Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

BIOPSIKOLOGI

Untuk Memenuhi Tugas Psikologi

Dosen : YULIANTIE, S.Kep.,Ns

Oleh :

SINDY FEBRIANA PUTRI


NIM : 2014.C.06a.0557

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


YAYASAN EKA HARAP
PALANGKA RAYA
2014/2015

1
KATA PENGANTAR

Saya panjatkan puji syukur kepada Tuhan yang telah memberikan


kekuatan kepada saya untuk menyelesaikan makalah tentang “ BIOPSIKOLOGI“.
Saya sangat menyadari bahwa banyaknya kekurangan dalam makalah ini
baik dalam penulisan dan terutama sistimatikanya. Dengan segala keterbatasan
pengetahuan dan pemahaman Saya , mohon dengan sangat kritik dan saran
mengenai makalah ini.
Tugas ini Saya kerjakan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Psikologi.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................. 3
2.1 Konsep Dasar Biopsikologi.................................................................3
2.2 Proses Sensorik....................................................................................3
2.2.1. Pengertian......................................................................3
2.2.2. Alat-Alat Tubuh Sensorik..................................................5
2.3 Tahap-Tahap Proses Sensorik..............................................................7
2.4 Proses Motorik.....................................................................................8
2.4.1 Pengertian.......................................................................8
2.4.2 Pengamatan.....................................................................8
2.2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Sensorik..............9
2.2.5. Gangguan Mental Karena Faktor Proses Sensorik Terhadap
Perilaku.................................................................................. 9
2.5 Proses Motorik...................................................................................10

BAB 3 PENUTUP................................................................................... 13
3.1. Kesimpulan.........................................................................................13
3.2. Saran....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Psikologi dari aspek biologi. Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-
sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara
genetik.Ciri-ciri ini nampak melalui aspek tinggi badan, warna kulit warna
mata, keadaan rambut lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan
sebagainya.Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahawa sifat dan
tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan daripada induk asal.
Sebagai contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau pasif adalah ciri-ciri
sifat alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman.dan Reseptor
sensoris motorik berupa sel-sel khusus atau proses sel yang memberikan
informasi tentang kondisi didalam dan Biopsikologi merupakan pendekatan
diluar tubuh kepada susunan saraf pusat. Indera peraba pada kulit adalah
indera yang digunakan untuk merasakan sensitivitas temperatur, nyeri,
sentuhan, tekanan, getaran, dan propriosepsi.Indera peraba di kulit memiliki
reseptor yang tersebar di seluruh tubuh dan terdiri dari struktur yang
sederhana.

1.2 Rumusan Masalah


Dari permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang maka
permasalahan penelitian ini adalah :
1.2.1 Bagaimana pengaruh dalam mengetahui maksud dri biopsikologi dan
sensorik motorik
1.2.2 Bagaimana pemahaman tentang biopsikologi dan sensorik motorik.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah :

1.3.1 Untuk mengetahui konsep dasar biopsikologi


1.3.2 Untuk mengetahui proses sensorik
1.3.3 Untuk mengetahui alat- alat tubuh sensoris
1
1.3.4 Untuk mengetahui tahap- tahap proses sensorik
1.3.5 Untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi proses sensorik
1.3.6 Untuk mengetahui gangguan mental karena faktor proses sensorik
terhadap perilaku
1.3.7 Untuk mengetahui proses motorik
1.3.8 Untuk mengetahui jenis- jenis motorik dalam kehidupan manusia

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Biopsikologi


Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi.
Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga
nenek dan kakeknya secara genetik. Ciri-ciri ini nampak melalui aspek tinggi
badan, warna kulit warna mata keadaan rambut lurus atau kerinting, ketebalan
bibir dan sebagainya. Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahawa sifat
dan tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan daripada induk asal.
Sebagai contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau pasif adalah ciri-ciri
sifat alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman

2.2 Proses Sensorik


2.2.1. Pengertian
Proses sensorik adalah kemampuan untuk memproses atau
mengorganisasikan input sensorik yang diterima. Biasanya proses ini terjadi
secara otomatis, misalnya ketika mendengar suara kicauan burung, otak
langsung menterjemahkan sebagai bahasa atau suara binatang. Secara umum
proses sensorik juga dapat diartikan sebagai proses masuknya rangsang
melalui alat indera ke otak (serebral) kemudian kembali melalui saraf motoris
dan berakhir dengan perbuatan.
Proses sensorik disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal
benda-benda disekitar dengan mempergunakan alat indera. Pengamatan
dengan anggapan atau respon memiliki perbedaan. Pengamatan terjadi pada
saat stimulus atau rangsangan mengenai indera dan menghasilkan kesadaran
dan pikiran. Respon yaitu proses terjadinya kesan dari pikiran setelah stimulus
tidak ada.
Proses awal dari pengamatan disebut dengan perhatian, sedangkan
proses akhir disebut persepsi yang menyebabkan kita mempunyai pengertian
tentang situasi sekarang atas dasar pengalaman yang lalu. Persepsi merupakan

3
bentuk pengalaman yang belum di sadari sebelumnya sehingga individu
belum mampu membedakan dan melakukan pemisahan apa yang dihayati.
Apabila pengalaman tersebut telah disadari sehingga individu sudah mampu
membedakan dan melakukan pemisahan antara subjek dengan objek, disebut
“apersepsi” dalam pengamatan yang di utamakan adalah kualitas objek bukan
kuantitas objek. Secara psikolog perbedaan benda yang di amati bersifat
kualitatif, dengan tidak mengabaikan proses fisiologi secara psikologi sikap
seseorang dalam situasi itulah yang akan memberi arti.
Contoh :Secara fisiologis jarak Cilegon-Jakarta kurang lebih 10 km,
kita rasakan jauh karena dimanapun berada memiliki jarak yang tetap, yaitu
10km. Secara psikologis jarak 10 km dapat memiliki arti dekat maupun jauh.
Memiliki arti dekat apabila yang berada di Jakarta adalah orang yang berarti
bagi orang yang di Cilegon. Misalnya orang yang berada di Jakarta adalah
orang yang dicintai,sebaiknya apabila yang berada dijakarta adalah orang yang
dibenci atau tidak disenangin akan memiliki arti yang jauh. Secara fisiologis 1
jam adalah 60menit atau 3600 detik. Secara psikologis dapat terasa lama.
(missalnya: pada saat antri membeli tiket atau menunggu seseorang). Namun
sebaliknya dapat terasa sebentar, (misalnya: saat bergembira atau bersandau
gurau). Ternyata secara psikologis situasi tersebut mengatur atau menentukan
arti kejadian–kejadian yang berlangsung dalam prosesnya. Secara psikologis
alat indera merupakan alat penerima rangsang yang akan diproses oleh organ-
organ tubuh lain yang dibawah ke otak. Sedangkan secara psikolgis yang
penting adalah kesan yang terjadi, setelah ditemukan situasi yang berarti bagi
subjek.
Proses pengamatan (penyerapan atau persepsi) melalui tiga proses,
yaitu:
1) Proses fisik, stimulus mengenai alat indera.
2) Proses fisiologis, stimulus diteruskan oleh alat sensoris ke otak.
3) Proses psikologis, proses dalam otak sehingga individu menyadari apa
yang diterima oleh alat indera.

4
2.2.2. Alat-Alat Tubuh Sensorik
Di dalam tubuh manusia terdapat bermacam – macam reseptor untuk
mengetahui rangsangan dari luar atau disebut juga ekstraseptor. Ekstraseptor
sering disebut juga alat indera.
Ada lima macam alat indera pada tubuh manusia yaitu, indera
penglihatan, indera penciuman, indera peraba, indera pendengaran, indera
pengecap. Alat indera berfungsi untuk mensensor keadaan diluar , apa yang
kita lihat, apa yang kita dengar, apa yang kita cium, apa yang kita rasakan, apa
yang kita dengar dapat mempengaruhi perilaku keadaan sesesorang.
1) Mata (visual)
Sumber cahaya → kornea →aquos humor pada kamera okuli
anterior → pupil → aquos humor pada kamera okuli posterior →lensa
kristalina → korpus vitreum → retina →nervus optikus → otak → terjadi
kesan-kesan apa yang kita lihat.
Ada tiga bentuk pengamatan melalui indera penglihatan, yaitu:
(1) Pengamatan warna, terdiri atas warna dasar (merah, kuning, dan biru)
dan warna yang memengarui perasaan ke jiwaan.
Contoh:
Warna hijau memberi suasana tenang
Warna orange menimbulkan suasana riang
Buta warna, yaitu undividu yang tidak dapat membedakan warna satu
dengan warna yang lain. Buta warna merupakan kelainan yang dibawa
sejak lahir sehingga sampai saat ini belum dapat disembuhkan.
Penyebab buta warna adalah tidak ada atau kurang sempurna nya alat
yang berfungsi untuk membedakan warna pada retina yang disebut
cones. Buta warna total apabila yang terlihat semuanya berwarna abu-
abu ( kelabu ) dieut monokromat. Buta hanya melihat dua warna
dinamakan bikromat ( missal : hanya dapat melihat warna merah dan
hijau ).

5
(2) Pengamatan bentuk, yaitu benda terlihat bulat, lonjong, runcing,
kubus, dan balok. Orang yang mudah menerima kesan melalui mata
tersebut disebut tipe visul.
(3) Pengamatan ruang, meliputi tempat dan jarak ( misal : berada di ruang
kelas, ruang,terbuka, dan tempat yang berjarak dari satu tempat ke
tempat lain).
2) Hidung (olfaktori)
Indera pembau yang terdapat pada mukosa ( selaput lendir ) hidung
hanya dapat di rangsan oleh gas. Manusia dapat mengenal 2000 sampai
4000 bau yang berbeda.
Saraf yang menerima rangsangan pembau, yaitu Nervus
olfactorius, rangsangannya adalah wangi-wangian, bensol, lisol, dan gas
yang busuk. Nervus trigeminus, rangsangannya adalah minyak kayu putih,
kamper, kloroform dan ether. Bau dapat mempengaruhi perilaku sesorang,
misalnya : dekat orang yang wangi, menimbulkan keinginan mendekat
atau sebaliknya.
3) Kulit (taktil)
Kulit merupakan indera untuk stimulus mekanik (raba dan tekan),
panas, dingin, dan nyeri. Menurut hasil penelitian tiap rasa mempunyai
tempat yang berbeda-beda pada kulit kita. Rasa panas, dingin, nyeri, tidak
tedapat satu pada kulit kita.
Macam-macam reseptor pada kulit:

(1) Corpus cula tactus dari meisner, terdapat pada papilla terutama pada
puncak bibir,puncak jari, dan papilla mamae. Rangsangan yang
diterima adalah tactil,(rabaan).
(2) Corpus cula Ruffini, terdapat pada batas subkutis (bawah kulit) dan
corium (kulit jagat). Rangsangan yang diterima adalah panas.
(3) Corpus cula bullo idea Krousa, terdapat pada corium. Rangsangan
yang diterima adalah panas.
(4) Corpus cula Lamellasa paceni, terdapat di subkutis terutama di ujung
jari yang berfungsi untuk meraba benda.

6
(5) Rangsangan nyeri, terdapat pada ujung-ujung saraf (reseptor) yang
terdapat hampir seluruh jaringan tubuh.

4) Telinga (auditori)
Di dalam telinga terdapat dua reseptor sensorik untuk pendengaran
dan keseimbangan. Proses pengamatan suara melalui tiga bagian di telinga
,yaitu telinga bagian luar (Acusticus eksternus) telinga bagian tengah
(Acusticus medialis) telinga bagian dalam (Meatus acusticus internus).
Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh bunyi atau suara yaitu
mendengar lagu-lagu mars membuat kita jadi semangat, mendengar lagu-
lagu dangdut membuat kita ingin berjoget, mendengar lagu-lagu slow
membuat kita jadi tenang, mendengar lagu-lagu melayu membuat kita
menjadi ngantuk, mendengar ledakan keras membuat kita jadi terkaget.
5) Lidah (gustatori)
Rangsangan kimia yang berasal dari luar tubuh kita diterima oleh
reseptor kimia atau disebut kemoreseptor. Kemoreseptor kita terhadap
lingkungan luar adalah berupa tunas pengecap yang berupa lidah. Agar
suatu zat dapat dirasakan, zat itu harus larut dalam kelembaban mulut
sehingga dapat menstimulasi kuncup rasa atau tunas pengecapan.
Pada lidah terdapat 3 macam papil sebagai berikut:
(1) Papil bentuk benang, merupakan papil peraba dan tersebar diseluruh
permukaan lidah.
(2) Papil seperti huruf V, tersusun dalam lengkungan yang dilingkari oleh
suatu saluran pada daerah dekat pangkal lidah dan merupakan papil
pengecap.
(3) Papil berbentuk palu, terdapat pada daerah tepi-tepi lidah, juga
merupakan papil pengecap.

2.3 Tahap-Tahap Proses Sensorik


Proses sensorik diawali dengan penerimaan input (registration), yaitu
individu menyadari akan adanya input. Proses selanjutnya adalah orientation,

7
yaitu tahap dimana individu memperhatikan input yang masuk. Tahap
berikutnya, kita mulai mengartikan input tersebut (interpretation). Selanjutnya
adalah tahap organization, yaitu tahap dimana otak memutuskan untuk
memperhatikan atau mengabaikan input ini. Tahap terakhir adalah execution,
yaitu tindakan nyata yang dilakukan terhadap input sensorik tadi.

2.4 Proses Motorik


2.4.1 Pengertian
Proses sensori adalah proses masuknya rangsangan melalui alat indra
ke otak (serebral) kemudian kembali melalui saraf motoris dan berakhir
dengan perbuatan.
2.4.2 Pengamatan
Proses sensori disebt juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-
benda disekitar dengan mempergunakan alat indra. Pengamatan dengan
anggapan (respon) memiliki perbedaan. Respons yaitu proses terjadinya kesan
dalam pikiran setelah stimulus tidak ada.Proses awal dari pengamatan disebut
perhatian, sedangkan proses akhir disebut presepsi yang menyebabkan kita
mempunyai pengertian tentang situasi sekarang atas dasar pengalaman yang
lalu. Presepsi merupakan bentuk pengalaman yang belum disadari sebelumnya
sehingga individu belum mampu membedakan dan melakukan pemisahan apa
yang sedang dihayati. Apabila pengalaman tersebut telah disadari sehingga
individu sudah mampu membedakan dan melakukan pemisahan antara subjek
dan objek, disebut “apresepsi” .
Secara fisiologis indra merupakan alat penerima rangsang yang akan
diproses oleh organ-organ tubuh lain yang dibawa ke otak, sedangkan secara
psikologis yang penting adalah kesan yang telah terjadi, setelah ditemukan
situasi yang berarti bagi subjek.
1) Proses pengamatan (penyerapan atau presepsi) melalui tiga proses yaitu :
2) Fisik, stimulus mengenai alat indra.
3) Proses fisiologis, stimulus diteruskan oleh syarafsensoris ke otak.

8
4) Proses psikologis, proses dalam otak sehingga individu menyadari apa

yang diterima oleh alat indra.

2.2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Sensorik


Proses sensoris akan berlangsung dengan baik apabila memenuhi
faktor – faktor sebagai berikut:
1) Keadaan indera yang sehat dan sempurna akan mempengaruhi
kesempurnaan proses sensorik.
2) Perhatian yang tertuju pada objeknya yang memudahkan persepsi dan
apabila perhatian kurang akan mengganggu konsentrasi sehingga proses
sensorik tidak sempurna.
3) Rangsangan yang sangat lemah ataupun sangat kuat akan mengganggu
proses sensorik.
4) Saraf dan pusat saraf dalam keadaan baik dan sehat.
2.2.5. Gangguan Mental Karena Faktor Proses Sensorik Terhadap Perilaku
Proses sensorik yang terjadi pada seseorang ternyata jika tidak berjalan
semestinya dapat menimbulkan gangguan mental yang tercermin dalam
perilaku sebagai berikut :
1. Osilasi (ayunan), osilasi terjadi karena perhatian atau pengamatan yang
mudah beralih sehingga menyebabkan kesan yang selalu berubah.
2. Ilusi, terjadi karena kesalahan persepsi sehingga terjadi kesalahan kesan.
Dalam ilusi terjadi kesalahan pengamatan. Penyebab terjadinya ilusi
adalah Keadaan fisik,adapun penyebab rangsangan yang keliru dan
kebiasaan mempercayai suatu objek yang serupa, harapan-harapan tertentu
sehingga menimbulkan berbagai prasangka, tidak adanya analisis terhadap
kesan yang diterima dan adanya kesan secara keseluruhan.

9
2.5 Proses Motorik
Istilah motor menyiratkan adanya gerak otot, yang seakan-akan tidak
banyak melibatkan aspek-aspek kognitif dan perseptual. Tetapi kenyataannya
adalah keterampilan-keterampilan yang dilakukan biasanya merupakan
sesuatu yang kompleks dan melibatkan penditeksian terhadap rangsang,
evaluasi dan pengambilan keputusan serta respon nyata yang berwujud
gerakan.
Motorik dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwa laten yang
meliputi keseluruhan proses-proses pengendalian dan pengaturan fungsi-
fungsi organ tubuh, baik secara fisiologis maupun secara psikis yang
menyebabkan terjadinya suatu gerakan. Peristiwa-peristiwa laten yang tidak
dapat diamati tersebut meliputi : penerimaan informasi, pemberian makna
terhadap informasi, pengolahan informasi, proses pengambilan keputusan,dan
dorongan untuk melakukan berbagai bentuk aksi-aksi motorik.
Setelah itu dilanjutkan dengan peristiwa fisiologis yang meliputi
pemberian, pengaturan dan pengendalian impuls kepada organ-organ tubuh
yang terlibat dalam melaksanakan akssi-aksi motorik.
Gerak diartikan sebagai suatu proses perpindahan suatu benda dari
suatu posisi ke posisi lain yang dapat diamati secara obyektif dalam suatu
dimensi ruang dan waktu. Untuk memberikan pengertian yang lebih
operasional tentang gerak, maka diperlukan suatu batasan yang lebih spesifik.
Batasan yang dimaksud adalah pengertian gerak dari gerak manusia
melakukan aksi-aksi motorik misalnya perubahan tempat,posisi dan ketepatan
tubuh atau bagian tubuh dalam melompat, berjalan, berlari atau menendang
bola. Didalam belajar motorik, gerak juga dilihat atau diartikan sebagai hasil
atau penampilan yang nyata dari proses-proses motorik,sebaliknya motorik
adalah suatu proses yang tidak dapat diamati dan merupakan penyebab
terjadinya gerak.
Sedangkan proses motorik merupakan keseluruhan yang terjadi pada
tubuh manusia, yang meliputi proses pengendalian (koordinasi) dan proses

10
pengaturan (kondisi fisik) yang dipengaruhi oleh faktor fisiologi dan faktor
psikis untuk mendapatkan suatu gerakan yang baik.
Motorik berfungsi sebagai motor penggerak yang terdapat didalam
tubuh manusia. Motorik dan gerak tidaklah sama, namun tetapi berhubungan.
Persamaan : setiap terjadi proses dalam tubuh manusia maka akan
menghasilkan gerak. Perbedaan : Motorik tidak dapat dilihat tetapi dapat
dirasakan, berbeda dengan gerak yang dapat dilihat dan diamati. Proses
motorik juga menghasilkan gerakan yang dinamakan gerakan
motorik.Gerakan motorik adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menggambarkan perilaku gerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia.
Pengendalian motorik biasanya digunakan dalam bidang ilmu psikologi,
fisiologi, neurofisiologi maupun olah raga.Pengendalian motorik mempelajari
postur dan gerakan serta mekanisme yang menyebabkannya.
Terdapat berbagai jenis gerakan motorik :

1. Gerak refleks
2. Gerak terprogram
3. Gerakan motorik halus : menulis, merangkai, melukis, berjinjit

4. Gerakan motorik kasar : berjalan, merangkak, memukul, mengayunkan


tangan.
Definisi lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan proses
motorik ialah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan
tubuh. Dalam proses motorik, unsur-unsur yang menentukan ialah Otot, Saraf,
dan Otak.
Ketiga unsur itu melaksanakan masing-masing peranannya secara
“interaksi positif”, artinya unsurunsur yang satu saling berkaitan, saling
menunjang, saling melengkapi dengan unsur yang lainnya untuk mencapai
kondisi motoris yang lebih sempurna keadaannya.
Selain mengandalkan kekuatan otot, rupanya kesempurnaan otak juga
turut menentukan keadaan. Anak yang pertumbuhan otaknya mengalami
gangguan tampak kurang terampil.

11
Didalam tubuh manusia terdapat 3 komponen :
1. Analisator adalah alat penerima rangsangan.
Alat analisator meliputi mata (optik), akustik (pendengaran), taktil (alat
persa atau kulit)
2. Kinestetik adalah alat penerima rangsangan yang berbentuk saraf dan otot
yang terdapat pada tubuh manusia.
3. Vestibular adalah perasaan gerak yang terletak didalam telinga.
Jenis-jenis motorik dalam kehidupan manusia :
1. motorik sehari-hari
2. motorik bekerja atau pekerjaan
3. motorik olahraga
4. motorik ekspresi

12
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
3.1.1. Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi.
3.1.2. Proses sensoris disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-
benda disekitar dengan mempergunakan alat indera.
3.1.3. Motorik dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwa laten yang meliputi
keseluruhan proses-proses pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi
organ tubuh, baik secara fisiologis maupun secara psikis yang
menyebabkan terjadinya suatu gerakan.

3.2. Saran
Untuk mempelajari sesuatu tidaklah cukup hanya dengan melihat saja,
penyaji menyarankan kepada semuanya agar lebih banyak membaca guna
memahami tentang konsep dasar dari makalah ini. Semoga apa yang di
sampaikan dalam makalah memberi manfaat untuk kita semua.

13
DAFTAR PUSTAKA

Duus, Peter. Diagnosis Topik Neurologi. Edisi 2. Jakarta. Hal 29, 44

EGMardjono, Mahar, Sidarta, Priguna.Neurologi Klinis Dasar. Penerbit Dian


Rakyat. Jakarta: 2004. Hal 21-26.C.

Martini, frederic. Fundamental Of Anatomy & Physiology. Edisi 7.Pearson


International edition. New york. Page 496-513

Marieb, Elaine, N. Human Anatomy & Physiology.Edisi 7. Pearson International


Edition. Page 491-519

14

Anda mungkin juga menyukai