INSTALASI PENUNJANG
TAHUN 2021
2021
PEMERINTAH KOTA KEDIRI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KILISUCI
JL. Wakhid Hasyim No. 64 Telp. (0354) 6021640
email : rsud-kilisuci@kedirikota.go.id
KEDIRI
Kode Pos 64114
TENTANG :
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI PENUNJANG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KILISUCI KOTA KEDIRI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan
merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam
mendukung upaya penyelenggaran kesehatan. Penyelenggaraan upaya kesehatan di
Rumah sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks.
Instalasi Penunjang merupakan salah satu instalasi yang menunjang pelayanan
kesehatan di RSUD Kilisuci Kota Kediri. Instalasi Penunjang terdiri dari tiga unit pelayanan
bidang penunjang, yaitu Laboratorium, Radiologi, dan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS).
Pelayanan Laboratorium merupakan sarana penunjang yang mempunyai tugas
pokok merencanakan, mengelola, dan mengembangkan pelayanan laboratorium bagi
pasien rawat jalan dan rawat inap di RSUD Kilisuci Kota Kediri. Pelayanan Laboratorium
RSUD Kilisuci Kota Kediri meliputi pelayanan kimia klinik, hematologi, imunologiserologi,
urinalisa, dan pemeriksaan lainnya.
Pelayanan Radiologi merupakan bagian pelayanan penunjang yang bertujuan untuk
menegakkan diagnosa dan tindakan intervensi. Ruang lingkup Pelayanan Radiologi yaitu
melakukan pelayanan rutin rumah sakit dan pelayanan gawat darurat sesuai fasilitas yang
tersedia baik bagi pasien rawat jalan dan pasien rawat inap dengan memperhatian unsur
bahaya radiasi, mengutamakan mutu pelayanan dan keselamatan pasien, perkembangan
ilmu dan teknologi serta “cost benefit ratio”.
Pelayanan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) merupakan salah satu pelayanan
penunjang kesehatan di RSUD Kilisuci Kota Kediri. Pelayanan Bank Darah Rumah Sakit
(BDRS) berkoordinasi dengan UTD PMI dan Dinas Kesehatan setempat dalam jejaring
pelayanan darah baik dari kabupaten atau kota.
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Memberikan pelayanan pada Instalasi Penunjang yang terdiri dari Laboratorium,
Radiologi, dan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) di RSUD Kilisuci Kota Kediri yang
terstruktur dengan baik, efektif dan optimal.
1
2. TUJUAN KHUSUS
a. Sebagai pedoman bagi Instalasi Penunjang dalam menjalankan kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan, dan
pertanggungjawaban di Instalasi Penunjang.
b. Terciptanya pelayanan penunjang yang terorganisir dengan baik sesuai dengan
fungsi dan tanggung jawab petugas/staf di Instalasi Penunjang.
c. Mengidentifikasi fungsi, tugas, dan wewenang petugas/staf dalam Instalasi
Penunjang.
d. Mendukung pelayanan kesehatan di RSUD Kilisuci Kota Kediri sesuai fasilitas
yang tersedia di Instalasi Penunjang RSUD Kilisuci Kota Kediri.
e. Meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di Instalasi Penunjang agar mampu
melayani dengan keterampilan dan kemampuan yang berkualitas.
f. Meningkatkan kerjasama melalui rapat-rapat dan sebagainya.
g. Membudayakan kinerja staf Instalasi Penunjang agar efektif dan efisien.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
3
2. Pemerintahan
Sesuai dengan Perda ( Peraturan Daerah ) No. 11 Tahun 2002 Tentang
perubahan Status Desa menjadi Kelurahan, tanggal 25 Juni 2005 maka di Kota
Kediri tidak lagi dijumpai status desa, akan tetapi berubah menjadi kelurahan
sebanyak 46 Kelurahan yang terbagi atas 3 Kecamatan sebagai berikut:
1. Kecamatan Mojoroto : 14 Kelurahan
2. Kecamatan Kota : 17 Kelurahan
3. Kecamatan Pesantren : 15 Kelurahan
3. Perhubungan
Panjang jalan di Kota Kediri yang tercatat di Dinas Pekerjaan Umum Kota
Kediri sepanjang 173.741 km. dengan bagian yang beraspal ± 171.144 km dan yang
masih berupa jalan tanah sepanjang 2.597 km.
4. Kondisi Kependudukan
Penduduk Kota Kediri sesuai Proyeksi pada tahun 2020 ± 289.109 jiwa yang
terbagi di tiga kecamatan tersebut diatas.
4
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, TUJUAN DAN TATA NILAI RUMAH SAKIT
A. Visi
Visi RSUD Kilisuci adalah Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan prima
dan berteknologi inovatif di Kota Kediri;
- Pelayanan prima adalah melakukan pelayanan sebaik mungkin kepada para
pelanggan sehingga merasa puas.
- Berteknologi dengan menggunakan peralatan yang tepat dan berdaya guna tinggi.
- Inovatif yaitu dengan cara berpikir yang baru.
B. Misi
Misi RSUD Kilisuci adalah:
1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan berbasis tehnologi informasi
untuk masyarakat Kota Kediri dan sekitarnya;
2. Membangun management pelayanan kesehatan dengan baik dan benar (Good
Government) yang transparan, akuntabel, terbuka dan sesuai peraturan yang
berlaku;
3. Mengembangkan SDM yang professional dalam memberikan pelayanan
kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan SDM.
C. Tujuan
Untuk mencapai visi dan misi , RSUD Kilisuci mempunyai tujuan:
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit yang berbasis tehnologi
informasi;
2. Menyelenggarakan administrasi managemen rumah sakit yang baik dan benar;
3. Memberikan pelayanan kesehatan yang efisien, efektif dan humanis yang
mengedepankan kepedulian dan kepuasan pasien;
4. Meningkatkan profesionalisme dan tanggung jawab SDM;
5. Mewujudkan tenaga kesehatan yang responsive, disiplin, dan ikhlas dalam
memberikan pelayanan kesehatan;
6. Meningkatkan kesejahteraan seluruh karyawan sesuai dengan kinerja yang telah
dilakukan.
D. Strategi
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka RSUD Kilisuci memiliki strategi sebagai berikut:
1. Melakukan sinkronisasi antara kebijakan nasional dan daerah;
2. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang smart (spesifik, measure,
achievable, relevan, time bound goals);
3. Memberikan pelayanan kesehatan yang berbasis tehnologi informasi;
5
4. Merencanakan untuk menyusun master plan design rumah sakit dalam jangka
menengah dan mengajukan pembangunannya dalam jangka Panjang;
5. Meningkatkan kwalitas tenaga Medik dan paraMedik melalui pendidikan dan
pelatihan secara inhouse training atau pengiriman keluar;
6. Menyelenggarakan managemen pelayanan kesehatan yang good government
pada semua bidang penyelenggaraan administrasi di rumah sakit.
E. Motto
Motto RSUD Kilisuci adalah “SEHAT DAN BAHAGIA”
F. Tata Nilai
Tata nilai budaya kerja RSUD Kilisuci adalah
Sehat :
- Se-nyum : kebahagiaan dan rasa senang
- S-apa : beramah tamah
- Se penuh hat-i : bersungguh-sungguh
Bahagia :
- Praktis : mudah dan efisien
- Disiplin : taat dan patuh pada nilai-nilai yang berlaku
- Professional : layanan yang sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya
G. Falsafah
Falsafah RSUD Kilisuci :
“Ikhlas dalam bekerja dengan integritas yang tinggi”
H. Janji Layanan
Janji layanan RSUD Kilisuci kepada masyarakat adalah
“Memberikan pelayanan prima dengan mengutamakan keselamatan dan kepuasan
pasien.”
6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
7
Lampiran : Keputusan Direktur RSUD Kilisuci
Nomor : 445/13.09/419.108/2021
Tanggal : 20 September 2021
8
BAB V
BAGAN ORGANISASI INSTALASI PENUNJANG
Keterangan :
Garis lurus : Garis Komando
Garis Putus –putus : Garis Koordinasi
9
BAB VI
URAIAN JABATAN
10
b. Mengatur rencana kegiatan penyelenggaraan pelayanan di instalasi penunjang
medik
c. Memberikan masukan atau gagasan kepada atasan untuk pengembangan
Instalasi Penunjang Medik
d. Menilai, menegur, dan motivasi bawahan
e. Meminta arahan dari atasan
f. Meminta masukan dari bawahan dan dari unit kerja lain yang terkait
B. KOORDINATOR LABORATORIUM
1. Pengertian
Seorang Pegawai Negeri Sipil yang diberi wewenang dan tanggung jawab dalam
mengelola kegiatan pelayanan dan administrasi di Laboratorium dan secara
operasional bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi Penunjang.
2. Persyaratan
a. DIII Analis Kesehatan
b. Memiliki SIP
c. Memiliki sertifikat pelatihan manajemen laboratorium RS
3. Tugas Pokok
Melaksanakan fungsi perencanaan, fungsi penggerakan dan pelaksanaan serta
fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian dalam kegiatan pelayanan
laboratorium.
4. Uraian Tugas
a. Melakukan fungsi koordinasi pelaksanaan tugas Analis Kesehatan untuk
kegiatan pelayanan laboratorium
b. Menyusun rencana kegiatan pelayanan dan kebutuhan laboratorium, termasuk
jadwal dinas petugas laboratorium
c. Menyusun laporan bulanan/tahunan
d. Melakukan pelayanan pemeriksaan laboratorium kesehatan sesuai dengan
kewenangan klinisnya.
e. Merencanakan, mengevaluasi, dan menindaklanjuti program pemantapan mutu
laboratorium
f. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program kesehatan dan
keselamatan kerja di laboratorium;
g. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program standardisasi
laboratorium
h. Merencanakan, melaksanakan, mengatur dan mengevaluasi kegiatan
laboratorium
i. Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Laboratorium
5. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab atas kelancaran pelayanan laboratorium
b. Bertanggung Jawab atas kesiapan petugas di ruangan
c. Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan pelayanan laboratorium
11
d. Bertanggung jawab kesiapan alat – alat di Laboratorium
e. Bertanggung jawab atas keakuratan, ketepatan, kerahasiaan, dan keamanan
data
f. Bertanggung jawab atas kepuasan pasien
g. Bertanggung jawab atas mutu pelayanan dan keselamatan pasien
6. Wewenang
a. Memberi arahan pada pelaksana di Laboratorium
b. Mengatur rencana kegiatan pelayanan laboratorium
c. Meminta arahan atasan
d. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang terkait
e. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
f. Melakukan pelayanan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan kewenangan
klinis
C. KOORDINATOR RADIOLOGI
1. Pengertian
Seorang Pegawai Negeri Sipil yang diberi wewenang dan tanggung jawab dalam
mengelola kegiatan pelayanan dan administrasi di Radiologi dan secara operasional
bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi Penunjang.
2. Persyaratan
a. DIII Teknik Radiodiagnostik/DIV Teknik Radiologi
b. Memiliki SIP
c. Memiliki sertifikat pelatihan manajemen radiologi RS
3. Tugas Pokok
Melaksanakan fungsi perencanaan, fungsi penggerakan dan pelaksanaan serta
fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian dalam kegiatan pelayanan
radiologi.
4. Uraian Tugas
a. Melakukan fungsi koordinasi untuk kegiatan pelayanan radiologi
b. Menyusun rencana kegiatan pelayanan dan kebutuhan, termasuk jadwal dinas
petugas radiologi
c. Menyusun laporan bulanan/tahunan
d. Melakukan pengawasan pemakaian peralatan radiologi dan barang inventaris
lain.
e. Melakukan pengawasan terhadap proses Pelayanan Radiologi
f. Melakukan pengawasan terhadap proses administrasi
g. Melakukan pengawasan terhadap Stok BMHP Radiologi
h. Melakukan pengawasan terhadap PIC mutu Radiologi
i. Memberikan petunjuk dan arahan dalam melakukan pemeriksaan radiologi
yang baik dan benar
12
5. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan radiologi sesuai peraturan
dan SPO yang berlaku
b. Bertanggung Jawab atas kesiapan petugas di ruangan
c. Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan pelayanan Radiologi
d. Bertanggung jawab atas stok BMHP Radiologi
6. Wewenang
a. Memberi arahan pada pelaksana di ruang radiologi
b. Menilai dan menegur staf radiologi untuk menjaga mutu pelayanan
c. Mengatur kegiatan pelayanan radiologi
d. Meminta arahan atasan
e. Meminta masukan dari seluruh staf radiologi dan unit kerja lain yang terkait
f. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
13
6. Wewenang
a. Memberi arahan pada pelaksana di intalasi BDRS
b. Mengatur rencana kegiatan pelayanan pada pasien di BDRS
c. Meminta arahan atasan
d. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang terkait
e. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
E. PELAKSANA LABORATORIUM
1. PATOLOGI KLINIK
a. Pengertian
Tenaga Analis Kesehatan yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang
dalam pelaksanaan pemeriksaan patologi klinik di laboratorium, serta secara
operasional bertanggung jawab kepada Koordinator Laboratorium.
b. Persyaratan
1) DIII Analis Kesehatan
2) Memiliki SIP
c. Tugas Pokok
1) Berkoordinasi dengan koordinator laboratorium
2) Menyusun pelaporan dan pencatatan setiap pemeriksaan patologi klinik
3) Merencanakan kebutuhan pemeriksaan patologi klinik
4) Menjaga keakuratan, ketepatan, kerahasiaan, dan keamanan data
d. Uraian Tugas
1) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pemeriksaan patologi klinik
2) Membuat laporan setiap pemeriksaan patologi klinik (hematologi, kimia klinik,
imunoserologi, dan urinalisa).
3) Membuat laporan kebutuhan/ stok reagen pemeriksaan patologi klinik
(hematologi, kimia klinik, imunoserologi, dan urinalisa).
4) Melakukan pelayanan pemeriksaan laboratorium kesehatan sesuai dengan
kewenangan kliniknya yang meliputi :
a) Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan laboratorium;
b) Melakukan pengambilan dan penanganan spesimen darah;
c) Mempersiapkan, memilih serta menguji kualitas bahan/reagensia;
d) Mempersiapkan, memilih, menggunakan, memelihara, mengkalibrasi,
serta menangani secara sederhana alat laboratorium;
e) Memilih dan menggunakan metode pemeriksaan;
f) Melakukan pemeriksaan dalam bidang hematologi, kimia klinik, imunologi,
mikrobiologi, parasitologi, mikologi, virologi, toksikologi,;
g) Mengerjakan prosedur dalam pemantapan mutu;
h) Membuat laporan hasil pemeriksaan laboratorium;
i) Melakukan verifikasi terhadap proses pemeriksaan laboratorium;
j) Menilai normal tidaknya hasil pemeriksaan untuk dikonsultasikan kepada
yang berwenang;
14
k) Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium;
l) Mempersiapkan pengiriman sampel rujukan, sekaligus mereview dan
menindaklanjuti hasil laboratorium yang diberikan;
m) Memberikan informasi hasil pemeriksaan laboratorium secara analitis
5) Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Ruang Laboratorium
e. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab langsung kepada koordinator ruang laboratorium
2) Bertanggung jawab semua kegiatan pelaporan dan pencatatan pemeriksaan
patologi klinik
3) Bertanggung jawab terhadap semua kebutuhan pemeriksaan patologi klinik
4) Bertanggung jawab atas keakuratan, ketepatan, kerahasiaan, dan keamanan
data
5) Bertanggung jawab atas kepuasan pasien
6) Bertanggung jawab atas mutu pelayanan dan keselamatan pasien
f. Wewenang
1) Meminta informasi dan arahan dari koordinator ruang laboratorium
2) Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
3) Melakukan pelayanan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan kewenangan
klinis
2. PELAKSANA PCR
a. Pengertian
Tenaga Analis Kesehatan yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang
dalam pelaksanaan pemeriksaan PCR di laboratorium, serta secara operasional
bertanggung jawab kepada Koordinator Laboratorium.
b. Persyaratan
1) DIII Analis Kesehatan
2) Memiliki SIP
3) Memiliki sertifikat pelatihan pemeriksaan PCR, Biosafety dan Biosecurity,
serta pelatihan K3 Laboratorium
4) Tidak hamil
5) Tidak memiliki riwayat penyakit berat
c. Tugas Pokok
1) Berkoordinasi dengan koordinator laboratorium dalam pelayanan PCR
2) Menyusun pelaporan dan pencatatan pemeriksaan PCR
3) Merencanakan kebutuhan pemeriksaan PCR
4) Menjaga keakuratan, ketepatan, kerahasiaan, dan keamanan data
d. Uraian Tugas
1) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pemeriksaan PCR
2) Melakukan pengelolaan kegiatan pemeriksaan PCR baik dalam bidang teknis
maupun administratif.
3) Memantau pemanfaatan sarana dan prasarana yang digunakan terkait PCR
15
4) Membuat laporan pemeriksaan PCR
5) Membuat laporan/inventarisasi kebutuhan/ stok reagen/bahan habis pakai/
peralatan terkait pemeriksaan PCR
6) Menerima specimen untuk pemeriksaan Covid- 19 dari RS, Dinas Kesehatan,
Puskesmas / Laboratorium Kesehatan lainnya.
7) Memberikan feedback kepada faskes pengirim apabila terdapat kekeliruan
dalam penggunaan material atau media pada specimen yang diterima
8) Menginformasikan hasil pemeriksaan (Positif/Negatif) kepada seluruh faskes
pengirim untuk keperluan diagnosis dan tatalaksana kasus, serta dinas
kesehatan domisili pasien untuk keperluan penyelidikan epidemiologi.
9) Mengirimkan seluruh hasil pemeriksaan PCR baik positif ataupun negatif
Covid-19 kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
melalui aplikasi allrecord-tc-19 setiap hari
10) Mengirimkan specimen untuk uji validasi ke laboratorium rujukan nasional
Covid-19 dalam batas waktu yang ditentukan (minimal 1 tahun sekali)
11) Melakukan vaksinasi dan emergency check up untuk seluruh petugas
laboratorium.
12) Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium
e. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab kepada koordinator laboratorium
2) Bertanggung jawab semua kegiatan pemeriksaan, pelaporan dan pencatatan
terkait PCR
3) Bertanggung jawab terhadap kebutuhan sarana/ prasarana/ stok reagen/
bahan habis pakai terkait pemeriksaan PCR
4) Bertanggung jawab atas keakuratan, ketepatan, kerahasiaan, dan keamanan
data
5) Bertanggung jawab atas mutu pelayanan dan keselamatan pasien
f. Wewenang
1) Meminta informasi dan arahan dari koordinator ruang laboratorium
2) Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
3) Melakukan pelayanan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan kewenangan
klinis
F. PELAKSANA RADIOLOGI
1. FISIKAWAN MEDIS
a. Pengertian
Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dalam bidang fisika medik klinik
dasar, dengan diberikan tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk
melakukan kegiatan pelayanan fisika medik di sarana pelayanan kesehatan.
b. Persyaratan
1) S1 Fisika Medis
2) memiliki STR
16
c. Tugas Pokok
Melakukan pelayanan medis yang meliputi pelayanan fisika medik,
keselamatan radiasi, radiodiagnostik dan pencitraan medik, radioterapi,
kedokteran Nuklir, pembinaan teknis, dan monitoring dan evaluasi pelayanan
fisika medik.
d. Uraian Tugas
1) Melakukan pengukuran dan analisa data radiasi dan menyusun tabel
data radiasi untuk penggunaan klinik
2) Melakukan pelaksanaan aspek teknis dan perencanaan radiasi
3) Melakukan pengadaan prosedur QA dalam radiologi diagnostik, meliputi
pelaksanaan diagnosa dan terapi, keamanan radiasi dan kendali mutu.
4) Melakukan perhitungan dosis, terutama untuk menentukan dosis janin
pada wanita hamil
5) Menjamin bahwa spesifikasi peralatan radiologi diagnostik sesuai
dengan keselamatan radiasi
6) Acceptace test dari unit yang baru
7) Supervisi perawatan berkala peralatan radiologi diagnostik
8) Berpartisipasi dalam meninjau ulang secara terus menerus keberadaan
sumber daya manusia, peralatan, prosedur dan perlengkapan proteksi
radiasi
9) Berpartisipasi dalam investigasi dan evaluasi kecelakaan radiasi
10) Meningkatkan kemampuan sesuai perkembangan IPTEK
e. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab atas pelayanan fisika medik
2) Bertanggung jawab atas keselamatan radiasi
3) Bertanggung jawab atas tindakan radiodiagnostik dan pencitraan medik
4) Bertanggung jawab atas pembinaan teknis pelayanan fisika medik
5) Bertanggung jawab terhadap monitoring dan evaluasi pelayanan fisika
medik
f. Wewenang
1) Mengawasi dan menanyakan perilaku semua petugas radiasi.
2) Mengatur jadwal kalibrasi alat.
3) Mengatur jadwal medical chek-up petugas radiasi.
4) Mengatur jadwal petugas yang hamil atau sedang sakit berhungan
dengan radiasi.
2. RADIOGRAFER
a. Pengertian
Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dengan diberikan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab secara penuh untuk melakukan kegiatan
pelayanan radiologi pada sarana kesehatan.
17
b. Persyaratan
1) DIII Teknik Radiodiagnostik/DIV Teknik Radiologi
2) Memiliki SIP
c. Tugas Pokok
Melakukan kegiatan pelayanan radiologi yang meliputi persiapan,
pelaksanaan, pelaporan, dan evaluasi.
d. Uraian Tugas
1) Mempersiapkan pasien, obat-obatan dan peralatan untuk pemeriksaan dan
pembuatan foto radiologi.
2) Memposisikan pasien sesuai dengan teknik pemeriksaan.
3) Mengoperasionalkan peralatan radiologi sesuai SOP. Khusus untuk
pemeriksaan dengan kontras dan fluoroskopi pemeriksaan dikerjakan
bersama dokter spesialis radiologi.
4) Melakukan kegiatan processing film (kamar gelap dan work station).
5) Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri dan masyarakat di
sekitar ruang pesawat sinar-X.
6) Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan
yang diterima pasien sesuai kebutuhan.
7) Merawat dan memelihara alat pemeriksaan radiologi secara rutin.
8) Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan radiologi
e. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab atas kelancaran pemeriksaan Radiologi
2) Bertanggung jawab melaksanakan pemeriksaan sesuai prosedur
3) Bertanggung jawab atas proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri dan
masyarakat di sekitar ruang pesawat sinar-X.
4) Bertanggung jawab atas perawatan dan pemeliharaan alat pemeriksaan
radiologi secara rutin.
f. Wewenang
1) Meminta arahan dari atasan.
2) Meminta masukan dari pelaksana dari unit kerja lain yang terkait.
3) Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
4) Berkonsultasi dengan dokter lain apabila diperlukan.
3. PPR
a. Pengertian
Petugas yang ditunjuk oleh pemegang izin pengguna zat radioaktif dan
BAPETEN yang dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan yang
berhubungan dengan proteksi radiasi.
b. Persyaratan
1) DIII Teknik Radiodiagnostik/DIV Teknik Radiologi
2) Memiliki SIB PPR
18
c. Tugas Pokok
Memberi instruksi teknis dan administratif secara lisan atau tertulis kepada
pekerja radiasi tentang program proteksi dan keselamatan radiasi, dan juga
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan operasional proteksi dan
keselamatan radiasi
d. Uraian Tugas
1) Membuat program Proteksi dan Keselamatan Radiasi
2) Membantu aspek operasional program Proteksi dan Keselamatan Radiasi
3) Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan Proteksi radiasi,
dan memantau pemakaiannya
4) Meninjau secara sistematik dan periodik, program pemantauan disemua
tempat dimana Pesawat Sinar X di gunakan
5) Memberikan konsultasi yang terkait dengan Proteksi dan Keselamatan
Radiasi
6) Berpartisipasi dalam mendesain fasilitas Radiologi
7) Memelihara rekaman
8) Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan
9) Melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian keterangan dalam
hal kedaruratan
10) Melaporkan kepada pemegang izin setiap kejadian kegagalan operasi
yang berpotensi kecelakaan radiasi
11) Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program proteksi dan
keselamatan radiasi, dan verifikasi keselamatan yang diketahui oleh
Pemegang Izin untuk dilaporkan kepada kepala BAPETEN
e. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab atas terwujudnya ruang dan sarana radiologi yang
memenuhi standar keselamatan radiasi.
2) Bertanggung jawab atas ketersediaan alat radiologi yang terkalibrasi
secara rutin minimal tiap tahun.
3) Bertanggung jawab atas terlaksananya medical chek-up bagi semua
petugas radiologi.
4) Bertanggung jawab atas ketepatan jadwal kalibrasi.
5) Mengirim dan mengevaluasi paparan radiasi petugas.
6) Bertanggung jawab atas terwujudnya petunjuk kerja untuk keselamatan
radiasi.
f. Wewenang
1) Mengawasi dan menanyakan perilaku semua petugas radiasi.
2) Mengatur jadwal kalibrasi alat.
3) Mengatur jadwal medical chek-up petugas radiasi.
4) Mengatur jadwal petugas yang hamil atau sedang sakit
5) berhungan dengan radiasi.
19
4. PERAWAT
a. Pengertian
Tenaga kesehatan yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk melakukan
kegiatan asuhan keperawatan pasien radiologi pada unit pelayanan kesehatan.
b. Persyaratan
1) DIII Keperawatan
2) memiliki SIP
2) Memiliki sertifikat BTCLS/ BLS/ PPGD
c. Tugas Pokok
Melakukan asuhan keperawatan pada pasien yang memerlukan pemeriksaan
dengan kontras dan pasien ultrasonografi
d. Uraian Tugas
1) Melakukan asuhan keperawatan pada pasien yang memerlukan pemeriksaan
dengan kontras
a) Mempersiapkan pasien dan bahan habis pakai yang dibutuhkan
b) Melaksanakan tes alergi kontras media
c) Membantu dokter radiologi dalam penyuntikan kontras media
d) Monitoring KU pasien selama dan setelah pemeriksaan
2) Melakukan asuhan keperawatan pada pasien ultrasonografi
a) Mempersiapkan pasien dan peralatan Ultrasonografi
b) Mempersiapkan dokumen pasien yang dibutuhkan dokter radiologi
3) Membersihkan dan melakukan sterilisasi alat.
4) Memastikan keutuhan dan kelengkapan peralatan.
e. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab atas kelancaran pemeriksaan Radiologi yang dibutuhkan
2) Bertanggung jawab melaksanakan pemeriksaan sesuai prosedur
3) Bertanggung jawab atas keutuhan dan kelengkapan peralatan yang
digunakan
f. Wewenang
1) Meminta arahan dari atasan.
2) Meminta masukan dari pelaksana dari unit kerja lain yang terkait.
3) Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
4) Berkonsultasi dengan dokter lain apabila diperlukan.
20
3. Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan penerimaan darah, penyimpanan darah, dan
pendistribusian darah serta pelaporan kegiatan pelayanan BDRS.
4. Uraian Tugas
a) Melakukan kegiatan pelayanan penerimaan darah di rumah sakit
b) Melakukan kegiatan pelayanan penyimpanan darah di rumah sakit
c) Melakukan kegiatan pelayanan pendistribusian darah di rumah sakit
d) Mempersiapkan kebutuhan pelayanan penerimaan darah, penyimpanan darah,
dan pendistribusian darah
e) Memasukkan hasil pemeriksaan darah pasien pada buku register
f) Membuat nota biaya pembayaran untuk pasien
g) Membuat laporan kegiatan
5. Tanggung Jawab
a) Bertanggung jawab langsung kepada Koordinator BDRS
b) Bertanggung jawab atas kegiatan pelaporan penerimaan darah, penyimpanan
darah, dan pendistribusian darah.
c) Bertanggung jawab terhadap kebutuhan penerimaan darah, penyimpanan
darah, dan pendistribusian darah.
6. Wewenang
a) Meminta informasi dan arahan dari Koordinator BDRS
b) Meminta keterangan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
penerimaan darah, penyimpanan darah, dan pendistribusian darah serta
kebutuhan yang diperlukan.
21
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
A. LABORATORIUM
Tata hubungan kerja laboratorium dengan beberapa bagian di rumah sakit,
meliputi :
Tabel Tata Hubungan Kerja Laboratorium
22
- Koordinasi penatalaksanaan kejadian tertusuk
benda tajam dan terpapar cairan tubuh, serta
pelaporan indikator pengendalian infeksi.
Komite K3RS Laboratorium berhubungan dengan KOmite K3RS
untuk pelaporan kesehatan keselamatan kerja dan
kejadian atau insiden yang terjadi pada petugas
laboratorium.
B. RADIOLOGI
Tata hubungan kerja unit pelayanan radiologi dengan beberapa bagian di rumah
sakit, meliputi :
Tabel Tata Hubungan Kerja Radiologi
23
- Koordinasi penatalaksanaan kejadian tertusuk
benda tajam dan terpapar cairan tubuh, serta
pelaporan indikator pengendalian infeksi.
Komite K3RS Radiologi berhubungan dengan KOmite K3RS untuk
pelaporan kesehatan keselamatan kerja dan kejadian
atau insiden yang terjadi pada petugas radiologi
24
Bagian Umum (Diklat) BDRS berhubungan dengan Diklat untuk
pengembangan, pendidikan dan pelatihan sumber
daya manusia di BDRS.
Komite Pencegahan dan BDRS berhubungan dengan Komite PPI untuk:
Pengendalian Infeksi (PPI) - Pelaksanaan standar PPI
- Koordinasi penatalaksanaan kejadian tertusuk
benda tajam dan terpapar cairan tubuh, serta
pelaporan indikator pengendalian infeksi.
Komite K3RS BDRS berhubungan dengan KOmite K3RS untuk
pelaporan kesehatan keselamatan kerja dan kejadian
atau insiden yang terjadi pada petugas BDRS.
25
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
A. Distribusi Ketenagaan
Pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Instalasi Penunjang di
antaranya sebagai berikut:
Kualifikasi
Nama
Sertifikat/ Kebutuhan Tersedia Keterangan
Jabatan Pendidikan
Pelatihan
Kepala S2 - Memiliki SIP 1 1 Seorang dokter
Instalasi Kedokteran umum yag belum
Spesialis/ S1 memiliki sertifikat
Kedokteran pelatihan
manajemen
laboratorium,
radiologi, dan
BDRS
Koordinator DIII Analis - Memiliki 1 1 Belum memiliki
Laboratorium Kesehatan SIP sertifikat
pelatihan
manajemen
laboratorium
Analis DIII Analis - Memiliki 10 8 Cukup
Pelaksana Kesehatan SIP
Laboratorium
Koordinator DIII Teknik - Memiliki 1 1 Belum memiliki
Radiologi Radiologi SIP sertifikat
pelatihan
manajemen
radiologi
Fisikawan S1 Fisika/ Memiliki STR 1 0 Belum terpenuhi
Medis Fisika Medis
Radiografer DIII Teknik Memiliki SIP 7 2 Kurang terpenuhi
Radiologi
Petugas DIII Teknik Memiliki SIB 1 1 Belum melakukan
Proteksi Radiologi PPR rekualifikasi PPR
Radiasi
(PPR)
Perawat DIII - Memiliki 1 0 Belum terpenuhi
Keperawatan SIPP
- Memiliki
sertifikat
BTCLS/
BLS/ PPGD
Koordinator DIII/DIV - Memiliki 1 0 Belum terpenuhi
BDRS Analis SIP
Kesehatan
Pelaksana DIII Analis Memiliki SIP 8 0 Belum terpenuhi
Analis Bank Kesehatan
Darah
26
Jadwal Dinas dibagi menjadi tiga shift, yaitu dinas pagi, sore, dan malam. Jika jumlah
tenaga/pegawai tidak mencukupi untuk dilakukan jadwal shift, maka pelayanan penunjang
hanya dibuka shift pagi dan atau shift sore saja, disesuaikan dengan jumlah tenaga/pegawai
yang ada. Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan ke pelaksana
setiap satu bulan. Untuk Tenaga Analis/Radiografer yang memiliki keperluan penting pada hari
tertentu, maka Analis/Radiografer tersebut harus cari tukaran jaga dan sepengetahuan
koordinator ruang yang bersangkutan. Koordinator ruang juga bertugas sebagai pelaksana.
27
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
2. Orientasi Khusus
Kegiatan orientasi bagi tenaga/pegawai baru di Instalasi Penunjang, baik di
Laboratorium, Radiologi, maupun di Bank Darah RSUD Kilisuci adalah sebagai berikut:
No. Materi Kegiatan Penanggung jawab
1. Pengenalan Struktur Organisasi Instalasi Kepala Instalasi Penunjang
Penunjang
2. Pengenalan Pedoman Pelayanan Kepala Instalasi Penunjang
Instalasi Penunjang
3. Pengenalan personil/staf Koordinator Ruang
4. Orientasi ruang Koordinator Ruang
5. Pengenalan fasilitas dan peralatan Koordinator Ruang
6. Pengenalan SOP Koordinator Ruang
7. Tata cara administrasi Koordinator Ruang
8. Tata cara pemeriksaan dan penggunaan Koordinator Ruang
alat
9. Melakukan pemeriksaan dengan Koordinator Ruang
bimbingan senior
10. Pemeliharaan alat Koordinator Ruang
11. Pengenalan K3 Koordinator Ruang
28
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
Pertemuan atau rapat pada Instalasi Penunjang terdiri dari pertemuan rutin dan
insidental. Tujuan diadakannya rapat adalah:
1. Memecahkan atau mencari jalan keluar suatu masalah
2. Menyampaikan informasi, perintah atau pernyataan
3. Sebagai alat koordinasi antar internal atau eksternal
4. Menampung semua permasalahan
5. Peserta rapat ikut berpartisipasi terhadap penyelesaian masalah yang sedang terjadi
A. Pertemuan Apel
Pertemuan apel pagi bagi petugas yang dinas pagi atau pertemuan apel pergantian shift
bagi petugas yang masuk jadwal shift.
Waktu : Setiap pergantian shift jaga
Tempat : Ruang Penunjang (Laboratorium/ Radiologi/ BDRS)
Peserta : Staf Laboratorium/ Radiologi/ BDRS yang sedang bertugas
Materi : - Kegiatan pemeriksaan/pelayanan yang telah dilakukan
- Kegiatan pemeriksaan/pelayanan yang akan dilakukan
- Informasi lain/kendala terkait kegiatan pelayanan instalasi
penunjang (laboratorium/ radiologi/ BDRS)
Kelengkapan rapat : Buku laporan
B. Rapat Rutin
Waktu : Satu bulan sekali
Tempat : Ruang Penunjang (Laboratorium/ Radiologi/ BDRS)
Peserta : Kepala Instalasi Penunjang, Koordinator Ruang Laboratorium/
Radiologi/ BDRS, Staf Laboratorium/ Radiologi/ BDRS
Materi : - Koordinasi
- Konsultasi
- Evaluasi
- Informasi
Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen
C. Pertemuan/Rapat Insidental
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu yang perlu
dibahas/diselesaikan segera
Tempat : Ruang Penunjang (Laboratorium/ Radiologi/ BDRS)
Peserta : Kepala Instalasi Penunjang/Koordinator Ruang terkait, staf
masing-masing pelayanan terkait, atau pihak-pihak lain yang
terkait dalam permasalahan tersebut.
29
BAB XI
PELAPORAN
A. Laporan Harian
Laporan harian berupa laporan kegiatan yang dilaksanakan setiap hari oleh Instalasi
Penunjang baik di Pelayanan Laboratorium, Radiologi, maupun Bank Darah RSUD
Kilisuci Kota Kediri.
B. Laporan Bulanan
Laporan bulanan berupa dokumen laporan SPM (Standar Prosedur Minimal) yang
dikumpulkan oleh Instalasi Penunjang baik dari Pelayanan Laboratorium, Radiologi,
maupun BDRS RSUD Kilisuci Kota Kediri ke bagian Pengendalian.
C. Laporan Tahunan
Laporan tahunan berupa rekapitulasi laporan bulanan dan hasil evaluasi kegiatan kerja
selama setahun pada Instalasi Penunjang RSUD Kilisuci Kota Kediri.
30
31