Anda di halaman 1dari 15

MENJAHIT LUKA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Sadar, S.Kep., Ns.


MASALLE Nip 197309101994031006

1. Pengertian Menjahit luka adalah suatu tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
yang pada prinsipnya mengubah luka terkontaminasi menjadi luka bersih dan
menutup luka sehingga dapat menghentikan perdarahan. Menutup luka tidak
selalu identic dengan menjahit luka, luka yang dalam dan kurang dari 6-8 jam
dapat dilakukan penjahitan
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melaksanakan langka-langkah mengubah luka
terkontaminasi menjadi luka bersih, menghentikan perdarahan dan menutup luka
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.
4. Referensi Materi Medis Teknik Standar PPGD DR SOETOMO 2007
5. Prosedur 1. Alat :
a. Needle holder,
b. Pinset chirrurgis,
c. Gunting benang,
d. Jarum jahit
Bahan :
a. Benang jahit,
b. Nacl 0,9% atau aquades,
c. Perhidrol,
d. Betadine.

2. Petugas yang melaksanakan :


a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan
3. Langkah-langkah
a. Petugas mempersiapkan alat
b. Petugas mencuci tangan dan mengenakan sarung tangan steril
c. Petugas mencuci luka dengan cairan NaCl 0,9% atau aquades, jangan
menggunakan bahan yang merangsang misalnya alkohol sebab dapat
menimbulkan nyeri
d. Petugas melakukan anastesi local di sekitar luka
e. Petugas menutup luka dengan kasa steril
f. Petugas mencukur bulu/rambut di sekitar luka dan cuci sekitar luka
dengan antiseptic
g. Petugas melakukan debridemen, membuang jaringan nekrotik dan benda
asing, usahakan agar tepi luka menjadi rata dan tajam. Bila belum ratakan
dengan gunting atau pisau dan perdarahannya diatasi
h. Petugas menyemprot luka dengan perhidrol sehingga semua kotoran
keluar. Bila perlu gosok luka dengan kasa sambil disiramkan perhidrol.
Kemudian bilas luka dengan aquades atau NaCl 0,9% sehingga didapatkan
luka yang bersih
i. Petugas menarik tepi luka dengan pinset, guna mendapatkan
pertautannya untuk mendapatkan bentuk yang tepat dan rapi
j. Petugas mulai menjahit luka :
- Jarum jahit yang telah berisi benang dijepit dengan needle holder
kira-kira 1/3 dari ujungnya (bagian yang runcing), lalu ditusukkan
pada tepi luka (kira-kira 3-4 mm dari tepi luka). Sewaktu jarum
ditusukkan ke kulit, pinset menahan kulit dengan sedikit dorongan
kea rah satu titik temu (arah saling berhadapan)
- Setelah jarum menembus kulit, jepitan needle holder dibuka dan
dipindahkan mendekati pangkal (bagian jarum tempat benang
disangkutkan) sambil mendorong jarum. Demikian seterusnya hingga
jarum dipindahkan ke ujung jarum. Sambil menahan kulit dengan
pinset, jarum ditarik keluar. Setelah jarum dicabut keluar dari kulit,
benang ditarik dan ujungnya disisakan sedikit (2-3 cm)
- Pemegang jarum digerakkan sedemikian rupa sambil benang dililitkan
kepada needle holder dan needle holder segera menjepit sisa benang
yang disisakan tadi. Ujung benang pertama ditarik dan ujung yang
dijepit dipertahankan. Benang dieratkan dengan tarikan dan arah
tarikan sejajar arah luka. Tindakan ini diulangi 1 atau 2 kali lagi. Maka
satu jahitan telah selesai.
- Lakukan penjahitan hingga luka merapat
- Setelah penjahitan lakukan adaptasi agar tepi luka tidak tumpang
tindih (overlapping) sehingga luka cepat sembuh. Jahitan tidak boleh
terlalu tegang karena dapat menimbulkan nekrosis dan memberikan
bekas yang buruk
- Pada luka yang dalam dilakukan jahitan lapis demi lapis, dengan
jahitan bagian dalam dijahit dengan plain catgut dan kulit dengan silk.
Catgut disimpulkan paling sedikit 3 kali dan dipotong sependek
mungkin (mendekati simpul). Jahitan silk pada kulit dipotong - 1 cm
dari simpul .
k. Setelah luka merapat, ditutup dengan kassa atau verban
l. Petugas mencuci tangan
6. Bagan Alir Terlampir
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait Poli Umum, Pendaftaran, UGD
9. Dokumen terkait Register UGD
10. Rekaman historis No Yang dubah Isi perubahan Tgl mulai
perubahan diberlakukan

Diagram alir
Pasien datang ke UGD

Pasien dipersilahkan tidur di bed UGD

Perawat melakukan anamnesa singkat dan


memeriksa tanda-tanda vital, kemudian
dilaporkan ke Dokter.

Dokter melakukan pemeriksaan luka

Perlu dirujuk?

ya tidak

Pasien dirujuk ke Rumah Sakit Pemberian penjelasan dan


penandatanganan informed
consent

Jahit dan rawat luka sesuai


dengan tahapan prosedur
INJEKSI INTRAMUSCULAR
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Sadar, S.Kep., Ns.


MASALLE Nip 197309101994031006

1. Pengertian Pengertian
Injeksi intramuscular adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke
dalam jaringan otot menggunakan spoit injeksi yang dilakukan pada otot pangkal
lengan atau otot paha bagian luar (yaitu 1/3 tengah paha sebelah luar)
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian obat melalui injeksi intra muscular
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.
4. Referensi Materi Medis Teknik Standar PPGD DR SOETOMO 2007
5. Prosedur 1. Alat :
a. Bak Instrument Steril,
b. Dissposible spuit,,
2. Bahan :
a. Medical record,
b. Infront consent,
c. Buku register pasien,
d. Obat injeksi,
e. Kapas alcohol,
3. Petugas yang melaksanakan :
a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan
4. Langkah-langkah
a. Petugas mencuci tangan,
b. Petugas memakai APD,
c. Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan dalam bak instrumen steril,
d. Petugas memberi tahu maksud tindakan kepada pasien,
e. Petugas melakukan aspirasi obat sesuai dosis dengan spuit injeksi,
f. Petugas mengatur posisi pasien,
g. Petugas memilih area penusukan yang bebas dari lesi dan
peradangan,
h. Petugas membersihkan area penusukan menggunakan kapas
alkohol,
i. Petugas membuka tutup jarum,
j. Petugas menusukkan jarum ke daerah penusukan dengan sudut 90
derajat, kira-kira sampai jaringan otot,
k. Petugas melakukan aspirasi spuit,
l. Petugas mengobservasi ada tidak darah dalam spuit, jika ada darah
tarik kembali jarum dari kulit,
m. Petugas menekan tempat penusukan dengan kapas alkohol,
n. Petugas menganti penusukan ke tempat lain, jika tidak ada darah,
masukkan perlahan-lahan hingga habis,
o. Petugas mencabut jarum,
p. Petugas menekan tempat penusukan dengan kapas alkohol,
q. Petugas memberitahu kepada pasien bahwa tindakan sudah selesai,
r. Petugas membuang sampah medis pada tempatnya,
s. Petugas mencatat tindakan dalam rekam medis,
t. Petugas merapikan alat dan bahan,
u. Petugas mencuci tangan.

a. Bagan Alir Terlampir


b. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
c. Unit Terkait Poli Umum, Pendaftaran, UGD
d. Dokumen terkait Register UGD
e. Rekaman historis No Yang dubah Isi perubahan Tgl mulai
perubahan diberlakukan
Diagram alir
Pasien datang ke UGD

Pasien dipersilahkan duduk di bed UGD

Perawat melakukan anamnesa singkat dan


memeriksa tanda-tanda vital, kemudian
dilaporkan ke Dokter.
Lakukan injeksi intramuscular
sesuai dengn tahapan prosedur.

Pasien datang ke UGD

Pasien dipersilahkan tidur di bed UGD

Perawat melakukan anamnesa singkat dan


memeriksa tanda-tanda vital, kemudian
dilaporkan ke Dokter.
Lakukan injeksi intravena sesuai
dengan tahapan prosedur

Pasien Pulang

INJEKSI INTRAVENA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS Sadar, S.Kep., Ns.
MASALLE Nip 197309101994031006

1. Pengertian Pengertian
Injeksi intravena pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam
pembuluh darah vena, menggunakan spoit injeksi , yang dilakukan pada lengan
(vena basalika dan vena sefalika), dan pada tungkai (vena saphenous).
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian obat melalui injeksi intravena
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.
4. Referensi Materi Medis Teknik Standar PPGD DR SOETOMO 2007
5. Prosedur 1. Alat :
a. Bak Instrument Steril,
b. Dissposible Spoit ,
c. Torniket / karet pembendung
2. Bahan :
a. Medical record,
b. Infront consent,
c. Buku register pasien,
d. Obat injeksi,
e. Kapas alcohol,

3. Petugas yang melaksanakan :


a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan
4. Langkah-langkah
a. Petugas mencuci tangan,
b. Petugas memakai APD,
c. Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan dalam bak
instrumen steril,
d. Petugas memberi tahu maksud tindakan kepada pasien,
e. Petugas melakukan aspirasi obat sesuai dosis dengan spuit
injeksi,
f. Petugas mengatur posisi pasien,
g. Petugas memilih area penusukan yang bebas dari lesi dan
peradangan,
h. Petugas memasang karet pembendung/torniket
i. Petugas membersihkan area penusukan menggunakan kapas
alkohol,
j. Petugas membuka tutup jarum,
k. Petugas menarik kulit ke bawah kurang lebih 2,5 cm dibawah
area penusukan dengan tangan yang dominan agar kulit
lebih tertarik untuk memudahkan penusukan,
l. Petugas menusukkan jarum ke daerah penusukan dengan
sudut 30 derajat,dan rendahkan lagi posisi jarum, kira-kira
sampai sejajar kulit dan teruskan jarum ke dalam vena,
m. Petugas melakukan aspirasi spuit,
n. Petugas mengobservasi ada tidak darah dalam spuit, jika ada
darah , lepaskan karet pembendung / torniket, dan
masukkan obat perlahan lahan,
o. Petugas mencabut jarum,
p. Petugas menekan tempat penusukan dengan kapas alkohol,
q. Petugas memberitahu kepada pasien bahwa tindakan sudah
selesai,
r. Petugas membuang sampah medis pada tempatnya,
s. Petugas mencatat tindakan dalam rekam medis,
t. Petugas merapikan alat dan bahan,
u. Petugas mencuci tangan.

f. Bagan Alir Terlampir


g. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
h. Unit Terkait Poli Umum, Pendaftaran, UGD
i. Dokumen terkait Register UGD
j. Rekaman historis No Yang dubah Isi perubahan Tgl mulai
perubahan diberlakukan
Pasien datang ke UGD

Pasien dipersilahkan tidur di bed UGD

Perawat melakukan anamnesa singkat dan


memeriksa tanda-tanda vital, kemudian
dilaporkan ke Dokter.

Dokter melakukan pemeriksaan

Perlu dirujuk?

ya tidak

Pasien dirujuk ke Rumah Sakit Pemberian penjelasan dan


penandatanganan informed
consent

Lakukan injeksi intracutan sesuai


dengan tahapan prosedur

Pasien Pulang

Semua data pasien, hasil pemeriksaan dan


penanganan di catat dalam Buku Register
Pasien UGD
INJEKSI INTRACUTAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Sadar, S.Kep., Ns.


MASALLE Nip 197309101994031006

1. Pengertian Pengertian
Injeksi intracutan adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat
ke dalam lapisan dermis atau atau di bawah lapisan epidermis atau
permukaan kulit pada 1/3 atas lengan bawah bagian dalam.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian obat melalui injeksi intracutan.


3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.
4. Referensi Materi Medis Teknik Standar PPGD DR SOETOMO 2007
5. Prosedur 1. Alat :
a. Bak Instrument Steril,
b. Spoit 5 cc,
c. Spoit 1 cc
2. Bahan :
a. Medical record,
b. Infront consent,
c. Buku register pasien,
d. Obat injeksi,
e. Aquades,
f. Kapas alcohol,

3. Petugas yang melaksanakan :


a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan
4. Langkah - langkah
a. Petugas mencuci tangan,
b. Petugas memakai APD,
c. Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan dalam
bak instrumen steril,
d. Petugas memberi tahu maksud tindakan kepada
pasien,
e. Petugas mencampurkan obat injeksi dengan
aquades degan memakai spuit 5,
f. Petugas aspirasi obat yang sudah dilarutkan
tadi,dengan memakai spuit 1 sesuai dosis,
g. Petugas mengatur posisi pasien,
h. Petugas memilih area penusukan yang bebas dari
lesi dan peradangan,
i. Petugas membersihkan area penusukan
menggunakan kapas alkohol,
j. Petugas membuka tutup jarum,
k. Petugas menarik kulit ke bawah pada area
penusukan dengan tangan yang non dominan agar
kulit lebih tertarik untuk memudahkan penusukan,
l. Petugas menusukkan jarum ke daerah penusukan
dengan lubang jarum menghadap keatas dan sudut
kira-kira 5-15 derajat dari permukaan kulit,
m. Petugas memasukkan obat perlahan-lahan sampai
berbentuk gelembung kecil, dosis yang diberikan
0,1 cc atau sesuai dengan jenis obat,
n. Petugas mencabut jarum,
o. Petugas melakukan penandaaan pada area
penyuntikan dengan melingkari area penyuntikan
dengan diameter 2,5 cm bila injeksi intakutan
dilakukan untuk tes antibiotic,
p. Petugas menganjurkan pasien atau keluarga untuk
tidak mengaruk, memasage atau memberi apapun
pada daerah penyuntikan,
q. Petugas menilai reaksi obat yaitu adanya rubor,
dolor, dan color setelah kira - kira 10 - 15 menit
setelah penyuntikan, nilai positif bila jika terdapat
tanda rubor, dolor, dan color melebihi diameter 1
cm pada daerah penyuntikan, artinya pasien alergi
dengan antibiotik tersebut.
r. Petugas memberitahu kepada pasien bahwa
tindakan sudah selesai,
s. Petugas membuang sampah medis pada
tempatnya,
t. Petugas mencatat tindakan dalam rekam medis,
u. Petugas merapikan alat dan bahan,
v. Petugas mencuci tangan.

k. Bagan Alir Terlampir


l. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
m. Unit Terkait Poli Umum, Pendaftaran, UGD
n. Dokumen terkait Register UGD
o. Rekaman historis No Yang dubah Isi perubahan Tgl mulai
perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai