Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Keperawatan dan Kebidanan

EFEKTIVITAS MASSASE EFFLEURAGE DAN MASSASE COUNTERPRESSURE


TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN

Riska Aprilia Wardani1), Herlina2)


1)
Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada, Email : riez_wea@yahoo.com
2)
Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada, Email : herlina.yasmine@gmail.com

ABSTRAK

Setiap persalinan yang terjadi beresiko mengalami komplikasi persalinan yang


berdampak pada terjadinya kematian ibu. Salah satu gangguan saat persalinan
adalah terjadinya nyeri persalinan. Nyeri yang tidak teratasi dapat menyebabkan
kematian pada ibu dan bayi karena nyeri menyebabkan pernafasan dan denyut
jantung ibu akan meningkat yang menyebabkan aliran darah dan oksigen ke
plasenta terganggu. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi
permasalahan nyeri selama persalinan adalah dengan menerapkan teknik masase.
Dua teknik masase yang mulai dikembangkan dan digunakan oleh bidan dan
penolong persalinan adalah masase effleurage dan masase counterpressure.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa efektifitas masase effleurage dan
masase counterpressure terhadap penurunan nyeri persalinan.
Rancangan penelitian ini menggunakan quasi eksperiment dengan rancangan
pre test post test kontrol group design. Pengukuran dilakukan pada dua kelompok
yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Penelitian ini dilakukan di BPM
yang masuk wilayah kerja Desa Sooko Kabupaten Mojokerto. Sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin yang memenuhi kriteria penelitian. Variabel
dalam penelitian ini adalah pemberian teknik massase dan intensitas nyeri. Analisis
univariate digunakan untuk menganalisis variabel karakteristik responden dan untuk
mendeskripsikan intensitas nyeri yang dialami masing-masing kelompok. Analisis
bivariate digunakan untuk melihat pengaruh dari variable menggunakan uji statistik
uji beda / uji t.
Dari hasil uji t-test dengan tingkat kemaknaan = 0,05 didapatkan nilai
signifikasi sebesar 0,078 dengan nilai korelasi sebesar 0,487 yang berarti terapi
massage effleurage tidak efektif untuk meredakan nyeri persalinan. Dari hasil uji t-
test dengan tingkat kemaknaan = 0,05 didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,023
dengan nilai korelasi sebesar 0,602 yang berarti terapi massage counterpressure
efektif untuk meredakan nyeri persalinan. Terapi massase counterpressure (sig :
0,001) lebih efektif digunakan sebagai terapi nonfarmakologis untuk meredakan
nyeri persalinan dibandingkan dengan terapi massase effleurage (sig : 0,003)
Penerapan terapi nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri pada persalinan
merupakan metode yang harus dikembangkan oleh semua bidan / penolong
persalinan. Hal ini secara tidak langsung akan membantu ibu bersalin dalam
mengatasi nyeri akibat persalinan yang terjadi dan menekan resiko terjadinya
komplikasi akibat persalinan yang terjadi.

Kata kunci : Nyeri persalinan, masase effleurage, masase counterpressure

Halaman | 123
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan

PENDAHULUAN Pregnancy Safer. Pada tahun 2012


Persalinan adalah proses pengeluaran Kementerian Kesehatan meluncurkan
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan program Expanding Maternal and Neonatal
(37-42 minggu) lahir spontan dengan Survival (EMAS) dalam rangka menurunkan
presentasi belakang kepala yang berlangsung angka kematian ibu dan neonatal sebesar
dalam 18 jam tanpa komplikasi baik ibu 25%. Program ini dilaksanakan di provinsi dan
maupun janin (Prawirohardjo, 2005). kabupaten dengan jumlah kematian ibu dan
Persalinan adalah proses pengeluaran janin neonatal yang besar, yaitu Sumatera Utara,
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37- Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
42 minggu), lahir spontan dengan presentasi Timur, dan Sulawesi Selatan. Dasar pemilihan
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 provinsi-provinsi tersebut dikarenakan 52,6%
jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun dari jumlah total kejadian kematian ibu di
pada janin (Saifuddin, 2007). Setiap Indonesia berasal dari enam provinsi tersebut,
persalinan yang terjadi beresiko mengalami sehingga dengan menurunkan angka
komplikasi persalinan yang berdampak pada kematian ibu di enam provinsi tersebut
terjadinya kematian ibu. Beberapa penelitian diharapkan akan dapat menurunkan angka
menyimpulkan bahwa kematian ibu dan kematian ibu di Indonesia secara signifikan.
kematian anak banyak terjadi di Rumah Sakit. Peningkatan pelayanan Obstetrik dan
Rumah Sakit berkontribusi terhadap 40-70% Neonatal Emergensi Komprehensif adalah
Angka Kematian Ibu, persalinan di rumah upaya yang dilakukan untuk menurunkan
berkontribusi sebesar 20-35%, dan persalinan Angka Kematian Ibu (Kemenkes, 2014).
yang terjadi di perjalanan sebesar 10-18% Dewasa ini telah diluncurkan kembali
(Lancet, 2005 dalam Kemenkes, 2014). program untuk mengurangi resiko kejadian
Dengan melihat fakta tersebut maka dapat komplikasi persalinan oleh Kemenkes RI.
dikatakan bahwa dibutuhkan adanya upaya Program Perencanaan Persalinan dan
penurunan AKI yang difokuskan di rumah Pencegahan Komplikasi (P4K) merupakan
sakit. Berbagai program telah diluncurkan program terobosan Kementerian Kesehatan
oleh pemerintah untuk mengurangi resiko dalam pemberdayaan masyarakat tentang
terjadinya komplikasi persalinan. kesehatan ibu sebagai upaya untuk
Berdasarkan Survei Demografi dan menurunkan kematian ibu (Factsheet Ditjen
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Bina Kesehatan Ibu). P4K adalah kegiatan
angka kematian ibu (yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat yang difasilitasi
kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 oleh tenaga kesehatan, kader, tokoh
per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih agama/tokoh masyarakat untuk meningkatkan
cukup tinggi apalagi jika dibandingkan dengan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat
negaranegara tetangga. Sejak tahun 1990 dalam perencanaan persalinan, persiapan
upaya strategis yang dilakukan dalam upaya menghadapi komplikasi kehamilan/persalinan,
menekan Angka Kematian Ibu (AKI) adalah perencanaan penggunaan kontrasepsi pasca
dengan pendekatan safe motherhood, dengan persalinan bagi setiap ibu hamil dengan
menganggap bahwa setiap kehamilan menggunakan media stiker sebagai penanda.
mengandung risiko, walaupun kondisi Wujud penerapan P4K tersebut juga dituliskan
kesehatan ibu sebelum dan selama kehamilan pada Buku KIA dalam lembar Amanat
dalam keadaan baik. Di Indonesia Safe Persalinan. Setiap kehamilan yang mendapat
Motherhood initiative ditindaklanjuti dengan buku KIA dan membuat perencanaan
peluncuran Gerakan Sayang Ibu di tahun persalinan dituliskan pada lembar tersebut.
1996 oleh Presiden yang melibatkan berbagi Selain itu, program Jampersal (jaminan
sektor pemerintahan di samping sektor persalinan) juga telah berperan untuk
kesehatan. Salah satu program utama yang menurunkan angka kematian ibu saat
ditujukan untuk mengatasi masalah kematian persalinan (Kemenkes, 2014).
ibu adalah penempatan bidan di tingkat desa Persalinan normal merupakan suatu
secara besar-besaran yang bertujuan untuk peristiwa yang menegangkan bagi
mendekatkan akses pelayanan kesehatan ibu kebanyakan wanita. Seorang ibu yang
dan bayi baru lahir ke masyarakat. Di tahun menghadapi persalinan cenderung merasa
2000, Kementerian Kesehatan RI takut terutama pada primigravida. Ketika
memperkuat strategi intervensi sektor ketakutan itu dialami maka secara otomatis
kesehatan untuk mengatasi kematian ibu otak mengatur dan mempersiapkan tubuh
dengan mencanangkan strategi Making untuk merasa sakit sehingga sakit saat
Halaman | 124
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan

persalinan akan lebih terasa. Wall dan metode Lamaze untuk mengurangi nyeri pada
Malzack meyakini bahwa nyeri harus persalinan normal. Effleurage merupakan
diringankan dengan efektif karena bila nyeri aplikasi dari Gate Control Theory karena pada
disertai reaksi stress memliki efek berbahaya teknik ini dilakukan stimulasi kulit dengan cara
bagi ibu dan janin (dikutip dalam memijat permukaan tubuh yang hasilnya akan
Wahyuningsih, 2014). Nyeri persalinan lebih maksimal bila dilakukan tanpa
merupakan suatu kondisi yang fisiologis. Nyeri penghalang berupa pakaian. Kekuatan
persalinan merupakan perasaan tidak penekanan saat effleurage berbeda pada
menyenangkan yang terjadi selama proses masing masing ibu bersalin. Mungkin
persalinan. Secara fisiologi nyeri persalinan sebagian ibu bersalin lebih suka dengan
mulai timbul pada persalinan kala I fase laten tekanan yang sangat ringan namun sebagian
dan fase aktif. Pada fase aktif terjadi yang lain lebih suka dengan penekanan yang
pembukaan mulai 3-10 cm. Nyeri disebabkan lebih keras. Pemijatan harus dilakukan secara
karena kontraksi uterus dan dilatasi serviks. ritmis sehingga ibu dapat bernapas secara
Makin lama nyeri yang dirasakan akan perlahan dan teratur. Apabila kulit ibu sensitif
bertambah kuat. Puncak nyeri terjadi pada terhadap intensitas kontraksi yang meningkat
fase aktif dimana pembukaan lengkap sampai maka teknik effleurage dapat dilakukan pada
10 cm. Intensitas nyeri selama persalinan area yang lain atau bila perlu dihentikan saja
mempengaruhi kondisi psikologis ibu, proses bila ibu semakin merasa tidak nyaman
persalinan dan janin (Potter dan Perry, 2005). (Yuliatun, 2008). Massase teknik counter
Nyeri yang tidak teratasi dapat menyebabkan pressure dapat dilakukan pada daerah
kematian pada ibu dan bayi karena nyeri punggung dan sacrum. Teknik ini dapat
menyebabkan pernafasan dan denyut jantung membantu mengurangi nyeri pinggang
ibu akan meningkat yang menyebabkan aliran persalinan akibat kontraksi uterus dan
darah dan oksigen ke plasenta terganggu. memberikan kenyamanan pada ibu selama
Penanganan dan pengawasan nyeri persalinan. Teknik counter pressure dapat
persalinan pada kala I fase aktif sangat dilakukan dengan menggunakan kepalan
penting karena hal ini sebagai penentu tangan pada daerah punggung atau sacrum
apakah ibu dapat menjalani persalinan normal yang dirasakan paling nyeri, dengan
atau diakhiri dengan suatu tindakan karena melakukan penekanan yang bertujuan untuk
penyulit yang diakibatkan nyeri yang sangat meredakan nyeri saat kontraksi (Yuliatun,
hebat. 2008).
Seiring kemajuan teknologi dan ilmu Penerapan terapi nonfarmakologis untuk
pendidikan (kebidanan) persalinan yang aman mengatasi nyeri pada persalinan merupakan
bagi ibu dan bayi sudah mulai dikembangkan. metode yang harus dikembangkan oleh
Beberapa bentuk konkrit yang sudah semua bidan / penolong persalinan. Hal ini
dikembangkan adalah persalinan dengan cara secara tidak langsung akan membantu ibu
cesarea dan waterbirth. Kedua jenis bersalin dalam mengatasi nyeri akibat
persalinan tersebut menjadi ibu bersalin persalinan yang terjadi dan menekan resiko
cenderung tidak mengalami nyeri yang hebat terjadinya komplikasi akibat persalinan yang
dalam persalinan yang terjadi. Namun terjadi. Disamping itu, penerapan terapi
dampak perkembangan tersebut terjadinya nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri
lonjakan biaya yang dibutuhkan untuk persalinan juga dapat membantu menurunkan
melakukan persalinan. Salah satu cara yang angka kejadian persalinan dengan cara
dapat digunakan untuk mengatasi cesarea yang membutuhkan biaya yang tidak
permasalahan nyeri selama persalinan adalah sedikit.
dengan menerapkan teknik massase. Dua Tujuan penelitian ini adalah untuk
teknik massase yang mulai dikembangkan menganalisa perbandingan efektivitas
dan digunakan oleh bidan dan penolong massase effleurage dan massase
persalinan adalah massase effleurage dan counterpressure terhadap penurunan nyeri
massase counterpressure. persalinan.
Massase effleurage merupakan teknik
pijatan dengan menggunakan telapak jari TINJAUAN TEORI
tangan dengan pola gerakan melingkar pada 1. Konsep Persalinan
abdomen, pinggang atau paha. Effleurage a. Definisi Persalinan
pada abdomen adalah salah satu metode non Persalinan normal adalah proses
farmakologis yang biasanya digunakan dalam pengeluaran janin yang terjadi pada
Halaman | 125
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan

kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) 2) Kala II (kala pengeluaran janin)


lahir spontan dengan presentasi Menurut Depkes RI (2002), beberapa
belakang kepala yang berlangsung tanda dan gejala persalinan kala II
dalam 18 jam tanpa komplikasi baik ibu adalah Ibu merasakan ingin meneran
maupun janin (Prawirohardjo, 2005). bersamaan terjadinya kontraksi, Ibu
Persalinan kala II adalah proses merasakan peningkatan tekanan
pengeluaran buah kehamilan sebagai pada rectum atau vaginanya,
hasil pengenalan proses dan perineum terlihat menonjol, vulva
penatalaksanaan kala pembukaan yang vagina dan sfingter ani terlihat
dimulai dengan pembukaan lengkap dari membuka, peningkatan pengeluaran
serviks dan berakhir dengan lahirnya lendir darah. Pada kala II his
bayi (Saifudin, 2007). terkoordinir, kuat, cepat dan lama,
b. Tahap Persalinan kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala
Menurut Prawirohardjo (2005), janin telah turun masuk ruang
persalinan dibagi menjadi 4 tahap yaitu : panggul sehingga terjadi tekanan
1) Kala I (kala pembukaan) pada otot-otot dasar panggul yang
Kala satu persalinan adalah secara reflektoris timbul rasa
permulaan kontraksi persalinan mengedan, karena tekanan pada
sejati, yang ditandai oleh perubahan rectum, ibu seperti ingin buang air
serviks yang progresif yang diakhiri besar dengan tanda anus terbuka.
dengan pembukaan lengkap (10 cm) Pada waktu his kepala janin mulai
pada primipara kala I berlangsung terlihat, vulva membuka dan
kira-kira 13 jam, sedangkan pada perenium meregang. Dengan his
multipara kira-kira 7 jam (Varney, mengedan yang terpimpin akan
2007). Terdapat 2 fase pada kala lahirlah kepala dengan diikuti seluruh
satu, yaitu : fase laten dan fase aktif. badan janin. Kala II pada primi : 1 -
Fase laten merupakan periode waktu 2 jam, pada multi - 1 jam (Mochtar,
dari awal persalinan hingga ketitik 2002)
ketika pembukaan mulai berjalan
secara progresif, yang umumnya
dimulai sejak kontraksi mulai muncul 3) Kala III (pengeluaran plasenta)
hingga pembukaan tiga sampai Menurut Depkes RI (2002), tanda-
empat sentimeter atau permulaan tanda lepasnya plasenta mencakup
fase aktif berlangsung dalam 7-8 jam. beberapa atau semua hal dibawah
Selama fase ini presentasi ini: Perubahan bentuk dan tinggi
mengalami penurunan sedikit hingga fundus, tali pusat memanjang,
tidak sama sekali. Fase aktif semburan darah tiba-tiba. Setelah
merupakan periode waktu dari awal bayi lahir kontraksi rahim istirahat
kemajuan aktif pembukaan menjadi sebentar. Uterus teraba keras
komplit dan mencakup fase transisi, dengan fundus uterus setinggi pusat,
pembukaan pada umumnya dimulai dan berisi plasenta yang menjadi
dari 3-4 cm hingga 10 cm dan tebal 2 kali sebelumnya. Beberapa
berlangsung selama 6 jam. saat kemudian timbul his pelepasan
Penurunan bagian presentasi janin dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-
yang progresif terjadi selama akhir 10 menit plasenta terlepas, terdorong
fase aktif dan selama kala dua ke dalam vagina akan lahir spontan
persalinan. Fase aktif dibagi dalam 3 atau sedikit dorongan dari atas
fase, antara lain : Fase akselerasi, simfisis atau fundus uteri. Seluruh
yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan proses biasanya berlangsung 5-30
3 cm menjadi 4 cm, Fase dilatasi, menit setelah bayi lahir. Pengeluaran
yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan plasenta disertai pengeluaran darah
sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 kira-kira 100-200 cc (Mochtar, 2002).
cm, Fase deselerasi, yaitu 4) Kala IV
pembukaan menjadi lamban kembali Kala pengawasan selama 2 jam
dalam waktu 2 jam pembukaan 9 cm setelah plasenta lahir untuk
menjadi lengkap (Prawirohardjo, mengamati keadaan ibu terutama
2005). bahaya perdarahan postpartum.
Halaman | 126
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan

2. Konsep Massase sirkulasi darah serta mengurangi


a. Definisi Massase ketegangan otot sehingga dapat
Massage merupakan sentuhan yang menimbulkan relaksasi.
dilakukan pada bagian tubuh yang dapat 5) Therapeutic Massage. Therapeutic
mengurangi ketegangan otot dan massage biasanya digunakan pada
memperlancar peredaran darah (Bryce, kasus traumatological and non
2002). Massage adalah salah satu traumatological situations. Kasus
teknik integrasi sensori yang tersebut termasuk kondisi kontraksi
mempengaruhi aktivitas saraf otonom, otot yang parah, otot yang terkilir,
pelaksanaan massage dapat fraktur, tendon yang terkilir serta
mengurangi ketegangan otot serta dapat digunakan pada kasus
individu dapat mempersepsikan pijatan rheumatological.
sebagai stimulus untuk rileks, kemudian c. Teknik Massase
muncul respon relaksasi sehingga dapat Menurut Yuliatun (2008), dalam
mengurangi tingkat nyeri (Potter & melakukan massage ada beberapa
Perry, 2005). teknik massage yang bisa dilakukan
b. Macam Massase dalam proses persalinan, yaitu:
Macam-macam massage yang biasa 1) Teknik Effleurage. Teknik efflleurage
dimanfaatkan, yaitu (Novey, 2000 dalam merupakan teknik massage yang
Wahyuningsih, 2014 : ringan, berirama, dan menggunakan
1) Aromatherapy Massage. pukulan ringan pada abdomen,
Aromatherapy Massage merupakan pinggang atau paha. Teknik ini dapat
pijatan yang menggunakan satu atau memberi relaksasi dan
lebih tetes sari tanaman yang menghilangkan nyeri, terutama bila
beraroma pada minyak pijat, seperti dilakukan pada permukaan tubuh
lavender dll, sehingga berguna untuk tanpa dihalangi kain atau pakaian.
mengurangi stress, santai, atau Penggunaan bedak dapat membantu
menambah energi. Massage ini pergerakan tangan penolong saat
cocok untuk kondisi yang berkaitan melakukan teknik efflleurage. Teknik
dengan emosional. ini biasanya dilakukan selama
2) Hot Stone Massage. Hot stone kontraksi saat proses persalinan
massage merupakan pijatan yang 2) Teknik Kneading (Remasan). Teknik
menggunakan batu halus yang kneading (menekan dan melepas
direndam pada air panas, kemudian bagian tubuh) merupakan teknik yang
diletakkan pada beberapa titik bisa digunakan untuk mengurangi
dibadan sehingga terasa hangat nyeri persalinan. Teknik ini dapat
membantu mengendurkan otot kaku dilakukan di beberapa bagian tubuh,
serta menjaga keseimbangan pusat muka leher, bahu, punggung, paha,
energi di dalam tubuh. Hot stone kaki, dan tangan. Massage pada
massage baik untuk orang-orang bahu dapat membantu ibu menjadi
yang memiliki ketengangan otot. rileks, relaksasi pada bahu
3) Sport Massage. Sport Massage menyebabkan relaksasi pada seluruh
merupakan pijatan yang dirancang tubuh dan membantu pola
khusus untuk orang-orang yang pernapasan yang teratur. Pemijatan
terlibat dalam kegiatan fisik, akan pada tangan dan kaki pada ibu
tetapi pijatan ini juga dapat bersalin dapat menghangatkan kaki
digunakan oleh orang-orang aktif ibu yang biasanya dingin saat
bekerja. Sport massage tidak hanya persalinan, dengan pemijatan dapat
berfokus pada relaksasi akan tetapi melancarkan sikulasi darah pada
juga dapat mencegah dan merawat daerah kaki.
luka, mengendurkan otot dan 3) Teknik Counterpressure. Teknik
meningkatkan kinerja atletik. counterpressure dapat dilakukan
4) Low Back Massage. Low back pada daerah punggung dan sacrum.
massage merupakan pijatan yang Teknik ini dapat membantu
dilakukan pada punggung bawah mengurangi nyeri pinggang
yang digunakan untuk aplikasi persalinan akibat kontraksi uterus
penguatan dan meningkatkan dan memberikan kenyamanan pada
Halaman | 127
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan

ibu selama persalinan. Teknik responden yang diberikan terapi massase


counterpressure dapat dilakukan counterpressure, sebagian besar berusia
dengan menggunakan kepalan 20-25 tahun sebanyak 10 responden
tangan pada daerah punggung atau (71,4%)
sacrum yang dirasakan paling nyeri, 2. Pendidikan Responden
dengan melakukan penekanan yang Dari hasil penelitian didapatkan untuk
bertujuan untuk meredakan nyeri kelompok responden yang diberikan terapi
saat kontraksi massase effleurage, sebagian besar
memiliki latar belakang pendidikan
METODE PENELITIAN menengah (SMA/SMK) yaitu sebanyak 12
Rancangan penelitian ini menggunakan responden (85,7%) dan untuk kelompok
metode penelitian kuantitatif dengan desain responden yang diberikan terapi massase
penelitian quasi eksperiment dengan counterpressure, seluruhnya memiliki latar
rancangan pre test post test kontrol group belakang pendidikan menengah
design. Pengukuran dilakukan pada dua (SMA/SMK) yaitu sebanyak 14 responden
kelompok yaitu kelompok kontrol dan (100%).
kelompok intervensi. Perbedaan pengaruh 3. Paritas Responden
pemberian massase effleurage dan massase Dari hasil penelitian didapatkan untuk
counterpressure terhadap penurunan nyeri kelompok responden yang diberikan terapi
persalinan diukur pada kelompok kontrol dan massase effleurage, sebagian besar
kelompok intervensi. Penelitian ini dilakukan adalah primipara yaitu sebanyak 11
di BPM yang masuk wilayah kerja Desa responden (78,6%) dan untuk kelompok
Sooko Kabupaten Mojokerto. Sampel dalam responden yang diberikan terapi massase
penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin yang counterpressure, sebagian besar adalah
memenuhi kriteria penelitian. Variabel dalam primipara yaitu sebanyak 10 responden
penelitian ini adalah Pemberian teknik (71,4%)
massase dan Intensitas nyeri. Sampel data 4. Efektivitas massase effleurage terhadap
diambil dari 2 kelompok responden yaitu penurunan nyeri persalinan
kelompok perlakuan yang diberikan massase Tabel 1 Analisis efektivitas massase
effleurage dan kelompok perlakukan yang effleurage terhadap penurunan nyeri
diberikan massase counterpressure. persalinan
Intensitas nyeri yang dialami ibu bersalin Kriteria Jumlah %
diukur menggunakan skala visual yang Pre test
ditabulasi dalam lembar observasi. Nyeri hebat (skor = 7-8) 7 50,0
Pengolahan data penelitian dilakukan dengan Nyeri terburuk (skor = 9- 7 50,0
tahap editing, coding, scoring dan tabulating. 10)
Analisis univariate digunakan untuk Post test 2 14,3
menganalisis variabel karakteristik responden Nyeri sedang (skor = 5- 10 71,4
dan untuk mendeskripsikan intensitas nyeri 6) 2 14,3
yang dialami masing-masing kelompok. Data Nyeri hebat (skor = 7-8)
dianalisis untuk mengetahui skor maksimal, Nyeri terburuk (skor = 9-
skor minimal, rata-rata dan standar deviasi. 10)
Analisis bivariate digunakan untuk melihat Jumlah 14 100
pengaruh dari variable menggunakan uji Correlation 0,487
statistik uji beda / uji t. Jika nilai signifikasi Signifikasi 0,078
yang didapatkan < (0,05) maka dapat Dari tabel diatas, untuk hasil pretest
disimpulkan bahwa terapi nonfarmakologis pada kelompok responden yang diberikan
yang diberikan pada ibu bersalin efektif untuk terapi massase effleurage, sebanyak 7
meredakan nyeri yang dialami saat persalinan responden (50%) mengalami nyeri hebat
(skor = 7-8) dan yang mengalami nyeri
HASIL PENELITIAN terburuk (skor 9-10) sebanyak 7 responden
1. Usia Responden (50%). Setelah diberikan terapi massase
Dari hasil penelitian didapatkan untuk effleurage didapatkan sebagian besar
kelompok responden yang diberikan terapi responden mengalami nyeri persalinan
massase effleurage, sebagian besar dalam kategori hebat (skor 7-8) yaitu
berusia 20-25 tahun sebanyak 12 sebanyak 10 responden (71,4%). Dari hasil
responden (85,7%) dan untuk kelompok
Halaman | 128
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan

uji t-test dengan tingkat kemaknaan = Dari uji analisa, untuk terapi massage
0,05 didapatkan nilai signifikasi sebesar effleurage didapatkan nilai mean sebesar
0,078 dengan nilai korelasi sebesar 0,487 0,785, standar deviasi sebesar 0,801 dan
yang berarti terapi massage effleurage standar error mean sebesar 0,214.
tidak efektif untuk meredakan nyeri Sedangkan pada kelompok responden
persalinan yang diberikan terapi massage
5. Efektivitas massase counterpressure conterpressure didapatkan nilai mean
terhadap penurunan nyeri persalinan sebesar 0,571, standar deviasi sebesar
Tabel 2 Analisis efektivitas massase 0,531 dan standar error mean sebesar
counterpressure terhadap penurunan nyeri 0,137. Dari uji paired sample t-test
persalinan didapatkan untuk nilai signifikasi pada
Kriteria Jumlah % terapi massase effleurage sebesar 0,003
Pre test dan untuk terapi massase counterpressure
Nyeri hebat (skor = 7-8) 7 50,0 sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa
Nyeri terburuk (skor = 9- 7 50,0 terapi massase counterpressure lebih
10) efektif digunakan sebagai terapi
Post test 12 85,7 nonfarmakologis untuk meredakan nyeri
Nyeri hebat (skor = 7-8) 2 14,3 persalinan.
Nyeri terburuk (skor = 9-
10) PEMBAHASAN
Jumlah 14 100 1. Efektivitas massase effleurage terhadap
Correlation 0,602 penurunan nyeri persalinan
Signifikasi 0,023 Dari hasil penelitian yang dilakukan,
Dari tabel diatas, untuk hasil pretest untuk hasil pretest pada kelompok
pada kelompok responden yang diberikan responden yang diberikan terapi massase
terapi massase counterpressure, sebanyak effleurage, sebanyak 7 responden (50%)
7 responden (50%) mengalami nyeri hebat mengalami nyeri hebat (skor = 7-8) dan
(skor = 7-8) dan yang mengalami nyeri yang mengalami nyeri terburuk (skor 9-10)
terburuk (skor 9-10) sebanyak 7 responden sebanyak 7 responden (50%). Setelah
(50%). Setelah diberikan terapi massase diberikan terapi massase effleurage
counterpressure didapatkan sebagian didapatkan sebagian besar responden
besar responden mengalami nyeri mengalami nyeri persalinan dalam kategori
persalinan dalam kategori hebat (skor 7-8) hebat (skor 7-8) yaitu sebanyak 10
yaitu sebanyak 12 responden (85,7%). Dari responden (71,4%). Dari hasil uji t-test
hasil uji t-test dengan tingkat kemaknaan dengan tingkat kemaknaan = 0,05
= 0,05 didapatkan nilai signifikasi sebesar didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,078
0,023 dengan nilai korelasi sebesar 0,602 dengan nilai korelasi sebesar 0,487 yang
yang berarti terapi massage berarti terapi massage effleurage tidak
counterpressure efektif untuk meredakan efektif untuk meredakan nyeri persalinan.
nyeri persalinan Massase merupakan metode yang
6. Perbandingan efektivitas massase memberikan rasa lega pada banyak wanita
effleurage dan massase counterpressure selama tahap pertama persalinan.
terhadap penurunan nyeri persalinan Massase juga merupakan manipulasi yang
Tabel 3 efektivitas massase effleurage dan dilakukan pada jaringan lunak yang
massase counterpressure terhadap bertujuan untuk mengatasi masalah fisik,
penurunan nyeri persalinan fungsional atau terkadang psikologi.
Massase Massase Masase dilakukan dengan penekanan
effleurage counterpressure terhadap jaringan lunak baik secara
Mean 0,785 0,571 terstruktur ataupun tidak, gerakan-gerakan
Std. 0,801 0,513 atau getaran, dilakukan menggunakan
Deviasi 0,214 0,137 bantuan media ataupun tidak (Walsh,
Std. Error 3,667 4,163 2007). Effleurage merupakan teknik pijatan
Mean 0,003 0,001 dengan menggunakan telapak jari tangan
Skor t dengan pola gerakan melingkar pada
Sig (2- abdomen, pinggang atau paha. Effleurage
tailed) pada abdomen adalah salah satu metode
non farmakologis yang biasanya digunakan
Halaman | 129
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan

dalam metode Lamaze untuk mengurangi samping faktor fisiologis, faktor- faktor
nyeri pada persalinan normal. Effleurage psikologis dapat berpengaruh pada
merupakan aplikasi dari Gate Control intensitas nyeri yang dialami yaitu takut
Theory karena pada teknik ini dilakukan dan cemas terhadap persalinan yang akan
stimulasi kulit dengan cara memijat dialami, kemampuan melakukan kontrol
permukaan tubuh yang hasilnya akan lebih diri, dan rasa percaya diri. Pemberian
maksimal bila dilakukan tanpa penghalang terapi massase dan informasi yang
berupa pakaian. Kekuatan penekanan saat berkelanjutan tentang nyeri pada ibu
effleurage berbeda pada masing masing selama kehamilan dan persalinan sangat
ibu bersalin. Mungkin sebagian ibu bersalin diperlukan untuk mempersiapkan ibu
lebih suka dengan tekanan yang sangat secara fisik dan psikologi guna
ringan namun sebagian yang lain lebih menghadapi proses persalinan.
suka dengan penekanan yang lebih keras. 2. Efektivitas massase counterpressure
Pemijatan harus dilakukan secara ritmis terhadap penurunan nyeri persalinan
sehingga ibu dapat bernapas secara Dari hasil penelitian yang dilakukan,
perlahan dan teratur. Apabila kulit ibu untuk hasil pretest pada kelompok
sensitif terhadap intensitas kontraksi yang responden yang diberikan terapi massase
meningkat maka teknik effleurage dapat counterpressure, sebanyak 7 responden
dilakukan pada area yang lain atau bila (50%) mengalami nyeri hebat (skor = 7-8)
perlu dihentikan saja bila ibu semakin dan yang mengalami nyeri terburuk (skor
merasa tidak nyaman (Yuliatun, 2008) 9-10) sebanyak 7 responden (50%).
Dari hasil penelitian menunjukkan Setelah diberikan terapi massase
bahwa perubahan nyeri yang dialami ibu counterpressure didapatkan sebagian
saat persalinan setelah diberikan terapi besar responden mengalami nyeri
massase effleurage tidak terjadi perubahan persalinan dalam kategori hebat (skor 7-8)
yang berarti. Hal ini menunjukkan bahwa yaitu sebanyak 12 responden (85,7%). Dari
antara teori yang dikemukan dengan hasil uji t-test dengan tingkat kemaknaan
praktik yang ada tidak sesuai. Penelitian = 0,05 didapatkan nilai signifikasi sebesar
yang dilakukan Utami (2015) didapatkan 0,023 dengan nilai korelasi sebesar 0,602
hasil bahwa massase effleurage efektif yang berarti terapi massage
untuk meredakan nyeri persalinan. Dari counterpressure efektif untuk meredakan
penelitian yang telah dilakukan, meskipun nyeri persalinan. Penelitian ini sejalan
telah dilakukan massase effleurage, masih dengan penelitian yang dilakukan oleh
ditemukan 2 responden yang mengalami Marifah (2014) yang didapatkan hasil
nyeri terburuk (skala nyeri 9-10). Hal ini bahwa nilai rata-rata nyeri pada ibu
dapat disebabkan karena subyektivitas dan melahirkan sebelum diberikan teknik
persepsi ibu terhadap nyeri. Nyeri adalah counter pressure adalah 9,45, dengan nilai
perasaan yang normal terjadi dalam proses nyeri terendah adalah 9 dan tertinggi
persalinan. Perasaan nyeri tersebut tidak adalah 10, sedangkan nilai rata-rata nyeri
dapat dihilangkan namun dapat diturunkan. pada ibu melahirkan setelah diberikan
Ibu primigravida belum memiliki teknik counter pressure adalah 7,09,
pengalaman terhadap persalinan sehingga dengan nilai nyeri terendah adalah 6 dan
persiapan diri belum maksimal. Hanya klien tertinggi adalah 9. Berdasarkan hasil
yang paling mengerti dan memahami penelitian dapat diketahui bahwa mayoritas
tentang nyeri yang dirasakan. Selain itu nyeri pada ibu melahirkan sebelum
terdapat beberapa faktor fisiologis yang diberikan teknik counter pressure adalah
dapat mempengaruhi persepsi dan reaksi nyeri berat sebanyak 6 responden (54,5%)
dari masing-masing individu terhadap dan responden dengan nyeri berat sekali
nyeri. Nyeri persalinan berkaitan dengan sebanyak 5 responden (45,5%).
kontraksi uterus, dilatasi, dan penipisan Sedangkan mayoritas nyeri pada ibu
serviks, serta penurunan janin selama melahirkan setelah diberikan teknik counter
persalinan. Semakin besar dilatasi serviks pressure adalah nyeri berat sebanyak 7
maka akan semakin meningkatkan nyeri responden (73,6%) dan responden dengan
persalinan yang dirasakan. Nyeri nyeri sedang sebanyak 4 responden
persalinan dipengaruhi pula oleh kondisi (36,4%). Dari hasil analisa data diketahui
fisik ibu saat persalinan, usia ibu, ukuran bahwa hasil uji t didapatkan hasil nilai
janin, dan pendamping persalinan. Di mean pada teknik counter pressure adalah
Halaman | 130
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan

2,364 dan pada teknik endorphin massage rasa nyeri yang dialami ibu bersalin dengan
adalah 2,273, sedangkan nilai t pada teknik menekan bagian tubuh yang terasa nyeri.
counter pressure adalah 8,480 dan pada Prinsip dasar yang dari massase
teknik endorphin massage adalah 8,333. counterpressure adalah melakukan
Dengan nilai -value adalah 0,000. pemijatan secara terus menerus. Dengan
Berdasarkan hasil tersebut dapat adanya pengalihan rasa nyeri yang dialami
disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat saat persalinan diharapkan persalinan
nyeri sebelum dan sesudah dilakukan dapat berjalan dengan lebih cepat dan
teknik counter pressure dan teknik semakin menurunkan resiko akibat
endorphin massage dengan nilai -value terjadinya persalinan lama.
adalah 0,000. Berdasarkan hasil uji t juga 3. Perbandingan efektivitas massase
dapat diketahui bahwa teknik counter effleurage dan massase counterpressure
pressure lebih efektif dibandingkan teknik terhadap penurunan nyeri persalinan
endorphin massage dikarenakan nilai Dari uji analisa, untuk terapi massage
mean teknik counter pressure lebih besar effleurage didapatkan nilai mean sebesar
dari teknik endorphin massage (2,364 > 0,785, standar deviasi sebesar 0,801 dan
2,273). standar error mean sebesar 0,214.
Massase counter pressure adalah Sedangkan pada kelompok responden
pijatan yang dilakukan dengan memberikan yang diberikan terapi massage
tekanan yang terus-menerus selama conterpressure didapatkan nilai mean
kontraksi pada tulang sakrum pasien sebesar 0,571, standar deviasi sebesar
dengan pangkal atau kepalan salah satu 0,531 dan standar error mean sebesar
telapak tangan (Simkin dan Ancheta, 0,137. Dari uji paired sample t-test
2005). Tekanan dalam massage counter didapatkan untuk nilai signifikasi pada
pressure dapat diberikan dalam gerakan terapi massase effleurage sebesar 0,003
lurus atau lingkaran kecil. Teknik ini efektif dan untuk terapi massase counterpressure
menghilangkan sakit punggung akibat sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa
persalinan.Namun perlu disadari bahwa terapi massase counterpressure lebih
ada ibu yang tidak biasa dipijat, bahkan efektif digunakan sebagai terapi
disentuh saat mengalami kontraksi, hal ini nonfarmakologis untuk meredakan nyeri
disebabkan karena kontraksi sedemikian persalinan.
kuatnya sehingga ibu tidak sanggup lagi Nyeri saat persalinan merupakan
menerima rangsangan apapun pada tubuh. kondisi fisiologis yang secara universal
Penolong persalinan harus memahami hal dialami oleh hampir semua ibu bersalin.
ini dan menghormati keinginan ibu Menurut Danuatmaja dan Meiliasari (2008)
(Danuatmadja dan Meilasari, 2011). saat yang paling melelahkan dan berat,
Nyeri saat persalinan adalah hal yang dan kebanyakan ibu mulai merasakan sakit
wajar dialami terutama pada primipara atau nyeri pada saat persalinan adalah
karena merupakan pengalaman pertama kala I fase aktif. Dalam fase ini kebanyakan
dalam menjalani persalinan. Intensitas ibu merasakan sakit yang hebat karena
nyeri persalinan pada primipara seringkali kegiatan rahim mulai lebih aktif. Pada fase
lebih berat daripada nyeri persalinan pada ini kontraksi semakin lama semakin kuat
multipara. Primipara juga mengalami dan semakin sering. Kondisi nyeri yang
proses persalinan lebih lama dibandingkan hebat pada kala I persalinan
proses persalinan pada multipara sehingga memungkinkan para ibu cenderung
primipara mengalami kelelahan yang lebih memilih cara yang paling gampang dan
lama. Kelelahan berpengaruh terhadap 5 cepat untuk menghilangkan rasa nyeri.
peningkatan persepsi nyeri. Massase Fenomena yang terjadi saat ini ibu memiliki
counterpressure dilakukan dengan kecenderungan untuk melakukan operasi
memberikan penekanan pada area nyeri sesar walau tanpa indikasi yang jelas.
yang dirasakan oleh ibu saat persalinan. Berdasarkan hasil penelitian yang
Tekanan yang diberikan bergantung dilakukan oleh Gulardi dan Basalamah
kepada intensitas nyeri yang dialami oleh (2001) dalam Kasdu (2003) didapatkan
ibu. Keras atau tidaknya tekanan cukup data bahwa dari 64 rumah sakit di Jakarta
dengan melihat ekspresi yang ditampakkan terdapat 17.665 kelahiran dimana
oleh ibu saat persalinan. Tujuan utama dari sebanyak 33,7% 55,3% melahirkan
massase ini adalah untuk mengalihkan dengan operasi sesar. Semakin banyaknya
Halaman | 131
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan

wanita yang ingin melahirkan dengan rangsang pemijatan tersebut dapat


proses persalinan yang berlangsung tanpa menutup gerbang terhadap rasa nyeri.
rasa nyeri menyebabkan berbagai cara Menurut Melzack dan Wall (1965 dikutip
dilakukan untuk menurunkan nyeri pada Utami, 2015), selama proses persalinan
persalinan, baik dengan teknik farmakologi impuls nyeri berjalan dari uterus sepanjang
maupun nonfarmakologi. Menurut Potter serat-serat syaraf besar ke substansia
dan Perry (2005) tindakan peredaan nyeri gelatinosa di dalam spinal kolumna, sel-sel
persalinan secara nonfarmakologi antara transmisi memproyeksikan pesan nyeri ke
lain dapat dilakukan dengan cara distraksi, otak. Adanya stimulasi massage
biofeedback atau umpan balik hayati, mengakibatkan pesan yang berlawanan
hipnosisdiri, mengurangi persepsi nyeri, yang lebih kuat, cepat dan berjalan
dan stimulasi kutaneus (masase, mandi air sepanjang serat saraf kecil. Pesan yang
hangat, kompres panas atau dingin, berlawanan ini menutup gate di substansi
stimulasi saraf elektrik transkutan). gelatinosa dengan memproduksi senyawa
Menurut penelitian Brown, Douglas, dan pereda nyeri yaitu endorfin lalu memblokir
Flood (2001) pada sampel 46 orang pesan nyeri supaya tidak ditransmisikan
dengan menggunakan 10 metode sehingga otak tidak mencatat pesan nyeri
nonfarmakologi didapatkan bahwa teknik tersebut. Dari hasil penelitian ini nampak
pernapasan, relaksasi, akupresur dan bahwa terapi counterpressure lebih efektif
massase merupakan teknik yang paling untuk dilakukan pada persalinan jika
efektif untuk menurunkan nyeri saat dibandingkan dengan terapi effleurage.
persalinan. Menurut Mc Caffery dan Beebe Penekanan pada daerah lumbal secara
(1989) yang dikutip oleh Chang, Wang, dan kontinu menjadikan sensasi nyeri yang
Chen (2002) transmisi nyeri dapat dialami responden saat persalinan
dimodifikasi/diblokir oleh counter- cenderung mengalami penurunan jika
stimulation dan masase merupakan teknik dibandingkan dengan effleurage yang
kuno yang telah banyak digunakan selama dilakukan dengan cara memukul dengan
persalinan. Masase diperkirakan bekerja perlahan pada daerah yang nyeri.
dengan baik dalam memblokir impuls nyeri Tindakan massase counterpressure lebih
ke otak dan merangsang pelepasan dapat dikontrol terutama mengenai tekanan
endorfin lokal (hormon yang berguna untuk yang harus diberikan kepada ibu bersalin
menurunkan nyeri). Dasar teori masase dibandingkan dengan terapi effleurage.
adalah teori gate control yang Dibutuhkan pemahaman yang baik
dikemukakan oleh Melzak dan Wall (1965). antara penolong persalinan dengan pasien.
Kedua peneliti ini menemukan bahwa Ibu bersalin yang tidak diberikan
stimulasi ringan secara aktual dapat penjelasan mengenai terapi massase baik
menghambat sensasi nyeri (Mander, yang dilakukan sebelum persalinan atau
2003). Terdapat banyak teknik dalam saat menjelang persalinan dapat
melakukan masase, diantaranya adalah menjadikan ibu bersalin merasa tidak
teknik effleurage dan counterpressure. nyaman dengan terapi yang diberikan.
Kedua teknik tersebut terdapat perbedaan Diperlukan tindakan sosialisasi mengenai
dalam cara ataupun tempat pemijatan terapi massase pada ibu bersalin melalui
sehingga mempunyai efek dan sensasi health education yang dapat dilakukan saat
yang berbeda. Counterpressure dilakukan ibu hamil melakukan pemeriksaan
menggunakan tumit tangan untuk memijat kehamilan / ANC. Selain itu penolong
daerah lumbal selama kontraksi yang persalinan juga dituntut untuk menguasai
dapat membantu mengurangi sensasi rasa teknik massase yang benar dengan tujuan
sakit dan transmisi impuls nyeri ke otak. untuk mengurangi nyeri yang muncul saat
Counterpressure dapat dilakukan dalam persalinan, mencegah terjadinya
posisi ibu tiduran ataupun posisi setengah persalinan lama akibat rasa cemas dan
duduk, sesuai dengan kenyamanan ibu nyeri yang berlebihan serta dapat
(Lane, 2009) menurunkan angka terjadinya persalinan
Penurunan sensasi nyeri yang terjadi sesar.
pada saat persalinan dengan teknik
pemijatan dapat dijelaskan dengan gate KESIMPULAN
theory. Tekanan pemijatan mencapai otak 1. Dari hasil uji t-test dengan tingkat
lebih cepat daripada rasa nyeri sehingga kemaknaan = 0,05 didapatkan nilai
Halaman | 132
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan

signifikasi sebesar 0,078 dengan nilai Mander, R. 2003. Nyeri Persalinan


korelasi sebesar 0,487 yang berarti terapi (Terjemahan Bertha Sugiarto). Jakarta:
massage effleurage tidak efektif untuk Penerbit Buku Kedokteran EGC
meredakan nyeri persalinan Manuaba, I.B.G., I.A. Chandranita Manuaba,
2. Dari hasil uji t-test dengan tingkat dan I.B.G. Fajar Manuaba. 2007.
kemaknaan = 0,05 didapatkan nilai Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta :
signifikasi sebesar 0,023 dengan nilai Penerbit Buku Kedokteran EGC
korelasi sebesar 0,602 yang berarti terapi Mochtar, Rustam. 2002. Sinopsis Obstetri.
massage counterpressure efektif untuk Edisi 2. Jilid 1. Jakarta : Penerbit Buku
meredakan nyeri persalinan. Kedokteran EGC
3. Terapi massase counterpressure (sig : Potter, P.A, Perry, A.G. 2005. Buku Ajar
0,001) lebih efektif digunakan sebagai Fundamental Keperawatan : Konsep,
terapi nonfarmakologis untuk meredakan Proses, dan Praktik. Edisi 4. Volume 2.
nyeri persalinan dibandingkan dengan Alih Bahasa : Renata Komalasari, dkk.
terapi massase effleurage (sig : 0,003) Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu
REFERENSI kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Bryce. 2002. Massage. Diakses dari : Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
http://www.greatcycling.com/content/featu Saifuddin, Abdul. 2007. Buku Acuan Nasional
re/ massage.pdf. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Chang, M.-Y., Wang, S.-Y., & Chen, C.-H. Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina
2002. Effects Of Massage On Pain And Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Anxiety During Labour: A Randomized Simkin, P dan Ruth Ancheta. 2005. Buku
Controlled Trial In Taiwan. Journal of Saku Persalinan. Jakarta : Penerbit Buku
Advanced Nursing, 38 (1), 68-73 Kedokteran EGC
Danuatmaja, B., & Meiliasari, M. 2008. Smeltzer, S. 2001. Buku Ajar Keperawatan
Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit: Medikal Bedah Brunner Suddarth.
Tidak Harus Sakit Untuk Menjadi Seorang Volume 2 Edisi 8. Jakarta : Penerbit Buku
Ibu (Cetakan 4). Jakarta: Puspa Swara Kedokteran EGC
Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas (Edisi Utami, R.N., 2015. Perbedaan Efektivitas
2). Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran Lama Pemberian Rose Effleurage
EGC terhadap Intensitas Nyeri Kala I Fase Aktif
Guyton A.C. and J.E. Hall. 2007. Buku Ajar pada Persalinan Normal Primigravida di
Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : Kota Semarang Tahun 2013. JURNAL
Penerbit Buku Kedokteran EGC KEBIDANAN, 2(4), pp.20-30.
Hidayat, A. A. A. 2006. Pengantar Kebutuhan Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan
Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Kebidanan Edisi 4. Jakarta ; Penerbit
Proses Keperawatan. Jakarta ; Salemba Buku Kedokteran EGC
Medika Wahyuningsih, Marni. 2014. Efektivitas
Kasdu, D. 2003. Operasi Caesar: Masalah Aromaterapi Lavender (Lavandula
dan Solusinya. Jakarta: Puspa Swara. Angustifolia) dan Massage Effleurage
Kemenkes RI. 2014. Riset Kesehatan Dasar Terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Kala I
Tahun 2013. Jakarta ; Badan Penelitian Fase Aktif Pada Primigravida Di BPS
Dan Pengembangan Kesehatan Utami dan Ruang Ponek RSUD
Kementerian Kesehatan RI Karanganyar. Surakarta ; Program Studi
Marifah, A.R., 2014. Efektifitas Tehnik S-1 Keperawatan Stikes Kusuma Husada
Counter Pressure Dan Endorphin Wiknjosastro, Hanifa. 2002. Ilmu Kebidanan.
Massage Terhadap Nyeri Persalinan Kala Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
1 Pada Ibu Bersalin Di RSUD Ajibarang. Prawirohardjo
In Prosiding Seminar Nasional & Yuliatun, L. 2008. Penangangan Nyeri
Internasional. Persalinan Dengan Metode
Nonfarmakologi. Malang: Bayumedia
Publishing

Halaman | 133

Anda mungkin juga menyukai