Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN PERSALINAN NORMAL

DI RUANG VK RSUD AJIBARANG

DISUSUN OLEH :
ARNETA GHINAA NAA’IFATUN
(NIM. 1440120011)

PROGRAM STUDI DIPLOMA IIII KEPERAWATAN


POLITEKNIK YAKPERMAS BANYUMAS
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN PERSALINAN NORMAL DI RUANG
VK RSUD AJIBARANG

(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Kpeerawatan Maternitas Prodi DIII
Keperawatan Politeknik Yakpermas Banyumas)

Disahkan Oleh :

Pembimbing Akademik Pembimbing CI

(...........................................) (...........................................)

Mengetahui,

Kepala Ruang

(...........................................)
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PERSALINAN
NORMAL DI RUANG VK RSUD AJIBARANG

KONSEP DASAR MEDIS


A. PENGERTIAN PERSALINAN NORMAL
Persalinan adalah suatu proses yang dialami, peristiwa normal, namun apabila
tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal (Mufdillah & Hidayat,
2018).
Persalinan adalah suatu proses terjadinya pengeluaran bayi yang cukup bulan atau
hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu
(Mitayani, 2019).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
(Prawirohardjo, 2016).

B. ETIOLOGI
Penyebab timbulnya persalinan sampai sekarang belum diketahui secara
pasti/jelas. Terdapat beberapa teori antara lain:
1. Teori oxytocin :Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah. Oleh karena itu
timbul kontraksi otot-otot rahim.
2. Keregangan otot-otot :Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung bila
dindingnya teregang oleh karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk
mengeluarkan isinya.Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan
makin teregang otot-otot dan otot-otot rahim makin rentan.
3. Pengaruh janin:Hypofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang
peranan oleh karena pada anencephalus kehamilan sering lebih lama dari biasa.
4. Teori Plasenta Menjadi Tua: Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone
menyebabkan kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan konstraksi rahim.
5. Teori Iritasi Mekanik: Di belakang servik terlihat ganglion servikale(fleksus
franterrhauss). Bila ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan
timbul kontraksi uterus (Bobak, 2014).

1
C. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi proses terjadinya persalinan karena adanya kontraksi uterus yang
dapat menyebabkan nyeri. Ini dipengaruhi oleh adanya keregangan otot rahim, penurunan
progesteron, peningkatan oxytoksin, peningkatan prostaglandin, dan tekanan kepala bayi.
Dengan adanya kontraksi maka terjadi pemendekan SAR dan penipisan SBR. Penipisan
SBR menyebabkan pembukaan servik.  Penurunan kepala bayi yang terdiri dari beberapa
tahap antara lain enggament, descent, fleksi, fleksi maksimal, rotasi internal, ekstensi,
ekspulsi kepala janin, rotasi eksterna. Semakin menurunnya kepala bayi menimbulkan
rasa mengejan sehingga terjadi ekspulsi. Ekspulsi dapat menyebabkan terjadinya robekan
jalan lahir akibatnya akan terasa nyeri. Setelah bayi lahir kontraksi rahim akan berhenti 5-
10 menit, kemudian akan berkontraksi lagi. Kontraksi akan mengurangi area plasenta,
rahim bertambah kecil, dinding menebal yang menyebabkan plasenta terlepas secara
bertahap. Dari berbagai implantasi plasenta antara lain mengeluarkan lochea, lochea dan
robekan jalan lahir sebagai tempat invasi bakteri secara asending yang dapat
menyebabkan terjadi risiko tinggi infeksi. Dengan pelepasan plasenta maka produksi
estrogen dan progesteron akan mengalami penurunan, sehingga hormon prolaktin aktif
dan produksi laktasi dimulai (Ackley, 2013).

D. MANIFESTASI KLINIS
Apabila ibu hamil mengalami tanda-tanda seperti dibawah ini, mengindikasikan
bahwa proses persalinan akan segera berlangsung. Ada dua macam tanda persalinan:
1. Tanda persalianan asli(true labor)
a. Kontraksi
- Terjadi secara teratur, makin lama makin kuat/kencang, semakin lama, dan
dalam waktu yang semakin berdekatan
- Intensitas kontraksi meningkat bila sambil berjalan
- Dirasakan dipunggung bagian bawah dan menyebar kebagian bawah
abdomen.
b. Serviks
- Memperlihatkan perubahan yang cepat (lunak, dilatasi yang ditandai dengan
adanya perdarahan)
- Perubahan keposisi anterior, sulit ditentukan tanpa pemeriksaan vagina.
c. Janin

2
- Bagian presentasi biasanya sudah berada dirongga pelvis (sering disebut
“lightening/dropping”). Keadaan ini meningkatkan kemudahan bernafas, dan
pada saat yang bersamaan kandung kemih akan tertekan akibat dorongan
bagian presentasi janin kearah rongga pelvis).
2. Tanda persalinan palsu (false labor)
a. Kontraksi
- Terjadi secara tidak teratur atau teratur tetapi hanya sebentar
- Kontraksi berhenti jika berjalan atau jika berubah posisi
- Dirasakan di daerah punggung atau abdomen diatas navel.
b. Serviks
- Mungkin lunak tetapi tidak ada dilatasi atau tanda-tanda adanya perdarahan
- Seringkali di posisi posterior, tidak dapat dipastikan tanpa pemeriksan vagina
c. Janin
- Bagian presentasi biasanya belum masuk rongga pelvis.
Tanda persalinan sudah dekat :
1. Terjadi lightening. Menjelang minggu ke-36 pada primigravida terjadi penurunan
fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan:
a. Kontraksi Braxton Hicks
b. Ketegangan dinding perut
c. Gaya berat janin dimana kepala ke arah bawah
2. Masuknya kepala bayi ke pintu atas panggul dirasakan ibu hamil
a. Terasa ringan dibagian atas, rasa sesaknya berkurang
b. Dibagian bawah terasa sesak
c. Terjadi kesulitan saat berjalan
d. Sering miksi (beser kencing)
3. Terjadinya His permulaan
Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton hicks ditemukan sebagai
keluhan karena dirasakan sakit dan mengganggu terjadi karena perubahan
keseimbangan estrogen, progesteron, dan memberikan kesempatan rangsangan
oksitosin. Dengan makin tua hamil, pengeluaran estrogen dan progesteron makin
berkurang sehingga oksitosin dapat menimbulkan kontraksi lebih sering sebagai his
palsu. Sifat his permulaan (palsu) adalah rasa nyeri ringan di bagian bawah, datangnya
tidak teratur, tidak ada perubahan pada serviks, durasinya pendek, tidak bertambah bila
beraktifitas.
3
Tanda Persalinan Lainnya:
1. Terjadinya his persalinan, his persalinan mempunyai sifat:
a. Pinggang terasa sakit yang menjalar ke bagian depan
b. Sifatnya teratur, interval makin pendek, dan kekuatannya makin besar
c. Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks
d. Makin beraktifitas (jalan) kekuatan makin bertambah.
2. Pengeluaran lendir dan darah (pembawa tanda), dengan his persalinan terjadi
perubahan pada serviks yang menimbulkan:
a. Pendataran dan pembukaan
b. Pembukaan menyebabkan lender yang terdapat pada kanalis servikalis lepas
c. Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah.
3. Pengeluaran cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran
cairan. Sebagian ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap. Dengan
pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam (Haliminto,
2015).

E. Pemeriksaan Penunjang dan pemeriksaan Dagnostik


1. Pemeriksaan Laboratorium rutin (Hb dan urinalisis serta protein urine).
2. Pemeriksaan ultrasonografi.
3. Pemantauan janin dengan kardiotokografi.
4. Amniosentesis dan kariotiping.

F. Penatalaksanaan Medik/Pengobatan
1. Ibu
a. 8 ampul oksitosin 1 ml 10 U (atau 4 oksitosin 2ml U/ml)
b. 20 ml lidokain 1% tanpa epinefrin atau 10ml lidokain 2% tanpa epinefrin
c. 3 botol RL
d. 2 ampul metal ergometrin maleat (disimpan dalam suhu 2-8oC)
2. Bayi
a. Salep mata tetrasiklin
b. Vit K 1 mg

PROSES KEPERAWATAN
4
A. Pengkajian
1. Data demografi
Meliputi : nama klien, umur klien, jenis kelamin, alamat, status perkawinan, agama,
suku, pendidikan, pekerjaan, nama suami, umur suami.
2. Keluhan utama saat ini
Pada umumnya klien mengeluh nyeri pada daerah pinggang menjalar ke perut,
adanya his yang makin sering, teratur, keluarnya lendir dan darah, perasaan selalu
ingin buang air kemih, bila buang air kemih hanya sedikit-sedikit.
3. Data umum kesehatan (kaji saat hamil dan saat ini)
Meliputi : antropometri ibu (BB, TB, Lila), masalah kesehatan khusus, alergi, diet
khusus, eliminasi (BAB dan BAK), istirahat dan tidur.
Fokus pengkajian
1. Kala I
a. Memeriksa tanda-tanda vital
b. Mengkaji konraksi tekanan uterus dilatasi serviks dan penurunan karakteristik
yang menggambarkan kontraksi uterus: frekuensi, internal, intensitas, durasi,
tonus.
c. Penipisan serviks, evasemen mendahului dilatasi serviks pada kehamilan pertama
dan sering diikuti pembukaan dalam kehamilan berikutnya.
d. Pembukaan serviks adalah sebagian besar tanda-tanda yangmenentukan bahwa
kekuatan kontraksi uterus yang efektif dan kemajuan persalinan.
e. Palpasi abdomen (Leopold) untuk memberikan informasi jumlah fetus, letak
janin, penurunan janin.
f. Pemeriksaan vagina: membrane, serviks, foetus, station.
g. Tes diagnostic dan laboratorium: specimen urine, tes darah, rupture membrane,
cairan amnion (warna, karakter dan jumlah).
2. Kala II
a. Tanda yang menyertai persalinan kala II: dorongan ibu untuk meneran (doran),
tekanan ada anus (teknus), perineum ibu menonjol (perjol), vulva membuka
(vulka).
b. Melakukan monitoring terhadap: His (frekuensi, kekuatan, jarak, intensitas),
keadaan janin (penurunan janin melalui vagina), kandung kemih penuh/tidak, nadi
dan tekanan darah.

5
c. Durasi kala II → kemajuan pada kala II: primigravida berlangsung 45-60 menit,
multipara berlangsung 15-30 menit.
3. Kala III
a. Pelepasan plasenta ditandai oleh tanda-tanda berikut:
1) Adanya kontraksi vundus yang kuat.
2) Perubahan pada bentuk uterus dari bentuk lonjong ke bentuk bulat pipih
sehingga plasenta bergerak ke bagian bawah.
3) Keluarnya darah hitam dari introuterus.
4) Terjadinya perpanjangan tali pusat sebagai akibat plasenta akan keluar.
5) Penuhnya vagina (plasenta diketahui pada pemeriksaan vagina atau rectal,
atau membrane poetus terlihat pada introitus).
b. Status fisik mental perubahan secara psikologi setelah melahirkan akan dijumpai,
curah jantung meningkat dengan cepat pada saat sirkulasi maternal ke plasenta
berhenti didapatkan melalui pemeriksaan: suhu, nadi, dan pernafasan,
pemeriksaan terhadap perdarahan (warna darah dan jumlah darah).
c. Tanda-tanda masalah potensial: saat praktisi keperawatan primer mengeluarkan
plasenta perawat mengobservasi tanda-tanda dari ibu, perubahan tingkat
kesadaran atau perubahan pernafasan.
4. Kala IV
a. Tanda-tanda vital: vital sign data memberikan data dasar untuk diagnosa
potensial, komplikasi seperti perdarahan dan hipertemia. Pada kala IV observasi
vital sign sangat penting untuk mengetahui perubahan setelah melahirkan seperti:
pulse biasanya stabil sebelum bersalin selama 1 jam pertama dan mengalami
perubahan setelah terjadi persalinan yaitu dari cardiovaskuler.
b. Kandung kemih:dengan observasi dan palpasi kandung kemih. Jika kandung
kemih menegang akan mencapai ketinggian suprapubik dan redup pada perkusi.
Kateterisasi mungkin diperlukan mencegah peregangan kandung kemih dan
retensi kandung kencing jika klien tidak bisa kencing.
c. Lochea: jumlah dan jenis lochea dikaji melalui observasi perineum ibu dan kain
dibawah bokong ibu. Jumlah dan ukuran gumpalan darah jika dilihat dicatat hasil
dan bekuannya.
d. Perineum: perawat menanyakan kepada ibu atau menganjurkan untuk mengiring
dan melenturkan kembali otot-otot panggul atas dan dengan perlahan-lahan
mengangkat bokong untuk melihat perineum.
6
e. Temperature: temeperatur ibu diukur saat satu jam pertama dan disesuaikan
dengan keadaan temperature ruangan. Temperature biasanya dalam batas normal
selama rentang waktu satu jam pertama, kenaikan pada periode ini mungkin
berhubungan denga dehidrasi atau kelelahan.
f. Kenyamanan: kenyamanan ibu dikaji dan jenis analgetik yang didapatkan selama
persalinan akan berpengaruh terhadap ersepsi ketidaknyamannanya.
g. Tanda-tanda potensial masalah: karena perdarahan dapat menyebabkan potensial
masalah komplikasi, perawat harus waspada adanya potensial komplikasi (Nuha,
2015).

B. Pathways

7
C. Diagnosa Keperawatan (SDKI, 2016)
1. Nyeri melahirkan b.d persalinan
2. Pola napas tidak efektif b.d persalinan
3. Resiko perdarahan b.d persalinan

D. Intervensi keperawatan (SIKI dan SLKI, 2018)

Diagnosa
No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan

1. Nyeri melahirkan Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (I.08238)


b.d persalinan keperawatan selama 1 x 24 jam Observasi
(D.0077) diharapkan tingkat nyeri - Identifikasi lokasi,
menurun dengan kriteria hasil : karakteristik, durasi,
Tingkat nyeri (L.08066) frekuensi, kualitas,
Indikator Awal Akhir intensitas nyeri
Keluhan 1 5 - Identifikasi skala nyeri
nyeri - Identifikasi respons nyeri
Meringis 1 5 non verbal
Perineum 1 5 - Identifikasi faktor yang
terasa memperberat dan
tertekan memperingan nyeri
Uterus teraba 1 5 - Identifikasi pengaruh
membulat budaya terhadap respon
Ketegangan 1 5 nyeri
otot - Identifikasi pengaruh
Keterangan : nyeri pada kualitas hidup
1 : meningkat - Monitor keberhasilan
5 : menurun terapi komplementer
yang sudah diberikan
- Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
- Berikan teknik
nonfarmakologis untuk

8
mengurangi rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan
tidur
- Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
- Anajrakan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2. Pola napas tidak Setelah dilakukan tindakan Pemantauan respirasi
efektif b.d keperawatan selama 1 x 24 jam (I.01014)
persalinan diharapkan pola napas Observasi
(D.0005) membaik dengan kriteria - Monitor frekuensi,
hasil : irama, kedalaman, dan
Pola napas (L.01004) upaya napas
Indikator Awal Akhir - Monitor pola napas

9
Tekanan 1 5 - Monitor kemampuan
ekspirasi batuk efektif
Tekanan 1 5 - Monitor adanya produksi
inspirasi sputum
Keterangan : - Monitor adanya
1 : menurun sumbatan jalan napas
5 : meningkat - Palpasi kesimetrisan
Indikator Awal Akhir ekspansi paru
Pemanjangan 1 5 - Auskultasi bunyi napas
fase - Monitor saturasi oksigen
ekspirasi - Monitor nilai AGD
Keterangan : - Monitor hasil x-ray
1 : meningkat toraks
5 : menurun Terapetuik
Indikator Awal Akhir - Atur interval
Frekunsi 1 5 pemantauan respirasi
napas sesuai kondisi pasien
Keterangan : - Dokumentasikan hasil
1 : memburuk pemantauan
5 : membaik Edukasi
- Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
- Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
3. Resiko Setelah dilakukan tindakan Pencegahan perdarahan
perdaraham b.d keperawatan selama 1 x 24 jam (I.02067)
persalinan diharapkan tingkat perdarahan Observasi
(D.0012) menurun dengan kriteria hasil : - Monitor tanda dan gejala
Tingkat perdarah (L.02017) perdarahan
Indikator Awal Akhir - Monitor nilai
Tekanan 1 5 hematokrit/hemoglobin
darah sebelum dan setelah
Keterangan : kehilangan darah
- Monitor tanda-tanda
10
1 : memburuk vital ortostatik
5 : membaik - Monitor koagulasi
Terapeutik
- Pertahankan bed rest
selama perdarahan
- Batasi tindakan invasive,
jika perlu
- Gunakan kasur
pencegahan dekubitus
- Hindari pengukuran suhu
rectal
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala
perdarahan
- Anjurkan menggunakan
kaos kaki saat ambulasi
menghindari konstipasi
- Anjurkan meningkatkan
asupan cairan untuk
antikoagulan
- Anjurkan meningkatkan
asupan makanan dan
vitamin K
- Anjurkan seegra melapor
jika terjadi perdarahan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
obat pengontrol
perdarahan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
produk darah, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
pelunak tinja, jika perlu

11
12
DAFTAR PUSTAKA

Ackley BJ, Ladwig GB. 2013. Nursing Diagnosis Handbook an Evidence-Based Guide to

Planning Care. United Stated of America : Elsevier.

Bobak LJ. 2014. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.

Carpenito LJ. 2016. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 10. Jakarta: EGC.

Corwin, EJ. 2019. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Depkes.2018. Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: USAID

Halminton.2015. Asuhan Kebidanan Persalinan&Kelahiran. Jakarta: EGC.

Nuha Medika Rukiyah, Ai Yeyeh dkk. 2015. Asuhan Kebidanan II Persalinan Edisi Revisi.

Jakarta: Garamond Nugroho

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikaor Diagnostik,

Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan

Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil

Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

13

Anda mungkin juga menyukai