No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
No. ICD X
1
2. Bising usus meningkat.
3. Pada keadaan inflamasi yang berat, maka bisa terjadi
pendarahan pada saluran pencernaan , yaitu: hematemesis dan
melena.
4. Pasien dengan penyakit gastritis kronis seringkali memiliki
konjungtiva mata yang tampak anemis.
Penegakan Diagnosis (Asesmen)
Diagnosis secara klinis dibuat dengan mengambil dan menimbang
data yang didapatkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan penunjang dapat memastikan diagnosis klinis menjadi
diagnosa definitif.
Perencanaan Tatalaksana Komprehensif
1. Penatalaksanaan dan pengobatan
a. Memberikan informasi kepada pasien untuk menjauhkan diri
dari pemicu terjadinya kekambuhan. Beberapa diantaranya
yaitu disiplin pola dan waktu makan, makan dengan porsi
kecil tetapi lebih sering, dan menghindari makanan yang
menyebabkan kekambuhan seperti kopi, teh, makanan pedas
dan berminyak.
b. Memberikan obat oral, yaitu:
Golongan H2 bloker (Ranitidin 2 x 150 mg, famotidin 2 x
20 mg, atau simetidin 2 x 400-800 mg)
Golongan PPI (Omeprazole 2 x 20 mg dan Lansoprazole
1 x 30 mg)
Antasida 3 x 500-1000 mg
2. Edukasi dan Konseling
Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang faktor
risiko dan pencegahan penyakit gastritis.
Kriteria Rujukan
1. Bilamana setelah 5 hari pengobatan belum menunjukkan tanda-
tanda perbaikan.
2. Timbul komplikasi penyakit.
3. Kemunculan alarm symptoms (gejala penanda) yaitu perdarahan,
penurunan berat badan sebanyak 10% dalam waktu 6 bulan, dan
mual muntah yang terlampau berlebihan
1. Poli Umum
Unit Terkait
2. Laboratorium