Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP SENSORI MOTOR

DOSEN PENGAMPU:
MUHAMMAD ALI IMRON, M.Pd

DISUSUN OLEH:

DEA SYAFITRI

LISTIANI

HAMBALI PIBIANSYAH

THOMAS SANDY

SUPRIYANTO

PROGRAM STUDI PGSD

UNIVERSITAS MERANGIN

TAHUN AJARAN

2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan “MakalahKonsep
Sensori Motor” dalam mata kuliah Perkembangan Belajar Peserta Didik ini
dengan baik dan tepat waktu.

Makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan, doa dan dukungan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Perkembangan Belajar Peserta Didik bapak Muhammad
Ali Imron, M.Pd.

Penulis menyadari bahwa isi dari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak
untuk memperbaiki kualitas makalah ini. Sebagai bantuan dan dorongan serta
bimbingan yang telah diberikan kepada penulis supaya diterima oleh Allah SWT
sebagai sebuah kebaikan.Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi penulis
dan para pembaca pada umumnya.

Merangin,15 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................1
..................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................1
.............................................................................
C. Tujuan................................................................................................1
................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2

A.Pengertian Proses sensori....................................................................2


B. Organ Tubuh yang Penting..........................................................................3
C. Fungsi Sistem Sensoris Tubuh.....................................................................6
D. Pengertian Motorik......................................................................................6

BAB III PENUTUP ................................................................................................9

A. Kesimpulan......................................................................................9
B. Saran ..............................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Psikologi dari aspek biologi.Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat
fisik dariorang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik.Ciri-ciri ini
nampak melaluiaspek tinggi badan, warna kulit warna mata, keadaan rambut
lurus atau kerinting,ketebalan bibir dan sebagainya.Demikian pula ahli
biopsikologi melihat bahawa sifat dantingkah laku manusia juga mengalami
pewarisan daripada induk asal. Sebagai contohsifat pendiam, talkactive, dominan
atau pasif adalah ciri-ciri sifat alamiah manusia dantidak dipelajari melalui
pengalaman.dan Reseptor sensoris motorik berupa sel-sel khususatau proses sel
yang memberikan informasi tentang kondisi didalam dan Biopsikologimerupakan
pendekatan diluar tubuh kepada susunan saraf pusat. Indera peraba pada
kulitadalah indera yang digunakan untuk merasakan sensitivitastemperatur, nyeri,
sentuhan, tekanan, getaran, dan propriosepsi.Indera peraba di kulitmemiliki
reseptor yang tersebar di seluruh tubuh dan terdiri dari struktur yang sederhana.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimanakah proses sensoris motoris dalam tubuh ?
2. Bagaimanakah fungsi sistem sensoris tubuh ?
3. Bagaimanakah hubungan sistem sensoris motoris ?
C. Tujuan
1. Mengetahui proses sensoris motoris dalam tubuh
2. Untuk mengetahui fungsi sistem sensoris tubuh dan factor yang
mempengaruhi sistem sensoris motoris.
3. Untuk mengetahui hubungan sistem sensoris motoris sertagangguannya

BAB II

1
PEMBAHASAN

A. PengertianProses Sensori
Menurut Sunaryo (2004) proses sensoris adalah proses masuknya
rangsangan melaluialat indra ke otak kemudian kembali melalui saraf motoris
dan berakhir dengan perbuatan.Proses sensoris juga disebut pengamatan, yaitu
gejala mengenal benda-benda disekitardengan menggunakan alat indra.
Pengamatan terjadi pada saat stimulus atau rangsanganmengenai indera dan
menghasilkan kesadaran dan pikiran. Proses awal dari pengamatandisebut dengan
perhatian, sedangkan proses akhir disebut persepsi yang menyebabkan
kitamempunyai pengertian tentang situasi sekarang atas dasar pengalaman yang
lalu. Persepsimerupakan bentuk pengalaman yang belum di sadari sebelumnya
sehingga individu belummampu membedakan dan melakukan pemisahan apa
yang dihayati.
Apabila pengalamantersebut telah disadari sehingga individu sudah
mampu membedakan dan melakukan pemisahan antara subjek dengan objek,
disebut “apersepsi” dalam pengamatan yang diutamakan adalah kualitas objek
bukan kuantitas objek. Secara psikolog perbedaan bendayang di amati bersifat
kualitatif, dengan tidak mengabaikan proses fisiologi secara psikologisikap
seseorang dalam situasi itulah yang akan memberi arti. Contoh :Secara fisiologis
jarakCilegon-Jakarta kurang lebih 10 km, kita rasakan jauh karena dimanapun
berada memiliki jarak yang tetap, yaitu 10km.
Secara psikologis jarak 10 km dapat memiliki arti dekatmaupun
jauh.Memiliki arti dekat apabila yang berada di Jakarta adalah orang yang berarti
bagi orang yang di Cilegon. Misalnya orang yang berada di Jakarta adalah orang
yangdicintai,sebaiknya apabila yang berada dijakarta adalah orang yang dibenci
atau tidakdisenangin akan memiliki arti yang jauh. Secara fisiologis 1 jam adalah
60menit atau 3600detik. Secara psikologis dapat terasa lama. (missalnya: pada
saat antri membeli tiket ataumenunggu seseorang). Namun sebaliknya dapat
terasa sebentar, (misalnya: saat bergembiraatau bersandau gurau). Ternyata
secara psikologis situasi tersebut mengatur atau menentukanarti kejadian -
kejadian yang berlangsung dalam prosesnya. Secara psikologis alat

2
inderamerupakan alat penerima rangsang yang akan diproses oleh organ-organ
tubuh lain yangdibawah ke otak. Sedangkan secara psikolgis yang penting adalah
kesan yang terjadi, setelahditemukan situasi yang berarti bagi subjek.
Secara fisiologi indra merupakan alat penerimarangsang yang akan
diproses oleh organ-organ tubuh lain yang dibawa ke otak, sedangkansecara
psikologis adalah suatu kesan yang telah terjadi, setelah ditemukan situasi yang
berarti bagi seseorang. Proses pengamatan melalui 3 proses, yaitu ; proses fisik
saat stimulusmengenai alat indra, proses fisiologis ketika stimulus diteruskan
oleh saraf sensoris ke otak,dan proses psikologis adalah proses dalam otak
sehingga individu menyadari sesuatu yangditerima oleh alat indra.

B. Organ Tubuh yang Penting


Manusia pada umumnya memiliki berbagai jenis indra yaitu; visual,
auditorius, penciuman, pengecapan, dan sentuhan. Menurut Atkinson dkk (2012)
organ tubuh yang penting dalam proses sensoris tersebut secara rinci diuraikan
sebagai berikut:
1. Visual (Penglihatan)
Tiap indra merespons terhadap energi fisik tertentu, dan untuk
penglihatan energyfisiknya adalah cahaya. Cahaya adalah radiasi
elektromagnetik (energi yangdihasilkan oleh osilasi materi
bermuatan listrik) dan masuk dalam rangkaian sinarkosmik, sinar x,
sinar ultraviolet dan infra merah, serta gelombang radio dan
televisi.Mata hanya sensitif pada sebagian kecil kesinambungan
tersubut-panjang gelombangkira-kira 400 sampai 700 nanometer
(satu permiliar meter).Energi yang terlihat hanyamencangkup bagian
yang sangat kecil dari gelombang elektromagnetik.Radiasi didalam
rentang yang terlihat ini dinamakan cahaya dan kita masih buta
terhadap panjang gelombang lainnya.Sistem visual manusia terdiri
dari mata, beberapa bagian di otak, dan jalur
yangmenghubungkannya.
Mata memiliki dua sistem, satu untuk membentuk citra, danyang
lain untuk mentransduksi citra ke impuls listrik. Sistem pembentuk
citra terdiridari kornea, lensa, dan pupil.Tanpa sistem tersebut, kita
hanya dapat melihat cahayatetapi bukan pola.Cahaya masuk melalui

3
kornea dan cahaya dibiaskan kearah dalamuntuk membentuk citra.
Lensa melengkapi proses pemfokusan cahaya di retina(lapisan tipis
di bagian belakang bola mata). Untuk memfokuskan objek pada
jarakyang berbeda, lensa berubah bentuk menjadi lebih sferis untuk
benda dekat dan pipihuntuk benda jauh.Pada sebagian mata lensa
tidak menjadi cukup pipih untukmenjatuhkan benda jauh di focus,
walaupun dia memfokuskan benda dekat secara baik, orang dengan
keadaan mata demikian dikatakan miopik (mata dekat). Pada
matalain, lensa tidak menjadi cukup sferis untuk memfokuskan
benda dekat, walaupun iamemfokuskan benda jauh secara baik,
orang dengan mata tersebut dikatakanhiperoptik (mata jauh). Defek
optikal tersebut dapat dikoreksi dengan kaca mata ataulensa
kontak.Komponen ketiga dari sistem pembentuk citra adalah lubang
sirkular yang memiliki diameter bervariasi sebagai respons dari
tingkat cahaya.
2. Auditorius (Pendengaran)
Bersama dengan penglihatan, pendengaran adalah salah satu cara
utama untukmemperoleh informasi tentang lingkungan. Bagi sebagian
besar manusia, pendengaran merupakan saluran utama untuk
berkomunikasi dan sarana untukmendengarkan musik.Semuanya itu
dimungkinkan karena perubahan kecil dalamtingkat tekanan suara
dapat menggetarkan membrane yang berada dibagian dalamtelinga
kita.Suara berasal dari pergerakan atau vibrasi (getaran) suatu benda,
seperti angin yangmeniup cabang pohon.Bunyi yang bersesuaian
dengan gelombang sinus dinamakan ada murni.Suatu nada murni
memiliki variasi dalam frekuensi (jumlah siklus perdetik yang
dinamakan hertz).Frekuensilah yang menjadi dasar sensasi
seseorangterhadap kenyaringan.Intensitas suara dinyatakan dalam
desibel, peningkatan 10desibel bersesuaian dengan perubahan
kekuatan suara 10 kali.
Sistem auditorius terdiri dari telinga, bagian otak, dan berbagai
jalur saraf penghubung.Telingan memiliki dua sistem. Salah satu
sistem memperkuat danmentransmisikan suara kereseptor, dan sistem
lain mengambil alih tugas danmentransduksikan suara menjadi impuls

4
saraf. Sistem transmisi mencakup telinga luaryang terdiri dari daun
telinga (pinna), kanalis auditorius dan telinga dalam yang terdiridari
gendang telinga dan rangkaian tiga tulang pendengaran. Sistem
transduksiterletak di telinga dalam yang dinamakan koklea yang berisi
reseptor untuk suara.
3. Penciuman
Penciuman merupakan indra yang paling penting dan paling
primitif. Penciumanmemiliki jalur langsung ke otak dibandingkan
dengan indra lainnya. Reseptornyayang berada di rongga hidung
berhubungan langsung ke otak tanpa sinaps danreseptornya tanpa
tameng pelindung di depannya sehingga terpapar langsung
denganlingkungan.Penciuman memang tidak terlalu penting bagi
spesies manusia tetapisangat penting bagi kelangsungan hidup banyak
hewan. Tidak mengejutkan areakorteks yang mengurusi penciuman
pada spesies lain lebih besar dibandingkanmanusia. Dengan mengambil
keuntungan dari kelebihan penciuman pada binatangseperti anjing,
polisi menggunakan bantuan anjing sebagai pelacak terlatih
untukmenemukan bahan peledak, obat terlarang dan mengungkap
kejahatan. Penciuman berkembang sangat baik pada spesies lain pada
sehingga penciuman seringdigunakan sebagai sarana utama komunikasi.
Serangga dan hewan lainnyamenskresikan zat kimia yang dikenal
sebagai pheromone yang terbawa udara dantercium oleh anggota lain
spesiesnya.

4. Pengecapan
Stimulus untuk pengecapan adalah substansi yang larut dalam
saliva, yang merupakancairan yang mirip seperti air
garam.Sensistivitas terhadap stimuli pengecapan berbeda dari satu
bagian lidah dengan bagian lainnya. Sensitivitas terhadap
substansiasin dan manis paling baik di dekat ujung lidah, asam paling
baik disepanjang sisilidah, dan pahit paling baik di langit-langit lunak.
Susunan genetik dan pengalamanmasa lalu mempengaruhi
pengecapan.Contohnya sebagian orang mendeteksi rasa pahit di dalam
kafein dan sakarin, sedangkan kebanyakan yang tidak. Perbedaan

5
antarsatu individu dengan individu lainnya tampaknya ditentukan
secara genetic(Bartoshuk, 1979). Penduduk yang tinggal di provinsi
Karnataka, India makan banyakmakanan asam, dan merasakan asam
sitrat dan quinine tidak menyenangkan, sebagian besar orang lain
merasakan kebalikannya. Perbedaan ini terjadi tampaknya
merupakanmasalah pengalaman masa lalu
5. Indra kulit
Seringkali sentuhan dianggap sebagai sensasi tunggal, sentuhan
mencangkup 3 indrakulit yang berbeda.Satu berespons terhadap
tekanan, yang ke dua terhadaptemperatur, dan yang ketiga terhadap
nyeri. Stimulus untuk temperatureadalah temperature di kulit,
reseptornya adalah neuron dengan ujungsaraf bebas yangterletak tepat
dibawah kulit. Semua stimulus untuk menyebabkan kerusakan
jaringanadalah stimulus untuk nyeri.Stimulus tersebut dapat tekanan,
temperature, kejutanlistrik atau zat kimia iritan.
C. Fungsi Sistem Sensoris Tubuh
Pada dasarnya fungsi sensoris tubuh adalah menyeleksi seluruh stimulus
yang masukke dalam tubuh manusia. Atkinson dkk (2012) mengungkapkan
bahwa berkenaan denganfungsi sensoris tubuh ada 2 sifat umum semua modalitas
sensorik yaitu: modalitas sensorik pada tingkat psikologis dan pada tingkat
biologis. Ada 3 fungsi sistem sensoris tubuh, yakni:menempatkan manusia
berhubungan dengan lingkungan sekitarnya, fungsi proteksi(mempertahankan diri
dari bahaya), dan sebagai proses pemasukan informasi.

D. Pengertian Motorik
Motorik dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwalaten yang meliputi
keseluruhan proses-proses pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi organ
tubuh, baik secara fisiologismaupun secara psikis yang menyebabkan terjadinya
suatu gerakan. Proses yang terjadimeliputi : penerimaan informasi, pemberian
makna terhadap informasi, pengolahaninformasi, proses pengambilan
keputusan,dan dorongan untuk melakukan berbagai bentukaksi-aksi motorik.
Setelah itu dilanjutkan dengan peristiwa fisiologis yang meliputi pemberian,

6
pengaturan dan pengendalian impuls kepada organ-organ tubuh yang
terlibatdalam melaksanakan aksi-aksi motorik.

Faktor-faktor yang menentukan motoric

1. Otot
2. Saraf
3. Otak
Ketiga unsur tersebut melaksanakan masing-masing peranannya secara
“interaksi positif”.unsur-unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang,
saling melengkapi dengan unsuryang lainnya untuk mencapai kondisi motoris
yang lebih sempurna keadaannyamengungkapkan bahwa berkenaan dengan
fungsi sensoris tubuh ada 2 sifat umum semua modalitas sensorik yaitu:
modalitas sensorik pada tingkat psikologis dan pada tingkat biologis. Ada 3
fungsi sistem sensoris tubuh, yakni:menempatkan manusia berhubungan dengan
lingkungan sekitarnya, fungsi proteksi(mempertahankan diri dari bahaya), dan
sebagai proses pemasukan informasi.

Faktor yang Mempengaruhi Sensoris MotorisProses sensoris akan berlangsung


dengan baik apabila memenuhi factor berikut:
1. Kesadaran indra yang sehat dan sempurna yang akan mempengaruhi
kesempurnaan proses sensoris.
2. Perhatian yang tertuju pada objeknya yang memudahkan persepsi, danapabila
perhatian kurang akan mengganggu konsentrasi sehingga proses sensoris tidak
sempurna.
3. .Rangsangan yang sangat lemah ataupun sangat kuat akan mengganggu proses
sensoris.
4. Saraf dan pusat saraf dalam keadaan baik dan sehat.

Suatu tindakan dapat kita lakukan secara sadar melalui adanya


rangsangan melalui pusat saraf terlebih dahulu yaitu otak. Jadi disini antara saraf
sensoris dan motoris akan saling berhubungan satu dengan lainnya agar tindakan
dapat kita lakukan. Suatu akan diterima oleh reseptor terlebih dahulu kemudian
akan diteruskan ke otak melalui saraf sensoris. Dari otak rangsangan diteruskan
melalui saraf motorik menuju efektor. Alimin dan Heryati (2010)menyatakan,

7
gerakan (motorik) dan penginderaan merupakan dasar proses pengertian,misalnya
pada proses berbicara terdapat 2 hal proses, yaitu proses sensoris dan
motoris(Judarwanto 2009). Aspek sensoris meliputi pendengaran, penglihatan,
dan rasa raba berfungsi untuk memahami apa yang didengar, dilihat, dan dirasa.
Aspek motorik yaitumengatur laring, alat-alat untuk artikulasi, tindakan artikulasi
dan laring yang bertanggung jawab untuk pengeluaran suara. Gangguan karena
proses Sensoris

Motoris Sunaryo (2004) menyebutkan ada 4 jenis gangguan yang dapat


mempengaruhi prilaku akibat penyimpangan proses sensoris, yaitu :

1. Osilasi, terjadi karena perhatian atau pengamatan yang mudah beralihsehingga


menyebabkan kesan yang selalu berubah.
2. Ilusi, terjadi karena kesalahan persepsi sehingga terjadi kesalahan
kesan(kesalahan pengamatan).
3. Halusinasi, terjadi bila yang bersangkutan memiliki kesan tertentu
akibatkesalahan pengamatan tanpa objektifitas pengindraan dan tidak
disertaistimulus fisik yang kuat.
4. Kamuflase, terjadi apabila dalam suatu objek dibuat sedemikian rupa
sehinggarangsangannya menyerupai rangsangan latar belakang.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut. Proses sensoris adalah proses masuknya rangsangan melalui alat indra ke
otak kemudian kembali melalui saraf motoris dan berakhir dengan perbuatan.
Proses sensoris juga disebut pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda
disekitar dengan menggunakan alat indra.Pengamatan terjadi pada saat stimulus
atau rangsangan mengenai indera dan menghasilkan kesadaran dan pikiran.
Organ tubuh yang penting dalam tubuh manusia pada umumnya memiliki
berbagai jenis indra yaitu; visual, auditorius, penciuman, pengecapan, dan
sentuhan(indra kulit). Fungsi sensoris tubuh adalah menyeleksi seluruh stimulus
yang masuk ke dalam tubuh manusia. Fungsi sensoris tubuh ada 2 sifat umum
semua modalitas sensorik yaitu:modalitas sensorik pada tingkat psikologis dan
pada tingkat biologis. Motorik dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwa laten
yang meliputi keseluruhan proses-proses pengendalian dan pengaturan fungsi-
fungsi organ tubuh, baik secara fisiologis maupun secara psikis yang
menyebabkan terjadinya suatu gerakan. Proses sensoris akan berlangsung dengan
baik apabila memenuhi factor kesadaran indra, perhatian,rangsangan, serta saraf
dan pusat saraf dalam keadaan baik dan sehat. Ada 4 jenis gangguan yang dapat
mempengaruhi prilaku akibat penyimpangan proses sensoris, yaitu osilasi,
ilusi,halusinasi,dan kamuflase.
B. Saran
Untuk mempelajari sesuatu tidaklah cukup hanya dengan melihat saja,
penyajimenyarankan kepada semuanya agar lebih banyak membaca guna
memahami tentangkonsep dasar dari makalah ini. Semoga apa yang di sampaikan
dalam makalah memberimanfaat untuk kita semua.

9
DAFTAR PUSTAKA

Candra, I Wayan 2016. Psikologi: Landasan Keilmuan Praktik Keperawatan Jiwa.


Denpasar.PoliteknikKesehatanDenpasarJurusan Keperawatan

http://perawatblogadres.blogspot.co.id/2016/01/psikologi.htmlhttp://
faiqqq.wordpress.com/2015/03/17/makalah-bio-psikologi-dan- proses-sensorik.html

10

Anda mungkin juga menyukai