Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN TAKALAR

RSUD H. PADJONGA DAENG NGALLE


Jl. H. Ince Husain Dg. Parani No.1 Telp. 0418-21065 - 21066 Pos 92211
Pattallassang Kab. Takalar

KEPUTUSAN
DIREKTUR BLUD RSUD H.PADJONGA DAENG NGALLE
Nomor :25.B/445/RSUD-TKL/IX/2018
TENTANG
KESIAPSIAGAAN DAN KEWASPADAAN RUMAH SAKIT PADA
PENANGGULANGAN BENCANA (DISASTER PLAN)
BLUD RSUD H. PADJONGA DAENG NGALLE

DIREKTUR BLUD RSUD H. PADJONGA DAENG NGALLE

a. bahwa RSUD H.Padjonga Daeng Ngalle sebagai tempat pelayanan


Menimbang kesehatan bagi masyarakat mempunyai potensi terhadap resiko
adanya penularan penyakit, kecelakaan yang menimpa
karyawan, pasien, pengunjung dan potensi adanya pencemaran
lingkungan dari factor fisik, kimia dan biologis;
b. bahwa untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut
diatas dapat diatasi dengan menerapkan keselamatan dan
kesehatan kerja Rumah Sakit (K3RS) di seluruh unit kerja BLUD
RSUD H.Padjonga Daeng Ngalle;
c. bahwa sehubungan dengan pertimbangan pada huruf a dan
b di atas, maka dipandang perlu ditetapkan dengan keputusan
Direktur;
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970
nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Mengingat
Nomor 2918)
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5072);
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
lingkungan Rumah Sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor.
432/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen
Kesehatan Kesehatan dan keselamatan Kerja Rumah Sakit
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama : KESIAPSIAGAAN DAN KEWASPADAAN RUMAH SAKIT PADA
PENANGGULANGAN BENCANA (DISASTER PLAN)
BLUD RSUD H. PADJONGA DAENG NGALLE DI BLUD RSUD
H.Padjonga Daeng Ngalle
Kedua
: Memberlakukan kesiapsiagaan dan kewaspadaan rumah sakit pada
Penanggulangan Musibah Masal/Bencana Di BLUD RSUD H.Padjonga
Daeng Ngalle
Ketiga
: Panitia K3RS berkoordinasi dengan kepala-kepala Instalasi
melaksanakan sosialisasi dan simulasi Penanggulangan Musibah
Masal/Bencana Di BLUD RSUD H.Padjonga Daeng Ngalle

Keempat
: Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan dan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.

Ditetapkan Di : Takalar
Pada Tanggal : 1 September
2018

dr.Darwis Sp.M.M.Kes
Nip. 1971 01012001121011
Tembusan :
1. BLUD Direktur RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Takalar
2. Para Kepla Bidang/Bagian BLUD RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Takalar
3. Para Kepala Seksi/Sub Bagian BLUD RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Takalar
4. Para Kepala Instalasi Lingkup BLUD RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Takalar
5. Arsip
LAMPIRAN

KEBIJAKAN MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA


BLUD RSUD H PADJONGA DAENG NGALLE KAB. TAKALAR

1. Kebakaran yang disebabkan kegagalan teknologi, manusia atau alam dapat


terjadi setiap saat dan dimana saja, untuk itu RS YS perlu mempersiapkan suatu
cara penanggulangannya guna mengurangi dampak kerugian yang mungkin
terjadi.
2. Pada kondisi darurat dan bencana, waktu dan tindakan untuk mengurangi
dampak kebakaran diperlukan penanggulangan secara teknis dalam waktu
singkat. Perencanaan dan persiapan merupakan kunci keberhasilan dalam
penanganan penanggulangan kebakaran secara efektif.
3. Pelaksanaan penanggulangan kebakaran adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan dengan segera setelah terjadi kebakaran, yang termasuk kegiatan
penanggulangan kebakaran adalah deteksi dini adanya kebakaran, usaha
pemadaman terhadap kebakaran, penyelamatan penghuni bangunan dan aset
perusahaan, evakuasi penghuni bangunan dan penyelamatan korban dan
pemberian pertolongan pada pasien yang membutuhkan pertolongan dengan
segera, pemenuhan kebutuhan pasien selama proses menunggu sampai
dinyatakan kondisi normal serta pemulihan kegiatan menjadi normal.
4. Komandan bencana dijabat oleh Direktur Medik dan Keperawatan, sedangkan
Direktur Umum menjabat komandan Rumah Sakit.
5. Organisasi tanggap darurat kebakaran hanya berfungsi dalam keadaan darurat
kebakaran serta untuk menjaga kesiagaan terhadap kemungkinan terjadi
keadaan darurat kebakaran maka perlu dilaksanakan pelatihan simulasi tanggap
darurat kebakaran secara bekala berdasarkan skenario yang ditetapkan dan
laporan evaluasi pelaksanaannya.
6. Bagian Pemeliharaan/ IPS Non Medik berkewajiban untuk memastikan bahwa
semua sarana darurat kebakaran siap pakai dan handal ketika dibutuhkan dalam
keadaan kebakaran termasuk rambu-rambu dan daerah evakuasi
7. Buku kesiapsiagaan tanggap darurat kebakaran disosialisasikan ke seluruh unit
kerja agar semua karyawan mengerti dan memahami tindakan yang harus
dilakukan jika terjadi keadaan darurat
8. Pimpinan unit kerja bertanggung jawab untuk memastikan semua karyawan yang
berada dalam pengawasannya telah mengerti dan memahami tindakan yang
harus dilakukan jika terjadi keadaan kebakaran.
9. Semua karyawan RS berkewajiban untuk mematuhi bukti kesiapsiagaan Tanggap
Darurat Kebakaran.
10. Semua karyawan harus mempunyai keterampilan dalam memadamkan api
dengan menggunakan APAR.

Ditetapkan Di : Takalar Pada Tanggal


:.. September 2018 DIREKTUR,
*T li\
lUKMn

dr.Darwis Sp.M.M.Kes
Nip. 1971 01012001121011

Anda mungkin juga menyukai