Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN GASTRITIS

No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :
RS PRATAMA GEMA
Direktur
SANTI NUSA PENIDA RS Pratama Gema Santi
Nusa Penida

dr. I Ketut Rai Sutapa


NIP. 197904012006041012
1. Pengertian Gastritis adalah suatu peradangan yang terjadi pada mukosa lambung yang akut
dengan kerusakan-kerusakan erosi.
Klasifikasi :
1. Gastritis akut
Inflamasi akut dari dinding lambung yang biasanya terbatas pada
mukosanya saja, terjadi atas gastritis eksogen dan endogen yang
akut.dimana gastritis eksogen disebabkan oleh factor dari luar seperti
makanan, obat-obatan,bahan kimia, sedangkan gastritis endogen
disebabkan oleh kelainan dalam tubuh seperti adanya toksin atau bakteri
yang menginvasi dinding lambung.
2. Gastritis kronis
Suatu inflamasi kronik yang berlangsungpada waktu yang lama pada
permukaan mukosa lambung.
Faktor predisposisi adalah bahan-bahan kimia, merokok, kafein, steroid, obat
analgetik, anti inflamasi, cuka atau lada. Faktor presipitasinya adalah kebiasaan
mengkonsumsi alcohol dan rokok, penggunaan obat-obatan, pola makan dan diet
yang tidak teratur, serta gaya hidup seperti kurang istirahat.
2. Tujuan Sebagai acuan tenaga perawat dalam melaksanakan Asuhan keperawatan
3. Kebijakan 1. Surat keputusan Direktur UPTD Rumah Sakit Gema Santi Nusa
Penida Nomer 4 Tahun 2018 tentang pembentukan Instalasi pada
Unit pelaksana Teknis Daerah Rumah Sakit Pratama Gema Santi
Nusa Penida.
2. Surat keputusan Direktur UPTD Rumah Sakit Gema Santi Nusa
Penida Nomer 15 Tahun 2018 tentang jenisa pelayanan pada Unit
pelaksana Teknis Daerah Rumah Sakit Pratama Gema Santi Nusa
Penida.

3. Surat keputusan Direktur UPTD Rumah Sakit Gema Santi Nusa


Penida Nomer 18 Tahun 2018 tentang kebijakan pelayanan klinis
pada Unit pelaksana Teknis Daerah Rumah Sakit Pratama Gema
Santi Nusa Penida.
4. Referensi (Nursalam, 2001]
5. Prosedur 1. Pengkajian
a. Data subyektif : nyeri tekan abdomen, anoreksia, peningkatan bunyi
usus, turgor kulit menurun, gelisah, pucat
b. Data obyektif : kepala pusing, nyeri ulu hati, mual, muntah, diare/
konstipasi
2. Diagnosa Keperawatan
a. Resti gangguan keseimbangan volume cairan dan elektrolit kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, muntah.

b. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, anorexia.

c. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan inflamasi mukosa


lambung.

d. Keterbatasan aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.

e. Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurangnya


informasi.

3. Perencanaan keperawatan

a. Resti gangguan keseimbangan volume cairan dan elektrolit kurang dari


kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, muntah.

Tujuan : Resti gangguan keseimbangan cairan tidak terjadi.


Kriteria Hasil :
Membran mukosa lembab, turgor kulit baik, elektrolit kembali normal,
pengisian kapiler berwarna merah muda, tanda vital stabil, input dan
output seimbang.
Rencana tindakan

1) Kaji tanda dan gejala dehidrasi

Rasional : untuk mengetahui keadaan fisik pasien

2) Observasi TTV,

Rasional : untuk memudahkan dalam pelaksanaan selanjutnya

3) ukur intake dan out

Rasional : untuk mengetahui perkembangan pasien

4) Anjurkan klien untuk minum ± 1500-2500ml

Rasional : membantu proses penyembuhan

5) Observasi kulit dan membran mukosa

Rasional : mengetahui tanda-tanda dehidrasi

6) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian cairan infus.

Rasional : cairan infuse membantu memenuhi intake tubuh pasien


b. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, anorexia.

Tujuan : Gangguan nutrisi teratasi.


Kriteria Hasil : Berat badan stabil, nilai laboratorium Albumin normal,
tidak mual dan muntah BB dalam batas normal, bising usus normal.
Rencana tindakan

1) Kaji intake makanan,

Rasional : untuk mengetahui pemasukan makanan

2) Timbang BB secara teratur,

Rasional : untuk mengetahui perkembangan tubuh pasien

3) Berikan perawatan oral secara teratur,

Rasional : mempercepat penyembuhan

4) Anjurkan klien makan sedikit tapi sering, berikan makanan dalam


keadaan hangat,

Rasional : menghindari terjadinya mual karena pengisian lambung


secara tiba-tiba

5) Hindari makanan yang menimbulkan gas,

Rasional : dapat mempengaruhi nafsu makan atau pencernaan dan


batasi masukan nutrisi

6) Kaji makanan yang disukai,

Rasional : meningkatkan nafsu makan

7) Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian diet


Rasional : diet yang sesuai dapat mempercepat penyembuhan

c. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan inflamasi mukosa


lambung.

Tujuan : Nyeri dapat berkurang/hilang.


Kriteria Hasil : Nyeri hilang/terkontrol, tampak rileks dan mampu
tidur/istirahat, skala nyeri menunjukkan angka 0.
Rencana tindakan

1) Kaji skala nyeri dan lokasi nyeri,

Rasional : mengetahui perkembangan nyeri pasien

2) Observasi TTV,
Rasional : mengetahui perkembangan pasien

3) Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman,

Rasional : agar pasien bisa istirahat

4) Anjurkan tekhnik relaksasi dengan nafas dalam,

Rasional : dapat membuat pasien lebih baik dan melupakan


nyerinya

5) Lakukan kolaborasi dalam pemberian obat sesuai dengan indikasi


untuk mengurangi nyeri.

Rasional : analgetik dapat memblok reseptor nyeri pada susunan


saraf pusat

d. Keterbatasan aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.

Tujuan : Keterbatasan aktifitas teratasi.


Kriteria Hasil : K/u baik, klien tidak dibantu oleh keluarga dalam
beraktifitas.
Rencana tindakan

1) Tingkatkan tirah baring atau duduk,

Rasional : tirah baring dapat menigkatkan stamina tubuh pasien


sehingga pasien dapat beraktivitas kembali

2) Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman, batasi pengunjung,

Rasional : lingkungan yang nyaman dan tenang dapat mendukung


pola istirahat pasien

3) Dorong penggunaan tekhnik relaksasi, kaji nyeri tekan pada gaster,

Rasional : meringankan nyeri pasien

4) Berikan obat sesuai dengan indikasi.

Rasional : mempercepat penyembuhan

e. Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurangnya


informasi.

Tujuan : Kurang pengetahuan teratasi.


Kriteria Hasil : Klien dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda
dan gejala, perawatan, pencegahan dan pengobatan.
Rencana tindakan

1) Kaji tingkat pengetahuan pasien


Rasional : agar mengetahui tingkat pengetahuan pasien

2) Beri pendidikan kesehatan (penyuluhan) tentang penyakit,

Rasional : untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga

3) Beri kesempatan pasien atau keluarga untuk bertanya,

Rasional : untuk mengetahui tingkat pemahaman pasien tentang


penyakit

4) Beritahu tentang pentingnya obat-obatan untuk kesembuhan pasien.

Rasional : agar pasien dan keluarga mengerti tentang pengobatan

4. Pelaksanaan keperawatan

Pelaksanaan adalah pngelolaan, perwujudan dari rencana perawatan


yang telah disusun pada tahap kedua untuk memenuhi kebutuhan pasien secara
optimal dan komprehensif. Tindakan keperawatan yang dilaksanakan
disesuaikan dengan perencanaan (Nursalam, 2001).

5. Evaluasi keperawatan

Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari


tindakan keperawatan pada pasien. Evaluasi yang diharapkan sesuai dengan
rencana tujuan yaitu :

a. Keseimbangan cairan dan elektrolit teratasi

b.Kebutuhan nutrisi teratasi

c. Gangguan rasa nyeri berkurang

d.Klien dapat melakukan aktifitas

e. Pengetahuan klien bertambah

Anda mungkin juga menyukai