Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PSIKOLOGI

BIOPSIKOLOGI DAN PROSES SENSORIK MOTORIK

Disusun oleh :

1. Arneta Ghinaa Naa’ifatun


2. Ayu Safitri
3. Barkah Ruliyanto
4. Fahma Nur Haliza
5. Firman Arif Fadilah
6. Rini Andriani
7. Sa’diatul Fitri
8. Tengger Lambang Pangesti
9. Yulia Sari Faridah
10. Zalzabilla Diah Saputri

POLITEKNIK YAKPERMAS
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan sehingga makalah Psikologi tentang Biopsikologi dan Proses Sensorik
Motorik ini dapat kami selesaikan.

Makalah psikologi ini bertujuan untuk memberikan laporan kepada dosen atau mahasiswa
yang bersangkutan. Dalam makalah ini disajikan informasi mengenai hasil rangkuman materi
yang kami lakukan mengenai Biopsikologi dan Proses Sensorik Motorik. Oleh karena itu, kritik
dan saran selalu penulis harapkan agar menjadi pedoman di masa yang akan datang. Akhir kata
kami ucapkan banyak terima kasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN........................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................3
1.2 Rumusan masalah.........................................................................................................................3
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................3
BAB ll..........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..........................................................................................................................................4
2.1 Pengertian Biopsikologi dan Proses Sensorik Motorik.................................................................4
2.2 Faktor yang Mempengaruhi..........................................................................................................4
2.2.1 Usia.......................................................................................................................................4
2.2.2 Medikasi...............................................................................................................................4
2.2.3 Lingkungan...........................................................................................................................5
2.2.4 Mood....................................................................................................................................5
2.2.5 Riwayat penyakit..................................................................................................................5
2.2.6 Intrubasi endotrakea..............................................................................................................5
2.3 Perkembangan Sensorik Motorik..................................................................................................5
2.3.1 Refleks Sederhana................................................................................................................5
2.3.2 Respon Berulang...................................................................................................................6
2.3.3 Reaksi Sirkuler Sekunder......................................................................................................6
2.3.4 Koordinasi Reaksi Sirkuler...................................................................................................6
2.3.5 Reaksi Sirkuler Tersier.........................................................................................................7
2.3.5 Logika Berpikir.....................................................................................................................7
2.4 Hubungan Sensorik Motorik Dengan Perilaku Manusia...............................................................7
2.4.1 Hubungan senorik dengan perilaku manusia.........................................................................7
2.4.2 Hubungan motorik dengan perilaku manusia........................................................................8
BAB III........................................................................................................................................................9
PENUTUP....................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Psikologi dari aspek biologi, manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari
orang tuanya atau juga nenek dan kakeknya secara genetik. Ciri-ciri ini terlihat dari warna
kulit, warna mata, keadaan rambut, ketebalan bibir dan sebagainya. Demikian pula ahli
biopsikologi melihat bahwa sifat dan perilaku manusia juga mengalami pewarisan
daripada induk asal.

1.2 Rumusan masalah


Dari permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang maka permasalahan materi
ini adalah
1. Bagaimana pengertian proses sensorik motorik?
2. Bagaimana faktor yang mempengaruhi?
3. Bagaimana perkembangan sensorik motorik?
4. Bagaimana hubungan proses sensorik motorik dengan perilaku manusia?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan makalah ini
1. Untuk mengetahui pengertian proses sensorik motorik
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi
3. Untuk mengatahui perkembangan sensorik motorik
4. Untuk mengetahui hubungan proses sensorik motorik
BAB ll

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Biopsikologi dan Proses Sensorik Motorik


Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi yang pada dasarnya
manusia mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara
genetik.
Secara umum proses sensorik disebut pengamatan yaitu gejala mengenal benda-benda
disekitar melalui alat indera ke otak (serebral) kemudian kembali melalui saraf motoris dan
berakhir dengan perbuatan.
Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak.
Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengn kematangan saraf dan otot anak.
Sehingga setiap gerakan sederhana apapun merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari
berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.

2.2 Faktor yang Mempengaruhi


2.2.1 Usia

 Contohnya pada bayi belum mampu membedakan stimulus sensorik, jalan sarafnya
yang masih belum sempurna.

 Indera pengelihatan berubah selama usia dewasa sehingga membutuhkan penggunaan


kacamata baca (umumnya terjadi dari usia 40 sampai 50).

 Pada indera pendengaran di mulai pada usia 30an, akan mulai terasa penurunan
kualitas ketajaman dalam mendengar. Seperti kejelasan dalam berbicara, mengetahui
perbedaan pola tinggi suara, dan ke dalam presepsi, sampai penurunan ambang
pendengaran.

 Lansia juga akan mengalami penurunan dalam pengelihatannya, peningkatan daya


sensitivitas cahaya yang menyilaukan, mengalami kerusakan pengelihatan di malam
hari, sampai penurunan daya diskriminasi terhadap warna.

 Resiko lansia juga memiliki kesulitan dalam membedakan huruf konsonan seperti f, s, ch.
Pita suara bicara bergetar dan reaksi berbicara yang agak lambat bahkan kaku.

2.2.2 Medikasi

Contoh jenis antibiotika merupakan ototoksi yang secara permanen dapat merusak
saraf  optik. Jenis obat-obatan seperti analgesic narkotik, sedetif, dan antidepresen
dapat mengubah presepsi dan stimulus pada organ tubuh manusia, yang tentu
berdampak kepada kesehatan jangka panjang.
2.2.3 Lingkungan

Contoh rangsangan dalam suatu lingkungan yang berlebihan adalah seperti suara bising,
lingkungan padat, dan sebagainya bisa ditandai dengan rasa kebingungan disorientasi,
ketidakmampuan dalam membuat keputusan, panik, gelisah akibat beban sensor yang
berlebihan dalam menerima lingkungan tersebut. Kualitas lingkungan yang sangat buruk
dapat menyebabkan berbagai dampak psikis seperti penerangan yang buruk, lorong yang
sempit, latar belekang yang bersik, suara gaduh, lingkungan kotor dan penyakit menular
yang dapat memperburuk daya sensorik. 

2.2.4 Mood

Bagi seseorang memiliki rasa mood atau rasa nyaman dalam meningkatkan kualitas
daya sensorik. Karena rasa nyeri dan kelelahan dapat mengubah cara seseorang berpikir
juga bereaksi terhadap suatu rangsangan.

2.2.5 Riwayat penyakit

Satu riwayat penyakit juga sangat berkaitan pada tingkat rangsangan motorik seseorang.
Contohnya diabetes yang berdampak pada penurunan penglihatan, kebutaan dan
neuropati perifer.

2.2.6 Intrubasi endotrakea

Kehilangan kemampuan bicara sementara pada seseorang akibat pemasangan selang


endotrakea. Selang tersebut dipasang melalui mulut atau hidung ke dalam trakea, hal ini
bisa berdampak kepada sistem sensorik terganggu selama proses terjadi.

2.3 Perkembangan Sensorik Motorik

Tahap perkembangan sensorik dan motorik, atau yang biasa disebut juga dengan
sensorimotor, sudah berlangsung sejak si kecil lahir hingga menginjak usia dua tahun.
Perkembangan ini biasanya ditandai dengan kemampuan anak untuk mulai menggerakkan
anggota-anggota tubuhnya, mulai dari menggenggam hingga berjalan. Namun, disela-sela
proses tumbuh kembang si kecil ini, ia bisa saja terkena gangguan kulit yang dapat menggangu
aktivitasnya. Menurut teori dari Jean Piaget, seorang psikolog perkembangan anak dari Swiss,
perkembangan sensorik dan motorik ini sendiri memiliki enam tahapan, yaitu :

2.3.1 Refleks Sederhana

Tahap refleks sederhana biasanya sudah mulai terjadi sejak si kecil lahir hingga
berusia satu bulan. Pada tahap ini, ia akan banyak melakukan gerakan yang bersifat
refleks, spontan, dan tidak disengaja. Contohnya, ia akan langsung menjulurkan lidah
ketika bibir atau dagunya disentuh seperti ingin menyusu. Gerakan ini didasarkan pada
rangsangan dari luar yang ditanggapi secara spontan. Selain itu, refleks tersebut juga
merupakan bukti bahwa si kecil sedang mulai mencoba untuk mengenali aktivitas di
sekitarnya.

2.3.2 Respon Berulang

Pada tahap ini, umumnya si kecil sudah mulai mampu mengulang kebiasaan-
kebiasaan sederhana, seperti memasukkan jari ke dalam mulut. Fase ini disebut juga
dengan reaksi sirkuler primer. Menurut teorinya ini, respon berulang yang dilakukan
oleh si Kecil ini, biasanya sudah mulai dilakukan oleh anak usia 1-4 bulan sebagai cara
untuk memenuhi kebutuhannya, misalnya ketika sedang merasa lapar atau gelisah, maka
ia akan memasukkan jari ke dalam mulut untuk mengatasinya.
Tak hanya itu, otot mata si kecil juga sudah mulai terbiasa bergerak mengikuti
benda ia lihat. Begitu pun ketika mendengar suara, ia akan mulai menggerakkan kepala
ke arah sumber suara tersebut. Berbagai refleks atau respon yang muncul ini, sudah
terekam pada memori si kecil sehingga menjadi sebuah kebiasaan.

2.3.3 Reaksi Sirkuler Sekunder

Pada tahap ini, biasanya si kecil sudah mulai bisa menggerakkan beberapa
mainan yang ditunjukkan padanya. Respon ini merupakan sebuah tanda bahwa ia sudah
memasuki tahap perkembangan reaksi sirkuler sekunder, yang mulai berlangsung ketika
si Kecil memasuki usia 4-8 bulan.
Fase reaksi sirkuler sekunder ini merupakan respon berulang yang melibatkan
benda-benda di sekitar anak, misalnya, ketika si kecil menggerakkan tangan berulang
kali karena benda yang sedang digenggam olehnya dapat mengeluarkan bunyi ketika
digoyangkan.   

2.3.4 Koordinasi Reaksi Sirkuler

Si kecil umumnya mulai mengalami perkembangan yang cukup siginifikan pada


tahap ini, yaitu koordinasi antara gerakan dan perintah otak yang berlangsung selama
usia 8-12 bulan. Di tahap ini, ia juga mulai bisa mengulang kembali gerakan-gerakan
yang telah dipelajari dan diingat sebelumnya dengan cara yang lebih terkoordinasi.
Contohnya, saat sedang menggenggam mainan, si kecil akan mencoba untuk
memukulkan benda tersebut pada objek lain yang berada pada jangkauannya.
Aktivitas seperti ini, biasanya dilakukan si Kecil untuk memenuhi tujuan
tertentu, seperti ingin mendengar bunyi yang dihasilkan dari dua benda yang saling
bersentuhan. Oleh sebab itu, Ibu tak perlu heran, apabila si Kecil di usia 8-12 bulan
sedang senang-senangnya memukul benda-benda yang berada pada jangkauannya.
2.3.5 Reaksi Sirkuler Tersier

Reaksi sirkuler tersier, mengacu pada kesenangan dan keingintahuan atas hal-hal
baru. Tahap perkembangan ini biasanya sudah mulai berlangsung pada usia 12-18
bulan.

2.3.5 Logika Berpikir

Inilah tahap perkembangan sensorimotor terakhir, yang berlangsung di usia 18-


24 bulan. Pada tahap ini, fungsi mental si Kecil akan mulai bertransisi dari sensorimotor
menjadi kemampuan kognitif. Fase ini merupakan tahap paling krusial dalam proses
perkembangan sensorimotor karena ia kini sudah mulai mengembangkan kemampuan
berimajinasi, logika berpikir, dan cara menyelesaikan masalah.

2.4 Hubungan Sensorik Motorik Dengan Perilaku Manusia


2.4.1 Hubungan senorik dengan perilaku manusia

Sensorik / Reseptor adalah sel atau organ yang berfungsi menerima rangsang atau
stimulus. Dengan alat ini sistem saraf mendeteksi perubahan berbagai bentuk energi di
lingkungan dalam dan luar. Setiap reseptor sensoris mempunyai kemampuan mendeteksi
stimulus dan mentranduksi energi fisik ke dalam sinyal (impuls) saraf.

Proses sensoris menyebabkan manusia dapat mengenal alam di luar dirinya, yang
berguna untuk mengembangkan dirinya sebagai makhluk sosial.

Akibat dari proses sensorik manusia dapat berperilaku dalam bentuk berikut ini:

a. Fantasi, yaitu suatu daya untuk menciptakan sesuatu yang baru. Menurut kejadiannya
ada fantasi yang dipimpin oleh akal dan kemauan (disebut fantasi aktif) dan ada pula
fantasi yang tidak disadari (fantasi pasif). Dengan fantasi, manusia dapat menciptakan
sesuatu yang baru, bersimpati kepada sesama manusia meskipun jauh, mengikuti
perjalanan sejarah (walau sudah lampau), dan menghilangkan perasaan duka ke dunia
indah.

b. Berpikir, yaitu gejala jiwa yang dapat menghubungkan pengetahuan yang di milki
manusia. Berpikir merupakan proses “tanya jawab” antara pengetahuan yang dimiliki
dengan apa yang baru, dengan menggunakan akal. Hubungan dapat terjadi sebagai
sebab-akibat, hubungan tempat, hubungan perbandingan, dan hubungan waktu.

c. Perasaan, yaitu pernyataan jiwa yang dapat mempertimbangkan dan mengukur sesuatu
menurut rasa senang atau tidak senang, sedih-gembira, dan sebagainya. Berdasarkan
perasaan, manusia dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu golongan eukolia (orang
yang selalu merasa gembira atau optimis) dan golongan diskolia (orang yang selalu
merasa tidak senang, murung, dan pesimis.
2.4.2 Hubungan motorik dengan perilaku manusia

Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak


seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengn kematangan
saraf dan otot anak. Sehingga setiap gerakan sesederhana apapun merupakan hasil pola
interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol
oleh otak.
Contoh aktifitas perkembangan persepsi motorik :
a. Perhatian.
Pperhatian anak yang berhubungan dengan permainan akademik dan aktifitas
jasmani yang menimbulkan persepsi positif tentang apa yang diajarkan oleh guru atau
pendidiknya sehingga diharapkan ia akan mampu memiliki fokus yang lebih lama
terhadap pembelajaraan tersebut.
Perkembangan persepsi motorik yang normal akan memungkinkan anak untuk
bisa memahami dengan tepat apa yang menjadi perintah untuknya dan bagaimana ia
harus memberi respon, hal itu akan memberikan kemajuan pada akademiknya dan
memberikan ia pemahaman yang terbaik di setiap pembelajaran akademik yang
diikutinya.
b. Belajar
Misalnya ialah dalam belajar mengenai huruf huruf, aktifitas yang dilakukan
dalam keadaan normal ialah timbul persepsi mengenai apa yang dilihat atau apa yang
dicontohkan kepadanya dan memahami bagaimana ia memposisikan huruf huruf
tersebut atau membentuk semuanya menjadi deretan huruf dan angak yang rapi sesuai
dengan apa yang diperintahkan kepadanya.
Hal tersebut akan memberinya perkembangan pemleajaran yang baik karena
mampu memiliki persepsi seusai yang diharapkan dan mampu menjalankan persepsi
yang diterimanya menjadi gerak nyata untuk proses pembelajaran, ia menjadi seorang
anak yang mampu mehamahami materi pembelajaran dengan baik dan mengikuti
perintah.
c. Aktifitas Fisik
Aktifitas fisik seperti bersepeda, memainkan suatu permainan dengan mandiri atau
secara team, dan gerakan menari ialah contoh contoh perkembangan persepsi motorik
yang bisa diamati secara nyata. Aktifitas tersebut dapat muncul karena adanya
pemahaman akan contoh yang dilihat dan perintah yang diterima sehingga ia memiliki
persepsi yang positif yakni untuk memberinya kemampuan dan mampu melakukan
perintah tersebut.
Ia menjadi seseorang yang mampu menyelesaikan aktifitas aktifitas semacam itu
dan mampu menjalani serangkaian proses belajar akademik. Ia pun memiliki
kemampuan dalam aktifitas fisik seperti mampu memiliki gerakan motorik yang tepat
ketika bersepeda, ketika menari, dan sebagainya karena ia telah memahami perintah
dan memiliki persepsi yang tepat.

BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
1. Biopsikologi merupakan pendekatan di luar tubuh kepada susunan saraf pusat.
2. Sensorik disebut juga pengamatan.
3. Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak.
4. Ada 6 faktor yang mempengaruhi proses sensorik dan motorik.
5. Ada 6 tahap perkembangan sensorik motorik.

1.2 Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan. Oleh karena itu,
kami butuh saran pembaca agar dapat memperbaiki kesalahan dan kekurangan kami dalam
menyusun makalah.
DAFTAR PUSTAKA
http://nyomanade.blogspot.com/2017/09/makalah-psikologi-biopsikologi-dan.html

https://www.blogperawat.net/2020/02/pengertian-dan-hubungan-sensorik.html

https://dosenpsikologi.com/perkembangan-persepsi-motorik

http://www.johnsonsbaby.co.id/

Anda mungkin juga menyukai