Anda di halaman 1dari 58

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program magang mahasiswa merupakan kegiatan mahasiswa untuk

belajar dari pengalaman kerja praktis di suatu institusi. Dengan adanya

program ini diharapkan dapat meningkatkan kompetisi lulusan dan menjadi

tambahan pengetahua serta wawasan dunia kerja. Termasuk dalam pengalaman

praktis pemagangan adalah melakukan identifikasi permasalahan, analisis dan

penyelesaian permasalahan, serta penerapan ilmu dan teknologi, khusunya

bidang kesehatan masyarakat.

Program magang mahasiswa ini dipandang perlu untuk lebih

mendekatkan dunia Perguruan Tinggi dengan dunia kerja serta adanya

keterkaitan dan kesepadanan antara teori dan praktek di lapangan. Untuk hal

tersebut, Bagian Administrasi Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan

Masyarakat akan melakukan penyesuaian-penyesuaian materi perkuliahan

dengan perkembangan dunia kerja yang mendukung perluasan wawasan serta

kemampuan individu mahasiswa.

B. Tujuan Magang

Secara umum tujuan dari program magang mahasiswa adalah

memberikan pengalaman praktis lapangan kepada mhasiswa dengan cara ikut

serta sehari-hari sebagai bagian integral organisasi dalam suatu institusi, dinas

kesehatan, rumah sakit ataupun puskesmas.

Tujuan yang lebih rinci dapat dipaparkan sebagai berikut:

1
1. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia kerja, baik dalam hal

konsep keilmuannya maupun aplikasi praktisnya.

2. Mengembangkan wawasan dunia kerja bagi mahasiswa, agar dapat

meningkatkan adaptasi kepribadian dan social kemasyarakatan.

3. Meningkatkan kemampuan analisa mahasiswa, khususnya terhadap masalah

kesehatan masyarakat.

4. Menggali hubungan keterkaitan dan kesepadanan antara perguruan tinggi

dengan dunia kerja.

C. Manfaat Magang

Mahasiswa dapat menimba pelajaran praktis dari lapangan dan

membandingkan ilmu yang diperoleh dengan dunia kerja yang sesungguhnya

sehingga dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi kompetisi pendidikan.

Perguruan Tinggi dalam hal ini Bagian Administrasi dan Kebijakan

Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin dapat

memperkaya khasanah dunia kerja melalui informasi yang diperoleh dari

lapangan. Sehingga dapat melakukan penyesuaian materi pekuliahan terhadap

tuntutan dunia kerja yang pada akhirnya dapat menghasilkan sarjana yang lebih

kompetitif.

Di tempat magang mahasiswa mendapatkan bantuan pegawai yang

masih memiliki idealisme dan penuh dengan ilmu-ilmu segar yang belum lama

dipelajari dari bangku perkuliahan.

2
BAB II

GAMBARAN UMUM

RUMAH SAKIT DR. TADJUDDIN CHALID

A. Sejarah Rumah Sakit

Awalnya Rumah Sakit ini bernama Rumah Sakit Kusta Regional

Makassar, yang kemudian dirubah menjadi Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid

Makassar pada tanggal 26 Maret 2008. Sejarah berdirinya rumah sakit ini dimulai

dengan Prakarsa Menteri Kesehatan tahun 1980 dan mengintruksikan kepada

Direktorat Jendral Pelayanan Medik dan Direktorat Jendral Pemberantasan

Penyakit Menular untuk mendirikan Rumah Sakit Kusta Makassar. Untuk itu

Menteri Kesehatan bersama Direktorat Jendaral Pemberantasan Penyakit Menular

berangkat ke Jepang untuk memperoleh dana bantuan dari Sasakawa Memorial

Health Foundation. Pada waktu itu direncanakan Rumah Sakit Kusta Regional

Makassar berkapasitas 100 tempat tidur dengan rencana dana yang diperlukan $

2.000.000 dan dari Sasakawa dimintakan $ 1.000.000 yang ternyata baru dapat

direalisasi tahun 1987.

Adapun alasan Menteri Kesehatan perlunya membangun Rumah Sakit

Kusta Makassar adalah antara lain :

a. Banyaknya penderita kusta di Propinsi lain (Kalimantan, Maluku, NTT, NTB,

dan lain-lain)

b. Prevalensi penyakit kusta cukup tinggi di Sulawesi Selatan dan Kawasan

Timur Indonesia (KTI) pada umumnya.

3
Untuk membangun Rumah Sakit Kusta Makassar, Departemen Kesehatan

memperoleh rekomendasi dari WHO, maka pada saat itu Menteri Kesehatan RI

mengeluarkan surat keputusan dengan nomor 568/Menkes/SK/XII/1982

tertanggal 24 Desember 1982 sebagai dasar untuk membangun Rumah Sakit

Kusta Ujung Pandang yang merpakan instalasi organik dalam lingkungan

Departemen Kesehatan yang berada dan bertanggung jawab langsung kepada

Direktur Jenderal Pelayanan Medik. Pada rapat konsultasi Direktorat Rumah

Sakit, Direktorat Jenderal Medik di Semarang diputuskan bahwa di Indonesia

dianggap perlu membai Daerah Binaan Rumah Sakit Kusta di 3 wilayah :

a) Rumah Sakit Kusta Sungai Kundur Palembang, membina daerah seluruh

Sumatera dan Kalimantan Barat.

b) Rumah Sakit Kusta Sitanala Tangerang, membina daerah Jawa, Bali,

Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, NTB, dan NTT.

c) Rumah Sakit Kusta Makassar, membina daerah seluruh Sulawesi, Maluku,

dan Papua. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keseatan No.

270/Menkes/SKNI/1985 tentang Wilayah Binaan Rumah Sakit Kusta, maka

Rumah Sakit Kusta Makassar membina daerah seluruh Sulawesi, Maluku,

dan Papua. Namun seiring dengan perkembangan dan perubahan pemerintah

daerah dengan sistem otonomi daerah, maka banyak daerah yang berada

dalam binaan Rumah Sakit Kusta Makassar berdiri menjadi beberapa propinsi

yang sebelumnya hanya satu propinsi hingga wilayah binaan Rumah Sakit

Kusta Makassar berkembang menjadi beberapa daerah sebagai berikut :

4
1. Propinsi Sulawei Selatan

a) Leprosarium Lerang Kabupaten Bone

b) Leprosarium Lauleng Kotamadya Pare-pare

c) Leprosarium Batuleleng Kabupaten Tana Toraja

d) Leprosarium Teppoe Kabupaten Majene

e) Leprosarium Kalang-kalang Kota Palopo

f) Leprosarium Laringgi Kabupaten Soppeng

g) Leprosarium Tinco Kabupaten Wajo

h) Leprosarium Landipokki Kabupate Polmas.

2. Propinsi Sulawesi Tengah

Hanya usaha pengobatan di lapangan yang perlu perhatian dari dinas

Kesehatan dan pemda setempat.

3. Propinsi Sulawesi Tenggara

Sejak Rumah Sakit Kusta Bau-bau ditutup, penderita dipindahkan ke

Leprosarium Lawela yang perlu diperhatikan dan penanganan dari dinas

kesehatan dan pemda setempat.

4. Propinsi Sulawesi Utara

Rumah Sakit Kusta Malalayang yang dipindahkan ke Leprosarium Pandu.

5. Propinsi Gorontalo

Rumah Sakit Kusta Toto, di Propinsi Gorontalo.

6. Propinsi Maluku

Leprosarium di daerah Saparua.

7. Propinsi Maluku Utara

5
Leprosarium Scrota di Kotit Ternate.

8. Propins Papua

Rumah Sakit Kusta Sorong.

Pada awal Rumah Sakit Kusta Regional Makassar didirikan, fasilitas

tempat tidur rumah sakit sebanyak 100 tempat tidur dengan didukung oleh sumber

daya manusia sebanyak 96 orang dengan perincian:

Tenaga tetap : 68 orang

Tenaga Part Time : 6 orang

Tenaga Pinjaman : 8 orang

Tenaga Sukarela : 14 orang

Fasilitas sarana bangunan juga belum selengkap dengan kondisi sekarang, pada

awal perkembangannya, rumah sakit belum mempunyai gedung poliklinik mata

dan gigi, gedung fisioterapi beserta peralatan pendukungnya, gedung terapi

okupasi, gedung instalasi luka, gedung workshop, gedung asrama perawat, serta

rumah dokter.

Demikian pula struktur organisasinya masih sederhana karena instalasi-instalasi

pendukung masih sedikit, namun seiring perkembangan runah sakit dengan

penambahan instalasi pendukung dan pelayanan, maka perkembangan organisasi

rumah sakit ikut berkembang pula hingga sekarang.

Pada tahun 2001 Rumah Sakit Kusta Pembina Ujung Pandang berubah

nama menjadi Rumah Sakit Kusta Pembina Makassar seiring dengan perubahan

nama kotamadya Ujung Pandang menjadi Kota Makassar. Kemudian Rumah

Sakit Kusta Pembina Makassar berubah nama menjadi Rumah Sakit Dr.

6
Tadjuddin Chalid Makassar pada tanggal 26 Maret 2008. Perubahan nama ini

disebabkan karena pertimbangan bahwa penyakit kusta selama ini sangat ditakuti

oleh masyarakat. Stigma masyarakat yang sulit untuk dilepas mengenai penyakit

kusta membuat image Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid ini sangat sulit pula

untuk dirubah. Dengan adanya perubahan nama, diharapkan image masyarakat

tentang Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid sebagai Rumah Sakit Kusta akan

berubah dengan mulai menerima pelayanan umum. Selain itu, adanya pelayanan

umum yang diberikan juga diharapkan dengan sendirinya pasien akan datang dan

mulai terbiasa dengan pasien kusta bahkan menganggap mereka (pasien kusta)

sama seperti penderita penyakit lainnya.

B. Visi Rumah Sakit

Menjadi rumah sakit terkemuka di Indonesia dalam pelayanan rehabilitasi

kusta.

C. Misi Rumah Sakit

1. Menjadi Pusat Pendidikan Pelatihan dan Penelitian Pengembangan

Rehabilitasi Kusta.

2. Meningkatkan profesionalisme dalam bidang pelaanan kesehatan dan

manajemen rumah sakit.

3. Memberikan pelayanan kesehatan bermutu dan paripurna dengan

memanfaatkan teknologi mutakhir.

4. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berbasisi kemitaraan.

7
D. Motto Rumah Sakit

Melayani Dengan Keikhlasan.

E. Nilai Rumah Sakit

K = Komitmen

U = Usaha Maksimal

S = Sesuai Standar

T = Tulus Ikhlas

A = Akuntabilitas

F. Tujuan Rumah Sakit

1) Meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas pemderita kusta melalui

pelayanan yang bermutu dan paripurna.

2) Meningkatkan kompetensi tenaga, sarana dan prasarana kesehata dalam

penanganan rehabilitasi kusta.

3) Meningkatkan mutu pelayanan rehabilitasi kusta melalui kerjasama lintas

program dan lintas sektor terkait.

4) Meningkatkan sistem rujukan di wilayah binaan.

8
BAB III

Tugas Pokok Dan Fungsi Rumah Sakit Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid

a) Tugas Pokok

Melaksanakan pelayanan penderita kusta secara menyeluruh, terpadu dan

berkesinambungan guna peningkatan kualitas hidup dan roduktivitas

penderita kusta serta melaksanakan kegiatan diklat dan litbang di bidang

rehabilitasi kusta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

b) Fungsi

1) Melaksanakan pelayanan medik penderita kusta

2) Melaksanakan asuhan keperawatan penderita kusta

3) Melaksanakan upaya pencegahan cacat penderita kusta

4) Melaksanakan rehabilitasi medik penderita kusta

5) Melaksanakan pelayanan rujukan penderita kusta

6) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang rehabilitasi kusta

7) Melaksanakan pengembangan/diversifikasi pelayanan umum

8) Melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang rehabilitasi

kusta

9) Menerapkan teknologi tepat guna di bidng rehabilitasi kusta

10) Melaksanakan administrasi umum dan keuangan

9
A. Struktur Organisasi Rumah Sakit

Gambar 1.

Struktur Organisasi Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid


Tahun 2010

DIREKTUR
WADIR WADIR
MEDIS ADM & KEU

KABAG
SEKRETARIAT

KASUBBAG KASUBBAG KASUBBA KASUBBAG KASUBBAG


PPL TATA USAHA G RT MR
KEPEG

KABID KABID KABID


MEDIS KEPERAWATA KEUANGAN
N
KASI. PENYUSUNAN
KASI. MEDIS I KASI. PERAWATAN I ANGGARAN

KASI. MEDIS KASI. PERAWATAN II KASI PERBENDAHARAAN


II

PENG. DANA INTEREN

UPF UPF UPF UPF UPF UPF


RAWAT RADIOLOG BEDAH PROTHES FISIOTERAPI TERAPI
JALAN I E KERJA
INSTALASI FARMASI
INST. SARANA RS
INST. KIA/KB/GIZI

INST. LABORATORIUM

10
Struktur organisasi Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid disusun

berdasarkan SK Menkes nomor 568, struktur organisasinya sebagai berikut:

Berdasarkan struktur organisasi, maka dapat dilihat tugas pokok dan fungsinya

sebagai berikut:

1. Direktur

Direktur mempunyai tugas memimpin, mengawasi dan

mengkoordinasikan tugas-tugas rumah sakit sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

2. Wakil Direktur

a. Wakil Direktur Medis

Wakil Direktur Medis mempunyai tugas membantu direktur dalam

pelaksanaan tugasnya dibidang pelayanan medis. Untuk melaksanakan

tugas tersebut Wakil direktur Medis mempunyai fungsi, yaitu:

1) Membantu direktur dalam mengawasi, mengendalikan seluruh

tugas-tugas dibidang pelayanan medis.

2) Membantu direktur dalam mengkoordinasikan seluruh tugas-tugas

dibidang pelayanan medis.

3) Membantu direktur dalam menetapkan langkah-langkah dan

kebijaksanaan serta mengkoordinasikan seluruh kebijaksanaan yang

telah ditetapkan oleh direktur dibidang pelayanan medis.

b. Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan

Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan mempunyai tugas

membantu direktur dalam melaksanakan tugasnya dibidang administrasi

11
dan keuangan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Wakil Direktur

Administrasi dan Keuangan mempunyai fungsi, yaitu:

1) Membantu direktur dalam mengawasi, mengendalikan seluruh tugas-

tugas dibidang administrasi dan keuangan

2) Membantu direktur dalam mengkoordinasikan seluruh tugas-tugas

dibidang administrasi dan keuangan

3) Membantu direktur dalam menetapkan langkah-langkah dan

kebijaksanaan serta mengkoordinasikan seluruh kebijaksanaan yang

telah ditetapkan oleh direktur dibidang administrasi dan keuangan.

3. Bagian sekretariat

Bagian sekretariat dipimpin oleh seorang Kepala Sekretariat dengan tugas

menyelenggarakan pelayanan administrasi umum terhadap seluruh

instalasi kegiatan di lingkungan rumah sakit, serta juga memberikan

pelayanan administrasi kepada Direktur.

Untuk melaksanakan tugas tersebut bagian Sekretariat mempunyai fungsi

sebagai berikut:

1) Mempersiapkan dan menyusun program dan laporan mengenai

kegiatan semua satuan organisasi dalam lingkungan Rumah sakit.

2) Melaksanakan pengelolaan tata usaha kepegawaian dan urusan diklat

pegawai

3) Melaksanakan urusan rumah tangga serta memelihara kebersihan,

keamanan, dan ketertiban dalam lingkungan rumah sakit

4) Mengatur pelaksanaan kegiatan pencatatan medis

12
5) Melaksanakan urusan tata usaha penderita, baik rawat inap maupun

rawat jalan

a. Sub Bagian Penyusunan Program dan laporan

1) Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data

2) Melaksanakan penyusunan program dan kegiatan rutin dari semua

instalasi kegiatan dilingkungan Rumah Sakit

3) Memelihara dan menyimpan semua data dan informasi serta

dokumentasi kegiatan pelayanan Rumah Sakit

4) Melaksanakan penyusunan laporan system pelaporan RS, serta

memperbaiki keslahan laporan yang diterima sebagai umpan balik

dari bagian informasi Ditjen pelayanan Medik

5) Melaksanakan penyajian data dan informasi dalam bentuk tabel-tabel

dan grafik-grafik dari seluruh kegiatan pelayanan Rumah sakit.

b. Sub Bagian Tata Usaha

1) Melaksanakan pembuatan konsep surat-surat

2) Melaksanakan pengagendaan dan pemberian nomor surat-surat

masuk dan keluar

3) Melaksanakan pemeliharaan dan penyimpanan tata naskah (arsip)

4) Melaksanakan penggandaan surat-surat, naskah-naskah dll

5) Melaksanakan tata usaha penderita rawat inap dan rawat jalan

6) Menerima dan mengarahkan tamu-tamu (Protokoler dan Humas)

c. Sub Bagian Kepegawaian

13
1) Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data kepegawaian di

tiap-tiap instalasi kerja dalam rangka penyusunan formasi tenaga

medis, paramedis, perawatan paramedic non perawatan dalam

lingkungan Rumah Sakit

2) Melaksanakan pengumnpulan data untuk pengurusan rencana

kenaikan pangkat/golongan, berkala, ujian dinas, pensiun,

penyesuaian ijazah dll

3) Melaksanakan dan menyiapkan data, menyiapkan pengurusan surat

menyurat, arsip, bahan-bahan kelengkapan/formulir kepegawaian

termasuk DP3, screening daftar hadir, cuti tahunan, cuti hamil, cuti

sakit, izin tugas/dinas luar, kartu keluarga, kartu askes, kartu

isteri/suami dll

4) Mempersiapkan dan melaksanaan pengurusan bahan-bahan untuk

mutasi, pemberhentian dan mutasi pegawai

5) Mempersiapkan bahan-bahan penunjukan dalam jabatan structural

dan fungsional pegawai dalam lingkungan Rumah sakit.

6) Melaksanakan pengurusan surat-surat pegawai yang akan mengikuti

pendidikan dan latihan ( latihan prajabatan, penataran, seminar dll)

di lingkungan Rumah Sakit.

7) Melaksanakan pengurusan pemberian penghargaan /kesejahteraan

pegawai termasuk pemberian penghargaan/piagam bagi yang telah

memenuhi syarat sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

14
d. Sub Bagian Rumah Tangga

1) Melaksanakan urusan dalam, termasuk pendataan seluruh inventaris

Rumah sakit

2) Melaksanakan urusan pemeliharaan kebersihan dalam lingkungan

rumah sakit, termasuk bangsal, asrama, rumah jabatan, ruang

perkantoran, dan gedung-gedung lain termasuk perabotannya serta

pertamanan rumah sakit

3) Melaksanakan pengaturan untuk menegakkan tata tertib kedalam

lingkungan Rumah Sakit

4) Melaksanakan pemeliharaan dan pengaturan penggunaan kendaraan

dinas Rumah Sakit (pengangkutan/antar jemput pegawai) dan

perjalanan dinas lainnya

5) Melaksanakan pemeliharaan dan pengurus kamar cuci pakaian dan

penjahitan perlengkapan tempat tidur, pakaian orang sakit dll

6) Melaksanakan pemeliharaan dan pengatur dan penggunaan mobil

ambulance (pengangkutan orang sakit dan jenazah).

e. Sub Bagian Pencatatan Medis

1) Melaksanakan pencatatan medis bagi penderita yang dating

memeriksakan diri atau berobat di rumah sakit

2) Melaksanakan pengolahan dan analisa data penderita yang dating

berobat jalan maupun penderita yang dirawat dirumah sakit

3) Melaksanakan kompilasi data dari catatan medis penderita dan

mempersiapkan laporan stastistik medis rumah sakit

15
4) Melaksanakan pendistribusian formulir pelaporan sesuai permintaan

dan kebutuhan masing-masing instalasi

5) Melaksanakan pemeliharaan tata naskah catatan medis

6) Melaksanakan data morbiditas dan mortalitas sesuai dengan ICD

revisi ke IX

7) Melaksanakan sistem rujukan penderita

4. Bidang Medis

Bidang medis mempunyai tugas melaksanakan pelayanan administrative

dibidang medis. Untuk melaksanakan tugas tersebut, bidang medis

mempunyai fungsi:

1) Melaksanakan pelayanan administrative dibidang medis terhadap:

a. Instalasi rawat jalan dan instalasi rawat inap

b. Instalasi radiologi

c. Instalasi bedah

d. Instalasi prothesa

e. Instalasi fisioterapi

f. Instalasi terapi kerja

2) Melaksanakan pelayanan administratif dibidang medis terhadap:

a. Instalasi farmasi

b. Instalasi laboratorium

c. Instalasi KIA/KB/GIZI rumah sakit

d. Instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit

16
3) Melaksanakan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan

administrative dibidang medis pada semua UPF dan instalasi

dilingkungan rumah sakit

4) Melaksanakan dan menyusun daftar dinas dan daftar mutasi tenaga

medis

5) Melaksanakan persiapan penyelenggaraan pendidikan dan latihan bagi

tenaga medis di rumah sakit

6) Melaksnakan dan menyampaikan kebijaksanaan umum pimpinan

rumah sakit

7) Merencanakan kelengkapan kebutuhan alat-alat medis di seluruh

instalasi di lingkungan rumah sakit

8) Memantau dan memeriksa kelengkapan dokumentasi dan tata naskah

kegiatan pelayanan medis yang telah dilakukan oleh setiap tenaga

medis

9) Mengolah bahan laporan kegiatan medic dalam rangka pengumpulan

angka kredit dalam jabatan fungsional tenaga medis

10) Mengusulkan kepada pimpinan rumah sakit untuk mengadakn

kerjasama dengan pihak-pihak yang dianggap perlu.

a. Seksi Medis I

1) Membantu kepala bidang medis melaksanakan fungsi pengelolaan dan

pembinaan terhadap seluruh kegiatan pelayanan administrative di

bidang medis pada UPF. Rawat jalan dan rawat inap, UPF. Radiologi,

UPF. Bedah, UPF. Prothese, UPF. Fisioterapi, UPF. Terapi kerja

17
2) Memberikan laporan tertulis atau lisan setiap saat atau secara berkala

kepada kepala bidang medis mengenai kegiatannya

3) Menyusun dan menganalisa seluruh kebutuhan pelayanan

administrative bidang medis pada UPF. Yang menjadi tanggung

jawabnya

4) Memberi timbangan atas cuti hamil, cuti tahunan, sakit, permohonan

melanjutkan pendidikan, pindah, berhenti dan lain-lain.

b. Seksi Medis II

1) Membantu kepala bidang medis melaksanakan fungsi pengelolaan dan

pembinaan terhadap seluruh kegiatan pelayanan administrative di

bidang medis pada instalasi farmasi, instalasi laboratorium, instalasi

KIA/KB/GIZI dan instalasi sarana rumah sakit.

2) Memberikan laporan tertulis atau lisan setiap saat atau secara berkala

kepada kepala bidang medis mengenai kegiatannya

3) Menyusun dan menganalisa seluruh kebutuhan pelayanan

administrative bidang medis pada instalasi yang menjdi tanggung

jawabnya

4) Memberi pertimbangan atas cuti hamil, cuti tahunan, sakit,

permohonan melanjtkan pendidikan, dll

5. Bidang Perawatan

Bidang perawatan mempunyai tugas mengatur dan mengendalikan

kegiatan perawatan, melaksanakan pelayanan dalam rangka pelaksanaan

tugas perawatan.

18
Untuk melaksanakan tugas tersebut bidang perawatn mempunyai fungsi

sebagai berikut:

1) Mengatur dan mengendalikan pelayanan perawatan terhadap:

a. Instalasi radiologi

b. Instalasi bedah

c. Instalasi prothesa

d. Instalasi rawat jalan dan rawat inap

e. Instalasi fisioterapi

f. Instalasi terapi kerja

2) Melaksanakan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan perawatan

dan rehabilitasi pada semua UPF dan instalasi di lingkungan rumah

sakit

3) Melaksanakana dan menyampaikan kebijaksanaan umum pimpinan

rumah sakit

4) Menyusun dan melaksanakan daftar dinas tenaga perawat

5) Mengusulkan daftar mutasi tenaga perawatan dalam lingkungan

rumah sakit kepada direktur

6) Melaksanakan persiapan penyelenggaraan pendidikan dan latihan bagi

tenaga perawatan di rumah sakit

7) Merencanakan kelengkapan kebutuhan alat-alat perawatan di seluruh

instalasi dan instalasi rumah sakit

19
8) Memantau dan memeriksa kelengkapan dokumentasi dan tata naskah

kegiatan pelayanan perawatan yang telah dilakukan oleh setiap tenaga

perawatan

9) Mengolah data dan dokumentasi serta tata naskah kegiatan pelayanan

perawatan dan rehabilitasi

10) Mengolah laporan kegiatan perawatan dalam rangka pengumpulan

angka kredit dalam jabatan fungsional tenaga perawatan.

a. Seksi Perawatan I

1) Membantu kepala bidang perawatan melaksanakan fungsi pengelolaan

dan pembinaan terhadap seluruh kegiatan pelayanan administrative di

bidang perawatan pada UPF. Radiologi, UPF. Bedah, dan UPF.

Prothese.

2) Memberikan pelayanan administrative dibidang perawatan serta

menyusun dan menganalisa seluruh kebutuhan pelayanan

administrative pada UPF. Radiologi, UPF. Bedah, dan UPF. Prothese.

3) Memberikan laporan setiap saat atau secara berkala kepada kepala

bidang perawatan mengenai kegiatan pelayanan perawatan yang

menjdi tanggung jawabnya

4) Membantu kepala bidang perawatan didalam pelaksanaan pengawasan

dan pengendalian kegiatan perawatan yang menjadi tanggung

jawabnya

20
5) Member timbangan atas cuti hamil, cuti sakit, permohonan

melanjutkan pendidikan, pindah, berhenti dan lain-lain.

6) Membantu kepala bidang perawatan mengatur penempatan dan mutasi

tenaga perawatan

7) Membantu kepala bidang perawatan atas pemeliharaan kebersihan dan

kerapihan seluruh alat-alat perawatan yang ada.

b. Seksi Perawatan II

1) Membantu kepala bidang perawatan melaksanakan fungsi pengelolaan

dan pembinaan terhadap seluruh kegiatan pelayanan perawatan pada

UPF. Rawat jalan, UPF. Fisioterapi, UPF. Terapi kerja

2) Memberikan pelayanan administrative dibidang perawatan serta

menyusun dan menganalisa seluruh kebutuhan pelayanan pada UPF.

Rawat jalan, UPF. Fisioterapi, UPF. Terapi kerja

3) Memberikan laporan setiap saat atau secara berkala kepada kepala

bidang perawatn mengenai kegiatan pelayanan perawatan pada UPF.

Rawat jalan, UPF. Fisioterapi, UPF. Terapi kerja

4) Membantu kepala bidang perawatn didalam pelaksanaan pengawasan

dan pengendalian kegiatan pada UPF. Rawat jalan, UPF. Fisioterapi,

UPF. Terapi kerja

5) Membantu kepala bidang perawatan member pertimbangan atas cuti

tahunan, cuti hamil, cuti sakit, permohonan melanjutkan pendidikan,

21
pindah, berhenti dan lain-lain, yang diajukan oleh tenaga perawatan

kepada direktur

6) Membantu kepala bidang perawatan mengatur penempatab dan

mutasi/pergeseran tenaga perawatan pada UPF. Rawat jalan, UPF.

Fisioterapi, UPF. Terapi kerja

7) Membantu kepala bidanf perawatan atas pemeliharaan kebersihan dan

kerapihan seluruh instalasi perawatan termasuk alat-alat perawatan

yang ada pada UPF. Rawat jalan, UPF. Fisioterapi, UPF. Terapi kerja

8) Membantu kepala bidang perawatan merencanakan dan

mengkoordinasikan kegiatan rehabilitasi sosial penderita dengan

bekerjasama dengan instalasi terkait baik didalam maupun diluar.

6. Bidang Keuangan

Bidang keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan

rumah sakit. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, bidang keuangan

mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) Melaksanakan kegiatan perencanaan, penyusunan anggaran,

penerimaan dan belanja rumah sakit

2) Melaksanakan kegiatan pembinaan perbendaharaan, pembukuan dan

pertanggungjawaban rumah sakit

3) Melaksanakan semua kegiatan yang meliputi penerimaan keuangan

rumah sakit, penyetoran pertanggungjawaban semua penghasilan

rumah sakit

22
a. Seksi Penyusunan Anggaran

1) Mempersiapkan dan menyusun rencana anggaran rutin rumah

sakit

2) Mempersiapkan dan menyusun rencana penggunaan anggaran

rutin rumah sakit

3) Mempersiapkan dan menyusun anggaran belanja pegawai dan

tunjangan lainnya

4) Mempersiapkan dan menyusun rencana anggaran penerimaan

rumah sakit.

b. Seksi Perbendaharaan

1) Melaksanakan pembinaan dan penatalaksanaan buku kas umum

baik penerimaan maupun pengeluaran anggaran rutin rumah sakit

2) Melaksanakan pembinaan dalam pembuatan laporan

pertanggungjawaban seluruh penerimaan dan pengeluaran belanja

rutin rumah sakit

3) Melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan tata naskah serta

dokumen-dokumen keuangan lainnya.

c. Seksi Pengelolaan Dana Intern

1) Menyusun perencanaan penerimaan dana intern

2) Melaksanakan pengelolaan pembukuan penerimaan dana intern

3) Melakukan penyetoran dari hasil penerimaan rumah sakit ke kas

Negara

23
4) Melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan bukti-bukti

penerimaan dan penyetoran.

d. Instalasi Pelaksana Fungsional (UPF)

1. UPF. Rawat jalan

Instalasi pelaksana fungsional (UPF) rawat jalan mempunyai tugas

melaksanakan pemeriksaan, diagnose, pengobatan dan perawatan penyakit

dalam, syaraf, mata, gigi, penyakit kandungan dan kebidanan termasuk

pengelolaan rawat inap.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, UPF rawat jalan mempunyai fungsi

sebagai berikut:

a. Melaksanakan pemeriksaan, pengobatan dan menerima rujukan

penderita rawat jalan yang dating di poliklinik rumah sakit

b. Menentukan perlu tidaknya seseorang penderita untuk rawat inap

c. Menentukan perlu tidaknya penderita dirujuk ke instalasi-instalasi

pelaksana fungsional dalam rumah sakit atau keluar rumah sakit

d. Memberikan penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit (PKM RS)

antara lain pencegahan cacat dan perawatan luka

e. Menentukan pengobatan dan tindakan perawatan terhadap penderita

rawat inap

f. Bersama-sama UPF bedah dan fisioterapi menentukan perlu

tidaknyabedah konstruksi bagi penderita rawat inap

24
2. UPF. Radiologi

UPF. Radiologi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan radiologi

untuk keperluan diagnose.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, UPF. Radiologi mempunyai fungsi

sebagai berikut:

a. Melaksanakan pelayanan radiologi terhadap penderita atas dasar

permintaan dokter rumah sakit atau rujukan dari luar

b. Melaksanakan rujukan radilogi keluar rumah sakit bila diperlukan.

3. UPF. Bedah

UPF. Bedah mempunyai tugas melaksanakan bedah plastic kusta dan

bedah rekonstruktif penderita kusta.

Untuk melaksanakan tugastersebut, UPF. Bedah mempunyai fungsi

sebagai berikut:

a. Melaksanakan pelayanan bedah plastic kusta dan bedah rekonstruktif

penderita kusta serta bedah kusta lainnya

b. Melaksanakan rujukan instalasi bedah keluar rumah sakit bila

diperlukan

c. Melaksanakan usaha-usaha pendidikan dan latihan keterampilan bedah

kusta

d. Memelihara catatan bedah kusta yang telah dilaksanakan

25
4. UPF. Prothesa

UPF. Prothese mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis

pengukuran, pembuatan, pemberian alat prothese penderita kusta.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, UPF. Prothese mempunyai fungsi

sebagai berikut:

a. Melaksanakan pelayanan prothese dan orthese yang berhubungan

dengan pengukuran, pembuatan, pemasangan dan perbaikan terhadap

penderita cacat kusta atas dasar permintaan dokter

b. Melaksanakan pelayanan prothese dan orthese terhadap penderita cacat

kusta

c. Melaksanakan rujukan prothese dan orthese ke instalasi prothese

keluar rumah sakit bila diperlukan.

d. Memelihara catatan prothese dan orthese yabg telah dilaksanakan.

e. Melaksanakan pendidikan keterampilan dalam bidang prothese dan

orthese.

5. UPF. Fisioterapi

UPF. Fisioterapi mempunyai tugas melakukan pelayanan pemeriksaan

pengobatan, perawatan dan rehabilitasi yang meliputi pemberian hasil

pengobatan, latihan gerak badan, aliran listrik, air dan uap, sinar dan

pemijatan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, UPF. Fisioterapi mempunyai fungsi

sebagai berikut:

26
a. Melaksanakan pemerikasaan, pengobatan dan perawatan serta

rehabilitasi kepada penderita rawat inap dan rawat jalan dalam hal

fisioterapi

b. Melaksanakan kegiatan rehabilitasi yang meliputi pemberian hasil

pengobatan, latihan gerak badan, aliran listrik, air dan uap, sinar dan

pemijatan.

c. Melaksanakan kerja sama antar instalasi dalam RS dan rujukan keluar

RS bila dianggap perlu.

d. Memelihara dan mengamati catatan fisioterapi yang etlah

dilaksanakan.

e. Melaksanakan pendidikan keterampilan dalam bidang fisioterapi

6. UPF. Terapi Kerja

UPF. Terapi krtja mempunyai tugas melaksanakan pelayanan pemberian

latihan kerja dengan alat-alat pekrjaan sehari-hari dan persiapan pekerjaan

dikemudian hari.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, UPF. Terapi kerja mempunyai fungsi

sebagai berikut:

a. Mendidik dan melatih anggota gerak untuk dapat melaksanakan

pekerjaan sehari-hari.

b. Melaksanakan pemeriksaan untuk seleksi, analisa bakat dan analisa

latihan keterampilan.

c. Melaksanakan latihan dan keterampilan penderita sesuai hasil seleksi

27
d. Menjalin kerja sama dengan instansi terkait diluar rumah sakit, dalam

bidang terapi kerja melalui direktur rumah sakit.

e. instalasi

1. Instalasi Farmasi

Instalasi farmasi mempunyai tugas melaksanakan pengaturan tehnis

penyimpanan penyaluran , obat-obatan, gas medis dan alat-alat kedokteran

yang dilakukan oleh tenaga fungsional.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, kepala instalasi farmasi mempunyai

fungsi:

a. Melaksanakan pengaturan teknis penyimpanan, penyaluran obat-

obatan, gas medis dan alat-alat kedokteran.

b. Bersama-sama kepala bidang medis menyusun rencana kebutuhan

obat-obatan, gas medis, alat-alat kedoteran secara berkala.

c. Melaksanakan pengawasab kuantitas dan kualitas obat-obatan, alat-alat

kedokteran dan gas medis yang dipergunakan oleh rumah sakit

d. Memelihara dan menyimpan bukti-bukti pengeluaran obat-obatan.

e. Mencatat dan membuat laporan khusus serta pengamanan obat-obatan

narkotika dan bahan-bahan berbahaya lainnya.

28
2. Instalasi Laboratorium

Kepala instalasi laboratorium rumah sakit mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan pemeriksaan laboratorium untuk keperluan diagnose bagi

penderita rawat inap dan rawat jalan yang dilakukan oleh tenaga

fungsional.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, instalasi laboratorium mempunyai

fungsi sebagai berikut:

a. Melaksanakan pemeriksaan laboratorium pada penderita yang dirawat

inap dan rawat jalan

b. Melaksanakan pemeriksaan laboratorium yang diperlukan untuk

kepentingan penelitian dibidang medis.

c. Melaksanakan rujukan pemeriksaan kepada instalasi laboratorium

diluar rumah sakit apabila diperlukan.

d. Menyampaikan hasil pemeriksaan laboratorium kepada dokter yang

meminta.

e. Mengambil sampel darah untuk keperluan transfuse.

3. Instalasi KIA/KB/GIZI

Instalasi KIA/KB/GIZI mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan ibu-

ibu hamil dan kegiatan KB, pelayanan Gizi kepada penderita kusta yang

dilakukan oleh tenaga fungsional.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, instalasi KIA/KB/GIZI mempunyai

fungsi sebagai berikut:

29
a. Melaksanakan pemeriksaan ibu-ibu hamil yang dating ke instalasi

KIA/KB/GIZI dalam rangka usaha PKB RS ( Program Keluarga

Berencana Rumah sakit)

b. Melaksanakan penyuluhan gizi kepada ibu-ibu hamil dan penderita.

c. Merencanakan kebutuhan, menyimpan sementara dan mengawasi

makanan untuk keperluan rumah sakit.

d. Mempersiapkan, mengelola dan menyerahkan makanan biasa dan diet

untuk disalurkan kepada penderita.

e. Mengawasi penyaluran makanan biasa dan diet kepada penderita serta

pemanfaatannya.

4. Instalasi Pemeliharaan Sarana rumah Sakit

Instalasi pemeliharaan saran arumah sakit mempunyai tugas melakukan:

a. Pemeliharaan bangunan rumah sakit, instalasi air minum, air panas,

listrik, gas tehnis, zat lemas, pembuangan sampah dan limbah rumah

sakit.

b. Pemeliharaan alat elektro-medis dan peralatan listrik milik rumah

sakit.

c. Penyediaan air minum, gas tehnis dan tenaga listrik.

Melkasnakan penyucihamaan alat kesehatan dan kedokteran

30
B. Deskripsi Fisik Dan Bangunan

1. Tanah Dan Bangunan

a) Luas tanah

1. Seluruhnya : 123.763 m2

2. Dalam kompleks ( Daya ) : 101.367 m2

3. Yang ada bangunannya : 15.570 m2

4. Tempat parkir : 7.381 m2

5. Taman : 3.000 m2

6. Lain-lain : 73.120 m2

7. Luar kompleks : 22.396 m2

b) Luas bangunan

1. Rawat inap : 1478 m2

2. Rawat jalan : 2042 m2

3. Instalasi : 1240 m2

4. Ruang administrasi : 1080 m2

5. Ruang lainnya : 9730 m2

c) Gedung pelayanan administrasi

1. Gedung untuk pejabat struktural

2. Gedung laboratorium

3. Gedung poliklinik/ apotik

4. Gedung poli luka

5. Gedung OK/ bedah

6. Gedung poli gigi/ mata

31
7. Gedung fisioterapi

8. Gedung prothesa

9. Gedung radiologi

10. Gedung RT mushollah

11. Gedung instalasi gizi

12. Gedung RT/ PPL

13. Gedung poli umum ( luar )

14. Gedung aula

15. Gedung laundry

16. Gedung asrama

17. Gedung Diklat & Litbang

18. Gedung workshop

19. Gedung UTK

20. Gedung incenarator

21. Gedung genset

22. Gedung UGD

23. Pos satpam

d) Gedung pelayanan kesehatan

1. Bangsal anggrek

2. Bangsal bougenville

3. Bangsal cempaka

4. Bangsal dahlia

5. Bangsal edelweiss

32
6. Bangsal flamboyan

7. Bangsal gladiol

8. Bangsal umum

9. Klinik madising

10. Klinik bersalin

e) Bangunan tempat tinggal dan bangunan lain

1. Rumah dinas direktur

2. Rumah dinas dokter jaga

3. Asrama putri

4. Asrama putra

5. Guest house

6. Selasar

7. Jalanan

2. Sarana Pelayanan

a. Sarana rawat inap

1. Kapasitas tempat tidur : 200 TT

2. TT yang tersedia sebanyak 175 TT dengan perincian :

a. Bangsal kusta 7 ruang : 103 TT

b. Bangsal umum 1 ruang : 23 TT

c. Poliklinik mata : 1 TT

d. Poliklinik gigi : 1 TT

e. Fisioterapi : 1 TT

33
f. Kamar operasi : 2 TT

3. Perincian bangsal dan TT yang tersedia

a. Bangsal anggrek : 20 TT

b. Bangsal bougenville : 20 TT

c. Bangsal cempaka : 15 TT

d. Bangsal dahlia : 15 TT

e. Bangsal edelweiss : 20 TT

f. Bangsal flamboyan : 9 TT

g. Bangsal gladiol : 22 TT

h. Bangsal Hen-hen : 4 TT

i. Bangsal umum : 23 TT

b. Sarana rawat jalan terdiri dari :

1. Klinik kusta

2. Klinik gigi dan mulut

3. Klinik KIA/ KB

4. Klinik mata

5. Klinik luka kusta

6. Klinik umum

c. Sarana rawat darurat

1. Instalasi gawat darurat

d. Sarana bedah/ operasi

1. Ruang operasi

34
2. Ruang pemulihan

e. Sarana rehabilitasi medik

1. Instalasi fisioterapi

2. Instalasi terapi okupasi

3. Instalasi ortotik prostetik

f. Sarana penunjang

1. Instalasi farmasi

2. Instalasi laboratorium klinik

3. Instalasi gizi

4. Instalasi radiologi

5. Instalasi sosial medik dan PKRS

6. Instalasi pemeliharaan sarana dan prasarana

7. Instalasi sanitasi

8. Laundry

C. Deskripsi Kegiatan

Kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Dr. Tadjuddin

Chalid adalah sebagai berikut:

1. Pelayanan Rawat Jalan :

a. Klinik kusta

b. Klinik gigi dan mulut

c. Klinik umum

d. Klinik konsulen/spesialistik:

35
i. Kulit dan kelamin

ii. Mata

iii. Bedah

iv. KIA/KB

2. Pelayanan Gawat Darurat:

a. Pelayanan gawat darurat kusta

b. Pelayanan gawat darurat umum

3. Pelayanan Rawat Inap:

a. Perawatan luka

b. Perawatan reaksi berat kusta

c. Perawatan post operasi

d. Perawatan penyakit komplikasi akibat kusta

e. Perawatan umum

4. Pelayanan Bedah:

a. Pelayanan bedah kusta:

i. Pelayanan Bedah Rekonstruksi

ii. Pelayanan Bedah Septik

b. Pelayanan bedah umum

5. Pelayanan Rehabilitasi Medik:

a. Pelayanan fisioterapi

b. Pelayanan terapi okupasi

c. Pelayanan ortotik dan prostetik

6. Pelayanan Rehabilitasi Non-Medik:

36
Pelayanan latihan kerja (terapi vokasional)

7. Pelayanan Penunjang:

a. Radiologi

b. Laboratorium

c. Farmasi

d. Gizi

e. Sosial medik

f. Pemeliharaan sarana rumah sakit

g. Sanitasi

h. Laundry

8. Pelayanan Diklat dan Litbang

Sesuai dengan fungsi Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid sebagai

tempat penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penelitian,

berdasarkan SK Direktur Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Nomor

LB.00.01.3.4.0031 tanggal 3 Januari 2006 maka dibentuk Instalasi

Pendidikan dan Latihan serta Penelitian dan Pengembangan yang

bertugas dan bertanggung jawab dalam:

a. Merencanakan pendidikan berkelanjutan, orientasi, dan program

pelatihan staf untuk menjaga kemampuan dan meningkatkan

pelayanan sesuai kebutuhan.

b. Melaksanakan orientasi bagi mahasiswa dan peserta pelatihan yang

melaksanakan praktek lapangan atau penelitian di Rumah Sakit Dr.

Tadjuddin Chalid.

37
c. Melaksanakan orientasi dan program pelatihan staf Rumah Sakit

Dr. Tadjuddin Chalid

d. Merencanakan penelitian dan pengembangan program dan

rehabilitasi kusta

e. Melaksanakan penelitian dan pengembangan sesuai kebutuhan

Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid

f. Mengadakan koordinasi dengan instalasi-instalasi terkait yang

berhubungan dengan pendidikan dan pelatihan serta penelitian

pengembangan di Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid.

Beberapa institusi yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Dr.

Tadjuddin Chalid terdiri dari Fakultas Kedokteran Universitas

Hasanuddin Makassar, Universitas Islam Makassar, dan Poltekkes

Makassar.

Pelatihan tenaga yang telah diikuti oleh staf baik yang besifat

pelatihan teknis fungsional maupun pelatihan manajemen.

Pelatihan teknis yang telah dilakukan adalah Pelatihan Dasar

Penyakit Kusta, Pelatihan Rehabilitasi Cacat Kusta, Pelatihan

Bedah Rekonstruksi, Pelatihan Fisioterapi, Pelatihan

Ortotik/Prostetik baik di dalam maupun di luar negeri. Pelatihan-

pelatihan tersebut didukung/ kerja sama dengan LSM Luar Negeri

(NLR), kemudian Pelatihan Rehabilitasi Sosial, Pelatihan Mata,

Radiologi, dll. Pelatihan administrasi seperti pelatihan akuntansi,

38
bendahara, kepegawaian, inventaris barang dll. Selain itu

dilaksanakan pelatihan manajemen bagi pejabat-pejabat struktural.

9. Pelayanan Rujukan

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.

270/Menkes/SK/VI/1985, Rumah Sakit Kusta Regional Makassar

ditetapkan menjadi Rumah Sakit Kusta Pembina dan pusat rujukan

kusta untuk Kawasan Timur Indonesia.

Selama ini Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid telah melaksanakan

pelayanan rujukan atau kunjungan langsung ke daerah binaan, namun

hasilnya belum optimal. Disadari bahwa banyak masalah dan kendala

yang dirasakan dalam pelaksanaan rujukan di lapangan dari tahun ke

tahun, untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah berupa pelaksanaan

monitoring dan evaluasi, meningkatkan kerjasama dan memperbaiki

hubungan koordinasi antara petugas dari rumah sakit dengan petugas

kusta di daerah. Denga melihat kondisi tersebut, Rumah Sakit Dr.

Tadjuddin Chalid lebih bertindak proaktif ke lapangan untuk menilai

dan menjaring sekaligus memobilisasi penderita kusta yang butuh

pelayanan rehabilitasi medik dengan bekerja sama dengan dinas

kesehatan setempat. Kegiatan lain yang dilakukan berupa sosialisasi

dan advokasi kepada daerah untuk penanganan rujukan penderita

kusta.

10. Pelayanan Administrasi:

a. Pelayanan Administrasi Kepegawaian

39
b. Pelayanan tata usaha

c. Pelayanan keuangan

d. Pelayanan rekam medik

e. Penyusunan program dan laporan

A. KINERJA RS DR. TADJUDDIN CHALID

1. Rekapitulasi Kunjungan Di Bangsal/ Unit Rawat Inap RS Dr.

Tadjuddin Chalid

Berdasarkan hasil observasi kami, maka kami mendapatkan bahwa jumlah

pasien di unit rawat inap dari tahun 2007-2009 adalah sebagai berikut:

Tabel 1

Rekapitulasi Pasien Unit Rawat Inap RS Dr. Tadjuddin Chalid


Berdasarkan Jenis Pasien
Tahun 2007-2009

Jenis Pasien Thn 2007 Thn 2008 Thn 2009

Kusta 867 968 892

Umum 0 0 98

Total 867 968 990

Sumber: Data Sekunder RS Dr. Tadjuddin Chalid, 2010

Dari data di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi

peningkatan jumlah kunjungan di unit rawat inap selama tiga tahun

terakhir, meskipun tidak terlalu signifikan

40
a) Data 10 Penyakit Terbanyak di Unit Rawat Inap RS Dr. Tadjuddin

Chalid Tahun 2009

Berikut adalah data sepuluh penyakit terbanyak unit rawat inap selama

tahun 2009

Tabel 2

10 Penyakit Terbanyak Unit Rawat Inap


RS Dr. Tadjuddin Chalid
Tahun 2009

Jenis Penyakit Jumlah

Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya 269

Persalinan tunggal spontan 112

Lepra/kusta 91

Deformitas tungkai didapat 22

Org yg mengunjungi pel. Kesehatan 21

Demam tifoid & paratifoid 19

Katarak & gangguan lensa lain 18

Penyulit kehamilan & persalinan lainnya 16

Hipertensi esensial (primer) 11

Penyulit yg berhubungan dgn masa nifas 11

Total 590

Sumber: Data Sekunder, 2010

41
Berdasarkan data di atas, maka dapat dilihat bahwa jenis penyakit yang

paling banyak di unit rawat inap adalah penyakit kulit dan jaringan

subkutan lainnya dengan jumlah 269 kasus.

b) Rekapitulasi Kunjungan Di Poliklinik RS Dr. Tadjuddin Chalid

Berikut ini saya akan menampilkan jumlah kunjungan di poliklinik Rs Dr.

Tadjuddin Chalid selama tiga tahun terakhir.

Grafik 1

Rekapitulasi Kunjungan Poliklinik


RS Dr. Tadjuddin Chalid
Tahun 2007-2009

Rekapitulasi Kunjungan Poliklinik


RS Dr. Tadjuddin Chalid

2483
2500

1912 1949
2000 1813
1613
1500
1062 poli kusta

1000 poli umum

500

0
2007 2008 2009

Sumber: Data Sekunder, 2010

42
Dari data diatas dapat kita simpulkan bahwa jumlah kunjungan di

poliklinik RS Dr. Tadjuddin Chalid mengalami perubahan yang bersifat

fluktuatif.

c) Data 10 Penyakit Terbanyak di Unit Rawat Jalan RS Dr. Tadjuddin

Chalid Tahun 2009

Berikut adalah data sepuluh penyakit terbanyak unit rawat jalan selama

tahun 2009

Tabel 3
10 Penyakit Terbanyak Unit Rawat Jalan
RS Dr. Tadjuddin Chalid
Tahun 2009

Jenis Penyakit Jumlah

Infeksi saluran nafas bgn atas akut lainnya 83

Lepra/kusta 64

Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya 48

Diare & gastroenteritis o/ penyebab infeksi lain 44

Influensa 9

TB paru BTA (+) dgn/tanpa kuman 9

Gastritis & deodenitis 7

Jenis penyakit Jumlah

Penyakit hipertensi lainnya 6

Psoriasis & antropati enteropati 6

43
Diabetes militus tdk bergantung insulin 5

Total 281

Sumber: Data Sekunder, 2010

Data di atas menunjukkan bahwa jenis penyakit yang paling banyak

dikeluhkan oleh pasien di unit rawat jalan adalah jenis infeksi salurannafas

bagian atas akut, dimana jumlah kejadiannya adalah sebesar 83 kasus.

d) Rekapitulasi Kunjungan Unit Fisioterapi RS Dr. Tadjuddin Chalid

Berikut adalah data rekapitulasi kunjungan unit fisioterapi RS Dr.

Tadjuddin Chalid selama periode 2007-2009

Grafik : 2

Rekapitulasi Kunjungan Unit Fisioterapi


RS Dr. Tadjuddin Chalid
Tahun 2007-2009

Rekapitulasi Kunjungan Unit Fisioterapi


RS Dr. Tadjuddin Chalid

5000
4043
4000

3000

2000 fisioterapi kusta


789 fisioterapi Umum
1000 495 393
108 200
0
2007 2008 2009

Sumber: Data Sekunder, 2010

44
Dari data di atas secara umum dapat dikatakan bahwa terjadi

peningkatan pengunjung di unit fisioterapi selama tiga tahun terakhir,

terutama untuk fisioterapi kusta yang mengalami peningkatan yang sangat

signifikan. Tetapi untuk fisioterapi umum, terlihat bahwa terjadi sedikit

perubahan selama tiga tahun terakhir.

e) Rekapitulasi Kunjungan Unit Bedah RS Dr. Tadjuddin Chalid

Berikut adalah data kunjungan unit bedah RS Dr. Tadjuddin Chalid

dari tahun 2007-2009.

Tabel 4

Rekapitulasi Kunjungan Unit Bedah


RS Dr. Tadjuddin Chalid
Tahun 2007-2009

Jenis Pasien Thn 2007 Thn 2008 Thn 2009

Kusta 114 123 150

Umum 10 7 13

Total 124 130 163

Sumber: Data Sekunder, 2010

Data di atas menunjukkan bahwa terjadi sedikit peningkatan

jumlah kunjungan di unit bedah selama tiga tahun terakhir. Jumlah

pengunjung yang paling banyak terjadi tahun 2009 terutama untuk pasien

kusta.

45
f) Rekapitulasi Kunjungan Unit Radiologi RS Dr. Tadjuddin Chalid

Berikut adalah data kunjungan unit radiologi RS Dr. Tadjuddin Chalid

Tabel 5

Rekapitulasi Kunjungan Unit Radiologi


RS Dr. Tadjuddin Chalid
Tahun 2007-2009
Jenis Pasien Thn 2007 Thn 2008 Thn 2009

Kusta 308 456 547

Umum 18 90 264

Total 326 546 811

Sumber: Data Sekunder, 2010

Dari data di atas disimpulkan bahwa terjadi peningkatan jumlah

kunjungan di unit radiologi. Peningkatan ini terjadi sangat signifikan

terutama untuk pasien umum. Kita lihat pada tahun 2007-2008, pasien

umum di unit radiologi mengalami peningkatan lebih dari 100 %.

g) Rekapitulasi Kunjungan Unit Prothesa RS Dr. Tadjuddin Chalid

Berikut adalah grafik data kunjungan unit proyhesa selama tiga tahun

terakhir

46
Grafik 3

Rekapitulasi Kunjungan Unit Prothesa


RS Dr. Tadjuddin Chalid
Tahun 2007-2009

Rekapitulasi Kunjungan Unit Prothesa


RS Dr. Tadjuddin Chalid
800
671
700 612
600
478
500
400
300
200
100
0
2007 2008 2009

Sumber: Data Sekunder, 2010

Dari grafik di atas, dapat kita lihat bahwa selama tiga tahun

terakhir terjadi peningkatan jumlah pengunjung di unit prothesa RS Dr.

Tadjuddin Chalid. Jumlah pengunjung yang paling sedikit merupakan

pasien dengan jenis kelamin perempuan.

47
h) Rekapitulasi Kunjungan Post Operasi ( Pasien Kusta ) RS Dr.

Tadjuddin Chalid

Berikut adalah data pengujnung unit post operasi selama periode 2007-

2009

Grafik 4

Rekapitulasi Kunjungan Post Operasi


RS Dr. Tadjuddin Chalid
Tahun 2007-2009

Rekapitulasi Kunjungan Post Operasi


RS Dr. Tadjuddin Chalid

1400 1244
1140
1200 1049
1000
800
Kusta
600
Umum
400
200 0 0 0
0
2007 2008 2009

Sumber: Data Sekunder, 2010

Data di atas menunjukkan terjadi peningkatan jumlah pengunjung

di unit post operasi selama tiga tahun terakhir.

48
i) Rekapitulasi Kunjungan Unit Laboratorium RS Dr. Tadjuddin

Chalid

Di bawah ini adalah data jumlah kunjungan di unit laboratorium RS Dr.

Tadjuddin Chalid selama periode 2007-2009

Tabel 6

Rekapitulasi Kunjungan Unit Laboratorium


RS Dr. Tadjuddin Chalid
Tahun 2007-2009

Jenis Pasien Thn 2007 Thn 2008 Thn 2009

Kusta 950 1124 1885

Umum 145 359 503

Total 1095 1483 2388

Sumber: Data Sekunder, 2010

Data pada tabel di atas menunjukkanbahwa selama tiga tahun

terakhir peningkatan jumlah pengunjung, baik laki-laki maupun

perempuan di unit laboratorium RS Dr. Tadjuddin Chalid Makassar.

49
j) Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia atau tenaga kerja yang ada di Rumah Sakit

Tadjuddin Chalid sampai dengan tahun 2009 seluruhnya berjumlah 316 orang

dengan kualifikasi sebagai berikut :

1. Tenaga medis : 50 orang

2. Tenaga keperawatan : 111 orang

3. Tenaga kefarmasian : 14 orang

4. Tenaga kesehatan masyarakat : 59 orang

5. Tenaga gizi : 17 orang

6. Tenaga keterapian fisik : 12 orang

7. Tenaga keteknisan medik : 19 orang

8. Doktoral : 1 orang

9. Pascasarjana : 4 orang

10. Sarjana : 12 orang

11. Sarjana muda : 4 orang

12. SMTA : 9 orang

13. SMTP dan SD kebawah : 4 orang

50
BAB IV

Kegiatan Dan Pembahasan Kebijakan Pelayanan

A. Hasil Kegiatan

Kegiatan magang di Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid dilaksanakan

mulai tanggal 13 Desember 2010 sampai tanggal 31 Desember 2010.

Kegiatan magang ini terdiri atas:

a. Penginputan data Pasien Rawat inap dan Rawat Jalan

b. Melakukan penyusunan program dan kegiatan rutin dari semua

instalasi kegiatan dilingkungan Rumah Sakit

c. Melaksanakan urusan dalam, termasuk pendataan seluruh inventaris

Rumah sakit

d. Melaksanakan penggandaan surat-surat, naskah-naskah dll

e. Melaksanakan tata usaha penderita rawat inap dan rawat jalan

B. Kebijakan Rumah Sakit Tadjuddin Chalid

Beberapa kebijakan yang mendukung pelayanan di Rumah Sakit Dr.

Tadjuddin Chalid adalah:

a. Adanya upaya peningkatan kualitas hidup dan produktivitas

penderita kusta melalui program rehabilitasi medik dan latihan

kerja.

b. Adanya subsidi biaya operasional pelayanan jaminan pemeliharaan

kesehatan masyarakat miskin di kelas III Rumah Sakit.

51
c. Adanya peningkatan kemampuan tenaga kesehatan profesional

melalui pendidikan dan pelatihan teknis fungsional.

d. Pemenuhan sarana, prasarana, peralatan, obat dll sesuai standar dan

kebutuhan rumah sakit.

e. Adanya kepatuhan menggunakan standar kepatuhan

minimalsebagai pedoman dalam memberikan pelayanan di rumah

sakit.

f. Adanya kontrak penderita yang dirawat di rumah sakit untuk

menjamin tindakan yang diberikan dan lamanya hari rawat

g. Adanya beberapa nota kesepahaman yang dibuat antara rumah

sakit dengan beberapa mitra kerja yang dituangkan dalam bentuk

MOU

h. Adanya pengembangan jejaring pelayanan rujukan antara rumah

sakit dengan daerah binaan

i. Adanya mekanisme pelayanan sistem rujukan di wilayah binaan

yang disepakati.

c. Kebijakan Direktorat

a. Direktorat Medik dan Perawatan

1) Penerapan standar pelayanan minimal

2) Peningkatan kepuasan pelanggan

3) Peningkatan komunikasi pelanggan

4) Pemanfaatan media massa

5) Ketepatan diagnosa dan efektifitas terapi

52
6) Peningkatan efektifitas keterpaduan tindakan kuratif dan

rehabilitatif

7) Penetapan prioritas sesuai dengan tingkat kompetensi SDM

dan ketersediaan sarana dan prasarana

8) Peningkatan efektifitas upaya advokasi

9) Intensifikasi upaya kerjasama kemitraan

10) Peningkatan upaya pemberdayaan masyarakat

b. Direktorat SDM dan Pendidikan

1) Terlaksananya komunikasi internal lintas fungsi

2) Komputerisasi sistem informasi manajemen

3) Penyusunan Carrier Planning

4) Optimalisasi training need assessment untuk menutup gap

kompetensi

5) Peningkatan kualitas bimbingan

6) Optimalisasi lahan praktek

7) Penyusunan direktori dan profiling job kompetensi

8) Memberikan kemudahan (fasilitasi) proses pelaksanaan

penelitian

c. Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum

 Penyusunan rencana anggaran kinerja 3 bulan sebelum akhir

tahun anggaran

 Penerapan Pedoman Akuntansi RS ( PARS )

53
 Pengendalian sistem pengadaan barang dan jasa

 Pengendalian penggunaan dana secara cermat

 Evaluasi realisasi anggaran setiap enam bulan sekali

 Diverifikasi produk dengan KSO

54
BAB V

PENUTUP

a. Kesimpulan Dan Saran

- Kesimpulan

 Rumah Sakit Tadjuddin Chalid merupakan rumah sakit Kusta regional

Indonesia timur tipe A, sedangkan pelayanan umum masih berstatus

Rumah Sakit tipe C. Rumah Sakit Tadjuddin Chalid dikelola oleh

Departemen Kesehatan RI.

 Rumah Sakit Tadjuddin Chalid memiliki beberapa jenis pelayanan,

antara lain :

 Pelayanan Medik yang terdiri atas : Instalasi Rawat Inap,

Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Darurat, dan Instalasi

Rawat inap, protersa, dll

 Pelayanan Penunjang Medik Rumah Sakit Tadjuddin Chailt

terdiri atas Instalasi Laboratorium, Instalasi Farmasi, Instalasi

Radiologi, Instalasi Fisioterapi, Instalasi Gizi, Pelayanan

Kamar Operasi.

 Pelayanan Penunjang Non Medik Rumah Sakit Tadjuddin

Chalid terdiri atas Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana RS,

Instalasi cuci (laundry), Protesa..

55
b. Saran

 Pihak rumah sakit sebaiknya meningkatkan evaluasi terhadap

pelaksanaan prosedur tetap yang ada pada setiap bagian dan sub

bagiannya.

 Pihak Rumah sakit sebaiknya lebih memperhatikan mengenai kondisi

sarana prasaran di Rawat Jalan karena dan kondisi ruangan yang

tidak nyamanan kepada konsumen, tempat pemeriksaan harus terpisah

dan tertup.

 Pihak rumah sakit sebaiknya lebih memperhatikan beban kerja

karyawannya, sumber daya manusia yang tidak mencukupi dibanding

beban kerjanya, agar pelayana bisa berjalan seesuai harapanya

 Pihak rumah sakit sebaiknya lebih memperhatikan mengenai

Keselamatan kerja bagi petugas laboratorium dengan melakukan

medical check upp setiap 6 (enam) bulan (Standar Laboratorium

Kesehatan Tahun 2006)

56
LAMPIRAN

Lampiaran : 1

Master cart Rawat jalan (poli kusta) RS Tdjuddin Chalid

Gambar : 13

Master cart Rawat jalan (poli kusta) RS Tdjuddin Chalid

57
DAFTAR PUSTAKA

Dr Tadjuddin Chali,RSK. Proposal Dr Tadjuddin Chalid. Makassar. 2010.

Laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan Magang di Rsk Dr Tadjuddin Chalid

Makassar, Makassar, 2008.

Panduan dan Jurnal Magang Jurusan Administrasi dan Kebijakan Kesehtan

FKM-Unhas. Makassar, 2010.

58

Anda mungkin juga menyukai