Anda di halaman 1dari 34

Oleh :LUKMAN HAKIM S.Kep.

Ns
GASTRITIS
 Gastritis atau lebih dikenal sebagai magh berasal dari
bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti
perut/lambung dan itis yang berarti
inflamasi/peradangan, atau gastritis dapat disebut
juga suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan
sub mukosa lambung (Sayan Wongso, 2007).
GASTRITIS
Pembagian klinis gastritis
secara garis besar dibagi
menjadi 2 jenis yaitu:

 Gastritis akut
 Gastritis kronis
GASTRITIS
 Gastritis Akut
Gastritis akut ialah inflamasi akut dari lambung,
biasanya terbatas pada mukosa.
GASTRITIS
 Gastritis Kronik
Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian
permukaan mukosa lambung yang menahun
Beberapa penyebab yang dapat
mengakibatkan terjadinya gastritis antara
lain :

 Infeksi bakteri
 Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus
menerus (seperti aspirin dan obat-obat anti
inflamasi non-steroid (NSAID) seperti diklofenak,
piroksikam, fenilbutazon,
 Penggunaan alkohol secara berlebihan
 Stress fisik
 dll....
Web Of Caution
Analgetik antiinflamsi/aspirasi
-Bahan kimia/lisol
-Merokok
-Alkohol
-Endotoksin
-Refluks asam lambung
-Stress fisik

Kerusakan mukosa barrier


-Perfusi mukosa lambung terganggu
-Jumlah asam lambung meningkat

Iritasi mukosa lambung

Pengobatan Nyeri Hematemesis Nausea dan vomitus

Ansietas Kekurangan Volume Perubahan nutrisi


Kurang Pengetahuan Cairan
Gejala
 Perih atau sakit seperti terbakar pada perut
bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau
lebih buruk ketika makan
 Mual
 Muntah
 Kehilangan selera makan
 Kembung
 Terasa penuh pada perut bagian atas setelah
makan
 Kehilangan berat badan
Pemeriksaan Diagnostik
 Pemeriksaan darah
 Pemeriksaan feces
 Endoskopi saluran cerna bagian atas
 Rontgen saluran cerna bagian atas
Komplikasi

 Jika dibiarkan tidak terawat, gastritis akan dapat


menyebabkan peptic ulcers dan pendarahan pada
lambung.
 Beberapa bentuk gastritis kronis dapat
meningkatkan resiko kanker lambung, terutama
jika terjadi penipisan secara terus menerus pada
dinding lambung dan perubahan pada sel-sel di
dinding lambung
Penatalaksanaan
Terapi terhadap asam lambung
 Antasida
 Penghambat asam (OMEPRAZOLE
 Penghambat pompa proton
 Cytoprotective agents (untuk melindungi jaringan-
jaringan yang melapisi lambung dan usus kecil)
Pencegahan
 Makan secara benar
 Hindari alkohol
 Jangan merokok
 Kendalikan stress
 dll.....
PROSES KEPERAWATAN

Pengkajian
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan Fisik
Tanda yang diketahui selama pemeriksaan fisik
mencakup:
 Nyeri tekan abdomen,

 perubahan turgor kulit

 membran mukosa kering


Diagnosa Keperawatan

 Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa


lambung.
 Resiko kekurangan volume cairan berhubungan
dengan masukan cairan tidak cukup dan
kehilangan cairan berlebih karena muntah
 Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh,
berhubungan dengan masukan nutrien yang
tidak adekuat.
 Ansietas berhubungan dengan pengobatan
Intervensi Keperawatan
Menghilangkan nyeri

 Mengkaji tingkat nyeri


 Mengajarkan teknik relaksasi untuk
mengurangi nyeri
 Menganjurkan klien untuk menghindari
makanan dan minuman yang dapat
mengiritasi mukosa lambung
 Kolaborasi dalam pemberian terapi
Intervensi Keperawatan
Meningkatkan nutrisi

 Mengkaji status nutrisi klien


 Memberikan dukunagn fisik dan emosi
 Kolaborasi dalam pemberian terapi
 Memberikan makanan padat
 Evaluasi gejala berulangnya episode gastritis
berulang
 Hindari kaffein yang berlebihan
 Hindari alkohol dan merokok
 Membantu klien untuk mengurangi makanan yang
merangsang peningkatan asam lambung.
Intervensi Keperawatan
Mengurangi Ansietas

 Mengkaji tingkat kecemasan klien


 Menjelaskan semua prosedur
terapi/pengobatan
 Meningkatkan partisipasi klien dalam
pengobatan
 Melakukan pemeriksaan diagnostik
Intervensi Keperawatan
Meningkatkan Keseimbangan Cairan

 Pantau Masukan dan haluaran cairan setiap


hari untuk mendeteksi tanda-tanda awal
dehidrasi.
 Mengkaji tanda-tanda indikasi gastritis
hemoragi, seperti : hematemesis (muntah
darah).
 Memantau tanda – tanda vital
Evaluasi
 Menunjukkan berkurang / hilangnya nyeri
 Menunjukkan berkurangnya ansietas
 Menghindari makanan pengiritasi atau minuman
yang mengandung kafein atau alkohol.
 Mempertahankan keseimbangan cairan
 Mematuhi program pengobatan
Evaluasi SBAR
IMPLE EVALUASI
PROBLEM INTERVENSI MEN-
TASI PAGI

Nyeri Tujuan :
Nyeri Hilang setelah dilakukan S: Situasition meliputi :nama, umur,
berhubungan perawatan X 24 jam. tanggal MRS, hari perawatan, dokter
dengan iritasi yang merawat, nama perawat yang
Kriteria Hasil : bertanggungjawab, diagnosis medis
mukosa 1. wajah tampak rileks dan masalahkeperawatan yang belum
teratasi
lambung/ tukak 2. Skala nyeri 1-2
pada gaster B : Background meliputi : intervensi
Rencana Tindakan : yang telah dilakukan, , riwayat alergi,
 1. berikan pengobatan sesuai pembedahan, alat invasive, obat-
dengan indikasi obatan, pengetahuan pasien dan
keluarga tentang masalah kesehatan,
pemeriksaan diagnostik
 2.Ajarkan teknik nafas dalam

 3.observasi TTV A : Assessment meliputi :hasil
 4. Berikan HE tentang faktor  pengkajian terkini, tanda vital, pain
penyebab Gastritis skore, tingkat kesadaran, status
restrain, resiko jatuh, status nutrisi,
 5. Lakukan analisa darah lengkap 
eliminasi, hal-hal yang kritis.

R : Recommedation meliputi
:Intervensi asuhan keperawatan yang
 perlu dilanjutkan, termasuk nursing
care plan dan discharge planning.
 Edukasi pasien dan keluarganya.
TRIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA
SAMPAI JUMPA DI
LAIN KESEMPATAN
!!
Tukak Gaster
Definisi
Tukak gaster merupakan luka terbuka
dengan pinggir edema disertai indurasi
dengan dasar tukak ditutupi debris (Tarigan,
2001).
Tukak gaster adalah luka pada lapisan
perut. Tukak gaster dapat diobati.
Sebagian kecil dari tukak ini mungkin menjadi
kanker (McCoy, 2010).
Anatomi Epitel Gaster

 Epitel gaster terdiri dari


rugae yang mengandung
gastric pits atau lekukan
yang berukuran
mikroskopis
Epidemiologi
Di Amerika Serikat, peptic ulcer disease
(PUD) mempengaruhi sekitar 4,5
juta orang setiap tahun dengan 20%
disebabkan H. Pylori. Prevalensi tukak
gaster
pada laki-laki adalah 11-14% dan
prevalensi pada wanita adalah 8-11%
(Anand et al,
2011)
Di Indonesia, ditemukan antara 6-
15% pada usia 20-50 tahun. Terutama
pada lesi yang hilang timbul dan
paling sering didiagnosis pada orang
dewasa usia pertengahan sampai usia
lanjut, tetapi lesi ini mungkin sudah
muncul sejak usia muda
(Nasif et al , 2008)
Penyebab
Sekitar 3000 kematian setiap tahun
di Amerika Serikat disebabkan oleh
tukak gaster. Ada bukti bahwa
merokok, penggunaan rutin aspirin,
dan penggunaan steroid yang lama
menyebabkan tukak gaster
Etiologi
1. Menurut suatu penelitian, 70% tukak gaster adalah
karena infeksi kuman Helicobacter pylori
(Wannmacher, 2011)
2. NSAID (Non Steroidal Anti-inflammatory Drugs)
obat ini mengganggu peresapan mukosa,
menghancurkan mukosa dan menyebabkan
kerusakan mukosa
3. Genetik : Lebih dari 20% pasien mempunyai sejarah
keluarga tukak gaster (Anand et al, 2011).
4. Tambahan faktor etiologi
sirosis hati, penyakit paru obstruktif kronik dan
penyakit autoimun
Patofisiologi
1. Endogen (HCl, pepsinogen/pepsin) dan faktor
agresif eksogen (obat-obatan, alkohol, infeksi)
2. H. pylori hidup di lapisan dalam mukosa terutama
mukosa
3. Mengurangi ketebalan lapisan mukosa
4. Asam lambung berdifusi balik menyebabkan
nekrosis yang lebih luas sehingga terjadi tukak gaster
(Tarigan, 2001).
Tanda dan Gejala
Gejala bergantung pada lokasi tukak
dan usia penderita, khususnya penderita
usia lanjut sering mempunyai sedikit
atau bahkan tanpa gejala.
1. Nyeri sering berupa nyeri epigastrium
dan berkurang dengan adanya
makanan atau pemberian antasida.
2. Rasa sakit dapat berupa rasa terbakar,
atau kadang-kadang sebagai sensasi
rasa lapar.
Ulkus di saluran pilorus, yang sering
dikaitkan dengan gejala obstruksi
misalnya,
1. Kembung,
2. Mual,
3. Muntah-muntah yang disebabkan
oleh edema dan parut (Cohen, 2007).
Diagnosis dan Pemeriksaan Penunjang
Gambaran endoskopi suatu tukak gaster
dapat berupa luka terbuka dengan
pinggiran teratur, mukosa licin dan
normal disertai lipatan yang teratur
keluar dari pinggiran tukak (Cohen, 2007)
PENATALAKSANAAN
Tujuan terapi adalah untuk
menghilangkan keluhan atau
simptom,dan menyembuhkan tukak
serta mencegah kekambuhan dan
komplikas tukak
Terapi
1. Medikamentosa
Istirahat untuk mengurangi refluks empedu dan
stress, Diet makanan.
2. Medikamentosa
a. Antasida
b. Sukralfat : untuk melindungi tukak dari pengaruh
agresif asam dan pepsin.
c. Simetidine, ranitidine : untuk menghambat
pengeluaran asam lambung
d. Omeprazole : untuk mengeluarkan HCL kedalam
lumen lambung
e. Anti bakteri : tetrasiklin, metronidazole + amoxicilin
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai