Anda di halaman 1dari 35

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

INSTALASI PENUNJANG
TAHUN 2021

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KILISUCI


KOTA KEDIRI
Jl. KH. Wakhid Hasyim No 64 Telp. (0354) 6021640
rsud-kilisuci@kedirikota.go.id
Kode Pos 64114

2021
PEMERINTAH KOTA KEDIRI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KILISUCI
JL. Wakhid Hasyim No. 64 Telp. (0354) 6021640
email : rsud-kilisuci@kedirikota.go.id
KEDIRI
Kode Pos 64114

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KILISUCI KOTA KEDIRI


NOMOR :445/13.09/419.108.12/2021

TENTANG :
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI PENUNJANG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KILISUCI KOTA KEDIRI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KILISUCI KOTA KEDIRI

Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu pelayanan dan


keselamatan pasien rumah sakit sesuai dengan standar nasional,
perlu penyelenggaraan pelayanan dalam Instalasi Penunjang yang
baik dan bermutu;
b. bahwa untuk maksud tersebut pada butir (a) di atas, diperlukan
adanya kebijakan sebagai landasan bagi penyelenggaraan
pelayanan dalam Instalasi Penunjang;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
konsideran huruf a, b di atas maka perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kilisuci Kota Kediri.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004, tentang


Praktik Kedokteran;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009, tentang
Kesehatan;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009, tentang
Rumah Sakit;
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/Menkes/SK/III/2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
6. Peraturan Menteri Kesehtan Republik Indonesia Nomor
1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG Organisasi dan Tata Kerja
Kementrian Kesehatan Rumah Sakit;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 755/Menkes/PER/IV /2011
tentang Penyelenggaraan Komite Medik;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar
pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
9. Peraturan Walikota Nomor 33 Tahun 2020 tentang Unit Organisasi
Bersifat Khusus pada Dinas Kesehatan Kota Kediri.
10. Peraturan Walikota Nomor 71 Tahun 2021 tentang Peraturan Internal
Rumah Sakit Umum Daerah Kilisuci Kota Kediri (Hospital By Law).
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
12. Izin Operasional Rumah Sakit Tipe C Nomor
503/008/IOPFAYANKES/4198.104/2021
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011
tentang Keselamatan Pasien;
14. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 370/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Teknologi Laboratorium Kesehatan
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 tentang Cara
Penyelenggaraan Laboratorium Klinik Yang Baik;
16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 835/MENKES/SK/IX/2009
tentang Pedoman Keselamatan dan Keamanan Laboratoium
Mikrobiologik dan Imunologik.
17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 375/Menkes/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Radiografer;
18. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1250/Menkes/SK/XII/2009 tentang Pedoman Kendali Mutu (Quality
Control) Peralatan Radiodiagnostik;
19. Keputusan Kepala Bapeten Nomor 01-P/Ka-BAPETEN/I-03 tentang
Pedoman Dosis Pasien Radiodiagnostik;
20. Perka Bapeten No 8 Tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi
dalam Penggunaan Pesawat Sinar X Radiologi Diagnostik dan
Intervensional;
21. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2020 Tentang Pelayanan Radiologi Klinik
22. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 83 Tahun 2014 tentang Unit
Transfusi Darah, Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) dan Jejaring
Pelayanan Transfusi Darah
23. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 91 Tahun
2015 Tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah
LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KILISUCI KOTA KEDIRI
NOMOR : 445 / 13.09 / 419.108.12 / 2021
TANGGAL : 30 September 2021

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan
merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam
mendukung upaya penyelenggaran kesehatan. Penyelenggaraan upaya kesehatan di
Rumah sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks.
Instalasi Penunjang merupakan salah satu instalasi yang menunjang pelayanan
kesehatan di RSUD Kilisuci Kota Kediri. Instalasi Penunjang terdiri dari tiga unit pelayanan
bidang penunjang, yaitu Laboratorium, Radiologi, dan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS).
Pelayanan Laboratorium merupakan sarana penunjang yang mempunyai tugas
pokok merencanakan, mengelola, dan mengembangkan pelayanan laboratorium bagi
pasien rawat jalan dan rawat inap di RSUD Kilisuci Kota Kediri. Pelayanan Laboratorium
RSUD Kilisuci Kota Kediri meliputi pelayanan kimia klinik, hematologi, imunologiserologi,
urinalisa, dan pemeriksaan lainnya.
Pelayanan Radiologi merupakan bagian pelayanan penunjang yang bertujuan untuk
menegakkan diagnosa dan tindakan intervensi. Ruang lingkup Pelayanan Radiologi yaitu
melakukan pelayanan rutin rumah sakit dan pelayanan gawat darurat sesuai fasilitas yang
tersedia baik bagi pasien rawat jalan dan pasien rawat inap dengan memperhatian unsur
bahaya radiasi, mengutamakan mutu pelayanan dan keselamatan pasien, perkembangan
ilmu dan teknologi serta “cost benefit ratio”.
Pelayanan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) merupakan salah satu pelayanan
penunjang kesehatan di RSUD Kilisuci Kota Kediri. Pelayanan Bank Darah Rumah Sakit
(BDRS) berkoordinasi dengan UTD PMI dan Dinas Kesehatan setempat dalam jejaring
pelayanan darah baik dari kabupaten atau kota.

B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Memberikan pelayanan pada Instalasi Penunjang yang terdiri dari Laboratorium,
Radiologi, dan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) di RSUD Kilisuci Kota Kediri yang
terstruktur dengan baik, efektif dan optimal.

1
2. TUJUAN KHUSUS
a. Sebagai pedoman bagi Instalasi Penunjang dalam menjalankan kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan, dan
pertanggungjawaban di Instalasi Penunjang.
b. Terciptanya pelayanan penunjang yang terorganisir dengan baik sesuai dengan
fungsi dan tanggung jawab petugas/staf di Instalasi Penunjang.
c. Mengidentifikasi fungsi, tugas, dan wewenang petugas/staf dalam Instalasi
Penunjang.
d. Mendukung pelayanan kesehatan di RSUD Kilisuci Kota Kediri sesuai fasilitas
yang tersedia di Instalasi Penunjang RSUD Kilisuci Kota Kediri.
e. Meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di Instalasi Penunjang agar mampu
melayani dengan keterampilan dan kemampuan yang berkualitas.
f. Meningkatkan kerjasama melalui rapat-rapat dan sebagainya.
g. Membudayakan kinerja staf Instalasi Penunjang agar efektif dan efisien.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit


Rumah Sakit Umum Daerah Kilisuci Kota Kediri adalah Rumah Sakit yang
diawali dari adanya Rumah Sakit Lapangan Kilisuci Kota Kediri beroperasional sejak
9 April 2020 sesuai dengan Surat Keputusan Walikota Kediri No. 188.45/ 65 / 419.033
/ 2020 tentang tempat isolasi dan observasi dalam rangka penanganan corona virus
disease 2019 di Kota Kediri, berkembang menjadi Rumah Sakit Umum Daerah. Hal
inipun tidak dapat terlepas dari pemanfaatan gedung Rumah Sakit Gambiran lama di
jalan KH. Wakhid Hasyim No 64 Kelurahan Bandar Lor Kecamatan Mojoroto Kota
Kediri.
Rumah Sakit Umum Daerah Kilisuci Kota Kediri merupakan Rumah Sakit milik
Pemerintah Daerah Kota Kediri yang ditujukan untuk Pelayanan terhadap masyarakat.
Rumah Sakit ini dijalankan sesuai dengan Peraturan Walikota Kediri No. 33 Tahun
2020 tentang Pembentukan Unit Pelaksanan Teknis dan Unit Organisasi Bersifat
Khusus pada Dinas Kesehatan di Kota Kediri dengan memanfaatkan bangunan
Rumah Sakit Gambiran lama di jalan KH. Wakhid Hasyim Kota Kediri.

B. Kondisi sosial ekonomi


Wilayah Kota Kediri terletak diantara 111º 05 - 112º 03 Bujur Timur dan 7º 45 -
7º 55 Lintang Selatan dengan luas darata 63,40 Km², sebelah utara dibatasi oleh
Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri, sebelah Timur dibatasi oleh Kecamatan
Wates dan Gurah Kabupaten Kediri, sebelah Selatan dibatasi oleh Kecamatan Kandat
dan Ngadiluwih Kabupaten Kediri, sebalah Barat dibatas oleh Kecamatan Banyakan,
Semen Kabupaten Kediri. Wilayah Kota Kediri terbagi menjadi 2 ( dua ) bagian oleh
aliran Sungai Brantas yang membujur dari arah Selatan ke Utara sepanjang 7 Km.
Wilayah barat Sungai Brantas masuk kedalam Wilayah Kecamatan Mojoroto, sedang
dibelahan timur Sungai Brantas terbagi menjadi 2 ( dua ) Kecamatan yaitu Kecamatan
Kota dan Kecamatan Pesantren.
1. Topografi
Keadaan topografi Kota Kediri berada pada ketinggian 67 meter diatas
permukaan laut dengan tingkat kemiringan rata-rata 0 sampai dengan 40 % dimana
untuk seluruh wilayah Kecamatan Pesantren dan Kecamatan Kota lerengnya antara
0 – 2 %, sedang untuk Kecamatan Mojoroto kemiringan tanahnya mulai dari datar
sampai lebih dari 40 %. Lereng yang lebih dari 40 % tersebut terdapat di Kelurahan
Pojok dan Kelurahan Sukorame yang merupakan lokasi Gunung Klotok dan
Gunung Maskumambang dimana areal ini merupakan tanah kawasan kehutanan
yang telah direboisasi untuk tujuan penutup tanah dan fungsi hidrologis.

3
2. Pemerintahan
Sesuai dengan Perda ( Peraturan Daerah ) No. 11 Tahun 2002 Tentang
perubahan Status Desa menjadi Kelurahan, tanggal 25 Juni 2005 maka di Kota
Kediri tidak lagi dijumpai status desa, akan tetapi berubah menjadi kelurahan
sebanyak 46 Kelurahan yang terbagi atas 3 Kecamatan sebagai berikut:
1. Kecamatan Mojoroto : 14 Kelurahan
2. Kecamatan Kota : 17 Kelurahan
3. Kecamatan Pesantren : 15 Kelurahan

3. Perhubungan
Panjang jalan di Kota Kediri yang tercatat di Dinas Pekerjaan Umum Kota
Kediri sepanjang 173.741 km. dengan bagian yang beraspal ± 171.144 km dan yang
masih berupa jalan tanah sepanjang 2.597 km.

4. Kondisi Kependudukan
Penduduk Kota Kediri sesuai Proyeksi pada tahun 2020 ± 289.109 jiwa yang
terbagi di tiga kecamatan tersebut diatas.

4
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, TUJUAN DAN TATA NILAI RUMAH SAKIT

A. Visi
Visi RSUD Kilisuci adalah Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan prima
dan berteknologi inovatif di Kota Kediri;
- Pelayanan prima adalah melakukan pelayanan sebaik mungkin kepada para
pelanggan sehingga merasa puas.
- Berteknologi dengan menggunakan peralatan yang tepat dan berdaya guna tinggi.
- Inovatif yaitu dengan cara berpikir yang baru.

B. Misi
Misi RSUD Kilisuci adalah:
1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan berbasis tehnologi informasi
untuk masyarakat Kota Kediri dan sekitarnya;
2. Membangun management pelayanan kesehatan dengan baik dan benar (Good
Government) yang transparan, akuntabel, terbuka dan sesuai peraturan yang
berlaku;
3. Mengembangkan SDM yang professional dalam memberikan pelayanan
kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan SDM.

C. Tujuan
Untuk mencapai visi dan misi , RSUD Kilisuci mempunyai tujuan:
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit yang berbasis tehnologi
informasi;
2. Menyelenggarakan administrasi managemen rumah sakit yang baik dan benar;
3. Memberikan pelayanan kesehatan yang efisien, efektif dan humanis yang
mengedepankan kepedulian dan kepuasan pasien;
4. Meningkatkan profesionalisme dan tanggung jawab SDM;
5. Mewujudkan tenaga kesehatan yang responsive, disiplin, dan ikhlas dalam
memberikan pelayanan kesehatan;
6. Meningkatkan kesejahteraan seluruh karyawan sesuai dengan kinerja yang telah
dilakukan.

D. Strategi
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka RSUD Kilisuci memiliki strategi sebagai berikut:
1. Melakukan sinkronisasi antara kebijakan nasional dan daerah;
2. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang smart (spesifik, measure,
achievable, relevan, time bound goals);
3. Memberikan pelayanan kesehatan yang berbasis tehnologi informasi;

5
4. Merencanakan untuk menyusun master plan design rumah sakit dalam jangka
menengah dan mengajukan pembangunannya dalam jangka Panjang;
5. Meningkatkan kwalitas tenaga Medik dan paraMedik melalui pendidikan dan
pelatihan secara inhouse training atau pengiriman keluar;
6. Menyelenggarakan managemen pelayanan kesehatan yang good government
pada semua bidang penyelenggaraan administrasi di rumah sakit.

E. Motto
Motto RSUD Kilisuci adalah “SEHAT DAN BAHAGIA”

F. Tata Nilai
Tata nilai budaya kerja RSUD Kilisuci adalah
Sehat :
- Se-nyum : kebahagiaan dan rasa senang
- S-apa : beramah tamah
- Se penuh hat-i : bersungguh-sungguh
Bahagia :
- Praktis : mudah dan efisien
- Disiplin : taat dan patuh pada nilai-nilai yang berlaku
- Professional : layanan yang sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya

G. Falsafah
Falsafah RSUD Kilisuci :
“Ikhlas dalam bekerja dengan integritas yang tinggi”

H. Janji Layanan
Janji layanan RSUD Kilisuci kepada masyarakat adalah
“Memberikan pelayanan prima dengan mengutamakan keselamatan dan kepuasan
pasien.”

6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Organisasi RSUD Kilisuci ditetapkan berdasarkan Peraturan Walikota Kediri


Nomor 33 Tahun 2020 Tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas
Kesehatan. RSUD Kilisuci Kediri dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab
sepenuhnya kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri. Dalam menjalankan tugasnya
Direktur dibantu oleh seorang orang Kepala Bagian dan tiga orang Bidang yaitu Kepala
Bagian Umum yang membawahi tiga orang Kepala Sub Bagian, Kepala Bidang
Pelayanan yang membawahi dua orang Kepala Seksi, Kepala Bidang Pengendalian yang
membawahi dua orang Kepala Seksi dan Kepala Bidang Penunjang yang membawahi
dua orang Kepala Seksi. Selain itu masing-masing Bagian/Bidang juga membawahi
beberapa Instalasi yang terdapat pada RSUD Kilisuci. Disamping itu tiap Bagian/Bidang
juga membawahi sejumlah Instalasi diantaranya :
1. Bagian Umum membawahi
▪ Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian
▪ Sub Bagian Keuangan
▪ Sub Bagian Penyusunan Program
▪ Instalasi Pendidikan dan Pelatihan
2. Bidang Pelayanan membawahi
▪ Seksi Pelayanan Medik
▪ Seksi Pelayanan Keperawatan
▪ Instalasi Rawat Jalan
▪ Instalasi Gawat Darurat
▪ Intalasi Farmasi
▪ Instalasi Rawat Inap
▪ Instalasi Bedah Sentral
▪ Instalasi Perawatan Intensif
3. Bidang Pengendalian membawahi
▪ Seksi Informasi dan Pengaduan Masyarakat
▪ Seksi Rekam Medik dan Akreditasi
▪ Instalasi Rekam Medik dan Informasi Kesehatan
4. Bidang Penunjang membawahi
▪ Seksi Penunjang Medik
▪ Seksi Penunjang Non Medik
▪ Instalasi Penunjang
▪ Instalasi Pemeliharaan Sarana
▪ Instalasi Gizi
▪ Instalasi Kedokteran Kehakiman
▪ Instalasi Loundy, CSSD dan Sanitasi
Gambaran mengenai organisasi RSUD Kilisuci Kota Kediri selengkapnya dapat dilihat
pada Bagan Organisasi sebagai berikut: (dapat dilihat pada halaman berikut).

7
Lampiran : Keputusan Direktur RSUD Kilisuci
Nomor : 445/13.09/419.108/2021
Tanggal : 20 September 2021

SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT


RSUD KILISUCI KOTA KEDIRI

8
BAB V
BAGAN ORGANISASI INSTALASI PENUNJANG

Keterangan :
Garis lurus : Garis Komando
Garis Putus –putus : Garis Koordinasi
9
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. KEPALA INSTALASI PENUNJANG


1. Pengertian
Seorang dokter professional yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam
memimpin dan memastikan semua kegiatan selaras dengan kebijaksanaan
organisasi.
2. Persyaratan
a. Pendidikan S2 Kedokteran Spesialis atau S1 Kedokteran
(Dokter spesialis sesuai bidang atau dokter yang terlatih atau dokter spesialis
lain dengan supervisi dokter spesialis sesuai bidang yang berasal dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan lain)
b. Memiliki STR/SIP
c. Memiliki sertifikat pelatihan manajemen laboratorium/radiologi/bank darah
rumah sakit
3. Tugas Pokok
Bertanggung jawab atas keseluruhan operasional dan manajemen secara umum,
pengelolaan pemanfaatan alat termasuk keselamatan kerja, dan menentukan
standar prosedur operasional.
4. Uraian Tugas
a. Membantu Kepala Bidang Penunjang terkait ruang Laboratorium, Radiologi,
dan Bank Darah (BDRS)
b. Mengatur jadwal kegiatan di ruang Laboratorium, Radiologi, dan Bank Darah
(BDRS)
c. Mengatur kebutuhan pelayanan di ruang Laboratorium, Radiologi, dan Bank
Darah (BDRS)
d. Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit lain dalam rangka menyusun
program kegiatan pelayanan Laboratorium, Radiologi, dan Bank Darah (BDRS)
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Rumah Sakit
5. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab dalam menyusun dan evaluasi regulasi
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan instalasi penunjang sesuai
regulasi
c. Bertanggung jawab atas pengawasan pelaksanaan administrasi
d. Bertanggung jawab atas pelaksanaan program kendali mutu
e. Bertanggung jawab dalam monitor dan evaluasi semua jenis pelayanan
instalasi penunjang
6. Wewenang
a. Meminta fasilitas dan peralatan untuk menunjang kegiatan pelayanan instalasi
penunjang medik

10
b. Mengatur rencana kegiatan penyelenggaraan pelayanan di instalasi penunjang
medik
c. Memberikan masukan atau gagasan kepada atasan untuk pengembangan
Instalasi Penunjang Medik
d. Menilai, menegur, dan motivasi bawahan
e. Meminta arahan dari atasan
f. Meminta masukan dari bawahan dan dari unit kerja lain yang terkait

B. KOORDINATOR LABORATORIUM
1. Pengertian
Seorang Pegawai Negeri Sipil yang diberi wewenang dan tanggung jawab dalam
mengelola kegiatan pelayanan dan administrasi di Laboratorium dan secara
operasional bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi Penunjang.
2. Persyaratan
a. DIII Analis Kesehatan
b. Memiliki SIP
c. Memiliki sertifikat pelatihan manajemen laboratorium RS
3. Tugas Pokok
Melaksanakan fungsi perencanaan, fungsi penggerakan dan pelaksanaan serta
fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian dalam kegiatan pelayanan
laboratorium.
4. Uraian Tugas
a. Melakukan fungsi koordinasi pelaksanaan tugas Analis Kesehatan untuk
kegiatan pelayanan laboratorium
b. Menyusun rencana kegiatan pelayanan dan kebutuhan laboratorium, termasuk
jadwal dinas petugas laboratorium
c. Menyusun laporan bulanan/tahunan
d. Melakukan pelayanan pemeriksaan laboratorium kesehatan sesuai dengan
kewenangan klinisnya.
e. Merencanakan, mengevaluasi, dan menindaklanjuti program pemantapan mutu
laboratorium
f. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program kesehatan dan
keselamatan kerja di laboratorium;
g. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program standardisasi
laboratorium
h. Merencanakan, melaksanakan, mengatur dan mengevaluasi kegiatan
laboratorium
i. Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Laboratorium
5. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab atas kelancaran pelayanan laboratorium
b. Bertanggung Jawab atas kesiapan petugas di ruangan
c. Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan pelayanan laboratorium

11
d. Bertanggung jawab kesiapan alat – alat di Laboratorium
e. Bertanggung jawab atas keakuratan, ketepatan, kerahasiaan, dan keamanan
data
f. Bertanggung jawab atas kepuasan pasien
g. Bertanggung jawab atas mutu pelayanan dan keselamatan pasien
6. Wewenang
a. Memberi arahan pada pelaksana di Laboratorium
b. Mengatur rencana kegiatan pelayanan laboratorium
c. Meminta arahan atasan
d. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang terkait
e. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
f. Melakukan pelayanan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan kewenangan
klinis

C. KOORDINATOR RADIOLOGI
1. Pengertian
Seorang Pegawai Negeri Sipil yang diberi wewenang dan tanggung jawab dalam
mengelola kegiatan pelayanan dan administrasi di Radiologi dan secara operasional
bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi Penunjang.
2. Persyaratan
a. DIII Teknik Radiodiagnostik/DIV Teknik Radiologi
b. Memiliki SIP
c. Memiliki sertifikat pelatihan manajemen radiologi RS
3. Tugas Pokok
Melaksanakan fungsi perencanaan, fungsi penggerakan dan pelaksanaan serta
fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian dalam kegiatan pelayanan
radiologi.
4. Uraian Tugas
a. Melakukan fungsi koordinasi untuk kegiatan pelayanan radiologi
b. Menyusun rencana kegiatan pelayanan dan kebutuhan, termasuk jadwal dinas
petugas radiologi
c. Menyusun laporan bulanan/tahunan
d. Melakukan pengawasan pemakaian peralatan radiologi dan barang inventaris
lain.
e. Melakukan pengawasan terhadap proses Pelayanan Radiologi
f. Melakukan pengawasan terhadap proses administrasi
g. Melakukan pengawasan terhadap Stok BMHP Radiologi
h. Melakukan pengawasan terhadap PIC mutu Radiologi
i. Memberikan petunjuk dan arahan dalam melakukan pemeriksaan radiologi
yang baik dan benar

12
5. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan radiologi sesuai peraturan
dan SPO yang berlaku
b. Bertanggung Jawab atas kesiapan petugas di ruangan
c. Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan pelayanan Radiologi
d. Bertanggung jawab atas stok BMHP Radiologi
6. Wewenang
a. Memberi arahan pada pelaksana di ruang radiologi
b. Menilai dan menegur staf radiologi untuk menjaga mutu pelayanan
c. Mengatur kegiatan pelayanan radiologi
d. Meminta arahan atasan
e. Meminta masukan dari seluruh staf radiologi dan unit kerja lain yang terkait
f. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan

D. KOORDINATOR BANK DARAH (BDRS)


1. Pengertian
Seorang Pegawai Negeri Sipil yang diberi wewenang dan tanggung jawab dalam
mengelola kegiatan pelayanan dan administrasi di BDRS dan secara operasional
bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi Penunjang.
2. Persyaratan
a. DIII Analis Kesehatan
b. Memiliki sertifikat pelatihan BDRS
c. Memiliki sertifikat pelatihan manajemen BDRS
3. Tugas Pokok
Melaksanakan fungsi perencanaan, fungsi penggerakan dan pelaksanaan serta
fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian dalam kegiatan pelayanan BDRS.
4. Uraian Tugas
a. Melakukan fungsi koordinasi untuk kegiatan pelayanan BDRS
b. Menyusun rencana kegiatan pelayanan dan kebutuhan bulanan/tahunan,
termasuk jadwal dinas petugas BDRS
c. Melaporkan pada unit terkait apabila ada kerusakan peralatan
d. Membuat laporan BHP di BDRS
e. Menyusun laporan bulanan/tahunan
f. Melakukan pengawasan pemakaian peralatan BDRS dan barang inventaris
lain.
g. Melakukan pengawasan terhadap proses Pelayanan BDRS
h. Melakukan pengawasan terhadap proses administrasi
5. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab kelancaran pelayanan pada pasien BDRS
b. Bertanggung Jawab atas kesiapan petugas di ruangan
c. Bertanggung jawab atas ketepatan kegiatan pelayanan BDRS
d. Bertanggung jawab kesiapan alat – alat di BDRS

13
6. Wewenang
a. Memberi arahan pada pelaksana di intalasi BDRS
b. Mengatur rencana kegiatan pelayanan pada pasien di BDRS
c. Meminta arahan atasan
d. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang terkait
e. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan

E. PELAKSANA LABORATORIUM
1. PATOLOGI KLINIK
a. Pengertian
Tenaga Analis Kesehatan yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang
dalam pelaksanaan pemeriksaan patologi klinik di laboratorium, serta secara
operasional bertanggung jawab kepada Koordinator Laboratorium.
b. Persyaratan
1) DIII Analis Kesehatan
2) Memiliki SIP
c. Tugas Pokok
1) Berkoordinasi dengan koordinator laboratorium
2) Menyusun pelaporan dan pencatatan setiap pemeriksaan patologi klinik
3) Merencanakan kebutuhan pemeriksaan patologi klinik
4) Menjaga keakuratan, ketepatan, kerahasiaan, dan keamanan data
d. Uraian Tugas
1) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pemeriksaan patologi klinik
2) Membuat laporan setiap pemeriksaan patologi klinik (hematologi, kimia klinik,
imunoserologi, dan urinalisa).
3) Membuat laporan kebutuhan/ stok reagen pemeriksaan patologi klinik
(hematologi, kimia klinik, imunoserologi, dan urinalisa).
4) Melakukan pelayanan pemeriksaan laboratorium kesehatan sesuai dengan
kewenangan kliniknya yang meliputi :
a) Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan laboratorium;
b) Melakukan pengambilan dan penanganan spesimen darah;
c) Mempersiapkan, memilih serta menguji kualitas bahan/reagensia;
d) Mempersiapkan, memilih, menggunakan, memelihara, mengkalibrasi,
serta menangani secara sederhana alat laboratorium;
e) Memilih dan menggunakan metode pemeriksaan;
f) Melakukan pemeriksaan dalam bidang hematologi, kimia klinik, imunologi,
mikrobiologi, parasitologi, mikologi, virologi, toksikologi,;
g) Mengerjakan prosedur dalam pemantapan mutu;
h) Membuat laporan hasil pemeriksaan laboratorium;
i) Melakukan verifikasi terhadap proses pemeriksaan laboratorium;
j) Menilai normal tidaknya hasil pemeriksaan untuk dikonsultasikan kepada
yang berwenang;

14
k) Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium;
l) Mempersiapkan pengiriman sampel rujukan, sekaligus mereview dan
menindaklanjuti hasil laboratorium yang diberikan;
m) Memberikan informasi hasil pemeriksaan laboratorium secara analitis
5) Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Ruang Laboratorium
e. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab langsung kepada koordinator ruang laboratorium
2) Bertanggung jawab semua kegiatan pelaporan dan pencatatan pemeriksaan
patologi klinik
3) Bertanggung jawab terhadap semua kebutuhan pemeriksaan patologi klinik
4) Bertanggung jawab atas keakuratan, ketepatan, kerahasiaan, dan keamanan
data
5) Bertanggung jawab atas kepuasan pasien
6) Bertanggung jawab atas mutu pelayanan dan keselamatan pasien
f. Wewenang
1) Meminta informasi dan arahan dari koordinator ruang laboratorium
2) Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
3) Melakukan pelayanan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan kewenangan
klinis

2. PELAKSANA PCR
a. Pengertian
Tenaga Analis Kesehatan yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang
dalam pelaksanaan pemeriksaan PCR di laboratorium, serta secara operasional
bertanggung jawab kepada Koordinator Laboratorium.
b. Persyaratan
1) DIII Analis Kesehatan
2) Memiliki SIP
3) Memiliki sertifikat pelatihan pemeriksaan PCR, Biosafety dan Biosecurity,
serta pelatihan K3 Laboratorium
4) Tidak hamil
5) Tidak memiliki riwayat penyakit berat
c. Tugas Pokok
1) Berkoordinasi dengan koordinator laboratorium dalam pelayanan PCR
2) Menyusun pelaporan dan pencatatan pemeriksaan PCR
3) Merencanakan kebutuhan pemeriksaan PCR
4) Menjaga keakuratan, ketepatan, kerahasiaan, dan keamanan data
d. Uraian Tugas
1) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pemeriksaan PCR
2) Melakukan pengelolaan kegiatan pemeriksaan PCR baik dalam bidang teknis
maupun administratif.
3) Memantau pemanfaatan sarana dan prasarana yang digunakan terkait PCR

15
4) Membuat laporan pemeriksaan PCR
5) Membuat laporan/inventarisasi kebutuhan/ stok reagen/bahan habis pakai/
peralatan terkait pemeriksaan PCR
6) Menerima specimen untuk pemeriksaan Covid- 19 dari RS, Dinas Kesehatan,
Puskesmas / Laboratorium Kesehatan lainnya.
7) Memberikan feedback kepada faskes pengirim apabila terdapat kekeliruan
dalam penggunaan material atau media pada specimen yang diterima
8) Menginformasikan hasil pemeriksaan (Positif/Negatif) kepada seluruh faskes
pengirim untuk keperluan diagnosis dan tatalaksana kasus, serta dinas
kesehatan domisili pasien untuk keperluan penyelidikan epidemiologi.
9) Mengirimkan seluruh hasil pemeriksaan PCR baik positif ataupun negatif
Covid-19 kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
melalui aplikasi allrecord-tc-19 setiap hari
10) Mengirimkan specimen untuk uji validasi ke laboratorium rujukan nasional
Covid-19 dalam batas waktu yang ditentukan (minimal 1 tahun sekali)
11) Melakukan vaksinasi dan emergency check up untuk seluruh petugas
laboratorium.
12) Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium
e. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab kepada koordinator laboratorium
2) Bertanggung jawab semua kegiatan pemeriksaan, pelaporan dan pencatatan
terkait PCR
3) Bertanggung jawab terhadap kebutuhan sarana/ prasarana/ stok reagen/
bahan habis pakai terkait pemeriksaan PCR
4) Bertanggung jawab atas keakuratan, ketepatan, kerahasiaan, dan keamanan
data
5) Bertanggung jawab atas mutu pelayanan dan keselamatan pasien
f. Wewenang
1) Meminta informasi dan arahan dari koordinator ruang laboratorium
2) Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
3) Melakukan pelayanan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan kewenangan
klinis

F. PELAKSANA RADIOLOGI
1. FISIKAWAN MEDIS
a. Pengertian
Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dalam bidang fisika medik klinik
dasar, dengan diberikan tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk
melakukan kegiatan pelayanan fisika medik di sarana pelayanan kesehatan.
b. Persyaratan
1) S1 Fisika Medis
2) memiliki STR

16
c. Tugas Pokok
Melakukan pelayanan medis yang meliputi pelayanan fisika medik,
keselamatan radiasi, radiodiagnostik dan pencitraan medik, radioterapi,
kedokteran Nuklir, pembinaan teknis, dan monitoring dan evaluasi pelayanan
fisika medik.
d. Uraian Tugas
1) Melakukan pengukuran dan analisa data radiasi dan menyusun tabel
data radiasi untuk penggunaan klinik
2) Melakukan pelaksanaan aspek teknis dan perencanaan radiasi
3) Melakukan pengadaan prosedur QA dalam radiologi diagnostik, meliputi
pelaksanaan diagnosa dan terapi, keamanan radiasi dan kendali mutu.
4) Melakukan perhitungan dosis, terutama untuk menentukan dosis janin
pada wanita hamil
5) Menjamin bahwa spesifikasi peralatan radiologi diagnostik sesuai
dengan keselamatan radiasi
6) Acceptace test dari unit yang baru
7) Supervisi perawatan berkala peralatan radiologi diagnostik
8) Berpartisipasi dalam meninjau ulang secara terus menerus keberadaan
sumber daya manusia, peralatan, prosedur dan perlengkapan proteksi
radiasi
9) Berpartisipasi dalam investigasi dan evaluasi kecelakaan radiasi
10) Meningkatkan kemampuan sesuai perkembangan IPTEK
e. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab atas pelayanan fisika medik
2) Bertanggung jawab atas keselamatan radiasi
3) Bertanggung jawab atas tindakan radiodiagnostik dan pencitraan medik
4) Bertanggung jawab atas pembinaan teknis pelayanan fisika medik
5) Bertanggung jawab terhadap monitoring dan evaluasi pelayanan fisika
medik
f. Wewenang
1) Mengawasi dan menanyakan perilaku semua petugas radiasi.
2) Mengatur jadwal kalibrasi alat.
3) Mengatur jadwal medical chek-up petugas radiasi.
4) Mengatur jadwal petugas yang hamil atau sedang sakit berhungan
dengan radiasi.

2. RADIOGRAFER
a. Pengertian
Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dengan diberikan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab secara penuh untuk melakukan kegiatan
pelayanan radiologi pada sarana kesehatan.

17
b. Persyaratan
1) DIII Teknik Radiodiagnostik/DIV Teknik Radiologi
2) Memiliki SIP
c. Tugas Pokok
Melakukan kegiatan pelayanan radiologi yang meliputi persiapan,
pelaksanaan, pelaporan, dan evaluasi.
d. Uraian Tugas
1) Mempersiapkan pasien, obat-obatan dan peralatan untuk pemeriksaan dan
pembuatan foto radiologi.
2) Memposisikan pasien sesuai dengan teknik pemeriksaan.
3) Mengoperasionalkan peralatan radiologi sesuai SOP. Khusus untuk
pemeriksaan dengan kontras dan fluoroskopi pemeriksaan dikerjakan
bersama dokter spesialis radiologi.
4) Melakukan kegiatan processing film (kamar gelap dan work station).
5) Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri dan masyarakat di
sekitar ruang pesawat sinar-X.
6) Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan
yang diterima pasien sesuai kebutuhan.
7) Merawat dan memelihara alat pemeriksaan radiologi secara rutin.
8) Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan radiologi
e. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab atas kelancaran pemeriksaan Radiologi
2) Bertanggung jawab melaksanakan pemeriksaan sesuai prosedur
3) Bertanggung jawab atas proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri dan
masyarakat di sekitar ruang pesawat sinar-X.
4) Bertanggung jawab atas perawatan dan pemeliharaan alat pemeriksaan
radiologi secara rutin.
f. Wewenang
1) Meminta arahan dari atasan.
2) Meminta masukan dari pelaksana dari unit kerja lain yang terkait.
3) Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
4) Berkonsultasi dengan dokter lain apabila diperlukan.

3. PPR
a. Pengertian
Petugas yang ditunjuk oleh pemegang izin pengguna zat radioaktif dan
BAPETEN yang dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan yang
berhubungan dengan proteksi radiasi.
b. Persyaratan
1) DIII Teknik Radiodiagnostik/DIV Teknik Radiologi
2) Memiliki SIB PPR

18
c. Tugas Pokok
Memberi instruksi teknis dan administratif secara lisan atau tertulis kepada
pekerja radiasi tentang program proteksi dan keselamatan radiasi, dan juga
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan operasional proteksi dan
keselamatan radiasi
d. Uraian Tugas
1) Membuat program Proteksi dan Keselamatan Radiasi
2) Membantu aspek operasional program Proteksi dan Keselamatan Radiasi
3) Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan Proteksi radiasi,
dan memantau pemakaiannya
4) Meninjau secara sistematik dan periodik, program pemantauan disemua
tempat dimana Pesawat Sinar X di gunakan
5) Memberikan konsultasi yang terkait dengan Proteksi dan Keselamatan
Radiasi
6) Berpartisipasi dalam mendesain fasilitas Radiologi
7) Memelihara rekaman
8) Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan
9) Melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian keterangan dalam
hal kedaruratan
10) Melaporkan kepada pemegang izin setiap kejadian kegagalan operasi
yang berpotensi kecelakaan radiasi
11) Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program proteksi dan
keselamatan radiasi, dan verifikasi keselamatan yang diketahui oleh
Pemegang Izin untuk dilaporkan kepada kepala BAPETEN
e. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab atas terwujudnya ruang dan sarana radiologi yang
memenuhi standar keselamatan radiasi.
2) Bertanggung jawab atas ketersediaan alat radiologi yang terkalibrasi
secara rutin minimal tiap tahun.
3) Bertanggung jawab atas terlaksananya medical chek-up bagi semua
petugas radiologi.
4) Bertanggung jawab atas ketepatan jadwal kalibrasi.
5) Mengirim dan mengevaluasi paparan radiasi petugas.
6) Bertanggung jawab atas terwujudnya petunjuk kerja untuk keselamatan
radiasi.
f. Wewenang
1) Mengawasi dan menanyakan perilaku semua petugas radiasi.
2) Mengatur jadwal kalibrasi alat.
3) Mengatur jadwal medical chek-up petugas radiasi.
4) Mengatur jadwal petugas yang hamil atau sedang sakit
5) berhungan dengan radiasi.

19
4. PERAWAT
a. Pengertian
Tenaga kesehatan yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk melakukan
kegiatan asuhan keperawatan pasien radiologi pada unit pelayanan kesehatan.
b. Persyaratan
1) DIII Keperawatan
2) memiliki SIP
2) Memiliki sertifikat BTCLS/ BLS/ PPGD
c. Tugas Pokok
Melakukan asuhan keperawatan pada pasien yang memerlukan pemeriksaan
dengan kontras dan pasien ultrasonografi
d. Uraian Tugas
1) Melakukan asuhan keperawatan pada pasien yang memerlukan pemeriksaan
dengan kontras
a) Mempersiapkan pasien dan bahan habis pakai yang dibutuhkan
b) Melaksanakan tes alergi kontras media
c) Membantu dokter radiologi dalam penyuntikan kontras media
d) Monitoring KU pasien selama dan setelah pemeriksaan
2) Melakukan asuhan keperawatan pada pasien ultrasonografi
a) Mempersiapkan pasien dan peralatan Ultrasonografi
b) Mempersiapkan dokumen pasien yang dibutuhkan dokter radiologi
3) Membersihkan dan melakukan sterilisasi alat.
4) Memastikan keutuhan dan kelengkapan peralatan.
e. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab atas kelancaran pemeriksaan Radiologi yang dibutuhkan
2) Bertanggung jawab melaksanakan pemeriksaan sesuai prosedur
3) Bertanggung jawab atas keutuhan dan kelengkapan peralatan yang
digunakan
f. Wewenang
1) Meminta arahan dari atasan.
2) Meminta masukan dari pelaksana dari unit kerja lain yang terkait.
3) Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
4) Berkonsultasi dengan dokter lain apabila diperlukan.

G. PELAKSANA TEKNIS BDRS


1. Pengertian
Tenaga medis yang diberi untuk melakukan kegiatan penerimaan, penyimpanan,
dan pendistribusian darah pada unit pelayanan kesehatan.
2. Persyaratan
a) DIII Analis Kesehatan
b) Memiliki SIP
c) Memiliki sertifikat pelatihan BDRS

20
3. Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan penerimaan darah, penyimpanan darah, dan
pendistribusian darah serta pelaporan kegiatan pelayanan BDRS.
4. Uraian Tugas
a) Melakukan kegiatan pelayanan penerimaan darah di rumah sakit
b) Melakukan kegiatan pelayanan penyimpanan darah di rumah sakit
c) Melakukan kegiatan pelayanan pendistribusian darah di rumah sakit
d) Mempersiapkan kebutuhan pelayanan penerimaan darah, penyimpanan darah,
dan pendistribusian darah
e) Memasukkan hasil pemeriksaan darah pasien pada buku register
f) Membuat nota biaya pembayaran untuk pasien
g) Membuat laporan kegiatan
5. Tanggung Jawab
a) Bertanggung jawab langsung kepada Koordinator BDRS
b) Bertanggung jawab atas kegiatan pelaporan penerimaan darah, penyimpanan
darah, dan pendistribusian darah.
c) Bertanggung jawab terhadap kebutuhan penerimaan darah, penyimpanan
darah, dan pendistribusian darah.
6. Wewenang
a) Meminta informasi dan arahan dari Koordinator BDRS
b) Meminta keterangan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
penerimaan darah, penyimpanan darah, dan pendistribusian darah serta
kebutuhan yang diperlukan.

21
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

A. LABORATORIUM
Tata hubungan kerja laboratorium dengan beberapa bagian di rumah sakit,
meliputi :
Tabel Tata Hubungan Kerja Laboratorium

INSTALASI/BAGIAN HUBUNGAN KERJA


Instalasi Gawat Darurat/ Laboratorium menerima permintaan pemeriksaan
Rawat Inap laboratorium pasien dari dokter di IGD/Rawat Inap
dan mengantarkan hasilnya ke ruang IGD/Rawat Inap
Instalasi Rawat Jalan Laboratorium menerima permintaan pemeriksaan
laboratorium pasien dari dokter di Instalasi Rawat
Jalan dan memberikan hasilnya kepada pasien/
perawat poli untuk diantar ke poli yang bersangkutan
Farmasi Laboratorium mengajukan pengadaan reagen, alat
kesehatan, dan barang habis pakai kepada Farmasi
Instalasi Bedah Sentral Laboratorium menerima permintaan pemeriksaan
laboratorium dari IBS, mengambil specimen pasien
untuk keperluan diagnosis serta mengantarkan
hasilnya ke ruang operasi jika permintaan CITO.
Instalasi Rekam Medis dan Laboratorium meminta data terkait identitas pasien
Informasi Kesehatan dan pelaporan jumlah kunjungan pasien di
laboratorium kepada INstalasi Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan
Instalasi CSSD, Laundry, Laboratorium meminta:
dan Sanitasi - Layanan pengelolaan limbah infeksius, non
infeksius, dan limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3)
- Layanan pengelolaan limbah cair
- Pengawasan pengelolaan kebersihan lingkungan
Instalasi Gizi Laboratorium meminta layanan konsultasi gizi untuk
pasien laboratorium yang membutuhkan konsultasi
dengan ahli gizi
Instalasi Pemeliharaan Laboratorium meminta layanan pemeliharaan alat
Saran (IPS) dan sarana laboratorium
Unit Kasir Laboratorium membuat rincian pembayaran biaya
pemeriksaan laboratorium pasien
Bagian Umum (Pengurus Labotratorium mengajukan pengadaan bahan-bahan
barang/ gudang) kebutuhan barang umum/non medis
Bagian Umum (TU dan Laboratorium berhubungan dengan TU dan
Kepegawaian) Kepegawaian untuk kebutuhan surat-menyurat,
perizinan, dan kepegawaian / SDM laboratorium
Bagian Umum (Keuangan) Laboratorium berhubungan dengan Keuangan untuk
penggajian, pembayaran insentif dan sebagainya
Bagian Umum (Diklat) Laboratorium berhubungan dengan Diklat untuk
pengembangan, pendidikan dan pelatihan sumber
daya manusia di laboratorium.
Komite Pencegahan dan Laboratorium berhubungan dengan PPI untuk:
Pengendalian Infeksi (PPI) - Pelaksanaan standar PPI

22
- Koordinasi penatalaksanaan kejadian tertusuk
benda tajam dan terpapar cairan tubuh, serta
pelaporan indikator pengendalian infeksi.
Komite K3RS Laboratorium berhubungan dengan KOmite K3RS
untuk pelaporan kesehatan keselamatan kerja dan
kejadian atau insiden yang terjadi pada petugas
laboratorium.

B. RADIOLOGI
Tata hubungan kerja unit pelayanan radiologi dengan beberapa bagian di rumah
sakit, meliputi :
Tabel Tata Hubungan Kerja Radiologi

INSTALASI/BAGIAN HUBUNGAN KERJA


Instalasi Gawat Darurat/ Radiologi menerima permintaan pemeriksaan
Rawat Inap/ Bedah Sentral radiologi pasien dari dokter di IGD/rawat inap/IBS dan
mengantarkan hasilnya ke ruang IGD/rawat inap/IBS
Instalasi Rawat Jalan Radiologi menerima permintaan pemeriksaan
radiologi pasien dari dokter di Instalasi Rawat Jalan
dan memberikan hasilnya kepada pasien/perawat
poli untuk diantar ke poli yang bersangkutan
Farmasi Radiologi mengajukan pengadaan emergency kit,
obat-obatan terkait pemeriksaan, alat-alat kesehatan
dan barang habis pakai
Instalasi Rekam Medis dan Radiologi meminta data terkait identitas pasien dan
Informasi Kesehatan pelaporan jumlah kunjungan pasien di radiologi
Instalasi CSSD, Laundry, Radiologi meminta:
dan Sanitasi - Layanan pengelolaan limbah infeksius, non
infeksius, dan limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3)
- Layanan pengelolaan limbah cair
- Pengawasan pengelolaan kebersihan lingkungan
Instalasi Gizi Radiologi meminta layanan konsultasi gizi untuk
pasien radiologi yang membutuhkan konsultasi
dengan ahli gizi
Instalasi Pemeliharaan Radiologi meminta layanan pemeliharaan alat dan
Saran (IPS) sarana radiologi
Unit Kasir Radiologi membuat rincian pembayaran biaya
pemeriksaan radiologi
Bagian Umum (Pengurus Radiologi mengajukan pengadaan bahan-bahan
barang/ gudang) kebutuhan barang umum/non medis
Bagian Umum (TU dan Radiologi berhubungan dengan TU dan
Kepegawaian) Kepegawaian untuk kebutuhan surat-menyurat,
perizinan, kepegawaian / SDM radiologi
Bagian Umum (Keuangan) Radiologi berhubungan dengan Keuangan untuk
penggajian, pembayaran insentif dan sebagainya
Bagian Umum (Diklat) Radiologi berhungan dengan Diklat untuk
pengembangan, pendidikan dan pelatihan sumber
daya manusia di radiologi
Komite Pencegahan dan Radiologi berhubungan dengan Komite PPI untuk:
Pengendalian Infeksi (PPI) - Pelaksanaan standar PPI

23
- Koordinasi penatalaksanaan kejadian tertusuk
benda tajam dan terpapar cairan tubuh, serta
pelaporan indikator pengendalian infeksi.
Komite K3RS Radiologi berhubungan dengan KOmite K3RS untuk
pelaporan kesehatan keselamatan kerja dan kejadian
atau insiden yang terjadi pada petugas radiologi

C. BANK DARAH RUMAH SAKIT (BDRS)


Bank Darah (BDRS) menjalin hubungan kerjasama dengan UTD PMI untuk
menyediakan darah tranfusi yang aman, berkualitas dan dalam jumlah yang cukup.
Kegiatan yang dilakukan adalah menghitung prediksi kebutuhan, melakukan
permintaan darah aman ke UTD PMI, menerima atau memperoleh darah dari UTD,
melayani permintaan dari klinisi di ruangan, uji cocok serasi, pemeriksaan golongan
darah, penyampaian kepada petugas ruangan yang akan melaksanakan tindakan
medis transfusi, pencatatan dan pelaporan, termasuk kejadian reaksi transfusi.
Pelaksanaan pelayanan darah juga membutuhkan kerjasama antara rumah sakit dan
UTD yang didukung oleh Dinas Kesehatan dan masyarakat.
Tata hubungan kerja unit pelayanan BDRS dengan beberapa bagian di rumah
sakit, meliputi :
Tabel Tata Hubungan Kerja BDRS

INSTALASI/BAGIAN HUBUNGAN KERJA


Instalasi Gawat Darurat/ BDRS menerima permintaan transfusi darah pasien
Rawat Inap dan pemeriksaan darah terkait transfusi dari dokter.
Farmasi BDRS mengajukan pengadaan reagen, alat
kesehatan, dan barang habis pakai
Instalasi Bedah Sentral BDRS menerima permintaan transfusi darah pasien
dan pemeriksaan darah terkait transfusi dari dokter
dan mengantarkannya ke ruang operasi
Instalasi Rekam Medis dan BDRS meminta data terkait identitas pasien dan
Informasi Kesehatan pelaporan jumlah kunjungan pasien di BDRS
Instalasi CSSD, Laundry, BDRS meminta:
dan Sanitasi - Layanan pengelolaan limbah infeksius, non
infeksius, dan limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3)
- Layanan pengelolaan limbah cair
- Pengawasan pengelolaan kebersihan lingkungan
Instalasi Pemeliharaan BDRS meminta layanan pemeliharaan alat dan
Saran (IPS) sarana BDRS
Unit Kasir BDRS membuta rincian pembayaran biaya pelayanan
BDRS
Bagian Umum (Pengurus BDRS mengajukan pengadaan bahan-bahan
barang/ gudang) kebutuhan barang umum/non medis
Bagian Umum (TU dan BDRS berhubungan dengan TU dan Kepegawaian
Kepegawaian) untuk surat-menyurat, perizinan, dan kepegawaian /
SDM BDRS
Bagian Umum (Keuangan) BDRS berhubungan dengan Keuangan untuk
penggajian, pembayaran insentif dan sebagainya

24
Bagian Umum (Diklat) BDRS berhubungan dengan Diklat untuk
pengembangan, pendidikan dan pelatihan sumber
daya manusia di BDRS.
Komite Pencegahan dan BDRS berhubungan dengan Komite PPI untuk:
Pengendalian Infeksi (PPI) - Pelaksanaan standar PPI
- Koordinasi penatalaksanaan kejadian tertusuk
benda tajam dan terpapar cairan tubuh, serta
pelaporan indikator pengendalian infeksi.
Komite K3RS BDRS berhubungan dengan KOmite K3RS untuk
pelaporan kesehatan keselamatan kerja dan kejadian
atau insiden yang terjadi pada petugas BDRS.

25
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Distribusi Ketenagaan
Pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Instalasi Penunjang di
antaranya sebagai berikut:
Kualifikasi
Nama
Sertifikat/ Kebutuhan Tersedia Keterangan
Jabatan Pendidikan
Pelatihan
Kepala S2 - Memiliki SIP 1 1 Seorang dokter
Instalasi Kedokteran umum yag belum
Spesialis/ S1 memiliki sertifikat
Kedokteran pelatihan
manajemen
laboratorium,
radiologi, dan
BDRS
Koordinator DIII Analis - Memiliki 1 1 Belum memiliki
Laboratorium Kesehatan SIP sertifikat
pelatihan
manajemen
laboratorium
Analis DIII Analis - Memiliki 10 8 Cukup
Pelaksana Kesehatan SIP
Laboratorium
Koordinator DIII Teknik - Memiliki 1 1 Belum memiliki
Radiologi Radiologi SIP sertifikat
pelatihan
manajemen
radiologi
Fisikawan S1 Fisika/ Memiliki STR 1 0 Belum terpenuhi
Medis Fisika Medis
Radiografer DIII Teknik Memiliki SIP 7 2 Kurang terpenuhi
Radiologi
Petugas DIII Teknik Memiliki SIB 1 1 Belum melakukan
Proteksi Radiologi PPR rekualifikasi PPR
Radiasi
(PPR)
Perawat DIII - Memiliki 1 0 Belum terpenuhi
Keperawatan SIPP
- Memiliki
sertifikat
BTCLS/
BLS/ PPGD
Koordinator DIII/DIV - Memiliki 1 0 Belum terpenuhi
BDRS Analis SIP
Kesehatan
Pelaksana DIII Analis Memiliki SIP 8 0 Belum terpenuhi
Analis Bank Kesehatan
Darah

26
Jadwal Dinas dibagi menjadi tiga shift, yaitu dinas pagi, sore, dan malam. Jika jumlah
tenaga/pegawai tidak mencukupi untuk dilakukan jadwal shift, maka pelayanan penunjang
hanya dibuka shift pagi dan atau shift sore saja, disesuaikan dengan jumlah tenaga/pegawai
yang ada. Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan ke pelaksana
setiap satu bulan. Untuk Tenaga Analis/Radiografer yang memiliki keperluan penting pada hari
tertentu, maka Analis/Radiografer tersebut harus cari tukaran jaga dan sepengetahuan
koordinator ruang yang bersangkutan. Koordinator ruang juga bertugas sebagai pelaksana.

B. Kebutuhan Diklat /Pelatihan dan Pemeriksaan Kesehatan Berkala Petugas Instalasi


Penunjang
No. Pelatihan Kebutuhan Standar
Laboratorium
1 Pelatihan Phlebotomy 1x/tahun
2 Pelatihan Pemeriksaan PCR 1x/tahun
3 Pelatihan Biosafety dan Biosecurity 1x/tahun
4 Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1x/tahun
Laboratorium
5 Pelatihan Pengendalian Alat dan Bahan Kimia di 1x/tahun
Laboratorium
6 Pelatihan Manajemen Laboratorium Rumah Sakit 1x
7 Pelatihan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium 1x
8 Pelatihan Seleksi, Verifikasi dan Validasi Metoda 1x
Analisa
Radiologi
1 Pelatihan Petugas Proteksi Radiologi (PPR)/ 1x/tahun
Rekualifikasi PPR
2 Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1x/tahun
Radiologi
3 Pelatihan Modalitas Alat X-Ray Baru 1x/tahun
4 Seminar/Workshop Nasional Radiografer 1x/tahun
5 Pelatihan Manajemen Radiologi Rumah Sakit 1x/tahun
Bank Darah
1 Pelatihan Dasar Bank Darah Rumah Sakit 1x/tahun
2 Pelatihan Manajemen Bank Darah Rumah Sakit 1x/tahun

Pemeriksaan kesehatan berkala petugas Instalasi Penunjang dapat dilakukan 1 kali


setiap bulan untuk pemeriksaan laboratorium, yang terdiri dari pemeriksaan Darah Lengkap,
Kimia Darah, Urine Lengkap, serta Swab Antigen/PCR atau dilakukan saat ada keluhan
kesehatan. Sedangkan pemeriksaan radiologi dapat dilakukan 1 kali setiap 3-6 bulan, yaitu
rontgen thorax atau dilakukan saat ada keluhan kesehatan.

27
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Orientasi merupakan kegiatan pengenalan mengenai Instalasi/Ruang/Unit kerja di


rumah sakit untuk calon pegawai dan tenaga praktik/magang di RSUD Kilisuci Kota Kediri.
Kegiatan orientasi terdiri dari :
1. Orientasi Umum
Meliputi :
a. Organisasi
Merupakan pengenalan struktur organisasi di RSUD Kilisuci Kota Kediri mulai dari
Direktur, Kabag/Kabid sampai pelaksana.
b. Visi, Misi
Merupakan pengenalan Visi dan Misi RSUD Kilisuci Kota Kediri sebagai bekal untuk
dapat melakukan pelayanan prima dan berteknologi inovatif.
c. SDM
Memperkenalkan kualifikasi SDM yang bekerja pada di RSUD Kilisuci Kota Kediri
yang meliputi latar belakang pendidikan dan status kepegawaian SDM. Semua SDM
di RSUD Kilisuci Kota Kediri wajib memiliki kemampuan Basic Life Support (BLS)
dibuktikan dengan memiliki sertifikat pernah mengikuti pelatihan BLS.
d. Sarana dan Prasarana
Memperkenalkan dan menjelaskan mengenai standar fasilitas sarana dan
prasarana yang ada di RSUD Kilisuci Kota Kediri sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

2. Orientasi Khusus
Kegiatan orientasi bagi tenaga/pegawai baru di Instalasi Penunjang, baik di
Laboratorium, Radiologi, maupun di Bank Darah RSUD Kilisuci adalah sebagai berikut:
No. Materi Kegiatan Penanggung jawab
1. Pengenalan Struktur Organisasi Instalasi Kepala Instalasi Penunjang
Penunjang
2. Pengenalan Pedoman Pelayanan Kepala Instalasi Penunjang
Instalasi Penunjang
3. Pengenalan personil/staf Koordinator Ruang
4. Orientasi ruang Koordinator Ruang
5. Pengenalan fasilitas dan peralatan Koordinator Ruang
6. Pengenalan SOP Koordinator Ruang
7. Tata cara administrasi Koordinator Ruang
8. Tata cara pemeriksaan dan penggunaan Koordinator Ruang
alat
9. Melakukan pemeriksaan dengan Koordinator Ruang
bimbingan senior
10. Pemeliharaan alat Koordinator Ruang
11. Pengenalan K3 Koordinator Ruang

28
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT

Pertemuan atau rapat pada Instalasi Penunjang terdiri dari pertemuan rutin dan
insidental. Tujuan diadakannya rapat adalah:
1. Memecahkan atau mencari jalan keluar suatu masalah
2. Menyampaikan informasi, perintah atau pernyataan
3. Sebagai alat koordinasi antar internal atau eksternal
4. Menampung semua permasalahan
5. Peserta rapat ikut berpartisipasi terhadap penyelesaian masalah yang sedang terjadi

A. Pertemuan Apel
Pertemuan apel pagi bagi petugas yang dinas pagi atau pertemuan apel pergantian shift
bagi petugas yang masuk jadwal shift.
Waktu : Setiap pergantian shift jaga
Tempat : Ruang Penunjang (Laboratorium/ Radiologi/ BDRS)
Peserta : Staf Laboratorium/ Radiologi/ BDRS yang sedang bertugas
Materi : - Kegiatan pemeriksaan/pelayanan yang telah dilakukan
- Kegiatan pemeriksaan/pelayanan yang akan dilakukan
- Informasi lain/kendala terkait kegiatan pelayanan instalasi
penunjang (laboratorium/ radiologi/ BDRS)
Kelengkapan rapat : Buku laporan

B. Rapat Rutin
Waktu : Satu bulan sekali
Tempat : Ruang Penunjang (Laboratorium/ Radiologi/ BDRS)
Peserta : Kepala Instalasi Penunjang, Koordinator Ruang Laboratorium/
Radiologi/ BDRS, Staf Laboratorium/ Radiologi/ BDRS
Materi : - Koordinasi
- Konsultasi
- Evaluasi
- Informasi
Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen

C. Pertemuan/Rapat Insidental
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu yang perlu
dibahas/diselesaikan segera
Tempat : Ruang Penunjang (Laboratorium/ Radiologi/ BDRS)
Peserta : Kepala Instalasi Penunjang/Koordinator Ruang terkait, staf
masing-masing pelayanan terkait, atau pihak-pihak lain yang
terkait dalam permasalahan tersebut.

29
BAB XI
PELAPORAN

A. Laporan Harian
Laporan harian berupa laporan kegiatan yang dilaksanakan setiap hari oleh Instalasi
Penunjang baik di Pelayanan Laboratorium, Radiologi, maupun Bank Darah RSUD
Kilisuci Kota Kediri.
B. Laporan Bulanan
Laporan bulanan berupa dokumen laporan SPM (Standar Prosedur Minimal) yang
dikumpulkan oleh Instalasi Penunjang baik dari Pelayanan Laboratorium, Radiologi,
maupun BDRS RSUD Kilisuci Kota Kediri ke bagian Pengendalian.
C. Laporan Tahunan
Laporan tahunan berupa rekapitulasi laporan bulanan dan hasil evaluasi kegiatan kerja
selama setahun pada Instalasi Penunjang RSUD Kilisuci Kota Kediri.

30
31

Anda mungkin juga menyukai