PETUNJUK TEKNIS
PEMAKAIAN IMPLAN
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terjadi
kekeliruan akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
2
KATA PENGANTAR
Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengarahkan kesatuan pandang menuju
terwujudnya peningkatan mutu pelayanan sesuai dengan pedoman yang ditetapkan guna
mencapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Buku panduan implan prostetik RSU An-Nisaa’ Blitar ini merupakan panduan bagi
tenaga kesehatan yang melaksanakan pelayanan pembedahan dengan implant prostetik
yang bermutu,serta dapat dipertanggungjawabkan untuk mempermudah unit terkait dalam
melaksanakan tugasnya.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan buku ini.untuk itu
kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Bab I. Definisi................................................................................................................... 1
A.Perencanaan ........................................................................................................... 5
ii
BAB I
DEFINISI
1. Alat kesehatan adalah instrumen, apparatus, mesin dan/atau implan yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan
dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada
manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh
2. Implan adalah bahan atau materi yang secara buatan dipasang pada tubuh, banyak
tindakan bedah di rumah sakit yang menggunakan implant prostetik antara lain
panggul, lutut, lensa intra okuler dan lain-lain.
3. Alur pemesanan implan adalah rangkaian tahapan jalan pemesanan implant dari
analisa kebutuhan sampai datangnya implan
4. Alur pendistribusian implan adalah rangkaian tahapan jalan pendistribusian implant
dari implant datang sampai digunakan pasien.
5. Farmasi adalah unit rumah sakit yang bertugas untuk menyediakan dan
mengadakan segala kebutuhan obat maupun bahan habis pakai
6. Pejabat pengadaan alat kesehatan adalah bagian yang memverifikasi pengajuan
permintaan dari implan
7. Instalasi Kamar Bedah adalah suatu unit khusus di rumah sakit, tempat untuk
melakukan tindakan pembedahan, baik elektif maupun akut, yang membutuhkan
keadaan steril.
8. Instalasi Sterilisasi Sentral adalah unit di rumah sakit yang bertanggungjawab
melakukan sterilisasi alat pembedahan termasuk implan.
9. RS adalah singkatan dari Rumah Sakit , dalam hal ini yang dimaksud adalah RSU
An-Nisaa’
10. Recall produk adalah proses mengambil barang cacat dari konsumen oleh produsen
dan memberikan kompensasi. Biasanya sering terjadi akibat dari masalah keamanan
atas cacat manufaktur pada produk yang dapat membahayakan penggunanya
Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit maupun di fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya. Guna mencapai kondisi maupun fungsi peralatan kesehatan yang baik serta dapat
mendukung pelayanan kesehatan maka perlu adanya pengelolaan peralatan
1
BAB II
RUANG LINGKUP
Jumlah prosedur operasi yang dilakukan di luar ruang operasi telah berkembang
pesat selama beberapa dekade terakhir ini. Banyak tindakan bedah menggunakan implan
prostetik antara lain panggul, lutut, lensa okuler dan beberapa tindakan pemasangan alat
implan yang lain.
E. Pendistribusian barang
Alat implan yang datang dari hasil pemesanan kemudian didistribusikan ke farmasi
dan kemudian dilakukan verifikasi oleh pihak pengelola Pemeliharaan barang. Setelah
implan didistribusikan, pemeliharaannya dilakukan oleh petugas dengan cara
mengirim ke bagian CSSD untuk dilakukan sterilsasi dan kemudian dilakukan
penyimpanan sesuai jenis di tempat penyimpanan implan
2
F. Daftar alat kesehatan/implant prostetik
Daftar alat implan yang digunakan di RSU An Nisaa’ Blitar adalah sebagai
berikut yang disebutkan dalam tabel dibawah ini.
2. Screw (-)
3. Wire (-)
3
PERALATAN IMPLAN MATA
Appalens intra
ocular Iris Claw Lens, power 5.25mm –
Lens 12.00mm
4
BAB III
TATA LAKSANA
A. Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan kebutuhan terkait jenis,
spesifikasi dan jumlah implan sesuai dengan kemampuan pelayananan/klasifikasi
rumah sakit, beban pelayanan, perkembangan tekhnologi kesehatan, sumber daya
manusia yang mengoperasikan dan memelihara sarana dan prasarana. Perencanaan
kebutuhan peralatan sangat bermanfaat untuk penyediaan anggaran, pelaksanaan
pengadaan implan secara efisien dan efektif serta prosesnya dapat
dipertanggungjawabkan.
1. Perkembangan tekhnologi
2. Kesesuaian terhadap standar keselamatan/regulasi
3. Ketersediaan jumlah dan jenis implan
4. Kesesuaian dengan ilmu kedokteran
5. Anggaranpembelianbarang
5
alat implan yang ada di Instalasi Kamar Bedah, hal ini bertujuan untuk memudahkan
telusur/ traceability ketika ada “recall” dari produk alat implan yang terpasang kepada
pasien.
c. Kualifikasi dan pelatihan staf dari luar yang dibutuhkan untuk pemasangan implant
( staf dari pabrik/perusahaan implant untuk mengkalibrasi )
Melakukan pengecekan alat sebelum digunakan
d. Proses pelaporan jika ada kejadian yang tidak diharapkan terkait implant
Melakukan proses pendataan pasien meliputi, nama, alamat, diagnosa, nomor
telephone
C. Alur penarikan alat implan yang telah digunakan pada pasien ketika terjadi
“recall”
Pada kondisi tertentu dari pabrikan jika pada suatu saat ada kejadian recall untuk
produk dari alat implan maka pihak pabrikan mempunyai kewajiban memberitahukan
kepada pihak RSU An Nisaa’ Blitar melalui Instalasi Farmasi, atau sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, dari Instalasi melanjutkan informasi secara tertulis
mengenai kejadian recall kepada Instalasi Kamar Bedah guna melakukan telusur
6
pemakaian alat implan melalui bukti dokumentasi nomer register alat yang terdapat pada
dokumen rekam medik pasien dan buku register pemakaian alat implan di IKB untuk
selanjutnya dilakukan pemanggilan kepada pasien yang bersangkutan dengan
pemakaian alat implan tersebut.
7
BAB IV
DOKUMENTASI
Penggunaan alat implan prostetik di IKB sesuai dengan kebutuhan pasien dilakukan
melalui tindakan operatif sesuai dengan Standar Prosedur Operasional yang telah
ditetapkan dimana setiap penggunaan alat implant prostetik di dokumentasikan dalam
dokumen rekam medik, dengan cara menempelkan stiker register alat implan pada form
RM laporan operasi, serta melakukan pecatatan pada buku register pemakaian alat implant
prostetik yang ada di Instalasi Kamar Bedah, hal ini bertujuan untuk memudahkan telusur/
traceability ketika ada “recall” dari produk alat implan yang terpasang kepada pasien.
Panduan Penggunaan Penggunaan Alat implant prostetik ini bertujuan untuk sebagai
acuan bagi petugas dan dokter/operator di RSU An Nisaa’ Blitar dalam memberikan
pelayanan operatif pemasangan Alat inplan Instalasi Kamar Bedah.