Anda di halaman 1dari 21

PANDUAN

SUB KOMITE ETIK DAN DISIPLIN


KOMITE TENAGA KESEHATAN LAIN
RSGM IIK BHAKTI WIYATA
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
Nomor ……………………………..

TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

DIREKTUR RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT


INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

Menimbang : a Bahwa untuk meningkatkan profesionalisme,


p e m b i n a a n e t i k d a n disiplin tenaga kesehatan lain,
serta menjamin mutu pelayanan kesehatan dan
melindungi keselamatan pasien pada Rumah Sakit Gigi dan
Mulut Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata;

b bahwa untuk standarisasi penatalaksanaan organisasi di


masing-masing Unit Kerja di Rumah Sakit, maka
dipandang perlu adanya Pedoman Pelayanan di Rumah
Sakit;
c bahwa Pedoman Pelayanan di Unit Kerja Komite
Kesehatan lainnya sebagaimana dimaksud dalam
konsideran huruf a dan b diatas, perlu ditetapkan dengan
Surat Keputusan Direktur

Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004


tentang Praktik Kedokteran;
2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
5 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
631/MENKES/ SK/IV/2005 tentang Pedoman peraturan
Internal Staf Medis (Medical Staf Bylaws) di Rumah Sakit;
6 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1333/MENKES/ SK/XII/1999 tentang Standard Pelayanan
Rumah Sakit;
7 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/MENKES/ SK/II/2008 tentang Standard Pelayanan
Minimal Rumah Sakit;
8 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

ii
269/MENKES/ PER/III/2008 tentang Rekam Medis
9 Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Direktorat
Pelayanan Keperawatan, Direktorat Jendral Pelayanan
Medik, Departemen Kesehatan,
1 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
0 1144/MENKES/ PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan
Tata kerja Kementerian Kesehatan sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 35
tahun 2013.
1 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1 1691/MENKES/ PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit
1 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
2 1796/MENKES/ PER/VIII/2011 tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan
1 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 49
3 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit

14 Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal Kota Kediri


No : 503/3385/RS/419.64/2016 Tentang Izin Operasional
Rumah Sakit;
15 Keputusan Direktur Utama PT. Husada Wiyata Mulya
Nomor K.04/ HWM/ VIII/ 2019 tentang Hospital Bylaws
Rumah Sakit Gigi dan Mulut Institut Ilmu Kesehatan Bhakti
Wiyata;
16 Keputusan Direktur PT. Husada Wiyata Mulya Nomor
SK.01/ HWM-S.02/ IX/ 2019 tentang Pengangkatan Direktur
RSGM IIK Bhakti Wiyata;
17 Keputusan Direktur PT. Husada Wiyata Mulya No.
SK.03/HWM/VIII/2019 tentang Penetapan Struktur
Organisasi RSGM IIK Bhakti Wiyata;
18 Keputusan Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut Institut
Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Nomor 01/ SK.RSGM/ DIR/
VIII/ 2019 tentang Penetapan Struktur Organisasi dan Tata
Kerja di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Institut Ilmu Kesehatan
Bhakti Wiyata.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT


INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA TENTANG
PANDUAN SUB ETIK DAN DISIPLIN KOMITE TENAGA
KESEHATAN LAIN DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT

iii
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA;
Pasal 1

Memberlakukan Pedoman Pelayanan Unit Kerja Tenaga


Kesehatan Lainnya sebagaimana tercantum dalam lampiran
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan
ini.
Pasal 2
Dalam menyelenggarakan kegiatan Etik dan Disiplin Pada
Panduan Sub Etik dan Disiplin Komite Tenaga Kesehatan Lain
Rumah Sakit Gigi dan Mulut Institut Ilmu Kesehatan Bhakti
Wiyata;
Pasal 2
Peraturan direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan di dalam
penetapan keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Kediri
Pada tanggal :
Direktur RSGM IIK Bhakti Wiyata,

drg. Sahat Manampin Siahaan, MMRS


Tembusan kepada yth NIK 2011.0414

1. Reprentatif PT. HWM


2. Direktur
3. Arsip

iv
Lampiran 1 : Peraturan Direktur Rumah Sakit Gigi dan
Mulut Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
Nomor : ..............................................
Tentang : Panduan Sub Komite dan Disiplin Unit Tenaga
Kesehatan lainya

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya
maka Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin Komite Tenaga Kesehatan lainya RSGM IIK
Bhakti Wiyata ini dapat diselesaikan, Panduan ini dibuat untuk membuat semua pelayanan di
Rumah Sakit Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata menjadi lebih bermutu.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyusunan Panduan Sub Komite Etik dan
Disiplin Komite Teaga Kesehatan lainya RSGM IIK Bhakti Wiyata ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Kami menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan masukan, saran, dan kritik selama proses
penyusunan naskah panduan ini.
Akhir kata kami berharap semoga Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin Komite Tenaga
Kesehatan lainya RSGM IIK Bhakti Wiyata ini dapat mendukung peningkatan mutu pelayanan
dan keselamatan pasien di RSGM IIK Bhakti Wiyata. Masukan, saran, dan kritik yang
membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan panduan ini.

Kediri,

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................i


KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................3
A. Latar Belakang............................................................................................................. 4
B. Tujuan Pedoman.......................................................................................................... 4
C. Ruang Lingkup Pelayanan...........................................................................................4
D. Batasan Operasional...................................................................................................4
E. Landasan Hukum.........................................................................................................4
BAB II STRUKTUR KETENAGAAN......................................................................................4
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia................................................................................5
B. Distribusi Ketenagaan..................................................................................................5
BAB III STANDAR FASILITAS..............................................................................................9
A.Denah Ruang................................................................................................................ 9
B.Standar Fasilitas........................................................................................................... 9
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN..............................................................................10
BAB V LOGISTIK................................................................................................................. 14
BAB VI KESELAMATAN PASIEN.........................................................................................15
BAB VII KESELAMATAN KERJA.........................................................................................17
BAB VII PENGENDALIAN MUTU.........................................................................................18
BAB VII PENUTUP............................................................................................................... 19

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit sebagai satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu Rumah Sakit dituntut untuk dapat memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Penunjang medis yaitu Instalasi Gizi, Laboratorium, Radiologi, Farmasi, perekam medis,
elektromedis dan Sanitarian berperan penting dalam pemeriksaan dan pelayanan kesehatan
terhadap pasien. Oleh karena itu dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang kompeten
dibidangnya.
Dalam melaksanakan tugas menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf tenaga
kesehatan lainya komite Etika dan disiplin profesu memiliki fungsi sebagai berikut:
a. pembinaan etika dan disiplin tenaga kesehatan lainya ;
b. pemeriksaan staf medis yang diduga melakukan pelanggaran disiplin;
c. rekomendasi pendisiplinan pelaku profesional di rumah sakit; dan
d. pemberian nasehat/pertimbangan dalam pengambilan keputusan etispada asuhan
keperawatan pasien

1. Tujuan
Meningkatkan mutu layanan penunjang medis melalui peningkatan kompetensi tenaga
kesehatan sesuai bidang nya.

2. Ruang Lingkup
Komite tenaga kesehatan meliputi Instalasi Gizi, Rehab Medik, Laboratorium, Radiologi,
Farmasi, perekam medis, elektromedis dan Sanitarian.

3. Landasan Hukum
a. Undang-Undang Nomor : 36 Tahun 20154 tentang TenagaKesehatan
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indoneasia Nomor : 375 Tahun 2007 tentang
Standar Profesi Radiografer
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indoneasia Nomor : 65 tahun 2015 tentang
Standar Profesi Fisioterapi

3
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indoneasia Nomor : 26 tahun 2013 tentang
penyelenggaraan pekerjaan & praktek tenaga Gizi
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 55 tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Tenaga Perekam Medis
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 58 tahun 2014 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit

g. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor : 370 tahun 2007 Tentang
Standar Profesi ahli teknologi laboratorium kesehatan Menteri kesehatan Republik
Indonesia
h. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 20 tahun 2015 tentang
Standar Kompetensi Manajerial Jabatan Fungsional Sanitarian
i. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : HK.01.07/MENKES/314/2020
tentang Standar Profesi Elektromedik

4
5
6
BAB II
GAMBARAN UMUM KOMITE TENAGA KESEHATAN
RSGM IIK BHAKTI WIYATA

B. Tugas, Fungsi
1. Tugas Pokok
a. Melindungi keselamatan pasien dengan memastikan bahwa Tenaga kesehatan yang
akan melakukan pelayanan di rumah sakit kredibel.
b. Mendapatkan dan memastikan Tenaga kesehatan yang profesional dan akuntabel
bagi pelayanan di rumah sakit.
c. Menyusun jenis-jenis kewenangan kerja klinis bagi setiap Tenaga kesehatan yang
melakukan pelayanan medis di rumah sakit sesuai dengan cabang ilmu yang
ditetapkan oleh Kolegium Tenaga kesehatan di Indonesia.
d. Menetapkan dasar untuk menerbitkan penugasan kerja klinis bagi setiap Tenaga
kesehatan untuk melakukan pelayanan di rumah sakit.
e. Menjaga reputasi dan kredibilitas para Tenaga kesehatan dan institusi rumah sakit di
hadapan pasien, penyandang dana, dan pemangku kepentingan (stakeholders )
rumah sakit lainnya.

2. Fungsi
a. Mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme pelayanan yang diberikan oleh
tenaga yang kompeten sesuai kewenangannya.
b. Meningkatkan mutu profesi tenaga kesehatan,
c. Menegakkan etika dan disiplin profesi tenaga kesehatan
d. Melaksanakan kredensial tenaga kesehatan di rumah sakit.

7
BAB III
VISI MISI KOMITE TENAGA KESEHATAN
RSGM IIK BHAKTI WIYATA

3.1. Visi

Memberikan pelayanan kesehatan serta pendidikan yang bermutu dan terjangkau


dengan mengutamakan kepuasan pelanggan menuju terwujudnya kemandirian untuk hidup
sehat.

3.2. Misi
1. Menjadikan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata yang bermutu,
dengan memberikan pelayanan prima serta pendidikan yang unggul demi kepuasan pelanggan.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional.
3. Menciptakan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

8
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE TENAGA KESEHATAN

4.1. Struktur Organisasi Komite Tenaga Kesehatan


Ketua Komite : Fitri Nur Aini S.Si
Sekretaris I : Anis Vyda Ersitarani, Amd.Kes

Sub Komite Kredensial


Ketua : Dyah Syintawati,AMKG
Anggota : 1. Yunita Kurnia Putri, S.Farm.Apt
2. Fitria Lokasari, A.Md.Kes
3. Shofayana Wardatul J, A.md. Rad
4. Famela Intan Puspita, A.Md.Kes

Sub Komite Mutu Profesi


Ketua : Mahajma Ridha Fauziah, S.Tr.Kes
Anggota : 1. Frida Bellayun Vanadi Putri, S.Tr.Kes
2. Listyaning Siti Sholikhah, A.Md.Kes
3. Mirza Syahabandi, A.Md.Kes

Sub Komite Etik & Disiplin


Ketua : Iyan Khafi Fasmawi Azmi S. Tr. T
Anggota : 1. Shofiatul Mu’azizah, A.Md.Kes
2. Aulia Rizqi Fatmariza, S.Tr
3. Oni Yanuar Rustandi, SKM

9
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
KOMITE TENAGA KESEHATAN RS. BUDI KEMULIAAN BATAM

Direktur

drg. Sahat Manampin S., MMRS

Ketua Komite

Fitri Nur Aini S.Si

Sekretaris

Anis Vyda Ersitarani, Amd.Kes

Sub Komite Mutu Profesi Sub Komite Mutu Kredensial Sub Komite Mutu Etik & Disiplin

Mahajma Ridha Fauziah, S.Tr.Kes Dyah Syintawati, AMKG Iyan A.Md.Kes

Anggota Anggota Anggota

1. Frida Bellayun Vanadi P., S.Tr.Kes 1. Yunita Kurnia Putri, S.Farm.Apt 1. Shofiatul Mu’azizah, A.Md.Kes
2. Listyaning Siti Sholikhah, A.Md.Kes 2. Fitria Lokasari, A.Md.Kes 2. Aulia Rizqi Fatmariza, S.Tr
3. Rifqi Iskandar, A.Md.Rad 3. Shofayana Wardatul J, A.md. Rad 3. Oni Yanuar Rustandi, SKM
4. Mirza Syahabandi, A.Md.Kes 4. Famela Intan Puspita, A.Md.Kes

10
BAB IV

MEKANISME KERJA

1. SUB KOMITE ETIK & DISIPLIN PROFESI


Setiap tenaga kesehatan harus memiliki disiplin profesi yang tinggi dalam memberikan
asuhan dengan menerapkan standar pelayanan, prosedur operasional serta menerapkan

etika profesi dalam praktiknya. Profesialisme tenaga tenaga kesehatan dapat ditingkatkan
dengan melakukan pembinaan dan penegakan disiplin profesi serta penguatan nilai-nilai
etik dalam kehidupan profesi.
Penegakan disiplin profesi dan pembinaan etika profesi perlu dilakukan secara terencana,
terarah dan dengan semangat yang tinggi sehingga pelayanan tenaga kesehatan yang
diberikan benar-benar menjamin pasien akan aman dan mendapat kepuasan.
a. Tujuan
Sub komite etik & disiplin profesi bertujuan :
1) Melindungi pasien dari pelayanan yang diberikan oleh tenaga tenaga kesehatan
yang tidak layak.
2) Memelihara dan meningkatkan profesionalisme tenaga tenaga kesehatan.
b. Tugas dan Kewenangan
1) Melakukan penegakan disiplin profesi tenaga kesehatan.
2) Melakukan pembinaan etika tenaga kesehatan.
3) Membantu menyelesaikan masalah-masalah pelanggaran disiplin dan masalah-
masalah etik dalam pelayanan asuhan.
4) Memberikan nasehat pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam
asuhan.
c. Keanggotaan
Sub komite etik & disiplin profesi tenaga kesehatan terdiri dari ketua dan anggota. Dalam
penegakan disiplin profesi dilakukan oleh panel yang dibentuk oleh ketua sub komite
disiplin profesi. Panel terdiri dari 3 (tiga) orang tenaga kesehatan atau lebih dengan
jumlah yang ganjil, komposisinya disesuaikan dengan jenis penegakan disiplinnya.
d. Mekanisme kerja
1) Melakukan prosedur penegakan disiplin profesi dengan tahapan:
a) Identifikasi sumber lapran dari manajemen rumah sakti, tenaga kesehatan lain,
dokter atau tenaga kesehatan lain serta pasien dan keluarganya, juga dapat
berasal dari laporan hasil konferensi klinis dan kematian.

11
b) Pemeriksaan didahulukan oleh panel disiplin profesi melalui proses pembuktian.
Tim panel dapat menggunakan keterangan saksi ahli sesuai kebutuhan.
Seluruh pemeriksaan dilakukan tertutup dan rahasia.
2) Membuat keputusan
Keputusan panel dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Bila tenaga kesehatan
merasa keberatan terhadap keputusan maka yang bersangkutan dapat

mengajukan bukti-bukti baru yang kemudian sub komite disiplin membetuk panel
baru. Akhirnya keputusan di laporkan kepada direksi rumah sakit melalui komite
tenaga kesehatan.
3) Memberikan tindakan disiplin profesi tenaga kesehatan berupa teguran, penugasan
peringatan tertulis, pembatasan sampai pencabutan wewenang klinis, sementara
atau selamanya, serta bekerja dibawah supervisi dari tenaga kesehatan yang
memiliki kewenangan.
4) Memberi keputusan tindakan disiplin untuk di laksanakan. Keputusan sub komite
disiplin profesi diserahkan kepada pemimpin rumah sakit dalam bentuk
rekomendasi komite tenaga kesehatan untuk selanjutnya disampaikan kepada
tenaga kesehatan oleh pemimpin RS untuk dilaksanakan.
5) Melakukan pembinaan profesionalisme tenaga kesehatan.
Pembinaan profesionalisme merupakan bagian penting dari tahapan sosialisasi
profesionalisme tenaga tenaga kesehatan untuk mencapai profesionalisme.
a) Pembinaan ini dilakukan secara terus menerus melekat dalam pelaksanaan
praktik tenaga kesehatan sehari-hari.
b) Menyusun program pembinaan, mencakup jadwal, materi/topic dan metode
serta evaluasi.
c) Metode pembinaan dapat berupa diskusi, ceramah, lokakarya, symposium,
“bedside teaching”, refleksi diskusi kasus dan lain-lain disesuaikan dengan
lingkup pembinaan dan sumber yang tersedia.
d) Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan bidang tenaga kesehatan, diklat
dan kelompok fungsional tenaga kesehatan untuk melakukan pembinaan.

12
ALUR PENANGANAN PELANGGARAN ETIK

PENGADUAN LISAN / TERTULIS

DIREKTUR

KOMITE KEPERAWATAN

SUB KOMITE KREDENSIAL SUB KOMITE ETIKA DAN DISIPLIN SUB KOMITE MUTU KEPERAWATAN

- Pengumpulan
PEMBENTUKAN TIM AD-HOC UNTUK
data
MENELITI PELANGGARAN LEBIH
- Pemanggilan
LANJUT
yang
bersangkutan

RAPAT

REKOMENDASI
PELANGGRAN

Lampiran 1

13
PERINGATAN LISAN

Peringatan Lisan ini diberikan kepada :


Nama :
Tempat Bekerja :
Jenis Pelanggaran :
Nomor Pelanggaran :
Hari Terjadinya Pelanggaran :
Tanggal Terjadinya Pelanggaran :
Jam Terjadinya Pelanggaran :
Pelanggaran Tersebut Disaksikan Oleh :

Bahwa pada waktu tersebut Saudara / i telah melakukan pelanggaran yang dimaksud.
Sebagai peringatan bahwa pada waktu yang akan datang saudara / i dapat memperbaiki
tingkah laku / memelihara suasana kerja / hubungan kerja yang lebih baik. Bilamana
dikemudian hari saudara/ i berbuat kesalahan / pelanggaran yang serupa atau lainnya,
maka saya selaku kepala ruangan akan mengambil tindakan yang lebih tegas sesuai
dengan peraturan yang berlaku.

Kediri, 20
Yang Diberi Peringatan Yang Memberi Peringatan

( ) ( )

Tembusan :
1. Kepala Bidang Komite Nakes Lain
2. Perawat Yang Bersangkut

14
Lampiran 2

PENGARAHAN / KONSELING

Telah dilakukan pengarahan/konseling kepada :

Nama :
TempatBekerja :
Hari :
Tanggal :

Jam :
JenisPelanggaran : Ringan, Sedang, Berat *)
Nomor Pelanggaran :
Pengarahan Yang diberikan :

Tanggapan Perawat Yang Dikonseling :

Kediri,
Yang Diberi Pengarahan
Yang Memberi Pengarahan

( )
( )

Tembusan :
1. Kepala Tenaga Kesehatan Lainya
2. Kepala Ruangan
3. Yang Bersangkutan

*) Lingkari JenisPelanggaran yang Dimaksud

15
Lampiran 3

LAPORAN KEJADIAN PELANGGARAN KODE ETIK DAN DISIPLIN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya kepala ruang :


Melaporkan bahwa yang namanya tersebut dibawah ini telah melakukan pelanggaran, yaitu:

Nama :
Tempat Bekerja :
Hari / Tanggal Kejadian :
Jam Kejadian :
Jenis Pelanggaran : Ringan, Sedang, Berat *)
Nomor Pelanggaran :
Tindakan yang segera dilakukan :

Demikian laporan ini disampaikan, sebagai pemberitahuan.

Kediri,
Kepala Ruangan

( )

Tembusan :
1. Kepala Tenaga Kesehatan lainya
2. Yang Bersangkutan

*) Lingkari JenisPelanggaran yang Dimaksud

16
BAB VI
DOKUMENTASI

Dokumen terkait untuk pendokumentasian pelaksanaan sub komite etik dan disiplin Tenaga Kesehatan Lainya
adalah sebagai berikut :
1. Peringatan Lisan
2. Pengarahan / Konseling
3. Laporan Kejadian Pelanggaran Kode Etik dan Disiplin

Ditetapkan di : Kediri
Pada tanggal : ...................................
Direktur RSGM IIK Bhakti Wiyata,

drg. Sahat Manampin Siahaan, MMRS


NIK. 2011.0414

17

Anda mungkin juga menyukai