PENGORGANISASIAN
INSTALASI KAMAR OPERASI
PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN
RUMAH SAKIT UMUM
Jl. Raya Pajajaran No.101 Pamulang Barat, Kota Tangerang Selatan
Telepon Pelayanan 021-74718440 (CS)/ 021-7492398 (UGD)
Managemen Telepon/Fax (021) 298722561
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR
Nomor : 188.4/Kep.0075.c-TU/2022
TENTANG
BAB III VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN, DAN TATA NILAI RS ........................................ 6
A. VISI.................................................................................................................... 6
B. MISI ................................................................................................................... 6
C. MOTTO ............................................................................................................. 6
E. TUJUAN ............................................................................................................ 6
A. VISI.................................................................................................................... 8
B. MISI ................................................................................................................... 8
C. MOTTO ............................................................................................................. 8
E. TUJUAN ............................................................................................................ 8
Nomor : 188.4/Kep.0075.c-TU/2022
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dalam rangka mendukung peningkatan pelayanan tersebut, maka Instalasi
Kamar Operasi Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan secara berkelanjutan
berupaya memberikan pelayanan yang bermutu dengan melakukan usaha
peningkatan mutu di semua jenis kegiatan yakni: bidang pelayanan, bidang
pengembangan SDM, bidang pengembangan/pemeliharaan sarana dan prasarna
harus disusun suatu Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kamar Operasi yang
memenuhi standar pelayanan, keamanan, keselamatan, kemudahan dan
kenyamanan.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM KOTA TANGERANG SELATAN
3
organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja Rumah Sakit Umum Kota
Tangeran g Selatan.
B. SEJARAH KEPEMIMPINAN
Para personil yang pernah menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Kota
Tangerang Selatan adalah sebagai berikut :
8. dr. Umi Kulsum, selaku Plt Direktur November 2019 s/d April 2020
4
7. Tanggal 25 Juni 2015 merluncurkan Sistem SMS Gateway Tangsel
(SIMRASEL), dengan tujuan agar masyarakat dapat melakukan booking
pendaftaran rawat jalan melalui SMS Gateway;
8. Tahun 2017 diluncurkan Sistem Antrian Apotik, Sistem untuk pemanggil
antrian apotik untuk resep racik dan non racik;
9. Tanggal 25 Juli 2017 meluncurkan Sistem Pendaftaran Online (SIPOLIN)
yaitu Sistem untuk melakukan Booking Online yang dapat diakses pada
Wibsite RSU Kota Tangerang Selatan’
10. Tanggal 27 November 2017 Meluncurkan Sistem Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) yaitu Sistem yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur
proses pelayanan Rumah Sakit;
11. Tanggal 4 Oktober 2019 meluncurkan Informasi Antrian Live Pendaftaran
yaitu Informasi digital untuk menampilkan suara pemanggil dan data nomor
urut antrian yang sedang berlangsung pada Pendaftaran Rawat Jalan RSU
Kota Tangerang Selatan secara Live / online melalui website serta telah
terintegrasi dengan modul pemanggil pendaftaran pada SIMRS RSU Kota
Tangerang Selatan;
12. Tanggal 23 Juni 2020 meluncurkan Aplikasi Daftar Perjanjian (ADA JANJI)
yaitu Aplikasi untuk melakukan booking pendaftaran rawat jalan melalui
perjanjian (local);
13. Pada Tanggal 25 September 2020 Meluncurkan Pendaftaran melalui
WhatsApp yaitu Aplikasi untuk melakukan booking Pendaftaran Rawat jalan
melalui Whatsapp.;
14. Pada Tanggal 8 Desember 2020 meluncurkan Sistem Informasi Badan
Layanan Umum Daerah (SIBLUD) yaitu Sistem untuk pengelolaan data
perencanaan anggaran BLUD, proses pengajuan belanja BLUD, proses
Berita Acara Pemeriksaan, proses pengadan BLUD, proses pencairan
hingga pelaporan Akuntansi BLUD RSU Kota Tangerang Selatan yang
saling terintegrasi;
15. Tanggal 1 Maret 2021 meluncurkan LIS (Laboratorium Information System)
yaitu Aplikasi yang menangani penerimaan, pemrosesan dan penyimpanan
informasi yang dihasilkan oleh proses hasil pemerikasaan dari alat
kesehatan laboratorium dan telah terintegrasi dengan sistem informasi
Menajemen Rumah Sakit;
16. Tanggal 1 Oktober 2021 meluncurkan SIMPEG NON PNS (Sistem Informasi
Kepegawaian Non PNS) yaitu Aplikasi untuk mengelola absensi pegawai
dan juga data pegawai Non PNS di RSU Kota Tangerang Selatan.
5
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, DAN TATA NILAI RUMAH SAKIT
D. TATA NILAI/BRANDING
Ramah, Nyaman, Peduli
6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM KOTA TANGERANG SELATAN
7
BAB V
VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN, DAN TATA NILAI INSTALASI KAMAR OPERASI
A. VISI
Terwujudnya Pelayanan Instalasi Kamar Operasi di Rumah Sakit Umum Kota
Tangerang Selatan yang cerdas, berkualitas, dan berdaya saing berbasis
tekhnologi dan inovasi.
B. MISI
1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia di Instalasi Kamar Operasi yang
handal dan berdaya saing
2. Meningkatkan tata kelola Instalasi Kamar Operasi yang baik berbasis
tekhnologi informasi.
C. MOTTO
Melayani Sepenuh Hati
D. TATA NILAI/BRANDING
Ramah, Nyaman, Peduli
E. TUJUAN
Memberikan pelayanan kesehatan paripurna sesuai dengan standar dan
profesionalisme untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
8
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
PELAKSANA
9
BAB VII
URAIAN TUGAS DAN WEWENANG
3. Persyaratan : Dokter bedah yang telah > 3 tahun bekerja sebagai dokter
bedah di rumah sakit Umum Kota Tangerang Selatan
10
Sakit kepada Kepala ruangan dan Staf yang berada
dibawah tanggung jawabnya.
2.5. Membuat program orientasi kepada tenaga baru
yang akan bekerja di Instalasi Kamar Operasi.
2.6. Membimbing dan memotivasi Kepala ruangan untuk
pengembangan bagian dan berperan serta dalam
kegiatan penelitian yang menyangkut bidangnya.
2.7. Mengadakan pertemuan dengan Kepala ruangan
dan Staf secara berkala atau sewaktu-waktu bila
diperlukan.
2.8. Menampung dan menaggulangi usul-usul serta
keluhan-keluhan baik masalah tenaga maupun
pelayanan serta menyampaikan kepada Kepala
Bagian.
2.9. Membantu memecahkan masalah yang timbul di
Instalasi Kamar Operasi.
2.10. Menghadiri pertemuan yang diadakan oleh kepala
Bidang atau Direktur bila diundang.
2.11. Menerima, menyusun dan melaporkan hasil rapat
serta kegiatan di Instalasi Kamar Operasi kepada
Kepala Bagian secara rutin atau sewaktu-waktu,
sesuai kebutuhan atau mencakup peristiwa penting
lainnya.
2.12. Mengupayakan dan memelihara suasana kerja yang
baik dan harmonis di Instalasi Kamar Operasi.
2.13. Mengadakan kerjasama dan memelihara hubungan
baik dengan bagian-bagaian lain dalam rumah sakit.
2.14. Mengkoordinasikan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien rumah sakit di Instalasi Kamar
Operasi.
11
3.3. Mengendalikan pendayagunaan peralatan secara
efisien dan efektif.
3.4. Memberi penilaian bagi petugas di Instalasi Kamar
Operasi guna kepentingan kenaikan pangkat, gaji
berkala dan lain sebagianya.
3.5. Menilai mutu kegiatan di Instalasi Kamar Operasi
agar pelayanan dapat ditingkatkan, dipertahankan
dan mengikuti perkembangan kemajuan dalam
bidang kerjanya.
12
2. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan,
dengan cara :
2.1. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan yang berada di bawah tanggung
jawabnya.
2.2. Menyusun dan mengatur daftar tugas/jadwal tugas
tenaga yang berada dibawah tanggung jawabnya.
2.3. Memberikan program orientasi kepada tenaga baru
yang akan bekerja dalam wilayah kerja yang
menjadi tanggung jawabnya.
2.4. Memberikan pengarahan dan motivasi kepada staf
untuk melaksanakan pelayanan dengan sebaik-
baiknya.
13
3. Menjaga keserasian dan kenyamanan kerja.
4. Menggunakan sarana prasarana dengan efesien/efektif.
5. Melaporkan semua ketidak beresan kepada kepala
ruangan.
6. Mewakili Ka.Instalasi/kepala ruangan apabila
Ka.Instalasi/Kabag tidak ada di tempat.
7. Mengadakan supervisi bersama dengan kepala
instalasi/kepala ruangan atas pelaksanaan pekerjaan di
bagiannya.
8. Mengawasi, menilai kemampuan dan ketrampilan serta
perilaku dari petugas/tenaga kerja yang ada di wilayah
pekerjaannya.
9. Membuat laporan secara keseluruhan tentang keadaan di
bagiannya kepada kepala Instalasi/kepala ruangan.
10.Menghadiri rapat-rapat yang ditentukan .
11.Membantu kepala ruangan untuk menyusun kebutuhan
alat kesehatan dan alat rumah tangga.
D. DOKTER ANESTESI
14
tentang pembiusan
1.4. Premedikasi dan memeriksa kelengkapan alat-alat
anestesi
1.5. Menentukan rencana pembiusan
1.6. Men check list hasil pemeriksaan
2. Selama Operasi ( intra bedah )
2.1. Memberikan anestesi dan rumatan anestesi
2.2. Memantau “ vital sign ” secara berkesinambungan
2.3. Bertanggung jawab atas tindakan anestesi yang
dilakukan
2.4. Memberikan terapi inhalasi
2.5. Melakukan pengelolaan anestesi dan analgesi
2.6. Melakukan resusitasi kasus gawat
2.7. Memberikan terapi cairan
3. Setelah operasi ( pasca bedah )
3.1. Memantau ” vital sign ” sampai pulih dari anestesi di
kamar pulih
3.2. Menentukan perawatan lanjutan di ICU atau
ruangan / bangsal
3.3. Mengobservasi pasca anestesi selama 24 jam
3.4. Memberikan pengelolaan analgesi
4. Mengembangkan, menerapkan, dan menjaga regulasi.
5. Melakukan pengawasan administratif dan melaksanakan
program pengendalian mutu yang dibutuhkan
6. Memantau dan mengevaluasi pelayanan sedasi dan
anestesi.
7. Dalam hal kekeliruan /kecelakaan atau kematian dalam
anestesi maupun masa observasi pasca anestesi, secara
struktural bertanggung jawab pada kepala Instalasi
Instalasi Kamar Operasi dan pada Direktur (Komite
Medis) secara medis profesional, serta secara moral pada
keluarga pasien.
8. Membuat laporan lengkap dari pasien yang dikelola dan
dilekatkan pada status pasien maupun berkas laporan
yang tersedia sebelum pasien pulang
15
9. Ikut bertanggung jawab dalam hal kelestarian Instalasi
Instalasi Kamar Operasi,alat-alat dan lingkungannya.
10. Mengikuti rapat-rapat di bagian dan pertemuan-
pertemuan RS lainya bila diperlukan / dibutuhkan
E. PERAWAT PELAKSANA
16
4.1. Mengatur posisi pasien
4.2. Menciptakan dan memelihara rasa aman dan
nyaman selama tindakan operasi berlangsung.
5. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan
instruksi dokter bedah.
6. Memberikan penyuluhan kesehatan secara perorangan
sesuai dengan kebutuhan dan waktu yang
memungkinkan.
7. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan
sistem rekam medis yang berlaku di Instalasi Kamar
Operasi
8. Memelihara perlengkapan medis/perawatan dalam
keadaan siap pakai, dengan cara :
8.1. Membersihkan dan menyimpan alat-alat yang telah
digunakan.
8.2. Menyiapkan peralatan secara lengkap dalam
keadaan siap pakai.
9. Bekerja secara kooperatif dengan tim kesehatan lainnya
dalam memberikan pelayanan bermutu kepada pasien di
Instalasi Kamar Operasi dengan cara :
9.1. Menciptakan dan memelihara hubungan baik antara
anggota tim.
9.2. Berperan serta secara aktif dalam upaya
peningkatan dan pengembangan program
pelayanan di Instalasi Kamar Operasi.
9.3. Berperan serta dalam hal pemecahan masalah yang
dihadapi.
10.Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik
antar petugas, pasien dan keluarganya sehingga tercipta
ketenangan.
11.Menjalankan tugas pagi/sore/malam hari, sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan.
12.Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh Kepala
ruangan Instalasi Kamar Operasi.
13.Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang
perawatan, antara lain melalui pertemuan ilmiah.
17
14.Melaksanakan dan memelihara sistem pendataan dan
pelaporan pelayanan Instalasi Kamar Operasi dengan
tepat dan benar, sehingga tercipta suatu sistem informasi
Rumah Sakit yang dapat di percaya/akurat.
15.Ikut serta dalam pelaksanaan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
16.Memegang teguh rahasia jabatan.
F. PERAWAT ANESTESI
18
6. Mengatur dan merapikan pasien yang sudah dibedah.
7. Melakukan pengawasan keadaan umum pasien-pasien
bedah sampai stabil.
8. Serah terima pasien kepada perawat ruangan bila
keadaan umum sudah stabil dan boleh dikirim ke ruang
rawat.
9. Menyiapkan, meneliti segala alat-alat/perlengkapan yang
akan/sudah dipakai untuk tindakan anesthesi.
10.Bertanggung jawab atas kelengkapan dan pemeliharaan
alat-alat.
11.Membersihkan kembali alat-alat anesthesi yang sudah
dipakai dan dikembalikan ke tempat semula.
12.Memelihara dan mengadakan inventarisasi berkala
terhadap alat-alat anesthesi yang ada dan melapor pada
kepala ruangan Instalasi Kamar Operasi
13.Menguasai cara pemakaian dan pemeliharaan alat-alat
anestesi dengan baik.
14.Menjaga kelengkapan obat-obatan yang ada dan
melakukan serah terima setiap penggantian tugas.
15.Mengetahui cara kerja dan efek sampingan penggunaan
obat-obat anesthesi.
16.Menyiapkan obat-obatan keperluan pasien sesuai
dengan kebutuhan serta melakukan pencatatan dan
pelaporan.
17.Menyimpan obat-obatan dengan cara yang baik dan
benar.
18.Ikut serta bertanggung jawab atas kebersihan, kerapihan
Instalasi Kamar Operasi.
19.Memperhatikan perlengkapan-perlengkapan yang ada
hubungannya dengan tindakan anesthesi dalam keadaan
siap pakai (misal : oksigen, tensimeter, dll)
19
G. STERILISASI
20
12.Merawat semua peralatan yang ada di CSSD.
13.Menjaga kebersihan ruangan CSSD.
14.Menggalang kerjasama yang baik dengan bagian lain yang
terkait maupun tidak.
H. SANITASI
Untuk kebersihan kamar operasi di lakukan oleh out sourcing atau pihak ketiga
dengan jadwal shift pagi dan sore.
21
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
CSSD Laboratorium
INSTALASI
INSTALASI Klinik
Rawat Inap
KAMAR OPERASI
Poli Bedah/rawat
Radiologi jalan
ICU Farmasi
IGD RM/Pendaftaran
IPSRS Logistik
Loundry GIZI
IPCN
Bagan di atas menerangkan bahwa Instalasi Instalasi Kamar Operasi adalah sebagai
pusat pelayanan pembedahan yang bekerjasama atau berkoordianasi dengan unit-unit
terkait.
Menunjukan kerjasama dua arah di mana unit terkait tersebut dapat
melakukan interaksi secara langsung
Menunjukan kerjasama satu arah di mana unit terkait tersebut hanya
melalui interaksi secara tidak langsung
23
Bagian IPSRS melakukan maintenance alat, penggantian spare part dan
melakukan kalibrasi dengan pihak ketiga.
N. Hubungan Kerja dengan IPCN
IPCN melakukan pemeriksaan kultur udara, swab alat dan intrument
bekerjasama dengan pihak ketiga.
24
BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Kualifikasi
Nama Jumlah
No Pendidikan Tugas
Jabatan Pendidikan Masa Tenaga
Non formal /
Formal Kerja
Sertifikasi
Pengelolaan dan
Kepala Spesialis
1 >3 tahun - 1 Penanggung jawab
Instalasi Bedah
Unit
Bertanggung jawab
Dokter Spesialis
2 >3 tahun PPGD/ ACLS 3 pengelolaan
Anestesi Anestesi
anestesi
PPGD/ BTCLS
Kepala S1 Pengelolaan unit
3 >5 tahun Manajemen 2
Ruangan Keperawatan keperawatan
bangsal
DIII
Keperawatan
Perawat PPGD/ BTCLS
dengan Tim pelayanan
5 Pelaksana >1 tahun Pelatihan 6
Pelatihan anestesi
Anestesi anestesi anestesi
Pengelolaan
7 Sterilisasi - - Sterilisasi 4 sterilisasi rumah
sakit
Membersihkan
8 Pekarya SMA - - 1
ruangan
Pengelolaan
9 Administrasi SMA - - 1
administrasi
Membersihkan
10 Sanitasi Dilakukan oleh outsourching
ruangan
25
B. DASAR PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA
Pedoman cara perhitungan kebutuhan tenaga perawat dan bidan menurut
direktorat pelayanan keperawatan Dirjen Yan-Med Depkes RI (2001). Dasar
perhitungan tenaga di kamar operasi
a) Jumlah dan jenis operasi :
1. Rata-rata operasi per hari, jenis operasi dibedakan operasi kecil, operasi
sedang, operasi besar.
2. Jam perawatan operasi kecil 1 jam/operasi, operasi sedang 2
jam/operasi, operasi besar 5 jam/operasi.
b) Jumlah kamar operasi : 3 buah
c) Pemakaian kamar operasi (24 jam perhari)
d) Tugas perawat di kamar operasi :
1. Instrumentator
2. Perawat asisten operator
3. Asisten anestesi
4. Sirkulasi/on loop
e) Rumus :
= 33
26
BAB X
KEGIATAN ORIENTASI
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Memperkenalkan Instalasi Kamar Operasi secara umum kepada calon
karyawan sehingga dapat membantu mereka dalam bersosialisasi dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti program orientasi calon karyawan mampu
memahami:
1) Visi, Misi, Motto, Nilai dan tujuan Rumah Sakit Umum Tangerang
Selatan dan Instalasi Kamar Operasi
2) Struktur organisasi yang ada di instalasi Instalasi Kamar Operasi .
3) Tata letak atau lingkungan Instalasi Kamar Operasi secara
seksama.
4) Secepat mungkin dapat bersosialisasi dan menyesuaikan diri
dengan lingkungan.
5) Memahami uraian tugas dan wewenang sebagai karyawan
Instalasi Kamar Operasi
3. Metode
a. Pembekalan materi
b. Pengamatan atau observasi
B. SASARAN
1. Perawat Bedah
2. Perawat Anestesi
27
3. Staf Penunjang Instalasi Kamar Operasi non Keperawatan
D. Keperawataan
1. Pendahuluan
Pelayanan pembedahan merupakan salah satu bentuk pelayanan
medis yang mengupayakan kesembuhan pasien secara optimal dengan
aman dan nyaman. Tindakan pembedahan atau tindakan operasi ini sering
menimbulkan stress baik bagi pasien yang akan menjalani operasi maupun
bagi para petugas atau SDM yang melakukan pelayanan pembedahan.
Maka sebagai komponen penting untuk mengupayakan dan memberikan
pelayanan yang seoptimal mungkin dibutuhkan pelayanan yang berkualitas
dan bermutu sesuai dengan standar baik manusia/tenaga, fasilitas/alat dan
lingkungan.
Dengan berkembangnya ilmu dan tehknologi yang semakin modern
umumnya dibidang kedokteran dan secara khusus dibidang bedah, seorang
perawat bedah profesional diharapkan senantiasa mengembangkan ilmu
pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang yang digeluti sehari-hari, dan
inilah yang menjadi faktor penting untuk menjadikan SDM bedah yang
kompeten.
2. Latar Belakang
Untuk menjadi perawat kamar bedah yang profesional dan
berkompeten, program perekrutan perawat magang dan perawat baru harus
disiapkan melalui kegiatan yang terencana melalui proses pembelajaran
yang terus menerus dan berkesinambungan. Buku pedoman bagi perawat
magang dan perawat baru yang bekerja di Instalasi Kamar Operasi ini
disusun untuk memudahkan bagi perawat untuk mencapai target tersebut.
28
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kompetensi perawat Instalasi Kamar Operasi
secara bertahap dan berkesinambungan dalam memberikan asuhan
keperawatan perioperatif
b. Tujuan Khusus
1) Membantu perawat baru yang ditugaskan di Instalasi Kamar
Operasi
2) Membantu penyesuaian diri dengan lingkup kerja yang meliputi
struktur organisasi dan staf Instalasi Kamar Operasi, tata tertib,
fasilitas ruangan dan penggunaannya, lokasi dan penempatanya,
formulir dan administrasi Instalasi Kamar Operasi dan SPO yang
tersedia.
3) Sebagai kerangka acuan untuk evaluasi perawat baru menunjukan
kemampuan melaksanakan pengembangan diri pemberian asuhan
keperawatan perioperatif di Instalasi Kamar Operasi
4. Sasaran
Perawat baru yang ditugaskan di Instalasi Kamar Operasi
6. Metode Kegiatan
a. Pembekalan materi
b. Pengamatan & praktek langsung
29
d. Memahami tugas dan peran perawat Instalasi Kamar Operasi
e. Mengetahui penempatan alat dan operasionalnya
f. Memahami dan melaksanakan pembersihan Instalasi Kamar
Operasi/tehnik septik & aseptik Instalasi Kamar Operasi
g. Memahami asuhan keperawatan perioperatif
h. Penatalaksanaan pasien di RR (Monitor K/U pasien)
i. Mengenali dan penatalaksanaan kegawatan pasien pasca operasi
j. Mengetahui kelayakan rencana pemulihan dan penatalaksanaan pasien
pasca operasi ke bangsal, ICU dengan skala Scort Aldert
k. Pelaporan / serah terima pasien RR ke perawat ruangan
l. Penerimaan pasien dari perawat ruangan
m. Daftar tilik keselamatan perioperatif (pre operasi, selama operasi &
sesudah operasi)
n. Mengenali nama-nama instrument
o. Cara pembersihan instrument & pemaketan instrument
p. Metode Sterilisasi
q. Prinsip tehnik steril & aplikasinya
r. Posisi pasien di meja operasi
s. Mengenal letak insisi daerah operasi
t. Pencukuran daerah operasi
u. Tehnik cuci tangan, gaun oprasi, sarung tangan steril
v. Aseptik dan antiseptik area operasi
w. Tehnik drapping
x. Mengenal jarum, benang yang digunakan dalam pembedahan
y. Tehnik menjahit dalam pembedahan
30
8. Jadwal Kegiatan
1 Orientasi tempat dan pembekalan materi Minggu ke-1 Penjelasan Kepala Ruangan
2 Pakaian khusus kamar bedah Minggu ke-1 Penjelasan Kepala Ruangan
3 Memahami konsep dasar Instalasi Kamar Operasi Minggu ke-1 Penjelasan Kepala Ruangan
4 Memahami tugas dan peran perawat Instalasi Kamar Operasi Minngu ke-1 Penjelasan Kepala Ruangan
32
observasi yang ditunjuk
Penjelasan dan Kepala Ruangan /Petugas
22 Aseptik dan antiseptik area operasi Minggu ke-4
observasi yang ditunjuk
Penjelasan dan
23 Tehnik drapping Minngu ke-4 Kepala Ruangan
Observasi
Penjelasan,observasi,
24 Mengenal jarum, benang yang digunakan dalam pembedahan Minggu ke-4 Kepala Ruangan
praktek
Penjelasan,observasi
25 Tehnik menjahit dalam pembedahan Minggu ke-4 dan praktek dengan Kepala Ruangan/ Katim
media
33
BAB XI
PERTEMUAN RAPAT
A. PENDAHULUAN
Pertemuan atau rapat rutin merupakan suatu usaha yang dilakukan secara terus
menerus untuk meningkatkan mutu pelayanan Instalasi Kamar Operasi. Sebuah
program dapat berjalan dengan baik apabila juga ada suatu pertemuan untuk
merencanakan dan juga mengevaluasi dari program tersebut apakah sudah dapat
dilaksanakan dengan baik ataukah ada hal-hal lain yang masih kurang.
Untuk itulah pertemuan atau rapat sangat penting dilakukan. Pertemuan atau rapat
untuk membahas mengenai peningkatan mutu pelayanan di Instalasi Instalasi
Kamar Operasi terbagi menjadi :
1. Rapat rutin staf dijadwalkan setiap tiga bulan sekali (Rapat Triwulan) pada
hari selasa atau hari lain sesuai situasi dan kondisi yang diikuti oleh staf
Instalasi Kamar Operasi.
2. Rapat yang bersifat insidentil, meliputi pembahasan bila terjadi KTD, evaluasi
dari unit lain mengenai pelayanan Instalasi Kamar Operasi, sosialisasi-
sosialisasi dari hasil rapat yang diikuti oleh staf struktural maupun dari
seminar ataupun pelatihan yang diikuti oleh staf Instalasi Kamar Operasi
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Usaha peningkatan mutu pelayanan di Instalasi Kamar Operasi
2. Tujuan Khusus :
a. Pembahasan peningkatan mutu dilakukan secara berkesinambungan
yang harus direncanakan dan diprogramkan.
b. Agar permasalahan yang terjadi selalu menjadi prioritas yang harus
diselesaikan tanpa menunda.
34
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
E. EVALUASI KEGIATAN
Pelaporan hasil kegiatan berupa :
1. Undangan rapat
2. Daftar hadir
3. Notulen rapat (termasuk kendala / masalah, rekomendasi, dan tindak lanjut)
4. Dokumentasi
35
BAB XII
PELAPORAN
2. Laporan Bulanan
Laporan harian yang direkap setiap bulan.
Laporan tersebut adalah data kunjungan pasien operasi baik pasien rawat inap
maupun pasien langsung atau pasien rawat jalan berdasarkan:
a. Jumlah operasi
b. Klasifikasi (khusus, besar, sedang, kecil).
c. Sifat operasi (operasi elektif, operasi cito).
d. Tindakan Operasi
e. Dokter operator
f. Dokter anestesi
36
g. Jenis anestesi
h. Penanggung biaya operasi/pengobatan
3. Laporan Tahunan
Laporan harian yang direkap dalam satu tahun dan laporan seluruh kegiatan
dalam satu tahun.
Laporan tersebut adalah data kunjungan pasien operasi baik pasien rawat inap
maupun ODC atau pasien rawat jalan berdasarkan:
a. Jumlah operasi
b. Klasifikasi (khusus, besar, sedang, kecil).
c. Sifat operasi (operasi elektif, operasi cito).
d. Tindakan Operasi
e. Dokter operator
f. Dokter anestesi
g. Jenis anestesi
h. Penanggung biaya operasi/pengobatan
i. Operasi 10 besar terbanyak
37