DINAS KESEHATAN
UPTD. RSUD GEMA SANTI NUSA PENIDA
Alamat : Jl. Pendidikkan Br. Nyuh, Desa Ped, Kec. Nusa Penida
Telp : (0366) 5581160 E-mail : rspratama.gemasanti@gmail.com
TENTANG
1
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor
5063 );
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5072
);
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5607);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagai mana
telah diubah beberapa kali, dan terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Keputusan menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/320/2020 tentang Standar Profesi
Bidan;
7. Keputusan menteri Kesehatan Nomor
374/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Gizi;
8. Keputusan menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/316/2020 tentang Standar Profesi
Radiografer;
9. Keputusan menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/313/2020 tentang Standar Profesi Ahli
Teknologi Laboratorium Medik;
10. Keputusan menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/312/2020 tentang Standar Profesi
Perekam Medis dan Informasi Kesehatan;
11. Keputusan menteri Kesehatan Nomor
378/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Perawat
Gigi;
12. Keputusan menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/722/2020 tentang Standar Profesi
Penata Anastesi;
13. Keputusan menteri Kesehatan Nomor
573/MENKES/SK/IV/2008 tentang Standar Profesi Asisten
2
Apoteker;
14. Keputusan Pimpinan Pusat Himpunan Seminat Farmasi
Rumah Sakit (HISFARSI) Nomor
02/SK/PP-HISFARSI/VI/2018 tentang Pedoman
Kredensial Apoteker di Rumah Sakit;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2013
tentang Registrasi Tenaga Kesehatan ( Berita Negara
Republik Indonesia tahun 2013 );
16. Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2020 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana
Teknis Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Gema Santi
Nusa Penida (Berita Daerah Kabupaten Klungkung Tahun
2020 Nomor 10);
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
3
medis dan penunjang medis yang meliputi profesi bidan, ahli gizi, radiografer,
analis kesehatan, asisten apoteker, apoteker, perekam medis, perawat gigi,
elektromedis dan penata anastesi
Pasal 2
(1) Maksud ditetapkannya Peraturan Direktur ini adalah dalam rangka upaya
menjamin mutu pelayanan dan melindungi keselamatan pasien maka perlu
pelaksanaan kredensial dan rekrendesial tenaga kesehatan lainnya di
RSUD Gema Santi.
(2) Tujuan ditetapkannya Peraturan Direktur ini adalah agar seluruh tenaga
kesehatan lainnya setelah melaksanakan proses kredensial/rekredensial
mampu meningkatkan profesionalisme staf tersebut.
Pasal 3
(1) Panduan Kredensial dan Rekredensial Tenaga Kesehatan Lainnya di RSUD
Gema Santi meliputi :
a. Definisi
b. Ruang Lingkup
c. Tata Laksana
d. Dokumentasi
(2) Panduan Kredensial dan Rekredensial Tenaga Kesehatan Lainnya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tertuang dalam Lampiran yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur ini.
Pasal 4
Peraturan Direktur ini mulai berlaku pada saat ditetapkan.
Ditetapkan di Ped
Pada tanggal Desember 2020
DIREKTUR UPTD. RSUD
GEMA SANTI NUSA PENIDA
4
NIP 19790401 200604 1 012
5
REKREDENSIAL TENAGA
KESEHATAN LAINNYA PADA
UNIT PELAKSANA TEKNIS
DAERAH RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH GEMA SANTI
NUSA PENIDA.
BAB I
DEFINISI
6
kesehatan lain yang melakukan fungsi tugas keperawatan dan
pelimpahan kewenangan dari petugas medis.
6. Komite Tenaga Kesehatan Lainnya : wadah non struktural RSUD
Gema Santi Nusa Penida yang mempunyai tugas utama
mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga
Profesional Pemberi Asuhan (PPA) dan tenaga klinis lainnya melalui
kredensial dan rekredensial, penjagaan mutu profesi, pemeliharaan
etika dan disiplin profesi.
7. Mitra Bestari : sekelompok orang dengan reputasi tinggi yang memiliki
kesamaan profesi, spesialisasi dengan seorang dokter yang sedang
menjalani proses kredensial, dan atau dianggap dapat menilai
kompetensi untuk melakukan tindakan medis tertentu.
BAB II
RUANG LINGKUP
7
Adapun tenaga kesehatan lainnya yang mengikuti proses kredensial
dan rekredensial di RSUD Gema Santi meliputi :
a. Staf bidan
b. Staf analis kesehatan
c. Staf radiografer
d. Staf ahli gizi
e. Staf perawat gigi
f. Staf perekam medis
g. Staf asisten apoteker
h. Staf apoteker
i. Staf penata anastesi
2. Tujuan
A. Tujuan Umum :
Panduan ini diterbitkan dengan tujuan utama untuk
melindungi keselamatan pasien melalui mekanisme
kredensial/rekredensial tenaga kesehatan lainnya.
B. Tujuan Khusus :
1) Memberikan panduan mekanisme kredensial dan re-
kredensial bagi tenaga kesehatan lainnya di UPTD. RSUD
Gema Santi Nusa Penida
2) Memberikan panduan bagi komite Tenaga Kesehatan
Lainnya untuk menyusun jenis – jenis kewenangan klinis
(clinical privilege) bagi setiap tenaga kesehatan lainnya
yang memberikan pelayanan di UPTD. RSUD Gema Santi
Nusa Penida
3) Memberikan panduan bagi Direktur rumah sakit untuk
menerbitkan kewenangan klinis (clinical privilege) bagi
setiap tenaga kesehatan lainnya di UPTD. RSUD Gema
Santi Nusa Penida.
4) Meningkatan profesionalisme dan akuntabilitas tenaga
kesehatan lainnya di UPTD. RSUD Gema Santi Nusa
Penida
5) Meningkatkan reputasi dan kredibilitas tenaga kesehatan
8
lainnya dan institusi UPTD. RSUD Gema Santi Nusa Penida
dihadapan pasien, penyandang dana, dan stake holder
rumah sakit lainnya.
9
Kompetensi fisik dan mental dinilai melalui uji kelayakan
kesehatan baik fisik maupun mental. Tindakan verifikasi
kompetensi profesi medis tersebut oleh rumah sakit disebut
sebagai mekanisme Re-credentialing, dan hal ini dilakukan demi
keselamatan pasien. Tindakan verifikasi kompetensi ini juga
dilakukan pada profesi lain untuk keamanan kliennya. Misalnya
kompetensi profesi penerbang (pilot) yang senantiasa diperiksa
secara teratur dalam periode tertentu oleh perusahaan
penerbangan.
Setelah seorang PPA dinyatakan kompeten melalui suatu
proses kredensial, rumah sakit menerbitkan suatu ijin bagi
yang bersangkutan untuk melakukan serangkaian tindakan –
tindakan medis tertentu di rumah sakit tersebut, hal ini dikenal
sebagai kewenangan klinis (clinical privilege). Tanpa adanya
kewenangan klinis (clinical privilege) tersebut seorang PPA
tidak diperkenankan untuk melakukan tindakan medis dan
penunjang medis dirumah sakit tersebut. Kewenangan klinik ini
akan dievaluasi oleh Komite Tenaga Kesehatan Lainnya dan Sub
Komite Kredensial setiap 3 tahun sekali. Hal ini diharapkan tenaga
PPA /tenaga kesehatan lainnya mampu memperoleh kewenangan
klinis yang lebih tinggi / baik.
4. Landasan Hukum
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
161/Menkes/Per/I/2010 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan
d. SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07
/MENKES/320/2020 tentang Standar Profesi Bidan
e. Keputusan menteri Kesehatan Nomor 374/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Gizi;
f. Keputusan menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/316/2020 tentang Standar Profesi
Radiografer;
10
g. Keputusan menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/313/2020 tentang Standar Profesi Ahli
Teknologi Laboratorium Medik;
h. Keputusan menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/312/2020 tentang Standar Profesi Perekam
Medis dan Informasi Kesehatan;
i. Keputusan menteri Kesehatan Nomor 378/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Perawat Gigi;
j. Keputusan menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/722/2020 tentang Standar Profesi Penata
Anastesi;
k. Keputusan menteri Kesehatan Nomor 573/MENKES/SK/IV/2008
tentang Standar Profesi Asisten Apoteker;
l. Keputusan Pimpinan Pusat Himpunan Seminat Farmasi Rumah
Sakit (HISFARSI) Nomor 02/SK/PP-HISFARSI/VI/2018 tentang
Pedoman Kredensial Apoteker di Rumah Sakit;
m. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2013 tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan ( Berita Negara Republik
Indonesia tahun 2013 );
n. Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pembentukan
dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Daerah Rumah
Sakit Umum Daerah Gema Santi Nusa Penida (Berita Daerah
Kabupaten Klungkung Tahun 2020 Nomor 10);
o. SK Direktur UPTD. RSUD Gema Santi Nusa Penida Nomor 26
Tahun 2020 tentang Pembentukan Komite Tenaga Kesehatan
Lainnya Pada Unit Pelaksana Teknis Daerah Rumah Sakit
Umum Daerah Gema Santi Nusa Penida Periode 2020-2022.
BAB III
TATA LAKSANA
1. Proses Kredensial
11
a. Peserta kredensial mengajukan surat permohonan kredensial
kepada Direktur UPTD. RSUD. Gema Santi
Surat Permohonan dilengkapi dengan melampirkan :
1) Fotocopy Ijasah terakhir yang telah dilegalisir
2) Fotocopy STR (Surat Tanda Registrasi)
3) Fotocopy Surat Keputusan (SK PNS 100% bagi PNS dan SK
Kontrak bagi non PNS)
4) Fotocopy SIP/SIK bagi yang sudah bekerja
5) Fotocopy Sertifikat Bukti Pengembangan Profesi Berkelanjutan
3 tahun terakhir.
6) Surat Keterangan Sehat
b. Direktur kemudian mengajukan surat permohonan kredensial
kepada Komite Tenaga Kesehatan Lainnya
c. Komite Tenaga Kesehatan Lainnya berkoordinasi dengan Sub
Komite Kredensial
d. Sub Komite Kredensial melakukan verifikasi dokumen permohonan
kredensial
e. Sub Komite Kredensial melakukan kerja sama dengan Mitra Bestari
untuk review, verifikasi dan evaluasi Clinical Privilege. F
f. Bilamana Sub Komite Kredensial belum bekerja sama dengan mitra
bestari maka kredensialing akan dilakukan dengan tata cara:
1) Bila keprofesian pada peserta kredensial terdiri dari 1 orang
maka Ketua Tenaga Kesehatan Lainnya berwenang untuk
melakukan proses kredensial meliputi wawancara,
mencocokkan kewenangan klinis peserta dengan buku putih
dan praktek.
2) Bila keprofesian pada peserta kredensial berjumlah lebih
dari 1 orang maka peserta tersebut di kredensialing oleh Sub
Komite Kredensial dengan melakukan proses kredensial
meliputi wawancara, mencocokkan kewenangan klinis
peserta dengan buku putih dan praktek.
g. Sub Komite Kredensial memberikan hasil kredensial kepada
Komite Tenaga Kesehatan Lainnya sebagai bahan rapat untuk
menentukan kewenangan klinis.
12
h. Seluruh proses kredensial dan hasil rapat penentuan kewenangan
klinis selanjutnya dilaporkan secara tertulis oleh Sub Komite
Kredensial kepada Komite Tenaga Kesehatan Lainnya untuk
diteruskan kepada direktur dan dijadikan bahan rekomendasi
kepada direktur.
i. Direktur mengeluarkan Penugasan Klinis terhadap bidan
bersangkutan.
2. Proses Rekredensial
1. Tenaga kesehatan lain yang sudah habis masa berlaku
kewenangan klinisnya mengajukan permohonan untuk memperoleh
kewenangan klinis baru kepada Direktur UPTD. RSUD. Gema
Santi
2. Pengajuan permohonan rekredensial dilaksanakan paling lambat 3
bulan sebelum masa berlaku kewenangan klinis lama habis
(setelah 3 tahun sejak ditetapkan)
3. Ketua Tenaga Kesehatan Lainnya menugaskan Sub Komite
Kredensial untuk melakukan proses rekredensial (dapat dilakukan
secara individu atau kelompok)
4. Sub Komite Kredensial melakukan review, verifikasi dan evaluasi
dengan wawancara, mencocokkan kewenangan klinis peserta
dengan buku putih dan praktek.
5. Sub Komite Kredensial melakukan rapat untuk menentukan
seorang tenaga kesehatan lainnya kompeten atau tidak sesuai
dengan level yang diusulkan.
6. Bagi tenaga kesehatan lainnya yang kompeten sesuai dengan
levelnya akan direkomendasikan oleh Ketua Komite Tenaga
Kesehatan Lainnya untuk mendapatkan surat kewenangan klinis
dari Direktur Rumah Sakit.
7. Bagi tenaga bidan dan tenaga kesehatan lain yang tidak kompeten
ditindak lanjuti dengan program pembinaan.
8. Rekredensial bisa dilaksanakan setiap saat jika dipandang perlu
terkait dengan adanya dugaan kesalahan tindakan yang
13
berhubungan dengan kurang kompetennya bidan dan tenaga
kesehatan lain dalam melaksanakan tugas kompetensinya.
9. Bagi peserta rekredensial yang berasal dari sub komite kredensial
maka peserta tersebut di kredensialing oleh tenaga kesehatan
lainnya sesuai dengan profesinya dengan tingkat kesenioran
minimal dibawah sub komite kredensial dan didampingi oleh ketua
komite tenaga kesehatan lainnya.
BAB IV
DOKUMENTASI
14
1. Form usulan kredensial/rekredensial staf tenaga kesehatan lainnya
2. Form proses kredensial/rekredensial
3. Rincian kewenangan klinis
4. Surat penugasan klinis
Ditetapkan di Ped
Pada tanggal,
DIREKTUR UPTD. RSUD. GEMA SANTI
NUSA PENIDA
15