Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KILISUCI


JL.Wakhid Hasyim No. 64 Telp. (0354) 6021640
email : rsud-kilisuci@kotakediri.go.id
KEDIRI
Kode Pos 64114

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KILISUCI KOTA KEDIRI


NOMOR : 445 /14.06/419.108.12/2021

TENTANG :
KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI BEDAH SENTRAL
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KILISUCI KOTA KEDIRI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KILISUCI KOTA KEDIRI

Menimbang : a. bahwa dalam upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan, maka dipandang
perlu disusun Kebijakan Pelayanan Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit
Umum Daerah Kilisuci Kota Kediri;
b. bahwa untuk memenuhi pertimbangan huruf a diatas, maka
pelaksanaannya diatur dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Kilisuci Kota Kediri.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran


(Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan (Lembaran
Negara republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009, tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 47 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Kerumahsakitan;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/ 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 779/Menkes/SK/VIII/2008 tentang
Standar Pelayanan Anestesiologi dan Reanimasi di Rumah Sakit;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/SK/II/2008 tentang
Rekam Medis;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/Menkes/SK/III/2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 519/Menkes/PER/III/2011 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif
di Rumah Sakit
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 775 / Menkes / PER / IV / 2011
tentang Penyelenggaraan Komite Medik;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Rahasia
Kedokteran
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2018 tentang Kewajiban
Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 83 Tahun 2019 tentang Registrasi
Tenaga Kesehatan
14. Peraturan Walikota Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pembentukan Unit
Pelaksana Teknis dan Unit Organisasi Bersifat Khusus pada Dinas
Kesehatan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KILISUCI KOTA


KEDIRI TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI BEDAH SENTRAL
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KILISUCI
KESATU : Kebijakan sebagaimana dimaksud, tercantum dalam lampiran keputusan ini;
KEDUA : Penyelenggaraan Pelayanan Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Umum
Daerah Kilisuci Kota Kediri dilaksanakan oleh Kepala Bidang Pelayanan, Kasie
Pelayanan Medis Rumah Sakit Umum Daerah Kilisuci Kota Kediri;
KETIGA : Kebijakan sebagaimana dimaksud dalam diktum Kesatu dapat dijadikan acuan
dalam penyelenggaraan pelayanan instalasi bedah sentral di Rumah Sakit
Umum Daerah Kilisuci Kota Kediri, dilakukan evaluasi sekurang-kurangnya 3
tahun sekali;
KEEMPAT : Peraturan ini berlaku sejak ditetapkan, dan apabila terdapat kesalahan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya

Ditetapkan : di Kediri
Pada Tanggal : 30 Juni 2021

Plt. DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KILISUCI KOTA KEDIRI

dr. Tutik Mahanani U.C.D, MMRS


Pembina Utama Muda
NIP. 197603312006042013

LAMPIRAN : SK DIREKTUR RSUD KILISUCI KOTA KEDIRI


NOMOR : 445 /14.06/419.108.12/2021
TANGGAL : 30 JUNI 2021

KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI BEDAH SENTRAL (IBS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KILISUCI KOTA KEDIRI

1. Pelayanan Instalasi Bedah Sentral mempunyai falsafah dan tujuan tertulis yang memberikan
pelayanan medis dan pelayanan perawatan serta mengutamakan keselamatan pasien dalam
setiap tindakan pembedahan
2. Instalasi Bedah Sentral dilayani oleh dokter yang memenuhi kualifikasi
3. Keperawatan di Instalasi Bedah Sentral dilayani oleh koordinator perawat yang memenuhi
syarat yang telah ditetapkan
4. Semua perawat wajib mempunyai latar belakang pelatihan, pendidikan dan pengalaman
sesuai dengan persyaratan di Instalasi Bedah Sentral serta Pendidikan berkelanjutan baik
internal maupun eksternal
5. Rancang bangun dan peralatan Instalasi Bedah Sentral harus memenuhi syarat untuk
mendukung pelayanan pembedahan yang efektif dan didukung dengan prigram pemeliharaan
peralatan kedokteran dan pengamanan
6. Informed cosent atau persetujuan tindakan kedokteran dari pasien yang akan dilakukan
tindakan pembedahan dan pembiusan harus ada secara tertulis yang dilakukan oleh dokter
bedah dan dokter anestesi
7. Pasien yang menolak untuk dilakukan tindakan kedokteran harus secara tertulis menyatakan
penolakannya dengan mengisi refused consent atau penolakan tindakan kedokteran
8. Program pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Instalasi Bedah Sentral
mengacu pada program PPI
9. Pelayanan anestesi memenuhi peraturan perundang-undangan dan standar pelayanan
kesehatan
10. Pelayanan anestesi yang adekuat, regular dan nyaman tersedia untuk menolong pasien baik
selama jam kerja maupun diluar jam kerja
11. Pelayanan anestesi termasuk didalamnya sedasi moderat dos dalam dilakukan oleh dokter
anesiologi dan perawat anestesi yang kompeten
12. Setiap tindakan anestesi ditullis dalam rekam medis termasuk didalamnya tehnik antestesi
yang digunakan.
13. Dokter spesialis anesiologi beserta perawat anestesi melakukan monitor kepada pasien
selama dilakukan tindakan anestesi
14. Perawat ruang pulih sadar melakukan monitoring selama pasca anestesi diruang pulih sadar
kurang lebih 1-2 jam atau nilai sesuai kriteria pasien transfer dan ditulis didalam rekam medis
pasien yang bersangkutan
15. Selama pasien dilakukan pembedahan, dokter anestesi dan perawat melakukan monitoring
terhadap pasien dan ditulis dalam lembar catatan anestesi
16. Laporan tindakan kedokteran atau ringkasan operasi harus ditulis secara lengkap dalam
dokumen rekam medis
17. Pelayanan pasien anestesi rawat jalan yang menggunakan anestesi umum di observasi
diruang pulih sadar kemudian dilanjutkan observasi di ruang one day care (ruang perawatan
sehari)
18. Monitoring kondisi pasien dengan menggunakan anestesi adalah tanggung jawab dokter
anestesi
19. Monitoring kondisi pasien dengan local anestesi adalah tanggung jawab operator bedah
dengan dibantu perawat kamar operasi untuk mengawasi tanda vital dan keadaan umum
pasien
20. Pelayanan anestesi pasca operasi yang memerlukan pengawan intensif dapat dilakukan
pengawasan diruang instalasi dibawah pengawasan dokter anestesi
21. Pelayanan pembedahan menjamin keselamatan pasien dengan mengembangkan pendekatan
untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi
22. Pencatatan kecelakaan atau kegagalan dan mekanisme pelaporan kepada yang berwenang
mengacu pada prosedur keselamatan pasien rumah sakit
23. Pelayanan pasien dengan lokal anestesi pasca operasi diobservasi diruang pulih sadar
dilanjutkan kembali ke poliklinik kemudian pulang
24. Karyawan baru yang ditugaskan di Instalasi Bedah Sentral wajib mengikuti program orientasi
umum rumah sakit maupun orientasi khusus Instalasi Bedah Sentral
25. Melakukan program peningkatan mutu Pendidikan dan pengembangan disertai evaluasi

Ditetapkan : di Kediri
Pada Tanggal : 30 Juni 2021

Plt. DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KILISUCI KOTA KEDIRI

dr. Tutik Mahanani U.C.D, MMRS


Pembina Utama Muda
NIP. 197603312006042013

Anda mungkin juga menyukai