Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN RESTRAIN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DATU SANGGUL RANTAU


KABUPATEN TAPIN
2019
PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN
RSUD DATU SANGGUL RANTAU
Jln. Brigjend H. Hasan Basery Km I Rantau Kalimantan Selatan 71111
Telp. (0517) 31075 – 31112 (IGD) Fax. (0517) 3107

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


DATU SANGGUL RANTAU
NOMOR :/ / RSUD DS / 2017

TENTANG

PELAYANAN RESTRAIN
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DATU SANGGUL RANTAU

DIREKTUR RSUD DATU SANGGUL RANTAU KABUPATEN TAPIN

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit


Umum Daerah Datu Sanggul Rantau, maka diperlukan
penyelenggaraan Pelayanan Restrain;
b. bahwa untuk hal sebagaimana di atas perlu adanya kebijakan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Datu Sanggul Rantau sebagai landasan
bagi penyelenggaraannya;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Datu Sanggul Rantau;

Mengingat : 1. Undang-Undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;


2. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/Menkes/Per/III/2008
tentang Rekam Medis;
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 19b/Menkes/SK/PER/II/1988
tentang Rumah Sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
PERTAMA : Keputusan Direktur RSUD Datu Sanggul Rantau tentang kebijakan
Pelayanan Restrain di RSUD Datu Sanggul Rantau
KEDUA : Panduan Pelayanan Pasien Seragam di RSUD Datu Sanggul Rantau
dimaksud sebagaimana tercantum dalam Lampiran dari Keputusan
ini
KETIGA : Pelaksanaan Panduan Pelayanan Restrain dimaksudkan
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan pasien tanpa membedakan
pasien.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kesalahan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Rantau
Pada tanggal :

Direktur

dr H. Milhan, SpOG (K)., MM


NIP. 19740914 200212 1 008
Lampiran : Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Datu Sanggul Rantau
Nomor : 445/ 54 /RSUD-DS//2017
Tanggal :

BAB I
PENDAHULUAN

A. DEFINISI
Pengertian dasar restraint adalah membatasi gerak atau membatasi kebebasan.
Pengertian secara internasional adalah suatu cara/ metode/ restriksi yang disengaja
terhadap gerakan/ perilaku seseorang. Dalam hal ini perilaku yang dimaksudkan adalah
tindakan yang direncanakan, bukan suatu tindakan yang tidak disadari/ tidak disengaja/
sebagai suatu reflek. Pengertian lain adalah suatu tindakan untuk menghambat /
mencegah seseorang melakukan sesuatu yang diinginkan.
Isolasi/ pengasingan adalah suatu tindakan pengasingan terhadap pasien di dalam suatu
ruangan dimana pasien tinggal sendiri dan dicegah secara fisik untuk meninggalkan
ruangan tersebut. Isolasi hanya digunakan untuk tujuan penanganantindakan yang
membahayakan diri sendiri dan atau orang lain.
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pelayanan restrain yaitu semua pasien dengan resiko jatuh, kecenderungan
melukai diri sendiri dan yang menghambat proses pengobatan di Instalasi Gawat Darurat dan di
Rawat Inap.
BAB III
TATA LAKSANA

1. Yang berwenang membuat keputusan mengenai penggunaan restrain adalah DPJP


a. Pengaplikasian restrain dilakukan berdasarkan instruksi dari DPJP

b. Jika DPJP tidak hadir saat dibutuhkan instruksi, maka tanggung jawab
didelegasikan pada dokter jaga. Dokter yang menerima delegasi nantinya akan
mengkonsulkan pasien kepada DPJP via telepon
2. Pengaplikasian restrain harus berdasarkan penilaian kebutuhan pasien, kondisi medis
serta riwayat penyakit dan intervensi yang diberikan haruslah sesuai dengan
kebutuhan dan kepentingan pasien
3. Restrain digunakan sebagai cara/ alternatif terakhir jika metode restriktif lainnya tidak
berhasil / tidak efektif untuk memastikan keselamatan pasien, staf, atau orang lain.
4. Instruksi penggunaan restrain tidak boleh digunakan instruksi pro re nata ( jika perlu)
a. Setiap episode penggunaan restrain harus dinilai dan dievaluasi serta berdasarkan
instruksi dokter
b. Jika pasien sudah terbebas dari penggunaan restrain dan kemudian menunjukkan
perilaku yang membahayakan dan hanya dapat diatasi oleh re-aplikasi restrain,
diperlukan instruksi baru untuk melakukan re-aplikasi
c. Staf tidak boleh memberhentikan penggunaan restrain dan kemudian me-
reaplikasikannya kembali di bawah instruksi yang sebelumnya
5. Pengecualian
a. Penggunaan side rails yang diindikasikan harus tercatat di rekam medis pasien
b. Pada pasien dengan perilaku yang membahayakan diri sendiri penggunaan
restrain untuk mencegah cedera/bahaya pada diri sendiri
c. Perilaku yang berbahaya dibuat berdasarkan penilaian oleh dokter
6. Penggunaan restrain yang bertujuan untuk manajemen perilaku
destruktif/membahayakan harus dievaluasi setiap :
a. 4 jam untuk dewasa ≥ 18 tahun ke atas
b. 2 jam untuk anak dan remaja usia 9 – 17 tahun
c. 1 jam untuk anak ˂ 9 tahun
7. Batasan evaluasi di atas tidak berlaku untuk manajemen perilaku non destruktif
8. Aplikasi restrain pada pasien dengan perilaku destruktif
a. Dievaluasi langsung 1 jam setelah instruksi restrain oleh dokter yang bertugas
atau perawat jaga dan dicatat dalam rekam medis pasien
b. Evaluasi meliputi :
1) Temuan terbaru mengenai kondisi pasien
2) Respon pasien terhadap restrain
3) Hasil evaluasi pasien
4) Perlu tidaknya untuk menghentikan/melanjutkan tindakan restrain
9. Penggunaan restrain harus dipantau secara berkala dan jika kondisi membahayakan
sudah teratasi segera hentikan penggunaan restrain Batas waktu penggunaan restrain
maksimal 24 jam dan jika batas waktu restrain hampir berakhir, perawat harus segera
melaporkan kondisi klinis pasien berdasarkan asesmen dan evaluasi terkini, serta
menanyakan apakah instruksi restrain perlu dilanjutkan atau tidak
10. Prosedur observasi sebelum dan setelah aplikasi restrain
a. Singkirkan semua benda yang berpotensi membahayakan, sebelum aplikasi
restrain
b. Inspeksi keamanan tempat tidur, tempat duduk dan peralatan yang akan
digunakan selama proses restrain
c. Jelaskan alasan penggunaan restrain
d. Observasi pasien setelah aplikasi restrain
e. Penuhi kebutuhan pasien seperti : makan, minum, mandi dan toileting
f. Lakukan pemantauan secara berkala meliputi : tanda vital, posisi tubuh pasien,
keamanan restrain dan kenyamanan pasien
g. Catat dan laporkan perubahan perilaku pasien pada DPJP
BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi meliputi :
1. Kondisi pasien
2. Perilaku pasien
3. Alas an dan jenis penggunaan restrain
4. Respon pasien terhadap intervensi restrain
5. Evaluasi perilaku dan kondisi pasien setelah aplikasi restrain

Ditetapkan di : Rantau
Pada tanggal :

Direktur

dr H. Milhan, SpOG (K)., MM


NIP. 19740914 200212 1 008

Anda mungkin juga menyukai