Anda di halaman 1dari 3

MENGHENTIKAN PERDARAHAN 

DI UGD
No. Dokumen No. Revisi Halaman
22/IGD-UGD/X/2018 00 1/3

UPTD.
RUMAH SAKIT
PRATAMA GEMA SANTI
NUSA PENIDA
Disahkan :
Direktur UPTD.
PROSEDUR Tanggal Terbit Rumah Sakit Pratama Gema Santi Nusa
Penida
1 Oktober 2018

dr. I Ketut Rai Sutapa


NIP. 197904012006041012

PENGERTIAN Suatu tindakan untuk menghentikan perdarahan baik pada


kasus bedah maupun non bedah.

TUJUAN Mencegah terjadinya syok


KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan direktur UPTD. Rumah Sakit Pratama
Gema Santi Nusa Penida Nomor 4 Tahun 2018 tentang
Pembentukan Instalasi Pada Unit Pelaksana Teknis
Daerah Rumah Sakit Pratama Gema Santi Nusa Penida.
2. Surat Keputusan Direktur Nomor 15 Tahun 2018 tentang
Jenis Pelayanan Pada Instalasi Rawat Inap.
3. Surat Keputusan Direktur Nomor 18 Tahun 2018 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis.
PROSEDUR KERJA .    Persiapan Alat :
Alat yang dipersiapkan sesuai dengan teknik yang akan
dilaksanakan untuk kasus bedah :
1.      Alat pelindung diri (masker, sarung tangan, scort)
2.      Balut tekan
3.      Kain kasa steril
4.      Sarung tangan
5.      Tourniquet
6.      Plester
7.      Set untuk menjahit luka
8.      Obat desinfektan
9.      Spuit 20-50 cc
10.  Waskom berisi air/NaCl 0,9 % dingin
11.  Jelly

B.     Pelaksanaan tindakan
1.      Memakai  masker, sarung tangan, scort
2.      Perawat I
MENGHENTIKAN PERDARAHAN DI UGD
No. Dokumen No. Revisi Halaman
22/IGD-UGD/X/2018 00 2/3

UPTD.
RUMAH SAKIT
PRATAMA GEMA SANTI
NUSA PENIDA
Disahkan :
Direktur UPTD.
PROSEDUR Tanggal Terbit Rumah Sakit Pratama Gema Santi Nusa
Penida
1 Oktober 2018

dr. I Ketut Rai Sutapa


NIP. 197904012006041012

a)         Menekan pembuluh darah proximal dari luka, yang dekat


dengan permukaan kulit dengan menggunakan jari tangan.
b)        Mengatur posisi dengan cara meninggikan daerah yang
luka
3.      Perawat II
a)         Mengatur posisi pasien
b)        Memakai sarung tangan kecil
c)         Meletakkan kain kasa steril di atas luka, kemudian ditekan
dengan ujung-ujung jari
d)        Meletakkkan lagi kain kasa steril di atas kain kasa yang
pertama, kemudian tekan dengan ujung jari bila perdarah
masih berlangsung. Tindakan ini dapat dilakukan secara
berulang sesuai kebutuhan tanpa mengangkat kain kasa yang
ada.
4.      Menekan balutan
a)         Meletakkan kain kasa steril di atas luka
b)        Memasang verband balut tekan, kemudian letakkan benda
keras (verband atau kayu balut) di atas luka
c)         Membalut luka dengan menggunakan verband balut
tekan.
5.      Memasang tourniquet untuk luka dengan perdarahan hebat
dan trumatik amputasi
a)       Menutup luka ujung tungkai yang putus (amputasi) dengan
menggunakan kain kasa steril
b)      Memasang tourniquet lebih kurang 10 cm sebelah proximal
luka, kemudian ikatlah dengan kuat.
c)       Tourniquet harus dilonggarkan setiap 15 menit sekali secara
periodik
6.      Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemasangan
tourniquete :
a)       Pemasangan tourniquet merupakan tindakan terakhir jika
tindakan lainnya tidak berhasil. Hanya dilakukan pada keadaan
amputasi atau sebagai “live saving”
b)      Selama melakukan tindakan, perhatikan :Kondisi pasien dan
tanda-tanda vitalEkspresi wajahPerkembangan pasien
MENGHENTIKAN PERDARAHAN DI UGD
No. Dokumen No. Revisi Halaman
22/IGD-UGD/X/2018 00 3/3

UPTD.
RUMAH SAKIT
PRATAMA GEMA SANTI
NUSA PENIDA
Disahkan :
Direktur UPTD.
PROSEDUR Tanggal Terbit Rumah Sakit Pratama Gema Santi Nusa
Penida
1 Oktober 2018

dr. I Ketut Rai Sutapa


NIP. 197904012006041012

UNIT TERKAIT UGD

Anda mungkin juga menyukai