Anda di halaman 1dari 11

wLAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.R DENGAN CHRONIC RENAL FAILUR


DIRUANG HEMODIALISA RSUP. Dr KARIADI SEMARANG

Disusun oleh :
Kunnika Mujhana
NIM 1.1.20277

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG
2004
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. R DENGAN CHRONIC RENAL FAILUR
DI RUANG HEMODIALISA RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 13 Oktober 2004 Praktikan : Kunnika Mujhana
Jam : 11.00 WIB NIM : 1.1.20277
Ruang : HEMODIALISA
No. Reg. :

Identitas
Nama pasien : Tn. R
Umur : 47 tahun
Jenis kelamin : Laki- laki
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Karang Jati Ungaran
MRS : 13 Oktober 2004, Jam 11. 00 WIB, diantar istri.
Tgl pengkajian : 13 Oktober 2004, Jam 13. 30 WIB

Penanggung jawab :
Nama : Ny. R
Umur : 45 tahun
Hubungan dg pasien : Istri
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SPG
Pekerjaan : PNS
1.1 Riwayat keperawatan
1.1.1 Keluhan utama
Pasien mengatakan dadanya sesak
1.1.2 Riwayat Perawatan sekarang
Kurang lebih 2 bulan yang lalu pasien masuk diruang hemodialisa untuk
melakukan cuci darah yang pertama, sampai sampai saat ini.
1.1.3 Riwayat keperawatan yang lalu
Pasien menderita penyakit ini kurang lebih 6 bulan yang lalu dan dilakukan
perawatan di RS Elisabeth
1.1.4 Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga tidak ada yang pernah menderita penyakit yang dialami pasien saat ini
dan tidak ada yang menderita penyakit jantung, DM, Hipertensi.

GENOGRAM

Keterangan :
Laki- laki Pasien Meninggal

Perempuan Tinggal serumah

POLA FUNGSIONAL GORDON


1. Pola manajemen kesehatan
Pasien mengatakan jika ada keluarga yang sakit maka segera dibawa tempat
pelayanan kesehatan terdekat baik itu poliklinik maupun dokter. Saat pasien sakit,
ia berusaha untuk mendatangi tempat pelayanan kesehatan guna kesembuhan
penyakitnya.
2. Pola nutrisi
Saat dirumah, pasien mampu menjaga pola makan sesuai dengan diitnya yaitu
rendah garam. Pasien makan 3 x sehari dengan porsi sedang, pasien belum
mampu mengontrol intake cairan yang masuk.
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit pasien BAB 1x / hari dan BAK 4 x / hari saat sakit pasien tidak
mengalami kesulitan dalam BAB dengan frekuensi 1x / hari namun BAK
mengalami gangguan sehari hanya sekali sampai dua kali.
4. Pola aktivitas
Saat sebelum sakit pasien beraktivitas seperti biasa yaitu bekerja, mengantar istri
dan melakukan kegiatan yang lain sesuai dengan rutinitasnya. Diwaktu sakit
pasien tidak bekerja karena sakit yang dialami.
5. Pola motorik dan kognitif
Pasien setiap harinya bekerja di pabrik meubel dan mempunyai tanggung jawab
menjadi kepala rumah tangga. Saat sakit pasien tidak bekerja karena kondisinya
saat ini tidak memungkinkan sehingga pasien merasa ingin sekali sembuh agar
dapat melakukan semua yang penah ia lakukan.
6. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit pasien tidak ada keluhan dengan kebiasaan tidurnya yaitu 6- 8 jam/
hari. Ketika sakit pasien mengeluh kesulitan untuk tidur karena merasakan
tubuhnya tidak nyaman.
7. Pola persepsi diri dan konsep diri
Pasien bingung dengan keadaannya saat ini namun setelah tahu tentang
penyakitnya ia merasa bahwa dirinya akan sembuh karena setiap penyakit pasti
ada obatnya meskipun jangka waktunya lama.
8. Pola hubungan sosial
Hubungan pasien di rumah tangga baik terbukti selama sakit ia diantar oleh istri
unbtuk cuci darah. Dengan tetangga serta kerabat keluarga yang lainpun baik
bahkan dengan perawat ia sangat komunikatif.
9. Pola seksualitas dan reproduksi
Sebelum sakit pasien masih melakukan hubungan seksual tanpa hambatan.
Namun setelah sakit pasien merasakan ada hambatan dalam berhubungan karena
penyakitnya.
10. Pola mengatasi permasalahan hidup
Pasien selalu memusyawarahkan dengan keluarga bila ada masalah, termasuk
dengan penyakit yang dialami saat ini.
11. Pola nilai dan kepercayaan/ agama
Sebelum sakit pasien masih menjalankan ibadah rutin sebagai seorang muslim
namun selama sakit pasien tetap menjalankan sholat dan terus berdoa untuk
kesembuhannya.

1.2 Pemeriksaan fisik


Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 200/ 110 mmHg
Nadi : 99x/ menit
Pernafasan : 20x/ menit
Suhu tubuh : 370 C

Kulit :
Kering, bersisik, sawo matangturgor kurang dan tidak ada sianosis
Kepala :
Bentuk kepala mesosephal,tidak ada lesi dan bersih.
Mata :
Isokor, reflek pupil simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikteric, tidak
ptosis, koordinasi gerak mata simetris dan mampu mengikuti pergerakan benda secara
terbatas.
Hidung :
Simetris, bersih, tidak ada polip hidung, septum diviasi tidak ada
Telinga :
Simetris, bersih, tidak ada tanda peradangan ditelinga/ mastoid. Cerumen tidak ada,
reflek suara baik dan tidak berdengung.
Mulut :
Bibir tidak cyanosis, mukosa mulut lembab, tonsil tidak membesar.
Leher :
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thiroid. Vena jugularis tidak membesar.
Dada :
▪ Inspeksi : Bentuk simetris, IC tidak tampak.

▪ Palpasi : tactil fremitus normal, ictus cordis ada di IC IV-V sinistra..

▪ Perkusi : terdengar suara sonor seluruh lapang paru.

▪ Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak terdapat wheezing/ronchi.


Abdoment :
Terdapat asites, kulit perut kering bersisik, pekak.
Ekstrimitas :
Ditemukan adanya oedem pada lower ekstrimitas dan pada upper ektrimitas terdapat
bekas luka jarum hemodialisa.

1.3 Pemeriksaan diagnostik


Laboratorium ▪ Hematokrit : 20,1 gr/ %
Tanggal 2 Oktober 2004 ▪ Erytrosit : 3, 74 juta/ mmk
Kimia klinik
▪ Lekosit : 6,04 ribu/ mmk
▪ Ureum : 192 mg/ dl
▪ Trombosit : 246,0 ribu/ dl
▪ Creatinin : 13,65 mg/dl
Hematologi
▪ Hemoglobin : 8,71 gr/ %
Program terapi :
Carpiaton 2 x 1 tab Furosemid 1 x 1 tab Vit B 3 x 1 tab
Diltiazem 3 x 30 mg Radin 2 x 1 tab Allopurinol 3 x 100mg
Clonidin 2 x 0,15 mg Spironolacton 2 x 50 mg
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kasus tentang Chronic Renal failur Tn. R telah disyahkan oleh
pembimbing klinik / CI ruang hemodialisasi RSUP Dr. Kariadi Semarang pada :

Hari, tanggal :

Mengetahui,
Pembimbing klinik/ CI Mahasiswa

Kunnika Mujhana
NIM. 1.1.20277
NO TGL/ JAM DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH TTD
1. 13 – 10 – 2004 DS : pasien mengatakan Hiperalbuminemia Pola nafas tidak
13.30 WIB terasa sesak dadanya efektif b/d
DO : tampak kesulitan Tekanan osmotik kapiler penekanan dinding
dalam bernafas menurun diagfragma
sekunder terhadap
asites
Transudasi cairan ke
dalam jaringan
interstisial

Edema/ asites

Menekan diafragma

Ekspansi paru tidak


maksimal

Sesak nafas

DAFTAR MASALAH
RENCANA PERAWATAN

No TGL/JAM DP TUJUAN INTERVENSI TTD


1. 13 –10 – 2004 Pola nafas tidak Setelah dilakukan tindakan Monitor TTV pre, intra dan post
13..30 WIB efektif b/d keperawatan selama 1 x 5 HD
penekanan jam pola nafas menjadi
dinding efektif KH Berikan posisi semi fowler
diagfragma - Pasien melaporkan tidak
sekunder ada sesak nafas Berikan kesempatan bagi klien
terhadap asites - Respirasi dalam batas untuk beristirahat
normal
- Pasien rileks, bernafas Kolaborasi pemberian O2
teratur
TINDAKAN KEPERAWATAN

No TGL/ JAM DP TIDAKAN KEPERAWATAN RESPON TTD


1. 13 –10 – 2004 1. Monitor TTV pre, intra dan post HD Pasien koperatif
13.30 WIB Pasien merasakan
Berikan posisi semi fowler nyaman setelah
dilakukan alih baring
Berikan kesempatan bagi klien untuk beristirahat dengan semi fowler

Kolaborasi pemberian O2

CATATAN PERKEMBANGAN

No TGL/ JAM DP CATATAN PERKEMBANGAN TTD


1. 23 – 9 – 2004 1 S: Pasien mengatakan pernafasannya mulai kembali normal
05.30 WIB A : masalah teratasi
P : monotor TTV dan KU

Anda mungkin juga menyukai