Anda di halaman 1dari 3

JAHIT LUKA (HECTING)

No. Dokumen : 089/PKP/3.8/II/2023


S Ditetapkan oleh Kepala,
No. Revisi : 00
P
Tgl. Terbit : Februari 2023
O
Halaman : 1/3
KLINIK PRATAMA
PARADISE
PARISUDHA dr. Tria Sukma Witungga
Pengertian Tindakan jahit luka adalah suatu tindakan untuk menyambungkan jaringan
yang terputus yang disebabkan oleh karena trauma
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan jahit luka dengan
aman baik bagi pasien maupun bagi petugas di Klinik Pratama Paradise
Parisudha Kediri
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Klinik No.022/SK/KEP-PP/II/2023 Tentang
Kebijakan pelayanan klinis di klinik pratama paradise parisudha
Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/1186/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Alat dan Bahan 1. Drape steril
2. Needle holder
3. Pinset anatomis
4. Pinset chirurgis
5. Gunting operasi
6. Benang reabsorbable dengan jarum bulat (autraumatic needle) untuk
menjahit lapisan dalam
7. Benang non-reabsorbable dengan jarum lancip untuk menjahit kulit
8. Kain kassa steril 10 cm
9. Disinfektan
10. Anestesi lokal
11. Material perban
12. Gunting perban
Prosedur 1. Jahitan dasar
a. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan prosedurnya
b. . Minta pasien untuk berbaring
c. Tanyakan riwayat alergi tentang obat anestesi atau iodine
d. Tempatkan cahaya ke area luka yang akan dijahit
e. Disinfeki luka dan area-area disekitarnya
f. Cuci tangan 7 langkah dan pakai sarung tangan steril
g. Tutup luka dengan drape steril
h. Berikan anestesi lokal atau blok saraf lokal dengan metode oberst,
tunggu sampai anestesi bekerja
i. Taruh jarum bulat di bagian depan dari needle holder, kurang lebih
jepit di setengah badan jarum
j. Pegang pinset chirurgis seperti memegang pensil dengan satu tangan.
Tangan yang lainnya memegang needle holder yang tadi sudah
terpasang jarum
k. Dengan menggunakan pinset, pegang ujung luka di tempat yang
terjauh untuk meminimalisasi kerusakan jaringan, bagian pinset yang
memiliki satu gigi harus berada di tepi luka dan bagian dengan dua
gigi harus berada di kulit
l. Posisikan jarum tegak lurus terhadap kulit kurang lebih 0,5 cm dari
tepi luka dan masukkan ke dalam kulit
m. Dengan pergerakan tangan supinasi, bawa jarum menuju tepi luka
dengan gerakan seperti busur panah, mirip dengan lekukan jarum.
Untuk luka yang tidak melampaui kutis dan tidak ada ketegangan di
tepi lukanya, langsung saja melangkah ke langkah 18. Untuk luka yang
dalam, langkah penjahitan ada 2 langkah (buat jahitan dari tepi luka ke
tengah luka, lalu pindahkan needle holder ke ujung jarum yang telah
melewati tepi luka dan lanjutkan dari tepi luka yang berlawanan
hingga keluar ke tepi luka)
n. Buka needle holder dan tarik jarum menuju ke luka
o. Tarik jarum melalui kulit dan keluar dari luka dalam jalur melengkung
p. Reposisi jarum di posisi yang benar di needle holder
q. Tarik benang melalui kulit, tinggalkan panjang yang cukup untuk nanti
dijahit (sekitar 2 cm jika diikat dengan needle holder atau 10 cm jika
diikat dengan tangan)
r. Dengan menggunakan pinset, pegang ujung luka yang paling dekat
dengan kita dan putar batas luka ke arah luar
s. Dengan pergerakan melengkung, masukkan jarum ke batas luka dan
bawa sedalam mungkin sampai ke dasar luka dan bawa kembali ke
atas sampai ujung jarum terlihat menembus kulit
t. Buka needle holder saat berdekatan dengan luka dan gunakan untuk
memegang kembali jarum di bagian luar dari kulit
u. Tarik jarum dengan bentuk melengkung melalui kulit dengan
menggunakan pinset untuk memfiksasi titik keluar jarum di luka
v. Dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, pegang jarum dengan
aman dan hati-hati, lalu buka needle holder
w. Ikat benang menjadi simpul dengan bantuan needle holder.

2. Jahitan donate
a. Tetapkan titik pertama masuk 1 cm dari batas luka dan menembus
seluruh kutis
b. Jahit dalam 2 langkah dan keluar di batas luka yang berlawanan,
simetris dari jahitan pertama
c. Buat titik masuk kedua di sisi yang sama dari tempat keluar benang
yang terakhir, dekat dengan batas luka tetapi masuk superfisial( ± 1
mm dalamnya) melalui kulit
d. Masuk ke batas luka yang berlawanan secara intrakutan dan
munculkan lagi jarum di dekat tepi luka
e. Buat simpul di atas titik masuk yang pertama

3. Jahitan intrakutan
a. Tetapkan titik masuk pertama bersama dengan ekstensi luka ± 1 cm
dari permulaan luka
b. Bubuhkan benang ke kulit dengan mengikat jahitan di ujung
c. Masukkan jarum di ujung luka
d. Masukkan jarum secara intrakutan di salah satu batas luka
e. Keluarkan intrakutan dan masukkan lagi intrakutan di batas luka yang
berlawanan arah
f. Lakukan terus seperti ini (zig-zag) sampai mencapai ujung dari luka
g. Titik keluar yang terakhir harus bersama dengan penarikkan seleuruh
garis luka hingga tepi satu bertemunya dengan tepi lainnya
h. Bubuhkan kembali jahitan di ujung lukanya dan ikat
Diagram alur
Hal-hal yang perlu 1. Penggunaan APD selama melakukan tindakan.
diperhatikan 2. Prosedur pembedahan harus tepat dan dilakukan dengan steril.
3. Riwayat alergi obat-obatan yang digunakan
Unit terkait Ruang Tindakan
Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Inform Consent
3. Surgical Check List
4. Form Monitoring Anestesi dan Laporan Bedah
5. Pedoman Pembedahan Minor dan Anestesi
Rekaman historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
perubahan Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai