Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH


RUMAH SAKIT UMUM DATU SANGGUL RANTAU
Jln. Brigiend H. Hasan Basery Km I Rantau Kalimantan Selatan 7l I I I
Telp. (0517) 31075 - 31112 (IGD) Fax. (0517) 3107

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


DATU SANGGUL RANTAU
NOMOR z 4451887.1{1(EP/RSUD DS/2021

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DATU SANGGUL RANTAU

DIREKTUR RSUD DATU SANGGUL RANTAU,

Menimbang a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit


Umum Daerah Datu Sanggul Rantau maka perlu adanya

penyelenggaraan pelayanan yang bermutu tinggi;

b. Bahwa agar pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Datu Sanggul


Rantau dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya Kebijakan
Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Datu Sanggul Rantau
sebagai landasan bagi penyelenggaraannya;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a


dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Datu Sanggul Rantau;

Mengingat l. Undang - Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2010
tentang Pekerjaan Kefarmasian;

4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun


2016 tentang Standar Pelayanan Farmasi Di Rumah Sakit;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269llvlenkes/Per/Ill/2008


tentang Rekam Medis;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1 1 tahun

2017 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;


7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 tat,i.n 2020 tentang
Pelayanan Radiologi Klinik;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1087/IVIenkes/SK,/VIII/ 2008
tentang Standar Keselamatan dan Kesehatan Ke{a di Rumah Sakit;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1203/ Menkes/ SK/ XII/ 2008
tentang Standar Pelayanan IntensifCare Unit;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Tapin Nomor 05 Tahur 2008 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Datu Sanggul Rantau;

MEMUTUSKAN;

Menetapkan
Kesatu KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DATRAH
DATU SANGGUL RANTAU TENTANG KEBIJAKAN
PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM DATU SANGGUL
RANTAU
Kedua Kebijakan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Datu Sanggul Rantau
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit
Umum Daerah Datu Sanggul Rantau dilaksanakan oleh setiap Kepala
Bidang dan atau Kepala Bagian di Rumah Sakit Umum Daerah Datu
Sanggul Rantau.
Keempat Dengan berlakunya keputusan ini maka SK Direktur Nomor : 4451685.b
/RSUD-DS/2015 dinyatakan tidak berlaku lagi.
Kelima Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kesalahan akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Rantau
Pada Tanggal : 15 Juni 2021
/---

/
fJdr. H. Milhan, Sp.OC(K)-Obginsos., MM
lPembina Tk. I
NIP.19740914 200212 1 008
Lampiran
Keputusan Direktur
RSUD Datu Sanggul Rantau
Nomor : 4451887.1/KEP/RSUD-DS/2021
Tanggal : 15 Juni 2021

KEBIJAKAN PELAYANAN
RUMAH SAKIT UMI]M DAERAH DATU S$IGGUL RANTAU

l. Jenis Layanan di RSUD DATU SANGGUL RANTAU :

a. Pelayanan Gawat Darurat

b. Pelayanan Rawat Jalan:

o Poli Umum
o Poli Bedah
o Poli Kandungan
o Poli Penyakit Dalam
o Poli Anak
o Poli Mata
o Poli THT
o Poli Gigi
o Poli Saraf
o Poli DOTS
o Poli Kulit & Kelamin
o Poli Jiwa
o Poli Tumbuh Kembang
o Poli NAPZA
c. Pelayanan Rawat Inap

d. Pelayanan Hemodialisa

e. Pelayanan Intensive Care Unit


f. PelayananNeonatal Intensive Care Unit
g. Pelayanan Kamar Bersalin

h. Pelayanan Kamar Operasi

i. Pelayanan Farmasi
j. PelayananLaboratorium
k. Pelayanan Radiologi
l. PelayananFisioterapi
m. Pelayanan Gizi

n. Pelayanan Ambulance

o. IPSRS
p. cssD
q. Transfusi Darah
r. PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit)
s. Instalasi Diklat
t. Laundry
u. Pemulasaran Jenazah

2, Pelayanan di instalasi :

. Dilaksanakan dalam 24 jam.


. Selalu berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien.
. Bekeda sesuai dengan standar profesi, standar prosedur opersional yartg berlaku.
. Sesuai dengan etika profesi.

3" Informed consent :

r Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan oleh dokter atau dokter
gigi terhadap pasien harus mendapat persetujuan
o Untuk mendapat persetujuan, harus sudah diberikan penjelasan yang lengkap
4" Skrining dan triase :

' Pendaftaran atau penerimaan untuk pelayanan rawat jalan berdasarkan pada kebutuhan
pelayanan kesehatan kondisinya lewat skrining pada kontak pertama.
. Pemilihan jenis pelayanan atau unit pelayanan berdasar atas temuan pemeriksaan hasil
skrining.

' Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, evaluasi visual atau pengamatan, pemeriksaan
fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik, psikologik, laboratorium klinik atau diagnostik
penunjang sebelumnya.

' Kebutuhan daxuat, mendesak, atau segera diidentifikasi dengan proses triase berbasis bukti
untuk memprioritaskan pasien dengan kebutuhan emergensi.
. Kebutuhan akan pelayanan preventif, kuratif dan rehabilitatif diprioritaskan berdasarkan
kondisi pada waktu proses admisi sebagai pasien rawat inap.
5. Identifikasi:
. Setiap pasien yang masuk rawat inap dipasangkan gelang identitas pasien.
. Kebijakan dan prosedur mendukuag praktik identifikasi yang konsisten pada semua situasi
dan lokasi.
6. Transfer/ perpindahan di dalam rumah sakit :

. Penerimaan atau perpindahan pasien ke dan dari unit pelayanan intensif atau pelayanan
khusus ditentukan dengan kriteria yang telah ditetapkan.

7. Transfer keluar rumah sakit / rujukan :

. Rujukan kerumah sakit ditujukan kepada individu secara spesifik dan badan dari mana pasien
berasal.
. Rujukan menunjuk siapa yang bertanggung jawab selama proses rujukan serta perbekalan
dan peralatan apa yang dibutuhkan selama transportasi.
. Kefjasama yang resmi atau tidak resmi dibuat dengan rumah sakit
penerima

. Proses rujukan didokumentasikan didalam rekam medis


pasien'

8. Penundaan PelaYanan :

. Memberikan informasi apabila akan terjadi penundaan pelayanan atau


pengobatal

9. Pemulangan Pasien :

. DpJp yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien tersebut, harus


menentukan kesiapan

pasien untuk diPulangkan.

10. Transportasi:
. Transportasi milik rumah sakit, harus sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berlaku

berkenaan dengan pengoperasian, kondisi dan pemeliharaan

ll. Hak pasien dan keluarga :

a.Memperolehinformasimengenaitatatertibdanpelaturanyangberlakudirumahsakit.
b. Memperolehinformasi tentang hak dan kewajiban pasien, memberikan informasi yang
benar, jelas dan jujur mengenai Hak dan Kewajiban pasien'
c.Memperolehlayananyangmanusiawi,adil,jujurdantanpadiskiminasi'memberi
pelayananKesehatanyangaman,bermutu,antidiskriminsi,danefektifdengan
mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah
Sakit'

d. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar

prosedur operasional, membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan

kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien'

e. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan'

f. Memilih dokler dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang
berlaku di rumah sakit.
g. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai
SIP baik di dalam maupun diluar rumah sakit'

h. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang dideritanya termasuk data-data

medisnya.
i. Mendapat informasi mengenai diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan
medis, altematif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis
terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
j. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.

k. Didampingi keluarga dalam keadaan kritis.


l. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama itu tidak
mengganggu pasien lainnya.

m. Menolak bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang

dianutnya.
n. Memperoleh keamanan dan keselamatannya dirinya selama dalam perawatan di rumah

sakit.
o. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap dirinya.

p. Menggugat dar/ atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga memberikan

pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata maupun pidana.

q. Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui

media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan pemturan perundang-undangan.


12. Penolakan pelayanan dan pengobatan :

. Memberitahukan hak pasien dan keluarga untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatan.
. Memberitahukan pasien dan keluarganya tentang Menghormati keinginan dan pilihan pasien

untuk menolak pelayanan resusitasi atau memberhentikan pengobatan bantuan hidup dasar (
Do Not Resuscitate )
13. Pelayanan pasien tahap terminal :

. Mendukung hak pasien unhrk mendapatkan pelayanan yang penuh hormat dan kasih sayang
pada akhir kehidupannya

14. Asesmen pasien :

. Semua pasien yang dilayani rumah sakit harus diidentifikasi kebutuhan pelayanannya
melalui suatu proses asesmen yang baku.
. Hanya mereka yang kompeten sesuai perizinan, undang-undang dan peraturan yang berlaku
dan sertifikasi dapat melakukan asesmen
. Asesmen awal medis dilaksaaakan dalam 24 jam pertama sejak rawat inap atau lebih
dini/cepat sesuai kondisi pasien atau kebijakan rumah sakit.
. Asesmen awal keperawatan dilaksanakan dalan 24 jam pertama sejak rawat inap atau lebih
cepat sesuai kondisi pasien atau kebijakan rumah sakit.
. Asesmen awal medis yang dilakukan sebelum pasien di rawat inap, atau sebelum tindakan
pada rawat jalan di rumah sakit, tidak boleh lebih dari 30 hari, atau riwayat medis telah

diperbaharui dan pemeriksaan fisik telah diulangi.


. Untuk asesmen kurang dari 30 hari, setiap perubahan kondisi pasien yang signiftkan, sejak
asesmen dicatat dalam rekam medis pasien pada saat masuk rawat inap
. Asesmen awal termasuk menenfukan kebutuhan rencana pemulangan pasien (discharge)
. Semua pasien dilakukan asesmen ulang pada interval tertentu atas dasar kondisi dan
pengobatan untuk menetapkan respons terhadap pengobatan dan untuk merencanakan
pengobatan atau untuk pemulangan pasien.
. Data dan informasi asesmen pasien dianalisis dan diintegrasikan.
15. Manajemen obat :

. Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali jika dibutuhkan secara
klinis dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian yang tidak sengaja di area

tersebut,bila diperkenankan kebijakan.


. Elektrolit konsentrat yang disimpan di unit pelayanan pasien diberi label yang jelas dan
disimpan dengan cara yang membatasi akses (restrict access).
[6. Manajemen nutrisi :

. Pasien di skrining untuk status gizi.


[7. Manajemen nyeri:
. Semua pasien rawat inap dan rawat jalan di skrining untuk rasa sakit dan dilakukan asesmen

apabila ada rasa nyerinya.


18. Surgical Safety Checklist :

. Digunakan suatu tanda yang segera dikenali untuk identifrkasi lokasi operasi dan melibatkan
pasien dalam proses penandaan / pemberian tanda.
. Menggunakan suait checklist untuk melakukan verifikasi praoperasi tepat-lokasi, tepat-
prosedur, dan tepat-pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia,
tepat/benar, dan fungsional.
. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat/mendokumentasikan prosedur
"sebelum insisi / time-out" tepat sebelum dimulainya suatu prosedur / tindakan pembedahan.
19. Hand hygiene :

. Semua staf harus mampu melakukan cuci tangan sesuai panduan yang berlaku.

20. Risiko jatuh :

r Penerapan asesmen awal risiko pasien jatuh dan melakukan asesmen ulang terhadap pasien

bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan.


. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang pada hasil
asesmen dianggap berisiko.
. LangkahJangkah dimonitor hasilnya, baik tentang keberhasilan pengurangan cedera akibat
jatuh maupun dampak yang berkaitan secara tidak disengaja.

21. Komunikasi efektif :

. Perintah lisan dan yang melalui telepon ataupun hasil pemeriksaan dituliskan secara lengkap
oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut.
. Perintah lisan dan melalui telpon atau hasil pemeriksaan secara lengkap dibacakan kembali

oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut.


. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh individu yang memberi perintah atau hasil
pemeriksaan tersebut.

.22. Manajemen di instalasi :

. Semua petugas instalasi wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
. Melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan minimal satu
bulan sekali.
. Setiap bulan wajib membuat laporan.

.23. Peralatan di instalasi harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kaliberasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, untuk menjamin semua sediaan farmasi tetap dalam kondisi yang baik.

.24. Seluruh pegawai di RSUD Datu Sanggul Rantau Harus memiliki kemampuan menolong pasien
dalam keadaan darurat yang terdekat, minimal bantuan hidup dasar
25. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

26. Perawatan Jenazah dilakukan di ruangan dimana pasien meninggal oleh petugas ruangan.

27. RSUD Datu Sanggul Rantau tidak melakukan kegiatan penelitian Clinical Trial dan penelitian
yang melibatkan manusia.

28. RSUD Datu Sanggul Rantau tidak melakukan kegiatan donasi organ.

29. RSUD Datu Sanggul Rantau tempat praktek mahasiswa yang ada memiliki perjanjian kerjasama

dengan institusi.

RSUD Rantau

.H. Sp.OG(K)-Obginsos.,MM
I
NIP.19740914 200212 1 008

Anda mungkin juga menyukai