Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN SKIZOFRENIA

PADA TN. H DI WILAYAH PUSKESMAS 1 ULU KOTA PELAMBANG

DISUSUN OLEH :

Nama : Ayu Fuji Lestari

Nim : 18220003

Pembimbing Klinik : Hj. Lela Harmiyati, SKM, MKM

Nip : 196901010199502001

Pembimbing Akademik : Ns. Yazika Rimbawati S. Kep, M.Kep

YAYASAN KADER BANGSA

UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG

FAKULTAS KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN

PRODI S1 KEPERAWATAN

TAHUN 2021

1
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Karena dengan
rahmat dan hidayah serta karunianya, sehingga masih diberi kesempatan untuk
bekerja menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Asuhan Keperawatan
Gangguan Skizofrenia ”

Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengajar
kami, dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak kami
harapkan.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I..........................................................................................................................................1

1. Latar Belakang..............................................................................................................1
2. Rumusan Masalah.........................................................................................................2
3. Tujuan...........................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN...................................................................................................................5

1. Definsi............................................................................................................................3
2. Etiologi...........................................................................................................................3
3. Manifestasi....................................................................................................................4
4. Jenis Skizofrenia...........................................................................................................4
5. Terapi (Pengobatan) Skizofrenia.................................................................................6
6. Kriteria Sembuh Klien Skizofrenia.............................................................................8

BAB III PROPIL PUSKEMAS...............................................................................................9

BAB IV FORMAT KASUS....................................................................................................14

1. Pengkajian...................................................................................................................14
2. Diagnos Keperawatan.................................................................................................21
3. Intervensi.....................................................................................................................22
4. Implementasi Dan Evaluasi........................................................................................23

BABIV PENUTUP..................................................................................................................26

1. Kesimpulan..................................................................................................................26
2. Saran............................................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................27

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Skizofrenia adalah suatu penyakit otak persisten dan serius yang


mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam
memproses informasi, hubungan interpersonal, serta memecahkan masalah
(Stuart, 2002). Skizofrenia merupakan bentuk gangguan psikotik (penyakit
mental berat) yang relative sering. Prevalensi seumur hidup hampir 1%,
insiden setiap tahunnya sekitar 10-15 per100.000 dan skizofrenia merupakan
sindrom dengan berbagai persentase dan satu variabel, perjalanan penyakit
umumnya jangka panjang, serta sering mengalami kambuh (davies, 2009).

Skizofrenia sering disalah artikan sebagai “kepribadian terbelah” (split


personality), diagnostiknya memiliki kesahihan yang baik, bahkan pada
berbagai usia dan budaya, meskipun tidak ada penanda biokimia. Biasanya
onset timbul sebelum usia 30 tahun, laki-laki menunjukkan gejala empat tahun
lebih awal dibangingkan perempuan.

Pasien skizofrenia sering mengalami kekambuhan dimana setiap


tahunnya 35% penderita penyagkit skizofrenia mengalami kekambuhan,
kekambuhan tersebut dialami pasien akibat tidak teraturnya pasien minum
obat. Penyebab pasien skizofrenia tidak teratur mamakan obatnya adalah
karena adanya gangguan dan ketidakmampuan mengambil keputusan.
Keluarga yang merupakan orang terdekat dengan pasien mempunyai peranan
penting dalam kesembuhan pasien adalah salah satunya yaitu dukungan.
Informasi dimana jenis dukungan ini meliputi jaringan komunikasi dan
tanggung jawab bersama yaitu termasuk didalamnya memberikan solusi dari
masalah, memberikan nasehat, pengarahan. Keluarga sebagai orang yang
dekat dengan pasien harus mengetahui prinsip 5 benar dalam minum obat
yaitu benar pasien, benar obat, benar dosis, benar cara, dan benar waktu. Jika

1
terapi ini dilanjutkan setelah pasien pulang penting agar pasien mengerti dan
dapat meneruskan terapi tersebut dengan benar tanpa pengawasan.

Skizofrenia adalah suatu diskripsi sindrom dengan variasi penyebab


(banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis
atau deteriorating) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada
pertimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya (Rusdi Maslim, 1997;
46).
2. Rumusan Masalah
a. Apa definisi, etiologi, manifestasi, jenis. pengobatan skizofrenia ?

3. Tujuan
a. Tujuan umum
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
terstruktur sistem persepsi sensori dan untuk memberikan wawasan kepada
mahasiswa/i tentang skizofrenia dan tindakan asuhan keperawatan pada
pasien dengan penyakit skizofrenia.

b. Tujuan khusus

1.) Mengedentifikasi kemampuan pasien

2.) Mengedentifikasi kemampuan mengurutkan masalah dari rinngam


samapai berat

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. KONSEP TEORI
1. Definisi
Menurut Stuart (2006: 240 ) skizofrenia adalah suatu penyakit otak
yang serius yang mengakibatkan kesulitan dalam memproses informasi,
hubungan interpersonal, serta memcahkan masalah karena terganggunya
fungsi otak yang normal.
Skizofrenia adalah suatu diskripsi sindrom dengan variasi penyebab
(banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis
atau deteriorating) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada
pertimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya (Rusdi Maslim,
1997; 46).

2. Etiologi
Skizofrenia berpotensi untuk diturunkan melalui gen. namun
tergantung pada lingkungan Menurut Maramis (2009: 263) dikatakan bahwa
ada yang mempengaruhi penyebab terjadinya skizofrenia, antara lain yaitu :
a. Genetik
Individu tersebut apakah akan terjadi manifestasi skizofren atau tidak.
b. Neurokimia
Obat-obatan dapat mempengaruhi individu mengalami skizofen.
Kelebihan dopamine dapat sebagai faktor penyebab skizofrenia. Obat-
obatan yang meningkatkan aktivitas pada sistem dopaminergik seperti
amfetamin dapat menyebabkan reaksi psikotik yang sama dengan
skizofrenia.
c. Hipotesis perkembangan saraf
Studi autopsy dan studi pencitraan otak memperlihatkan abnormal struktur
dan morfologi otak penderita skizofrenia yaitu berat otak rata-rata lebih
kecil, ukuran anterior-posterior lebih pendek, gangguan metabolik di

3
daerah frontal dan temporal, serta kelainan susunan seluler pada struktur
saraf bagian kortek dan sub kortek.

3. Manifestasi
Gejala-gejala umum yang dapat dilihat menurut Maramis (2009):
a. Penampilan dan perilaku umumnya terlihat cuek tidak memperhatikan
b. Gangguan berbicara, apabila diajak berkomunikasi maka kadang tidak bisa
sesuai kontek yang dibicarakan (inkoheren)
c. Gangguan perilaku, seperti gaduh gelisah, logorea,strereotipi
d. Gangguan afek yaitu kedangkalan respon emosi seperti acuh tak acuh
terhadap orang lain dan lingkungan, sensitivitas emosi, parathimi yaitu
apabila seharusnya sesuatu itu membuat dia senang maka dia akan merasa
sebaliknya.
e. Gangguan persepsi, yaitu mengalami halusinasi
f. Gangguan proses pikir, yaitu mengalami waham
Menurut dari sumber lain yaitu menurut Direja (2011: 96) gejala-gejala
skizofrenia dibagi menjadi dua yaitu :
a. Gejala primer
1. Gangguan proses pikir, yang terlihat yaitu inkoherensi
2. Gangguan afek emosi
3. Emosi dan afek tidal berkesinambungan
4. Hilangnya kemmpuan untuk mengadakan hubungan emosi yang baik
5. Gangguan kemauan, yaitu merasa pikirannnya dipengaruhi orang lain,
keinginannya menurun
6. Gejala psikomotor yaitu logorea,katelepsi atau mempertahankan postur
tubuh untuk waktu yang cukup lama, autism
b. Gejala Sekunder
1. Waham
2. Halusinasi

4. Jenis Skizofrenia

4
Kraepelin membagi Skizofrenia dalam beberapa jenis berdasarkan gejala
utama antara lain :

a. Skizofrenia Simplek
Sering timbul pertama kali pada usia pubertas, gejala utama berupa
kedangkalan emosi dan kemunduran kemauan. Gangguan proses berfikir
sukar ditemukan, waham dan halusinasi jarang didapat, jenis ini
timbulnya perlahan-lahan.

b. Skizofrenia Hebefrenia
Permulaannya perlahan-lahan atau subakut dan sering timbul pada masa
remaja atau antaraa 15-25 tahun. Gejala yang menyolok ialah gangguan
proses berfikir, gangguan kemauaan dan adaanya depersenalisasi atau
double personality. Gangguan psikomotor seperti mannerism,
neologisme atau perilaku kekanak-kanakan sering terdapat, waham dan
halusinaasi banyak sekali.

c. Skizofrenia Katatonia
Timbulnya pertama kali umur 15-30 tahun dan biasanya akut serta sering
didahului oleh stress emosional. Mungkin terjadi gaduh gelisah katatonik
atau stupor katatonik.

d. Skizofrenia Paranoid
Gejala yang menyolok ialah waham primer, disertai dengan waham-
waham sekunder dan halusinasi. Dengan pemeriksaan yang teliti
ternyata adanya gangguan proses berfikir, gangguan afek emosi dan
kemauan.

e. Episode Skizofrenia akut


Gejala Skizofrenia timbul mendadak sekali dan pasien seperti dalam
keadaan mimpi. Kesadarannya mungkin berkabut. Dalam keadaan ini
timbul perasaan seakan-akan dunia luar maupun dirinya sendiri berubah,
semuanya seakan-akan mempunyai suatu arti yang khusus baginya.

5
f.Skizofrenia Residual
Keadaan Skizofrenia dengan gejala primernya Bleuler, tetapi tidak jelas
adanya gejala-gejala sekunder. Keadaan ini timbul sesudah beberapa kali
serangan Skizofrenia.

g. Skizofrenia Skizo Afektif


Disamping gejala Skizofrenia terdapat menonjol secara bersamaaan juga
gejala-gejal depresi (skizo depresif) atau gejala mania (psiko-manik).
Jenis ini cenderung untuk menjadi sembuh tanpa defek, tetapi mungkin
juga timbul serangan lagi.

5. Terapi (Pengobatan) Skizofrenia


Ganguan jiwa skizofrenia adalah salah satu penyakit yang cenderung
berlanjut (kronis,menahun). Oleh karenanya terapi pada skizofrenia
memerlukan waktu relatif lama berbulan bahkan bertahun, hal ini
dimaksudkan untuk menekansekecil mungkin kekambuhan ( relapse ). Terapi
yang dimaksud meliputiterapi dengan obat-obatan anti Skizofrenia
(psikofarmaka), psikoterapi, terapipsikososial dan terapi psikorelegius
(Hawari, 2003).
a. Psikofarmaka
Jenis obat psikofarmaka dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu :
1. Golongan generasi pertama / typical misalnya : Chlorpromazine HCL
(Largactil),Trifluoperazine HCL (Stelazine), Thioridazine HCL
(Melleril), Haloperidol (Haldol, Serenace).
2. Golongan generasi kedua / atypicalmisalnya : Risperidone
(Risperdal), Clozapine(Clozaril), Quetiapine (Serquel), Olanzapine
(Zyprexa).

b. Psikoterapi
Terapi kejiwaan atau psikoterapi pada penderita skizofrenia, baru dapat
diberikan apabila penderita dengan terapi psikofarmaka sudah
mencapaitahapan di mana kemampuan menilai realitas (Reality Testing

6
Ability/RTA) sudah kembali pulih dan pemahaman diri ( insight) sudah
baik. Psikoterapidiberikan dengan catatan bahwa penderita masih tetap
mendapat terapi psikofarmaka.Psikoterapi diberikan tergantung dari
kebutuhan dan latar belakang penderita sebelumsakit (Pramorbid ),
adapun macam psikoterapi adalahsebagai berikut :
1. Psikoterapi Suportif, dimaksudkan untuk memberikan dorongan,
semangat danmotivasi agar penderita tidak putus asa dan semangat
juangnya ( fightingspirit ) dalam menghadapi hidup ini tidak kendur
dan menurun.
2. Psikoterapi Re-edukatif , dimaksudkan untuk memberikan pendidikan
ulang yangmaksudnya memperbaiki kesalahan pendidikan di waktu
lalu.
3. Psikoterapi Re-konstruktif , dimaksudkan untuk memperbaiki kembali
(re-konstruksi) kepribadian yang telah mengalami keretakan menjadi
pribadi utuhseperti semula sebelum sakit.
4. Psikoterapi Kognitif , dimaksudkan untuk memulihkan kembali
fungsi kognitif (dayapikir dan daya ingat) rasional sehingga penderita
mampu membedakannilai-nilai moral etika, mana yang baik dan
buruk.
5. Psikoterapi Psiko-dinamik, dimaksudkan untuk menganalisa dan
menguraikan prosesdinamika kejiwaan yang dapat menjelaskan
seseorang jatuh sakitdan upaya untuk mencari jalan keluarnya.
6. Psikoterapi Perilaku, dimaksudkan untuk memulihkan gangguan
perilaku yangterganggu (maladatif ) menjadi perilaku yang adaptif
(mampumenyesuaikan diri).
7. Psikoterapi keluarga, dimaksudkan untuk memulihkan hubungan
penderita dengankeluarganya

c. Terapi psikososial
Terapi psikososial dimaksudkan penderita agar mampu kembali
beradaptasi dengan lingkungan sosial sekitarnya dan mampu merawat

7
diri, mampumandiri tidak tergantung pada orang lain, sehingga tidak
menjadi beban bagi keluargadan masyarakat.

d. Terapi psikoreligius
Terapi keagamaan (psikoreligius ) terhadap penderita Skizofrenia
dimaksudkan gejala patologis dengan pola sentral keagamaan dapat
diluruskan,dengan demikian keyakinan atau keimanan penderita dapat
dipulihkan kembali di jalan yang benar.

6. Kriteria Sembuh Klien Skizofrenia


Menurut Handayani (2008), kriteria sembuh untuk klien skizofrenia dibagi
menjadi 2(dua), yaitu :
1. Remisi (sembuh bebas gejala) menunjukkan klien, sebagai hasil terapi
medikasi terbebas dari gejala-gejla skizofrenia, tetapi tidak melihat
apakah kliendapat berfungsi atau tidak.
2. Recovery (sembuh tuntas), mencakup disamping terbebas dari gejala-
gejalahalusinasi, delusi dan lain-lain, klien juga dapat bekerja atau
belajarsesuai harapan keadaan klien dan masyarakat sekitar.

8
BAB III

PROPIL PUSKESMAS 1 ULU

Gambaran umum puskemas satu ulu

Puskemas satu ulu terletak di kecamata seberang ulu satutepatnya


dikeluruhan satu. Puskesmas ini terletak lebih kurang 100 meter dari jalan utama
sehingga masyarakat mudah menjangkaunya.

A. Sejarah puskemas satu ulu


Puskemas satu ulu berdiri sejak tahun 1983 atas bantuaan Dunia
dimana tanahnya merupakan tanah hibah dari pengusaha satu ulu. Pada
tanggal 14 Agustusn1983 puskemasnini diresmikan sebagai puskesmas
KIP UNIT satu ulu Palembang ini berganti nama menjadi puskesmas
satu ulu Palembang.
B. Letak geografis
Puskesmas satu ulu terletak di Jl. Faqih usman No. 2329 kelurahan
satu ulu kecamatan seberang ulu satu. Letak puskesmas ini terletak
agak ,asuk 100 m dari jalan utama tetapi mudah dijangkau oleh
masyarakat.
C. Keadaan demografi
Wilayah kerja puskesmas satu ulu meliputi kelurahan dua ulu
dengan dengan jumlah 22.135 jiwa.
Berdasarkan keadaan sosial ekonominya, maka pencaharian penduduk
kelurahan satu ulu dan keluhan dua ulu hamper sama, yaitu
diantaranya:
 Buruh
 Pengawai negeri
 Pedangang
 Pensiunan
 Pengrajian
D. Fasilitas pelayanan kesehatan

9
Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, Puskesmas saru
memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut melalui Pelayanan
Kesehatan Masyarakat
Pelayanan Kesehatan Perorangan. Pelayanan Kesehatan dan
Pelayanan Administrasi dan Tata Usaha.
1. Pelayanan kesehatan masyarakat meluputi :
a. Promosi kesehatan (Promkes)
b. Kesehatan lingkungan (Sanitas)
c. Pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P)
1.) Penyakit menular langsung
2.) Pengendalian vector
3.) Penyakit tidak menular
4.) Cause of date(COD)
5.) Surveliance
6.) Kesalahan jiwa dan penggulangan napza
d. Kesalahan ibu, anak dan kb
1.) Kesehatan ibu
2.) Kesehatan neonates dan bayi
3.) Kesehatan anak balita dan pra sekolah
4.) Uks dan remaja
5.) Imunisasi
6.) Kesehatan usai reproduksi
e. Gizi masyarakat
f. Kesehatan gigi dan mulut
g. Kesehatan olah raga
h. Pengobatan tradisional
i. Kesehatan kerja
j. Kesehatan lanjut usia
k. Kesehatan indera
l. PERKESMAS
m. Dan lain-laian

10
2. Pelayanan kesehatan perorangan meliputi :
a. Pendaftaran dan rekam medic
b. KIA, KB dan imunisasi
c. Kesehatan neonates, bayi, anak, dan remaja
d. Pemerksaan umum
e. Kesehatan lanjut usia
f. Kesehatan gigi dan mulut
g. Laboratirium
h. Pelayanan farmasi
i. Pemeriksaan IVA
j. VCT
k. TBC dan kusta
l. Tindakan dan gawat darurat
m. Promosi kesehatan
3. Pelayanan kesehatan inovasi puskesmas satu ulu
a. POKEMON HAJI (Posyandu kesehatan mental inovatif
harapan jiwa)
b. BAPAU (Birthday party posyandu)
c. MARTABAK HAR (Mari tetrapkan baca buku KIA tiap
hari rabu)
d. MAKARONI (Mading/majalah kegiatan dan info terkini)
e. Pos pemulihan gizi pak ginting (Penanganan anak kurang
gizi/stunting)
f. JUKI BISING (Jumat edukasi dengan dengan mobil
puskeling)
4. Administasi dan tata usaha
Seluruhan program kegiatan tersebut di dalam gedung di
fasilitas dengan adanya ruang dan peralatan yang memandai,
program kerja, sumber daya manusia.

11
Jensi pelayanan yang disedeiakan di puskesmas satu ulu sebai
berikut :
1. Ruangan KIA, KB dan Imunisasi
Melayani ibu hami (bumil), ibu bersalin (bulin), ibu setelah
bersalin (bufas), ibu menyusui (busui), dan melanyani KB
dan Imunisasi
2. Rungan pemeriksaaan anak dan remaja (BP Anak)
Melanyani kesehatan neonates, bayi, anak, dan remaja.
3. Ruangan pemeriksaan umum (BP Umum)
Melanyani pengobatan umum bagi pasien umum/dewasa
4. Ruangan pemeriksaan lanjut usia (BP Lansia)
Melayani pengobatan bagi pasien lanjut usia dari umur 59
tahun.
5. Ruangan pemeriksaan gigi dan mulut (BP Gigi)
Melanyani pengobatan dan perawatan gigi seluruh lapisan
masyarakat yang membutuhkan
6. Ruangan promosi kesehatan
Ruangan ini melanyani :
a. Konsultasi gizi
b. Promosi kesehatan
7. Ruangan farmasi
Member pelayanan dan konsultasi tentang penggunan obat
8. Ruangan TBC dan Kusta
Melayani kesehatan dan konsultasi pada masyarakat yang
dicurigai sudah positif menderita TB
9. Laboratorium
Melanyani pelayanan berupa periksa gula darah dan masih
banyak lagi.
10. Ruangan ramah atau tempat bermain anak
Dipuskemas satu memberikan tempat bermain anak
11. Lain-lain

12
E. Fasilitas penjungan pelayanan kesehatan
1. Visi
Tercapai masayarakat keluruhan satu ulu dan dua ulu sehat mandiri
2023
2. Misi
a. Mewujudkan pembangunan infrastruktur perkantoran yang
terpadu, merata berkeadilan, berkelanjutkan dan berwawasan
lingkungan yang berbasis teknologi dan informasi
b. Mewujudkan masyarakat yang religius berbudaya beretika
melalui pembangunan budaya integritas yang didukung oleh
pemerintah yang bersih. Berwibawa dan professional
3. Moto
Kesehatan anda adalah prioritas kami
4. Tata nilai
S : sehat
E : empati
H : handal
A : amanah
T : tanggung jawab
5. Kebijakan mutu
6. Puskesmas satu ulu bertekad untuk meningkatkan pelayanaan
kesehatan

13
BAB IV

FORMAT PENGKAJIAN

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

A. Identitas klien
Nama :hendra L/P Umur : 25 th
Tanggal masuk :
B. Alasan masuk/faktor presipitasi : -

C. Faktor predisposisi

1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ?


Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya ?
Berhasil Tidak berhasil Setengah berhasil

3. Trauma
Aniaya fisik
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan criminal
Jelasakan : Sejak 8 tahun pasien tidak bisa bicara, sehingga masyarakat
dan teman sebaya sering membully

4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa


Tidak
Ya
Jika ada
Hubungan keluarga : paman klien
Gejala : mengalami seperti klien penyakit step

14
Riwayat : -
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : -

D. Pemeriksaan fisik
1. Tanda vital :TD 120/70 HR : 78 X/menit
S 36 RR : 18 X/menit
2. Ukur BB :67 kg Keluhan fisik : -
E. Psikososial
1. Genogram
Jelaskan :

Ket :
Lk
Pr
Klien

Konsep diri
a. Citra tubuh : klien selalu menjaga pola makan pola tidur
teratur kebersiahn diri selalu mandi 2x sehari
b. Identitas : klien tidak menyadari kalo dirinya menderita
penyakit
c. Prean : klien tidak memiliki peran di masyarakat
d. Ideal diri : klien memiliki ideal diri positif sehingga
perkembangan prilaku pasien positif sesuai dengan
caranya memandang dirinya
e. Harga diri : klien merasa dicintai, dihargai, dalam
keluarga tetapu klien minder tidak terlalu keluar rumah
2. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti :-
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : -

15
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : -
3. Spiritual
a. Nilai dan kenyakinan : Beragama islam
b. Kegiatan ibadah : Tidak terlalu sering dalam beribadah
sholat
F. Status mental
1. Penampilan
Bagaimana penampilan klien dalam hal berpakaian
Tidak rapi
Penggunaan pakai tidak sesuai
Cara bepakaian tidak seperti biasanya
Rapi
Jelaskan : Klien menggunakan pakai yang bersih dan rapi

2. Pembicaraan
Cepat Apatis
Keras Lambat
Gagap Membisu
Inkoherensi Tidak mampu memulai pembicara
Jelasakan : Klien mengalami susah berbiacar, jika berkomuinikasi
dengan masyarakat

3. Aktivitas motorik
Lesu Tik
Tegang Grimasem
Gelisah Tremor
Agitasi Kompusif
Jelaskan : Klien tampak tenang dan klien selalu mengulang-
ngulang memainkan lidah
4. Alam perasaan
Sedih Khawatir

16
Ketakutan Gembira berlebihan
Putus asa
Jelasakan : klien tampak tenang

5. Afek
Datar Labil
Tumpul Tidak sesuai

Interaksi selama wawancara


Bermusuhan Kontak mata kurang
Mudah tersinggung Curiga
Tidak kooperatif Kooperatif
Jelaskan : klien tidak mengerti ketika diajarkan berbicara sehingga
meminta bantuan orangtuanya

6. Persepsi sensori
Halusinasi
Pendengaran Pengecapan
Penglihatan Penghidu
Perubahan
Jelaskan : klien sering merasa melihat hantu

7. Isi piker
Obesi Depersonalisasi
Phobia Ideal yang terkait
Hipokondira

8. Proses pikir
Cirumstansial Flight of idea
Tangensial Blocking
Kehilangan Pengulangan pembicaran

17
Jelaskan : klien ketika diajarkan bicara menyambung, teteapi ketika
sugh lama berbicara klien berhenti karena tidak nyambang lagi

9. Tingkat kesadran
Binggung Disorientasi waktu
Sedasi Disorientasi orang
Stupor Disorientasi tempat
10. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini
Konfobulasi
Jelaskan : Klien mengalami daya ingat tidak kuat, klien sering lupa

11. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Mudah beralih
Tidak mamou berkonsentrasi
Tidak mampu berhitungan sederhana
Jelaskan : Klien bisa berhitungan, tetapi tidak teralalu mahir hanya
berhitung sederhana saja

12. Kemampuan penilaian


Gangguan ringan
Gangguan bermakna

13. Daya titik diri


Mengingkari penyakit yang diderita
Menyalahkan hal hal diluar dirinya

G. Kebutuhan perencanaan pulang


1. Kemampuan klien memwnuhi kebutuhan

18
Makanan Transportasi
Keamanan Tempat tinggal
Perawatan kesehatan Uang
Pakaian

2. Kegiatan hidup sehari hari


a. Perawatan diri
Mandi BAB/BAK
Kebersihan Ganti pakaian
Makan

b. Nutrisi
Apakah anda pulas dengan pola makan anda ?
Ya
Tidak
Frekuensi makan sehari : 3 hari
Nafsu makan
Meningakat Belebihan
Menurun Sedikit-sedikit
Bb rendah:- Bb tertinggi:-
c. Tidur
 Apakah ada masalah tidur ?
Tidak ada masalah tidur
 Apakah merasa segar setelah bangun tidur ?
Ya klien merasa segar ketika bangun tidur
 Apakah ada kebiasan tidur siang ?
Kadang-kadang klien tidur siang
Tidur malam jam: 8 Berapa jam : 10 jam
Apakah ada gangguan tidur ?
Tidak ad masalah dalam istirahat/tidur
Sulit untuk tidur Terbangun saat tidur

19
Bangun terlalu pagi Gelisah saat tidur
Somnambulisme Berbicara saat tidur
d. Penggunnan obat
Bantuan minimal Bantu total
3. Pemeriksaaan kesehatan Ya Tidak
Perawatan lanjutan
Sistem pendukung
4. Aktivitas didalam rumah Ya Tidak
Mempersiapkan makanan
Menjaga kerapian rumah
Mencuci pakaian
5. Aktivitas diluar rumah Ya Tidak
Belanja
Transportasi
Lain-lain

H. Mekanisme koping
Adatif Maladatif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu meneyelengaikan masalah Reaksi


lambat/berlebihan
Teknik relokasi Berkeja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghidar
Olahraga Mencederai diri

Masalah psikososial dan lingkungan


 Masalah dengan dukungan kelompok/ keluarga
Uraikan : Tidak ada dalam keluarga
 Masalah hubungan dengan lingkungan
Uraikan : Tidak ada

20
 Masalah berhubungan dengan pendidikan
Uraikan : Tidak ada
 Masalah berhubungan dengan perumahan
Uraikan : Tidak ada
 Masalah berhubungan dengan ekonomi
Uraikan : Tidak ada
 Masalah berhubungan dengan pelayanan kesehatan
Uraikan : Tidak ada
 Masalah berhubungan dengan lainnya
Uraikan : Tidak ada

1. Aspek Medis
Diagnosa medis : Skizofrenia
Terapi medis : 1. Restiridun
a. Analisa data
Pohon masalah

Resiko perubahan sensori halusinasi penglihatan Akibat

Gangguan konsep diri : harga diri rendah Core problem

Koping individu tidak efektif penyebab

2. Diagnosa keperawatan
a) Gangguan perubahan persepsi sensori : halusinasi penglihatan
b.d menarik diri
b) Isolasi sosial : menarik diri b.d harga diri rendah

21
3. Intervensi

No Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi


Keperawatan
1. Gangguan Tujuan umum Klien dapat membina
perubahan o Tidak hubungan saling
persepsi terjadi percaya
sensosi : perubahan o Bina hubungsn
halusinasi persepsi percaya: salam
penglihatan snsori teraupetik,
b.d manarik halusinasi memperkenalk
diri penglihata an diri,
n jelaskan tujuan
Tujuan khusu interaksi,
o Klien ciptakan
dapat lingkungan
membina yang tenang
hu8bunga o Beri perhatian
n saling dan
percaya penghargaanny
a : temani
klien walaupun
tidak
menjawab
Klien dapat menyebut
penyebab menarik diri
o Bicara
penyebabkan
tidak mau
bergaul dengan
orang lain
2. Isolasi sosial Tujuan umum Klien dapat menilai

22
menarik diri o Klien kemampuan yang
berhubungan dapat b.d dimiliki
dengan harga orang lain o Diskusikan
diri rendah secara kemampuan
optimal yang dapat
dilakukan
klien
o Diskusikan
kemampuan
dapat
dilanjutkan
penggunaanya

4. Implementasi dan evaluasi

No Tang Diagnosa/Sp Implementasi Evaluasi Ket


gal
1. 02/0 o Gangguan 1. Membina S : keluarga
4/20 perubahan hubungan mengatakan klien
21 persepsi sensori percaya : sering mengalami
: halusinasi salam menglihat sesuatu
penglihatan b.d tetaupetik ditempat/ ruang
menarik diri memperke yang gelap
Sp 1 nalkan O : klien terlihat
o Mengindentifik diri, ketakutan saat
asi jenis jelaskan melihat sesuatu saart
halusnasi klien tujuan melihat sesuatu
o Mengidentifikas interaksi dirunagn gelap
i waktu ciptakan A : masalah
halusinasi klien lingkunga halusinasi belum

23
o Mengendentifik n yang sepenuhnya teratadsi
asi klien tenang P : perawat :
terhadap 2. Membina o Ajarkan cara
halusinasi klien perhatian mengontrol
dan halusinasi
pengharga penglihatan
an temani Klien
klien o Mengindentif
walaupun ikasi klien
tidak terhadap
menjaga halusinasi
3. Membicar
akan
penyebab
tidak mau
bergaul
dengan
orang lain
2. 02/0 o Isolasi sosial 1. Membina S : keluarga klien
4/20 diri hubungan mengatakan klien
21 berhubungan saling tidak mau terlalu
dengan harga percaya keluar dari rumah
diri rendah dengan O : klien hanya mau
Sp : 1 mengukap keluar rumah, dekat
o Berdiskuasi kan rumah
dengan klien prinsip A : masalah isolasi
tentang komunika belum sepenuhnya
keuntungan si teratasi
berinteraksi terauperik P : perawat :
dengan orang 2. Mendisku o Ajarkan klien
lain asikan keuntungan

24
o Mengidentifikas kemampu berinterjasi
i penyebab an yang dengan orang
isolasi sosial dapat lain
o Mengajak klien dilakukan Klien
cara berkenalan klien o Ajurkan
dengan satu 3. Mendisku klien
orang asikan berkenalan
krmampua dengan orang
n dapat lain
dilajutkan
pengunaan
ya

25
BAB V
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari teori tentang asuhan keperwatan pada pasien skizofrenia diatas
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Skizofrenia adalah suatu penyakit otak persisten dan serius yang
mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam
memproses informasi, hubungan interpersonal, serta memecahkan masalah
(Stuart, 2002).
Pasien skizofrenia sering mengalami kekambuhan dimana setiap
kekambuhan tersebut dialami pasien akibat tidak teraturnya pasien minum
obat.
diagnostik Gangguan Psikotik Akut Skizofrenia harus memenuhi kriteria
akut yaitu dari suatu keadaan non psikotik sampai keadaan psikotik yang
jelas dalam kurun waktu 2 minggu atau kurang, harus ada beberapa jenis
halusinasi atau waham, yang berubah dalam jenis dan intensitasnya dari
hari kehari atau dalam hari yang sama, harus ada keadaan emosional yang
sama beraneka ragamnya. Disertai gejala yang memenuhi kriteria untuk
diagnosis Skizofrenia dan Apabila gejala-gejala skizofrenia menetaap
untuk lebih dari 1 bulan maka diagnosis harus diubah menjadi Skizofrenia.
2. Saran
Pihak puskesmas satu ulu hendaknya bisa meningkat pelayanaan
keperawatan jiwa, dalam memberikan terapi generalis yaitu SP pada
pasien dan keluarga diharapkan mampu meningkatka kepatuhan klien
minum obat dan lebih meningkatkan dukungan keluarga dan mencegah
kekambuhan klien skizofrenia.

26
DAFTAR PUSTAKA

Maramis, Willy F.2009.Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Edisi 2. Surabaya


:AirlanggaUnivercity Press

Stuart, Gail W.2006.Buku Saku Keperawatan Jiwa.Yogyakarta : EGC

Direja, Ade Herman Surya.2011.Buku Ajar Asuhan Keperawatan


Jiwa.Yogyakarta : Muha Medika

27

Anda mungkin juga menyukai