Disusun oleh :
DESI ENDEMINA ELWARIN
NIM : 20160711014041
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dalam penyusunan makalah ini banyak mengalami
hambatan, namun berkat bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak maka saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini saya mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan semua masukan dan arahan sehingga
Semoga makalah ini dapat bermanfaat terutama saya sebagai penulis dan bagi para pembaca pada
umumnya.
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………….
BAB I.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………………………………………………
B. Rumusan masalah…………………………………………………………………………………………………
C. Tujuan ………………………………………………………………………………………………………………….
D. Manfaat ……………………………………………………………………………………………………………….
Indonesia………………………………………………………………………………………………………………
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan salah satu bagian penting yang tidak dapat di
pisahkan dari Sistem Kesehatan di suatu Negara. Kemajuan atau kemunduran Sistem
Pemerintahan yang berlaku di suatu Negara. Suatu sistem yang terkonsep dan terstruktur
dengan baik akan menghasilkan output yang baik juga. Sistem Informasi Kesehatan
merupakan salah satu bentuk pokok Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dipergunakan
sebagai dasar dan acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman dan arahan
Dengan sistem Informasi Kesehatan yang baik maka akan membuat masyarakat tidak buta
dengan semua permasalahan kesehatan. Dan mau membawa keluarganya berobat dengan
mudah bukan lagi dengan birokrasi yang rumit yang membuat masyarakat enggan
masyarakat dan khususnya pada mahasiswa kesehatan masyarakat melek akan kemajuan
berinovasi terhadap Sistem Informasi Kesehatan Indonesia. Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkat
undangan. Bagian atau ranah yang menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah
Kebutuhan akan data dan informasi disediakan melalui penyelenggaraan Sistem Informasi
Kesehatan, yaitu dengan cara pengumpulan, pengolahan, analisis data serta penyajian
informasi. Saat ini sistem informasi Kesehatan (SIK) masih terhambat serta belum mampu
menyediakan data dan informasi yang akurat, sehingga SIK masih belum menjadi alat
Komunikasi (TIK) yang pesat memberikan kemudahan dalam penguatan dan pengembangan
B. Rumusan Masalah
Adapun hal-hal yang menjadi pembahasan atau masalh dalam mengkaji tentang Sistem
3. Apa saja perbedaan Sistem Informasi Kesehatan di Provinsi Papua dengan Provinsi
lainnya di Indonesia?
4. Apa saja perbedaan Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia dengan Negara lain?
C. Tujuan
Di dalam penulisan makalah ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan Sistem Informasi Kesehatan dan bagaimana perbandingan Sistem Informasi Kegiatan
di Provinsi Papua dengan Provinsi lainnya di Indonesia serta perbandingan Sistem Informasi
PEMBAHASAN
1. Sistem
Sistem adalah sekumpulan komponen yang bekerja bersama untuk mencapai suatu
tujuan.
2. Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah komponen yang bekerja sama untuk menghasilkan suatu
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah sekumpulan komponen yang bekerja sama
Indonesia
UNdang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi papua. Di sisi
lain permasalahan kesehatan yang dihadapi terus bertambah, mulai dari luas
wilayah dengan sebaran penduduk yang terpencil dan terpencar dan penyebaran
puskesmas tidak merata, dan jarak antara satu puskesmas dengan puskesmas
lainnya rata-rata 1.200 km2, pemekaran terus bertambah bagi kabupaten dan
Selain itu, akses terhadap layanan kesehatan dan informasi kesehatan yang rendah,
Kesulitan-kesulitan lain seperti, rujukan bagi pasien, distribusi obat, alat kesehatan,
Disamping itu dari 40 persen puskesmas tidak ada dokter, yang ada hanyalah dokter
PTT yang sangat singkat masa kontraknya, selain itu ada tujuh persen dari jumlah
distrik yang ada tidak mempunyai puskesmas dan 48 persen kampong belum
akses ke tempat pelayanan terdekat 1-22,8 jam. Selain itu, 26,65 persen pustu tidak
ada tenaga kesehatan dan 41,4 persen pondok bersalin kampong tidak ada bidan.
Strategi yang telah dilakukan oleh Pemerintah Papua untuk mengatasi permasalahan
kapasitas tenaga manajemen dan teknis di tingkat kabupaten secara khusus di Dinas
Kouh Papua. Puskesmas merupakan salah satu fasilitas yang memberikan pelayanan
kepada pasien yang sangat membutuhkan kesehatan untuk mengobati segala jenis
cara manual seperti pada bagian pendaftaran, petugas mencatat kartu pasien dan
mencatat data pasien yang akan berobat pada buku besar. Jika pasien kehilangan
kartu berobat atau lupa membawa kartu berobat maka petugas pendaftaran harus
melakukan pencarian data pasien yang pernah berobat. Jika ada pasien yang
bertanya mengenai kehadiran dokter yang bertugas maka bagian informasi harus
melihat daftar kehadiran dokter yang bertugas pada buku besar yang proses
pencariannya membutuhkan waktu yang lama. Pada bagian apotek, petugas apotek
kelambatan dalam proses pelayanan terhadap pasien. Untuk mengatasi hal tersebut
bagian apotek, sehingga hasil dari suatu sistem informasi yang diperoleh akan sangat
memuaskan, berguna dan bermanfaat bagi puskesmas Distrik Kouh Papua dan cara-
cara manual dapat di tinggalkan. Metode yang akan di gunakan adalah metode
analisis dan desain sistem terstruktur (structured system analysis and design) untuk
pengembangan sistem. Metodologi ini dapat digunakan padsa tahap analisis dan
Penggunakan teknologi untuk mengolah data dan informasi secara cepat, tepat dan
efisien adalah hal penting yang dibutuhkan puskesmas distrik Kouh dalam
inch. Catatan online ini langsung terkoneksi ke bagian pelayanan medis di lantai dua.
Termasuk penulisan resep pun dimasukan secara online. Pasien tidak lagi membawa
resep untuk mengambil obat. Namun cukup menunjukkan nomor antrean, petugas
medisnya canggung. Ia memaklumi karena hal tersebut masih baru. Sehingga harus
pasien mengaku senang dengan penerapan pelayanan secara online. Sebab ia hanya
Banyak sisi positif yang terjadi saat menggunakan sistem informasi kesehatan
daerah atau biasa disingkat SIKDA. Karena bukan hanya mempermudah dan
memperlancar administrasi pasien, tetapi juga dalam hal pelaporan setiap kegiatan
lebih mudah daripada menggunakan cara manual. Segala sesuatu sampai pada data
dan penganggaran sudah menggunakan teknologi yang canggih dan tidak secara
manual lagi. Sehingga masalah-masalah yang ada dapat sebagian besar teratasi dan
berkurang.
3. Perbandingan Penerapan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) pada Puskesmas Kouh
Berdasarkan uraian diatas, dapat dilihat jelas bahwa sistem informasi kesehatan
yang mudah dan cepat yaitu dengan menggunakan SIKDA daripada hanya
Seperti yang terjadi pada Puskesmas Cipayung Jakarta Timur yang sudah
biasanya yang hanya secara manual. Dan juga setiap data yang ada baik dari pasien
sistem komputerisasi yang canggih seperti SIKDA, sejumlah petugas medis dan
pengetahuan yang dimiliki bahkan pun pelatihan yang dipunya maka petugas medis
dan pengolah data terbiasa dan mulai menguasai dalam mengaplikasikan sistem
menggunakan cara manual. Karena setiap pelaporan yang masuk, petugas kesehatan
masih akan menulis di buku besar. Begitu juga dengan administrasinya masih sangat
manual, karena masih harus mengantri lama untuk mendapatkan layanan kesehatan
puskesmas pada saat ini masih di dominasi oleh SP2TP. Seperti diketahui bahwa
masyarakat. Sesuai dengan KEPMENKES RI No. 128 tahun 2004 tentang kebijakan
serta penilaian yang dilakukan puskesmas terhadap rencana kegiatan yang telah di
masalah kesehatan yang ada di wilayahnya. Salah satu bentuk pemantauan adalah
Kesehatan yang lebih cepat dan akurat. Pada potensi yang dimilikinya sebenarnya
informasi seperti SP2TP, survei lapangan, laporan lintas sector dan laporan sarana
system komputerisasi dalam suatu software yang beerja dalam sebuah system
operasi. Tetapi kendalanya SIMPUS masih belum berjalan secara optimal di daerah.
Melihat Sistem Informasi Kesehatan yang ada di Indonesia, maka kita bisa menilai
yang ada.
bahwa masih ditemukannya beberapa puskesmas yang tidak sesuai dalam proses
pencatatan dan pendataan. Terbukti dengan masih adanya 5 puskesmas yang tidak
menggunakan computer dari 19 puskesmas yang ada. Tidak hanya masalah tersebut
Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan. Masih banyak sekali
yang sering enghambat SIK (Sistem Informasi Kesehatan) yang bersifat daerah
Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan adalah faktor geografis (tempat dan
Nasional).
B. Fragmentasi
Terlalu banyak sistem yang berbeda-beda di semua jenjang administasi
(kabupaten atau kota, provinsi dan pusat), sehingga terjadi duplikasi data,
data tidak lengkap, tidak valid dan tidak conect dengan pusat.
Kesenjangan aliran data (terfragmentasi, banyak hambatan dan tidak tepat
waktu)
Hasil penelitian di NTB membuktikan bahwa : Puskesmas harus mengirim
lebih dari 300 laporan dan ada 8 macam software sehingga beban
administrasi dan beban petugas terlalu tinggi. Hal ini dianggap tidak efektif
dan tidak efisien.
Format pencatatan dan pelaporan masih berbeda-beda dan belum standar
secara nasional.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah suatu sistem pengolahan data dan informasi
informasi kesehatan yang di canangkan pemerintah. Sistem Informasi Kesehatan yang dianut
Walaupun sistem Informasi kesehatan di Puskesmas Kouh masih manual, tetapi setidaknya
Cipayung Jakarta Timur yang melakukan uji coba pelayanan dengan sistem Informasi
Kesehatan Daerah (SIKDA). Tentu segalanya sudah tidak menggunakan cara yang manual,
dan semakin mudah dalam administrasi maupun pelaporan dan pengolahan data. Sehingga
dapat dilihat jelas bahwa sistem informasi kesehatan yang mudah dan cepat yaitu dengan
menggunakan SIKDA daripada hanya menggunakan cara manual. Karena banyak kelebihan
jika suatu puskesmas menggunakan SIKDA dalam manajemennya. Berdampak pada mutu
B. SARAN
Dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan dan upaya pembangunan kesehatan di setiap
DAFTAR PUSTAKA
http://upikblogs.blogspot.com/2012/05/pemanfaatan-sik-sisteminformasi.html
http://rizkyendah.wordpress.com/2013/12/19/sistem-informasikesehatan.html
http://afoed99.blogspot.com/2010/10/penerapan-sistem-informasimanajemen-singapura.htnl
http://Asryimbar.blogspot.co.id
http://Ojs.amikom.ac.id/index.php
www.karobanews.com