Ditetapkan di : Rantau
Pada Tanggal : 22 September 2022
Direktur,
Halaman Judul i
Daftar Isi ii
I. DEFINISI …1
A. TINDAKAN INVASIF…………………………………………………………………2
IV. DOKUMENTASI………………………………………………………………………...3
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
I. DEFINISI
a. Tindakan Invasif
Tindakan Invasif adalah tindakan medik yang langsung dapat mempengaruhi
keutuhan jaringan tubuh. Invasif menurut kamus besar adalah yang berhubungan
dengan suatu teknik yang di tubuh yang dimasukkan oleh kebocoran atau pengirisan.
b. Tindakan Non Invasif
Tindakan Non Invasif adalah pengobatan konservatif yang tidak memerlukan sayatan
ke dalam tubuh atau penghapusan jaringan.
Tindakan – tindakan pembedan yang bisa dilakukan operasi dengan sayatan lebar,
kini cukup dilakukan dengan bedah invasif minimal yang hanya memerlukan sayatan
kecil untuk mencapai organ tubuh yang akan dioperasi. Pemulihan dengan teknik inipun
lebih cepat dan tidak terlalu merusak kosmetika dinding perut atau bagian tubuh yang
dilakukan sayatan.
BAB II
TATA LAKSANA
A. TINDAKAN INVASIF
1. Setiap tindakan invasif harus dilakukan persetujuan tindakan kedokteran agar
tidak muncul gugatan atau tuntutan malpraktik medik.
2. Setiap tindakan invasif yang dilakukan harus dicatat di dalam rekam medis pasien
lembar asuhan terintegrasi).
3. Setiap hasil tindakan invasif harus di catat dalam rekam medis pasien (lembar
asuhan terintegrasi).
4. Tidak semua tindakan invasif dilakukan oleh dokter spesialis dan dokter umum,
terdapat daftar tindakan invasif yang bisa didelegasikan kepada tenaga kesehatan
yang lain (perawat, perawat gigi, fisioterapis). Diantaranya adalah sebagai
berikut:
a) Pendelegasian prosedur invasive kepada perawat
1) Pasang IV kateter
2) Lepas IV kateter
3) Pasang Urine kateter
4) Lepas Urine kateter
5) Pasang NGT (Naso Gastric Tube)
6) Lepas NGT (Naso Gastric Tube)
7) Injeksi Intra Cutan (IC), Sub Cutan (SC), Intra Musculer (IM),
8) Intra vena (IV)
9) Kumbah Lambung
10) Tindakan Hecting dan lepas Hecting
11) Sirkumsisi tanpa kelainan
12) Debridement luka tanpa komplikasi
13) Ekstraksi kuku
14) Incisi abses
15) Cross incise
16) Pengambilan corpus alenum tanpa penyulit
17) Irigasi telinga
18) Lavement
b) Pendelegasian prosedur invasif kepada perawat anestesi
1) Anestesi local
c) Pendelegasian prosedur invasif kepada perawat gigi
1) Tambal gigi
2) Pembersihan karang gigi
Setiap tindakan invasif dan hasilnya harus selalu dicatat dalam rekam medis
pasien (lembar asuhan terintegrasi).
DAFTAR PUSTAKA
Direktur,