara dengan cara memutar
ke kiri, dengar dan amati suara dari stetoskop yang timbul
ketika katup manset dibuka kemudian sambil mengamati
angkanya.
11. Detakan yang didengar untuk pertama kali adalah sistolik,
sedangkan detakan yang terakhir sebelum suara benar-
benar hilang adalah suara diastolik.

20
12. Kemudian, rapikan kembali perlengkapan tensimeter
tersebut.

3.1.7 Pemeliharaan Alat


1. Simpan alat dalam suhu ruangan yang sesuai untuk menjaga
ketahanan tensimeter.
2. Membersihkan kaca dan bagian-bagian tensimeter dari debu dan
kotoran.
3. Bersihkan valve inlet/klep masuk pada bulb dengan menggunakan
kapas yang dibasahi dengan alkohol.
4. Didalam valve outlet/klrp keluar terdapat filter, lepas dan
bersihkan.

3.1.8 Kerusakan dan Perbaikan Alat

Kerusaka
Penyebab Solusi
n
 Air raksa pada  Air raksa kurang  Gunakan spuit
saat awal tidak untuk menambah
menunjukkan air raksa.
angka nol (0) Perhatikan jumlah
air raksa pada skala

 Bulb pada saat  Valve outlet atau  Bersihkan filter


dipompa terasa klep keluar kotor pada alat
keras

21
3.1.9 Gambar Alat dan Keterangan

Keterangan :
1. Skala Pengukuran : Untuk membaca skala pada saat melakukan
pengukuran.
2. Tabung air Raksa : Untuk menampung air raksa.
3. Air Raksa : Sebagai Indikator pengukuran.
4. Manset : Untuk menampung udara yang dipompa
dari bulb dan untuk mendeteksi tekanan
darah pasien yang di pasang pada lengan
pasien.
5. Bulb : Untuk memompa udara ke dalam manset.

22
3.2 Terapi (Radian Warmer)
3.2.1 Spesifikasi Alat
Nama Alat : Radiant Warmer
Merk : CM
Type : HNT-200B
No. Seri : 200130712

3.2.2 Fugsi Alat


Fungsi dari alat ini adalah sebagai tempat perlindungan bagi
bayi yang lahir premature serta tempat penyimpanan setelah bayi baru
lahir dengan tetap menjaga suhu bayi seperti saat berada dalam
kandungan ibunya.

3.2.3 Prinsip Kerja


Prinsip Kerja dari alat ini adalah mengubah energi listrik
menjadi energi panas dengan menggunakan heater kering dan kontrol
suhu yang diletakkan diatas bayi yg suhunya dapat diatur sesuai
kebutuhan dengan suhu yang digunakan antara 35⁰- 37⁰ C.

3.2.4 Blok Diagram dan Penjelasan

PLN PS

LCD

Set. Timer Control


Driver Heater
Unit
Set. Suhu
LM 35

Start Buzzer

23
Penjelasan :
Tegangan masuk dari PLN, Kemudian ke power supply. Power
supply akan memberikan supply ke seluruh rangkaian. Pertama
dilakukan adalah setting timer untuk lamanya proses alat bekerja dan
setting suhu untuk mengatur panas yang dikeluarkan oleh heater untuk
menghangatkan bayi. Kemudian data akan di proses di Control Unit.
Tampilan dari hasil setting timer dan suhu akan ditampilkan pada
Display LCD. Control unit juga akan memerintahkan heater untuk
bekerja. Pada saat heater bekerja, panas yang dihasilkan di sensor oleh
kontrol suhu yang diletakkan di matras bayi akan berfungsi agar
radiasi panas yang diterima bayi di atas matras tidak berlebihan. Jadi
heater akan berhenti bekerja pada saat suhu setting telah terpenuhi dan
akan kembali bekerja secara otomatis ketika suhu turun. Apabila suhu
melebihi settingan atau timer sudah habis, maka control unit akan
memerinahkan heater untuk berhenti bekerja dan buzzer untuk
berbunyi.

24
3.2.5 Flow Chart dan Penjelasan

START

Inisialisasi LCD

Set. Timer

Set. Suhu

Enter

Driver ON

Heater ON

Apakah Waktu sudah


Tercapai ?
NO

YES

Driver OFF

Heater OFF

Buzzer ON

END

25
Penjelasan :
Pada saat tombol start di tekan maka akan muncul inisialisasi
LCD, lalu pilih setting timer dan setting suhu sesuai kebutuhan lalu
tekan enter. Kemudian driver akan ON, heater juga akan ON. Setelah
itu muncul pertanyaan apakah waktu sudah tercapai ? jika tidak maka
tekan setting timer dan jika ya maka driver akan OFF, heater juga
akan OFF dan buzzer ON. Selesai.

3.2.6 Pengoperasian Alat


1. Hubungkan steker ke catu daya PLN
2. Tekan Switch ON
3. Setting suhu 35 -37⁰ C dan timer sesuai kebutuhan
4. Setelah itu, letakkan bayi di atas infant bed
5. Apabila waktu telah habis maka buzzer akan berbunyi

3.2.7 Pemeliharaan Alat


1. Periksa dan bersihkan bagian-bagian alat.
2. Periksa kondisi lampu elemen pemanas, ganti bila perlu.
3. Periksa fungsi indikator alarm dan timer.
4. Periksa konektor suhu, kabel konektor lain dan kabel power.
5. Periksa grounding pada alat untuk mencegah terjadinya arus
bocor
3.2.8 Kerusakan dan Perbaikan Infant Warmer

Kerusakan Penyebab Solusi


 Kabel serabut  Terlalu sering  Memutus kabel
pada probe sensor dilakukan serabut yang
skin tidak perbaikan putus dan
terpasang sehigga banyak menyambungnya
kabel yang kembali
putus seperti

26
pada kabel
serabut
 Heater tidak  Heater rusak  Ganti Heater
menghasilkan
panas

3.2.9 Gambar Alat dan Keterangan

Keterangan :
1. I.V Pole : Digunakan
untuk menggantung botol infus
dengan beban maksimal 2 kg.
2. Radiant Box : Dapat
digerakkan secara bebas dalam

27
keadaan horizontal yaitu
00~900.
3. Temperature Controller : Terdapat
alarm sensor, alarm kegagalan
daya, alarm suhu
berlebih, alarm penyimpangan,
alarm untuk kegagalan pengaturan
dan system.
4. Infant Bed : Tempat
meletakkan bayi.
5. Wheel : Jumlah total
4 buah roda, 2
diantaranya memiliki rem
6. Organic Glass Panel : Mencegah
pergeseran infant bed
7. Tray : Digunakan
untuk menaruh benda- benda yang
dibutuhkan dengan beban
maksimal 2 kg saat alat
sedang digunakan.

28
3.3 Radiologi (Sinar-X)
3.3.1 Spesifikasi Alat
Nama : Sinar-X
Merk :-
Model :-
No. Seri :-

3.3.2 Pengertian Sinar-X


Sinar X atau sinar roentgen adalah gelombang elektromagnetik
yang dapat menembus benda- benda lunak seperti daging dan kulit
akan tetapi tidak dapat menembus tulang, gigi dan logam karena
hanya memilkipanjang gelombang 10-8 sampai 10-12 dan frekuensi
sekitar 1016 sampai 1021 Hz. Sinar-X adalah gelombang
elektromagnetik  dari elektron yang menabrak atom dengan kecepatan
tinggi.
Sinar X juga merupakan pancaran gelombang elektromagnetik
yang sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya sinar ultraviolet,
tetapi mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek sehingga
dapat menembus benda-benda.

3.3.3 Sejarah Penemuan Sinar-X


Sinar-X  pertama kali ditemukan oleh ilmuwan fisikawan
berkembangsaan Jerman yaitu Wilhelm C. Roentgen pada tanggal 8
November 1895. Saat itu Roentgen bekerja mengunakan tabung. Dia
mengamati nyala hijau pada tabung yang sebelumnya menarik
perhatian crookes. Roentgen selanjutnya mencoba menutup tabung itu

29
dengan kertas hitam dengan harapan agar tidak ada cahaya tampak
yang dapat lewat.Namun setelah ditutup ternyata masih ada sesuatu
yang dapat lewat.Roentgen menyimpulkan bahwa ada sinar-sinar tak
tampak yang mampu menerobos kertas hitam tersebut.

3.3.4 Fungsi Sinar-X


1. Dalam Bidang Kesehatan
a. Ilmu Kedokteran : Sinar-X dapat digunakan untuk melihat
kondisi tulang, gigi serta organ tubuh yang lain tanpa
melakukun pembedahan langsung pada tubuh pasien.
Biasanya, masyarakat awam menyebutnya dengan sebutan
‘Foto Rontgen’.
b. Sinar-X digunakan untuk mengambil gambar foto yang
dikenal sebagai radiograf. Sinar-X boleh menembusi badan
manusia tetapi diserap oleh bahagian yang lebih tumpat
seperti tulang.Gambar foto sinar-X digunakan untuk
mengesan kecacatan tulang, mengesan tulang yang patah dan
menyiasat keadaan organ-organ dalam badan.
c. Sinar-X digunakan untuk memusnahkan sel-sel kanker.Hal
ini dikenal sebagai radioterapi.
d. Dalam bidang Perindustrian, memeriksa retakan dalam
struktur plastik  dan getah.  
2. Dalam Bidang Penelitian Ilmiah
Sinar-X  digunakan untuk menyelidik struktur hablur dan
jarak pemisahan antara atom-atom dalam suatu bahan hablur.
3. Dalam Bidang Penerbangan
Dalam penerbangan Sinar-X digunakan untuk mengetahui
instrument pesawat yang mengalami kerusakan.Hasil dari
penggunaan sinar X ini memudahkan teknisi pesawat untuk
melakukan perawatan terhadap instrument pesawat yang
mengalami kerusakan.

30
3.3.5 Prinsip Kerja Sinar-X
Tabung yang digunakan adalah tabung vakum yang di dalamnya
terdapat 2 elektroda yaitu anoda dan katoda.Katoda/filamen tabung
Roentgen dihubungkan ke transformator filamen. Transformator
filamen ini akan memberi supplai sehingga mengakibatkan terjadinya
pemanasan pada filamen tabung Roentgen, sehingga terjadi
thermionic emission, dimana elektron-elektron akan membebaskan
diri dari ikatan atomnya, sehingga terjadi elektron bebas dan
terbentuklah awan-awan elektron. Anoda dankatoda dihubungkan
dengan transformator tegangan tinggi 10 kV-150 kV. Primer HTT
diberi tegangan AC (bolak-balik) maka akan terjadi garis-garis gaya
magnet (GGM) yang akan berubah-ubah bergantung dari besarnya
arus yang mengalir. Akibat dari perubahan garig-garis gaya magnet ini
akan menyebabkan timbulnya gaya gerak listrik (GGL) pada
kumparan sekunder, yang besarnya tergantung dari setiap perubahan
fluks pada setiap perubahan waktu. Dari proses ini didapatkanlah
tegangan tinggi yang akan disuplai ke elektroda tabung Roentgen.

31
3.4 Laboratorium Klinik (Centrifuge)
3.4.1 Spesifikasi Alat
Nama Alat : Centrifuge
Merk : Heltich Zentrifugen
Type : EBA 200
No. Seri : 102229

3.4.2 Fungsi Alat


Centrifuge berfungsi untuk memisahkan partikel – partikel
dalam suatu larutan yang mempunyai berat molekul yang barbeda
serta memisahkan partikel sel darah merah dan trombosit.

3.4.3 Prinsip Kerja Alat


Mengubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk
putaran dengan memamfaatkan gaya sentrifugal yang di pengaruhi
oleh gaya gravitasi. Makin cepat putaran yang diberikan semakin
tinggi pula gaya sentrifugal yang dihasilkan.

3.4.4 Blok Diagram dan Penjelasan


PLN PS

LCD

Set. Timer Control


Driver Motor
Unit

Set. Speedy
32
Chamber

Start

Penjelasan :
Tegangan PLN masuk ke power supply dan disearahkan untuk
mensupply seluruh rangkaian. Setting kecepatan dan waktu. Setelah
dilakukan pengaturan kecepatan dan waktu, maka Control Unit akan
mengolah settingan tersebut agar motor dapat berputar sesuai dengan
yang diinginkan. Pintu centrifuge tidak akan terbuka jika motor masih
berputar. Motor akan berputar saat pintu centrifuge ditutup.
Selanjutnya motor akan berputar sesuai dengan kecepatan yang telah
disetting selama waktu yang telah ditentukan. Perputaran motor ini
akan menggerakkan tempat sampel sehingga timbul gaya centrifugal
yang akan memisahkan partikel pada sampel sesuai berat molekulnya.
Setelah timer habis, maka motor akan melambat dan berhenti
berputar.

3.4.5 Flow Chart dan Penjelasan

START
A

Inisialisasi LCD
Apakah Waktu sudah Tercapai ?
NO
Set. Timer

Set. Speedy

YES
Enter
Driver OFF

Driver ON
Chamber OFF

33
Chamber ON
END

A
Penjelasan :
Pada saat tombol start di tekan maka akan muncul inisialisasi
LCD, lalu pilih setting timer dan setting kecepatan sesuai kebutuhan
lalu tekan enter. Kemudian driver akan ON, chamber juga akan ON.
Setelah itu muncul pertanyaan apakah waktu sudah tercapai ? jika ya
maka driver akan OFF, Chamber OFF. Jika tidak maka kembali ke
setting timer. Selesai.

3.4.6 Pengoprasian Alat


1. Hubungkan alat ke sumber listrik
2. Nyalakan centrifuge dengan menekan tombol ON/OFF
3. Masukkan sampel yang akan dicek dengan posisi seimbang
4. Atur kecepatan dengan memutar tombol digital setting
5. Atur waktu yang dibutuhkan sampai sampel siap
6. Tutup centrifuge dan tekan tombol start untuk memulai
7. Setelah selesai digunakan buka tutup setelah unit berputar
berhenti
8. Bersihkan dan matikan alat setelah di gunakan dn mencabut
sumber listrik

3.4.7 Pemeliharaan Alat


1. Memeriksa kelengkapan dan aksesoris pada pesawat centrifuge
2. Lakukan pembersihan pada seluruh bagian alat
3. Memberikan pelumasan pada bagian – bagian yang bergerak
4. Melakukan pengencangan pada baut centrifuge
5. Lakukan pengecekan fungsi dan kondisi bagian alat

34
6. Melakukan kalibrasi dan pengujian kecepatan pada pesawat
centrifuge
7. Melakukan penggantian sikat arang apabila motor tidak berputar
8. Lakukan pemeriksaan kinerja dan aspek keselamtan kerja
9. Lakukan penyetelan/adjustmen.
3.4.8 Kerusakan dan Perbaikan Alat

Kerusakan Penyebab Solusi


 Getaran yang  Kekurangan  Memberikan
dihasilkan terlalu pelumas pada pelumas pada
kencang rotor bagian rotor
 Rotor tidak
seimbang
 Menyeimbangkan
beban rotor
dengan mengisi
semua tabung
yang berlawanan
dengan tingkat
cairan kepadatan
yang sama
 Tabung rusak
 Tabung rapuh  Mengganti tabung
karena seiring dengan yang baru
usia dan
penggunaanya

35
3.4.9 Gambar Alat dan Keterangan

5 1

6
2

7 3

Keterangan :
1. Pintu : Sebagai Penutup dari Chamber
2. Chamber : Untuk meletakkan sampel
3. Tombol Start : Untuk menghidupkan alat
4. Tombol Stop : Untuk mematikan alat
5. Tombol Time : Untuk mengatur waktu sesuai kebutuhan
6. Tombol Speedy : Untuk mengatur kecepatan yang diinginkan
7. Display : Untuk menampilkan hasil dari
penyetingan

36
3.5 Life Support (Ventilator)
3.5.1 Spesifikasi Alat
Nama alat : Ventilator
Merk : NewPort Medical
Type : C235
No. Seri :-

3.5.2 Fungsi Alat


Ventilator berfungsi untuk membantu pernafasan pasien dengan
cara memompakan udara ke paru-paru dan memonitor udara yang
dihembuskan lagi seperti pada pasien yang sama sekali tidak
menunjukkan usaha menarik nafasmaka dengan bantuan pesawat ini
nafas pasien akan dikontrol sepenuhnya.

3.5.3 Prinsip Kerja Alat


Udara masuk melalui sebuah mixer (pencampuran) antara
oksigen murni dengan udara tekan. Tekanan udara masuk ke mixer
kemudiaan output dari mixer ini juga dapat di atur kadar oksigennya
antara 21-100%. Udara campuran kemudian akan masuk ke ventilator,
kemudian udara ini disaring dengan saringan bakteri agar tidak ada
bakteri yang masuk ke pasien. Udara campuran ini juga akan melewati
sensor oksigen untuk mengetahui kadar oksigennya. Sehingga tekanan
ini akan diatur untuk mendapatkan tekanan udara yang dibutuhkan
sesuai dengan keadaan pasien.

37
3.5.4 Blok Diagram dan Penjelasan

Keterangan :
1. O2 : Oksigen
2. Air pressure : Tekanan udara
3. Mixer : Media pencapuran
4. Below /Motor : Sebagai pemompa oksigen
5. Inspirasi Valve : Proses settingan udara yang akan diberikan
ke pasien
6. Inspirasi Port : Media jalurnya oksigen
7. Humidefier : Penghangat oksigen
8. Water Trap : Botol penampung butiran air
9. Ekspirasi Port : Media jalur keluarnya oksigen
10. Ekspirasi Valve : Proses perhitungan banyaknya oksigen
yang dikeluarkan oleh pasien
11. Exaust : Tubing pembuangan oksigen dari pasien

Penjelasan :
Langkah pertama O2 dan Air Pressure masuk ke mixer, agar
oksigen tercampur, kemudian setting volume berapa banyak yang
akan diberikan ke pasien, kemudian respirasi rate ditentukan
kecepatan below/motor setelah itu udara yang di proses dan masuk ke

38
below dan dihantarkan ke inspirasi valve untuk ditampung sementara
agar sesuai dengan settingan, setelah itu apabila telah diperintahkan
udara akan masuk ke inspirasi port bahwa udara akan dihantarkan.
Kemudian udara akan dihangatkan oleh humidifier dan diteruskan ke
pasien sehingga Pasien merasa nyaman untuk menghirup udara atau
O2, setelah itu udara atau CO2 di keluarkan dari Pasien dan menuju
ke Water Trap untuk pemisahan udara dengan kadar air agar supaya
tidak masuk ke Expirasi Port dan Expirasi Valve agar tidak terjadi
kelembapan di Expirasi, setelah itu dibuang ke tubing Exaust.

3.5.5 Flow Chart dan Penjelasan

START

Inisialisasi LCD

Set. Inspirasi

Set. Exspirasi

Set. Humidifier

Enter

Driver ON

Apakah Udara Sudah Keluar ?


NO

YES

Driver OFF

39
END
Penjelasan :
Pada saat tombol start di tekan maka akan muncul inisialisasi
LCD, lalu pilih setting inspirasi untuk mengatur masuknya udara dan
setting exspirasi serta setting humidifier untuk mengatur kelembapan
udara lalu tekan enter. Kemudian driver akan ON. Setelah itu muncul
pertanyaan apakah udara sudah keluar ? jika ya maka driver akan
OFF. Jika tidak maka kembali ke setting awal. Selesai.

3.5.6 Pengoprasian Alat


1. Gunakan tekanan udara (0,2-7 Kgf/cm2) dari sentral
gas,kompressor tekanan rendah atau gas tabung.
2. Hubungkan kabel supply tegangan ke soket tegangan dinding
yang telah diberi ground, kemudian tekan switch ke posisi ON.
3. Hubungkan pipa udara tekan dengan menggunakancoupling.
4. Tekanan yang ditunjukkan manometer yaitu 60 cm H2O dengan
cara mengatur preset working.
5. Hubungkan pasien tube, humidifier dan katup penutup pesawat.
6. Pasang humidifier, hubungkan water trap kebagian ekspirasi.
7. Atur volume inspirasi.
8. Nilai respirasi yang diinginkan ditur pada tombol breath/min.
9. Atur nilai yang diinginkan untuk pause time (%) dan inspirasi
(%).
10. Pilih fungsi pernafasan melalui simbol sigh.
11. Hubungkan ventilator ke pasien.
12. Atur tombol alarm.
13. Tekanan udara yang diberikan diatur sekitar 340 cm H2O dan
batas alarm tertinggi padaposisi tenah trigger level.

40
3.5.7 Pemeliharaan Alat
1. Pemeliharaan Harian
a. Bersihkan badan pesawat dari kotoran yang ada.
b. Periksa kondisi O2 dan Air pressure,jangan sampai kosong
atau habis.
c. Uji cobakan ventilator sebelum digunakan ke pasien
2. Pemeliharaan Mingguan
a. Ganti selang dari ventilator
b. Buang cairan dari water trap
3. Pemeliharaan Bulanan
a. Bersihan ekspirasi port
b. Bersihkan Expirasi valve
4. Pemeliharaan Tahunan
a. Kalibarsi ventilator tersebut layak atau tidaknya dipakai.

3.5.8 Kerusakan dan Perbaikan Alat


1. Kerusakan : O2 tidak keluar.
Tindakan : Periksa selang O2 apakah terhubung ke ventilator
atau tidak.
2. Kerusakan : Ada penyumbatan di expirasi valve.
Tindakan : Bersihkan expirasi valve dengan menggunakan air
bersih atau alkohol.
3. Kerusakan : Tidak ada dorongan O2 untuk inspirasi kepasien
Tindakan : Terlebih dahulu periksa air pressure apakah masuk
ke ventilator, kemudian apabila O2 masih tidak
keluar periksa di mixer karena O2 dan air pressure
itu bercampur
4. Kerusakan : Ventilator tidak nyala
Tindakan : Periksa jala-jala sumber tegangan terhubung atau
tidak, periksa regulator pada ventilator.

41
3.5.9 Gambar Alat dan Keterangan

Keterangan :
1. Display : Menampilkan data-data berupa grafis
tampilan dari prosessor untuk ditampilkan
agar pengguna bisa melihat apa yang
sedang dioperasikan.
2. Selang Exspirasi : Untuk mengalirkan udar sisa pernafasan
dari pasien ke pembuangan.
3. Selang Inspirasi : Untuk membuka dan membatasi airan
udara yang masuk ke pasien.
4. Humidifier : Sebagai pelembap udara yang masuk ke
pasien
5. Mini Compressor : Untuk menghasilkan udara yang

42
bertekanan.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
 Sphgmomanometer yaitu alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
darah yang bekerja secara manual saat memompa maupun mengurangi
tekanan pada manset dengan sistem non-invasive.
 Radiant Warmer berfungsi sebagai tempat perlindungan bayi bagi yang
lahir premature serta dapat juga digunakan sebagai tempat penyimpanan
setelah bayi baru lahir dengan tetap menjaga suhu bayi seperti saat berada
dalam kandungan ibunya.
 Sinar X merupakan pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis
dengan gelombang radio, panas, cahaya sinar ultraviolet, tetapi
mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek sehingga dapat
menembus benda-benda
 Centrifuge berfungsi untuk memisahkan partikel – partikel dalam suatu
larutan yang mempunyai berat molekul yang barbeda serta memisahkan
partikel sel darah merah dan trombosit.
 Ventilator berfungsi untuk membantu pernafasan pasien dengan cara
memompakan udara ke paru-paru dan memonitor udara yang dihembuskan
lagi seperti pada pasien yang sama sekali tidak menunjukkan usaha
menarik nafas maka dengan bantuan pesawat ini nafas pasien akan
dikontrol sepenuhnya.

4.2 Saran

43
Untuk calon mahasiswa praktek Rumah Sakit yang akan datang jadikan
praktek sebagai tempat untuk mengasah kemampuan dan keterampilan,
bukannya belajar dari awal (tempat bekal ilmu pengetahuan apapun).

LAPORAN HARIAN PKL 1


RSUD LASINRANG, PINRANG

44
L

A
45
N

RUANG IPSRS

46
RUANG PERINATOLOGI

47
RUANG LABORATORIUM

48
RUANG OK (Kamar Operasi)

49
RUANG ICU

50
RUANG POLI THT

RUANG POLI MATA

51
RUANG POLI GIGI

RUANG UTD (Unit Transfusi Darah)

52
53
HOLIDAY

54
55

Anda mungkin juga menyukai