RSI BANJARNEGARA
Disusun:
ANANDA ISTIKOMAH
(14401.20.004)
( Diajukan Untuk memenuhi Tugas Praktek Klinik Keperawatan Medikal Bedah II Prodi D-
DISAHKAN OLEH
Mengetahui,
RSI Banjarnegara
A. Konsep Dasar Medis
1. Pengertian
Dyspepsia atau dispepsia adalah suatu penyakit saluran cerna yang disertai
dengan nyeri ulu hati (epigastrium), mual, muntah, kembung, rasa penuh atau rasa
saluran makanan bagian atas yang berupa nyeri perut bagian atas, perih, mual,
yang kadang-kadang disertai rasa panas di dada dan perut, lekas kenyang,
(Hadi, 2018).
Dispepsia merupakan rasa nyeri atau tidak nyaman di bagian ulu hati. Kondisi
ini dianggap gangguan di dalam tubuh yang diakibatkan reaksi tubuh terhadap
metabolisme dan seringkali menyerang individu usia produktif, yakni usia 30-50
Dispepsia adalah suatu gejala yang ditandai dengan nyeri ulu hati, rasa mual
dan kembung. Gejala ini bisa berhubungan/ tidak ada hubungan dengan makanan
2. Klasifikasi
3. Etiologi
Dispepsia dapat disebabkan oleh berbagai penyakit baik yang bersifat organik
(struktual) dan fungsional. Penyakityang bersifat organik antara lain karena terjadinya
gangguan disaluran cerna atau disekitar saluran cerna, seperti pankreas, kandung
empedu dan lain-lain. Sedangkan penyakit yang bersifat fungsional dapat dipicu
karena faktor psikologis dan factor intoleran terhadap obat-obatan dan jenis makanan
Dispepsia dapat disebabkan oleh berbagai penyakit baik yang bersifat organik
dan fungsional. Penyakit yang bersifat organik antara lain karena terjadinya gangguan
di saluran cerna atau di sekitar saluran cerna, seperti pankreas, kandung empedu dan
lain-lain. Sedangkan penyakit yang bersifat fungsional dapat dipicu karena faktor
psikologis dan faktor intoleran terhadap obat-obatan dan jenis makanan tertentu.
b. Merokok Rokok akan merusak lapisan pelindung lambung. Oleh karena itu
permukaan lambung.
lambung.
4. Patofisiologi
Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat-obatan yang tidak jelas, zat-zat
seperti nikotin dan alcohol seta adanya kondisi kejiwaan stress, pemasukan
medulla oblongata membawa impuls muntah sehingga intake tidak adekuat baik
5. Manifestasi Klinis
Adanya gas diperut, rasa penuh setelah makan, perut menonjol, cepat kenyang,
mual, tidak ada nafsu makan dan perut terasa panas. Rasa penuh, cepat keyang,
kembung setalah makan, mual muntah, sering bersendawa, tidak nafsu makan,
nyeri uluh hati dan dada atau regurgitas asam lambung ke mulut. Gejala dispepsia
akut dan kronis berdasarkan jangka waktu tiga bulan meliput: rasa sakit dan tidak
enak di ulu hati, perih, mual, berlangsung lama dan sering kambuh dan disertai
stress, nyeri, kontak dengan mukosa gaster, vasodilatasi mukosa gaster, mual,
defisit pengetahuan.
lengkap dan pemeriksaan darah dalam tinja, dan urin. Jika ditemukan
leukosit dosis berarti tanda-tanda infeksi. Jika tampak cair berlendir atau
diagnostik dari suatu penyakit, apalagi alat ini tidak menimbulkan efek
samping, dapat digunakan setiap saat dan pada kondisi klien yang beratpun
dapat dimanfaatkan.
pylori, urea breath test, dan lain-lain dilakukan atas dasar indikasi (Ida,
2018).
dengan gangguan nyeri abdomen yaitu mengatur posisi pasien, hipnoterapi, terapi
B. Proses Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses dimana kegiatan yang dilakukan
fokus yang berhubungan dengan dispepsia meliputi adanya nyeri perut, rasa pedih
di ulu hati, mual kadang-kadang muntah, nafsu makan berkurang, rasa lekas
kenyang, perut kembung, rasa panas didada dan perut, regurgitasi (keluar cairan
Primary Assessment dengan data subjektif yang didapatkan yaitu keluhan utama:
nyeri pada perut dan mengeluh mual muntah. Keluhan penyakit saat ini:
anticoagulant atau agen anti platelet, adanya alergi, dan status imunisasi (Ida,
2018).
Data objektif: Pengkajian sekunder terdiri dari keluhan utama yaitu, adanya
mual muntah-curigai apendisitis atau obstruksi usus, nyeri epigastrium yang kolik,
curigai gastritis atau gastroenteritis, anoreksia dengan diare. Riwayat sosial dan
medis yaitu, riwayat pengunaan dan penyalagunaan alkohol. Curigai penyakit hati,
penyalah gunaan obat intra 21 vena, gejala putus obat, pembedahan abdomen
sebelumnya, curigai adanya obstruksi usus, penyakit hati atau gastritis. Alasan
rumah, perubahan pada diet, pengunaan obat yang dijual bebas. Nyeri yaitu catat
riwayat dan durasi nyeri dan gunakan metode pengkajian nyeri yaitu Provocate,:
2. Pathways
3. Diagnosa Keperawatan
Menurut (Ida, 2018)diagnosa keperawatan yang biasa muncul pada klien dengan
dispepsia yaitu:
1) Definisi
dari 3 bulan.
2) Batasan karakteristik
Subjektif
a) Mengeluh nyeri
Objektif
a) Tampak meringis
c) Gelisah
e) Sulit tidur
Objektif
e) Menarik diri
g) Diaphoresis
a) Kondisi pembedahan
b) Cedera traumatis
c) Infeksi
e) Glaukoma
1) Definisi
2) Faktor risiko
a) Prosedur/pembedahan mayor
b) Trauma/perdarahan
c) Luka bakarAferesis
d) Asites
e) Obstruksi intestinal
f) Peradangan pancreas
h) Disfungsi intestinal
c) Perdarahan
d) Luka bakar
1) Definisi
ancaman.
2) Batasan karakteristik
Subjektif
a) Merasa bingung
c) Sulit berkonsentrasi
Objektif
a) Tampak gelisah
b) Tampak tegang
c) Sulit tidur
Subjektif
a) Mengeluh pusing
b) Anoreksia
c) Palpitasi
Objektif
d) Diaforesis
e) Tremor
i) Sering berkemih
b) Penyakit akut
c) Hospitalisasi
d) Rencana operasi
f) Penyakit neurologi
4. Intervensi Keperawatan
Keperawatan
- Muntah analgetik
nyeri
Kolaborasi
perlu.
mukosa Terapeutik
Kolaborasi
perlu.
- Verbalisasi keputusan
- Verbalisasi Terapeutik
memberi kenyamanan
memicu kecemasan
Edukasi
dan persepsi
mengurangi ketegangan
Kolaborasi
Bulechek GM, Butcher HK, Dochterman JM, Wagner CM. 2017. Nursing
Interventions Classification. Edisi Keenam. Indonesia.
Dinoyo DS. 2017. Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah: Sistem Pencernaan.
Jakarta: Prenada Media Group.
PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
....... 2018. Buku Register Ruang Kenanga RSUD. Prof. Dr. W. Z. Johannes
Kupang.