Anda di halaman 1dari 13

Al-Tazkiah, Volume 7, No.

2, Desember 2015

MENGENAL GANGGUAN KEPRIBADIAN


SERTA PENANGANANNYA

Muhammad Ripli
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Institut Agama Islam Negeri IAIN Mataram

Abstrak
Kepribadian sering disamakan dan digunakan secara bergantian
dengan istilah watak atau karakter dan tempramen, padahal
masing-masing istilah tersebut berbeda. Watak adalah aspek
sosial dari kepribadian manusia, sedangkan tempramen adalah
aspek badaniah dari kepribadian. Gangguan yang dimaksud
dalam konteks ini adalah gangguan sebagai bagian dari tingkah
laku psikopisis seseorang yang dinamis dan dibentuk oleh proses
perkembangan jiwa, jasmani, dan kehidupan sosialnya. Tulisan
ini menemukan bahwa ada tiga aspek gangguan kepribadian:
Pertama, gangguan pola kepribadian. Kedua, gangguan sifat
kepribadian. Ketiga, gangguan kepribadian sosiopatik. Adapun
terapi atau penanganannya: Pertama, terapi psikofarmaka
ditujukan pada kecemasan dengan obat-obat anti cemas
(ansiolitik). Kedua, psikoterapi (termasuk terapi keagamaan)
ditujukan pada gangguan kecemasan dan kepribadian. Ketiga,
terapi sosial ditujukan kepada permasalahan pekerjaan dan
pemulihan kemampuan penyesuaian diri re-adaptasi dalam fungsi
kehidupannya.
Kata Kunci: Gangguan, Kepribadian, Penanganan.

58 | Mengenal Gangguan Kepribadian dan Penanganannya


Al-Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2015

A. Pendahuluan
ُ ‫ص اَلتِ ِه ْم َدائ‬
‫ِمو َن‬ َ ‫الَّذ‬
َ ‫ِين ُه ْم َعلَى‬
Seiiring dengan perkembangan
zaman, manusia banyak melakukan )23(
perubahan-perubahan dalam hidupnya, “Sesungguhnya manusia diciptakan
diantaranya—kemajuan dibidang ilmu bersifat keluh kesah lagi kikir. apabila
pengetahuan dan teknologi. Namun ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,
dengan kemajuan dan perkembangan dan apabila ia mendapat kebaikan ia
tersebut bukan berarti finalnya amat kikir, kecuali orang-orang yang
permasalahan yang dihadapi oleh mengerjakan shalat, yang mereka itu
manusia. Permasalahan-permasalahan tetap mengerjakan shalatnya.” (Q.S.
yang muncul itu seperti adanya Al-Ma’arij Ayat 19-23).1
gangguan-gangguan kepribadian yang
dialami oleh sebagian orang. Secara normativ, istilah kepribadian
sering disamakan atau digunakan
Semakin banyaknya gangguangan
secara bergantian dengan istilah watak
hidup, dan semakin besarnya tantangan
atau karakter dan tempramen, padahal
zaman akan memaksa manusia untuk
masing-masing berbeda. Watak adalah
bekerja keras untuk mendapatkan
aspek sosial dari kepribadian manusia,
materi serta jabatan sekalipun. Namun
sedangkan tempramen adalah aspek
dengan terpenuhinya semua itu,
badaniah dari kepribadian. Masing-
bukan berarti manusia merasa puas
masing hanyalah salah satu aspek
dengan apa yang ia miliki, akan tetapi
kepribadian, disamping aspek-aspek
sebaliknya manusia sering gelisah serta
yang lain vitalitas, hasrat, perasaan,
ia tidak sanggup untuk hidup susah apa
kehendak bakat, dan intelegensi.
lagi dengan adanya kecemasan, merasa
Pada umumnya seseorang terganggu
kekurangan terhadap kebutuhan yang
kepribadiannya apabila pribadi tersebut
lain seperti; kehormatan, dan pangkan.
melebihi kapasitasnya sehingga dapat
Hal ini senada dengan Firman Allah
merugikan diri dan lingkungannya.
swt dalam al-Qur’an yaitu:
Gangguan kepribadian itu sendiri
‫) إِ َذا‬19( ‫وعا‬ ً ُ‫ِق َهل‬ ِ ْ‫إِ َّن إ‬
َ ‫النْ َسا َن ُخل‬ berbeda dengan gangguan-gangguan
mental lain karena gangguan-gangguan
‫) َوإِ َذا َم َّس ُه‬20( ‫وعا‬ َّ ‫َم َّس ُه‬
ً ‫الش ُّر َج ُز‬ ini disebabkan oleh kekurangan pada
َ ‫ص ِّل‬
)22( ‫ني‬ َ ُْ‫) إِ اَّل الم‬21( ‫وعا‬ ُْ‫خْالَ ر‬
ً ُ‫ي َمن‬ 1
Kementerian Agam Republik Indonesia,
Al-Qur’an dan Terjemahannya Dilengkapi dengan
Kajian Usul Fiqih dan Intisari Ayat, cet. ke-1,
(Bandung: Syamil Qur’an, 2011), 569.

Muhammad Ripli | 59
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2015

struktur kepribadian dan bukan pada dan kompulsif. Ketiga, orang-orang


fungsinya. Pada umumnya cacat yang mengalami gangguan-gangguan
struktural sehingga tingkah laku tidak kepribadian itu menderita masalah-
mampu menyesuaikan dirinya dalam masalah yang berat dan berlangsung
kurun waktu yang cukup lama dengan lama.3
cirinya seperti dengan memperlihatkan Adapun dalam tulisan ini, berisi
gangguan-gangguan serta tingkah laku tentang berbagai pembahasan
seperti pada pengalaman-pengalaman diantaranya yaitu ada tiga kelompok
kecemasan subyektif (simtom-simtom utama gangguan kepribadian di­
mental dan emosional). Dalam konteks antaranya adalah: Pertama, gangguan
ini Zakiah Deradjat mengatakan dalam pola kepribadian. Kedua, gangguan
bukunya yang berjudul Kesehatan sifat kepribadian. Ketiga, gangguan
Mental. Zakiyah menyebutkan kepribadian sosiopatik.
gangguan-gangguan kepribadian
dengan sebutan gangguan-gangguan B. Pengertian Kepribadian Gang­
kejiwaan atau abnormal dengan dua guan Pola Kepribadian
bagian yaitu gangguan-gangguan jiwa
Kepribadian adalah suasana
(neurose) dan sakit jiwa (psychose).2
tingkah laku psikopisisnya seseorang
Ada tiga faktor yang memisahkan
yang dinamis dan dibentuk oleh
orang-orang yang mengalami gang­
proses-proses perkembangan jiwanya,
guan kepribadian dari orang-orang
jasmaninya dan kehidupan sosialnya.4
yang tidak mengalami gangguan itu.
Gangguan kepribadian adalah suatu
Pertama, orang-orang yang mengalami
proses perkembangan yang timbul
gangguan tersebut akan terus-
pada masa kanak-kanak, masa remaja,
menerus menggunakan tingkah laku-
dan berlanjut pada masa dewasa.5
tingkahlaku itu, sedangkan orang-
Keadaan ini merupakan pola perilaku
orang yang tidak mengalaminya
yang tertanam dalam dan berlangsung
akan melakukannya hanya kadang-
lama, muncul sebagai respon yang kaku
kadang saja. Kedua, orang-orang yang
mengalami gangguan kepribadian akan 3
Yustinus Semiun, Kesehatan Mental 2, cet. ke-
memperlihatkan tingkah laku yang 1, (Yogyakarta: Kanisius, 2006), 17.
lebih ekstrem. Misalnya ada perbedaan
4
Siti Meichati, Kesehatan Mental, diedit
Bimo Walgito, cet. Ke-1, (Yogyakarta: Yayasan
antara sifat yang suka akan keteraturan Penerbitan Psikologi Universitas Gajah Mada,
1983), 141.
5
Mif Baihaki et.all., Psikiatri: Konsep Dasar
2
Zakiah, Deradjat, Kesehatan Mental, cet. Ke- dan Gangguan, cet. ke-1 (Bandung: PT Refika
13, ( Jakarta: CV Haji Masagung, 1988), 33. Aditama, 2007), 133.

60 | Mengenal Gangguan Kepribadian dan Penanganannya


Al-Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2015

terhadap rentangan situasi pribadi dan langsung dalam menghadapi


sosial yang luas. pasien, dan harus diingat
Sedangkan gangguan-gangguan bahwa kejujuran merupakan
pola kepribadian adalah gangguan- hal yang sangat penting
gangguan berat yang memberikan bagi pasien. Ahli terapi yang
sedikit kemampuan kepada individu terlalu banyak menggunakan
untuk menangani situasi-situasi interpretasi mengenai
yang menekan. Adapun tipe-tipe
6 perasaan ketergantungan yang
kepribadian yang terpenting adalah dalam masalah seksual dan
gangguan-gangguan kepribadian keinginan untuk keintiman
paranoid, skizoid, skizoitipal, dan dapat meningkatkan
gangguan-gangguan kepribadian ketidakpercayaan pasien.
perbatasan.7 b) Farmakoterapi. Farmakoterapi
1. Gangguan Kepribadian Paranoid berguna dalam menghadapi
(Paranoid Personality Disorders) agitasi dan kecemasan. Pada
adalah pola kepribadian yang sebagian besar kasus, obat
didominasi oleh ketidak-percayaan dan antiansietas seperti diazepam
kecurigaan terhadap orang lain disertai (Valium) dapat digunakan.
rasa dengki. Orang yang mengalami Atau mungkin perlu untuk
gangguan ini sering cepat marah, sulit menggunakan anti psikotik,
diajak bergaul, dan bereaksi terhadap seperti thioridazine (Mellaril)
frustrasi dengan gerakan “balas atau haloperidol (Haldol), dalam
dendam”. Dan gangguan ini lebih dosis kecil dan dalam periode
umum dialami oleh kaum pria serta singkat untuk menangani
tidak jelas penyebabnya. agitasi parah atau pikiran yang
sangat delusional. Obat anti
Tritment yang dapat diberikan
psikotik pimozide (Orap) bisa
yaitu:
digunakan untuk menurunkan
a) Psikoterapi. Pasien paranoid gagasan paranoid.
tidak bekerja baik dalam 2. Gangguan Kepribadian Skizoid
psikoterapi kelompok, karena (Schizoid Personality Disorders) adalah
itu ahli terapi harus berhadapan pola kepribadian yang didominasi oleh
pemisahan diri dari pergaulan sosial
6
Yustinus Semiun, Kesehatan Mental 2, cet.
ke-1..., 18. dan menyempitnya ekspresi emosional
7
Yustinus Semiun, Kesehatan Mental 2, cet. ke- (dingin).
1…,18.

Muhammad Ripli | 61
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2015

Orang yang mengalamai gangguan (Schizotipal Personality Disorders)


ini tidak hanya tidak bisa bergaul adalah pola kepribadian yang
bahkan jarang memberikan respon didominasi oleh rasa tidak nyaman
terhadap orang lain. Misalnya ia acuh dalam hubungan dengan orang lain,
tak acuh terhadap pujian dan jarang penyimpangan pola pikir (cognitive)
memberi isyarat timbal balik feedback atau persepsi dan perilaku yang
seperti tersenyum atau anggukan. eksentrik (aneh).
Gangguan ini bisa kita lihat pada Orang yang memiliki gangguan
awal kehidupannya, dan biasanya ini memiliki kepercayaan-kepercayaan
dibarengi oleh ketakutan, menghindari yang aneh, (misalnya ia berpikir bahwa
persaingan. ia adalah ahli nujum atau memiliki
Tritment yang dapat diberikan telepati jiwa), secara sosial aneh dan
yaitu: terisolasi atau memperlihatkan tingkah
a) Psikoterapi. Dalam lingkungan laku eksentrik atau khas (misalnya ia
terapi kelompok, pasien berbicara kepada dirinya sendiri atau
gangguan kepribadian skizoid memiliki tata cara atau tingkah laku
mungkin diam untuk jangka motor yang aneh) dan tidak memberi
waktu yang lama, namun perhatian sedikitpun terhadap
suatu waktu mereka akan ikut penampilannya, (memiliki ilusi-ilusi).
terlibat. Pasien harus dilindungi Tritment yang dapat diberikan
dari serangan agresif anggota yaitu:
kelompok lain mengingat a) Psikoterapi. Pikiran yang aneh
kecenderungan mereka dan ganjil pada pasien gangguan
akan ketenangan. Dengan kepribadian skizotipal harus
berjalannya waktu, anggota ditangani dengan berhati-hati.
kelompok menjadi penting Beberapa pasien terlibat dalam
bagi pasien skizoid dan dapat pemujaan, praktek religius yang
memberikan kontak sosial. aneh dan okultis. Ahli terapi
b) Farmakoterapi. Dengan tidak boleh menertawakan
antipsikotik dosis kecil, aktivitas tersebut atau
antidepresi dan psikostimulan mengadili kepercayaan atau
dapat digunakan dan efektif aktivitas mereka.
pada beberapa pasien. b) Farmakoterapi. Medikasi
3. Gangguan Kepribadian Skizotipal antipsikotik mungkin berguna
dalam menghadapi gagasan

62 | Mengenal Gangguan Kepribadian dan Penanganannya


Al-Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2015

mengenai diri sendiri, faham C. Pengertian Gangguan Sifat


terhadap gejala lain dari Kepribadian
gangguan dan dapat digunakan Sifat adalah cara yang tetap
bersama-sama psikoterapi. digunakan individu dalam mengadakan
Penggunaan holoperidol respons terhadap orang lain atau
dilaporkan memberikan hasil situasi-situasi yang melingkupinya.9
positif pada beberapa kasus, Misalnya seorang individu dengan
dan antidepresi digunakan jika sifat permusuhan pada umumnya
ditemukan suatu komponen akan mengadakan respons terhadap
depresif dari kepribadian. orang lain dengan cara menentang,
4. Gangguan Kepribadian Perbatasan membrontak atau suka membantah
(Borderline Personality Disorders) dan individu dengan sifat kompolsivitas
adalah pola kepribadian yang akan menjadi tertib atau teratur,
didominasi oleh ketidak-stabilan dalam metodis, dan kurang spontan.
hubungan pergaulan sosial, citra diri Diantara gangguan-gangguan
(self-image), alam perasaan (affects) sifat kepribadian itu dapat disebutkan
dan tindakan yang tiada terduga serta sebagai berikut adalah:
menyolok (marked impulsitivy). Ketidak
stabilan tingkah laku kelihatan dalam 1. Gangguan Kepribadian Pasif
tingkah laku impulsive, dalam seks, Agresif.
makan, menyalahgunakan obat zat-zat a) Tipe Pasif Dependen. Tipe
dan merusak diri sendiri, seperti bunuh kepribadian yang sifatnya
diri.8 Gangguan kepribadian borderline kekanak-kanakan sewaktu
berada di perbatasan antara gangguan dewasa, cirinya tidak tegas,
neurotik dan psikotik dengan gejala- tidak berdaya, dan sangat
gejala afek, mood, tingkah laku dan tergantung pada orang lain.
self-image yang sangat tidak stabil. b) Tipe Pasif-Agresif. (Passive-
Individu dengan gangguan kepribadian Agressive Personality Disorders)
ini moodnya selalu berubah-ubah. adalah pola kepribadian yang
didominasi oleh perilaku yang
tidak wajar terhadap pekerjaan
maupun pergaulan sosial,
msialnya berlambat-lambat,

8
Yustinus Semiun, Kesehatan Mental 2, cet. 9
Yustinus Semiun, Kesehatan Mental 2, cet.
ke-1..., 21. ke-1, (Yogyakarta: Kanisius, 2006), 22.

Muhammad Ripli | 63
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2015

mengulur waktu dengan alasan ditengah-tengah interaksi


“lupa”. atau penjelasan maladaptif
c) Tipe Agresif adalah pola mereka. Melengkapi perilaku
kepribadian yang didominasi kebiasaan mereka mencegah
oleh rasa tak sadar yang meningkatkan kecemasan
mendasarinya contohnya pasien dan menyebabkan
dendam yang mendalam. mereka mudah mempelajari
2. Gangguan Kepribadian Obsesif strategi baru.
Kompulsif. b) Farmakoterapi. Clonazepam
Pola kepribadian yang memiliki (Klonopin) adalah suatu
kebutuhan yang tinggi akan benzo­diazepine dengan anti­
kesempurnaan, tata tertib, kontrol, konvulsan, pemakaian obat
masalah muncul karena mereka ini untuk menurunkan gejala
berhenti pada keteraturan sehingga pada pasien dengan gangguan
tidak dapat memulainya lagi, seperti kepribadian obsesif-kompulsif
seorang mahasiswa yang sibuk parah. Clomipramine (Anafra­
mengumpulkan bahan tulisannya tapi nil) dan obat serotonergik
tidak pernah ada hasilnya. tertentu seperti fluoxetine
Tritment yang dapat diberikan mungkin berguna jika tanda
yaitu: dan gejala obsesif-kompulsif
timbul.
a) Psikoterapi. Tidak seperti
3. Gangguan Kepribadian Yang
gangguan kepribadian lainnya,
Menghindar.
pasien yang mengidap gangguan
(avoidant personality disorder)
kepribadian obsesif-kompulsif
adalah Pola kepribadian yang sangat
seringkali tahu bahwa mereka
peka terhadaap penolakan orang lain,
sakit dan mencari pengobatan
mereka mau bergaul kalo mereka tidak
atas kemauan sendiri. Asosiasi
dihina. Tritment yang dapat diberikan
bebas dan terapi yang tidak
untuk penderita gangguan kepribadian
terlalu mengarahkan sangat
avoidant (menghindar) yaitu :
dihargai oleh pasien gangguan
ini. Terapi kelompok dan a) Psikoterapi. Ahli terapi
terapi perilaku biasanya mem­ mendorong pasien untuk
berikan manfaat tertentu. ke luar ke dunia untuk
Pada kedua konteks, mudah melakukan apa yang dirasakan
untuk memutuskan pasien mereka memiliki resiko

64 | Mengenal Gangguan Kepribadian dan Penanganannya


Al-Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2015

tinggi penghinaan, penolakan melakukan sesuatu, tidak mau dikritik


dan kegagalan. Tetapi ahli meskipun mereka tau dirinya salah.
terapi harus berhati-hati saat Tritment yang dapat diberikan
memberikan tugas untuk yaitu:
berlatih keterampilan sosial
a) Psikoterapi. Terapi gangguan
yang baru di luar terapi, karena
kepribadian dependen sering­
kegagalan dapat memperberat
kali berhasil, yaitu dengan proses
harga diri pasien yang telah
kognitif-behavioral, dengan
buruk. Terapi kelompok dapat
menciptakan kemandirian pada
membantu pasien mengerti
pasien, melatih ketegasan dan
efek kepekaan mereka terhadap
menumbuhkan rasa percaya
penolakan pada diri mereka
diri. Terapi perilaku, terapi
sendiri dan orang lain. Melatih
keluarga dan terapi kelompok
ketegasan adalah bentuk
semuanya telah digunakan
terapi perilaku yang dapat
dengan keberhasilan pada
mengajarkan pasien untuk
banyak kasus.
mengekspresikan kebutuhan
mereka secara terbuka dan b) Farmakoterapi. Pasien yang
untuk meningkatkan harga diri mengalami serangan panik atau
mereka. memiliki tingkat kecemasan
perpisahan yang tinggi mungkin
b) Farmakoterapi. Beberapa
tertolong oleh imipramine
pasien tertolong oleh
(Tofranil). Benzodiazepine
penghambat beta, seperti
dan obat serotonergik dapat
atenolol (Tenormin), untuk
berguna.
mengatasi hiperaktivitas
sistem saraf otonomik, yang 5. Gangguan Kepribadian Histrionik.
cenderung tinggi pada pasien (Histrionic Personality Disorders)
dengan gangguan kepribadian adalah pola kepribadian yang
menghindar, khususnya jika didominasi oleh emosi yang berlebihan
mereka menghadapi situasi dan mencari perhatian.
yang menakutkan. Tritment yang dapat diberikan
4. Gangguan Kepribadian Dependen. yaitu:
Pola kepribadian yang memberikan a) Psikoterapi. Pasien dengan
orang lain memberikan keputusan gangguan kepribadian histrio­
yang penting untuk mereka. Bila dia nik seringkali tidak me­

Muhammad Ripli | 65
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2015

nyadari perasaan mereka menganjurkan pemakaian


yang sesungguhnya; dengan pendekatan psikoanalitik untuk
demikian penjelasan dalam mendapatkan perubahan.
inner feeling mereka adalah b) Farmakoterapi. Lithium
suatu proses yang penting. (Eskalith) digunakan pada
Psikoterapi berorientasi psiko­ pasien yang memiliki
analisis, baik dalam kelompok pergeseran mood sebagai
atau individual, adalah terapi bagian dari gambaran klinis.
yang terpilih untuk gangguan Dan karena rentan terhadap
kepribadian histrionik. depresi, maka antidepresan
b) Farmakoterapi. Farmakoterapi juga dapat digunakan.
dapat ditambahkan jika gejala 7. Gangguan Kepribadian Sadistik
adalah menjadi sasarannya, yaitu: pola kepribadian yang sangat
seperti penggunaan anti­ senang terhadap penderitaan orang
depresan untuk depresi lain.
dan keluhan somatic, obat 8. Gangguan kepribadian yang
antiansietas untuk kecemasan merusak diri sendiri.
dan antipsikotik untuk (Self-defeating personality disorder),
derealisasi dan ilusi. pola kepribadian yang selalu mencari
6. Gangguan Kepribadian Narsisistik. kegagalan, sampe sekarang kita tidak
(Narcissistic Personality Disorders) tau penyebabnya.10
adalah pola kepribadian yang
didominasi oleh perasaan dirinya C. Gangguan Kepribadian Psikopat
hebat, senang dipuji dan dikagumi atau Sosiopat.
serta tidak ada rasa empati (tidak punya
Gangguan adalah orang yang tidak
perasaan).
memiliki kematangan emosi, kurang
Tritment yang dapat diberikan
memiliki pertimbangan dan rasa
yaitu:
tangung jawab, tidak mampu menilai
a) Psikoterapi. Mengobati gang­ akibat-akibat dari tingkah laku.
guan kepribadian narsistik Adapun simtom-simtom gangguan
sukar, karena pasien harus kepribadian antisosial diklasifikasikan
meninggalkan narsismenya jika dalam tiga kelompok yaitu: Pertama,
ingin mendapatkan kemajuan. simtom suasana hati. diantaranya,
Dokter psikiatrik seperti Otto
10 Yustinus Semiun, Kesehatan Mental 2, cet.
Kernberg dan Heiz Kohut ke-1…, 22-28.

66 | Mengenal Gangguan Kepribadian dan Penanganannya


Al-Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2015

tidak ada rasa bersalah atau cemas, alkohol, dan zat-zat tertentu (obat-
mencari kesenangan (hedonistis). dan obatan terlarang).
tidak memperdulikan orang lain, Tritment yang dapat diberikan
kedangkalan perasaan dan tidak ada yaitu:
rasa cinta emosional terhadap orang
a) Psikoterapi. Jika pasien merasa
lain. Kedua, simtom kognitif. Keempat,
bahwa mereka berada diantara
simtom motor.11
teman-teman sebayanya, tidak
Untuk mengetahui penyebab adanya motivasi mereka untuk
gangguan anti sosial ini adalah Pertama, berubah bisa menghilang,
pendekatan psikodinamik, seperti kemungkinan karena hal itulah
karena ia tidak mengembangkan kelompok yang menolong diri
super ego yang kuat, dan karena sendiri (selfhelp group) akan
ia telah melekat pada tahap awal lebih berguna dibandingkan di
perkembangan psikoseksual/karena penjara dalam menghilangkan
kebutuahan akan cinta, dukungan gangguan. Tetapi, ahli terapi
dan penerimaan tidak dipuaskan harus menemukan suatu cara
oleh orang tuanya dan kegagalan untuk menghadapi perilaku
dalam memuaskan kebutuhan ini merusak pada pasien. Dan
menghalangi kebutuhan berikutnya. untuk mengatasi rasa takut
Kedua, pendekatan belajar, seperti teori pasien terhadap keintiman, ahli
kekurangan dalam pengondisian klasik, terapi harus menggagalkan
dan teori penghindaran kecemasan usaha pasien untuk melarikan
yang terkondisi secara operan. Ketiga, diri dari perjumpaan dengan
pendekatan fisiologis, yaitu orang orang lain.
yang menderita gangguan kepribafian
b) Farmakoterapi. Farmakoterapi
antisosial disebabkan oleh rangsangan
digunakan untuk menghadapi
neurologis/syaraf yang kurang.
gejala yang diperkirakan akan
Gangguan kepribadian antisosial timbul, seperti kecemasan,
biasanya muncul pada masa remaja penyerangan dan depresi.
akhir. Prognosisnya bervariasi. Tetapi, karena pasien seringkali
Gangguan yang umum terjadi pada merupakan penyalahguna
individu dengan kepribadian antisosial zat, obat harus digunakan
adalah gangguan depresi, gangguam secara bijaksana. Jika pasien
menunjukkan bukti-bukti
11 Yustinus Semiun, Kesehatan Mental 2, cet.
ke-1…, 28-31. adanya gangguan defisit-atensi/

Muhammad Ripli | 67
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2015

hiperaktivitas, psikostimulan berbagai tindakan indisipliner. Sejak


seperti methylphenidate mulai timbulnya permasalahan di
(Ritalin), bisa digunakan. atas, penyakit asma bronkhialnya
sering kambuh. (A) sering tidak
D. Contoh Kasus Pada Pen­derita masuk kantor karena penyakit asma
Gangguan Kepri­ba­di­an Paranoid bronkhialnya kambuh manakala
Dan Gangguan Kecemasan hendak berangkat ke kantor. Pimpinan
perusahaan mengambil kebijaksanaan
(A) laki-laki 40 tahun, dikirim oleh dengan memutasikan (A) ke kota
dokter perusahaan karena melakukan lain, dengan (A) akan dapat kembali
undisipliner dan terancam untuk bekerja dengan kedudukan baru dan
dikeluarkan. Dokter perusahaan suasana kantor yang baru. Di temapat
menanyakan apakah (A) penderita yang baru (A) merasa semua orang
gangguan jiwa. selain daripada itu tahu tentang kasus dirinya, sehingga
disebutkan pula (A) sedang perawatan (A) sering menghindar kalau bertemu
untuk asma bronkhial. dengan karyawan lain. (A) tidak bisa
Dalam keterangannya (A) me­ bergaul denga karyawan lain, sering
ngatakan sedang mengalami komflik tidak masuk karena asma bronkhialnya
dengan atasannya, sehubungan masih tetap sering kambuh dan
dengan pertanggungjawaban terhadap produktivitas kerja merosot tajam.
hilangnya sejumlah barang milik Pemeriksaan psikiatris yang
perusahaan. (A) mengatakan ada dilakukan, diketemukan (A) menderita
orang yang iri pada kedudukannya dan kecemasan: (A) hawatir akan
dirinya telah menjadi korban fitnah. (A) ancaman PHK, bagaiamana dengan
mengajukan protes dan mengirim surat masa depannya, bagaimana dengan
ke sana ke mari dengan nada yang tidak keluarganya. (A) mengeluh karena
lazim di luar wewenang dan haknya. asma bronkhialnya selalu kambuh
Letak permasalahan sebenarnya tidak kalau ia memikirkan hal itu.
besar dan dapat diselesaikan secara
baik-baik dan kekeluargaan. Namun, Diaknosis multiaksial pada kasus
reaksi (A) sangat emosional dan penuh diatas adalah sebagai berikut:
kecurigaan sehingga menyulitkan aksis 1: gangguan jiwa kecemasan.
penyelesaian secara baik-baik. aksis 2: gangguan kepribadian para­
Sehubungan dengan kasus di atas, noid.
reaksi (A) justru mengakibatkan aksis 3: asma bronkhial.

68 | Mengenal Gangguan Kepribadian dan Penanganannya


Al-Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2015

aksis 4: tresor psikosial masalah pe­ kepribadian, gangguan-gangguan


kerjaan. kepribadian antisosial.
aksis 5: kemampuan adaptasi dalam Lebih lanjut dari uraian di atas
tahun terakhir kurang baik. maka dapat disimpulkan bahwa siapa
Terapi holistik pada kasus ini saja berpotensi untuk mengalami
meliputi: Pertama, terapi somatis gangguan kepribadian. Karena
ditujukan pada asma bronkhial dengan gangguan kepribadian tidak saja
obat-obat anti asma bronkhial. Kedua, disebabkan oleh faktor genetika (dapat
terapi psikofarmaka ditujukan pada diturunkan), tapi juga dipengaruhi
kecemasan dengan obat-obat anti oleh faktor temperamental, faktor
cemas (ansiolitik). Ketiga, psikoterapi biologis (hormon, neurotransmitter
(termasok terapi keagamaan) dan elektrofisiologi), dan faktor
ditujukan pada gangguan kecemasan psikoanalitik (yaitu adanya fiksasi pada
dan kepribadian. Keempat, terapi salah satu tahap di masa perkembangan
sosial ditujukan kepada permasalahan psikoseksual dan juga tergantung dari
pekerjaan dan pemulihan kemampuan mekanisme pertahanan ego orang yang
penyesuaian diri (re-adaptasi) dalam bersangkutan).
fungsi kehidupannya sehari-hari DSM-IV dan dalam bukunya
terutama dalam pekerjaan.12 Yustinus, gangguan kepribadian
dibagi menjadi tiga kelompok dan
E. Penutup masing-masing kelompok terdapat
beberapa gangguan kepribadian
Gangguan kepribadian merupakan
dengan karakteristik yang khas
proses perkembangan yang timbul
dan berbeda-beda satu sama lain.
pada masa kanak-kanak, dan
Hampir semua gangguan kepribadian
remaja sehingga berlanjut pada
dapat disembuhkan baik melalui
masa dewasanya seseorang. Hal ini
psikoterapi (terapi kejiwaan) maupun
sudah tertanam pada diri masing-
farmakoterapi (terapi obat-obatan),
masing. Adapun gangguan-gangguan
dengan teknik penyembuhan yang
kepribadian itu diantaranya ada yang
berbeda-beda untuk masing-masing
dianamakan gangguan-gangguan pola
gangguan kepribadian.
kepribadian, gangguan-gangguan sifat

12
Dadang, H. Hawari, Al-Qur’an Ilmu
Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, cet. Ke-1,
(Yogyakarta: PT Dana Bakti Prima Yasa, 1996),
297-298.

Muhammad Ripli | 69
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 2, Desember 2015

Daftar Pustaka http://janokogalls.blogspot.


Burhanuddin, Yusak, Kesehatan Mental com/2011/12/makalah-
Untuk Fakultas Tarbiyah Komponen gangguan-kepribadian.html
MKK, cet. Ke-1, (Bandung: CV Kementerian Agam Republik Indonesia,
Pustaka Setia, 1999) Al-Qur’an dan Terjemahannya
Baihaki, Mif. et.al., Psikiatri: Konsep Dilengkapi dengan Kajian Usul
Dasar dan Gangguan-Gangguan, Fiqih dan Intisari Ayat, cet. ke-1,
cet. Ke-1, (Bandung: PT Refika (Bandung: Syamil Qur’an, 2011)
Aditama, 2005) Meichati, Siti, Kesehatan Mental,
Deradjat, Zakiah, Kesehatan Mental, diedit Bimo Walgito, cet. Ke-1,
cet. Ke-13, ( Jakarta: CV Haji (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan
Masagung, 1988) Psikologi Universitas Gajah
Mada, 1983)
-------------, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, cet.
Ke-17, ( Jakarta: Bulan Bintang, Moeljino & Latipun, Kesehatan Mental,
2005) (Malang: UMM Press, 1999)

-------------, Kesehatan Mental, cet. Ke-7, Semiun, OPM. Yustinus, Kesehatan


( Jakarta: Gunung Agung, 1979) Mental 2, cet. Ke-1, (Yogyakarta:
Kanisius, 2006)
Hawari, H. Dadang, Al-Qur’an Ilmu
Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Taylor, Shelly E. et.al, Psikologi Sosial
Jiwa, cet. Ke-1, (Yogyakarta: PT Edisi Keduabelas, terj. , cet. Ke-1,
Dana Bakti Prima Yasa, 1996) ( Jakarta: Kencana, 2009)

70 | Mengenal Gangguan Kepribadian dan Penanganannya

Anda mungkin juga menyukai