PASIEN OPERASI
INSTALASI BEDAH SENTRAL
RSUD KILISUCI KOTA KEDIRI
2021
PEMERINTAH KOTA KEDIRI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KILISUCI
JL. Wakhid Hasyim No. 64 Telp. (0354) 6021640 email
: rsud-kilisuci@kedirikota.go.id
KEDIRI
Kode Pos 64114
TENTANG :
PEMBERLAKUAN PANDUAN PENGGUNAAN IMPLAN PADA PASIEN OPERASI
INSTALASI BEDAH SENTRAL
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KILISUCI KOTA KEDIRI
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di : KEDIRI
Pada tanggal : 31 Desember 2021
Plt. DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH
KILISUCI KOTA KEDIRI
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kamar operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit, tempat untuk melakukan tindakan
pembedahan, baik elektif maupun akut, yang membutuhkan keadaan steril. Banyak tindakan bedah
yang menggunakan implant prostetik antara lain panggul, lutut, pacu jantung, pompa insulin.
Tindakan pembedahan seperti ini mengharuskan tindakan operasi rutin yang dimodifikasi dengan
mempertimbangkan factor-faktor tertentu.
Peralatan kesehatan merupakan salah satu factor penting dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan, baik di rumah sakit maupun di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Guna mencapai
kondisi maupun fungsi pengelolaan yang baik serta dapat mendukung pelayanan kesehatan maka
perlu adanya asuhan pasien operasi yang menggunakan implan dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan hal-hal khusus tentang tindakan yang dimodifikasi.
2. TUJUAN
a. Untuk memberikan asuhan keperawatan yang aman bagi pasien operasi dengan
pemasangan implan
b. Terciptanya pengendalian infeksi yang khusus bagi pasien operasi yang terpasang implan
c. Memudahkan dalam hal penelusuran pasien jika terjadi penarikan kembali alat implant
d. Terciptanya alur pelaporan terkait penggunaan implan pada pasien operasi
3. PENGERTIAN
Implan adalah bahan atau materi yang secara buatan di pasang pada tubuh. Banyak tindakan
bedah di rumah sakit yang menggunakan implan prostetik antara lain panggul, lutut, jantung, dan
pompa insulin. Tindakan Operasi seperti ini mengharuskan tindakan yang di modifikasi dengan
mempertimbangkan beberapa factor.
Penilaian kebutuhan implan pada dasarnya dimaksudkan untuk pemenuhan implan sesuai
kemampuan rumah sakit, kebutuhan implan dan pengembangan pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan masyarakat atau perkembangan teknologi. Perencanaan kebutuhan implan dilakukan
karena faktor:
1. Perkembangan teknologi
2. Kesesuaian terhadap standard keselamatan/regulasi
3. Ketersediaan jumlah dan jenis implan
4. Anggaran Pembelian Barang
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Pemilihan Dan Penyelenggaraan Implan Rumah Sakit Umum Daerah Kilisuci Kota
Kediri
1. Rumah Sakit Umum Daerah Kilisuci Kota Kediri menyediakan pelayanan tindakan operasi
yang meyangkut pemasangan implan. Implan dalam hal ini adalah implant yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan
meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
2. Penilaian kebutuhan implan harus dilakukan secara teliti dan melalui proses anamnesa serta
perencanaan yang tepat
3. Berkaitan dengan implan tersebut Rumah Sakit Umum Daerah Kilisuci tidak menyediakan
pengadaan implan tersebut secara langsung
4. Penyelenggaraan implan yang digunakan dalam tindakan operasi tersebut dibawa dan dikelola
sendiri oleh DPJP/ operator yang bersangkutan
5. Adapun implan yang digunakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kilisuci Kota Kediri antara
lain:
Peralatan bedah : Hernia mess/ Premilene Mesh
Peralatan Obgyn : IUD Copper T dan Susuk KB II Tiga Tahunan
D. Proses pelaporan jika ada kejadian yang tidak diharapkan terkait implan
1. Jika terdapat kejadian yang tidak diharapkan terkait implan yang dipasang , harus ada bukti
pelaporan terkait hal ini.
2. Laporan yang diterima dicatat dalam formulir pelaporan yang nantinya akan dilakukan
investigasi oleh pihak Rumah Sakit
3. Apabila dalam investigasi ditemukan grading yang tinggi terkait implan maka pihak Rumah
Sakit akan menyerahkan bukti pelaporan kepada DPJP selaku penyelenggara peralatan
(implan) agar bisa melakukan tindak lanjut terhadap implan tersebut.
F. Pengendalian infeksi
1. Semua pasien yang menjalani operasi dengan pemasangan implan dilakukan surveilens
sebelum tindakan operasi, meliputi perawatan pra operasi, intra operasi, post operasi dan
perawatan luka operasi.
2. Antibiotic profilaksis diberikan secara sistemik dan harus memenuhi syarat dan diberikan
tidak lebih dari 24 jam
3. Bila ditemukan pus pada waktu dilakukan operasi harus dilakukan kultur
4. Surveilens pada pasien operasi dengan implan dilakukan sampai batas waktu satu tahun pasca
operasi
1. Identitas dan pengumpulan data pasien operasi yang terpasang implan tersedia di unit kamar bedah
.
2. Untuk memastikan ketersediaan implan dan prosedur keselamatan pasien, pada lembar surgical
safety checklist juga disertakan modifikasi asuhan tentang implan yang akan digunakan.
BAB IV
PENUTUP
Pelayanan bedah dan anestesi di rumah sakit merupakan salah satu bagian dari pelayanan
kesehatan yang berkembang dengan cepat seiring dengan peningkatan ilmu pengetahuan dan
tehnologi dibidang kesehatan.
Untuk menjamin keselamatan pasien, Rumah Sakit dituntut dalam Proses perencanaan dan
pengadaan peralatan medis/ Implant yang komprehensif dan berkesinambungan, untuk mendapatkan
perencanaan dan pengadaan Yang berkesinabungan dibutuhkan komitmen dalam menerapkan
perencanaan.
Oleh karena itu diperlukan Panduan Penggunaan Implan Pada Pasien Operasi untuk
memberikan acuan dalam pengelolaan dan pelayanan bedah di rumah sakit. Demikianlah Panduan
Penggunaan Implan Pada Pasien Operasi ini disusun. Kami mengajak semua pihak yang bekerja di
RSUD Kilisuci Kota Kediri untuk dapat bersama-sama membina dan mengembangkan sistem
pelayanan di RSUD Kilisuci Kota Kediri. Semua petugas baik tenaga medis, paramedis, maupun non
medis yang berkaitan dengan penyelenggaraan pelayanan di RSUD Kilisuci Kota Kediri hendaknya
selalu mentaati ketentuan yang telah digariskan di dalam buku panduan ini.
Ditetapkan di : KEDIRI
Pada tanggal : 31 Desember 2021