PEDOMAN PELAYANAN
INSTALASI REKAM MEDIS
KATA PENGANTAR
Pedoman pelayan Instalasi Rekam Medis ini merupakan kumpulan kebijakan dan prosedur
yang menjelaskan proses pelayanan Rekam Medis di RSDU Sultan Iskandar Muda.
Dengan tersedianya pedoman pelayanan Instalasi Rekam Medis ini, diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan kepada pelanggan baik internal maupun eksternal rumah sakit.
Dalam pembuatan pedoman ini masih dirasakan adanya kekurangan dan keterbatasan, oleh
karena itu masukan, saran untuk membuat kebijakan ini lebih baik lagi, sangat kami
harapkan.
KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD SULTAN ISKANDAR MUDA
KABUPATEN NAGAN RAYA
Nomor : ......./SK-DIR/RM/... /2018
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI REKAM MEDIS
MEMUTUSKAN :
B. Pengaturan keterangan
1. Pengaturan dinas
Untuk petugas pengelolaan dokumen rekam medis 1 shift jaga yaitu jaga pagi
(kecuali petugas koding/indexing rawat jalan)
Untuk petugas filling dan distribusi dokumen rekam medis 2 shift jaga pagi
(07.00-14.00) dan jaga siang (14.00-21.00)
Untuk pendaftaran rawat jalan dan rawat inap :
Pengaturan dinas terbagi atas 3 shift jaga dinas yaitu :
Bagian Jumlah Tenaga Jam
Hari Kerja Hari Libur
Jam dinas dapat disesuaikan bila ada keadaan khusus seperti lembur dinas
di karenakan beban pekerjaan yang meningkat.
Pengaturan jadwal dinas disusun seiap bulan oleh kepala instansi rekam
medis sesuai dengan ketentuan pengaturan petugas jaga dan dengan
mempertimbangkan beban kerja.
2. Distribusi Tenaga
SDM instalasi rekam medis RS.SULTAN ISKANDAR MUDA berjumlah .........
orang dan sesuai dengan struktur organisasi instalasi rekam medis terbagi menjadi
.... bagian yaitu manajemen rekam medis, pendaftaran/admisi rawat inap dan
pendaftaran rawat jalan.
Instalasi rekam medis RS.SULTAN ISKANDAR MUDA di kepalai oleh seorang
kepala instalasi dengan pendidikan ........yang sudah berpengalaman. Adapun
pendistribusian SDM istalasi rekam medis adalah sebagai berikut:
a. Rekam medis.
Tabel Distribusi SDM managemen rekam medis
Nama jabatan Kualifikasi Waktu JML
formal & Informal kerja SDM
Pengelolaan
Dokumen
Rekam medis
Staf statistik
Dan pelaporan
rumah sakit
Dan pihak ke 3
Jumlah
URAIAN TUGAS
PELAKSANAAN PENDAFTARAN
RS SULTAN ISKANDAR MUDA
URAIAN TUGAS
PELAKSANA ADMISI RAWAT INAP
RS SULTAN ISKANDAR MUDA
JABATAN Petugas Pendaftaran Rawat Inap/
Admisi Rawat Inap
KUALIFIKASI/ 1. Pendidikan : ....................
KRITERIA 2. Pelatihan : ............................
3. Keterampilan : .....................
TANGGUNG 1. Pendaftran pasien rawat inap
JAWAB yang tepat dan benar
2. Kelancaran ketepatan waktu
pendaftaran pasien rawat inap
3. Bertanggung jawab atas
kebenaran entry data rawat inap
4. Semua informasi yang diberikan
yang berhubungan dengan
pelayanan rawat inap benar
5. Bertanggung jawab atas
kelengkapan berkas pasien rawat
inap untuk penagihan pihak ke 3
6. Bertanggung jawab atas alat yang
digunakan dan ketersediaan bahan
habis pakai
7. Menjaga isi DRM
WEWENANG 1. Menggunakan fasilita yang ada
2. Memberi masukan kepada atasan
3. Melakukan prosedur pelaksanaan
pendaftaran pasien rawat inap
4. Menggunakan habis pakai sesuai
prosedur
TUGAS POKOK URAIAN TUGAS
1. inap pendaftaran pasien rawat a. Mendaftar pasien rawta inap
sesuai dengan kasus, fasilitas
ruang/ kamar dan dokter yang
dikehendaki pasien
b. Memberikan informasi fasilitas
ruang, biaya perawatan, biaya
tindakan ( bila ada )
c. Menyediakan kelengkapan
pendaftran pasien rawat inap yang
ditanggung pihak ke 3
d. Meminta persetujuan pasien rawat
inap
e. Melakukan serah terima pada
petugas selanjutnya
2. Pemeliharaan alat Mengusulkan alat yang dipakai
dan alat habis pakai
URAIAN TUGAS
PELAKSANAAN FILLING
RS SULTAN ISKANDAR MUDA
JABATAN Petugas Filling
KUALIFIKASI/ KRITERIA 1. Pendidikan : ....................
2. Pelatihan : ............................
3. Keterampilan : .....................
TANGGUNG JAWAB 1. Bertanggung atas dokumen rekam
medis yang keluar dari rak
penyimpanan.
2. Bertanggung jawab atas
peminjaman rekam medis.
3. Bertanggung jawab atas dokumen
rekam medis yang dipinjam
4. Bertanggung jawab atas dokumen
rekam medis yang diminta untuk
semua kepentingan pengobatan
pasien
5. Bertanggung atas kesesuaian
dokumen rekam medis yang
kembali dan keluar dengan buku
ekspedisi
6. Bertanggung jawab atas
tersimpannya seluruh rekam
medis diruang penyimpanan
dengan rapi dan tepat sesuai
dengan nomor
7. Bertanggung jawab atas
tersedianya dokumen rekam
medis kepada dokter yanga akan
mengisi formulir asuransi,
perusahaan rekanan, visum,et,
repertum dan lainnya.
8. Menjaga rahasia isi DRM
WEWENANG 1. Menggunakan fasilitas yang ada
2. Memberi masukan kepada atasan
3. Melakukan prosedur pelaksanaan
penyimpanan dan distribusi DRM
4. Menggunakan bahan habis pakai
sesuai prosedur
TUGAS POKOK URAIAN TUGAS
1. Penyimpanan Dokumen Rekam a. Menyimpan dan merawat
Medis dokumen rekam medis yang
kembali ke ruang penyimpanan
dengan baik dan benar
b. Membuat ruang penyimpanan
berkas rekam medis bersih dan
rapi
URAIAN TUGAS
PELAKSANA ASSEMBLING RAWAT INAP
RS SULTAN ISKANDAR MUDA
URAIAN TUGAS
PELAKSANA KODING INDEXING
RS SULTAN ISKANDAR MUDA
JABATAN Petugas Koding Indexing
KUALIFIKASI/ 1. Pendidikan
KRITERIA 2. Ketrampilan
3.Pelatihan
TANGGUNG 1. Bertanggung jawab atas
JAWAB ketepatan/keakuratan koding
penyakit dan tindakan bedah pasien
2. Menjaga kerahasiaan DRM
WEWENANG 1. Menggunakan fasilitas yang ada
2. Memberi masukan pada atasan
3. Melakukan Prosedur pelaksanaan
prosedur koding indexing
3. Menggunakan bahn habis pakai
sesuai prosedur
4. Berkoordinasi dengan gugus yang
lain
TUGAS POKOK URAIAN TUGAS
1. Melakukan a. Menerima DRM pasien rawta inap
koding dari petugas assembling untuk DRM
rawta inap
b. Menerima DRM pasien rawat jalan
dari petugas poliklinik/rawat jalan
c. Melakukan koding penyakit setiap
kasus pasien dengan membaca DRM
2. Analisa a. Menilai kelengkapan pengisian
Kelengkapan DRM DRM rawat jalan ( bagi pelaksana
koding rawat jalan) dan menginput
dalam komputer
3. Pemeliharaan a. Mengusulkan alat yang dipakai
ruang dan alat damn bahan habis pakai
b. Memastikan alat dan bahn habis
pakai selalu tersedia
URAIAN TUGAS
PELAKSANA STATISTIK DAN PELAPORAN
RS SULTAN ISKANDAR MUDA
JABATAN Petugas Administrasi Asuransi
KUALIFIKASI/ 1. Pendidikan:.....
KRITERIA 2. Ketrampilan:....
TANGGUNG 1.Bertanggung jawab atas
JAWAB ketepatan/keakuratan pengisian
klaim asuransi dan surat keterangan
kondisi pasien
2. Menjaga kerahasiaan DRM
WEWENANG 1. Menggunakan fasilitas yang ada
2. Memberi masukan pada atasan
3.Melakukan prosedur pelaksanaan
statistic dan pelaporan
4.Menggunakan bahan habis pakai
sesuai prosedur
5.Berkoordinasi dengan gugus yang
tugas lain
6. Berkoordinasi dengan pihak
eksternal
TUGAS POKOK URAIAN TUGAS
1. Melakukan a. Melakukan analisasituasi,
Analisa dan kunjungan rawat jalan, inap,dll
statistik
2. Pelaporan a. Melaporkan analisa situasi rumah
sakit pada direktur
b. Melaporkan adanya kasus
kematian ibu melahirkan dan bayi
meninggal ke dinkes provinsi
c. Melaporkan adanya kasus DBD,
wabah, dan dll pada dkk
d. melaporkan sesuai dengan format
RI 1 - RI 7 ke dkk lewat email
e. Mengontrol kebenaran dan
ketepatan sensus harian di
instalasi rawat inap
3. Pemelihara bahan habis a. Mengusulkan alat yang di pakai
Pakai dan alat dan bahan habis pakai
b. memastikan alat dan bahan habis
pakai selalu tersedia
URAIAN TUGAS
PELAYANAN ASURANSI
RS SULTAN ISKANDAR MUDA
JABATAN Petugas Administrasi Asuransi
KUALIFIKASI/ 1. Pendidikan:...
KRITERIA 2. Ketrampilan:........
TANGGUNG 1. Bertanggung jawab atas
JAWAB ketepatan/keakuratan pengisian
klaim asuransi dan surat keterangan
kondisi pasien
2. Menjaga kerahasiaan isi DRM
WEWENANG 1. Menggunakan fasilitas yang ada
2. Memberi masukan pada atasan
3.Melakukan prosedur pelaksanaan
pelepasan informasi medis pasien
pada pihak yang membutuhkan
4. Menggunakan bahan habis pakai
sesuai prosedur
5. Berkooerdinasi dengan gugus
tugas lain
6. Berkoordinasi dengan pihak
eksternal
TUGAS POKOK URAIAN TUGAS
1. Pelayanan permintaan perlepasan a. Melakukan pelayanan permintaan
informasi medis pasien pengisian klaim asuransi
b. Melakukan pelayanan permintaan
keterangan kondisi pasien ( resume
medis ) atau visum et repertum
c. Memintakan tanda tangan dan
pengisian informasi medis pada
dokter yang berwewenang
2. Pemeliharaan bahan habis pakai a. Mengusulkan alat yang di pakai
dan alat dan bahan habis pakai
b. Memastikan alat dan bahan habis
pakai selalu tersedia
BAB III
STANDAR FASILITAS
Jumlah Keterangan
ATK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
2. Daftar inventaris Peralatan di admisi rawat inap dn pendaftaran
No Jumlah Alat Jumlah Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
ATK JUMLAH KETERANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12
13
14.
15.
BAB IV
TATA LAKSANA LAYANAN
Tata cara penerimaan pasien yang akan berobat ke poliklinik ataupun yang
akan di rawat adalah sebagian dari sistem prosedur pelayanan RS Sultan Iskandar
Muda dapat dikatakan bahwa disinilah pelayanan pertama kali yang di terima
oleh seorang pasien saat tiba di rumah sakit, maka tidaklah berlebihan bila
dikatakan bahwa di dalam tata cara penerimaan pasien inilah seorang pasien
mendapatkan kesan baik atau tidak baik dari pelayanan rumah sakit. Tata cara
melayani pasien dapat di nilai baik bilamana dilaksanakan oleh petugas dengan
sikap yang ramah, sopan, tertib dan penuh tanggung jawab.
Dilihat dari segi pelayanan di rumah sakit, pasien yang datang dapat di bedakan
menjadi :
1. Pasien yang dapat menunggu
Pasien berobat jalan yang datang dengan perjanjian
Pasien yang datang tidak dalam keadaan gawat.
2. Pasien yang segera harus di tolong (pasien gawat darurat)
Sedang menurut jenis kedatanganyan pasien dapat dibedakan menjadi :
1. Pasien baru : adalah pasien yang baru pertama kali datang ke RS untuk
kepeluan berobat.
2. Pasien lama : adalah pasien yang pernah datang berobat sebelumnya ke RS
untuk keperluan berobat.
Kedatangan pasien ke RS dapat terjadi karena :
a. Dikirim oleh dokter praktek di luar RS
b. Dikirim oleh rumah sakit lain, puskesmas, atau jenis pelayanan kesehatan
lainnya.
c. Datang atas kemauan sendiri.
A. Pelayanan pendaftaran rawat jalan
1. Pasien baru
Setiap pasien baru diterima di registrasi dan akan di wawancarai oleh
petugas guna mendapatkan data identitas yang akan di tulis di berkas rekam
medis dan di entry pada komputer. Setiap pasien baru akan memperoleh
nomor pasien yang juga akan di cetak pada kartu pasien atau kartu emboser
sebagai kartu pengenal, yang harus di bawa setiap kunjungan berikutnya di
RS Sultan Iskandar Muda, baik sebagai pasien rawat inap. Pasien baru
dengan berkas rekam medisnya akan di kirim ke poliklinik sesuai dengan
yang dikehendaki pasien. Setelah mendapat pelayanan yang cukup dari
poliklinik, ada beberapa kemungkinan dari setiap pasien:
a. Pasien boleh langsung pulang
b. Pasien di beri kertas konrol oleh petugas poliklinik untuk datang
kembali pada hari dan tanggal yang telah di tetapkan.
c. Pasien di rujuk/dikirim ke rumah sakit lain.
d. Pasien harus di rawat.
Untuk pasien yang harus di rawat, dokter yang merujuk membuat
rujukan berisi alasan pasien harus di rawat inap, bisa berupa diagnosa,
tindakan medis, ataupun tindakan penunjang lainnya. Jika pasien yang
harus dirawat rekam medisnya akan di kirim keruang perawat.
2. Pasien lama
Pasien lama datang ke bagian pendaftaran dan akan di wawancarai oleh
petugas, guna mendapatkan informasi nomor rekam medis, dan tujuan
berobat. Pasien ini dapat di bedakan :
a. Pasien yang mendaftar sebelum tanggal periksa
b. Pasien yang datang on site
Baik pasien yang sudah mendaftar lebih dulu maupun pasien yang
datang langsung akan mendapat pelayanan di pendaftaran.
Pasien yaang sudah mendaftar dipersilahkan menuju ke administrasi
penderita untuk membayar karena rekam medisnya telah disiapkan oleh
petugas.
Pasien yang datang langsung setelah menunjukkan nomor rekam
medis dan tujuan berobat, pasien dipersilahkan menunggu poliklinik yang
dimaksud, sementara rekam medis nya dimintakan oleh petugas
pendaftran kebagian penyimpanan berkas rekam medis. Setelah rekam
medisnya dikirim ke poliklinik, pasien akan mendapat pelayanan
dipoliklinik dimaksud.
3. Pasien Gawat darurat
Berbeda dengan prosedur pelayan pasien baru dan pasien lama yang
biasa,disini pasien ditolong terlebih dahulu baru penyelesaian administrasi
nya, meliputi pendaftran pasien baru maupun ulang seperti pasien datang
tidak dengan perjanjian. Di RS Sultan Iskandar Muda pendaftaran pasien
gawat darurat dilakukan dipendaftaran untuk pasien baru maupun pasien
lama. Setelah mndapat pelayanan yang cukup,ada beberpa kemungkinan
dari setiap pasien:
a. Pasien bisa langsung pulang
b. Pasien dirujuk/dikirim kerumah sakit lain.
c. Pasien harus di rawat.
1) Pasien yang sudah dengan pemeriksaannya akan diantar lansung
untuk dirawat ke ruangan perawat atau ke ruangan penampungan
sementara sambil menunggu tempat tidur kosong dari ruang
perawatan.
2) Keluarga pasien akan mengisi dan melangkapi data pasien serta
persetujuan pelayanan rawat inap.
3) Petugas rekam medis mengecek data identitas dikomputer untuk
mengetahui apaakah pasien pernah dirawat/berobat di RS Sultan
Iskandar Muda. Bagi pasien yang pernah berobat/dirawat maka
rekam medisnya segera dikirim keruang gawat darurat atau
perawatan yang bersanggutan dan tetap memakai nomor yang
dimilikinya.
Bagi pasien yang belum pernah dirawat atau berobat di RS Sultan
Iskandar Muda maka diberikan nomor rekam medis baru.
B. Pelayanan pendaftran pasien rawat inap
Peniramaan pasien rawat inap dilakukan di adminisi rawat inap. Tata cara
penerimaan pasien rawat inap harus wajar sesuai dengan keperluannya. Pasien
yang memerlukan perawatan, dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Pasien yang tidak di urgen, penundan perawatan pasien tersebut tidak
akan menambah penyakitnya.
2. Pasien yang urgen, tetapi tidak gawat darurat, dapat dimasukkan kedalam
daftar tunggu.
3. Pasien gawat darurat (emergenci), langsung dirawat .
Pembinaan dan pelaksanaan pekerjaan penerimaan pasien dengan baik
menciptakana tanggapan yang baik dari pasien-pasien yang baru masuk,
menjamin kelancaran dan kelengkapan catatan-catatan serta menghemat waktu
dan tenaga.Untuk lancar proses penerimaan pasien 4 hal berikut ini perlu
diperhatikan, yaitu:
1. Petugas yang kompeten
2. Cara penerimaan pasien yang tegas dan jelas.
3. Ruang kerja yang menyenangkan.
4. Lokasi yang tepat dari bagian penerimaan pasien.
Untuk memperlancar tugas-tugas bagian lain yang erat hubungannya dengan
proses penerimaan pasien,aturan penerimaan pasien perlu ditetapkan.
Aturan yang baik harus memenuhi hal-hal berikut:
1. Bagian penerimaan pasien bertanggung jawab sepenuhnya mengenai
pencatatan seluruh informasi yang berkenaan dengan diterimanya seorang
pasien di RS Sultan Iskandar Muda.
2. Bagi penerimaan pasien harus segera memberi taukan bagian-bagian lain
terutama bagian yang berkepentingan langsung, setelah diterimanya
seorang pasien untuk dirawat
3. Semua bagian harus memberi tahukan bagian penerimaan pasien, apabila
seorang pasien diizinkan meninggalkan rumah sakit.
4. Membuat catatan yang lengkap, terbaca dan seragam harus disimpan oleh
semua bagian selama pasien dirawat.
5. Instruksi yang jelas harus diketahui oleh setiap petugas yang bekerja
dalaam proses peneriamaan dan pemulangan pasien.
Ketentuan umum penerimaan pasien rawat inap
1. Semua pasien yang menderita segala macam penyakit, selama ruangan dan
fasilitas yang memadai tersedia dapat diterima di RS Sultan Iskandar
Muda.
2. Sedapat mungkin pasien diterima di admisi rawat inap pada waktu yang
ditetapkan,kecuali untuk kasus gawat darurat dapat diterima disetiap saat.
3. Sedapat mungkin tanda tangan persetujuan untuk tindakan operasi dan
sebagainya (apabila di lakukan) dilaksanakan sebelum pasien dirawat.
4. Pasien dapat diterima apabila:
a. Ada surat rekomendasi dari dokter yang mempunyai wewenang untuk
merawat pasien dirumah sakit
b. Dikirim oleh dokter poliklinik
c. Dikirim oleh dokter Instalasi Gawat Darurat
Prosedur pasien untuk masuk untuk dirawat
Pasien yang sudah mememunuhi syarat atau peraturan untuk dirawat,langsung
kebagian admisi rawat inap untuk dilakukan proses administrasi pasien.
1. Pasien segera mendaftar pada saat mendaftar dia akaan mendapat
penerangan tentang:
a. Informasi ruang dan ketersediaan
b. Prosedur pasien rawat inap
c. Tata tertib rawat inap
d. Edukasi tentang kesehatan umum
2. Dibuatkan gelang identitas penderita dirawat yang minimal berisi:
a. Nomor rekam medis
b. Nama lengkap pasien
c. Tanggal lahir
3. Petugas admision rawat inap dapat memberikan surat pengantar bila pasien
ingin memberikan uang muka biaya perawatan.
4. Selesai pembayaran,pasien diantar petugas keruangan.
Prosedur selama pasien diruang perawat yang berkaitan dengan rekam medis
antara lain:
1. Pada waktu pasien tiba diruang perawatan akan diterima oleh perawat
2. Perawat menambah formulir-formulir yang diperlukan oleh dokter maupun
perawat sendiri.
3. Selama perawatan, dokter mencatat semua perkembangan, terapi dan
tindakan medis yang diberikan dan perawat mencatat semua data
pearawatan yang diberikan dari saat pasien tiba diruang sampai pasien
tersebut pulang, dipindahkan atau meninggal.
C. Identitas dan penomoran
1. Sistem penamaan
Sistem penamaan pada dasarnya untuk memberikan identitas kepada
seorang pasien serta untuk membedakan antara pasien yang satu dengan
pasien yang lainnya, sehingga mempermudah/memperlancar didalam
memberikan pelayanan rekam medis kepada pasien yang datang berobat
kerumah sakit. Di RS Sultan Iskandar Muda menggunakan sistem
penamaan langsung yaitu yang ditulis dalam data base adalah nama pasien
sendiri bendasarkan kartu tanda pengenal dan dapat ditambahkan sesuai
dengan wawancara terakhir.
Prinsip utma yang harus ditaati oleh petugas pencatat adalah: nama
pasien harus lengkap, minimal terdiri dari dua suku kata. Dengan demikian,
nama pasien yang akan tercantum dalam rekam medis akan menjadi satu
diantara kemungkinan ini:
Nama pasien sendiri, apabila sudah mempunyai nya, bila belum akan
memakai ibunya mis : bayi Ny.....
Bagi pasien yang mempunyai nama keluarga/marga, maka nama
keluarga atau marga atau surename mengikuti nama sendiri.
Dalam sistem penamaan pada rekam medis, diharapkan:
Nama ditulis dengan huruf cetak dan mengikuti ejaan yang disempurnakan.
Sebagai pelengkap bagi pasien perempuan di akhir nama lengkap ditambah
Ny.atau Nn sesuai dengan statusnya.
Pencantuman titel selalu diletakkan sesudah nama lengkap pasien.
Perkataan tuan, saudara, bapak, tidak dicantumkan dalam penulisan nama
pasien.
2. Sistem Penomoran
Rekam medis pada RS disimpan menurut nomor, yaitu menggunakan
‘’ Unit Numbering System ‘’ sistem ini memberikan satu unit rekam medis
baik kepada pasien berobat jalan maupun pasien untuk dirawat inap. Pada
saat seorang penderita bekunjung pertama kali ke RS Sultan Iskandar Muda
apakah sebagai penderita berobat jalan ataaupun untuk dirawat inap, kepada
nya diberikan satu nomor ( Admittin Number ) yang akan dipakai selamanya
untuk kunjungan seterusnya, sehingga rekam medis penderita tersebut hanya
tersimpan didalam satu berkas dibawah satu nomor.
Kepada petugas yang diberikan pendaftaran, diperintahkan agar selalu
mengecek apakah seorang pengujung sudah pernah berkunjung ke RS Sultan
Iskandar Muda. Seorang pasien yang sudah pernah berkunjung ke RS Sultan
Iskandar Muda sebelumnya tidak Akan diberikan nomor baru karena rekam
medisnya yang sekarang akan diberikan nomor yang sama dengan nomor
yang telah dimiliki pada kunjungan yang lalu.
Kadang-kadang terjadi kekeliruan dimana seorang penderita diberikan
lagi nomor yang baru,padahal ia telah mempunyai nomor, kekeliriuan ini
dapat diperbaiki dengan membatalkan nomor baru dan tetap menyimpan
rekam medisnya pada nomor lama.
Sistem nomor unit yang digunakan mempengaruhi rencana
perkembangan ruang tempat penyimpanan. Perlu sekalai ruang lowong pada
rak penyimpanan sebesar 25% karena tempat tersebut berguna untuk
menyimpan rekam medis yang paling tebal.
Satu problem yang biasa timbul adalah bertambahnya satu rekam
medis menjadi berjilid-jilid, karena seringnya pasien tersebut mendapat
pelayanan ( dirawat ) di RS Sultan Iskandar Muda. Kadang-kadang begitu
seringnya seorng penderita dirawat sehingga rekam medisnya harus dibuat
jilid yang baru,karena terlalu tebal jika hanya satu jilid saja.Untuk
mngingatkan petugas penyimpanan tentang hal ini, maka pada setiap jilid
dibuat catatan nomor jilid dan jumlah jilidnya, misalnya: Jilid 1 dari 2 : jilid
2 dari 2.
Untuk pengambilan rekam medis yang tidak aktif dari rak
penyimpanan untuk dimusnahkan atau untuk dibuat mikro film, karena
menggunakan sistem unit, nomor-nomor rekam medis tidak menunjukkan tua
atau mudanya satu rekam medis sehingga untuk memilih rekam medis yang
tidak aktif harus dilihat satu persatu, tahun berapa seorang penderita terakhir
dirawat atau berkunjung ke poliklinik.
Untuk sumber nomor RS Sultan Iskandar Muda membuat satu ‘’bank
nomor’’ terdiri dari enam angka, menggunakan sistem angka terakhir
(terminal digit) dengan menentukan nomor awal di mulai dari 000001 sampai
dengan 999999. Bank nomor di keluarkan oleh sistem komputer yang secara
otomatis di mengeluarkan satu nomor baru setiap entry data pasien.
Pada berkas rekam medis pasien tercantum simbol-simbol sebagai berikut:
a. Nomor rekam medis
Pada map sudah di cetak kotak untuk menuliskan nomor rekam medis
yang akan di isi oleh petugas rekam medis. Penulisan nomor harus
dengan tulisan yang mudah di baca, dapat di cetak atau di tulis tangan
menggunakan spidol jangan hanya menggunakan pulpen.
b. Label warna
Pada map tercetak warna-warna berdasarkan sistem angka akhir untuk
memudahkan dalam penyimpanan dan menemukan kembali rekam
medis, dengan ketentuan warna sebagai berikut:
0 Hijau
1 Kuning
2 Merah Tua
3 Biru Dongker
4 Merah Muda
5 Biru Muda
6 Biru Tua
7 Hitam
8 Coklat
9 Abu abu
c. Tulisan Alergi
Diisi dengan alergi yang di derita oleh pasien.
d. Tulisan Rahasia
Tulisan rahasia pada map rekam medis.
e. Tulisan dan stiker tahun kunjungan
Pada map telah di cetak sejumlah tahun yang oleh petugas rekam medis
akan di coret tahun kunjungan terakhir pasien berobat dan menempelkan
warna tertentu untuk mewakili tahun tertentu sehingga petugas dapat
melihat dengan warna tersebut tahun berapa pasien berobat terakhir.
f. Tempat Menuliskan Nama Pasien
Terdapat tempat untuk menuliskan nama pasien pada map rekam medis.
D. Dokumen Rekam Medis
1. Distribusi Dokumen Rekam Medis
Permintaan dokumen rekam medis berasal dari : poliklinik rawat jalan,
admisi rawat inap dan instalasi gawat darurat.
Tata Cara Pengambilan Kembali Rekam Medis
a. Pengeluaran Rekam Medis
Ketentuan pokok yang harus di taati di tempat penyimpanan adalah:
1) Tidak satupun rekam medis boleh keluar dari ruang rekam medis,
tanpa tanda keluar /kartu permintaan. Peraturan ini tidak hanya berlaku
bagi orang-orang diluar rekam medis, tetapi juga bagi petugas-petugas
rekam medis sendiri.
2) Bagian yang menerima/meminjam rekam medis, berkewajiban untuk
mengembalikan dalam keadaaan baik dan tepat pada waktunya.Harus
dibuat ketentuan berapa lama jangka waktu satu rekam medis
diperbolehkan tidak berada di rak penyimpanan.Seharusnya setiap rekam
medis kembali lagi ke raknya pada setiap akhir hari kerja, sehingga dalam
keadaan darurat staf rumah sakit dapat mencari informasi yang
diperlukan.
3) Rekam medis tidak dibenarkan diambl dari rumah sakit, kecuali atas
perintah pengadilan. Dokter-dokter atau pegawai rumah sakit yang
berkepentingan dapat meminjam rrekam medis, untuk dibawa ke ruang
kerjanya selama jam kerja, tetapi semua rekam medis harus dikemblikan
ke ruang rekam medis pada akhir jam kerja. Jika beberapa rekam medis
akan digunakan selama beberapa hari, rekam medis tersebut disimpan
dalam tempat sementara di ruang rekam medis.
b. Petunjuk Keluar (Outguide)
Petunjuk keluar adalah suatu alat yang penting untuk mengawasi
penggunaan rekam medis. Dalam penggunaaannya ( petujuk keluar) ini
diletakkan sebgai pengganti padamap-map rekam medis yang di ambil (
dikeluarkan ) dari rak penyimpanan. Petunjuk keluar tetap berada di rak
tersebut, sampai map rekam medis yang diambil ( dipinjam) kembali.
Petunjuk keluar yang dipakai berbentuk kartu yang dilengkapi dengan
kantong tempel tempat penyimpanan surat pinjam. Petunjuk keluar ini
dapat diberi warna, yang maksudnya untuk mempercepat petugas melihat
tempat-tempat penyimpanan kembali map-map rekam medis.
1. Pengembalian Dokumen Rekam Medis
Pengembalian dokumen rekam medis ( DRM ) semua pasiwen rawat
jalan di poliklinik atau di IGD dilakukan di setiap akhir shift jaga tidak
ada DRM yang di tinggal dalam ruang praktek dokter/IGD.
Pengembalian DRM pasien rawat inap dilakukan oleh petugas
ruangan/bangsal 24 jam setelah pasien pulang.
2. Analisa Kuantitatif Dan Kualitatif
Dalam proses penerimaan pengembaliaan DRM rawat inap yang akan
dilakukan analisa kuantitatif dan kualitatif. Untuk analisa kuantitatif
dengan menggunakan cek list, sedangkan kualitatif dengan mengimput
langsung dikomputer.
Hasil analisa akan dilaporkan pada direktur dan semua ruangan/bangsal
rawat inap dan pihak yang terkait akana diberikan feedbacknya.
4. Penyimpanan Dokumen Rekam Medis
Sistem penyimpanan
a. Sistem sentralisasi
Sistim penyimpanan yang digunakan di RS Sultan Iskandar Muda
adalah sistem sentralisasi. Dengan cara sistem sentralisasi terjadi
penggabungan antara berkas rekam medis rawat jalan dan rawat inap
dalam satu tempat. Karena semua pasien rawat jalan maupun rawat
inap hanya memiliki satu nomor rekam medis.
Kebaikian dari sistem sentralisasi adalah:
1) Mengurangin terjadinya duplikasi dalam pemeliharaan dan
penyimpanan rekam medis, sehingga pasien dapat dilayani lebih
cepat.
2) Mengurangi jumlah biaya yang digunakn untuk peralatan dan
ruangan.
3) Tata kerja dan peraturan mengenai kegiatan pencatatan medis
mudah di standarisasikan.
4) Memungkinkan peningkatan efisiensi kerja petugas penyimpanan
5) Mudah menerapkan sistem unit record.
Kekurangan dari sistem sentralisasi adalah:
1) Petugas menjadi lebih sibuk, karena harus menangani pasien rawat
jalan dan unit rawat inap
2) Tempat penerimaan pasien harus bertugas selama 24 jam.
b. Sistem Angka Akhir
Sistem pencacaran berkas rekam medis menurut nomor yang dipakai
adalah sistem angka akhir. Penjajaran dengan sistem angka akhir lazim
disebut ‘’ terminal digite sistem ‘’. Disini digunakan nomor-nomor dengan
6 angka,yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok masing-masing terdiri
dari 2 angka. Angka pertama adalah kelompok 2 angka yang terletak paling
kanan, angka ke 2 adalah kelompok 2 angka yang terletak ditengahdan
angka ke 3 adalah kelompok 2 angka yang terletak paling kiri.
50 93 26
Angka ketiga angka kedua angka pertama
(tertiary digits) (secondary digits) (primary digits)
Dalam penyimpanan dengan sistem angka akhir ( terminal
digits filling sistem) ada 100 kelompok angka pertama (primry
section) yaitu 00 smapi dengan 99. Pada waktu penyimpanan, petugas
harus melihat angak-angka pertama dan membawa rekam medis
tersebut kedaerah rak penyimpanan untuk kelompok angka-angka
pertama yang bersangkutan. Pada kelompok angka pertama ini rekam
medis-rekam medis disesuaikan urutan letaknya menurut angka ke
kedua, kemudian rekam medis disimpan didalam urutan sesuai dengan
kelompok angka ke tiga, sehingga dalam setiap kelompok
penyimpanan nomor-nomor pada kelompok angka ketinggalan
(tertiary digits) yang selalu berlainan.
Sebagai contoh :
46-52-02 98-05-26 98-99-30
45-52-02 99-05-26 99-99-30
48-52-02 00-06-26 00-00-31
49-52-02 01-06-26 01-00-21
50-52-02 02-06-26 02-00-31
00 01 02 03 04
-- -- -- -- --
84 84 84 84 84
2. Pencatatan ( Recording )
Rekam medis mempunyai pengertian yang snagta luas, tidak hanay
sekedar kegiatan pencatatan, akan tetapi mempunyai pengertian sebagai
suatu sistem penyelenggaraan rekam medis. Sedangkan kegiatan
pencatatannya sendiri hanya merupakan salah satu kegiatan dari pada
penyelenggaraan rekam medis.
Penyelenggaraan rekam medis adalah merupakan prses kegiatan yang
dimulai pada saat diterimanya pasien di RS Sultan Iskandar Muda,
diteruskan kegiatan pencatatan data medik pasien selama pasien itu
mendapatkan pelayaan medis dirumah sakit, dan dilnjutkan dengan
penanganan berkas rekam medis yang meliputi penyelenggaraan
penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan serta
tempat pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan untuk melayani
permintaan/peminjaman apabila dari pasien atau untuk keperluan lainnya.
Pencatatan disni dimaksudkan pendokumentasian segala informasi medis
seorang pasien ke dalam rekam medis. Pada dasar nya pendokumentasian
memuat data, yang akan menjadi bahan informasi. Data pasien dapat
dikelompokkan kedalam 2 kelompok, yaitu data sosial dan data medis.
Data sosial didapatkan pada saat pasien mendaftarkan diri ketempat
penerimaan pasien. Data medis diperoleh dari pasien, apabilaa pasien
telah memasuki unit pelayanan kesehatan. Petugas di unit pelayanan
dokter dan ahlai-ahli profesi kesehatan lainnya ( termasuk penunjangnya,
seperti radiologi, laboratorium, dan lain-lainnya) serta unit perawatan.
Untuk mendapatkan pencatatan data medis yang baik, ada beberpa hal
yang harus diperhatikan pada oleh dokter dan ahli-ahli dibidang kesehatan
lainnya, yaitu:
a. Mencatat secara tepat waktu
b. Up to date
c. Cermat dan lengkap
d. Dapat dipercaya dan menurut kenyataan
e. Berkaitan dengan masalah dan pokok perihalnya, sehingga tidak bertele-
tele
f. Bersifat obyektif sehingga menimbulkan kesan yang jelas.
Kegiatan pencatatan ini melibat kan semua unit pelayanan di rumah sakit yang
memberikan pelayanan atau tindakan kepada pasien. Bentuk catatan dapat
dibedakan berdasarkan sifatnya, yaitu catatan yang bersifat kolektif dan
catatan yang bersifat individual.
a. Catatan yang brsifat kolektif
Ini merupakan kumpulan catatan pasien-pasien yang datang ke unit
pelayanan. Catatan ini dalam bentuk buku yang sering disebut ‘’Buku
Register’’. Buku Register ini merupakan sumber utama data kegiatan
rumah sakit. Pemakaiaan buku register ini perlu dipertimbangkan secermat
mungkin dan tetap memperhatiakn efesiensi di bidang pengelolaan data
medis.
Buku register yang biasa diperlukan , diantaranya:
1) Buku Registrasi Penerimaan Pasien Rawat Inap
2) Buku Registrasi Penerimaan Pasien Rawat Inap
3) Buku Registrasi Persalinan/Abortus
4) Buku Registrasi Pembedahan;
5) Buku Registrasi Tindakan/Terapi/Diagnostik;
6) Dll
Buku-buku registrasi tersebut dikerjakan oleh petugas-petugas di masing-
masing unit pelayanannya.
Setiap hari petugas di unit pelayanan menyiapkan rekapitulasi yang seiring
disebut sensus harian. Sensus ini sangat berguna di dalam pengolahan data
medis selanjutnya yang digunakan sebagai bahan laporan rumah sakit.
Data dapat diambil dari komputer (SIM RS)
Bila setelah menikah pasien pindah alamat, maka alamat lama dicoret dan
dicantumkan alamat baru pada tempat yang kosong dan tanggal perubahan
diberkas rekam medis tersebut untuk memudahkan pencarian alamat terakhir.
Berkas rekam medis rawat jalan /lembar pengkajian rawat jalan berisi :
1) Nama pasien
2) Tanggal kunjungan
3) Poliklinik yang melayani
4) Diagnosis
5) Tindakan yang diberikan
6) Dokter yang menangani
7) Resume medis rawat jalan
b. Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Inap
Isi rekam medis untuk pasien rawat inap memuat identitas pasien,
anamnese, riwayat penyakit, hasil pemeriksaan laboratorium, diagnosis,
persetujuan tindakan medis, tindakan/pengobatan, catatan perawat,
catatan observasi klinis dan hasil pengobatan, resume akhir dan evaluasi
pengobatan
Dokumen Rekam Medis pasien rawat inap terdiri dari lembaran-
lembaran umum dan lembaran-lembaran khusus, serta lembaran-lembaran
diagnosis/terapi.
2) Lembar Grafik
Lembaran grafik memberikan gambran kepada dokter tentang suhu, nadi,
dan pernapasan seorang pasien. Pengisiannya dilakukan oleh petugas perawat,
dimulai saat pasien mulai dirawat. Dalam lembaran grafik ini juga dicatat data-
data tekanan darah, Pemasukan dan pengeluaran cairan, defikasi. Dapat juga
diisi informasi tentang kunjungan dokter, spesimen untuk laboratorium, diet,
dll.
4) Catatan Perkembangan
Lembaran ini mencatat secara spesifik perkembangan penyakit pasein
yang ditulis dan ditanda tangani oleh dokter. Catatan pertama dimulai dari
dengan catatan pada saat pasien masuk, yang seterusnya ditambah selama
pasien di dalam perawatan dan diakhiri pada saat pasien keluar atau
meninggal. Catatan pada saat pasien untuk : mencatat ringkasan keadaan
umum pasien pada saat masuk, terutama fakta-fakta penting yang belum
tercatat pada anamnese dan pemeriksaan fisik. Fakta tersebut mungkin
didapat dari keluarga pasien, dokter yang mengirim atau dari rumah sakit
lain. Catatan selama pasien dalam perawatan: memberikan perkembangan
ini harus dibuat setiap hari, sateipa beberapa jam selama fase akutnya
seorang pasien, dan seterusnya sesuai dengan perkembangan pasien itu
sendiri. Semua tindakan yang dilakukan dicatat jam, tanggal dan jenis
tindakannya. Semua catatan harus ditanda tangani oleh dokter pemeriksa.
Perakitan rekam medis pasien awat inap untuk kasus bedah Meliputi:
1) Ringkasan
2) Pembatas Masuk
3) Surat Dokumen Pengantar
4) Instruksi Pra/Paska Bedah
5) Catatan Anastesi
6) Laporan Pembedahan
7) Instruksi Dokter
8) Catatan Perkembangan
9) Lembar Konsultasi
10) Catatan Perawat
11) Grafik Suhu, Nadi Dan Pernafasan
12) Pengawasan Khusus
13) Hasil Pemeriksaan Laboratorium
14) Hasil Pemeriksaan Radiodiaknostik
15) Salinan Resep
16) Resume/ Laporan Kematian
Perakitan rekam medis pasien rawat inap kasus bayi lahir meliputi :
1) Pembatas Masuk
2) Pembatas Masuk Dan Keluar
3) Riwayat Kelahiran
4) Instruksi Dokter
5) Catatan Perkembangan
6) Lembar Konsultasi
7) Catatan Perawat
8) Grafik Bayi
9) Pengawasan Khusus
10) Hasil Pemeriksaan Laboratorium
11) Hasil Pemeriksaan Radiodiagnostik
12) Salinan Resep
13) Resume/ Laporan Kematian
2. Koding-Indexing
a. Koding
Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada didalam rekam medis
harus diberikan kode dan selanjutnya di indeks agar memudahkan
pelayanan pada penyajian informasi untuk menunjang fungsi perencanaan,
managemen, dan riset bidang kesehatan.
Kode klasifikasi penyakit oleh WHO ( World Health Organization)
bertujuan untuk menyeragamkan nama dan golongan penyakit, cidera,
gejala dan factor yang memmpengaruhi kesehatan. Sejak tahun 1993 WHO
mengharuskan negara anggotanya termasuk indonesia menggunakan
klasifikasi penyakit revisi-10, International Statical Clasifisation Deseases
And Health Problem 10 Revice. ICD 10 menggunakan kode kombinasi
yaitu menggunakan abjad dan angka ( alpha numeric).
Kecepatan dan ketepatan koding dari suatu diagnosis sangat tergantung
kepada pelaksana yang menangani rekam medis tersebut yaitu :
1) Tenaga medis dalam menetapkan diagnosis
2) Tenaga rekam medis sebagai pemberi kode
3) Tenaga kesehatan lainnya.
Penetapan diagnosis seorang pasien merupakan hak dan kewajiban
dokter ( tenaga medis) yang terkait tidak boleh di ubah oleh karenanya
diagnosis yang ada dalam rekam medis harus diisi dengan lengkap dan
jelas sesuai dengan arahan yang ada pada buku ICD 10.
Tenaga rekam medis sebagai pemberi kode bertanggung jawab atas
keakuratan kode dari suatu diagnosis yang sudah di tetapkan oleh tenaga
medis. Oleh karenanya untuk hal yang kurang jelas atau yang tidak
lengkap sebelum koding di tetapkan, komunikasikan terlebih dahulu
pada dokter yang membuat diagnosis tersebut.
Untuk lebih meningkatkan informasi dalam rekam medis, petugas rekam
medis harus membuat koding sesui dengan klasifikasi yang tepat.
Disamping kode penyakit, berbagai tindakan lain juga harus di koding
sesuai dengan klasifikasi masing-masing.
1) Koding penyakit ( ICD-10)
2) Pembadahan/ tindakan ( ICDPIM)
b. Indeksing
Indeksing adalah membuat tabulasi sesuai dengan kode yang sudah
dibuat kedalam indeks-indeks menggunakan kartu indeks. Didalam kartu
indeks tidak boleh mencantumkan nama pasien.
Indeks Pasien
1) Pengertian :
Adalah data base komputer yang berisi nama semua pasien yang
pernah berobat di RS Sultan Iskandar Muda.
2) Informasi yang lengkap ada di dalam data base ini adalah:
-Nama lengkap, jenis kelamin, umur, alamat, tempat dan tanggal
lahir, pekerjaan
-Tanggal berobat jalan maupun rawat inap.
3) Kegunaan :
Data base ini adalah kunci untuk menemukan berkas rekam medis
pasien.
4) Cara penyimpanan:
Data base tersusun secara alphabet seperti susunan kata-kata dalam
kamus. Data base ini di gunakan untuk mencari berkas rekam medis
pasien yang tidak membawa kartu berobat sehingga dapat di cari
berdasarkan nama pasien. Data base di kontrol setiap hari oleh
petugas di Unit Rekam Medis sehingga data selalu up to date.
3) Cara Penyimpanan:
Dengan sistem komputerisasi yang di back up setiap waktu tertent
secara periodik sehingga data rusak atau hilang dapt dicegah.
Indeks Dokter
1) Pengertian :
Adalah data base yang berisi nama dokter yang memberikan
pelayanan medik kepada pasien.
2) Kegunaan :
a. Untuk menilai pekerjaan dokter.
b. Bank data dokter bagi RS Sultan Iskandar Muda.
Indeks Kematian
Informasi yang tetap dalam indeks kematian ;
a) Nama Penderita
b) Nomor Rekam Medis
c) Jenis Kelamin
d) Tanggal Lahir/ Umur
e) Kematian Kurang Atau Lebih Dari 24 Jam Perawatan
f) Dokter Yang Merawat
g) Penyebab Kematian
h) Wilayah.
Kegunaan :
Statistik menilai mutu pelayanan dasar menambah dan
meningkatkan peralatan / tenaga.
Cara penyimpanan indeks kematian: dalam sisitem komputerisasi.
C. Permintaan Data Rekam Medis Dan Perlepasan Informasi Medis Pasien
1. Permintaan Data Rekam Medis
a. Permintaan eksternal
1) Data rekam medis yang diminta oleh pihak ke 3/ keluaraga saat pasien
dirawat hanya boleh diberikan foto copy hasil penunjang
2) Data rekam medis pasien saat pasien dirawat yang diminta oleh pihak
ke 3 lewat lisan dan tertulis
3) Data rekam medis pasien dapat diberikan untuk kepentingan
pendidikan dengan persetujuan direktur, dengan meminta data yang
diperlukan pada petugas rekam medis.
4) Data rekam medis dapat diminta secara eksternal dengan persetujuan
direktur untuk kepentingan bench marking atau kepentingan lainnya .
b. Permintaan Internal :
1) Data rekam medis dapat diminta oleh pihak internal dalam hal ini
untuk kepentingan evaluasi dan studi kasus dari Komite Medis
2) Akses data rekam medis internal dapat untuk kepentingan
administratif dan klinis
3) Akses administratif: resume medis, informed, consen untuk pasien
yang dibayar pihak ke 3
4) Akses klinis : Lembar ringkasan pasien pulang, cppt, asuhan
keperawatan ,resume medis, pengkajian rawat jalan, assesme pasien,
DPJP, laporan operasi, hasil laboratorium.
5) Permintaan data internal dapat secara rutin ( permintaan data cukup
pertama kali ) dan tidak rutin ( selalu dengan permintaan yang baru )
2. Perlepasan informasi medis pasien
Pelayanan asuransi merupakan bagian dari pelayanan rekam medis.
Informasi medis pasien diberikan pada pihak yang membutuhkan biasanya
pihak ke 3/ asuransi untuk klaim biaya pengobatan/ perawatan pasien.
Pengisian informasi medis dilembar yang diminta dilakukan oleh dokter
yang merawat/ petugas rekam medis yang kemudian akan ditanda tangani
oleh dokter yang merawat.
BAB V
PENGELOLAAN LIMBAH
1. Sumber Limbah :
a. Dokumen Rekam medis yang sudah tidak berdaya guna
b. Sampul Dokumen Rekam medis yang sudah rusak
2. Sifat limbah
a. Limbah umum
3. Bentuk limbah:
a. Limbah padat.
B. Penanganan limbah
Limbah yang berupa bahan padat daIam hal ini kertas akan di buang di kantong
sampah warna hitam yang kemudian akan dikelola oleh bagian Sanitasi rumah sakit
Limbah yang berupa dokumen rekam medis yang sudah tidak berdaya guna oelh karena
bersifat rahasia: akan dikumpulkan dan akan dimusnahkan dengan cara dihancurkan oleh
pihak ketiga dengan berita acara dan disaksikan oleh petugas rekam medis
B. Penampungan limbah
Penampungan harus memadai, diletakkan pada tempat yang kering, aman dimasukkan
dalam gudang non aktif
C. Pengolahan Limbah
BAB VI
LOGISTIK
NO JENIS DOKUMEN
1. Dokumen rekam Rekam Medis
BAB VII
KESELAMATAN PASIEN
A. Ketentuan Umum
Setiap petugas di Instalasi Rekam Medis akan memakai tangga untuk pengambilan
dokumen rekam medis yang berada di rak ke 5 ke atas dan menggunakan alat pelindung
diri yaitu masker saat melakukan retensi
B. Resiko terjadinya
Resiko terjadinya bila tidak menggunakan tangga untuk pengarnbilan DRM yang berada
di rak ke 5 ke atas maka petugas dapat jatuh dan bila tidak menggunakan masker saat
melakukan retensi bias terjadi gangguan pada saluran napas walaupun ringan
BAB IX
PENGENDALIAN MUTU
Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan aspek yang akan
ditingkatkan dengan menetapkan indicator, criteria serta standar yang digunakan untuk
mengukur mutu pelayanan Rumah Sakit yaitu :
Adalah ukuran atau cara mengukur sehingga menunjukkan suatu indikasi. Indikator
merupakan suatu variable yang digunakan untuk bias melihat perubahan. Indikator yang baik
adalah yang sensitive tapi juga spesifik.
Kriteria :
Adalah sfesifikasi dari indicator.
Standar :
A. Tingkat performance atau keadaan yang dapat diterima oleh seseorang yang
berwenang dalam situasi tersebut, atau oleh mereka yang bertanggung jawab untuk
mempertahankan tingkat performance atau kondisi tersebut.
B. Suatu norma atau pertsetujuan mengenai keadaan atau prestasi yang sangat baik.
C. Sesuatu ukuran atau patokan untuk mengukur kuantitas, berat, nilai atau mutu.
TEMPLATE 1
IDENTIFIKASI INDICATOR MUTU PELAYANAN
Judul Indikator Ketepatan waktu pengembalian DRM rawat inap tidak lebih
dari 24 jam
Definisi Operasional Waktu pengembalian DRM rawat inap adalah waktu dari
tanggal pulang sampai DRM diterima dan diinput oleh
petugas rekam medis di komputer
Inklusi Pengembalian DRM rawat inap
Eksklusi -
Bagian / Unit Rekam Medis
PIC
Kebijakan Mutu Kesinambungan pelayanan
Rasionalisasi Data yang ada untuk pengembalian DRM rawat inap 2 x 24
ke bag rekam medis adalah. 82%
Formula Kalkulasi ( Jumlah DRM yang kembali diterima direkam medis ≤24 jam
rumus) Jumlah semua pasien rawat inap
Numerator Jumlah DRM yang kembali ke Rekam Medis kurang dari 24
jam
Denominator Semua pasien rawat inap
Metodologi Retrospeksi
Tipe pengukuran Output
indikator
Sumber data Data pasien rawat inap diambil dari computer RS
Waktu pelaporan Tiap tanggal 10
Frekuensi Tiap hari
Pengumpulan data
Target kinerja 100%
Sample size Sensus
Area monitoring Rekam Medis
Rencana komunikasi Laporan ke Komite mutu tanggal 10
Laporan kepada Wadir pelayanan
Referensi
TEMPLATE 3
PROGRAM PENINGKATAN MUTU
UNIT PELAYANAN…… REKAM MEDIS……………..
TEMPLATE 4
REKAPITULASI SASARAN MUTU
DI UNIT PELAYANAN :……….. REKAM MEDIS……………..
Pencatatan dan pelaporan kegiatan Instalasi Rekam Medis diperlukan dalam perencanaan,
pemantauan dan evaluasi serta pengambilan kepuyusan untuk peningkatan pelayanan
Instalasi Rekam Medis.
A. Pencatatan
Jenis pencatatan kegiatan rekam medis yaitu:
1.Perencanaan kegiatan pelayanan, dituangkan dalam program kerja tahunan.
2.Pencatatan keuangan
3.Pencatatan logistik
4.Pencatatan kepegawaian
5.Pencatatan lainnya,
B. Pelaporan
Pelaporan kegiatan pelayanan Instalasi Rekam Medis terdiri dari :
`1. Laporan kegiatann rutin/bulanan/triwulan dan tgahunan ke direktur dan kedinas/
departemen kesehatan
2. Laporan khusu kematian bayi lahir, dan ibu melahirkan,DBD, wabah,
C. Penyimpanan Dokumen
1. Dokumen-dokumen yang harus disimpan, yaitu :
a. Dokumen rekam medis rawat jalan dan rawat inap
b. Permintaan visum dan informasi medis dari pihak luar/ pihak ke 3
c. Surat permintaan dan hasil rujukan.
2. Prinsip penyimpanan dokumen
a. Dokumen yang disimpan harus asli/ foto copy
b. DRM disimpan delapan tahun, untuk kasus-kasus khusus dipertimbangkan sendiri.
c. Untuk memudahkan penelusuran, harus tersimpan sedemikian rupa sehinngga
mudah ditemukan kembali
D. Pemusnahan Dokumen
Pada pelaksanaan pemusnahan dokumen harus ada berita acara sesuai dengan prosedur
yang berlaku, yang berisi:
1. Tanggal, bulan dan tahun pemusnahan
2. Penanggung jawab pemusnahan dokumen.
E. Pengendalian Dokumen
1. Maksud dari pengendalian dokumen
Instalasi Rekam Medis harus menetapkan, mendokumentasikan dan memelihara
prosedur untuk mengendalikan semua dokumen
2. Cara pengendalian dokumen
Harus tersedia prosedur yang memastikan bahwa:
a. Semua dokumen yang digunakan harus telah dikaji ulang dan disetujui yang
berwenang sebelum diberlakukan.
b. Setiap dokumen ditempat dimana dokume digunakan
c. Dokumen secara berkala dikaji ulang dan direfisi
d. Pengendalian mutu internal dan eksternal
e. Upaya perbaikan dan penanganan keluhan
f. Audit internal
g. Etika
BAB XI
PENUTUP
Dengan diterbitnya pedoman pelayanan instalasi rekam medis ini,diharapkan dapat
mendukung instalasi rekam medis, dalam melaksanankan pelayanan yang befokus pada
pelanggan.
Pedoman pelayanan instalalsi rekam medis ini merupakan pedoman yang bersifat umum.
Untuk pengaturan lebih detail tentang pelaksanaan pelayanan, dijabarkan kedalam prosedur
kerja, standar prosedur operasional, program kerja sesuai pada bidang-bidang yang ada di
instalasi rekam medis sejalan dengan perkembangan pelayanan rekam medis rumah sakit
terus memperbaiki dan mengembangkan pelayanan pedoman ini sesuai dengan kebutuhan.
Semoga pedoman pelayanan instalasi rekam medis ini memberikan kontribusi dan hasil nyata
terhadap pelayanan rekam medis yang profesional dan berdaya saing tinggi.