Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

DENGAN GASTRITIS
A. PENGKAJIAN
Metode yang dapat digunakan dalam pengkajian berupa wawancara, pemeriksaan
fisik, observasi umum, catatan tertulis dari pelayanan kesehatan profesional lain, hasil
pemeriksaan diagnostik, catat pada waktu masuk RS dan interaksi dengan perawat, dokter,
atau ahli yang lain (Long, 1996).
Pengkajian kesehatan meliputi waktu terjadinya masalah, durasi, faktor pencetus dan
manifestasi – manifestasi yang dirasakannya. Mulai dengan menanyakan mengapa ia
mencari bantuan kesehatan, kapan merasakan gejala, tanyakan pasien mengenai keluhan
utama dan penyakit saat ini berdasarkan: kapan masalah pertama kali dirasakan? Apakah
bertahap atau tiba – tiba? Apa yang dilakukan pasien bila masalah pertama kali dihadapi?
Apakah ini berhubungan dengan masukan makanan?
si
masalah terjadi kadang – kadang atau menetap?
b. Bila masalah nyeri, perhatikan apakah masalah nyeri kontinyu atau intermitten?
itas dan Karakteristik
Minta pasien untuk menggambarkan masalah
3. Tingkat Keparahan
Apakah ini mempengaruhi kemampuannya melakukan aktivitas kehidupan sehari – hari
seperti biasanya.
asi
pasien merasakan terjadinya masalah?
nyeri menyebar pada bagian tubuh yang lain?
g terjadi pada pasien bila terjadi manifestasi?
or Pencertus
a. Adakah sesuatu yang tampaknya menimbulkan masalah?
b. Apakah hal itu membuat makin buruk / makin baik?
c. Kapan ini terjadi?
d. Apakah berhubungan dengan makanan, minuman atau aktivitas?
e. Apakah makanan mencetuskan / meningkatkan nyeri?
6. Faktor Penghilang
a. Adakah sesuatu yang dilakukan pasien untuk mengurangi masalah?
b. Sudahkah ia mencoba obat – obatan ?
c. Mengubah posisi atau hal lain yang dapat menghilangkan nyerinya?
nifestasi yang berhubungan dengan gastritis
a. Adakah manifestasi lain yang menggganggu pasien bila masalahnya ada?
b. Apakah pasien kehilangan nafsu makan, mual, muntah atau diare?
Dibawah ini adalah sumber data yang berupa biodata pasien, keluhan utama, keluhan
tambahan, riwayat kesehatan dahulu, riwayat kesehatan keluarga dan pemeriksaan fisik
pada pasien dengan Gastritis:
data Pasien
Biodata pasien secara lengkap diperlukan untuk memulai hubungan yang harmonis dan
serasi antara perawat dan pasien. Adanya hubungan awal yang baik dapat memperlancar
dalam mengembangkan hubungan atau komunikasi Terapeutik. Terjalinnya komunikasi
terapeutik yang baik dapat membantu menurunkan sters pasien akibat Hospitalisasi dan
meningkatkan peras serta pasien dalam perawatan dan pengobatan.
luhan Utama
Keluhan utama yang dirasakan pasien adalah nyeri didaerah Epigastrium. Nyeri yang
dialami dipengaruhi oleh penglaman, persepsi, toleransi dan reaksi orang terhadap nyeri itu
sendiri. Individu memberi respon yang berbeda terhadap nyeri, ada yang disertai rasa takut,
gelisah, dan cemas sedangkan yang lain penuh dengan toleransi dan optimis. ( Long, 1996 ).
Beberapa mekanisme nyeri yang bersumber dari abdomen yaitu inflamasi peritoneum
parietal, obstruksi visera rongga, gangguan vaskular dan dinding abdominal. Nyeri inflamasi
peritoneum parietal bersifat tetap, sakit dan terletak langsung pada daerah meradang.
Intensitas nyeri tergantung pada tipe dan jumlah substansi benda asing pada peritoneum
parietal yang terpapar dalam periode waktu tertentu. Pelepasan mendadak sejumlah kecil
cairan asam lambung kerongga peritoneum menyebabkan nyeri yang hebat dibandingkan
dengan bahan yang sangat tercemar dalam jumlah yang sama.
Karakteristik lain iritasi peritoneal adalah spasme reflek tonik otot abdomen. Intensitas
spasme otot tonik yang menyertai inflamasi peritoneal bergantung pada lokasi proses
peradangan atau kecepatan berkembang dan integritas sistem nervosa.
Nyeri obstruksi visera abdominal berongga secara klasik dilukiskan sebagai intermiten,
abdomen mulas atau kolik. Nyeri karena gangguan vaskuler disebabkan karena adanya
embolisme atau trombosis arteri mesentererika superior.
Nyeri yang timbul dari dinding abdomen biasanya konstan dan sakit. Pergerakan,
berdiri lama dan adanya tekanan pada abdomen akan menambah perasaan nyeri dan
spasme otot. Keterlibatan otot secara serentak pada bagian lain dari tubuh biasanya
bermanfaat untuk membedakan miositis dinding abdomen dari suatu proses intraabdominal
yang dapat menyebabkan nyeri pada daerah yang sama.
luhan Tambahan
Keluhan tambahan yang terdapat pada pasien gastritis biasanya berupa mual dan
muntah. Mual dan muntah dikendalikan oleh pusat muntah pada dasar ventrikel otak
keempat. Pusat muntah dibagian dorsal lateral dari formasio retikularis medula oblongata,
yaitu pada tingkat nukleus motorik dorsal lateral dari syaraf vagus. Pusat ini terletak dekat
dengan pusat salivasi, vasomotor dan pernafasan. Alat keseimbangan dapat terserang akibat
proses – proses sentral atau perifer. Peranan dari pusat muntah adalah mengkoordinir
semua komponen komplek yang terlibat dalam proses muntah. (Long, 1996).
Terjadinya muntah didahului oleh salivasi dan inspirasi dalam sfinter esophagus akan
relaksasi, laring dan palatum mole tingkat dan glotis menutup. Selanjutnya diafragma akan
berkontraksi dan menurun serta dinding perut juga berkontraksi mengakibatkan suatu
tekanan pada lambung dan sebagian isinya dimuntahkan. Peristiwa ini didahului oleh statis
lambung, kontraksi duodenum, dan antrum lambung. Mual dirasakan sebagai sensasi tidak
enak diepigastrium, dibelakang tenggorokan dan perut. Sensasi mual biasanya disertai
dengan berkurangnya motilitas lambung dan meningkatnya kontraksi duodenum.
Terdapat lima penyebab muntah yang utama diantaranya adalah penyakit psikogenik,
proses – proses sentral, proses sentral tidak langsung, penyakit perifer dan iritasi lambung
atau usus. Konsekuensi dari muntah yang berat dan lama akan meningkatkan dehidrasi,
gangguan keseimbangan elektrolit serta gangguan asam basa.
ayat Kesehatan Dahulu
Perawat menanyakan kepada pasien tentang masalah masa lalu pada sistem
Gastrointestinal. Pernahkan pasien dirawat dirumah sakit? Untuk melanjutkan pengkajian
keperawatan riwayat pasien, perawata mencatat status kesehatan umum pasien serta
gangguan dan perbedaan gastrointestinal sebelumnya. Obat – obatan, dapatkan informasi
lengkap tentang obat yang diresepkan dan yang dijual bebas, baik saat ini dan yang
digunakan sebelumnya. Tanyakan tentang penggunaan Aspirin, dan obat antiinflamasi
nonsteroid (NSAID) yang dapat memperberat gastritis.
ayat Kesehatan Keluarga
Riwayat kesehatan keluarga tentang penyakit Gastrointestinal yang dapat
mempengaruhi masalah kesehatan saat ini dan masa lalu pasien.
meriksaan fisik
Pemeriksaan fisik kemudian dilakukan untuk memastikan data subjektif yang didapat
dari pasien. Abdomen diinspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi. Pasien ditempatkan
dalam posisi terlentang.
Kontur dan simetrisitas abdomen diperhatikan dengan identifikasi benjolan lokal,
distensi atau gerakan peristaltik. Auskultasi dilaksanakan sebelum perkusi dan palpasi dapat
meningkatkan motilitas usus, mengubah bising usus. Palpasi digunakan untuk
mengidentifikasi masa abdomen atau area nyeri tekan sebelum perkusi dan palpasi. Timpani
atau pekak dicatat selama perkusi. (Ester, 2000)
Nyeri tekan pada regio epigastrik merupakan salah satu dari manifesrasi klinis pada
gastritis. (Long, 1996). Nyeri pada regio epigastrik terjadi karena destruksi mucosa lambung.
Destruksi tersebut terjadi karena susana asam yang terdapat pada lumen lambung yang akan
mempercepat kerusakan mukosa barier oleh cairan usus yang menyebabkan efek nyeri
epigastrik, karena terjadi vasokontriksi pembuluh darah yang disebabkan karena stress
terjadi penurunan perfusi mucosa. Iskemia mucosa menyebabkan permeabilitas meningkat
sehingga difus balik H+ meningkat dan terjadi pengeluaran histamin mucosa dan
pertukaran yang dapat mengakibatkan gejala distensi abdomen dan konsistensi agak keras.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman ( Nyeri Akut ) berhubungan dengan Cedera Biologi (Iritasi Lambung )
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan
makanan tidak adekuat dan rangsangan muntah.
3. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi pada mukosa lambung
4. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan Muntah, Haematoemesis, Melena.
5. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunitas menurun dan proses penyakit.
6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, pengobatan, perawatan serta hospitalisasi
berhubungan dengan Kurang informasi.
C. INTERVENSI
DX. I : Gangguan rasa nyaman (Nyeri Akut) b.d Cedera Biologi (Iritasi Lambung)
Tujuan : Nyeri berkurang atau hilang
NOC I : Kontrol Nyeri
Kriteria Hasil :
1. Mengetahui faktor penyebab nyeri
2. Mengetahui permulaan terjadinya nyeri
3. Menggunakan tindakan pencegahan
4. Melaporkan gejala
5. Melaporkan kontrol nyeri
NOC II : Tingkat Nyeri
Kriteria Hasil :
1. Melaporkan nyeri berkurang atau hilang
2. Frekuensi nyeri berkurang
3. Lamanya nyeri berlangsung
4. Ekspresi wajah saat nyeri
5. Posisi tubuh melindungi
Skala Penilaian NOC :
1. Tidak pernah dilakukan
2. Jarang dilakukan
3. Kadang dilakukan
4. Sering dilakukan
5. Selalu dilakukan
NIC I : Manajemen Nyeri
Aktivitas
1. Lakukan pengkajian nyeri secara menyeluruh meliputi lokasi, durasi, kualitas, keparahan
nyeri dan faktor pencetus nyeri.
2. Observasi ketidaknyamanan non verbal.
3. ajarkan untuk teknik nonfarmakologi misal relaksasi, guide imajeri, terapi musik, distraksi.
4. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap
ketidaknyamanan misal suhu, lingkungan, cahaya, kegaduhan.
5. Kolaborasi : pemberian Analgetik sesuai indikasi
NIC II : Manajemen Analgetik
Aktivitas
1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan tingkat nyeri sebelum mengobati pasien.
2. Cek obat meliputi jenis, dosis, dan frekuensi pemberian analgetik.
3. Tentukan jenis analgetik ( Narkotik, Non-Narkotik) disamping tipe dan tingkat nyeri.
4. Tentukan Analgetik yang tepat, cara pemberian dan dosisnya secara tepat.
5. Monitor tanda – tanda vital sebelum dan setelah pemberian analgetik.
DX II : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d masukan makanan tidak adekuat
dan rangsangan muntah.
Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi
NOC : Status Gizi
Kriteria Hasil :
1. Mempertahankan berat badan dalam batas normal
Berat badan ideal :
Rumus : 8 + 2n n : umur
Status nutrisi = Berat badan sekarang X 100 %
Berat Ideal
2. Toleransi terhadap diet yang dianjurkan
Pasien mau makan diet yang diberikan minimal habis ½ porsi, nafsu makan baik.
3. Melaporkan keadekuatan tingkat energi
Pasien tidak lemas dan lemah.
4. Menyatakan keinginan untuk mengikuti diet
Pasien mau makan.
5. Nilai laboratorium misal Albumin dan Globulin dalam batas normal
Albumin normal : 3,5 – 5,3 gr/dl
Globulin normal : 2,7 – 3,2 gr/dl
Hemoglobin : 12 – 16 gr/dl
SGOT : L<37,>
SGPT : L<41,>
Skala penilaian NOC :
1. Tidak adekuat
2. Ringan
3. Sedang
4. Kuat
5. Adekuat total
NIC : Pengelolaan Nutrisi
Aktivitas
1. Kaji tentang makanan yang membuat klien alergi.
2. Tentukan makanan kesukaan klien.
3. Dorong pasien untuk memilih makanan yang lunak.
4. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
5. Hindari makanan pedas, asam atau berminyak.
6. Monitor jumlah pemasukan nutrisi dan kalori.
7. Kolaborasi :
a. Diskusikan dengan ahli gizi dalam menentukan jumlah kebutuhan kalori dan protein.
b. Diskusikan dengan dokter kebutuhan stimulasi nafsu makan, makanan pelengkap.
DX III : Hipertermi b.d Proses infeksi pada mukosa lambung
Tujuan : Tidak terjadi peningkatan suhu tubuh
NOC : Termoregulasi
Kriteria Hasil :
1. Suhu tubuh dalam batas normal
Suhu tubuh normal berkisar antara 36 – 37 derajat celsius
2. Menjelaskan tindakan untuk mengurangi peningkatan suhu tubuh
Tindakan untuk mengurangi peningkatan suhu tubuh.
3. Tidak ada perubahan warna kulit.
Warna kulit tidak sianosis, turgor kulit baik.
4. Denyut nadi normal
Nadi
New Born 100 – 180 X/menit
1 minggu – 3 bulan 100 – 120 X/menit
3 bulan – 3 tahun 80 – 150 X/menit
2 – 10 tahun 70 – 110 X/menit
10 tahun – dewasa 55 – 90 X/menit
5. Respirasi normal
Pernafasan
New Born 35 X/menit
1 – 11 bulan 30 X/menit
2 tahun 25 X/menit
4 tahun 23 X/menit
6 tahun 21 X/menit
8 tahun 20 X/menit
10 – 12 tahun 19 X/menit
14 tahun 18 X/menit
16 tahun 17 X/menit
18 tahun 16 – 18 X/menit
6. Cairan seimbang (intake dan out put) dalam 24 jam
Urine output
1 – 3 tahun 500 – 600 ml
3 – 5 tahun 600 – 700 ml
5 – 8 tahun 700 – 1000 ml
8 – 14 tahun 800 – 1400 ml
14 –18 tahun 1500 ml
Berat jenis urine 20 – 40 mg/dl
7. Tekanan darah dalam batas normal
Tekanan darah
New Born 40 mmHg
1 bulan 85/54 mmHg
1 tahun 95/65 mmHg
6 tahun 105/65 mmHg
10 – 13 tahun 110/65 mmHg
14 – 17 tahun 120/80 mmHg
Skala Penilaian NOC :
1. Tidak normal
2. Jauh dari normal
3. Hampir normal
4. Cukup normal
5. Normal
NIC I : Regulasi tubuh
1. Observasi tanda – tanda vital
2. Berikan minuman per oral
3. Kompres dengan air hangat
4. Kolaborasi pemberian Antipiretik
5. Monitor masukan dan keluaran cairan dalam 24 jam
DX. IV : Resiko kekurangan volume cairan b.d Muntah, Haematoemesis, Melena
Tujuan : Tidak ada tanda – tanda kekurangan volume cairan misal dehidrasi
NOC : Fluid Balance
Kriteria Hasil :
1. Keseimbangan intake dan output dalam 24 jam
2. Tidak terlihat mata cekung
3. Kelembaban kulit dalam batas normal
4. Membran mukosa lembab
5. Berat badan stabil
Skala Penilaian NOC :
1. Luar biasa kompromi
2. Kompromi sekali
3. Kompromi baik
4. Kompromi sedang
5. Tidak ada kompromi
NIC : Fluid Management
Aktivitas
1. Timbang popok jika diperlukan
2. Pertahan intake dan output yang akurat
3. Monitor status hidrasi (kelembaban membran mucosa, nadi adekuat, tekanan darah)
4. Monitor vital sign
5. Dorong masukan oral
6. Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
7. Kolaborasi
c. Pemberian cairan IV
d. Pemberian tranfusi darah jika perlukan
DX. V : Resiko tinggi infeksi b.d Imunitas menurun dan Proses penyakit
Tujuan : Tidak terjadi infeksi lebih lanjut
NOC I : Imune Status
Kriteria Hasil :
1. Pasien bebas dari tanda dan gejala infeksi
Tidak ada rubor, color, dolor, tumor dan fungsiolesa.
2. Menunjukan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
3. Menunjukan perilaku hidup sehat
Personal hygiene pasien terpenuhi baik sacara mandiri maupun dibantu keluarga.
NOC II : Pengendalian Resiko
Kriteria Hasil :
1. Mengindikasikan status gastrointestinal, pernafasan, genitouria dan imun dalam batas normal
a. Tidak ada konstipasi atau diare.
b. Pernafasan
New Born 35 X/menit
1 – 11 bulan 30 X/menit
2 tahun 25 X/menit
4 tahun 23 X/menit
6 tahun 21 X/menit
8 tahun 20 X/menit
10 – 12 tahun 19 X/menit
14 tahun 18 X/menit
16 tahun 17 X/menit
18 tahun 16 – 18 X/menit
c. Tidak ada gangguan dalam berkemih
d. Daya tahan tubuh baik tidak mudah terserang penyakit
2. Mendapatkan imunisasi yang tepat
Imunisasi
Umur Imunisasi yang harus didapat
0 bulan Hepatitis B1, BCG, Polio 1
2 bulan Hepatitis B2, DPT1, Polio 2
3 bulan DPT2, Polio 3
4 bulan DPT3, Polio 4
6 bulan Hepatitis B3
9 bulan Campak
Skala Penilaian NOC :
1. Tidak pernah menunjukan
2. Jarang menunjukan
3. Kadang menunjukan
4. Sering menunjukan
5. Konsisten menunjukan
NIC : Infection Protection
Aktivitas
1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
2. Monitor terhadap kerentanan infeksi

Anda mungkin juga menyukai