Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN GOUT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


9/IGD-UGD/X/2018 00 1/6

UPTD.
RUMAH SAKIT PRATAMA
GEMA SANTI NUSA
PENIDA
Disahkan :
Direktur UPTD.
PROSEDUR Tanggal Terbit Rumah Sakit Pratama Gema Santi Nusa Penida

1 Oktober 2018

dr. I Ketut Rai Sutapa


NIP. 197904012006041012

PENGERTIAN Gout adalah penyakit metabolic yang ditandai dengan


penumpukan asam urat yang nyeri pada tulang dan
sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian atas,
pergelangan dan kaki bagian tengah.

Penyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya


deposit / penimbunan kristal asam urat dalam sendi.
Penimbunan asam urat sering terjadi pada penyakit
dengan metabolisme asam urat abnormal dan kelainan
metabolic dalam pembentukan purin dan ekskresi asam
urat yang kurang dari ginjal.

TUJUAN Sebagai acuan tenaga medis dalam melaksanakan


Asuhan keperawatan
REFERENSI (Nursalam, 2001).
KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan direktur UPTD. Rumah Sakit Pratama
Gema Santi Nusa Penida Nomor 4 Tahun 2018 tentang
Pembentukan Instalasi Pada Unit Pelaksana Teknis Daerah
Rumah Sakit Pratama Gema Santi Nusa Penida.
2. Surat Keputusan Direktur Nomor 15 Tahun 2018 tentang
Jenis Pelayanan Pada Instalasi Rawat Inap.
3. Surat Keputusan Direktur Nomor 18 Tahun 2018 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis.
PROSEDUR 1. Pengkajian Keperawatan

a. Data subyektif : persedian sakit saat melakukan


aktifitas, sakit kepala
b. Data obyektif : meringis, gelisah, jalan pincang,
ASUHAN KEPERAWATAN GOUT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
9/IGD-UGD/X/2018 00 2/6

UPTD.
RUMAH SAKIT PRATAMA
GEMA SANTI NUSA
PENIDA
Disahkan :
Direktur UPTD.
PROSEDUR Tanggal Terbit Rumah Sakit Pratama Gema Santi Nusa Penida

1 Oktober 2018

dr. I Ketut Rai Sutapa


NIP. 197904012006041012

bengkak, demam

2. Diagnosis Keperawatan

a. Nyeri akut berhubungan dengan agen-agen


penyebab cedera.
b. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
kaku sendi dan kontraktur.
c. Deficit pengetahuan berhubungan dengan kurang
pajanan informasi

3. Perencanaan Keperawatan

a. Nyeri akut berhubungan dengan agen-agen


penyebab cedera.

Tujuan : nyeri yang dirasakan klien berkurang.

Kriteria hasil

Klien mengatakan nyeri berkurang, menunjukkan


perilaku yang lebih rileks, skala nyeri berkurang

Rencana Tindakan :

1. Kaji nyeri pasien menggunakan metode PQRST

Rasional : memberikan informasi sebagai


dasar dan pengawasan keefektifan intervensi

2. Bantu pasien untuk mendapatkan posisi yang


nyaman
ASUHAN KEPERAWATAN GOUT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
9/IGD-UGD/X/2018 00 3/6

UPTD.
RUMAH SAKIT PRATAMA
GEMA SANTI NUSA
PENIDA
Disahkan :
Direktur UPTD.
PROSEDUR Tanggal Terbit Rumah Sakit Pratama Gema Santi Nusa Penida

1 Oktober 2018

dr. I Ketut Rai Sutapa


NIP. 197904012006041012

Rasional : untuk menurunkan ketegangan


atau spasme otot dan mendistribusikan
kembali tekanan pada bagian tubuh.

3. Lakukan tindakan yg nyaman untuk


meningkatkan relaksasi, seperti pemijatan,
mengatur posisi dan teknik relaksasi.

Rasional :membantu pasien memfokuskan


pada subjek pengurangan nyeri.

4. Berikan obat-obatan yang dianjurkan sesuai


dengan indikasi

Rasional : untuk mengurangi nyeri yang


adekuat.

b. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan


kaku sendi dan kontraktur

Tujuan : Pasien mampu mempertahankan


kekuatan otot dan ROM sendi,

Kriteria hasil :klien ikut dalam program latihan ,


tidak mengalami kontraktur sendi

Rencana Tindakan :

1. Melakukan latihan ROM untuk sendi yang terkena


GOUT jika memungkinkan

Rasional : tindakan ini mencegah kontraktur


sendi dan atrofi otot.
ASUHAN KEPERAWATAN GOUT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
9/IGD-UGD/X/2018 00 4/6

UPTD.
RUMAH SAKIT PRATAMA
GEMA SANTI NUSA
PENIDA
Disahkan :
Direktur UPTD.
PROSEDUR Tanggal Terbit Rumah Sakit Pratama Gema Santi Nusa Penida

1 Oktober 2018

dr. I Ketut Rai Sutapa


NIP. 197904012006041012

2. Miringkan dan atur posisi pasien setiap 2 jam


sekali pada pasien tirah baring

Rasional : tindakan ini mencegah kerusakan


kulit dengan mengurangi tekanan

3. Pantau kemajuan dan perkembangan kemampuan


klien dalam melakukan aktivitas

Rasional : untuk mendeteksi perkembangan


pasien

4. Kolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk latihan


fisik pasien

Rasional : kemampuan mobilitas


ekstremitas dapat ditingkatkan dengan
latihan fisik

5. Ajarkan pasien atau anggota keluarga tentang


latihan ROM

Rasional : membantu persiapan pemulangan


pasien.

c. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang


pajanan informasi

Tujuan : Pasien mampu mengkomunikasikan apa


yang dirasakan dan yang diajarkan.

Kriteria hasil :klien paham tentang penyakitnya


ASUHAN KEPERAWATAN GOUT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
9/IGD-UGD/X/2018 00 5/6

UPTD.
RUMAH SAKIT PRATAMA
GEMA SANTI NUSA
PENIDA
Disahkan :
Direktur UPTD.
PROSEDUR Tanggal Terbit Rumah Sakit Pratama Gema Santi Nusa Penida

1 Oktober 2018

dr. I Ketut Rai Sutapa


NIP. 197904012006041012

Rencana Tindakan :

1. Kaji kemampuan pasien dalam mengungkapkan


instruksi yang diberikan

Rasional : mengetahui respon dan


kemampuan kognitif pasien dalam
menerima informasi

2. Berikan jadwal obat yang diminum meliputi nama


obat, dosis, tujuan dan efek samping

Rasional : tindakan ini dapat meningkatkan


koordinasi dan kesadaran pasien terhadap
pengobatan yang teratur

3. Berikan informasi mengenai alat-alat bantu yang


mungkin dibutuhkan

Rasional : mengurangi paksaan untuk


menggunakan sendi dan memungkinkan
individu untuk ikut serta secara lebih
nyaman dalam aktivitas yang dibutuhkan

4. Jelaskan kepada pasien mengenai penyakit yang


dialami

Rasional : memberikan pengetahuan kepada


pasien sehingga dapat menghindari
terjadinya serangan berulang

5. Dorong pemasukan diet rendah purin dan cairan


ASUHAN KEPERAWATAN GOUT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
9/IGD-UGD/X/2018 00 6/6

UPTD.
RUMAH SAKIT PRATAMA
GEMA SANTI NUSA
PENIDA
Disahkan :
Direktur UPTD.
PROSEDUR Tanggal Terbit Rumah Sakit Pratama Gema Santi Nusa Penida

1 Oktober 2018

dr. I Ketut Rai Sutapa


NIP. 197904012006041012

yang adekuat

Rasional : meningkatkan penyembuhan.

4. Pelaksanaan keperawatan

Pelaksanaan adalah pngelolaan, perwujudan dari


rencana perawatan yang telah disusun pada tahap
kedua untuk memenuhi kebutuhan pasien secara
optimal dan komprehensif. Tindakan keperawatan
yang dilaksanakan disesuaikan dengan perencanaan
(Nursalam, 2001).

5. Evaluasi keperawatan

Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan


untuk menilai efek dari tindakan keperawatan pada
pasien. Evaluasi yang diharapkan sesuai dengan
rencana tujuan yaitu :

a. Nyeri yang dirasakan berkurang


b. Pasien mampu mempertahankan kekuatan otot
dan ROM sendi

c. Pasien mampu mengkomunikasikan apa yang


dirasakan dan diajarkan
UNIT TERKAIT Semua Unit Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai